|
LOUNGE |
TANYA JAWAB |
KESEHATAN |
MUSIC |
MOVIES |
OLAHRAGA |
KULINER |
ANIME |
JOKES
GAMES |
COMPUTER |
OTOMOTIF |
PETS |
PONSEL |
DEBATE |
GALLERY |
YOUTH |
BERITA & POLITIK
CURHAT |
RELIGI |
MISTERI |
GAYA HIDUP |
EDUKASI |
SARAN |
TEST
|
Kalau tidak salah pemirintah memberikan sanksi kepada orang yang memberikan dana kepada pengemis kecuali orang cacat atau orang tua?
menurut agama buddha gimana menanggapi hal ini?
seorang buddhis perlu mengetahui beberapa hal sebelum menolong INDIVIDU.
ini guna mengetahui "apakah efek yang akan di timbulkan dari perbuatan-ku"
@1Top1, berdana juga harus tepat.
Bila anda tahu bahwa pengemis ini sebenarnya orang yang mampu bekerja / di jalankan oleh mafia, tapi anda tetap berdana kepadanya, menurut saya anda kamma baik yang anda terima akan lebih kecil dibandingkan anda berdana kepada orang yang benar2 membutuhkannya, misalkan korban bencana alam, atau orang tua di panti jompo, dll. tentunya dengan niat yang tulus. itu sih pandangan saya, untuk pandangan @marcedes mungkin berbeda. dari pada berdana uang, mendingan berdana pekerjaan, hasil yang didapat oleh pengemis itu akan lebih besar dibandingkan uang. karena uang hanya cukup untuk makan 1 hari misalnya, tapi kalo kerja bisa makan setiap hari.
@1top1Bro Caro,
Dari postingan saya itu sebenarnya isinya saya setuju dengan pernyataan bro Marce soal pengemis, tapi saya mengkritik pandangan dia soal vegetarian.
Gampangnya begini jika kita tahu membantu pengemis itu mampu bekerja / dijalankan oleh mafia ataupun pengemis yang sengaja mencacatkan diri, berarti kita mendukung pengemis itu untuk tetap exist sehingga dengan bijak alangkah baiknya jika mereka dibina dan diberikan pekerjaan.
Balik lagi soal vegetarian, intinya dengan mendukung vegetarian berarti kita tidak mendukung penjagalan di dunia. Bisa aja pikiran kita suci dan tidak setuju dengan penjagalan, tapi kalau diri kita ikut memakan bangkai hasil penjagalan tentu itu menambah suburnya penjagalan di dunia karena ada unsur demand. Kalau setiap orang mengurangi demand makan daging maka kegiatan penjagalan tentu akan berkurang.
Jadi kembali ke soal pengemis jika kita semakin sering memberikan dana untuk pengemis daripada memberi pekerjaan maka melihat ada peluang ini maka industri "pengemis" juga makin subur.
Berdana ke Pengemis tentu baik juga tapi lebih baik jika kita bisa kembali ke akar permasalahan dan mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerajaan.
Mungkin bro Caro bisa memahami isi pikiran saya, karena ada bahwa saya sedang mengkritik posting bro Marcedes yang mengatakan bahwa Vegetarian itu melekat pada makanan.
Sekarang saya mengkritik balik bukankah berarti jika memilih2 berdana misalnya ke pengemis berarti itu melekat juga.
Nah seharusnya tidak begitu kita bisa bijak untuk memilih berdana kepada pihak yang efeknya membawa akibat yang paling baik, misalnya bisa ke Rumah Yatim Piatu dan Panti Jompo. Begitu juga kalau seorang Vegetarian memilih makanan-nya yang menurut dia membawa akibat terbaik untuk mengurangi pembunuhan di dunia. Begitu loh maksud saya
Salam Metta
memilih berdana masa dikatakan melekat?...tidak lah bro...karena ada bahwa saya sedang mengkritik posting bro Marcedes yang mengatakan bahwa Vegetarian itu melekat pada makanan.
Sekarang saya mengkritik balik bukankah berarti jika memilih2 berdana misalnya ke pengemis berarti itu melekat juga.
Nah seharusnya tidak begitu kita bisa bijak untuk memilih berdana kepada pihak yang efeknya membawa akibat yang paling baik, misalnya bisa ke Rumah Yatim Piatu dan Panti Jompo. Begitu juga kalau seorang Vegetarian memilih makanan-nya yang menurut dia membawa akibat terbaik untuk mengurangi pembunuhan di dunia. Begitu loh maksud saya
@^^ apakah ada pendapat bagaimana seharusnya yg benar ?
@bro marcedes
Sebenarnya tentu saja pada saat orang menyumbang pengemis di pinggir jalan juga timbul dari pikiran yang positif. Banyak juga penyumbang gak mau repot2 menanyakan pada pengemis buat apa duit itu nantinya?
Tentu pengemis-nya akan merasa tersinggung juga.
Nah sebenarnya sama orang mau berdana namun dana tsb terkadang tentu bisa diselewengkan oleh yang mengelola dana misalnya.
Yah sang pemberi dana tentu tidak karma buruk.
Jadi saya setuju kalau vegetarian karma-nya netral namun kita harus tahu bahwa unsur demand dari kita menyumbang ke industri penjagalan.
Contohnya bangkai di pasar tsb kalau misalnya sehari dia pajang 10 ekor. Kalau demand berkurang besok mungkin yang dipajang tinggal 5 ekor. Jadi maksud saya bukan mengatakan bahwa pemakan daging mempunyai karma buruk tapi lebih ke akibatnya untuk mengurangi demand daging sehingga mengurangi penjagalan
Salam Metta
ANDA yang saya maksud adalah bentuk pikiran sekarang yang beranggapan bahwa makan daging kamma buruk.
bukan anda sebenarnya saudara 1top1. mohon maaf kalau saya menggunakan kata ANDA
ini lah unsur pikiran negatif yang berpikir bahwa "PASTI-LAH daging yang di jual di pasar adalah hasil pembunuhan."@@^^ dikatakan sutuju kamma netral VEGETARIAN, lalu tindakan yg non vege yg ada unsur menyumbang industri pejagalan hewan itu termasuk kamma netral atau bukan ?....hny numpang lewat....masih bingung atas pernyataan sepotong2 pendapat di ATAS. thx