• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sepak Terjang Bakrie :Menteri, Pengusaha dan "Catatan Hitam"-nya

angsakita

IndoForum Newbie F
No. Urut
60036
Sejak
26 Des 2008
Pesan
3
Nilai reaksi
0
Poin
1
Salam kenal,:)

Salah satu hal menarik,dari artikel diatas adalah: catatan hitam bakrie sebagai menteri slma 4 taun bersama pak SBY-JK. Tetap aja, ketika dia diwawancara oleh grup tempo, ia tidak mengaku.
Hal lain lagi adalah, bakrie sudah tdk terkaya lagi.. karma kali???:-/
Untuk refleksi pilpres dan pileg 2009...:)

............
Bisnis Bakrie di balik Jabatan Menterinya

Apakah Bakrie memanfaatkan jabatannya sebagai Menteri untuk memperluas bisnis pribadinya???
Tidak ada data publik yang secara tegas menunjukkan Bakrie memanfaatkan posisinya dalam kabinet SBY untuk memperkuat dinasti bisnisnya. Namun, dari tindak-tanduk dan sepak terjang Bakrie di awal menjabat Menko Perekonomian, sedikitnya memberikan sinyal bahwa Bakrie memanfaatkan jabatannya untuk bisnis keluarganya.
Berikut adalah beberapa peristiwa "istimewa" Aburizal Bakrie yang kontroversial selama di kabinet SBY.

1. Lumpur Lapindo - Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (2006)
Peristiwa Lumpur Lapindo muncul pertama kalinya pada 27 Mei 2006 yang diakibatkan (penyelidikan) kelalaian PT Lapindo Brantas dalam usaha pengeboran minyak. Sejak awal Lapindo telah melakukan estimasi yang salah untuk melakukan pengeboran minyak.
Karena pemilik usaha Lapindo Brantas berada dalam jajaran kabinet SBY, maka pada tahun 2007 SBY-JK mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 yang berisi negara (melalui APBN) membiayai dana sosial kemasyarakatan yang timbul di luar peta area dan biaya-biaya penanganan masalah infrastruktur lumpur Lapindo di Sidoarjo. Melalui peraturan pemerintah ini, hingga saat ini negara dirugikan hingga 2 triliun rupiah (anggaran Rp 600 miliar tahun 2007, dan Rp 1.57 triliun untuk tahun 2008) dan Lapindo Brantas (Bakrie) mendapat "untung besar" berkat kebijakan "kliennya" Pak SBY-JK.

2. Kasus Tender Jaringan SLI oleh Bakrie Telecom (2007)
Departemen Komunikasi dan Informatika pada tahun 2007 hanya memilih Bakrie Telecom dalam seleksi tender Sambungan Langsung Internasional (SLI). Dalam hal ini, pihak XL dirugikan (jaringan lebih luas dan bagus dibanding Bakrie Telecom), karena pemerintah tidak memberikan penjelasan yang rinci mengenai seleksi tender ini.. Tentunya Bakrie Telecom mendapat informasi yang lebih rinci dari Kabinetnya SBY, sehingga memudahkan untuk lolos tender.

3. Kasus Tunggakan Royalti Batubara 2008
Di pertengahan 2008, Menkeu akhirnya menguak kasus tunggakan royalti batubara yang mencapai Rp 7 triliun atau Rp 16 triliun (ICW). Dan terkuak bahwa sebagian besar perusahaan penunggak (Adaro, Kaltim Prima Coal, Arutmin, Berau Coal, Kideco) dimiliki oleh Keluarga Bakrie. Lagi-lagi, pelanggaran hukum telah terjadi dibalik kekuasaan. Dan SBY lamban dalam menangani kasus ini. Dengan bantuan media massa, akhirnya SBY sedikit bertindak, tapi sayang...masih terlalu lunak untuk Bakrie.

4. Kemelut Suspensi Saham Bakrie
Krisis finansial global yang diikuti anjloknya harga bursa saham regional termasuk BEI, turut menyumbang kebijakan pemerintah yang kontroversial. Untuk melindungi saham-saham Bakrie agar tidak anjlok di bursa saham, pemerintah secara tidak langsung mengintervensi untuk mensuspen saham-saham utama Bakrie (PT Bakrie & Brothers, PT Bumi Resources dan PT Energi Mega Persada). Hal ini semakin nyata ketika wapres Jusuf Kalla secara terang-terangan mengakui pemerintah melindungi kepentingan bisnis Bakrie. Hal ini semakin hangat ketika beredar berita bahwa Menkeu Sri Mulyani mengajukan pengunduran diri karena "kabinet SBY-JK bermasalah".​
...........


Sumber lengkap :
Sepak Terjang Bakrie :Menteri, Pengusaha dan "Catatan Hitam"-nya
 
Pertamax!!!

Walah kalau tentang Bakrie mah udah ga usah ditanya lagi dah, emang dia itu penghisap darah kok /sob/sob
 
inget waktu banjir jakarta dulu kan..

komentar pak Ichal:

"rakyat masih bisa tersenyum, berarti banjir tidak terlalu berat.."
 
inget waktu banjir jakarta dulu kan..

komentar pak Ichal:

"rakyat masih bisa tersenyum, berarti banjir tidak terlalu berat.."


wekekeekekkkkkk..... kalo udah mati kan gak bisa tersenyum lagi !!!

Memang SBY tebang pilih dalam hal berantas korupsi. yang jelas masyarakat makin susah, rakyat kecil gak peduli yang duduk siapa yang penting cari pekerjaan mudah, makanan murah, ongkos transport murah.
 
nice info.... menteri tapi masih banyak bisnis lain hahah
 
gmn lg.. SBY dlo wkt mw jd presiden kurang dana kampanye,jd dy harapin si JK,mk ny dy segen ma JK.. sdgkan si JK ma Bakrie tmn bae,y sudah lah.. lengkap.. wkwkwkw..
 
bakrie...
nyebut namanya aja gw juga udah males,
tapi dia investor kampus gw...
jadi gw no comment aja dehhh...
 
ada udang di balik batu rupanya ;))
tapi bakrie udah nggak begitu jaya kok sekarang :P
 
hmmm... :-?

sepengetahuan aq, emang keluarga bakrie tuh udah keturunan konglomerat...

buyut nya aja udah mulai merintis usaha sejak thn 1920 an... :)
 
jadi makin keliatan ya siapa bakrie itu..
hahahah

nice info broo!!
/no1 /no1
 
Katakan tidak buat bakrie!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
 
tuh orang emang gak peduli pada penderitaan rakyat akibat lumpur Lapindo..
 
mudah2an temen2 disini kalo sdh kaya dan banyak perusahaan, gak melamar jadi menteri dan jadi 'orang aneh'
 
jd tambah ilfill ma indonesia.
kapan pemerintahnya lurus.

jgn2 bakrie juga korupsi tuch...
 
waduh nomer esia ane dah banyak orang tahu ...gemana donk? harus ganti neh?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.