Sebuah renungan buat masyarakat hindu di bali
Saya cukup kaget ketika membeli nasi babi guling di yogya, ibu2 tsb dengan bangganya bilang ke saya bahwa saya dah pindah agama dan ikut agama suami
Kemudian saya mencari sekolah untuk anak saya di bali, saya juga kaget, ada guru yg dengan mantapnya bilang bahwa dia dah pindah agama dan ikut agama suami
Pada waktu di pura secara tidak sengaja saya mendengar seorang bapak2 menceritakankan bahwa mantunya yang beda agama lebih peduli pada keluarga bapak tsb dibanding dengan anaknya kandungnya sendiri
Dan terakhir teman saya sendiri (cewek) akan menikah di bali dan dia akan pindah agama mengikuti agama suaminya.
dalam benak saya berpikir, ada apa dengan hindu kita????????
Sebegitu lemahnya srada umat kita?
Begitu mantapnya pindah keyakinan? Memang harus dimaklumi bahwa keyakinan beraagama adalah urusan pribadi seseorang bahkan saya pernah baca seorang turis jepang begitu kagetnya ditanaya agama dia ketika sedang berurusan dngan aparat di airport.
Kita sering mendengung2kan bahwa hindu adalah agama dengan toleransi yg tinggi, kuantitas tidak penting tapi kualitaslah yang penting. Hmmmmmmmmm……………pemikiran ini menurut saya dapat dikatakan salah
Menurut analisis pribadi terdapat beberapa sebab kenapa umat hindu begitu mudah berpaling keyakinan:
1. Lemahnya pembinaan terhadap umat
Pernah saya diskusi dengan dosen agama hindu, saya bertanya kenapa kita tidak mengadopsi cara pembinaan umat yg dilakukan oleh agama lain? Toh kita hanya mengadopsi metodenya bukan ajarannya? Jawabnya: pembinaan agama di hindu diharapkan dlakukan oleh masing2 keluarga sebagai satu kesatuan terkecil dari masyarakat, jadi si bapak diharapkan dapat membina putra putrinya untuk paham akan hindu
Saya jadi miris mendengarnya, gimana si bapak bisa membina keluarganya, kalo si bapak meceki/metajen terus, gimana si bapak bisa membina kalo setiap ditanya pasti jawabannya mule keto
2. Masyarakat hindu di bali tidak mampu memisahkan antara adat dan ajaran agama
Realita masyarakat hindu di bali lebih mementingkan adat disbanding agama
3. Masyarakat tdak paham akan agamanya sendiri sehingga tidak punya pondasi apabila terdapat gempuran keyakinan lain
Segitu dulu capek, lanjut besok aja ………………
Saya cukup kaget ketika membeli nasi babi guling di yogya, ibu2 tsb dengan bangganya bilang ke saya bahwa saya dah pindah agama dan ikut agama suami
Kemudian saya mencari sekolah untuk anak saya di bali, saya juga kaget, ada guru yg dengan mantapnya bilang bahwa dia dah pindah agama dan ikut agama suami
Pada waktu di pura secara tidak sengaja saya mendengar seorang bapak2 menceritakankan bahwa mantunya yang beda agama lebih peduli pada keluarga bapak tsb dibanding dengan anaknya kandungnya sendiri
Dan terakhir teman saya sendiri (cewek) akan menikah di bali dan dia akan pindah agama mengikuti agama suaminya.
dalam benak saya berpikir, ada apa dengan hindu kita????????
Sebegitu lemahnya srada umat kita?
Begitu mantapnya pindah keyakinan? Memang harus dimaklumi bahwa keyakinan beraagama adalah urusan pribadi seseorang bahkan saya pernah baca seorang turis jepang begitu kagetnya ditanaya agama dia ketika sedang berurusan dngan aparat di airport.
Kita sering mendengung2kan bahwa hindu adalah agama dengan toleransi yg tinggi, kuantitas tidak penting tapi kualitaslah yang penting. Hmmmmmmmmm……………pemikiran ini menurut saya dapat dikatakan salah
Menurut analisis pribadi terdapat beberapa sebab kenapa umat hindu begitu mudah berpaling keyakinan:
1. Lemahnya pembinaan terhadap umat
Pernah saya diskusi dengan dosen agama hindu, saya bertanya kenapa kita tidak mengadopsi cara pembinaan umat yg dilakukan oleh agama lain? Toh kita hanya mengadopsi metodenya bukan ajarannya? Jawabnya: pembinaan agama di hindu diharapkan dlakukan oleh masing2 keluarga sebagai satu kesatuan terkecil dari masyarakat, jadi si bapak diharapkan dapat membina putra putrinya untuk paham akan hindu
Saya jadi miris mendengarnya, gimana si bapak bisa membina keluarganya, kalo si bapak meceki/metajen terus, gimana si bapak bisa membina kalo setiap ditanya pasti jawabannya mule keto
2. Masyarakat hindu di bali tidak mampu memisahkan antara adat dan ajaran agama
Realita masyarakat hindu di bali lebih mementingkan adat disbanding agama
3. Masyarakat tdak paham akan agamanya sendiri sehingga tidak punya pondasi apabila terdapat gempuran keyakinan lain
Segitu dulu capek, lanjut besok aja ………………