• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[TANYA]Tuhan

LomX

IndoForum Beginner D
No. Urut
6383
Sejak
9 Sep 2006
Pesan
695
Nilai reaksi
10
Poin
18
adakah orang yg tau apa maksudnya tuhan dan apa ada yg namanya tuhan dan tidak adanya tuhan
tolong dijelaskan saya masih kurang mengerti karena ada yg bilang tidak ada ada yg bilang ada karena itu bagi ada yg mengerti tolong dijelaskan pelan pelan secara pandangan buddhist

terima kasih
 
adakah orang yg tau apa maksudnya tuhan dan apa ada yg namanya tuhan dan tidak adanya tuhan
tolong dijelaskan saya masih kurang mengerti karena ada yg bilang tidak ada ada yg bilang ada karena itu bagi ada yg mengerti tolong dijelaskan pelan pelan secara pandangan buddhist

terima kasih

Silahkan baca di Brahmajala Sutta dan Aganna Sutta(didalam dijelaskan tentang konsep ketuhanan, pandangan-pandangan salah,terbentuknya alam semesta dan manusia dll)
 
semoga ga salah ni....

Bramahjala sutta

demikianlah pada suatu waktu yang lampau, ketika berakhirnya suatu massa yang lama sekali, bumi ini mulai berevolusi dalam pembentukan, ketika hal ini terjadi alam brahma kelihatan dan masih kosong. ada makhluk dari alam dewa Abhassara yang masih hidup atau pahala karmanya baik untuk hidup dialam itu telah habis. ia meninggal dari alam abhassara itu dan terlahir dialam brahma. disini, ia hidup ditunjang oleh pula kekuatan pikiranya diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang diangkasa, hidup diliputi kemegahan, ia hidup demikian dengan masa yang lama sekali.
karena terlalu lama hidup sendirian di situ, maka dalam dirinya munculah ketidak puasan, juga muncul suatu keinginan," oh, semoga ada makhluk lain yang datang dan hidup bersama saya di sini."
pada saat itu ada makhluk lain yang disebabkan oleh massa usianya atau pahala karmanya telah habis, mereka meninggalkan alam abhassara dan terlahir kembali dialam brahma sebagai pengikutnya. tetapi banyak hal yang sama dengan dia. Para bhikku, berdasarkan itu, maka makhluk pertama yang terlahir di alam brahma berpendapat," saya brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, maha tahu, penguasa, tuan dari semua, pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari ada yang telah ada dan yang akan ada. semua makhluk adalah ciptaanku." mengapa demikian, baru saja saya berpikir, semoga mereka datang dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk2 itu muncul.
makhluk2 itu pun berpikir," dia brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, maha tahu, penguasa, tuan dari semua pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua mahkluk, asal mula kehidupan, bapa yang ada dan yang akan ada, kita semua adalah ciptaanya. mengapa ? setahu kita, dialah yang dulu berada disini sedangkan kita muncul sesudahnya."

para bhikkhu, dalam hal ini makhluk yang pertama yang di situ memiliki usia yang lebih panjang, lebih mulia, lebih berkuasa dari makhluk2 yang datang sesudahnya. para bhikkhu, selanjutnya ada beberapa mahkluk yang meninggal di alam tersebut dan lahir ke alam bumi. setelah berada dibumi ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa. maka dengan semangat, tekad, waspada dan kesungguhan meditasi, pikiranya terpusat, batinya menjadi tenang, dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali 1 kehidupan yang lampau, tetapi tak lebih dari itu.

mereka berkata," dia brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, pengiuasa, tuan dari semua, pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua mahkluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang ada dan yang telah ada, dialah yang menciptakan kami, ia akan tetap kekal selamanya.
tetapi kamu yang diciptakan akan datang kesini dan tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas."

dalam Anguttara Nikaya, Sang Buddha menjelaskan bahwa, ada 3 pandangan berbeda yang dianut oleh masyarakat luas pada masa kehhidupanNYa. salah satu diantaranya adalah andangan behwa, baik kebahagiaan maupun penderitaan kedua-duanya semata mata berasal dari Tuhan Pencipta ( Issaranimmanahetu ). menurut pandangan itu, kita tidak lebih karya seorg Tuhan pencipta dan sbg konsekuensinya, seluruh nasib dan takdir kita ( yang sudah ia tentukan jauh-jauh hari ) bergantung mutlak pada kehendaknya yg absolut. dalam pandangan ini manusia bisa dikatakan tidak punya kebebasan untuk menentukan( memiliki ) kebebasan sedikitpun atas nasib dan takdirnya sendiri.

terhadap pandangan ini Sakyamuni Buddha mengatakan,"
jadi, karena ciptaan seorg Tuhan yang maha tinggi, maka manusia akan menjadi pembunuh, pencuri, penjahat, pembohong, pemfitnah, pembual, pencemburu, pendendam dan orang keras kepala. oleh sebab itu, bagi mereka yang berpandangan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan seorg Tuhan, maka mereka tidak akan lagi mempunyai keinginan, ikhtiar ataupun keperluan untuk melakukan suatu perubahan, ataupun untuk menghindari dari perbuatan lain ( majjhima nikaya ii, sutta no. 101 )

dalam devadata sutta, Sang Buddha mengatakan. oh para bhkkhu, bila semua makhluk mengalami susah dan senang semata mata atas kehendak seorg TUHAN pencipta, maka bisa dikatakan para petapa yang tidak berpakaian ini telah pula diciptakan oelh seorg Tuhan yg keji/kejam ( papakena issarena ), karena mereka mengalami penderitaan yang luar biasa.

dalam kevaddha sutta, digambarkan percakapan seorg bhikkhu dgn maha brahma atau sang pencipta tersebut. alasan sang bhikku pergi menemui maha brahma karena ingin menanyakan sesuatu kepadanya. ketika ditanya, kemanakah ke-4 elemen dasar ( tanah, air, api dan udara ) itu akan berakhir musnah ? sang brahma yg tidak mengetahui, jawabnya berusaha mengelak dgn terus menerus mengelaknya," akulah brahma, maha brahma, tuhan tertinggi, yang tak terkalahkan, yang utama, yang menang, Sang Penguasa, Ayah dari semua mahkluk yg telah ada atau yang ada,"

namun setelah didesak sebanyak 3 kali berturut-turut untuk memberikan jawaban yang relavan, maha brahma akhirnya berterus terang bahwa ia tidak mengetahui sama sekali. nasehat kepada sang bhkkhu adalah," berbaliklah, oh saudaraku, setelah kau menghampiri Sang Buddha, tanyakanlah pertanyaan itu kepadaNya, dan setelah Sang Buddha memberikan penjelasan, percayalah KepadaNya.

Sang Buddha juga mengatakan Bahwa Sang Brahma yg selalu mengklaim dirinya adalah kekal namun suatu saat bila pahalanya telah habis diapun akan jatuh kealam sengsara. karena Brahma mempunyai umur 1 ashankheyya kappa

dalam bhuridatta jataka ( no. 543 ) Sang Bodhisatva dalam 1 kisah kehidupan lampau Sidharta Goutama tersebut mempertanyakan, apakah ada rasa keadailan yang dapat diberikan oleh Tuhan Pencipta tersebut diatas. katanya, bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya, yg dipanggil dgn sebutan Tuhan, benar2 adalah TUHAN, mengapa ia mendatangkan penderitaan bukan kedamaian? bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya ini
yang dipanggil sebutan Tuhan, benar2 adalah Tuhan, mengapa terjadi penipuan, kebohongan dan kebodohan? dan mengapa ia menciptakan ketidak adilan ?
bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya ini, yang dipanggil dgn sebutan Tuhan, benar2 adalah Tuhan, maka ia adalah RAJA KEJAHATAN, karena walaupun ia tahu apa yang benar ia membiarkan yang salah terjadi

terakhir, dalam mahabodhi jataka ( no.528 ) setelah menolak teori ttg Tuhan Pencipta, Sang Bodhisatva dalam kisah mengatakan, bila ada Sang Kuasa yg dapat mendatangkan bagi setiap makhluk Ciptaan-Nya kebahagia ataupun penderitaan, perbuatan baik maupun jahat, maka yang Maha Kuasa itu diliputi dosa, sedangkan manusia hanya menjalankan perintah-Nya saja.

bisa dikatakan yang menciptakan langit dan bumi ini dan isinya adalah Tuhan yang tdk sempurna yg tidak maha adil tahu tapi tdk peduli, ada yg jahat ada yg baik, ada yg kaya ada yg miskin, ada yg tanpan ada yg jelek ada yg cacat ada yg tidak cacat dsbny

KEPERCAYAAN KETUHANAN DAN FATALISME

Ada terdapatlah para pertapa dan Brahmana yang mempertahankan
dan mempercayai bahwa apapun yang seorang alami, apakah itu
menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral, semuanya itu disebabkan oleh
tindakan penciptaan dari Tuhan. Aku pergi pada mereka dan menanyai
mereka (apakah mereka memegang pandangan yang demikian), dan ketika
mereka membenarkannya, Aku berkata:"Jikalau hal itu demikian adanya, tuan-tuan yang terhormat, lantas orang-orang yang melakukan
pembunuhan, pencurian dan benih-benih kejahatan disebabkan oleh
tindakan penciptaan dari Tuhan; mereka gemar berdusta,
memfitnah, berkata kasar dan bermalasan disebabkan oleh tindakan
penciptaan Tuhan; mereka bersifat tamak/iri hati, penuh kebencian dan
memegang pandangan salah karena tindakan penciptaan Tuhan."

Mereka yang bersandar atas tindakan penciptaan Tuhan sebagai
faktor penentu, akan kurang mempunyai dorongan hati dan usaha untuk
melakukan hal ini dan tidak melakukan hal yang lain itu. Sebab bagi
mereka, dalam kebenaran dan fakta, (suatu keperluan untuk) tindakan
atau tidak bertindak tidak menghasilkan, panggilan "pertapa" tidaklah
cocok pada mereka yang hidup tanpa penuh perhatian/kesadaran dan kontrol
diri.

<Anguttara Nikaya, Tika-nipata, No. 62)

Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah
gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?

<Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53>

TANGGUNG JAWAB TUHAN

Jikalau ada suatu Raja yang adikuasa untuk memenuhi dalam
setiap makhluk berkah atau celaan, dan tindakan baik atau buruk,
Raja itu ternoda dengan dosa. Manusia bekerja melaksanakan keinginannya.
<Maha-Bodhi Jataka (No. 528); Jataka Stories, vol. V, p. 122)>

Ia ( tuhan ) yang memiliki mata bisa melihat pemandangan yang
memuakkan/menjijikkan itu;
Mengapakah Brahma ( Tuhan ) tidak dapat mengatur dengan benar makhluk
ciptaannya?
Jikalau kekuatan luasnya tak terbatas,
Mengapakah tangannya begitu jarang terbentang untuk memberkati?
Mengapakah semua ciptaannya dikutuk pada kesakitan?
Mengapakah ia tidak memberi pada semuanya kebahagiaan?
Mengapakah penipuan, kebohongan, dan kegelapan batin
merajalela?
Mengapakah dusta mengalami kemenangan, kebenaran dan keadilan
gagal?
Aku mempertimbangkanmu Brahma ( tuhan ) sebagai satu di antara yang tidak
adil, Yang membuat sebuah dunia yang dalam mana tidak tepat untuk
dihuni.
<Bhuridatta Jataka (No. 543);Jataka Stories, Vol. VI, p. 110)>

jika tuhan itu maha sabar kenapa harus ada hukuman ?
jika tuhan itu maha pengasih kenapa dia biarkan manusia terjebak dalam penderitaan ?
jika tuhan itu esa, kenapa begitu banyak konsep tuhan ?

dia tahu akan terjadi tsunami tapi dia hanya melihanya saja
andaikan dia punya kekuatan, kenapa dia tidak mencegahnya
dia menciptakan manusia untuk melakukan peperangan
yg menyebabkan manusia lain saling membunuh, membantai dan memusnahkan

renungkanlah apakah benar ????

Sang Buddha tidak mau memperpanjang asal usul kata Tuhan dan tata kosmik dunia ini, kenapa ? karena hanya akan menyebabkan argumen yg tidak ada habisnya
karena akal manusia blm bisa memenuhi pengetahuan seperti itu
dan juga itu tidak akan membuat kita bahagia dan terlebih-lebih masuk ke nirvana,
makanya ajaran dharma yg terpenting

jika kita ketemu doker kita hanya memandang resep obat tersebut, kita tidak akan sembuh..malahan penyakit itu akan menjalar...
Dharma untuk dipraktekan dan Buddha hanya penunjuk jalan....
 
Berbicara tentang konsep ketuhanan adalah sesuatu yang sangat sensitif.

Seperti yang kita tahu bahwa konsep ketuhanan menurut Buddha sudah terdapat pada Kitab Udana VIII ayat 3.

jadi menurut kesimpulan saya dan dari ceramah2x yang telah saya dengar bahwa Tuhan itu Tidak terceritakan dan absolut. Atau bahasa kerennya NIBBANA atau NIRVANA.

Post yang diatas juga dapat menjadi rujukan. di dalam sutta di atas diberitahukan tentang 64 pandangan salah dari kepercayaan yang ada pada jaman Buddha Gautama hidup di India. Silahkan Dibaca.
 
Berbicara tentang konsep ketuhanan adalah sesuatu yang sangat sensitif.

iya
 
menurut sepengetahuan saya, dulu saya pernah dengan dari biksu tong sam tjong (gurunya sun go kong) bahwa sebenar-benarnya "isi adalah kosong, dan kosong adalah isi" maka dengan ini saya sangat amat yakin sekali bahwa anda sudah mengetahui jawabannya ketika anda membaca postingan saya ini.

amitaba-santjai-santjai....
 
Ada dua jenis Tuhan,yang pertama Tuhan yang absolut dan Tuhan yang memiliki sifat2 baik lainnya.
 
hmm wa gak terlalu yakin karena orang ada yg pertama kali bilang ada nanti ngomong ga ada ngomong ada lagi
makanya wa jadi bingung yg bener yg mana
tolong diberi tau kalo ad ayg tau
 
Masalah Tuhan itu sesuatu yang sulit di jabarkan kenapa? Karena yang percaya adanya Tuhan dan yang tidak percaya adanya Tuhan jg tidal dapat membuktikan secara pasti keberadaan Tuhan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa Tuhan dalam agama Buddha adalah Tuhan yang tak ceritakan dan Absolut. Atau Nibbana. Untuk sementara hanya inilah yang bisa kita terima kecuali kita telah mencapai Arahat baru kita bisa mengerti secara bener2 apa yang dimaksud oleh Buddha tentang Tuhan yang tak Ceritakan atau Absolut tersebut.........
 
Tuhan.. ya...

Yang aq tahu,

Tuhan ada yang personifikasi dan non personifikasi.
Yang personifikasi bisa kita lihat yaitu Allah yang diajarkan di Islam,Kristen,dll (mungkin ada yang lain).
Dan Tuhan yang dimaksud Buddha tidak memiliki sifat2 seperti Tuhan yang ada di Islam,Kristen,dll.


Kalian ada yang tahu kenapa kita diciptakan???
 
Tuhan.. ya...

Yang aq tahu,

Tuhan ada yang personifikasi dan non personifikasi.
Yang personifikasi bisa kita lihat yaitu Allah yang diajarkan di Islam,Kristen,dll (mungkin ada yang lain).
Dan Tuhan yang dimaksud Buddha tidak memiliki sifat2 seperti Tuhan yang ada di Islam,Kristen,dll.


Kalian ada yang tahu kenapa kita diciptakan???

1. Avijja Paccaya Sankharang
Dengan adanya Avijja (ketidaktahuan/kebodohan), maka muncullah
Sankhara (bentuk-bentuk perbuatan/kamma).

2. Sankhara Paccaya Vinnanang
Dengan adanya Sankhara (bentuk-bentuk perbuatan/kamma), maka muncullah
Vinnana (kesadaran).

3. Vinnana Paccaya Nama-Rupang
Dengan adanya Vinnana (kesadaran), maka muncullah
Nama-Rupa (batin dan jasmani).

4. Nama-Rupa Paccaya Salayatanang
Dengan adanya Nama-Rupang (batin dan jasmani), maka muncullah
Salayatana (enam indera).

5. Salayatana Paccaya Phassa
Dengan adanya Salayatana (enam indera), maka muncullah
Phassa (kesan-kesan).

6. Phassa Paccaya Vedana
Dengan adanya Passa (kesan-kesan), maka muncullah
Vedana (perasaan)

7. Vedana Paccaya Tanha
Dengan adanya Vedana (perasaan), maka muncullah
Tanha (keinginan/kehausan).

8. Tanha Paccaya Upadanang
Dengan adanya Tanha (keinginan/kehausan), maka muncullah
Upadana (kemelekatan).

9. Upadana Paccaya Bhavo
Dengan adanya Upadana (kemelekatan), maka muncullah
Bhava (proses tumimbal lahir).

10. Bhava Paccaya Jati
Dengan adanya Bhava (proses tumimbal lahir), maka muncullah
Jati (kelahiran kembali).

11. Jati Paccaya Jaramaranang
Dengan adanya Jati ( kelahiran kembali), maka muncullah
Jaramaranag (kelapukan, kematian, keluh-kesah, sakit, dan sebagainya).

12. Jaramaranang
Kelapukan, kematian, keluh-kesah, sakit, dan sebagainya merupakan akibat dari adanya kelahiran kembali.
 
Seperti yang telah banyak saya singgung bahwa menggunakan kata penciptaan dalam Terminologi Buddhis adalah kurang tepat. Seperti yang di post oleh Abah Sing Thung kita bisa "tercipta" karena proses. Jadi dalam agama Buddha yang ada proses bukan diciptakan.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.