21
Sandhu Sundar Singh
Sandhu Sundar Singh
Suatu ketika Sandhu Sundar Singh, pekabar Injil yang termasyur itu, mengadakan perjalanan ke daerah Tibet. Tentu saja dia harus melewati daerah Himalaya yang bersalju. Setelah jauh berjalan, mulailah dia memasuki daerah bersalju, dan dia kedinginan.
Tak berapa jauh berjalan dia menemukan seorang yang sakit dan tak mampu berjalan karena kedinginan. Dia berhenti dan berencanan menolong orang itu, tetapi waktu dia berpikir-pikir mau membantu, lewat jugalah seorang pejalan kaki. Sandhu kemudian memintanya supaya turut mengangkat ornag sakit itu. Akan tetapi, si pejalan kaki tadi tidak mau memberati dirinya dengan beban di perjalannya. Di samping itu, dia juga keberatan karena hal itu akan memperlambat rencananya yang haru tiba dengan cepat di Tibet. Tetapi Sadhu tidak membiarkan orang tersebut mati begitu saja di tengah jalan. Dia berpikir dan berusaha sebatas kemampuannya untuk membantu.Dia menaikkan orang itu ke punggungnya dan mulai berjalan beberapa kilometer jauhnya.
Pejalan kaki tadi ternyata juga sudah tidak mampu berjalan karena sakit. Waktu Sadhu dan yang sakit yang dipanggulnya itu melewatinya, dia mengeluh dan minta tolong. Tetapi Sadhu tak mungkin memanggul dua orang sekaligus. Maka dengan terpaksa ia membiarkan orang itu dan meninggalkannya di jalan.
Karena beban yang dipanggul Sadhu berat, dia tidak kedinginan, tetapijustru berkeringat. Sedangkan orang yang digendongnya tadi, karena pengaruh panas yang berasal dari tubuh Sadhu, akhirnya juga menjadi sehat dan bisa berjalan bersama sampai mereka di Tibet.
Sesungguhnya banyak diantara kita yang tidak bisa bertindak seperti yang dilakukan oleh Sadhu Sudar Singh saat melihat penderitaan orang lain. Kita jsutru lebih sering menghitung untuk rugi dari apa yang kita bisa perbuat, tanpa pernah berpikir bagaimanan kita bisa menyelamatkann saudara kita itu dari penderitaannya. Melalui cerita Sadhu tadi sebenarnya kita dapat melihat bahwa orng, yang memberikan perhatian dan kasihnya bgi sesamanya, ternyata tidak akan kehilangan apa-apa. Bahkan dia juga akhirnya sampai di tujuannya.
Jika dia tidak memanggul orang sakit yang dilihatnya pertama kali itu, mungkin saja dia kana mengalami keadaan yang sama dengan pejalan kaki yang melewati mereka tadi. Mati dan tinggal di jalan karena lebih mengutamakan kepentingannya sendiriDi sini kkkita juha melihat contoh yang diperbuat Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan yang rela meninggalkan ke-Allah-an-Nya dan mati demi keselamatan kita. Oleh karena itu, Allah meninggalkan Dia menjadi TUhan dan semua lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (Filipi 2:5-11)
Di sini juga kita bisa mengerti tentang apa yang dikatakan Yesus, bahwa "Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku(Tuhan), ia akan memperolehnya" (Matius 10:39)