Penderitaan....bagaimana anda tahu ada penderitaan terlahir 31 alam ?
Bagaimana anda bisa merasa takut akan dukha 31 alam ? Bukankah jika kondisi mental anda sangat tidak berkembang maka anda melihat itu seperti momok ?
Semua itu adalah konsekwensi dari status kwalitas mental kita. Semua fenomena yg dikatakan sang Gautama itu adalah kenyataan, adalah kewajaran dari semua konsekwensi gerak pikiran dan tindakan. Konsekwensi itulah yg membuat manusia itu belajar mengharmoniskan semua hal yg berbeda dan menjunjung tinggi kebajikan dan moral.
Dengan berkembangnya mental manusia, akan menjurus pada titik puncak Nibbana jika itu sudah waktunya dan sudah mencapai puncak evolusi maksimal. Sebelom tingkat itu tercapai , manusia harus meningkatkan diri kwalitasnya sendiri agar mengatasi/ meminimalkan efeknya dari semua fenomena itu dengan arif dan bijaksana.
Kwalitas mental...sy rasa anda sudah pernah baca buku ceramah Aryya Boowa yg di Thailand...Beliau di yakini sebagai Arahat ....
Beliau dalam ceramah mengatakan : bahwa para pengeritik beliau itu jangan seperti anjing yg bersembunyi di dalam lubang kakus/ toilet...bla2...bla2..
selanjutnya jg berkata : saya tidak marah, .... semua yg saya katakan adalah kekuatan dhasyat dari Dharma......
Seorang yg diyakini sebagai Arahat yg menembus Avijja terakhir.....dengan meditasi yg sangat dalam......Dari tindakan kata2 nya itu...bagaimana dapat dikatakan sebagai tanpa melekat dan mencapai Nibbana ? [Langit dan Bumi seperti runtuh ??? ] *** Mental......kwalitas mental dengan mencapai kedalaman Meditasi berbeda !!!!!
@ kemenyan >>> apa itu maksud dari kata penyusup ? bisa dijelaskan lebih detail ....????
kita bahas satu persatu.
Bagaimana anda bisa merasa takut akan dukha 31 alam ? Bukankah jika kondisi mental anda sangat tidak berkembang maka anda melihat itu seperti momok ?
Semua itu adalah konsekwensi dari status kwalitas mental kita. Semua fenomena yg dikatakan sang Gautama itu adalah kenyataan, adalah kewajaran dari semua konsekwensi gerak pikiran dan tindakan. Konsekwensi itulah yg membuat manusia itu belajar mengharmoniskan semua hal yg berbeda dan menjunjung tinggi kebajikan dan moral.
Jadi kondisi mental seperti apa yang anda maksud? supaya bisa menyadarinya?
Semua fenomena yang dikatakan sang Gautama? fenomena mana? bisa sebutkan?
Dengan berkembangnya mental manusia, akan menjurus pada titik puncak Nibbana jika itu sudah waktunya dan sudah mencapai puncak evolusi maksimal. Sebelom tingkat itu tercapai , manusia harus meningkatkan diri kwalitasnya sendiri agar mengatasi/ meminimalkan efeknya dari semua fenomena itu dengan arif dan bijaksana.
gimana cara mengembangkan mental manusia? siapa yang pernah mencapai evolusi maksimal di ajaran anda (murni Aliran MLDD, jangan sebutkan praktisi ajaran lain)? bila belum ada mengapa ada yang tahu mencapai hasil tsb mengapa bisa tahu?
Catatan: pertapa Gautama tidak pernah mengajarkan Dhamma sebelum beliau memperoleh penerangan sempurna. Setelah mencapai penerangan sempurna barulah Beliau menerangkan 4 Kebenaran Mulia (dimana ada jalan menuju Nibanna) sebagai petunjuk. dan sori agak kasar untuk kalimat berikut, bagaimana orang buta yang belum pernah melihat Gajah disuruh mendeskripsikan gajah?
Kwalitas mental...sy rasa anda sudah pernah baca buku ceramah Aryya Boowa yg di Thailand...Beliau di yakini sebagai Arahat ....
Beliau dalam ceramah mengatakan : bahwa para pengeritik beliau itu jangan seperti anjing yg bersembunyi di dalam lubang kakus/ toilet...bla2...bla2..
selanjutnya jg berkata : saya tidak marah, .... semua yg saya katakan adalah kekuatan dhasyat dari Dharma......
sayangnya saya belum pernah baca. dan mengapa anda tidak menjelaskan dalam artian/definisi ajaran anda?
Beliau disini Ajahn Maha Boowa atau sang Buddha? kalo sang Buddha, kapan pernah ngomong seperti itu?
kalo Ajahn Maha Boowa, bisa tolong di posting seluruh ceramahnya, karena kalo ga baca semuanya bisa salah mengambil intinya. (minta bantuan juga untuk rekan2 yang lainnya yang punya naskah ceramah ini).
Dan satu hal yang paling mendasar yang bisa saya katakan, Ajahn Maha Boowa dipercaya sudah mencapai arahat menurut banyak orang. Tapi saya sendiri meragukannya, bukan apa2 karena saya sendiri belum mencapai arahat, dimana seseorang sudah mencapai arahat atau belum hanya dapat diketahui oleh seorang arahat pula.
Apakah di aliran anda, anda boleh tidak percaya dengan adanya Lau Mu? setahu saya aliaran anda harus percaya adanya Lau Mu, dan itulah perbedaan mendasar kita.
Seorang yg diyakini sebagai Arahat yg menembus Avijja terakhir.....dengan meditasi yg sangat dalam......Dari tindakan kata2 nya itu...bagaimana dapat dikatakan sebagai tanpa melekat dan mencapai Nibbana ? [Langit dan Bumi seperti runtuh ??? ] *** Mental......kwalitas mental dengan mencapai kedalaman Meditasi berbeda !!!!!
Hey.... you read my posting in
Tuhan @ Ajaran Sang Buddha or not?
Siapa yang bilang cukup dengan meditasi yang dalam bisa mencapai Nibanna? ini dia salah satu pandangan salah tentang cara mencapai Nibanna.
ok saya bahas lagi dengan bahasa berbeda, semoga bisa masuk ke pikiran anda sehingga anda tidak salah mengerti.
Pada zaman sang Buddha, beberapa muridnya mencapai tingkat Arahat tanpa meditasi melainkan karena memiliki kebijaksanaan (Panna). dan untuk mencapai Nibanna itu harus menjalankan Jalan Tengah beruas 8, yang dapat di rangkum dalam 3 kelompok yaitu Sila, Samadhi dan Panna. jadi meditasi hanya 1 bagian aja. Itulah sebabnya sang Buddha membabarkan Jalan Tengah beruas 8, bukan mentok di 1 cara yang namanya meditasi. secara umum, meditasi digunakan untuk melatih pikiran kita, karena pikiran kita itu seperti monyet yang liar dan senang bergerak ke sana dan kemari.
Contoh paling gampang diingat buat anda,
1. Sang Buddha bertapa (meditasi) selama 6 tahun menyiksa diri tanpa makan (lebih hebat dibandingkan hanya vegetarian) tapi tidak mencapai nibanna, tapi setelah mendengar sebuah lagu (yang intinya tentang suatu dawai/gitar yang suaranya tidak bagus bila senarnya terlalu kencang atau terlalu kendur), Beliau menyadari sesuatu, bahwa segala sesuatunya harus balance makanya disebut jalan tengah. Kalo memang meditasi saja cukup, maka 2 orang guru pertapa Gautama sudah sangat hebat dalam meditasi tapi belum mencapai Nibanna, mengapa?
2. Angulimala, mencapai Nibanna saat mendengarkan kata2 sang Buddha. kapan Angulimala menjadi meditator hebat? bila Angulimala meditator hebat, mengapa beliau menjadi pembunuh hanya karena menjalankan perintah/permintaan gurunya? Jadi Angulimala mencapai Arahat karena meditator hebat atau menyadari tentang suatu hal?
@Akiong, anda sudah baca posting saya yang ini ga?
http://indoforum.org/showpost.php?p=984831&postcount=49
disana saya bilang, meditator yang hebat sekarang banyak di negara barat dan bukan buddhis pula, gimana tuh?
Sekali lagi kalo cukup dengan meditasi yang mendalam sudah bisa mencapai arahat, saya rasa ga akan muncul yang namanya Buddha Gautama untuk mengajarkan Dhamma.
oh iya, tolong dipertanggung jawabkan kata2 anda berikut ini
Lihat aja negara2 yg memiliki meditator hebat...kondisi kehidupan gimana ? Karna mrk tdk memperhatikan pengembangan kwalitas batin bersama. Hny kwalitas meditasi ??????
Maksudnya apa? saya ga jelas dan jangan mutar2 jawabnya, tolong di baca dulu tanggapan saya baru anda berikan komentar. (Dewasalah, bertanggung jawablah dengan posting yang telah dibuat)
@ kemenyan >>> apa itu maksud dari kata penyusup ? bisa dijelaskan lebih detail ....????
Kalo ini biar @Kemenyan yang menjawabnya....
Tolong yang saya minta jawaban dari aliran anda bukan dari kata2 sang Buddha Gautama, karena (aliran) anda menyakini bahwa sekarang adalah zaman untuk ajaran Maitreya bukan lagi ajaran Sang Buddha Gautama.