• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Sharing] Trading Emas Lebih Praktis dan Aman

Jenis - Jenis News Pada Analisa Fundamental Beserta Dampaknya

DEFINISI

Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di dunia, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss,Jepang, China, Singapur, Australia dan New Zealand.

INFORMASI UNTUK ANALISIS FUNDAMENTAL

Setelah mengetahui, apa yang dimaksud dengan analisis fundamental, fungsi dan prosedurnya, kita bisa mengetahui bahwa bahan mentah untuk bisa melakukan analisis fundamental adalah informasi. Tetapi bukan sembarang informasi yang bisa dijadikan input bagi pembuatan analisis fundamental, melainkan informasi yang sudah diseleksi.

Dengan kata lain, meskipun semua informasi memiliki peranan penting sebagai bahan untuk melakukan analisis fundamental, namun tidak harus menggunakan seluruh informasi tersebut. Analis yang bijaksana, biasanya hanya memilih informasi yang dianggap relevan dengan situasi ketika dia harus membuat analisis fundamental.

Jika demikian halnya, maka kita akan beruntung juga kalau mengikuti saran analis bijaksana tersebut, yaitu tidak memakai seluruh informasi untuk membuat analisis fundamental. Lalu informasi apa saja yang dianggap relevan tersebut ? Berikut disajikan daftar dan penjelasan informasi-informasi yang populer digunakan sebagai bahan pembuatan analisis fundamental.

1).Trade Balance/Visible trade (Neraca Perdagangan)

Merupakan selisih antara ekspor dan impor barang. Biasanya, trade balance tidak menghitung ekspor dan impor barang-barang tidak berujud atau jasa (invisible). Apabila nilai ekspor lebih besar dari pada nilai impor, maka trade balance dikatakan surplus.

Kondisi ini akan menyebabkan nilai tukar mata uang negara yang surplus tersebut menguat. Jika ada informasi ini, maka posisi yang direkomendasi adalah open buy. Sebaliknya, bila defisit, open sell. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.

2).lndustrial Production

Metode ini mengukur output dari industri-industri suatu negara. Indikatornya adalah peningkatan jumlah produksi dibanding periode sebelumnya, yang dinyatakan dalam persentase. Informasi yang di dapat adalah, jika terjadi kenaikan produksi maka menunjukkan adanya gairah ekonomi, sehingga penganguran menurun. Menurunnya tingkat pengangguran ini akan meningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi akan melemahkan mata uang.

Jika kita mendapat informasi seperti ini, maka posisi yang harus diambil adalah open sell. Sebaliknya, jika mendapati informasi penurunan produksi ambil posisi open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.

3). Producer Price Index (PPI Input)

Indeks ini mengukur perubahan harga atas bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses industri manufaktur. Indeks yang menurun menunjukkan adanya penurunan harga bahan-bahan mentah. Pada gilirannya ini akan menurunkan ongkos produksi. Informasi yang kita dapat dari penurunan ongkos produksi ini adalah menurunnya inflasi. Sedangkan analisis dari penurunan inflasi ini akan menurunkan nilai tukar mata uang.

Dengan demikian, jika mendapati informasi tentang penurunan PPI input ini, posisi yang direkomendasikan adalah open sell, Jika sebaliknya, open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.

4). Producer Price Index (PPIOutput)

Indeks ini mengukur perubahan harga pada tingkat barang-barang setengah jadi dan barangjadi yang dihasilkan oleh imanufaktur. Kita lebih mengenal indeks ini sebagai inflasi. Indikator dan informasi yang diperoleh sama dengan PPI. Dengan demikian rekomendasi yang dihasilkan juga sama, yaitu open buy jika mendapati informasi tentang penurunan indeks PPi output. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.

5). Retail Sales

Data ini memberikan informasi jumlah penjualan keseluruhan pengecer kepada konsumen. Jika terjadi peningkatan pada volume penjualan eceran ini menunjukkan adanya peningkatan demand. Peningkatan permintaan itu nantinya akan meningkatkan harga, yang kita mengerti sebagai peningkatan inflasi. Jika inflasi terjadi, maka nilai mata uang akan melemah.

Hasil analisis dari informasi ini adalah jika terjadi peningkatan penjualan eceran, maka posisi yang dirokemendasikan adalah open sell. Sebaliknya, jika terjadi penurunan volume penjualan eceran, open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 50 point.

6). Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)

Data mengenai tingkat pengangguran ini berhubungan dengan inflasi. Secara teori, jika tingkat pengangguran tinggi mencerminkan rendahnya inflasi. Teori ini juga diterjemahkan dalam praktik. Itulah sebabnya pengumuman mengenai tingkat pengangguran di AS selalu ditunggu. Sebab, jika tingkat pengangguran tinggi, biasanya The Fed (Bank Sentral AS) akan menurunkan suku bunga, agar investor bersedia melakukan investasi pada sektor riil. Selanjutnya, jika suku bunga diturunkan, maka ini akan meningkatkan inflasi. Yang terakhir ini bermuara pada melemahnya mata uang.

Jadi, jika kita mendapati informasi tingkat pengangguran yang meningkat, maka posisi yang harus diambil adalah open buy. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran menurun, open sell. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 80 point.

7). Nonfarm Payrolls

Data ini merupakan perubahan upah di sektor non-pertanian, atau jelasnya sektor industri. Kenaikan upah di sektor ini menunjukkan indikator akan terjadi peningkatan permintaan. Selanjutnya, peningkatan permintaan ini akan meningkatkan inflasi. Seperti biasanya, inflasi akan memperlemah nilai tukar mata uang.Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 100 point.

Sebenarnya masih banyak lagi faktor fundamental yang harus dianalisis ( lihat tabel ), terutama non-economy, seperti keadaan politik suatu negara, kebijakan-kebijakan pemerintah (baik dalam negeri maupun luar negeri), keadaan geografis (bencana alam). Bahkan serangan teroris pun harus menjadi bagian informasi yang harus dianalisis.
 
5 Tips mengembangkan Trading System

Suatu pertanyaan yang sering dilontarkan ketika melihat seorang hedge fund manager yang sukses adalah apa yang membuat mereka spesial dan unik sehingga mereka mempunyai kualifikasi untuk mengalahkan market? Jika seorang hedge fund manager seperti George Soros mampu mengalahkan market, seharusnya trader seperti kita juga bisa melakukannya. Semua hedge-fund manager mempunyai trading system yang berbeda, namun ternyata cara mereka mengembangkan trading system-nya adalah sama.

Perbedaan dari seorang professional trader dan unprofessional trader adalah mereka yang professional tidak trading secara “blindly“. Seorang hedge-fund manager dituntut tidak hanya mempunyai strategi trading yang tajam, namun mereka harus tahu kapan mereka sukses, kapan akan stop loss dan bagaimana kemungkinan terburuk akan terjadi. Pada dasarnya, semua hedge fund manager mengikuti 5 langkah untuk mengembangkan trading system mereka.

1. Properly defining the trading system
2. The art of entry and exit strategy
3. Test drive
4. Getting intimate
5. Self reflection


definingthetradingsyste.jpg


Tips ke-1 : “Properly defining the trading system”

Properly defining the trading system artinya kita harus benar-benar menentukan dasar-dasar yang diperlukan untuk mengembangkan trading system kita kedepannya. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan trading system yang baik. 3 Hal tersebut adalah parameter trading (Trade Parameters), pemilihan pair mata uang (Currency Pair) yang cocok dan pemilihan Time Frame.

Trade Parameters

Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan apakah kita ingin trading dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental atau kombinasi dari analisa fundamental dan teknikal. Penentuan ini hanyalah sebagai inisial untuk menentukan trading system kita. Ketika kita telah menemukan yang cocok, maka kita harus menentukan trade parameters dari metode trading yang dipilih.

Trade parameters ini adalah merupakan aturan baku yang kita buat dan tidak boleh dilanggar ketika akan melakukan open position. Salah satu hal fatal yang sering terjadi adalah ketika seorang trader menjadi terlalu emosional ketika trading. Trade parameters yang dibuat akan membuat kita disiplin untuk mencegah faktor emosi kita mempengaruhi keputusan trading.

Contoh dari trade parameters :

42197667.jpg

Currency pair

Hal kedua yang dilakukan adalah memilih mata uang untuk trading. Banyak trader yang trading di beberapa pair mata uang, tetapi mereka pasti mempunyai mata uang favorit. Begitu juga dengan para hedge-fund manager, untuk memaksimalkan probabilitas profit dari setiap open posisi, maka para hedge-fund manager ini juga mempunyai pair mata uang favorit atau andalan untuk kesuksesan mereka.

  • Bagi para trader yang berani menanggung faktor resiko yang besar, maka pair GBP/JPY bisa menjadi pilihan.
  • Untuk para range trader yang tidak begitu menyukai mata uang yang volatile, maka mereka bisa memilih pair CHF/JPY.
  • Dan trader yang trading berdasarkan news data ekonomi dari US, mereka biasanya lebih suka dengan currency EUR/USD dan USD/JPY.

Time frame

Hal ketiga yang dilakukan adalah menentukan time frame yang akan anda pilih untuk trading. Suatu strategi yang bekerja pada daily time frame chart biasanya tidaklah cukup akurat untuk digunakan dalam time frame 5-minutes chart. Seorang news-trader, short-term trader ataupun long-term trader mempunyai dasar time frame yang berbeda-beda. Sebagai contoh, berdasarkan riset, rata-rata news-trader melakukan open position 20 menit sebelum news keluar dan menunggunya sampai dengan 4 jam setelah munculnya news, selanjutnya dia akan mengkalkulasikan apakah news data yang keluar cukup kuat untuk merubah arah trend atau tidak.

Setiap hedge-fund manager adalah sama seperti kita, beberapa dari mereka hanya menggunakan analisa fundamental dan sisanya lagi hanya menggunakan analisa teknikal. Bagian yang terpenting adalah mengetahui mengenai apa tipe trading yang cocok dan style trading yang sesuai dengan kita. Selanjutnya baru kita menentukan parameter trading untuk menjaga kita agar tetap disiplin terhadap trading system kita.

Sumber


Tips ke-2 : the art of entry and exit strategy

dhaniartikel.jpg

Coba anda tanyakan kepada seorang pilot pesawat terbang, mana yang lebih penting antara melakukan take-off atau landing? Tanpa harus menunggu jawaban dari si pilot, para penumpang pesawat yang lain pasti setuju bahwa kedua hal itu adalah sama pentingnya. Analogi ini juga berlaku dalam dunia trading, penentuan entry position dan exit position adalah sama pentingnya.

Mayoritas trader menghabiskan banyak waktu dalam mencari entry position yang tepat dengan memperhitungkan kombinasi yang sempurna dari beberapa indikator yang mereka gunakan, sedangkan penentuan exit position mereka hanya ditentukan tidak lebih dalam suatu faktor perkiraan. Namun justru faktor “perkiraan” inilah yang membedakan antara seorang trader yang konsisten profit dengan yang tidak.

Para hedge-fund manager terkenal seperti George Soros misalnya, mereka memberikan bobot yang sama besar untuk mengkalkulasikan perhitungan entry position dan exit position dalam trading system mereka. Pada dasarnya ada 4 cara untuk melakukan entry dan exit position.

  • Single entry, single exit
  • Single entry, multiple exits
  • Multiple entries, single exits
  • Multiple entries, multiple exits

Single entry, single exit

Dengan menggunakan single entry dan single exit, pada dasarnya trader menempatkan semua posisi nya pada suatu harga tertentu dan melakukan exit pada suatu harga tertentu pula.

Single entry, multiple exits

Penggunaan single entry dan multiple exits ini artinya trader menempatkan posisinya pada suatu harga tertentu, namun mereka membuat suatu skala exit position pada beberapa harga yang berbeda-beda.

Taktik ini biasanya digunakan pada suatu keadaan market yang trending namun sedang mengalami koreksi (breakout), sehingga kita tetap dapat menyelamatkan sebagian dari profit yang sudah kita dapatkan.

Multiple entries, single exits

Dalam metode multiple entries dan single exit, trader melakukan beberapa entry position pada harga yang berbeda-beda, namun melakukan exit position pada harga yang sama. Metode ini biasanya digunakan oleh trader yang melakukan averaging down ataupun averaging up.

Averaging down artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika market bergerak berlawanan arah dengan keinginan kita dengan harapan untuk mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik. Averaging up artinya kita melakukan penambahan jumlah entry position ketika harga bergerak sesuai dengan keinginan kita.

Multiple entries, multiple exits

Taktik ini biasanya digunakan oleh para trend-traders. Pada taktik multiple entries dan multiple exits ini, trader melakukan entry position dan exit position pada harga yang berbeda-beda. Mereka melakukan average up dengan menambahkan open position yang baru ke dalam posisi floating profit mereka, dan melakukan exit position sedikit demi sedikit pada harga yang berbeda untuk mengamankan profit yang telah didapatkan.

Hal yang perlu diperhatikan

Penentuan entry dan exit position ini harus kita berikan porsi yang sama besar sebelum kita melakukan open position. Anda bisa memilih dari 4 macam metode open position di atas mana yang akan anda pakai. Untuk seorang trader yang suka melakukan averaging up atau averaging down, satu pertanyaan penting yang harus anda jawab adalah : serendah atau setinggi apa harga yang akan tetap anda beli pada mata uang tersebut.

Jika kita tetap melakukan penambahan open position pada suatu keadaan trading yang tidak menguntungkan, maka pada titik tertentu kita akan tersadar, bahwa lebih baik untuk “menelan” kerugian kita, serta mengakui bahwa pergerakan pair currency yang kita cari tidak akan pernah terjadi.

Untuk itu, averaging down disarankan tidak boleh dilakukan lebih dari 3 kali. Hal terakhir yang paling penting, jangan lupa untuk selalu menentukan stop-loss dan tetap berpegang teguh pada stop-loss yang telah anda buat

Sumber
 
Tips ke-3 : Test Drive – BackTesting

Ketika anda membeli mobil, maka anda pasti ingin mencobanya. Begitu pula dalam dunia trading, kita tidak akan pernah melakukan trading dengan suatu strategy yang kita tidak pernah coba sebelumnya (backtesting). Untuk seorang hedge-fund manager atau seorang developer dari trading system otomatis, backtesting sangatlah penting karena apabila suatu trading system tidak menghasilkan profit ketika di tes, bagaimana kita bisa mendapatkan profit di masa depan dengan menggunakan trading system tersebut.

Banyak trader mempelajari strategi yang mereka dapatkan melalui teman-teman mereka sesama trader, pelatihan trading, atau dari suatu buku trading, tapi seharusnya kita tidak mengikuti trading system tersebut secara “buta”. Pastikan kita melakukan backtesting terhadap suatu trading system yang kita dapatkan.

Untuk trader yang tidak mengerti bagaimana melakukan coding pemrograman dapat melakukan visual backtesting dengan membuka chart, apply indicator dan melakukan test dengan minimum 20 open position dan memastikan trading system yang anda coba adalah profitable. Lakukan test pada time-frame yang lebih kecil pula, sebagai contoh jika anda trading pada chart satu jam, lakukan pula test pada 5-minutes chart dan pastikan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap menurunnya jumlah profit.

Untuk seorang trader yang memahami bahasa pemrograman, kita bisa melakukan coding untuk membuat expert advisor / custom indicator dengan memasukkanya melalui Metatrader, TradeStation ataupun eSignal, lalu melakukan proses testing, dan memastikan bahwa trading system yang kita buat profitable.

backtesting-300x271.jpg

Ketika kita telah menemukan suatu trading system yang cocok dan profitable, maka tiba saatnya untuk memulai trading real account. Salah satu keunggulan dari currency trading adalah tersedianya pilihan demo account, micro account atau mini account. Untuk itu sangat disarankan anda untuk mencoba demo account terlebih dahulu atau mencoba micro atau mini account. Sangatlah penting untuk untuk memulai trading dengan menggunakan dana yang sedikit terlebih dahulu, karena begitu kita menggunakan dana yang besar, terdapat banyak unsur emosi kita yang bakal terlibat.

Mengontrol faktor emosi adalah merupakan tantangan terbesar untuk semua trader dalam membentuk kedisiplinan dalam trading, padahal kedisiplinan ini sangat dibutuhkan apabila kita sudah trading dengan menggunakan dana yang besar. Fokuslah terhadap jumlah pips yang kita dapatkan daripada berfokus kepada jumlah dollar yang kita dapatkan. Konsistensi jumlah pips yang berhasil kita dapatkan akan lebih mencerminkan suatu trading system yang profitable, sekaligus melatih kedisiplinan kita apabila kita memutuskan untuk trading dengan dana yang jauh lebih besar.

Untuk membentuk suatu trading system yang profitable, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu mengenai trading system yang kita pakai. Sangatlah banyak sumber yang bisa kita dapatkan untuk membentuk suatu trading system, namun apabila kita tidak mengerti dan dan paham akan trading system tersebut, maka hasilnya akan sia-sia. Trading system yang orang lain pakai belum tentu cocok untuk kita pakai. Tentukanlah trading system yang sesuai dengan style trading kita.

Sumber

Tips ke-4 : Getting Intimate

Banyak orang yang baru terjun ke dalam investasi currency market ini berdebat bahwa investasi di bidang ini adalah jauh lebih berbahaya daripada ber-investasi di asset yang lain. Pada suatu perdebatan, mereka bisa saja salah, namun mereka juga bisa saja benar. Dengan hanya delapan major currencies yang ditradingkan, forex market lebih mudah untuk dimengerti daripada market yang lain seperti saham misalnya. Disamping itu, sejak mayoritas dari para trader hanya melakukan trading pada mata uang G10, maka economic data sebenarnya tidak bisa dimanipulasi seperti pada kasus saham perusahaan WorldCom dan Enron.

Secara harian, rate suatu mata uang akan bergerak sekitar 1 s/d 2% yang sebenarnya bisa dibilang cukup volatile untuk ditradingkan. Namun, ditambah tersedianya tingkat leverage yang tinggi membuat currency trading menjadi lebih berbahaya. Beberapa broker bahkan menyediakan leverage hingga mencapai 1:500, yang membuat pergerakan sebesar 1% akan berubah menjadi 500% pada tingkat leverage ini. Hasilnya, pergerakan ini akan lebih mudah untuk menghancurkan trading account kita.

Ketika kita berbicara mengenai performance dari suatu trading system, mungkin anda pernah menemui suatu trading system yang mempunyai prosentase profitable trades yang tinggi, dan suatu trading system yang memberikan profit (jumlah pips) yang besar. Oleh karena itu sebagai trader kita harus memahami faktor-faktor dan kondisi dari trading system kita, karena pada intinya tidak semua trading system adalah sama.

Hug_by_Evil_System.jpg

Understanding Performance

Dalam suatu trading system yang mempunyai probabilitas profit yang tinggi, biasanya kita mendapatkan jumlah pips yang relatif sama antara trade yang menguntungkan (profitable trade) dan trade yang mengalami loss (losing trade). Sebagai contoh, suatu trading system membukukan 8 kali profitable trades dari 10 kali trade, dengan hasil dari profitable trades adalah profit sebesar 20 pips, dan losing trades adalah loss sebesar 20 pips. Meskipun hal ini tidak sesuai dengan aturan risk and reward yang baik, namun jika hasil dari profitable trades nya adalah lebih tinggi, maka trading system ini adalah termasuk yang bagus.

Untuk suatu trading system yang memberikan jumlah profit yang besar tapi mempunyai probabilitas jumlah loss trade yang banyak, faktor kunci yang berperan disini adalah bagaimana kita mengetahui dengan tepat kondisi market dimana trading system ini bekerja secara sempurna dan menghasilkan profitable trade. Sebagai contoh mungkin kita bisa melihat suatu trading system yang biasanya dipakai pada kondisi market yang mengalami breakout. Para breakout traders mungkin akan mengalami beberapa kali loss position dengan skala stop loss yang kecil sekitar 30 – 40 pips, namun ketika kondisi big breakout terjadi, maka keuntungan mereka bisa mencapai 400 – 500 pips.

Dengan adanya 2 contoh tipe trading system diatas, maka hal penting yang harus kita lakukan adalah menentukan tingkat drawdown yang dapat diterima sehingga trading system yang kita pakai tidak akan menghancurkan trading account kita.

Understanding Drawdown

Going_down_by_watermelonkisses.jpg

Pemahaman terhadap drawdown dari suatu trading system kita akan membantu kita untuk me-manage resiko dengan memberikan suatu gambaran yang memberikan acuan kapan untuk masuk ke pasar dan kapan harus tetap “duduk manis”. Drawdown adalah proses berkurangnya equity dari trading account kita sebagai akibat dari akumulasi jumlah trade yang telah kita lakukan.

Semua yang ingin menjadi seorang professional trader harus mengukur berapa maksimum drawdown dari suatu trading system mereka. Sebagai contoh, seorang trader menetapkan tingkat maksimum drawdown sebesar 15%. Ketika melakukan backtesting, ternyata drawdown yang tercatat adalah sebesar 15%. Pada tingkat 15% ini seharusnya kita sudah harus khawatir, dan apabila tingkat drawdown ini mencapai 20%, maka kita harus mengakui bahwa kita salah dan harus menarik diri dalam menggunakan trading system yang telah kita buat / pakai.

Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan mengenai trading system yang kita pakai.

  • Rata-rata drawdown yang terjadi dalam setiap trade yang kita lakukan. Ini sangatlah penting mengingat rata-rata drawdown ini akan memberikan kita tanda apakah open trade yang kita lakukan sudah sesuai dengan strategy trading kita.
  • Derajat terbesar dari drawdown yang terjadi. Ini akan memberikan kita gambaran sebesar / sejauh mana “hal buruk” akan menimpa trading account kita.
  • Kita perlu mengetahui apakah drawdown ini terjadi pada waktu close position atau floating position. Terkadang drawdown atau jumlah loss yang besar pada close position bisa berbeda dengan drawdown yang terjadi pada floating position dari trade yang masih berjalan.

Dalam dunia trading, pemahaman terhadap strategy trading yang kita pakai menjadi sangat penting. Pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan dari suatu strategy trading yang kita pakai adalah suatu hal yang wajib untuk menjadikan kita sebagai trader yang sukses.

Sumber
 
Tips ke-5 : Self Reflection

mirror.jpg

Para hedge-fund manager besar seperti George Soros yang mengendalikan dana dari beberapa investor dan institusi keuangan dituntut untuk mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang beliau tradingkan. Alasannya adalah simpel, investor dan institusi keuangan menyediakan dana yang tidak main-main untuk trading, konsekuensinya dia harus mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang dia tradingkan, terutama apabila transaksi ini melibatkan jutaan dollar. Dari setiap trading yang telah dilakukan, para hedge-fund manager ini harus mempunyai pertimbangan rasional yang solid terhadap pilihan masuk ke market ataupun keluar market. Secara simpelnya, mereka harus mengerti dimana menaruh “jalan keluar” sebelum keadaan menjadi bertambah buruk.

Dengan adanya pertanggung jawaban seperti gambaran diatas, maka dunia trading secara tidak langsung menghasilkan beberapa trader yang sukses dan profesional. Untuk individual trader seperti kita, hal semacam ini menjadi sangat penting dalam mengembangkan trading system yang kita jalani.

Lalu apa yang perlu kita lakukan agar kita bisa dipertanggung jawabkan untuk setiap trading yang kita lakukan?

Berdasarkan pengalaman dari beberapa trader yang sukses, mereka mengembangkan kedisiplinan trading mereka dengan membuat suatu trading journal untuk setiap trading yang pernah mereka lakukan. Karena pada dasarnya tidak ada suatu trading system apapun yang benar-benar cocok untuk segala kondisi market dan mempunyai tingkat akurasi 100%. Inilah mengapa kita harus meluangkan waktu dalam seminggu atau sebulan untuk melakukan review ulang (self-reflection) terhadap akumulasi trading yang sebelumnya.

Tentunya kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, kenapa beberapa trading yang kita pilih menjadi suatu transaksi yang sukses dan kenapa ada yang tidak sukses. Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan keberhasilan trading tersebut? Kita akan mencari “ruang” dimana kita bisa melakukan improvement terhadap setiap trading yang pernah kita lakukan secara satu-persatu.

Lebih dalamnya, kita akan bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita telah trading sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan sesuai dengan trade parameter dari trading system yang telah kita tentukan? Jika tidak, maka kita harus me-review ulang kesalahan kita agar kita tidak mengulangi kesalahan ini di masa yang akan datang. Faktanya, yang sering berperan untuk mengacaukan rencana trading yang kita adalah faktor psikologis seperti emosi yang lagi-lagi mengalahkan rasionalitas analisa kita.

Pada akhirnya dari self reflection yang kita lakukan, kita akan mendapatkan manfaat yang besar seperti misalnya bahwa kita mungkin terlalu cepat untuk keluar dari pasar, melakukan trading pada saat keluarnya news yang seharusnya tidak kita lakukan (kecuali kalau anda memang seorang news-trader) ataupun faktor – faktor emosi yang membuat kita loss.

Hal – hal kecil dan simpel seperti melakukan review ulang ini bagi sebagian orang mungkin dianggap tidak penting, namun hal-hal simpel ini terkadang bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi perkembangan ilmu trading kita di masa depan.

Sumber
 
Probabilitas Dalam Dunia Trading

tidak ada satu-pun system trading yang "selalu" (dalam arti terus-menerus) dapat menghasilkan keuntungan. Jika trader akhirnya menghasilkan keuntungan, itu karena "gabungan dari probabilitas untung dan rugi", artinya antara keuntungan dan kerugian yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (misalnya: 1 mingu, 1 bulan, 10 kali atau 100 kali), jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Untuk mendapatkan keadaan seperti itu, masalah risk-reward perlu diperhatikan, usahakan resiko tetap kecil dan penghargaan atau keuntungan menjadi dua atau tiga kali resiko. Dengan cara ini walaupun perbandingan probabilitas untung dan rugi (perbandingan win-loss) misalnya 40:60 (lebih banyak rugi daripada untung), perdagangan akan tetap menguntungkan.

Kesimpulannya, selalu berfikir secara probabilitas "tidak ada yang pasti, tidak ada kepastian, semuanya mungkin terjadi", semua analisis yang dilakukan baik fundamental, teknikal dengan berbagai indikator, maupun dengan mengamati terbentuknya aneka pola harga, semuanya dilakukan hanya untuk mengusahakan agar keberuntungan lebih banyak berada di pihak para trader.

Berikut akan diberikan contoh-contoh dari kemungkinan yang bisa terjadi pada medan peperangan (halah..) . Penunjangnya seperti dibawah ini :


  1. Jenis accout: Mini (nilai 1 pip sama dengan 1$).
  2. Modal: $ 1,000.
  3. Resiko: 5% (tetap).
  4. Stop-loss: 50 pip (jarak support atau resistance dengan titik open-posisi). Ada kala jarak ini lebih pendek, misalnya: 25 pip atau 15 pip, sehingga hasil perhitungannya juga berbeda.

Perhitungannya sangat sederhana. Besar resiko adalah 5 dibagi 100 dikalikan 1000$, hasilnya 50$. Jenis account mini dengan nilai 1 pip sama dengan 1$, dikalikan jumlah stop-loss 50 pip, hasilnya adalah 50$. Sehingga nilai open posisi, nilai lot-size atau nilai position-sizing adalah 50$ dibagi 50$, menghasilkan 0.1 lot (ini akan dipakai menjelaskan contoh-contoh selanjutnya).

Contoh 1 - Probabilitas 30:70

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 30:70, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih kecil dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel1.jpg

Contoh 2 - Probabilitas 40:60

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 40:60, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel2.jpg

Contoh 3 - Probabilitas 50:50

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 50:50, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel3.jpg

Contoh 4 - Probabilitas 60:40

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 60:40, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel4.jpg

Contoh 5 - Probabilitas 70:30

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 70:30, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel5.jpg

Perbandingan antara win-loss dan risk-reward adalah "harapan" jangan terlalu dipikirkan, tindakan trader yang terbaik adalah bagaimana agar harapan-harapan tersebut dapat diwujudkan. Ada beberapa tindakan yang perlu diusahakan untuk mewujudkannya yaitu :

  1. Emosi. Kendalikan emosi, jika tidak akan dihantui oleh ketakutan sehingga mungkin saja perdagangan segera ditutup ketika harga berbalik (biasanya ketika terjadi konsolidasi, harga berbalik untuk waktu yang tidak terlalu lama dan akhirnya kembali bergerak ke arah semula), sehingga tidak tercapai perbandingan risk-reward yang diharapkan.
  2. Percaya Diri. Lakukan open-posisi jika trading system memberikan signal yang sesuai, kemudian pasang stop-loss dan juga take-profit sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya. Tinggalkan.
  3. High Probability Setup. Agar kemungkinan behasil lebih besar pilih signal-signal yang mempunyai probabilitas tinggi untuk memberikan keuntungan dan tinggalkan signal-signal yang menimbulkan tanda tanya, karena masih ada waktu dan kesempatan lain.

Jika semua sudah diusahakan dengan maksimal, tinggal satu hal lagi yang menjadi kunci yaitu: "DISIPLIN". Lakukan segala sesuatu sesuai dengan rencana yang telah disusun, baik dalam trading system maupun dalam trading plan.

Semoga bermanfaat :D
 
tambahan buat ngelengkapin postingan di atas

3 Tips Stop Loss – Money Management

“Money management itu penting”​

Agan mungkin sudah ribuan kali mendengar kalimat ini. Kita banyak menjumpainya di perbincangan antar trader ataupun di forum dan diskusi mengenai trading. Meskipun money management adalah topik yang simple dan sering kita dengar, tetapi pada kenyataannya terlalu sering kita mendapati trader yang mengeluh karena loss besar-besaran. Bahkan, kita sering masuk ke pasar dengan strategi yang benar dan profit, tapi keluar dengan posisi loss.

Dengan tidak mengesampingkan bahwa begitu pintarnya seorang trader dalam memahami pergerakan pasar, ternyata sisi psikologi merekalah yang sebenarnya menyebabkan mereka kehilangan uang (loss).

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?
Apakah pasar itu sangat sulit untuk dimengerti?
Ataukah sebenarnya ada kesalahan-kesalahan simple yang sering kita buat sehingga kita loss?

Risk and Reward

moneymanagement21.jpg

Kebanyakan trader mengalami loss yang besar karena tidak mengerti apa itu yang dinamakan risk and reward. Artinya, agan harus mengerti dulu berapa jumlah kerugian yang akan agan hadapi untuk mendapatkan suatu keuntungan.

Tanpa pengetahuan mengenai management resiko, kita seringkali menjumpai trader yang terlalu lama menahan posisi floating loss, tapi disaat posisi floating profit, mereka buru-buru untuk close posisi. Hasilnya, posisi awal yang seharusnya profit berakhir tragis dalam keadaan loss.

Lalu apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasi kondisi seperti ini? Sebelum kita melakukan open posisi, kita harus memperhitungkan dengan cermat berapa jumlah kerugian yang kita tentukan, dan berapa keuntungan yang akan kita dapatkan. Untuk itu kita perlu menentukan berapa rasio Stop Loss dan Take Profit yang akan kita dapatkan pada setiap open posisi kita. Secara general, rasio dari risk and reward adalah 1:2.

Contoh:

Trader A melakukan analisa dengan memperhitungkan faktor yang didapat dari indicator, support dan resistance pada suatu pair currency. Selanjutnya trader A melakukan posisi BUY pada currency USD/JPY pada running price 90.00, maka sesuai perhitungan risk and reward, agan harus memasang Stop Loss pada point 89.80 dan Take Profit pada point 90.40. Dengan perhitungan risk and reward yang cermat dan kokoh, maka trader akan terjaga dari open posisi yang tidak sebanding dengan profit yang akan didapat.​

moneymanagement.jpg

Line.jpg

Stop Loss Technique

Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan atau loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah agan dapatkan.

Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:

  • Two-Day Hi/Lo Method

Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.

  • Parabolic Stop and Reversal (SAR)

Parabolic SAR pada dasarnya adalah indikator volatility yang menampilkan sejumlah titik-titik kecil yang berada diatas / dibawah chart, namun kita juga bisa menggunakan titik ini sebagai acuan Stop Loss. Teknik ini bisa digunakan untuk para intraday trader.

  • Support & Resistance

Jika suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Agan dapat menempatkan Stop Loss 20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.

Mengingat pentingnya Stop Loss untuk kesuksesan trading kita, maka kita sebagai trader harus mempertimbangkan faktor Stop Loss disetiap open posisi yang dilakukan. Jika agan tidak menggunakan Stop Loss, maka agan agan akan berada di posisi “belas kasihan” market. Seharusnya agan lah yang menentukan nasib capital agan.


Jadi, pikirkanlah masak-masak risk and reward yang akan agan dapatkan sebelum agan open posisi. Stop Loss ini adalah wajib bagi siapapun yang ingin menjadi seorang trader yang sukses. Lalu bagaimana dengan agan ? sudahkah agan disiplin untuk menerapkan prinsip risk and reward ini? ataukah money management ini masih menjadi sekedar lip service bagi agan ?
 
Beberapa penyakit yang mungkin akan dialami oleh para trader

1. Menyalahkan situasi

Nama lainnya adalah penyakit Kekanak-kanakan. Menyalahkan situasi adalah pola pikir orang yang masih anak-anak.

Kekanak-kanakan kenapa ? anak-anak selalu tidak mau disalahkan,misalkan "Adik yang salah" atau "abis nda ada waktu sie". Sikap seorang dewasa adalah berani terima kekalahan (namun tidak menyalahkan diri) dan mencari sebab terjadinya sesuatu.

Pasar memang susah di tebak ke arah mana dan bukan salah pasar jika pergerakan harga tidak sesuai dengan analisa kita. Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi segala sesuatu agar ketika analisa kita salah tidak kehilangan semuanya.

2. Menyalahkan diri sendiri

Kebalikan dari penyakit 1, kita merasa semua kesalahan ini karena kesalahan saya, Saya kurang pandai, Saya yang kurang kerja keras, saya yang kurang cermat dalam analisa.

Tidak semua kesalahan harus kita tanggung, ada banyak yang memang diluar kemampuan kita. Dan kebaradaan kita tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan kita disatu bidang (misal : bisnis forex/index)
Terima kekalahan sebagai bagian dari tangga menuju keberhasilan....

so,never give up..

3. Bayang-bayang masa lalu

Biarlah kemenangan kemaren dan kekalahan kemaren menjadi kenangan dan yang membuat saat ini menjadi berharga....
hidup kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita......
tetapi bagaimana kita menghadapi hari ini dan esok nanti.......

4. Mengabaikan hal-hal yang kecil

Jangan hanya melihat hal-hal yang global.......
perhatikan hal-hal kecil.....
sama seperti struktur bangunan.....
sekalipun ada rangka utama tapi ingat rangka utama itu bosa berdiri kokoh karena ada paku, mur dan baut atau komponen kecil lainnya yang mendukung......

5. Mempunyai goal tapi tidak ada perencanaan pencapaian

Target tanpa detail pelaksanaannya akan hanya menjadi mimpi disiang bolong...
Sama seperti seorang yang punya keinginan naik gunung.....
tapi berolah raga saja tidak pernah......
Trading membutuhkan banyak perencanaan dan pembelajaran.....
Alangkah baiknya apabila target kita pecah-pecah dalam milestone pencapaian....
Kita beri jangka waktu yang realistis,dan kita beri sarana pendukung....

6. Menghipnotis diri dengn kesuksesan semu

Istilah kerennya Pseudo Success syndrome. kita di hipnotis dengan itu....
kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, truz berhenti ,nggak kemana-mana lagi.

Sudah puas dengan sukes kecil tersebut....
itu saat yang paling berbahaya karena orang akan lengah dengan kesuksesan tersebut (mabuk akan kemenangan tersebut) dan akan memperlemah tingkat kewaspadaan kita.

7. Mengambil jalan pintas

keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang kesuksesan yang sebenarnya,real sukses. Karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses,hasilnya adalah karbitan.
 
Common Mistakes ( Kesalahan Yang Umum Terjadi di Pedagangan Derivatif)

Overtrading In Number Of Traders (terlalu mengambil posisi dalam satu waktu)

Kecenderungan trader untuk mengmbil banyak posisi pada kondisi yang dianggap menguntungkan dapat menjadi boomerang. Mengambila banyak posisi akan menguras margin account yang agan miliki. Margin account yang sedikit dapat mendekatkan agan dengan Margin Call apabila posisi tiba-tiba berbalik arah melawan perkiraan analisa agan.


Trading With Too Many Time Frame (terlalu banyak time frame yang diperhatikan)

Melihat banyak time frame akan membuat kita bingung dan membuat ragu untuk mengambil kuputusan satu posisi dalam market

Solusi:Untuk strategi scalping menggunakan time frame yang lebih kecil, namun apabila menggunakan strategi following trend yang dipilih adalah time frame h1 ,sampai daily. Bukan masalah banyak sedikitnya tetapi seberapa gunanya time frame tersebut.

DOUBTING A TRADE BEFORE EVEN GETTING INTO IT ( Ragu-ragu bahkan sebelum mengambil posisi)

Seringkali terjadi pada orang yang punya karakter fear. Apabila agan sering merasa rgu-ragu pada saat agan mau mengambil posisi tersebut segera cek dulu dari mana ketakutan berasal. Kalau agan sudah memiliki trading strategy yang bagus,sudah ditest beberapa waktu dan hasilnya baik. Maka tidak ada alasan lagi untuk takut.

Agan harus mengerti bahwa profit atau loss merupakan bagian dari usaha ini,jika agan tidak bisa menerima kerugian (loss) maka agan jangan berusaha di bidang ini.

REVENGE TRADING ( Ambil posisi dengan tujuan untuk membalas kerugian posisi yang lalu)

Revenge Trading dapat berakibat buruk bagi agan dari semua sisi.
Balas dendam dimanapun itu dan apapun itu bentuknya, sifatnya selalu merugikan

YOU DO NOT HAVE TO TRADE EVERY DAY (Agan tidak harus bertransaksi setiap hari)

Pilihan tetap ditangan agan, karena ada kalanya kita berperan sebagai pelaku / melakukan transaksi dan ada kalanya kita berperan sebagai pengamat market dengan melihat sudut pandang yang berbeda.

Trading Without A Stoploss (Bertransaksi Tanpa Pengaman / Stop Loss )

Pernah kah agan melakukannya ??? satu, dua kali mungkin terasa tidak apa-apa namun kebiasaan ini bisa membawa agan kejurang kebangkrutan

IMPLUSE TRADING / UNPLANNED TRADING(Ambil posisi tanpa perencanaan atau hanya karena melihat gelagat pergrekan yang sepintas saja)

Mengambil posisi tanpa perencanaan seringkali mengengacaukan trading strategi yang agan tetapkan.

Trade In Hurry ( melakukan transksi dengan tergesa-gesa karena takut ketinggalan pergerakan harga )

Segala yang dilakukan secara terburu-buru tanpa adanya persiapan yang matang hasilnya tidak akan matang. Jadi persiapkan segala sesuatu terlebih dahulu.

contoh gampangnya kalo lagi terburu-buru dan gak liat jalan bisa-bisa kepleset kulit pisang :)

GET RICH QUICK MENTALY (Mental Ingin Cepat Kaya)

Apabila Agan pengertian yang benar akan bisnis ini maka agan akan mudah mencetak uang dalam bisnis ini namun sebagai mana umumnya. Bisnis juga harus dipelajari dan ditumbuh kembangkan karena bisnis dengan resiko tinggi (High Risk) pasti juga berpeluang untuk keuntungan yang tinggi (High Gain)

PRIDE (Kesombongan)

Apakah agan tahu bahwa dosa pertama kali terjadi adalah kesombongan.
Kisahnya dimulai dari seorang malaikat yang merasa dirinya lebih baik dari yang lain
Dan ingin menyamai Tuhan-Nya.....
Lalu malaikat tersebut dikutuk dan dikirim kedunia
Menjadi iblis atau malaikat berdosa
Kesombongan membawa kepada kecerobohan yang akhirnya membawa kepada kejatuhan

(Maaf gak ada maksud untuk "SARA")

NEVER TRADE WHILE DRUNK (Jangan Bertransaksi ketika agan sedang mabuk)

Terdengar konyol memang, namun pernah terjadi karena sudah loss banyak dan putus harapan
lha wong mabok kalo jalan aja bisa miring, apalagi trading
 
Teknikal Indikator Bollinger Bands

Bollinger Bands pertama kali diperkenalkan oleh John Bollinger pada tahun 1980, merupakan indikator yang meng-kombinasi-kan moving average dengan standar deviasi untuk mengukur volatilitas dan tinggi harga secara relatip.

Bollinger Bands terdiri dari tiga buah garis atau band yaitu: band-tengah adalah sebuah simple moving average periode 20 (default), band-atas dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di atas band-tengah dan band-bawah dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di bawah band-tengah.

Hasilnya sebuah indikator sangat responsip terhadap perubahan (volatile, volatility atau tingkat kecepatan berubah) yang terjadi pada harga (price action) dan hampir sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam saluran (channel) yang dibentuk oleh band-atas dan band-bawah. Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar band-atas atau band-bawah dan itu merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keberuntungan.

1.gif

Bollinger Bands: garis merah band-atas, garis hijau band-tengah dan garis biru band-bawah.​

Walau tampilan Bollinger Bands sangat sederhana terbukti dapat memberikan beberapa keadaan yang menjadi dasar untuk mendapatkan signal-jual maupun signal-beli sangat akurat:

  1. Mengukur Volatilitas Pasar. Bollinger bands utamanya digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas: ketika "volatilitas tinggi" saat-saat pasar sedang ramai pasar sedang "tranding", Bollinger Bands mengembang sedemikian rupa dan harga (price action) bisa meniti sepanjang band-atas atau sepanjang band-bawah. Ketika "volatilitas rendah" saat-saat pasar sedang sepi pasar sedang "ranging", Bollinger Bands menyempit sedemikian rupa dan harga (price action) bergerak naik-turun dalam batasan (range) yang dibuat oleh band-atas dan band-bawah.
  2. Sebagai Indikator Trend. Jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "atas ke bawah" berarti trend sedang turun cocok untuk open posisi jual, jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "bawah ke atas" berarti trend sedang naik cocok untuk open posisi beli.
  3. Menunjukkan Letak Support dan Resistance. Harga (price action) cenderung berbalik arah ketika mendekati, menjentuh atau melewati band-atas yang dapat bertindak sebagai "resistance" dan band-bawah yang dapat bertindak sebagai "support".
  4. Menunjukkan Keadaan Overbought dan Oversold. Jika harga (price action) sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, pertanda telah terjadi keadaan jenuh-beli atau overbought dan bila harga sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah pertanda telah terjadi keadaan jenuh-jual atau oversold. Keadaan jenuh ini belum tentu menyebabkan arah gerak harga atau trend akan berbalik karena harga (price action) dapat bergerak di daerah overbought maupun oversold dalam waktu cukup lama.

Bollinger bands dapat memberikan signal jual maupun beli dari:

  1. Bollinger Bounce.
  2. Bollinger Breakout.
  3. Bollinger Reversal.

1. Bollinger Bounce

Pada saat volatilitas pasar rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), harga (price action) bergerak dalam range yang tidak terlalu besar karena dibatasi oleh band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.

2.gif

Harga (price action) memantul antara band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.​

Signal untuk open-posisi JUAL diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-atas kemudian berbalik TURUN (titik A, C dan E pada Gambar 2) dan signal untuk open-posisi BELI diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah kemudian berbalik NAIK (titik B dan D pada Gambar 2).

2. Bollinger Bands Breakout

Volatilitas pasar selalu berubah-ubah dari rendah menjadi tinggi selanjutnya rendah lagi kemudian tinggi lagi begitu seterusnya.

3.gif

Bollinger Bands saat-saat menyempit kemudian terjadi Breakout.​

Ketika volatilitas rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), keadaan ini menandakan akan terjadi Breakout dalam waktu dekat, semakin lama keadaan menyempit, semakin besar range Breakout yang akan terjadi. Saat terjadi Breakout volatilitas atau kecepatan berubah dari harga (price action) menjadi sangat tinggi, band-atas dan band-bawah mengembang sedemikian rupa menyerupai terompet. Saat-saat Bollinger Bands berubah dari sempit kemudian mengembang inilah saat-saat yang terbaik untuk melakukan open-posisi BELI atau JUAL (perhatikan tanda X dan Y pada Gambar 3 di atas).

3. Bollinger Bands Reversal

Bollinger Bands dibuat sedemikian rupa sehingga sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam batasan-batasan dari band-atas dan band-bawah.

4.gif

Harga (price action) menembus band-atas dengan formasi tertentu pertanda akan berbalik arah.​

Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar dari batasan tersebut dan ini merupakan tanda-tanda akan terjadi gerakan berbalik (reversal). Ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-atas kemudian berbalik turun dan close di dalam band-atas adalah signal untuk melakukan open-posisi JUAL (perhatikan panah merah ke kanan pada Gambar 4 di atas) dan ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-bawah kemudian berbalik naik dan close di dalam band-bawah adalah signal untuk melakukan open-posisi BELI.

Dalam mengambil keputusan untuk open-posisi JUAL maupun BELI jangan hanya mengandalkan signal tunggal dari Bollinger Bands gunakan beberapa indikator lain seperti Stochastic Oscillator atau lainnya, perhatikan Gambar 5 di bawah ini.

5.gif

Bollinger Bands dengan Stochastic Oscillator.​

Lanjutannya ada di bawah
 
Bollinger Bands Tingkat Lanjut

Yang membuat Bollinger Bands menjadi sangat istimewa adalah konsep tingkat lanjutnya melengkapi teknik-teknik open posisi yang telah dijelaskan di atas.

Pada waktu melakukan pengamatan sebelum open-posisi perhatikan dengan seksama bagaimana respon dari "band-atas dan band-bawah" ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewatinya. Mengetahui respon yang berbeda-beda tersebut adalah hal yang sangat penting.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi masing-masing untuk trend yang sedang turun dan untuk trend yang sedang naik:

6.gif

Band-bawah dan Band-atas mengembang dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi band-bawah dan band-atas mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 6 di atas.

7.gif

Band-bawah mengembang Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah mengembang tetapi band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-batas mengembang tetapi band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 7 di atas.

8.gif

Band-bawah dan Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 8 di atas.

9.gif

Band-bawah dan Band-atas menguncup dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 9 di atas.

Berikut adalah cara penerapannya dala praktek untuk mengidentifikasi saat-saat trend mulai terbentuk dan saat-saat trend mulai berakhir pada satu time-frame tertentu.

10.gif

Menunjukkan saat mulai dan berakhirmya sebuah trend.​

Gambar 10 sebelah kiri. Ketika harga (price action) menyentuh band-atas, band-atas mengembang (titik a) pada saat yang sama band-bawah juga mengembang (titik b) kejadian tersebut adalah saat-saat terbentuknya sebuah trend naik, harga (price action) meniti naik sepenjang band-atas. Sekarang perhatikan ketika band-bawah mulai menguncup tanda trand naik sudah berakhir (titik c). Hal yang persis sama juga terjadi ketika trend turun, Gambar 10 sebelah kanan.

Aturan Dasar Bollinger Bands

Sementara ada banyak cara untuk menggunakan Bollinger Bands, berikut ini aturan dasar dalam menggunakan Bollinger Bands yang perlu diketahui:

  1. Bollinger Bands menyediakan definisi relative dari high dan low.
  2. Definisi relative digunakan membandingkan gerakan harga dengan gerakan indikator, akan menghasil kan keputusan trading.
  3. Indikator yang sesuai adalah dari jenis momentum, volume, sentiment, open-interest, inter-market data, dan lain-lain.
  4. Volatilitas dan trend telah diperhitungkan dalam pembentukan Bollinger Bands, penggunaannya dalam konfirmasi pergerakan harga tidak di-rekomendasi- kan.
  5. Indikator yang digunakan untuk konfirmasi usahakan tidak saling berhubungan, dua indikator dari kategori yang sama tidak meningkatkan konfirmasi, hindari kolinearitas.
  6. Bollinger Bands juga dapat digunakan untuk melihat pola seperti double top, double bottom, dan pergantian momentum.
  7. Harga dapat bergerak di luar garis Bollinger Bands atas maupun bawah.
  8. Harga penutupan yang terjadi di luar Bollinger Bands merupakan signal lanjutan bukan signal untuk berbalik arah (This has been the basis for many successful volatility breakout systems).
  9. The default parameters of 20 periods for the moving average and standard deviation calculations, and two standard deviations for the bandwidth are just that, defaults. The actual parameters needed for any given market/task may be different.
  10. The average deployed should not be the best one for crossovers. Rather, it should be descriptive of the intermediate-term trend.
  11. If the average is lengthened the number of standard deviations needs to be increased simultaneously; from 2 at 20 periods, to 2.5 at 50 periods. Likewise, if the average is shortened the number of standard deviations should be reduced; from 2 at 20 periods, to 1.5 at 10 periods.
  12. Bollinger Bands are based upon a simple moving average. This is because a simple moving average is used in the standard deviation calculation and we wish to be logically consistent.
  13. Make no statistical assumptions based on the use of the standard deviation calculation in the construction of the bands. The sample size in most deployments of Bollinger Bands is simply too small for statistical significance.
  14. Indicators can be normalized with %b, eliminating fixed thresholds in the process.
  15. Finally, tags of the bands are just that, tags not signals. A tag of the upper Bollinger Band is NOT in-and-of-itself a sell signal. A tag of the lower Bollinger Band is NOT in-and-of- itself a buy signal.
 
Teknikal Indikator Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator pertama kali diperkenalkan oleh Goerge C. Lane pada tahun 1970, adalah indikator dari jenis oscilator, ditampilkan dalam dua garis yang umum dikenal dengan %K (biasanya dalam bentuk garis solid - garis stochastic) dan %D (biasanya dalam bentuk garis titik-titik - garis signal line). Garis-garis tersebut berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100.

Stochastic Oscillator terdiri dari tiga jenis yaitu: Fast, Slow dan Full. Yang paling umum dipergunakan adalah jenis Full, memiliki satu parameter tambahan sehingga menjadi tiga yaitu: %K, %D dan Slowing.

Stochastic Oscillator sangat baik dipergunakan pada saat harga (price action) dalam keadaan sideways (datar, range-bound), indikator ini akan bergerak maksimal naik-turun dalam range harga yang tidak begitu besar, naik melewati garis 80 berbalik arah kemudian turun melewati garis 20 dan kembali berbalik arah.

Ketika harga (price action) berada dalam keadaan trending (naik atau turun dalam range yang cukup besar) biasanya Stochastic Oscillator berada pada daerah extrem yaitu di daerah Overbought atau di daerah Oversold dan bisa berada di daerah ini dalam waktu yang lama.

Ada tiga cara untuk mendapatkan signal jual maupun signal beli dari indikator ini yaitu:

  1. Overbought & Oversold
  2. Crossover
  3. Divergence

Overbought & Oversold

Seperti telah dijelaskan di atas garis stochastic dan garis signal line berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100:

  1. Mulai 0 - 20 adalah daerah Oversold, daerah jenuh jual (di bagian bawah)
  2. Mulai 80 - 100 adalah daerah Overbought, daerah jenuh beli (di bagian atas)
  3. Antara 20 sampai 80 adalah daerah Netral

1.gif

Overbought & Oversold​

Signal untuk melakukan open posisi jual maupun beli diperoleh:

  1. Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di atas garis 80 keadaan adalah Overbought (jenuh beli) jika garis stochastic dan garis signal line sudah turun dan melewati garis 80 berarti keadaan jenuh beli sudah mereda, mereka yang ingin menjual sudah berani open posisi.
  2. Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di bawah garis 20 keadaan adalah Oversold (jenuh jual) jika garis stochastic dan garis signal line sudah naik dan melewati garis 20 berarti keadaan jenuh jual sudah mereda, mereka yang ingin membeli sudah berani open posisi.

Daerah Overbought & Oversold adalah daerah dengan skala tidak linear sehingga sedikit gerakan di daerah tersebut mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan daerah diantara 20-80, diharapkan berhati-hati jika garis stochastic dan garis signal line sudah berada di daerah Overbought & Oversold.

Bagi pedagang pemula disarankan melakukan perdagangan hanya di daerah netral saja yaitu antara 20-80, hindari melakukan perdagangan diluar daerah tersebut sebelum mengerti dengan baik perilaku dari Stochastic Oscillator ini.

Crossover

Pada teori Moving Average Crossover ketika moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari dari atas ke bawah akan diperoleh signal JUAL demikian sebaliknya untuk memperoleh signal BELI bila moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari bawah ke atas. Teori tersebut juga berlaku untuk Stochastic Oscillator Crossover, bedanya yang menyilang dan disilang adalah:

  1. Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari atas ke bawah" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi JUAL (tanda y pada gambar di bawah).
  2. Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari bawah ke atas" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi BELI (tanda x pada gambar di bawah).

Semakin kecil periode yang dipakai misalnya: 5.3.3 (default) semakin banyak persilangan yang muncul, karena periode kecil mewakili jangka waktu yang pendek (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

2.gif

Stochastic Oscillator periode pendek​

Jika perioda yang dipakai diubah misalnya menjadi: 20.10.20 maka persilangan yang terjadi semakin jarang karena perioda yang besar mewakili jangka waktu yang lebih panjang (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

3.gif

Stochastic Oscillator periode panjang​

Divergence

Divergence artinya perbedaan, ada perbedaan antara pembacaan harga (price action) dengan pembacaan indikator yang dipakai. Divergence terjadi di daerah-daerah extrem ketika keadaan telah sangat jenuh.

Dua jenis Divergence yaitu Classic (Regular) Divergence dan Hidden Divergence. Classic (Regular) Divergence dibedakan menjadi:

  1. Divergence Positif (Bullish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak turun (bearish) sedangkan pembacaan pada indikator justru naik (a-b dan c-d pada gambar di bawah).
  2. Divergence Negatif (Bearish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak naik (bullish) sedangkan pembacaan pada indikator justru turun (e-f dan g-h pada gambar di bawah)

4.gif

Divergence Positif (kiri) dan Divergence Negatif (kanan)​

Sebagian besar indikator memberi indikasi berdasar harga (price action) sehingga selalu tertinggal (lagging), tetapi Divergence termasuk leading indikator seperti halnya harga (price action) karena terjadi langsung pada harga (price action) itu sendiri.

Hati-hati trading Divergence pada saat trend sedang kuat-kuatnya karena belum tentu trend akan berbalik, mungkin hanya retracement biasa.

Cara aman untuk trading Divergence adalah dengan mengindentifikasi terjadinya Divergence pada time-frame yang lebih tinggi (misalnya D1 atau H4) kenudian cari timing yang tepat untuk melakukan open posisi pada time-frame yang lebih rendah seperti H1, M30, M15 atau M5 sesuai dengan arah Divergence yang terjadi.

Dengan demikian trading Divergence dapat dilakukan dengan santai karena sebagian masalah telah teratasi yaitu arah gerak mata uang (trend) sudah pasti untuk beberapa saat (ingat untuk beberapa saat sesuai time-frame saat melakukan identifikasi).
 
Tips Trading : Strategy Trading Double Zero

Tips trading kali ini akan saya awali dengan suatu contoh. Diumpamakan kamu membeli sikat gigi di mini-market seharga Rp 1450,-. Ketika kamu membayar, kamu memberikan mengeluarkan uang Rp 1500,-.

Kasir di mini-market tersebut tentunya akan memberikan kembalian uangmu sebesar Rp 50. Pada kondisi ini biasanya kamu akan bilang “ga usah, ambil aja kembaliannya”.

Manusia pada umumnya cenderung sering memikirkan nomor atau jumlah yang dibulatkan, dan ini juga terjadi di dunia trading. Dengan memahami psikologi trading seperti ini, kita dapat memanfaatkannya untuk membuat suatu strategy trading yang profitable dalam intraday trading.

Strategi trading “Double Zero”

Double zero adalah kondisi market price dimana dua angka terakhirnya adalah nol. Contohnya, USD/JPY berada di harga 107.00 atau pada pair EUR/USD 1.2800. Pada kondisi ini, terdapat kecenderungan kuat bahwa chart suatu pair akan “tertarik” untuk mendekati / menyentuh angka double zero seperti layaknya medan magnet.

Reaksi harga seperti ini bisa kita gunakan sebagai peluang profit sekitar 50 pips dengan resiko hanya 12 sampai 20 pips. Apalagi ketika titik support dan resistance berada pada kondisi double zero ini.

Alasan kenapa hal ini terjadi adalah, kebanyakan para trader menempatkan take profit dan stop limit nya pada angka yang bulat. Bank-bank besar dunia yang mempunyai akses ke dalam data order trading akhirnya juga turut mengeksploitasi hal ini dan menggunakannya sebagai titik keluar posisi (exit point). Strategi trading ini sekaligus menempatkan kita pada posisi yang sama dengan para “penguasa market”.

double-zero2.jpg

How to

Dibawah ini kita akan menggunakan bantuan indikator teknikal (moving average) untuk digunakan dalam strategy ini,

Posisi BUY

Cari pair mata uang yang berada dibawah angka double zero
Selanjutnya lakukan order open posisi BUY setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada di atas harga sekarang.
Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips.
Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero.

Posisi SELL

Cari pair mata uang yang berada diatas angka double zero
Selanjutnya lakukan order open posisi SELL setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada dibawah harga sekarang.
Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips.
Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero


Optimization Tips

Strategi ini akan berjalan lebih baik apabila tidak ada news besar yang keluar pada saat itu dan kebetulan ada level support / resistance. Dianjurkan pula untuk menggunakannya pada pair currency yang mempunyai range trading harian kecil. Semoga tips trading ini bermanfaat bagi kita semua.

Sumber
 
waow,master banget agan ini.ane masih bingung soal invest2 gitu,jadi moga tambah sukses aja dah buat agan... /no1
 
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part I]

Pembahasan kita kali ini akan saya awali dengan sebuah pertanyaan. “Berapakah kemungkinan besok akan turun hujan?” Jawabanmu tentunya bisa ya bisa tidak. Artinya kemungkinan besok akan turun hujan adalah sebesar 50%. Tapi hal ini berbeda apabila kamu tahu bahwa bulan ini adalah bulan Januari, yang adalah termasuk dalam kategori bulan musim hujan. Maka kemungkinan besok turun hujan tentunya menjadi bertambah, katakanlah menjadi 75%.

Analogi diatas tentunya cocok dengan keseharian para trader dalam menganalisa. Trader berusaha untuk menganalisa kemana arah market bergerak dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental, ataupun mengkombinasikan keduanya.
Namun yang menarik dari analogi diatas, ternyata di dunia trading ada juga faktor “musim”.

Yuk mariii lanjut lagi....

Konsep musim ini dikenal sebagai “seasonality” yang artinya adalah faktor musiman. Pertama dikenalkan pada tahun 1942 oleh Robert A Haugen dan Josef Lakonishok melalui bukunya yang berjudul “The Incredible January Effect: The Stock Market’s Unsolved Mysteries”. Keduanya tertarik dengan suatu fenomena yang bernama “January Effect”. Fenomena “January Effect” ini adalah, performa saham biasanya akan membaik pada hari terakhir bulan December sampai dengan hari trading ke 15 pada bulan January. Nah, ternyata penyebabnya adalah, perusahaan-perusahaan akan melakukan “window-dressing” agar sahamnya terlihat bagus menjelang penutupan pembukuan mereka di akhir tahun.

Seasonality atau faktor musiman adalah suatu pola kecenderungan harga yang bergerak ke suatu arah tertentu dan hanya terjadi pada suatu saat tertentu di dalam suatu kalender satu tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam pasar saham, namun forex market pun juga mengalaminya. Ada beberapa faktor musiman sepanjang tahun yang terjadi di dalam forex market.
Ok, mari kita bahas satu persatu detailnya mulai dari bulan Januari

Faktor Musiman di Bulan January

Berdasarkan data pergerakan mata uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, dilakukan studi riset untuk mengamati pergerakan harga mata uang dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Januari. Hasilnya, ditemukan kecenderungan kuat untuk pair mata uang EUR/USD dan USD/CHF.

Performa EUR/USD di bulan Januari 1997 – 2007
January.png

Seperti yang terlihat di gambar diatas, US dollar cenderung naik terhadap Euro 9 kali dari total data 11 tahun terakhir pada bulan Januari. Meskipun tidak selalu naik 100%, namun dari data diatas, 81,8 % hal ini terjadi setiap tahunnya pada pair mata uang EUR/USD. Tentu saja dari hasil statistik data ini akan membantu para trader untuk lebih fokus dalam menentukan strategi trading mereka.

Kita juga akan melihat bahwa kasus yang hampir sama terjadi juga pada pair mata uang USD/CHF. Pada gambar di bawah ini, kamu bisa lihat bahwa US dollar juga mengalami kenaikan pada bukan January terhadap mata uang Swiss Franc selama 9 kali dari total data 11 tahun terakhir.

Performa USD/CHF pada bulan Januari 1997 – 2007
jan1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/JPY pada bulan Januari, namun prosentasenya lebih kecil sedikit daripada yang terjadi di EUR/USD dan USD/CHF.

Performa USD/JPY di bulan January 1997 – 2007
jan2.png

Seperti yang kamu lihat dari gambar diatas, US dollar mengalami kenaikan 8 kali pada rentang waktu 11 tahun. Alasan kenapa USD/JPY lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor musiman di bulan Januari ini adalah karena Jepang mempunyai kebijakan fiskal yang berbeda dari Amerika Serikat. Penutupan tahun fiskal di Jepang adalah di bulan Maret, yang artinya window dressing lebih sedikit terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang di bulan Januari.

Disamping pair mata uang EUR/USD, USD/CHF, dan USD/JPY, sepertinya tidak ada lagi pengaruh faktor musiman yang secara dominan terjadi di bulan January pada major currency lain. Sebagai contoh, dalam rentang waktu 11 tahun terserbut, US dollar memang mengalami kenaikan terhadap Poundsterling, Australian dollar, dan Canadian dollar, namun hanya terjadi selama 6 kali, yang artinya probabilitasnya hanya sebesar 54%. Dengan prosentasi ini, maka hal ini tidaklah cukup signifikan untuk dijadikan contoh yang valid dalam menganalisa pengaruh faktor musiman ini.

Coretan ini adalah sebagai bahan referensi, dan tidak dianjurkan menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan open posisi trading.


Sumber :

Part I
 
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part II]

Sebelum kita lanjutkan, saya punya cerita menarik untuk kamu. Saya bertemu seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Dia bercerita bahwa tentang seorang Ibu yang putranya menderita penyakit diabetes. Setiap harinya si Ibu ini selalu mengingatkan putranya agar tidak lupa melakukan injeksi insulin sehari 2 kali, namun putra nya selalu lupa.

Ibu ini meminta saran dari teman saya yang dokter agar putranya tidak lupa untuk melakukan injeksi insulin setiap harinya. Bagaimana solusinya?

Memang susah untuk segera melakukan pengobatan terhadap penyakit yang tidak terasa sakitnya secara langsung. Tapi hal ini akan berbeda ketika misalnya tangan kita terkena pisau, dengan cepat kita akan mencari obat merah ataupun perban. Untuk itu si anak tersebut perlu diingatkan setiap harinya.

Cara mengingatkan tidaklah harus secara lisan, bisa juga dengan menggunakan benda-benda yang kita pakai setiap harinya secara rutin. Teman saya menyarankan Ibu tersebut menaruh obat bagi anaknya di samping sikat gigi. Diharapkan si anak tersebut tidak lupa lagi karena setiap harinya si anak tersebut pasti mempunyai kebiasaan untuk menggosok gigi. Genius....!


Liburan musim panas dan pengaruhnya ke forex market

Ngomong-ngomong soal “kebiasaan”, ternyata di forex market hal ini juga terjadi. Dan seperti yang kita bahas pada bagian pertama, kali ini kita akan membahas pengaruh faktor liburan musim panas yang menimbulkan “kebiasaan” bagi pergerakan harga di forex market.

July dan Agustus merupakan puncak musim panas di benua Amerika. Di bulan tersebut biasanya volatilitas di pasar valas tidaklah begitu besar karena kebanyakan trader memfokuskan diri pada liburan musim panas mereka.

Namun di dua bulan itu pulalah ada fakta menarik yang terjadi pada pair mata uang USD/JPY dan USD/CAD. Di kedua pair mata uang tersebut USD cenderung naik pada bulan July dan turun kembali di bulan Agustus

usdjpyagustus.png

Pada gambar diatas, dalam kurun waktu 1997 – 2007, USD/JPY mengalami kenaikan di bulan July selama 9 kali dari 11 tahun. Sedangkan di bulan Agustus, USD turun selama 9 kali dari 11 tahun yang dihitung, dan penurunan ini lebih besar daripada kenaikan yang terjadi di bulan July.

usdcadjuly1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/CAD. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, antara tahun 1997 sampai dengan 2007, USD/CAD mengalami kenaikan selama 8 kali dari total 11 tahun yang diriset. Dan kembali pada bulan Agustus, US dollar mengalami penurunan terhadap Canadian dollar sebanyak 8 kali dalam kurun waktu 11 tahun.

Apabila dirata-rata dalam 2 bulan tersebut, US dollar masih melemah sebesar -0,7 persen terhadap Canadian dollar.


“Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?”

Mungkin ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi hal ini terjadi, namun dari hasil penelitian, faktor musiman ini paling kuat disebabkan oleh faktor turis dan pariwisata. Menurut data dari Governmental Office of Travel and Tourism Industries, Canada adalah negara tujuan nomor satu bagi para turis asal Amerika Serikat, disusul oleh Mexico, Inggris dan Jepang.

Mengingat pada musim panas adalah waktunya masyarakat untuk berlibur, maka performa US dollar merefleksikan penurunan sebagai akibat dari para turis Amerika menukarkan dollarnya ke Canadian dollar dalam liburan musim panas.

Dengan mengamati “kebiasaan – kebiasaan” dari mata uang tersebut, tentunya akan lebih membantu kita dalam menentukan strategy dan taktik trading kita di bulan – bulan tersebut.


Sumber :

Part II
 
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part III]

Intermezzo bentar :D. Coba deh pikirin cara kerja para hacker, mereka memulainya dengan mencermati arus informasi dari suatu sistem lalu mencoba untuk mengidentifikasi kelemahan dari jalur arus tersebut.

Ketika mereka telah menemukan kelemahannya, mereka mencoba segala cara untuk menyerangnya agar berguna sesuai keinginan mereka.

Saya pikir trader juga bekerja sesuai analogi diatas. Trader memulainya dengan mengamati “kebiasaan-kebiasaan” dari mata uang tertentu dengan menggunakan “tools” yang tersedia untuk mencari tau kenapa harga bergerak, sejauh mana harga akan naik atau turun dan menentukan entry position untuk trading.

Dari bermacam-macam “tools” tersebut, kita dapat menggunakan data historis pergerakan tahunan mata uang dalam forex market sebagai alat untuk mempertajam analisa kita.

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya di bagian pertama dan kedua, mari lanjut membahas mengenai “Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market”.

Mei

Di bulan Mei, terdapat kecenderungan bagi mata uang US dollar untuk menguat terhadat Australian dollar (AUD) dan New Zealand dollar (NZD). Untuk pair mata uang USD/AUD, pair ini menguat positif sebanyak 9 kali dalam kurun waktu 11 tahun yang kita analisa. Sedangkan NZD/USD menguat positif sebanyak 8 kali dalam kurun waktu tersebut.

Performa AUD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
AUDUSDMei.png


Performa NZD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
NZDUSDMei.png


September

Kasus kuat adanya kecenderungan dari pergerakan mata uang ini juga kita temukan di bulan September pada pair mata uang USD/CHF dan GBP/USD. Di bulan ini kita temukan trend US dollar yang cenderung melemah, dan untuk kedua pair tersebut, US dollar melemah sebanyak 9 kali dalam kurun waktu data 11 tahun yang kita ambil.

Sebenarnya kita temukan juga kecenderungan ini di dalam pair mata uang EUR/USD, dimana USD melemah sebanyak 8 kali, namun ini saya rasa tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai acuan.

Performa USD/CHF dan GBP/USD di bulan September 1997 – 2007
USDCHFGUSeptember.png


Dengan menggunakan data-data historis tersebut, kita mungkin dapat menggunakannya sebagai alat yang simple dalam menganalisa pair mata uang tertentu. Tentunya kita tidak dapat menggunakannya sebagai “rumus pasti” dalam melakukan open posisi, tapi setidaknya hal ini dapat memberikan sedikit kepastian bagi keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part III
 
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part IV]

Intermezzo lagi :D. Sebelum global krisis di tahun 2008, mungkin kita akan kesulitan untuk meyakinkan seseorang apabila kita semua cenderung untuk bertindak tidak rasional. Mereka bilang,


Ketika dihadapkan pada suatu keputusan yang penting, semua orang pasti bertindak rasional, apalagi untuk forex market seperti ini, disini semua keputusan sangatlah kritikal, pastinya kita akan memutuskan dengan rasional


Namun pada kenyataannya, ketika krisis global terjadi di tahun 2008, kerasionalan kita dipertanyakan. Dunia finansial hancur lebur seperti di dalam film fiksi, dan ribuan orang kehilangan pekerjaannya.

Alan Greenspan (bos dari Federal Reserve of America saat itu) terkejut ketika market dan dunia finansial ternyata tidak mampu untuk mengantisipasi krisis ini seperti yang dia harapkan.

Kerusakan yang terjadi di dunia finansial saat itu adalah harga mahal yang harus dibayar saat itu dan sampai detik ini. Pada faktanya, kita mungkin juga tidak rasional seperti yang Alan Greenspan lakukan. Ketidak rasionalan bisa setiap saat timbul ketika kita dihadapkan pada pengambilan keputusan trading. Faktor emosi dan keserakahan seringkali secara tidak sadar mengambil alih sisi rasional kita.

Uraian diatas mungkin perlu kita ingat berkaitan dengan bagian terakhir dari “Faktor Musim dan pengaruhnya di dalam Forex Market”. Ikan kue ikan cucut.... lanjutttttt..........


November

Kasus terakhir yang kita dapati ada di bulan ini. Meskipun tidak sekuat dibandingkan yang terjadi di bulan Mei dan September, dollar New Zealand berhasil naik terhadap US dollar sebanyak 8 kali dari 11 tahun yang kita analisa. Rata-rata kenaikan ini adalah sebesar 1,9 persen dan kita anggap cukup signifikan.

Performa NZD/USD di bulan November 1997 – 2007
NovemberNZDUSD.png


Mengaplikasikan faktor musiman ke dalam trading kita

Cara terbaik untuk mengaplikasikan faktor musim dalam trading kita adalah dengan memahami esensi dari tujuan riset ini. Sebagai contoh, mungkin lebih baik apabila trader mencari kesempatan untuk membeli NZD/USD di bulan November daripada menjualnya. Namun bukan berarti kita trading secara “buta” dengan membeli di awal bulan November dan menjualnya di akhir bulan.

Yang perlu kita garis bawahi disini adalah , faktor musiman ini tidak 100% berulang setiap tahunnya. Apa yang kita dapatkan dari riset faktor musiman adalah dimana kita mendapatkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membantu keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part IV
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.