Bertekun
Yakobus 5:11
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
William Barclay, seorang pengajar Alkitab, bercerita tentang seseorang yang bernama Coleridge, yang tidak pernah bertekun dalam mengerjakan sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang tercapai tanpa ketekunan. Banyak orang tidak menjadi seperti yang seharusnya karena mereka mengabaikan ketekunan dan membiarkan dirinya ogah-ogahan. Coleridge adalah contoh seorang yang tidak tekun. Saying sekali, otak brilian seperti itu hanya sedikit menghasilkan karya sastra. Dia berhenti kuliah di Cambridge Unviersity untuk masuk dinas militer. Tetapi kemudian dia keluar dari dinas militer karena tidak bisa merawat kuda. Dia lalu melanjutkan kuliahnya di Oxford University, tetapi kemudian berhenti lagi dan keluar tanpa meraih gelar. Dia lalu menerbitkan majalah the Watchman, tetapi umur majalah itu hanya mencapai sepuluh kali edisi.
Tentang Coleridge orang-orang berkata: “Dia mempunyai banyak visi tentang apa yang hendak dikerjakannya, tetapi tidak pernah merampungkannya”. Coleridge mempunyai bakat menjadi penyair, tetapi tidak mempunyai daya juang yang tangguh. Di dalam benaknya ia mempunyai berbagai gagasan dan ide cemerlang, tetapi sebagaimana yang dikatakannya “hanya belum dituangkan ke atas kertas”. “Saya merencanakan”, katanya, “untuk mengirim naskah-naskah ke penerbit”. Tetapi hal itu tidak pernah menjadi kenyataan karena dia tidak mau bertekun untuk duduk dan menulis. Tanpa ketekunan, seseorang tidak akan mencapai keberhasilan. Orang yang sudah mencapai keberhasilan pun tidak akan dapat mempertahankan keberhasilannya tanpa ketekunan.
Pro & Biz, tidak bisa dipungkiri, ketekunan memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang. Yang terpenting bukanlah bidang apa yang kita kerjakan, tetapi apakah kita mengerjakan hal itu dengan tekun atau tidak. Itulah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan kita. (HJO)
Ketekunan adalah jembatan yang menghubungkan start kemauan dan garis finish keberhasilan.
Sumber BOM
Yakobus 5:11
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
William Barclay, seorang pengajar Alkitab, bercerita tentang seseorang yang bernama Coleridge, yang tidak pernah bertekun dalam mengerjakan sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang tercapai tanpa ketekunan. Banyak orang tidak menjadi seperti yang seharusnya karena mereka mengabaikan ketekunan dan membiarkan dirinya ogah-ogahan. Coleridge adalah contoh seorang yang tidak tekun. Saying sekali, otak brilian seperti itu hanya sedikit menghasilkan karya sastra. Dia berhenti kuliah di Cambridge Unviersity untuk masuk dinas militer. Tetapi kemudian dia keluar dari dinas militer karena tidak bisa merawat kuda. Dia lalu melanjutkan kuliahnya di Oxford University, tetapi kemudian berhenti lagi dan keluar tanpa meraih gelar. Dia lalu menerbitkan majalah the Watchman, tetapi umur majalah itu hanya mencapai sepuluh kali edisi.
Tentang Coleridge orang-orang berkata: “Dia mempunyai banyak visi tentang apa yang hendak dikerjakannya, tetapi tidak pernah merampungkannya”. Coleridge mempunyai bakat menjadi penyair, tetapi tidak mempunyai daya juang yang tangguh. Di dalam benaknya ia mempunyai berbagai gagasan dan ide cemerlang, tetapi sebagaimana yang dikatakannya “hanya belum dituangkan ke atas kertas”. “Saya merencanakan”, katanya, “untuk mengirim naskah-naskah ke penerbit”. Tetapi hal itu tidak pernah menjadi kenyataan karena dia tidak mau bertekun untuk duduk dan menulis. Tanpa ketekunan, seseorang tidak akan mencapai keberhasilan. Orang yang sudah mencapai keberhasilan pun tidak akan dapat mempertahankan keberhasilannya tanpa ketekunan.
Pro & Biz, tidak bisa dipungkiri, ketekunan memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang. Yang terpenting bukanlah bidang apa yang kita kerjakan, tetapi apakah kita mengerjakan hal itu dengan tekun atau tidak. Itulah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan kita. (HJO)
Ketekunan adalah jembatan yang menghubungkan start kemauan dan garis finish keberhasilan.
Sumber BOM