virya
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 36574
- Sejak
- 17 Mar 2008
- Pesan
- 455
- Nilai reaksi
- 11
- Poin
- 18

"Selama itu Jivaka Komarabaccha hanya duduk diam di dekat Raja Ajatasatttu. Raja berkata kepadanya: Engkau, sahabat Jivaka, mengapa engkau diam? Baginda, ada Sang Bhagava ini, Sang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna sedang berdiam di hutan mangga milikku disertai oleh seribu dua ratus lima puluh bhikkhu. Dan tentang Yang Terberkahi Gotama ini, berita baik telah beredar bahwa: 'Sang Bhagava adalah seorang Arahat, Buddha yang telah mencapai Penerangan Sempurna, memiliki kebijaksanaan dan perilaku yang sempurna, telah menempuh Sang Jalan dengan sempurna, Pengenal seluruh alam, guru manusia yang harus dijinakkan yang tiada bandingnya,7 Guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan terberkahi.' Sudilah Baginda mengunjungi Sang Bhagava. Beliau akan memberikan kedamaian di hati Baginda. Kalau begitu, Jivaka, siapkan gajah tunggangan."
"Baiklah, Baginda", Jivaka berkata, dan ia menyiapkan lima ratus gajah betina, dan gajah jantan kerajaan untuk Sang Raja. Kemudian ia melaporkan: "Baginda, gajah tunggangan telah siap. Sekarang saatnya kita melakukan apa yang Baginda inginkan. Dan Raja Ajatasattu, setelah menempatkan istri-istrinya masing-masing di satu dari lima ratus gajah betina, ia menaiki gajah jantan kerajaan dan bergerak dalam barisan, disertai barisan pembawa obor, dari Rajagaha menuju hutan mangga Jivaka."
Dan ketika Raja Ajatasattu mendekati hutan mangga ia merasa takut dan ngeri, dan bulu badannya berdiri. Dan karena merasa takut dan bulu badannya berdiri, Raja berkata kepada Jivaka: "Sahabat Jivaka, apakah engkau menipu aku? Apakah engkau membohongi aku? Engkau tidak membawaku kepada musuh, kan? Bagaimanakah ini, dari seribu dua ratus lima puluh bhikkhu, tidak ada suara bersin, batuk atau teriakan yang terdengar?"
"Jangan takut, Baginda, aku tidak menipu engkau, membohongi engkau atau membawamu kepada musuh. Mendekatlah, Baginda, mendekatlah. Ada pelita yang menyala di Paviliun Bundar."
Maka Raja Ajatasattu, menunggang gajahnya sejauh yang dimungkinkan tanah di sana, kemudian turun dari gajah dan melanjutkan dengan berjalan kaki menuju pintu paviliun bundar. Kemudian ia berkata: "Jivaka, di manakah Sang Bhagava? Itu adalah Sang Bhagava, Baginda. Itu adalah Sang Bhagava yang sedang duduk bersandar di pilar tengah dengan para bhikkhu di hadapannya."