• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tanya..

Ario_botax

IndoForum Newbie C
No. Urut
17189
Sejak
14 Jun 2007
Pesan
153
Nilai reaksi
0
Poin
16
hmm.. g kan itungannya mase mahasiswa..

pertanyaan g adalah..

1. perlu gak sich kita membangun kembali kejayaan agama Buddha??

2. kalo perlu.. sebutkan alasannya kalo gak perlu juga sebutkan alasannya??

3. kalo perlu.. tolong sebutkan hal2 apa yang bisa kita lakukan agar masa2 emas itu kembali..


(di sini membangun kejayaan agama itu artinya mengkumandangkan panji agama Buddha.. bukan merujuk pada latihan kesadaran untuk mencapai nibbana)

jujur.. kadang g rada dilema.. sebenarnya perlu gak sich kita memperbesar gema Buddhis di Indo??

kalo ternyata justru kebanyakan dari kita itu yang low profile.. dan mengarah pada ketertutupan.. (itu yang g liat)

padahal secara pandangan g.. g melihat antusiasme para mahasiswa..
g masuk dalam salah satunya.. huff.. terkesan kita jadi setengah hati melakukannya.. (padahal elemen muda ini.. menurut g beberapa dah siap maju).. hanya 1.. kurang dukungan.. yup.. sama kurang ruang gerak..

yup.. di sini juga bisa sharing2..

semoga pendapat2 kalian bisa menjadi penerang bagai pelita di dalam gelap..

^^

be happy ^^
 
Sangat sedikit umat Buddha yang ingin turut aktif terlibat dalam hal pelayanan seperti ini. Contoh paling nyata, untuk moderator di FR Buddha... Saya lihat di FR Buddha banyak sekali umat yang cakap dan menguasai bahan bahan luhur Tri Pitaka... namun sangat disayangkan, mungkin mental umat Buddha nya sendiri mengganggap banyak hal menjadi tidak terlalu penting. Atau seperti kata Bro diatas, low profile...

Kalau ingin kita cermati lebih lanjut, mengapa umat Buddha yang aktif di FR Buddha sangat jarang main dan aktif di Forum lain. Sharing hal-hal lain yang lebih membumi?.... Umat Buddha di IF yang aktif di FR Buddha, justru kalau tidak di FR Buddha, bisa terlihat sesekali di FA.... hahahaha....

Apakah kita tidak punya rasa humor? sehingga jarang main di Joke and Cartoon atau Testing Area? Atau kita tidak lagi membutuhkan info info berita up to date yang tersaji di Gosip, Berita dan Politik? Atau tidak ada satupun yang hobby masak? sehingga tidak ada yang main di cooking zone. Bagaimana dengan arena arena lain.

Bahkan dalam Poll se IndoForum pun, saya paling susah menemukan nama-nama member Buddhis yang ikut Poll. Atau bahkan tidak tahu ada pemilihan Momod terbaik tahun 2008. Kalau belum tahu juga, silahkan klik siggy saya deh....

Menurut saya... Agama Buddha tidak akan mengalami kejayaan kembali, kalau kita umat Buddha cenderung kepada 'jago kandang'. Maaf bukan dalam arti yang negatif... tetapi bila kita sebagai umat Buddha kurang berbaur dengan umat lain. Kita ramah kok kalau ada umat yang main ke rumah kita... tapi pernah gak kita main ke rumah mereka?...

Lalu, untuk apa? untuk imej umat Buddha? yang tidak perlu? bukannya malah menjadi kemelekatan?....

Coba pikir baik-baik.... mencegah melekat kepada sesuatu yang kelihatnnya tidak perlu, itu kemelekatan juga. Bisa biasa saja menanggapi ada kehidupan yang terjadi di sekitar kita.... itu baru tidak melekat. Tentu saja si anu tidak tergoda.... karna memang tidak ada godaan yang menghampirinya.... Tapi si bambu tetap tinggi tegak... walau angin hujan badai tak henti menerpa.... pohon kelapa saja tumbang...

Kesadaran kesini saya pribadi merasa perlu untuk disosialisasikan kepada umat Buddha.
 
yup thx buat sumbang opininya,,

nah akhirnya muncul sebuah kesimpulan pernyataan yang bisa diambil..

"umat Buddhis terkesan jago kandang"

hmm.. g hanya bisa bilang..
hanya sebagian umat Buddhis yang care sama perkembangan agama Buddha..
kemudian dari sebagian itu kembali memecah jadi 2...
yang mewujudkannya ke luar(bisa berbaur dengan yang lain)
kemudian yang mewujudkannya ke dalam..


jadi bisa disimpulkan sebenarnya orang yang benar2 peduli n sudah mempraktekkannya ke luar sangat - sangat sedikit..
maka sulit rasanya kejaaan agama Buddha di bumi nusantara ini akan terealisasi..

yup...

itu opini n tanggapan dari g,,

ada yang maw berkomentar..

dengan istilah "umat Buddhis yang 'JAGO' kandang??"
 
hoo mengenai ustad itu..

hmm g masih blum kena hubungannya kenapa dialihkan ke thread itu??

kerasa gak sich... skarang banyak banget seminar2 Buddhis disandingkan dengan tokoh2 umum..

ckck..
apakah memang treknya ge menarah ke situ y??

hanya saja g memikirkan seperti ini..
hal tersebut boleh2 aja.. tapi jangan sampai kita membuat dhamma yang terjustifikasi untuk keinginan2 kita..

kalo dah gitu gawaat dech T____T

g kemudian berpikir.. kapan zaman raja asokha muncul lagi??

ckck..
 
@Aria

keknya cuman kita berdua yang rame disini =))

Saya melihat hubungannya secara jauh. Bukan langsung. Coba simak apa komen si Ustadz. Dengan bahasa yang berbeda (lebih vulgar dan menyudutkan serta gak ngerti sama sekali) ada kemiripan tema dengan thread anda.

Terutama mengenai kurang aktifnya pemuka pemuka agama Buddha dalam pelayanan dsb.

Lalu, pada bagian menyudutkan agama Buddha. Jelas sekali bahwa sang ustadz tidak tahu sama sekali bagaimana filosopi dalam agama Buddha. Dia hanya melihat apa yang dilakukan para pemuka-pemuka Buddhis. Secara kasat mata tentunya.

Dulu.... dulu sekali, sawaktu saya masih SD... jamak anggapan bahwa agama Buddha itu yah agama Chinese... kenyataannya, seiring dengan perkembangan jaman dan berlalunya waktu. Akhirnya mulai tahu awam yang bukan Buddhis, bahwa agama Buddha itu sebenarnya agama yang berasal dari India utara. Nah.... kondisi sekarang, pengetahuan awam yang non Buddhis itu kebanyakan masih seperti itu.

Apalagi pada konsep konsep abrahamic yang mereka anut. Jangankan di kalangan awam Islam atau Kristen atau Katolik. Di kalangan awam Hindu dan Khong Hu Cu serta Taoisme sendiri, banyak salah tafsir tentang Buddha Dharma.

Lalu, intropeksi ke kitanya sendiri sebagai umat Buddha. Mengapa ini bisa terjadi?

Salah satunya.... yah data statistik yang saya tampilkan di thread lain. Kita hanya aktif di rumah sendiri. Di forum Buddha sendiri. Silahturahmi ke umat agama lain sangat kurang. Yang ada justru (termasuk saya sendiri sebelumnya... hehehehe) main di FA. Untuk debat debat tidak karuan yang memang bukan untuk mencari tahu, melainkan untuk flame.... api.... panas...

Itu makanya, dalam setiap kali patroli... bila saya melihat ada yang menarik, misalnya di FR Hindu, ada yang tanya mengenai Buddha Dharma juga.... daripada yang menjelelaskan umat Hindu, akan lebih pas saya rasa kalau kita kita ini generasi muda Buddhis yang menjelaskan. Agar info yang sampai ke awam umum di FR lain itu lebih sesuai dengan Buddha dharma yang kita percayai.

Demikian juga, misal ada permasalahan di FR lain, kalau merasa bisa membantu mencari solusi damai, mengapa tidak? Dengan demikian justru hubungan baik antar umat beragama bisa terjalin indah. Tentu saja dalam koridor tidak turut campur, atau bahkan secara tidak langsung menyusupi pernyataan/komen kita dengan ajaran yang kita percayai.

Btw, walau bagaimanapun, secara keseluruhan, raport FR Buddha masih hijau. Umat Buddha yang main di IF masih terhitung dewasa cara berpikirnya. Ini sebenarnya membuat saya salut. Terus terang saja. Bila membandingkan dengan FR FR yang lain. Hanya, yah itu tadi..... kok kayanya masih kurang aktif.... hahahahahaha...
 
yup.. mungkin menurut teman2 yang lain "ini" bukan masalah.. sampai mereka pikir ini masalah pun.. "ini" bukan masalah yang penting2 amat..

hmm.. atau semua yang ada di FR Buddhis ini dah pada 100% praktek Dhamma??
wohoo.. atau hanya sekedar cuek??

hihi.. hmm..
yup g setuju sama Roughtorer..

kalo bisa kita lebih aktif dan bisa menjalin hubungan yang baik dengan FR yang lain..

dulu sempet tertarik ikut FA.. tapi.. g liat2 lagi topiknya gak berbobot buat g..
bukannya menghina.. justru topik yang diperdebatkan itu lagi itu lagi.. lebih banyak dendam ketimbang debat secara bijak..

kalo maw melawat ke FR lain.. masih dipertimbangkan..
sebenarnya bukan maksud g untuk aktif hanya lewat IF.. tapi sebenarnya adalh wujud nyata dalam kehidupan nyata bukan di dunia maya saja..
 
SALAM semuanya...
Ta cia hao !!!!!

Sharing momod ama TS sangat menyentuh hati.....perkembangan agama Buddha di Indonesia ini seolah-seolah seperti jalan di tempat.....namun kalo kita perhatikan sebenarnya tidak...Kalo 15 tahun yg lalu memang benar...namun sekarang sudah berkembang dgn pesat....terbukti banyaknya sekolah-sekolah BUDDHIST di nusantara ini..dan juga sudah banyak sarjana-sarjana agama Buddha di banding 1 dekadean terakhir.....banyak pihak yg cukup puas juga ada pihak yg merasa belum PUAS.....Sudah seyogyanya kita BERBAHAGIA....:)

kalo di banding dgn IKUANTAO/MLDD yg agresif menjalankan MISI....wah NO COMMNET deh ntar menyulut FLAME.....
INi hanya beda MANAJEmen saja dan motto
Namun yang penting bagi kita hanya lah menyatukan hati dan visi agar perkembangan Buddha/Dharma atau pun itu Tao/kasih ataupun apapun sinonimnya tercapai sesuai harapan dan daya upaya kita...

Semoga berbahgia....sie-sie..ching tuo-tuo pao han:)
 
kalo di banding dgn IKUANTAO/MLDD yg agresif menjalankan MISI....wah NO COMMNET deh ntar menyulut FLAME.....
INi hanya beda MANAJEmen saja dan motto
yang benar Da jia hao....kale...^^ artinya kan Da jia = semua.....hao - baik...........kalau di gabung jadi seperti "apa kabar semua,apakah baik?....biasa nya orang balas ngomong...HAO ^^

gini-gini gw ada belajar dikit-dikit dasar mandarin^^.

@Taneda
masalah nya bukan pada manajemen....
dari dulu coba lihat kebiasaan para buddha.. seperti pindapattta yaitu mencari makanan dari rumah kerumah...

waktu itu raja Suddhodana(ayah Gotama) mengkritik cara itu karena tidak pantas bagi seorang keturunan raja...
namun Buddha menjelaskan kalau itu merupakan Cara Buddha/Kebiasaan para Buddha..

juga se-waktu mengajarkan Dhamma..
sang buddha selalu melakukan Pindapatta....dan ketika ada perumah tangga yang memberi.....setelah makan lalu sang buddha mengajarkan dhamma...adapun situasii berbeda...
namun sang buddha tidak mengajarkan dhamma kepada makhluk hidup yang tidak siap mendengar...

kalau missonaris....biasa nya mempromosikan ajaran-nya....sy ambil contoh Agama Kris**
mereka mempromosikan dari rumah ke-rumah..............memang cara ini akan berhasil tapi tidak 100%.
tapi efek nya ada....yakni..
orang-orang meremehkan missionaris atau bahkan ajaran dari missionaris itu.. misalkan timbul pikiran "ah,lagi-lagi agama ini datang,bikin ribut saja"

Seorang Bhikkhu harus melatih diri mengajarkan Dhamma dengan cara sebagai berikut :
Saya takkan mengajarkan Dhamma kepada, orang yang tak sakit, tatkala :

1. Memegang sebuah payung di tangannya.
2. Memegang sebuah tongkat/pemukul di tangannya.
3. Memegang pisau/senjata tajam di tangannya.
4. Memegang sebuah senjata/apapun di tangannya.
5. Memegang sandal di kakinya.
6. Memegang/memakai sepatu di kakinya.
7. Berada di atas sebuah kendaraan yang sempit sekali.
8. Berbaring di atas tempat tidur.
9. Duduk dengan memeluk lutut.
10. Memakai penutup/ikat kepala/turban.
11. Kepalanya terbungkus.
12. Duduk di atas kursi sedang saya duduk di atas tanah.
13. Duduk di atas tempat duduk yang tinggi sedang saya duduk di tempat yang rendah.
14. Sedang bejalan di depan sedangkan saya berjalan di belakang.
15. Sedang duduk sedang saya berdiri.
16. Sedang berjalan di jalan, sedangkan saya berjalan di luar/di tepi jalan.

jadi bukan masalah manajemen....melainkan ada hal lain yang di timbulkan memiliki efek buruk yang di kira-nya lebih besar efek buruk tersebut.....
sehingga dari Zaman Buddha gotama sampai sekarang tidak ada satupun missionaris yang melakukan hal yang terlalu agersif seperti itu....

tetapi bukan berarti ajaran buddha pasif..............
namun inti nya.....pendengar itu harus di buat memiliki niat(cettana) untuk mendengar terlebih dahulu...dalam hal ini saya menyebut siap mendengar
barulah di ajarkan dhamma.
 
terkadang para misionaris dalam menyebarkan ajaran terkesan krg sopan/etis.

pernah suatu ketika saya dan ibu saya sedang naik motor berboncengan.. tiba2 tampak dari kejauhan ada satu orang wanita setengah baya memanggil saya yg sedang naik motor dari kejauhan. Saya mengira ada hal apa, ternyata wanita ini adalah misionaris yg hendak mengenalkan ajarannya. Ia membujuk kami berdua agar turun sejenak dan berdoa sebentar didalam rumah ibadahnya/ruko. Saya dan ibu saya beralasan sedang ada urusan, nanti saja.

Setelah pulang, saya kebali lewati jalan yg tadi.. ternyata orang itu masih ada disana.. ia bersama dengan temannya memanggil2 saya tp saya terus jalan saja tdk melihat..

bila tujuannya ingin menyebarkan kebaikan, tentunya harus diawali dgn sikap yg menimbulkan kebaikan pula. bila ia tdk mampu memberi kesan baik, bagaimana mampu mengajari kebaikan.

Smoga saja tidak semua misionaris menggunakan cara spt itu :D
 
Gw sering liat forum ini kok, tapi postingnya panjang2 jadi biasa rada males baca.
Gw akui gw memang orang yg ga care ama perkembangan agama Budha, tapi setelah gw baca thread ini baru sadar dan kira2 usahanya apa aja ya ?

Ada situs tentang kegiatan atau perkembangan ajaran agama Budha ga ?
Share yah. :D
 
Bergaul dengan sesama umat beragama, bukan berarti harus ada misi misionaris loh.....
 
wew...
ada jg forum kek gni toh...
hahaha...
ikut ngeramein ah...^^
eh mao tanyak ni...
gw kan agama budha tp k vihara tu jarang bgt...
cuma buat hr2 penting doank.../heh
apakah gw termasuk budha sesat ato cm pemalas?
cz bnyk temen2 gw blng gw tu budha sesat...ga pernah pergi vihara...
 
Kan Sie Thien En Se Te
Da cia hao !!!

@marcedes dan imhereyahum
Trims atas informasinya....:)>:D<
 
sedihhh sekali broo...sedihh sekali gw denger komentar dari ustad di youtube tuh.... baru tau gw...kwkwkk ktinggalan info si..hehehe...... ternyata begitu ya tanggapan "mereka2"... sungguh diluar perkiraan... tapi semakin memperkuat pendirian gw untuk lebih meyakini ajaran buddha...terlebih melihat zaman sekarang... manusia sudah mulai saling membunuh...teroris dimana2...itu semua berasal dari tanggapan yang salah atas ajaran masing2 agama.... dan sejauh gw melihat bahwa agama buddha dengan ajarannya tidak pernah sampai menjelekkan atau bahkan menyinggung agama lainnya.

menurut gw kita perlu tunjukan etikad baik sesuai dengan ajaran budha gautama di mata orang lain...sebab orang akan lebih melihat pada perbuatan terlebih dahulu (bagaimana tingkah laku mereka, baru melihat pada bagaimana carany mereka bisa bertingkah laku seperti itu yang tentunya dari ajaran agama)....
 
all: friends..avuso.. met taon baru dulu sebelumnya..

yuu lanjut..
yang g prihatinkan bukanlah bagaimana kita mengajak orang lain masuk dalam agama Buddha.. bukan tindakan misionari..

tapi yang perlu diperhatikan adalah.. kurang adanya wujud yang lebih nyata akan kebesaran agama atau gaung Buddhis lebih bergema.. !!

nah.. padahal secara sudut pandang g, sebenarnya sumber daya manusia cukup tersedia.. tapi keberanian yang g rasa gak ada.. atau dapat disebut belum mencukupi..

disini untuk mewujudkan kebesaran agama, bukan berarti merendahkan yang lain.. kita tumbuh menjadi besar tanpa melupakan toleransi antar sesama tetangga kita..

mengapa?? mengapa hal ini cukup menjadi poin penting di mata g??

karena dengan cara ini, secara tidak langsung.. baik yang sudah mengenal dan yang belum mengenal Buddhis secara agama dan ajaran.. akan mendapatkan kesempatan.. setidaknya mengenal.. dan seterusnya..

saat ini g sedang menerapkan cara jika kita memakai umpan cacing maka yang datang adalah ikan.. jika umpan adalah tulang maka yang datang adalah anjing.. sama hal nya dengan kita mengkondisikan di mana agama berkembang, maka kemungkinan makhluk2 menerima manfaat akan dhamma juga lebih besar...

karena sejujurnya.. (terutama di Indo) agama merupakan kendaraan yang paling safe dan besar untuk proses transfer ajaran.. ini menurut g sich..

walaupun memang yang paling penting adalah latihan.. tapi bayangkan jika agama kita yang minoritas (walaupun mutu boleh diadu) tapi tidak ada usaha untuk berkembang biak.. hmm.. lama-lama pupus sudah..

Kejayaan Dhamma pasti akan HILANG!!!! namun ada usaha yang dapat kita lakukan agar proses hilangnya Dhamma tersebut tidak berlangsung dengan begitu cepatnya!!..
 
masalah membangun kejayaan agama buddha,itu perlu kebijaksanaan


sekarang sy liat agama buddha salah di mengerti,karena pada dasarnya mereka kurang paham mengenai ag. buddha seperti kasus ustad harun,masalahnya kita berani ga?mengkupas,menelanjangi & membabarkan agama buddha apa adanya melalui media nasional(televisi) tanpa takut akan akibat2 pada kemudian hari

anda liat aja ceramah2 ag. buddha di tv sangat langka,kalaupun ada topiknya itu2 aja,bosan!! coba aja topiknya "ketuhanan dalam ag. buddha" pasti rame:-O:-O:-O dan jadi sensasi
(saran loh)

sekali lagi perlu kebijaksanaan,
saya yakin sangha2 di indonesia adalah sangha bijaksana

maaf,bahasa sy agak kacau
just opinion:D:D:D:D
 
ikut celoteh yah.. :D
jadi bukan masalah manajemen....melainkan ada hal lain yang di timbulkan memiliki efek buruk yang di kira-nya lebih besar efek buruk tersebut.....
sehingga dari Zaman Buddha gotama sampai sekarang tidak ada satupun missionaris yang melakukan hal yang terlalu agersif seperti itu....

tetapi bukan berarti ajaran buddha pasif..............
namun inti nya.....pendengar itu harus di buat memiliki niat(cettana) untuk mendengar terlebih dahulu...dalam hal ini saya menyebut siap mendengar
barulah di ajarkan dhamma.

sangat setuju dengan om mercedes ../no1
Setiap orang yg ingin mendengar dhamma paling tidak harus mempunyai niat utk itu.. :)

Tapi bagaimana mgkin orang akan berniat, kalau ajarannya saja mereka tidak tau ? tidak pernah mendngar, atau masih salah dalam pemahaman ? /?

Yg paling penting itu publikasi, dan utk publikasi butuh dana..
Disana lha hal paling berat terjadi.. :)

Umat Buddha dibanding mengumpulkan dana utk publikasi, lebih memilih dana utk korban bencana alam dan anak yatim /heh
 
wew...
ada jg forum kek gni toh...
hahaha...
ikut ngeramein ah...^^
eh mao tanyak ni...
gw kan agama budha tp k vihara tu jarang bgt...
cuma buat hr2 penting doank.../heh
apakah gw termasuk budha sesat ato cm pemalas?
cz bnyk temen2 gw blng gw tu budha sesat...ga pernah pergi vihara...

Sebenarnya, gw juga jarang ke Vihara bisa2 setahun sekali atau 2 kali doank.
Itu juga kalo diajak ama temen, tapi gw mah kembali ke inti ajaran Budha aja.
 
Hmm.. yup.. btul yang disebutkan sdr Marcedes,Ozma, dan chikkennn

nah.. g hanya berpikir seperti ini..

apa yang telah dilakukan 'kita' sebagai umat Buddha saat ini sebenarnya mengarah pada kebangkitan kembali agama Buddha di Indo..

namun sayangnya, antara sesama sangha apalagi umat dan badan institusi yang satu dengan yang lainnya kadang tidak sejalan..

dengan kata lain seperti tujuan yang satu itu menjadi terpecah.. masing-masing institusi ingin memperbesar pamornya dalam kebangkitan Buddhis..

mengapa kita tidak fokus?.. mengapa kita tidak maju bersama.. seperti efek bola salju.. walaupun dari salju yang kecil lama kelamaan menjadi besar.. sama seperti mematahkan 1 batang panah dengan 100 batang panah sekaligus..

terlalu terpecah2..

@chikkenn: ingat..Sangha bukanlah ujung tombak kebesaran agama Buddha.. sangha yang terdiri dari para bhikku sebenarnya melaksanakan tugasnya dalam kehidupan brahmacari (suci) bukan mengurusi kebangkitan agama Buddha.. (sebenarnya itu tugas para Bhikku) walaupun mereka membantu namun mereka bukanlah peran utama.. justru sebenarnya umat awam lha yang menjadi aktor utama dibantu dengan segenap Sangha dll..

Ingat cerita mengenai raja Asokha.. saat itu agama Buddha bisa sampai ada saat ini tidak lain tanpa campur tangan beliau.. Beliau bukanlah seorang Bhikku saat mengembangkan kebudayaan Buddhis.. Beliau adalah seorang raja..
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.