Begitu banyak sekali orang yang sudah mengenal dan dekat dengan Beliau merasakan pengalaman pribadi berupa keajaiban-keajaiban yang terjadi pada masing-masing pengikut Baba yang membuktikan ke-awataraan-an Beliau. Sekalipun kesemuanya itu dan termasuk pengalaman pribadi saya dimuat di buku atau pun di sini, apa Anda akan percaya?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya:
Bagi yang tidak yakin tentunya sah-sah saja. Yang tidak boleh adalah saling mengganggu. Kalau yakin jangan memaksakan kepada yang tidak yakin. Tetapi demikian juga bagi yang tidak yakin jangan memaksakan kehendak agar yang yakin itu dianggap sesat dan harus disingkirkan.
Mari kita simak bersama salah satu wejangan Bhagawan berikut ini, yang semoga membawa kedamaian buat kita bersama.
WEJANGAN BHAGAWAN SRI SATHYA SAI BABA
Kasih Adalah Memberi dan Mengampuni
Bila engkau berhasil memperoleh cinta Tuhan maka belas kasih-Nya akan melimpah kepadamu. Kasih memberi dan mengampuni, ego menerima dan melupakan. Bila putramu mencuri uangmu, engkau tidak melaporkannya kepada polisi, tetapi bila pembantumu mencuri sebuah sendok, engkau tidak ragu-ragu melakukan hal itu, karena engkau tidak memiliki kasih terhadap pembantumu.
Kasih....Kasih...Kasih....
Utamakan kasih selama hayat masih di kandung badan. Mengenai diri-Ku sendiri, Aku dapat berkata, Aku melimpahkan berkat (lebih banyak) pada mereka yang mencela, memfitnah, dan mencemarkan nama-Ku daripada mereka yang memuja dan mencintai Aku! Karena mereka yang menyebarkan hal-hal yang tidak bernar mengenai diri-Ku memperoleh kegembiraan dari perbuatan itu. Aku bahagia karena Aku adalah penyebab kegembiraan dan rasa senang mereka. Engkau pun harus bersikap demikian dan merasa sangat senang bila ada orang yang memperoleh kegembiraan dengan memfitnah dan mencemarkan nama baikmu. Jangan membalas menjelek-jelekkan orang itu, karena bila demikian rantai kebencian akan membelenggu dan menarik serta menjatuhkan kalian berdua. Hidup akan menjadi suatu tragedi. Taklukkanlah rasa marah dengan ketabahan, atasilah kebencian dengan kasih. Jangan kau puaskan kemarahan pembalasan dendam, jangan kau puaskan kebencian dengan amarah.
Manusia adalah citra Tuhan; bila engkau melukai atau merugikan manusia lain yang merupakan replika Tuhan, bila engkau mencampakkannya, mempermalukannya atau bersikap tidak ramah kepadanya, bagaimana Tuhan dapat menganugerahkan rahmat-Nya kepadamu? Bila engkau mengatakan, “Milikku adalah milikku, milikmu adalah milikmu,” maka Tuhan pun akan menjauhkan engkau dari kasih-Nyalah. Annie Besant pernah mengatakan bahwa bukan manusia yang mencari Tuhan, tetapi lebih tepat bila dikatakan bahwa Tuhanlah yang selalu mencari manusia, (yaitu) manusia yang mengasihi dan menolong anak-anak-Nya serta memperlakukan mereka dengan penuh kasih sebagaimana dilakukan-Nya.
Usahakanlah agar seluruh hari dalam hidupmu merupakan suatu persembahan kasih yang tiada putus-putusnya, seperti minyak pelita yang menghabiskan dirinya sendiri untuk menerangi sekitarnya. Gunakanlah badanmu untuk bekerja keras, kendalikan inderamu, dan tenangkanlah pikiranmu, itulah proses untuk mencapai status putra-putri keabadian yang telah disediakan oleh Upanishad (pengetahuan tentang Tuhan) bagi umat manusia.
Ada orang yang menyukai berbagai cara dan metode seperti misalnya Hathya Yoga, Kriya Yoga atau Raja Yoga yang katanya dapat membantu mencapai kesadaran diri sejati. Tetapi harus Ku-katakan kepadamu bahwa tidak ada satu pun dari cara-cara tersebut dapat membuatmu mencapai kesadaran Tuhan. Hal ini Kutegaskan dengan sungguh-sungguh. Hanya Prema Yoga atau ‘disiplin kasih’ sajalah yang dapat membawamu menuju Tuhan. Aneka yoga tersebut mungkin dapat menenangkan keresahan mental untuk sementara waktu, memperbaiki kesehatan, dan memperpanjang hidup beberapa tahun lagi, tetapi hanya itulah yang dapat mereka hasilkan. Bila tak ada kasih, mereka akan menekanmu seperti beban yang berat; bila engkau mengembagkan kasih, maka engkau dapat menggunakan badanmu untuk menolong orang lain tanpa memperhatikan kepentingan tubuhmu sendiri.
Aku akan meninggalkan sebuah amanat untuk kalian renungkan, yaitu amanat prema ‘kasih Ilahi’. Kasih adalah Tuhan, Tuhan adalah kasih, demikian dikatakan, Di mana ada kasih, di situ pastilah Tuhan dapat dihayati dengan jelas. Kasihilah lebih banyak manusia, dengan lebih mendalam; ubahlah kasih itu menjadi pelayanan (seva) dan ubahlah pelayanan itu menjadi pemujaan, itulah wahana ‘latihan rohani’ yang tertinggi.
Tidak ada makhluk hidup yang tidak memiliki percikan kasih; bahkan orang gila pun sangat mencintai sesuatu atau seseorang. Tetapi engkau mengetahui bahwa cinta itu hanya pantulan prema swarupa, yaitu ‘perwujudan kasih’ yang merupakan kenyataanmu yang sejati; cinta tersebut hanyalah pantulan kasih Tuhan yang bersemayam di dalam hatimu. Tanpa sumber kasih yang bergelora di dalam hatimu itu, engkau sama sekali tidak akan terdorong untuk mencintai. Ketahuilah sumber itu dan makin lama engkau harus makin mengandalkannya. Kembangkanlah kemungkinan-kemungkinannya, berusahalah merangkum seluruh dunia dengan kasih itu tanpa mengharapkan apa-apa dari mereka yang kau kasihi.
Hal paling penting yang harus kau kembangkan adalah kasih. Bila engkau meningkatkan kasih, engkau tidak perlu meningkatkan apa pun juga lainnya.
Hiduplah dalam kasih; kasih adalah kehidupan. Tanpa mencintai atau dicintai, tak ada makhluk yang dapat hidup di dunia ini. Kasih itu memelihara dan menguatkan. Kasihilah yang merupakan pendorong di balik semua petualangan, pengorbanan dan keberhasilan. Aku telah datang untuk memulihkan kasih di antara umat manusia, untuk membersihkannya dari kepicikan dan sikap membatasi. Itulah tugas utama dalam usaha menghidupkan kembali dharma. Tidaklah cukup bila hanya berbicara, engkau harus memberi teladan dalam praktek yang sesungguhnya. Bila engkau mencintai atmamu dan bukannya badanmu, engkau akan sadar bahwa atma yang sama merupakan hakikat semua makhluk hidup, karena itu engkau akan mulai mengasihi setiap makhluk sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri. Itulah kesadaran diri sejati yang sesungguhnya. Itulah kesunyatan.
Kasih adalah jembatan yang menolong manusia untuk melintas dari kelahiran menuju keabadian, dari kematian menuju kebebasan. Kebebasan akan tercapai bila engkau amat mencintai setiap makhluk sehingga engkau hanya menyadari Yang Esa saja. Benamkan hatimu dalam kasih, benamkan perbuatanmu dalam kebajikan, benamkan perasaanmu dalam belas kasihan; maka engkau yang akan paling cepat mencapai Tuhan.
Inilah organisasi yang seluruh kegiatannya dibaktikan untuk mengembangkan kasih semesta. Mulailah melimpahkan kasih pada semua anggota di lingkunganmu, dan sedikit demi sedikit kembangkanlah kasih itu hingga merangkum seluruh umat manusia dan bahkan semua makhluk.
Ingatlah, bila kasih ditempatkan di dalam hati, maka iri hati, kebencian, dan dusta tak akan mendapat tempat di dalamnya. Hiduplah dalam kasih, hiduplah dengan kasih, bergeraklah dengan kasih, berbicaralah dengan kasih, berpikirlah dengan kasih, dan bertindaklah dengan kasih. Itulah latihan spiritual yang terbaik dan paling bermanfaat. Jangan kau inginkan kasih dari orang lain sementara engkau sendiri tidak mengasihi orang lain. Kasih bukanlah jalan searah. Kasih untuk semua makhluk harus melimpah dari dalam hatimu secara spontan, melembutkan perkataanmu dan memperindah tindakanmu.
Hanya kasihlah yang merupakan jalan untuk mencapai kesadaran non-dualisme. Kasih berarti pelayanan, dan ini berarti latihan rohani, yang artinya adalah perluasan, pengembangan diri, mencapai cakrawala masa kini dan masa akan datang melalui kasih, hingga semuanya dihayati sebagai diri sendiri!
Jalan kasih adalah satu-satunya jalan yang menuju Tuhan. Kasih adalah Tuhan, hiduplah dalam kasih, maka semuanya akan baik. Biarkanlah orang lain juga hidup dalam kasih. Kasih hidup dengan memberi dan mengampuni. Ego hidup dengan menerima dan melupakan. Kasih adalah sikap tanpa ego, dan ego adalah sifat tanpa kasih.
Untuk memupuk cinta manusia biasa pun engkau akan menghadapi banyak kesulitan dan kesusahan. Karena itu, tidak perlu heran bila untuk memperoleh kasih Tuhan engkau menjumpai banyak kesulitan dan hambatan. Bila engkau melepaskan cintamu pada hal-hal yang lain, akan mudah lah bagimu memperoleh kasih Tuhan, dan engkau tak akan mendapat kesulitan sama sekali.
Pelajaran (yang dapat disimpulkan) adalah, mereka yang menginginkan kasih Tuhan harus melepaskan sama sekali semua jenis cinta yang lain. Bila kita benar-benar ingin memperoleh kasih Tuhan, pikiran-pikiran buruk yang ada dalam diri kita harus disingkirkan.
Untuk mencapai kesadaran Ilahi, kasih adalah cara yang paling dapat diandalkan. Jangan menyakiti siapa pun juga dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan. Kendalikanlah hawa nafsu, emosi, dan dorongan-dorongan dari dalam dirimu, terutama kemarahan dan ketamakan. Milikilah kepercayaan kepada Tuhan, dan bila imanmu mengalir penuh dengan tiada putus-putusnya, rahmat Tuhan pun akan dilimpahkan kepadamu dengan tiada putusnya.
Hormatilah Jnana 'kebijaksanaan' sebagai ayah, cintailah kasih sebagai ibu, darma sebagai saudara, daya ‘belas kasihan’ sebagai sahabat, kemudian shanti 'kedamaian' akan menjadi bagian dari hidupmu. Bergeraklah bersama mereka, hiduplah bersama mereka, janganlah mereka kau tinggalkan atau kau lalaikan.
Kasih adalah sumber rahasia semua simpati dan pengabdian tanpa pamrih. Kasih menimbulkan dorongan untuk hidup dalam dan bagi masyarakat. Hal itu adalah kasih semesta yang mengalir dari satu percikan Ilahi menuju ke semua percikan lainnya.
Hadapilah kebencian dengan kasih yang memang merupakan pembawaanmu; hadapilah kesedihan dengan keriangan dari dalam dirimu; hadapilah kemarahan dengan tameng kedamaian, yaitu kedamaian batin, pasti engkau akan menang.
Puaskanlah keserakahan dengan kasih, maka keserakahan itu akan menyusut. Bila engkau mengasihi orang lain, engkau tak akan berkeinginan untuk menguasainya, engkau tidak akan menginginkan hartanya. Engkau tak akan iri bila ia sukses atau makmur, dan tidak bersenang hati bila ia menderita. Kasih adalah obat penawar racun yang paling mujarab untuk menyembuhkan keserakahan.
Sai mencintai mereka yang tersesat, tidak berdaya, sedih, sebatang kara, dan kesepian. Di mana ada hasrat untuk memperoleh ketenangan batin, Aku bergegas menganugerahkan ketenangan; di mana ada kesedihan atau keputusasaan, Aku segera menegakkan hati yang murung terkulai; di mana tidak ada saling percaya, Aku segera memulihkan kepercayaan. Aku selalu sibuk memenuhi misi yang merupakan tujuan kedatangan-Ku. Aku mau menyalakan pelita kasih dalam setiap hati.