*LuCiFer*
IndoForum Junior B
- No. Urut
- 43036
- Sejak
- 9 Mei 2008
- Pesan
- 2.677
- Nilai reaksi
- 92
- Poin
- 48
Langit makin mendung di Zimbabwe. Negeri miskin di Benua Hitam itu kian terpuruk dalam krisis ekonomi superdahsyat. Hiperinflasi yang diderita sampai-sampai membuat otoritas setempat harus mengeluarkan mata uang kertas baru bernilai ZWD 100 juta.
Harian The Herald melaporkan, Bank Sentral Zimbabwe melempar lembar mata uang teranyar itu ke publik pada Rabu (3/12). Nilainya beragam. Mulai ZWD 10 juta, ZWD 50 juta, hingga ZWD 100 juta. Padahal, nominal mata uang terbesar yang sebelumnya beredar "hanya" ZWD 1 juta.
"Pengeluaran nilai mata uang baru itu mengikuti tinjauan ulang baru-baru ini tentang batas penarikan tunai hingga ZWD 100 juta dan ZWD 50 juta untuk orang per orang dan pemilik rekening perusahaan setiap minggu berturut-turut," tulis The Herald.
Diperkirakan, nilai mata uang tersebut semakin tak berharga karena angka inflasi yang sangat tinggi, yakni 231 juta persen dan diprediksi terus menanjak.
Angka inflasi supertinggi itu memicu naiknya jumlah pengangguran hingga di atas 80 persen. Warga kini terancam kelaparan karena langkanya makanan, air bersih, dan minyak. Langkanya air bersih telah mengakibatkan 500 orang lebih meninggal dan belasan ribu lainnya terinfeksi penyakit karena wabah kolera.
Akibat pemerintah tak mampu membendung laju inflasi yang meroket, Bank Sentral berulang memangkas angka nol pada nilai mata uang tersebut. Pada Juli lalu, pemerintah memangkas sepuluh nol pada nilai mata uang yang baru diluncurkan, yakni ZWD 100 miliar. Artinya, nilai uang ZWD 100 miliar sama dengan ZWD 10. Sebagai perbandingan, Rp 1 setara dengan ZWD 2 juta. Maka, walau pada selembar mata uang tertera angka ZWD 100 miliar, nilainya tak cukup untuk membeli sepotong roti sekalipun.
Harian The Herald melaporkan, Bank Sentral Zimbabwe melempar lembar mata uang teranyar itu ke publik pada Rabu (3/12). Nilainya beragam. Mulai ZWD 10 juta, ZWD 50 juta, hingga ZWD 100 juta. Padahal, nominal mata uang terbesar yang sebelumnya beredar "hanya" ZWD 1 juta.
"Pengeluaran nilai mata uang baru itu mengikuti tinjauan ulang baru-baru ini tentang batas penarikan tunai hingga ZWD 100 juta dan ZWD 50 juta untuk orang per orang dan pemilik rekening perusahaan setiap minggu berturut-turut," tulis The Herald.
Diperkirakan, nilai mata uang tersebut semakin tak berharga karena angka inflasi yang sangat tinggi, yakni 231 juta persen dan diprediksi terus menanjak.
Angka inflasi supertinggi itu memicu naiknya jumlah pengangguran hingga di atas 80 persen. Warga kini terancam kelaparan karena langkanya makanan, air bersih, dan minyak. Langkanya air bersih telah mengakibatkan 500 orang lebih meninggal dan belasan ribu lainnya terinfeksi penyakit karena wabah kolera.
Akibat pemerintah tak mampu membendung laju inflasi yang meroket, Bank Sentral berulang memangkas angka nol pada nilai mata uang tersebut. Pada Juli lalu, pemerintah memangkas sepuluh nol pada nilai mata uang yang baru diluncurkan, yakni ZWD 100 miliar. Artinya, nilai uang ZWD 100 miliar sama dengan ZWD 10. Sebagai perbandingan, Rp 1 setara dengan ZWD 2 juta. Maka, walau pada selembar mata uang tertera angka ZWD 100 miliar, nilainya tak cukup untuk membeli sepotong roti sekalipun.