Hyang Buddha kemudian berkata kepada Kumara Manjusri : "Manjusri, ada Mahkluk yang tidak bisa membedakan perbuatan baik dan jahat dan hanya menyukai keserakahan dan kekikiran. Mereka tidak tahu apa-apa tentang menyebarkan amal, serta buah dan pahala dari beramal. Bodoh dan gelap batinnya, mereka tidak memiliki kebijaksanaan san akar keyakinan, mengumpulkan harta dan permata, mereka menjaga dan melindungi timbunan hartanya siang dan malam. Bila mereka melihat seorang pengemis datang, mereka menjadi tidak senang, dan jika mereka terpaksa memberi, mereka menyimpan kekesalan yang sangat dalam dan menyakitkan seolah-olah bagian tubuh mereka terpotong.
"Selain itu, ada mahluk hidup yang kikir dan serakahnya tak terhingga. Mereka hanya tahu mengumpulkan kekayaan,dan jika untuk keperluan sendiri saja mereka enggan menggunakan hartanya, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan kepada orang tuanya, isteri dan anak-anak, pembantu atau kepada pengemis. Pada akhirnya dari kehidupannya ini, orang ini akan terlahir kembali sebagai setan kelaparan atau binatang. Jika di masa hidupnya orang ini pernah mendengar sepintas nama 'Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru penyembuhan' , dan dialam kehidupan menyedihkan itu dia masih teringat nama Tathagatha ini. Sewaktu dia merenung kembali nama ini, dia akan menghilangkan dari tempat itu dan terlahir lagi di dunia manusia. Memperoleh pengetahuan tentang kehidupan masa lalunya dan takut kembali ke alam menyedihkan, dia tidak akan menikmati kesenangan duniawi lagi. Dia akan cenderung memperaktekkan perbuatan yang bermanfaat, memuji mereka yang suka memberi, dan tidak akan terikan kepada miliknya dengan serakah.Bahkan dia akan bisa membagikan satu persatu anggota tubuhnya seperti kepala, mata, tangan, kaku, darah, daging, dan potongan badannya, kepada siapa yang datang memintanya. Apalagi untuk membagikan kekayaannya yang lain."
"Kemudian, Manjusri, ada mahluk hidup yang telah melanggar kesucian kesucian moril sekalipun mereka telah menerima berbagai sila ajaran Tathagatha. Mungkin ada yang sekalipun tidak melakukan pelanggaran, telah melanggar aturan Sangha. Mungkin ada yang sekalipun telah mematuhi sila dan aturan Sangha, telah menganut pandangan yang menyimpang. Juga, meninggalkan kegiatan belajar. Dengan demikian, mereka tidak berhasil memahami prinsip yang dalam dari sutra yang diajarkan sang Buddha. Mungkin ada yang sekalipun terpelajar, tapi menjadi sombong dan karena pikiran mereka ditutupi keangkuhan, selalu berpendapat mereka benar dan orang lain salah, mereka sampai menghina dan membenci ajaran murni, menjadi teman dan sekutu mara. Dengan cara begini orang bodoh ini sendiri memperaktekkan pandangan menyimpang. Mereka berulang kali mengiring jutaan mahluk hidup kedalam jurang bahaya. Orang begini akan terjatuh ke alam neraka, binatang atupun alam setan, menetap selamanya di dalam samsara."
"Jika mereka dapat mendengarkan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, guru penyembuhan mereka akan dibimbing untuk meninggalkan jalan sesat, mempelajari dan memperaktekkan ajaran yang bermanfaat sehingga mereka tidak akan terjatuh ke alam kehidupan menyedihkan. Tetapi jika mereka tetap tidak bisa meninggalkan jalan sesat, tidak mempelajari dan memperaktekkan ajaran bermanfaat, maka mereka akan terus menerus terbenam ke dalam kehidupan menyedihkan sesudah meninggal. Karena kekuatan yang menakjubkan dari ikrar utama yang dibuat oleh Tathagatha ini, makhluk begini akan dibangunkan dari keadaannya untuk mengingat nama Hyang Buddha sekalipun berada di neraka. Kemudian, sesudah berakhir kehidupannya disana, mereka akan terlahir kembali sebagai manusia. Mereka memperoleh pandangan benar, dan dengan usaha, mereka akan menguasai keinginan pikirannya. Selain itu, mereka akan bisa menolak ikatan duniawi dengan berlindung kepada ajaran Tathagatha. Mereka akan menerima dan memegang inti ajaran dan tidak berbuat sesuatupun yang tercela atau melanggar sila. Dengan memegang pada pandangan yang benar, mereka tidak akan lagi menghina ajaran murni. Mereka tidak akan menjadi teman mara.Perlahan-lahan mereka akan mempelajari dan memperaktekkan berbagai aspek dari jalan Bodisatva dan akhirnya mereka akan bisa mencapai kesempurnaan."
"Manjusri, ada mahluk hidup yang sifatnya kikir dan tamak, suka iri dan cemburu, memuji diri sendiri dan menjelekkan orang lain. Mahluk seperti ini pasti akan jatuh ke dalam ketiga alam yang menyedihkan dan mengalami berbagai jenis penderitaan selama beribu-ribu tahun, sesudah itu barulah mereka terlahir di dunia ini sebagai binatang seperti, kerbau, kuda, unta, atau keledai. Dicambuk berulang-ulang, tersiksa oleh lapar dan haus, mereka akan selalu dibebani muatan berat punggung dan menempuh perjalanan jauh siang malam. Jika mereka terlahir sebagai manusia, maka kedudukannya sangat rendah dan miskin, atau sebagai budak laki atau perempuan yang selalu diperintah untuk mengerjakan pekerjaan kasar bagi orang lain. Orang seperti ini tidak akan pernah merasakan kebebasan."
"Jika di dalam kehidupan yang lalu sebagai manusia orang seperti ini pernah mendengar nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, dikarenakan penyebab baik ini bila kini dia dapat mengingat dan berlindung kepada-Nya dengan sepenuh hati, makla melalui kekuatan spirituil Hyang Buddha, dia akan dibebaskan dari segala penderitaannya. Dia akan selalu mencari ajaran yang luhur, selalu bertemu dengan teman spirituil yang baik. Dia akan memutuskan ikatannya dengan Mara selama-lamanya, menembus selubung kegelapan batin. Sungai penderitaan akan mengering dan dia akan terbebaskan dari kesedihan dan penderitaan, kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian."
"Kemudian, Manjusri, ada makhluk hidup yang suka terlibat perselisihan, tidak akur dan enggan bersatu, saling menuntut dan membenci, dan melalui perbuatan, kata-kata dan pikiran, mereka menciptakan, menambah, dan memperpanjang semua jenis karma buruk, ada yang merencanakan pembalasan dendam, ada yang mengundang jin penunggu hutan, gunung atau kuburan, ada yang membunuh makhluk hidup untuk mendapatkan darah atau dagingnya guna dijadikan persembahan kepada yaksa dan iblis raksasa atau lainnya, ada yang menuliskan nama orang untuk dikutuk, membuat orang-orangan mereka dan dengan ilmu hitam memantrai dan mencelakai mereka, ada yang mempraktekkan ilmu hitam untuk memanggil arwah guna menganiaya dan membunuh musuhnya jika di antara makhluk hidup ini ada yang mendengar nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, mereka tidak akan bisa mencelakai orang dengan berbagai cara jahat tersebut. Sebaiknya di dalam setiap pikiran mereka akan timbul rasa cinta kasih. Mereka akan memikirkan manfaat bagi orang lain, kedamaian dan kegembiraan , dan bebas dari pikiran membenci atau mencelakai. Masing-masing akan senang dan puas dengan apa yang didapatnya sehingga tidak akan melanggar hak atau menganiaya orang lain, melainkan berusaha untuk menguntungkan satu sama lainnya."
"Kemudian, Manjusri, mungkin ada diantara keempat kelompok bhikshu, bhikshuni, upasaka, upasika, serta putra putri dengan keyakinan murni, yang bisa menerima dan menjalankan Atthasila, mematuhi semua aspeknya selama setahun ataupun hanya 3 bulan. Melalui akar kebajikan ini mereka berharap akan diberikan kesempatan untuk menitis di alam Sukhavati Buddha Amitabha di sebelah Barat. Akan tetapi, sekalipun mereka sudah mendengar dan menjalankan ajaran murni, mereka belum berhasil dimantapkan didalamnya. Jika mereka mendengar nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan dan merenungkannya selalu, maka menjelang akhir hidupnya, 8 Bodhisattva Agung yaitu : Manjusri, Avalokitesvara, Mahasthamaprapta, Akshayamati, Ratna Candana Kusuma, Bhaisjyaraja, Bhaisajyottama, Maitreya akan turun dari langit untuk menunjukkan arah ke Tanah Suci Barat, mereka akan terlahir seketika di dalam bunga teratai permata berwarna-warni."
"Jika ada yang sekalipun sudah terlahir sebagai dewa atau dewi di surga karena telah membina akar kebajikan di dalam kehidupan yang lalu, tetapi masih belum mengakhiri karma baiknya. Oleh karena mereka telah terlahir di dalam surga, mereka tidak akan lagi terlahir di alam menyedihkan manapun. Bila masa kehidupan mereka di surga berakhir, orang seperti ini akan terlahir di alam manusia sebagai seorang maharaja "pemutar roda" yang akan memerintah di 4 benua. Dengan mengandalkan wibawa dan kebajikannya yang mengagumkan, dia akan membimbing dan mengubah makhluk hidup yang tak terhingga banyaknya ke dalam praktek Dasakusala.
"Atau orang seperti ini akan terlahir di dalam suatu keluarga bangsawan, Brahmana atau umat awam terpelajar, dengan kekayaan, permata, lumbung dan gudang berlimpah-ruah. Penampilannya sangat bagus dan dia akan memiliki pengikut dan sanak saudaranya yang banyak. Dia sangat pintar dan bijaksana, berani dan dikaruniai kekuatan fisik yang sangat menakjubkan. Jika orang seperti itu terlahir sebagai perempuan, bila dia mendengarkan nama Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan, dan dengan sepenuh hati menerima dan merenungkannya, maka pada kehidupan selanjutnya ia tidak akan pernah lagi terlahir sebagai perempuan."
Kemudian, Manjusri, sewaktu Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan ini mencapai penerangan, disebabkan kekuatan ikrar utama-Nya, Beliau selalu mengawasi semua mahluk hidup dan melihat mereka menderita berbagai penyakit, kurus kering, demam, sakit kuning dan sebagainya ; yang lainnya menderita kejang oleh racun jahat; selain itu ada yang ditakdirkan berumur pendek atau terancam kematian sebelum waktunya. Untuk mengakhiri semua penyakit dan penderitaan sekalian mahkluk hidup ini, dan memenuhi semua keinginan mereka. Pada waktu itu Hyang Buddha tersebut memasuki samadhi yang disebut "Penghapus Musibah Semua Makhluk Hidup", Beliau memasuki samadhi ini, seberkas cahaya yang sangat terang memancar dari aura diantaara alis-Nya dan dari itu suatu Dharani agung berkumandang : "Namo Bhaisajyaguru-vaidurya Prabha-rajaya Tathagathaya Arhate Samyak-sambuddhaya Tadyatha Om Bhaisajye Bhaisajye Bhaisajya-samudgate Svaha."
"Kemudian sesudah Dharani ini dikumandangkan, diantara cahaya ini terdengar suara gemuruh, san bumi bergetar dengan hebat di alam Buddha tersebut. Seberkas cahaya terang memancar keluar sehingga segala penyakit dsan kesengsaraan terhapus dari semua makhluk hidup dan semua menjadi tentram dan bergembira."
"Manjusri, jika ada putra atau putri yang menderita sakit, demi orang itu engkau harus membantu dia membersihkan badan dan mulutnya dengan welas asih. Sediakanlah makanan, obat-obatan, dan air bersih untuk ditaruh di atas altar, dan bacakan Dharani ini sebanyak 108 kali, kemudian berikanlah bahan-bahan itu kepada mereka. Sesudah menelannya, semua penderitaan dan penyakitnya akan terhapus. Jika orang ini menginginkan sesuatu, dia harus mengingat Dharani ini dan mengucapkan dengan sepenuh hati. Dengan cara ini, dia akan memperoleh apa yang diinginkannya, terbebas dari penyakit dan panjang umur. Pada akhir kehidupannya orang ini akan terlahir di negeri budak itu. Dia akan mencapai keadaan tanpa kemumduran dan mendapat Penerangan kemudian."
"Manjusri, itulah sebabnya putra dan putri baik harus rajin menyembah dan memuja Tathagatha Cahaya Lazuardi, Guru Penyembuhan dengan sepenuh hati, dan mereka harus selalu mempertahankan Dharani ini tanpa membiarkannya hilang."
bersambung...