Thx buat waktu dan kesempatan bro n sista masuk ke postingan ini, dan gw juga sebelumnya mengucapkan terima kasih buat semua attention dan reply dari bro n sista semua.
ada sebuah pemikiran yang terlintas di benak saya sejak 1 tahun yang lalu. tepatnya november 2008. pemikiran itu adalah tentang kematian.
to the point ...
saya mengetahui bahwa keselamatan adalah anugrah [hadiah cuma-cuma] dari Allah kepada kita manusia yang percaya kepada Allah melalui Yesus Kristus. segala daya upaya kita dalam mencari keselamatan akan tidak berhasil jika kita tidak mengimani iman kita didalam Dia.
namun apakah benar bahwa tiket keselamatan sudah saya pegang?
seandainya...
jika suatu ketika saya berbuat dosa [yang nyata2 saya sadari] lalu ketika selesai melakukan dosa tersebut lantas... tiba2 saya mati di tempat entah oleh sebab apapun, ... apakah saya masih memegang tiket keselamatan itu?
akankah ada "sebersit" waktu dimana masih sempat saya meminta ampun akan dosa yang barusan dilakukan? ataukah tiba2 saya kehilangan tiket keselamatan tersebut dan berakhir di tempat yang bukan berupa surga?
saya mengetahui bahwa ada doktrin predestinasi.
namun intinya adalah:
hal-hal apakah yang membuat saya kehilangan keselamatan?
adakah dosa-dosa tertentu yang jelas-jelas membuat saya kehilangan surga?
saya kuatir...
apakah peran saya didalam kehidupan kristen saya ini [dari sudut kacamata Allah] sudah dapat disebut "layak" untuk berbagi tempat bersama Allah di surga? atau jangan2 saya selama ini berperan "munafik" sebagai seorang kristen [karena tidak bisa memenuhi keinginan Allah secara sempurna]. saya tidak mau tertinggal saat rapture nanti, atau lebih jauh lagi, kehilangan hak disurga saat kematian datang.
[saat menulis tulisan ini saya teringat mengenai 5 gadis2 bijaksana dan 5 gadis2 bodoh] Matius 25 1-13.
ke 2 tipe gadis tersebut mengetahui bahwa mereka harus menyambut mempelai, dan pada suatu waktu mereka sama2 tertidur. yang membedakan adalah gadis bijaksana membawa minyak dan pelita sedangkan gadis bodoh hanya membawa pelita, oleh karena hal ini maka gadis2 bodoh ditolak oleh mempelai.
urusan minyak ini menjadi sangat krusial, yang akhirnya membagi ke 2 kelompok tadi kedalam sebuah penerimaan dan sebuah penolakan. saya kuatir apakah "minyak" tersebut sudah saya anda dan kita punyai ... ataukah jangan2 kita hanya memiliki pelita saja tanpa minyak?
setiap hari kita selalu diperhadapkan pada perkara2 duniawi. dan tidak setiap hari pula kita bisa menang menghadapinya, lantas kekalahan kemenangan kekalahan kemenangan berlanjut berulang2. bagaimana hubungannya dengan keselamatan?
semoga anda bisa menangkap esensi tulisan saya ini, sebab saya sendiri sedikit merasa kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata2.
thx atas waktu dan replynya.

ada sebuah pemikiran yang terlintas di benak saya sejak 1 tahun yang lalu. tepatnya november 2008. pemikiran itu adalah tentang kematian.
to the point ...
saya mengetahui bahwa keselamatan adalah anugrah [hadiah cuma-cuma] dari Allah kepada kita manusia yang percaya kepada Allah melalui Yesus Kristus. segala daya upaya kita dalam mencari keselamatan akan tidak berhasil jika kita tidak mengimani iman kita didalam Dia.
namun apakah benar bahwa tiket keselamatan sudah saya pegang?
seandainya...
jika suatu ketika saya berbuat dosa [yang nyata2 saya sadari] lalu ketika selesai melakukan dosa tersebut lantas... tiba2 saya mati di tempat entah oleh sebab apapun, ... apakah saya masih memegang tiket keselamatan itu?

akankah ada "sebersit" waktu dimana masih sempat saya meminta ampun akan dosa yang barusan dilakukan? ataukah tiba2 saya kehilangan tiket keselamatan tersebut dan berakhir di tempat yang bukan berupa surga?
saya mengetahui bahwa ada doktrin predestinasi.
namun intinya adalah:
hal-hal apakah yang membuat saya kehilangan keselamatan?
adakah dosa-dosa tertentu yang jelas-jelas membuat saya kehilangan surga?
saya kuatir...
apakah peran saya didalam kehidupan kristen saya ini [dari sudut kacamata Allah] sudah dapat disebut "layak" untuk berbagi tempat bersama Allah di surga? atau jangan2 saya selama ini berperan "munafik" sebagai seorang kristen [karena tidak bisa memenuhi keinginan Allah secara sempurna]. saya tidak mau tertinggal saat rapture nanti, atau lebih jauh lagi, kehilangan hak disurga saat kematian datang.
[saat menulis tulisan ini saya teringat mengenai 5 gadis2 bijaksana dan 5 gadis2 bodoh] Matius 25 1-13.
ke 2 tipe gadis tersebut mengetahui bahwa mereka harus menyambut mempelai, dan pada suatu waktu mereka sama2 tertidur. yang membedakan adalah gadis bijaksana membawa minyak dan pelita sedangkan gadis bodoh hanya membawa pelita, oleh karena hal ini maka gadis2 bodoh ditolak oleh mempelai.
urusan minyak ini menjadi sangat krusial, yang akhirnya membagi ke 2 kelompok tadi kedalam sebuah penerimaan dan sebuah penolakan. saya kuatir apakah "minyak" tersebut sudah saya anda dan kita punyai ... ataukah jangan2 kita hanya memiliki pelita saja tanpa minyak?
setiap hari kita selalu diperhadapkan pada perkara2 duniawi. dan tidak setiap hari pula kita bisa menang menghadapinya, lantas kekalahan kemenangan kekalahan kemenangan berlanjut berulang2. bagaimana hubungannya dengan keselamatan?
semoga anda bisa menangkap esensi tulisan saya ini, sebab saya sendiri sedikit merasa kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata2.
thx atas waktu dan replynya.