@januar
woi
menurut pandangan gw skrg
klo yg blg YHWH itu iblis mah salah besar
setelah gw perhitungkan menurut Tritunggal
The Oneness God
Firman-Nya menyatakan bahwa Tuhan itu ESA
Baca -> Yesaya 43:10; Yesaya 46:9; Yesaya 44:8; Yesaya 45:5-6; Yesaya 45:22; Yesaya 48:11
SATU PENCIPTA
Baca -> Yesaya 37:16; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi - siapakah yang mendampingi Aku?" (Yesaya 44:24). Kata-kata "sendirilah" dan "seorang diri" dari kedua ayat di atas menunjuk kepada satu pribadi Pencipta yang tidak meminta nasihat siapapun dan tidak perlu didampingi oleh siapapun ketika menciptakan langit dan bumu serta segala isinya.
Kita juga tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Sang Pencipta. Kitab 1 Korintus 8:6 mengatakan bahwa segala sesuatu dijadikan oleh Yesus Kristus dan kitab Kolose 1:15-16 menyatakan bahwa di dalam Yesus Kristus telah diciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu diciptakan oleh Yesus dan untuk Yesus. Apakah ini berarti ada 2 Pencipta? Tidak, tetap hanya ada 1 Pencipta karena Yesus Kristus adalah gambar atau wujud dari Allah yang tidak kelihatan itu sendiri (Kolose 1:15); Yesus Kristus di dalam Perjanjian Baru adalah Allah Perjanjian Lama yang mengambil wujud manusia. Allah menyatakan diri dalam rupa manusia, inilah yang disebut inkarnasi. "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, ..." (1 Timotius 3:16). Inkarnasi diperlukan supaya Yesus Kristus dapat menumpahkan darah di atas kayu salib sehingga tersedia pengampunan dosa dan keselamatan manusia.
SATU JURUSELAMAT
Baca -> Yesaya 43:11; Yesaya 45:21; Lukas 2:11; Kisah Para Rasul 4:12; Titus 2:13; Matius 1:21; dan Timotius 1:15
Roma 9:5 bahkan dengan sanagt jelas mengatakan bahwa Mesias (Yesus kristus) adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
SEMUA ORANG MENYEMBAH DAN SEGALA LIDAH (BAHASA) MENGAKU KEPADA SATU TUHAN
Baca -> Yesaya 45:23; Filipi 2:9-11; Filipi 2:11
SATU "ALFA DAN OMEGA"
Baca -> Yesaya 44:6; Yesaya 48:12; Wahyu 1:8; Wahyu 1:17; Wahyu 22:13
SATU SANG "AKU ADALAH AKU"
Ketika Nabi Musa menanyakan nama Allah yang mengutusnya kepada orang Israel untuk membebaskan mereka keluar dari Mesir, Allah menjawab, "AKU ADALAH AKU" (Keluaran 3:13-14).
Dan ketahuilah nama Allah belum dinyatakan kepada manusia dalam Perjanjian Lama, karena itu selain Nabi Musa, tokoh-tokoh Perjanjian Lama sering bertanya tentang nama Allah mereka. Baca -> Manoah (Hakim-Hakim 13:17), Yakub (Kejadian 32:39), Agur bin Yake dari Masa (Amsal 30:4), Nabi Yesaya yang bernubuat tentang kedatangan Mesias (Yesaya 52:6)
Mereka hanya mengetahui sebutan bagi Allah mereka, misalnya: Jehovah Jireh (Allah Penyedia); Jehovah Rapha (Allah Penyembuh); Jehovah Nissi (Allah sebagai Panji); Jehovah Shalom (Allah Pendamai); Jehovah Raah (Allah Gembala); Jehovah Tsidkenu (Allah Kebenaran); Jehovah Shammah (Allah Hadir); El-Shaddai (Allah Perkasa); El-Elyon (Allah Maha Tinggi); El-Olam (Allah Kekal); dan sebutan-sebutan lainnya. Bagaimana dengan Elohim? Elohim juga bukan nama Allah tetapi sebutan, sama halnya dengan Yahweh atau Jehovah (yang berarti "self existent" atau "ada dengan sendirinya"). Dalam bahasa Ibrani, kata Elohim adalah bentuk jamak dari kata Eloah dan kata Elohim ini menyatakan kemajemukan sifat atau atribut Allah bukannya kemajemukan pribadi Allah. Buktinya walaupun kata bentuk jamak Elohim dipakai sebagai sebutan Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, orang-orang Yahudi tetap menyembah satu Allah (Ulangan 6:4) dan mereka dikenal sebagai penganut paham kepercayaan kepada satu Tuhan (monoteisme) yang sejati.
Nama Allah yang sesungguhnya baru dinyatakan di dalam Perjanjian Baru ketika Allah mengambil rupa manusia di dalam diri Yesus Kristus. Dalam wujud manusia inilah, Allah barulah menjadi Jehovah Saviour (Allah Penyelamat) bagi umat manusia. (Matius 1:21;Lukas 2:11;Titus 2:13;Filipi 2:9;Kisah Para Rasul 4:12).
Tahukah Anda bahwa selain di Yesaya 43:10-11; Yesaya 43:25, Tuhan Yesus juga menyatakan diri-Nya sebagai Sang "AKU ADALAH AKU"? Pernyataan-Nya ini tampak jelas ketika Yesus Kristus memperingatkan orang banyak, "... sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu" (Yohanes 8:24).
tp menurut Doktrin Tritunggal yg bilang kalo Allah itu ada 3 Kepribadian
ato yg kaw bilang Allah itu ada 3
Allah yg maha Tinggi,Yesus,YHWH
ada yg baik ada jahat = sesat
TIDAK ALKITABIAH DAN TIDAK APOSTOLIK
Pengajaran Tritunggal bukan pengajaran yang Alkitabiah karena kata "Tritunggal" atau "Tritunggal Maha Kudus" tidak pernah ada di dalam Alkitab dan Alkitab tidak pernah menyatakan secara harfiah (literally) tentang adanya tiga pribadi Allah. Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah tiga pribadi Allah tetapi tiga peranan Allah yang utama. Allah berperan sebagai Bapa dalam penciptaan dan hubungan-Nya dengan kita sebagai anak-anak-Nya. Allah berperan sebagai Anak ketika Ia mengambil rupa manusia sehingga dapat menjadi Juruselamat bagi umat manusia dengan cara menumpahkan darah-Nya di atas kayu salib. Sebagai Roh Kudus, Allah memainkan peranan sebagai Pembaharu di dalam hati dan pikiran manusia.
Selain tidak Alkitabiah, pengajaran Tritunggal juga tidak Apostolik karena tidak sesuai dengan pengajaran para Rasul yang justru menekankan Keesaan Allah (Lihat No. 2 bagian The Oneness God). Kenapa kita harus mengikuti pengajaran sesuai dengan apa yang diajarkan oleh para Rasul (apostolik)? Karena para Rasul adalah dasar Gereja. "... anggota-anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efesus 2:19-20). Rasul Paulus menasihatkan bahwa jika ada orang yang menyampaikan suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah diberitakan oleh para rasul, maka orang tersebut adalah terkutuk (Galatia 1:8-9). Sedangkan Rasul Yohanes menegaskan bahwa jika jemaat mula-mula tetap berpegang teguh kepada pengajaran yang mereka dengar dari mulanya, maka mereka pada akhirnya akan memperoleh janji Tuhan, yaitu hidup yang kekal (1 Yohanes 2:24-25). Ia juga memperingatkan bahwa barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan para Rasul;barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan para Rasul (1 Yohanes 4:6). Lebih lanjut, Rasul Yohanes di dalam 2 Yohanes 1:9 menyatakan bahwa barangsiapa tetap di dalam ajaran Kristus, ia akan memiliki Bapa (Allah) maupun Anak (Allah dalam rupa manusia di dalam diri Yesus Kristus).
Bahkan beberapa ensiklopedi internasional juga menyatakan bahwa pengajaran Tritunggal tidak alkitabiah dan tidak apostolik:
1. Encyclopedia Americana, Edisi 1957, Volume 27, halaman 69: "Kata "Tritunggal" tidak ada di dalam Alkitab. Istilah "tiga pribadi" tidak pernah diterapkan dalam Alkitab dalam kaitannya dengan doktrin Tritunggal".
2. New Catholic Encyclopedia, Edisi 1967, Volume 13, halaman 1021: "Pemakaian pertama kali kata latin "trinitas" (Tritunggal) tentang Allah, ditemukan dalam tulisan-tulisan Tertullianus (sekitar 213 Masehi). Dialah yang pertama kali memakai istilah "tiga pribadi" di dalam konteks Tritunggal".
3. Encyclopedia International, Edisi 1975, Volume 18, halaman 226: "Doktrin Tritunggal tidak pernah merupakan bagian dari pemberitaan oleh para Rasul".
PENGAJARAN MANUSIA
Sejak tahun 31 M, Gereja mula-mula melakukan praktik pembabtisan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus sesuai Kisah Para Rasul 2:38 dan memegang teguh pengajaran rasul-rasul (apostolik) yang menekankan Keesaan Tuhan. Tetapi sangat disesalkan bahwa pada sekitar tahun 196 M, seorang pengacara dan teolog asal Kartago (Afrika) bernama Quintus Septimius Florens Tertullianus (Kira0kira hidup pada tahun 150 - 225 M), memperkenalkan pengajaran Tritunggal. Sebelum Tertullianus menjadi seorang teolog, tahukah Anda bahwa ia dibesarkan oleh keluarga berkebudayaan kafir (tidak mengenal satu-satunya Tuhan yang hidup) yang menganut paham politeisme (penyembahan kepada banyak tuhan atau berhala seperti dewa dan dewi)?
Latar belakang penyembahan berhala inilah yang mendasari Tertullianus untuk berpendapat bahwa Allah itu satu hakikat yang terdiri dari 3 pribadi atau "una substantia et tres personae" dalam bahasa Latin.
Doktrin Tritunggal ini hanyalah doktrin manusia dan bertentangan dengan doktrin para rasul yang justru menekankan Keesaan Tuhan. Sejarah mengungkapkan bahwa sebenarnya Tertullianus belum memberikan pengertian lengkap tentang Tritunggal dan doktrin Tritunggal sesungguhnya telah membingungkan para teolog besar. Kenapa membingungkan? Karena si iblis ada di balik doktrin manusia ini supaya umat Tuhan dan Gereja menjadi kacau dan bingung tentang pribadi Allah (ke-Allahan). Sedangkan Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera (1 Korintus 14:33); dalam Versi King James (KJV), "For God is not the author of confusion, but of peace, as in all churches of the saints". Jadi, who is the author of confusion (siapa pembuat kebingungan/kekacauan)?
Sudah jelas jawabannya, si iblis. Karena itu, berhati-hatilah akan pengajaran yang Anda ikuti dan seildikilah latar belakangnya sebelum Anda benar-benar memegangnya dengan teguh.
dari forum religi kristen
kickey@indoforum