VenVey
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 10041
- Sejak
- 1 Jan 2007
- Pesan
- 427
- Nilai reaksi
- 58
- Poin
- 28
TEH berasal dari bahasa China, yakni tay. Bangsa dengan penduduk terbesar di dunia itu mengenal teh sejak 2700 SM. Setelah itu, orang Jepang mulai mengembangkan penanaman teh sejak 800 M serta menjadikannya sebagai bagian dari tradisi sosial dan agama. Penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti China mengungkapkan, minuman teh dapat membantu usaha seseorang untuk mengurangi kelebihan berat badan.
Hasil temuan itu berdasarkan pengamatan dan penelitian selama lebih dari lima tahun mengenai kasus obesitas, khususnya yang terjadi pada anak-anak. Menurut Harian China Daily yang dikutip Reuters, para peneliti menemukan senyawa polyphenol dalam minuman teh, terutama teh jenis olong, dapat membantu mereka yang kegemukan untuk mengurangi bobot tubuh.
”Minuman teh,terutama jenis olong, bermanfaat dalam program pengurangan berat badan,” ujar Direktur Nanjing Institute for Paediatrics Guo Xirong. Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan MS, ada riset yang membuktikan bahwa orang-orang yang minum teh secara teratur, terutama teh hijau, dapat menurunkan indeks massa tubuh. Namun, mekanisme bagaimana teh dapat menurunkan berat badan belum diketahui. ”Sebagian teh pelangsing yang dijual di supermarket atau tempat-tempat tertentu, sering kali ditambah ramuan-ramuan semacam jamu yang meningkatkan khasiat penurunan berat badan, ”katanya.
Dia menambahkan, umumnya peminum teh pelangsing memiliki keinginan untuk buang air besar lebih sering. Kemungkinan, teh-teh ini mampu meningkatkan pembakaran lemak tubuh sehingga berat badan dapat berkurang. ”Namun, yang perlu diketahui pembakaran lemak yang sangat efisien adalah melalui kegiatan olahraga,” tegasnya. Tanaman teh dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1.500 mm. Tanaman teh memerlukan kelembapan tinggi dengan temperatur udara 13–29,5 derajat Celsius sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk.
Berdasarkan jenis pemrosesannya, teh dapat dibedakan atas teh hitam, teh hijau, dan teh olong. Teh hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh, yang sebelumnya mengalami pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh, kemudian digulung dan dikeringkan. Minuman teh hijau yang berwarna kuning hijau dan terasa lebih sepat dibandingkan teh hitam. Teh hijau identik dengan simbol minuman kesehatan.
Teh hijau bermanfaat untuk menyegarkan tubuh, kaya akan vitamin C dan vitamin B, terutama tiamin (150–600 mg) dan riboflavin (1,3–1,7 mg). Sejumlah penelitian menunjukkan, kandungan epigallocatechin- 3-gallate (ECGC) yang terkandung di dalam teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. ECGC merupakan salah satu komponen di dalam grup antioksidan yang disebut flavonoid.
”Ekstrak teh hijau mengandung ECGC yang dibutuhkan untuk menangkal flavonoid lain yang ditemukan dalam teh hijau,” ujar peneliti dari University of South Florida Doug Shytle Phd dalam www.webmd.com Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi. Sebagian besar (98 persen) teh yang beredar di pasaran adalah teh hitam. Daun teh mempunyai susunan kimia yang spesifik.
Komposisi ini akan memengaruhi mutu teh yang dihasilkan karena terjadinya reaksi-reaksi selama proses pengolahan berlangsung. Sementara itu, teh olong merupakan jenis teh yang banyak dikonsumsi bangsa China. Masyarakat di sana sebenarnya telah lama meyakini adanya kaitan antara penurunan berat badan dengan minuman teh, terutama jenis olong. Telah terbukti dan dikonfirmasikan bahwa asupan minuman teh olong dapat membantu kerja metabolisme lemak dan mengendalikan obesitas.
Secara umum, tiga komponen penting yang memengaruhi mutu minuman, yaitu kafein yang memberikan efek stimulan, tannin yang memberi kekuatan rasa (ketir), dan polifenol. Polifenol yang terkandung dalam teh mempunyai banyak khasiat kesehatan. Polifenol adalah antioksidan yang kekuatannya 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E. (alfian/sindo/mbs)
Hasil temuan itu berdasarkan pengamatan dan penelitian selama lebih dari lima tahun mengenai kasus obesitas, khususnya yang terjadi pada anak-anak. Menurut Harian China Daily yang dikutip Reuters, para peneliti menemukan senyawa polyphenol dalam minuman teh, terutama teh jenis olong, dapat membantu mereka yang kegemukan untuk mengurangi bobot tubuh.
”Minuman teh,terutama jenis olong, bermanfaat dalam program pengurangan berat badan,” ujar Direktur Nanjing Institute for Paediatrics Guo Xirong. Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan MS, ada riset yang membuktikan bahwa orang-orang yang minum teh secara teratur, terutama teh hijau, dapat menurunkan indeks massa tubuh. Namun, mekanisme bagaimana teh dapat menurunkan berat badan belum diketahui. ”Sebagian teh pelangsing yang dijual di supermarket atau tempat-tempat tertentu, sering kali ditambah ramuan-ramuan semacam jamu yang meningkatkan khasiat penurunan berat badan, ”katanya.
Dia menambahkan, umumnya peminum teh pelangsing memiliki keinginan untuk buang air besar lebih sering. Kemungkinan, teh-teh ini mampu meningkatkan pembakaran lemak tubuh sehingga berat badan dapat berkurang. ”Namun, yang perlu diketahui pembakaran lemak yang sangat efisien adalah melalui kegiatan olahraga,” tegasnya. Tanaman teh dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1.500 mm. Tanaman teh memerlukan kelembapan tinggi dengan temperatur udara 13–29,5 derajat Celsius sehingga tanaman ini tumbuh baik di dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk.
Berdasarkan jenis pemrosesannya, teh dapat dibedakan atas teh hitam, teh hijau, dan teh olong. Teh hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh, yang sebelumnya mengalami pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh, kemudian digulung dan dikeringkan. Minuman teh hijau yang berwarna kuning hijau dan terasa lebih sepat dibandingkan teh hitam. Teh hijau identik dengan simbol minuman kesehatan.
Teh hijau bermanfaat untuk menyegarkan tubuh, kaya akan vitamin C dan vitamin B, terutama tiamin (150–600 mg) dan riboflavin (1,3–1,7 mg). Sejumlah penelitian menunjukkan, kandungan epigallocatechin- 3-gallate (ECGC) yang terkandung di dalam teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. ECGC merupakan salah satu komponen di dalam grup antioksidan yang disebut flavonoid.
”Ekstrak teh hijau mengandung ECGC yang dibutuhkan untuk menangkal flavonoid lain yang ditemukan dalam teh hijau,” ujar peneliti dari University of South Florida Doug Shytle Phd dalam www.webmd.com Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi. Sebagian besar (98 persen) teh yang beredar di pasaran adalah teh hitam. Daun teh mempunyai susunan kimia yang spesifik.
Komposisi ini akan memengaruhi mutu teh yang dihasilkan karena terjadinya reaksi-reaksi selama proses pengolahan berlangsung. Sementara itu, teh olong merupakan jenis teh yang banyak dikonsumsi bangsa China. Masyarakat di sana sebenarnya telah lama meyakini adanya kaitan antara penurunan berat badan dengan minuman teh, terutama jenis olong. Telah terbukti dan dikonfirmasikan bahwa asupan minuman teh olong dapat membantu kerja metabolisme lemak dan mengendalikan obesitas.
Secara umum, tiga komponen penting yang memengaruhi mutu minuman, yaitu kafein yang memberikan efek stimulan, tannin yang memberi kekuatan rasa (ketir), dan polifenol. Polifenol yang terkandung dalam teh mempunyai banyak khasiat kesehatan. Polifenol adalah antioksidan yang kekuatannya 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E. (alfian/sindo/mbs)