• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Otoritas Gereja lebih tinggi daripada Alkitab

jebling

IndoForum Beginner C
No. Urut
42685
Sejak
5 Mei 2008
Pesan
730
Nilai reaksi
5
Poin
18
Salam Damai

Dalam topik Jadwal Bacaan Alkitab Dalam 1 Tahun ada sebuah pertanyaan menarik dari saya dan Catholic:
Otoritas mana yg lebih tinggi, Gereja atau alkitab?
Dalam topik ini kita akan coba membahas jawaban pertanyaan di atas.
Saya mencoba mulai lebih dulu. :)


Gereja Katolik adalah penerus Apostolik
Gereja Katolik adalah penerus Para Rasul. Hal ini ditandai dengan suksesi Apostolik dari St. Petrus, sebagai Paus I, hingga Paus Benedictus XVI, sekarang ini.
Walaupun istilah "Gereja Katolik" baru dicetuskan oleh murid St. Yohanes Rasul dan penginjil yaitu St. Ignatius dari Antiokia, namun mau tidak mau, suka tidak suka, istilah Gereja Katolik adalah menunjuk kepada Gereja dalam kesatuan dengan St. Petrus sebagai Paus dan Uskup Roma. Dan sejak saat itulah Gereja ini dinamakan Gereja Katolik, yg biasanya cukup disebut Gereja!
Para Rasullah yg diberi tugas oleh Yesus sebagai pewarta Injil dan secara tidak dapat salah mengajarkan Injil kepada semua bangsa.
Oleh karenanya, hanya Gereja Katoliklah yg secara tidak dapat salah mengajarkan ajaran iman Para rasul dan ajaran moral yg diterima dari Para Rasul.
Banyak orang, mengatas namakan berdasarkan Alkitab, menentang ajaran Gereja yg adalah penerus ajaran Para Rasul. Namun mereka lupa bahwa Alkitab sendiri dibuat, ditulis dan dikanonkan oleh Gereja yg menjadi penerus Para Rasul tersebut.


Gereja adalah Pengkanon Kitab Suci
Pengkanonan alkitab dilakukan oleh Gereja pada Sinoda Nikea th 350 M, sekali lagi pada sinoda Hippo th 381 M. Pengkanonnan dilakukan dengan menguji naskah2 yg ada, bahkan ada sumber yg menyatakan ribuan naskah, dengan Ajaran Para Rasul yg diwarisi oleh Gereja!
Berbeda dengan naskah2 Perjanjian Baru yg ditulis pada zaman kanonisasi (iztilah zaman kanonisasi untuk menyebut tahun 33 M-381 M), naskah2 Septuaginta yg menjadi dasar kanon Perjanjian Lama, yg kemudian diterjemahkan oleh St. Hieronimus dalam bahasa latin disebut vulgata, sudah tertulis dan dipakai oleh umat Yahudi diaspora sejak abad 3 SM. Dalam beberapa sabdaNya, Yesus merujuk kepada Septuaginta ini.
Jadi jelaslah bahwa pada zaman Para Rasul (33 M) sampai Sinoda Nikea (350 M) masih banyak (ribuan) beredar naskah2 ajaran yg harus diuji oleh Gereja untuk menentukan sebuah kanon alkitab! Secara tertulis, pernyataan bahwa saat itu banyak terdapat ajaran-ajaran lain baik berupa naskah maupun lesan ditulis dalam surat kepada umat di Galatia:

Gal 1:6-8
6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu terkutuklah dia.



Injil: Pewartaan akan Yesus kristus
Injil adalah pewartaan akan segala hal yg dilakukan dan disabdakan oleh Yesus Kristus

101 Untuk mewahyukan Diri kepada manusia, Allah berbicara dalam kebaikan-Nya kepada manusia dengan bahasa manusiawi: "Sabda Allah yang diungkapkan dengan bahasa manusia, telah menyerupai pembicaraan manusiawi, seperti dahulu Sabda Bapa yang kekal, dengan mengenakan daging kelemahan manusiawi, telah menjadi serupa dengan manusia" (DV 13).

Ajaran Para Rasul adalah Pewartaan akan Yesus Kristus!
Para Rasul mengajarkan apa yg dilakukan dan dikatakan oleh Yesus kristus.
Dalam karyaNya, Yesus memilih 12 orang Rasul untuk mewartakan apa yg telah diperbuat dan dikatakanNya. Kepada Para Rasul pula oleh Yesus diberikan otoritas2 khusus yg menyertai tugas pewartaan tersebut.
Kepada St. Petrus Yesus memberikan otoritas khusus, selain otoritas yg diberikan kepada Para Rasul lainnya.
Maka seharusnyalah ajaran2 yg beredar zaman kanonisasi baik yg tertulis maupun lesan harus diuji oleh ajaran Para Rasul akan kebenarannya.
Secara tertulis, ajaran untuk berpegang kepada ajaran Para Rasul salah satunya ada dalam:

2 Tesalonika 3:6
Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.



Gereja adalah Pembuat dan Penulis Kitab Suci
Ada tiga tahap sebelum kita kenal Injil dalam bentuknya seperti sekarang ini, yaitu 1. Kehidupan dan pengajaran Kristus, 2. Tradisi lisan yg dilakukan oleh Para Rasul dan 3. Penulisan atas tradisi lisan tersebut.

126 Dalam penyusunan Injil-injil dapat kita bedakan tiga tahap:

1. Kehidupan dan kegiatan mengajar Yesus. Bunda Gereja kudus tetap mempertahankan dengan teguh dan sangat kokoh, bahwa keempat Injil "yang sifat historisnya diakui tanpa ragu-ragu, dengan setia meneruskan apa yang oleh Yesus Putera Allah selama hidup-Nya di antara manusia sungguh telah dikerjakan dan diajarkan demi keselamatan kekal mereka, sampai hari Ia diangkat (lih. Kis 1:1-2)" (DV 19).

2. Tradisi lisan. "Sesudah kenaikan Tuhan para Rasul meneruskan kepada para pendengar mereka apa yang dikatakan dan dijalankan oleh Yesus sendiri, dengan pengertian yang lebih penuh, yang mereka peroleh karena dididik oleh peristiwa-peristiwa mulia Kristus dan oleh terang Roh kebenaran" (DV 19).

3. Penulisan Injil-Injil. "Adapun penulis suci mengarang keempat Injil dengan memilih berbagai dari sekian banyak hal yang telah diturunkan secara lisan atau tertulis; beberapa hal mereka susun secara agak sintetis, atau mereka uraikan dengan memperhatikan keadaan Gereja-Gereja; akhirnya dengan tetap mempertahankan bentuk pewartaan, namun sedemikian rupa, sehingga mereka selalu menyampaikan kepada kita kebenaran yang murni tentang Yesus" (DV 19).


Oleh Allah, manusia yg disebut sebagai auclor Kitab Suci bukan hanya sebgai seorang penulis semata, tetapi juga diperkenankan disebut sebgai pengarang Kitab Suci

106 Allah memberi inspirasi kepada manusia penulis [auclor] Kitab Suci. "Tetapi dalam mengarang kitab-kitab suci itu Allah memilih orang-orang, yang digunakan-Nya sementara mereka memakai kecakapan dan kemampuan mereka sendiri, supaya - sementara Dia berkarya dalam dan melalui mereka - semua itu dan hanya itu yang dikehendaki-Nya sendiri dituliskan oleh mereka sebagai pengarang yang sungguh-sungguh" (DV 11).

Dengan demikian, Gereja dimana didalamnya ditunjuk orang2 yg menulis Kitab Suci, adalah Pengarang (pembuat) dan Penulis Kitab Suci itu sendiri.
Salah satu ajaran tertulis tentang ajaran Gereja yg berupa ajaran lesan dan tertulis tersebut dalam:

2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.


Ajaran tertulis adalah bagian dari Pewartaan
Ajaran tertulis yg ada, bahkan setelah ajaran itu dikanonkan menjadi Kitab Suc, adalah bagian dari selueuh pewartaan akan Yesus Kristus! Karenanya Kitab Suci tidak bisa berdiri sendiri.
Sebagai ajaran yg ditulis Gereja untuk menyampaikan pewartaan, naskah2 suci (untuk menyebut ajaran tertulis sebelum kanon KS) memerlukan penjelasan oleh Gereja sebagai Pengarang dan Penulis Kitab Suci.

Kis 8:30-31 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" 8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Karena diakui sendiri, bahwa apa yg dilakukan dan diajarkan Yesus tidak dapat ditampung dalam seluruh tulisan/naskah (KS) yg ada:

Yohanes 20:30
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
Yohanes 21:25
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.



Sekilas sejarah KItab Suci
Secara sekilas pula, sudah saya sampaikan pengkanonan Perjanjian Lama pada penjelasan di atas.
Untuk melengkapi itu, ada baiknya kita bahas pengkanonan Perjanjian Baru.
Sebagian besar naskah Perjanjian Baru ditulis pada Abad I. Hampir semua sejarawan Kristen telah mencapai konsensus bahwa Injil ditulis oleh para rasul pada abad pertama. Tiga bukti kuat mengenai hal tersebut adalah:
1. Dokumen-dokumen ajaran sesat seperti pengikut Marsion dan Valentinus yang mengutip dari Perjanjian Baru.
2. Dokumen-dokumen yang ditulis oleh sumber sejarah mulal-mula, seperti St. Klementinus dari Roma, St. Ignatius dari Antiokia, dan St. Polikarpus dari Smyrna.
3. fragmen Injil yang ditemukan dan dengan penanggalan-karbon diperkirakan berasal dari paling akhir tahun 117
m
Maka para rasul yang pada saat itu masih hidup dapat membuktikan kebenarannya dan segala kesalahan sejarah akan segera tampak baik oleh para saksi mata maupun penentang orang Kristen.

Pada abad 2 dan seterusnya bermunculanlah ajaran2 lain yg beredar salah satunya dimulai pada tahun 125 M adalah penyebaran ajaran Gnostikisme, suatu kombinasi dari ajaran filosofi Plato dan agama-agama misterius dari Timur. Para pengikutnya mengaku bahwa prinsip-prinsip pengetahuan yang rahasia memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan wahyu Ilahi dan iman.
Ajaran2 yg bersifat Gnostik ini banyak sekali, kemungkinan besar Injil Maria (Magdalena) yg bersifat Gnostik ditulis sekitar akhir abad II atau awal abad III.

Diuji dengan Ajaran Para RAsul yg diwariskan kepada Gereja maka pada Sinoda Nikea th 350 M di tetapkanlah kanon Kitab Suci yg terdiri dari: 73 kitab yaitu, 27 kitab Perjanjian Baru dan 46 kitab Perjanjian Lama termasuk kitab-kitab 1 dan 2 Makabe, Tobit, Sirakh, Yudith, Kebijaksanaan Solomo, Barukh dan tambahan-tambahan dalam kitab Daniel dan juga Ester.


Otoritas Gereja lebih tinggi daripada Kitab Suci
Dari uraian saya diatas, jelas sekali bahwa Gereja adalah pengarang, penulis dan pengkanon Kitab Suci yg dipakai oleh Gereja Katolik dan Kekristenan pada umumnya. Bahkan dalam proses kanonisasi, naskah2 yg akan dikanonkan, yg terdiri dari ribuan naskah, diuji oleh Ajaran Gereja Katolik untuk menegaskan kembali naskah yg benar2 memuat ajaran dari Para Rasul.
Oleh karena itu, Kitab Suci tidak dapat berdiri sendiri dan diartikan sesuai keinginan sendiri, keluar dari konteks dan maksud penulisan serta ajaran Para Rasul!
Kitab Suci menjadi bermakna apabila diajarkan dalam terang Gereja (sebagai pengarang, penulis, penguji dan pengkanon Kitab Suci).

Bahwa sekarang banyak orang lebih silau melihat Kitab Suci debandingkan Gereja Katolik adalah perbuatan yg sangat sesat dan salah.
Sebagaimana Gereja didirikan oleh Yesus, sehingga Gereja mengakui kelebihan otoritas Yesus dibandingkan Gereja (dalam beberapa ajarannya Gereja menempatkan diri sebagi Pelayan Sabda Allah selain sebagai Tubuh dan Mempelai Kristus), maka sama dengan Kitab Suci yg dibuat, ditulis, diuji dan dikanonkan oleh Gereja Katolik, maka Otoritas Gereja Katolik lebih tinggi daripada Kitab Suci.


Beberapa pertanyaan dan tanggapan
Di topik yg saya sebut diatas, sangtlah baik kalau ada beberepa pertanyaan di sana kita bahas juga di sini.

Pertanyaan I:
1 Timotius 4:13 > "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."

Chatolik dan Jebling yang sesattttttt
Apa yg dimaksud dengan membaca kitab-kitab suci di 1Tim4:13 di atas?
Adalah sangat tidak tepat apabila perkataan "kitab-kitab suci" di atas menunjuk kepada Kitab Suci yg sudah dikanonisasi!
Penjelasan paling logis dan benar adalah perkataan "kitab-kitab suci" di 1Tim 4:13 adalah menunjuk kepada beberapa kemungkinan, diantaranya:
1. Surat kepada Timotius dan mungkin surat2 Paulus yg lain yg berisi ajaran iman dan moral, yg pada waktu itu sudah terbit. Surat2 inipun secara definitif belum disebut bagian dari Kitab Suci, karena perlu diuji dengan Ajaran lesan Para Rasul dan dikanonkan terlebih dahulu.
2. Ajaran-ajaran tertulis tentang Ajaran Iman dan Moral Para rasul yg banyak jumlahnya, mungkin juga termasuk didalamnya ke 4 Injil yg kemudian dikanonikkan oleh Gereja.
3. Kitab2 Septuaginta.
4. Perkataan "kitab-kitab suci" merupakan hasil dari proses pengeditan yg dilakukan Gereja (Gereja mempunyai otoritas untuk itu, sebagaimana Gereja mengarang dan menulis KS) setelah dilakukan kanon Kitab Suci untuk menunjuk kepada "Ajaran Para Rasul".

Jadi tuduhan atas saya dan catholic jelas tidak berdasar sama sekali!

Pertanyaan II
wew mana yang bilang orang awam ga boleh baca kitab
jangan nambah2hin ayat dong, nanti kamu ditambahin kutuk , celaka
1. Saya dan Catholic tidak yg menambah apapun.
2. Dalam sejarah Gereja, ada masa dimana Kitab Suci hanya boleh dibaca oleh kaum Imam, dan Kitab Suci hanya tersedia dalam bahasa Latin. Hal ini untuk menghindari salah tafsir akan KS, karena kesalahan mengartikan sabda2 Allah yg ada dalam KS akan membawa umat kepada kesesatan!
Tetapi, kemudian kebijakan ini dicabut, dengan maksud yg baik, yaitu agar Umat dapat membaca dan mengerti isi KS, tentu saja dalam bimbingan Gereja.
Resikonya memang sangat tinggi, terbukti sejak abad 16 hingga sekarang ribuan denominasi muncul di permukaan bumi membawa penafsiran masing2,tanpa mau melihat sejarah dan wewenang mengajar Gereja yg diwariskan dari Para Rasul!

Pertanyaan III
Wahyu 22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

wah Jebling dan Chatolik berani menentang Allah loh, hebat dah
Inti jawabannya sama dengan jawaban di pertanyaan I.


Untuk selanjutnya, saya berharap, agar para penafsir KS yg selalu menafsirkan KS sesuai dengan keinginan sendiri dapat dengan jernih memahami kembali Sejarah Kitab Suci. Jangan sampai mempergunakan produk Gereja Katolik untuk menentang Gereja Katolik... :):):)



Salam
Jebling
 
Good Job Sdr. Jebling...sambil nunggu reaksi karena sudah ada aksi saya sundul tulisan anda ke atas :D
 
Good Job Sdr. Jebling...sambil nunggu reaksi karena sudah ada aksi saya sundul tulisan anda ke atas :D
Yah...
Fakta yg terjadi memang seperti itu, Rafa02...
Alkitab yg kita pakai ini dibuat, dikarang, dutulis, disusun, diuji, dan dikanonkan oleh Gereja Katolik!

Kadang saya sendiri heran, bahwa fakta sejarah diingkari begitu saja, hanya untuk membela faham "sola scriptura".
Tentunya sebelum jadi Kitab Suci ada proses2 yg membentuknya.
Dari situlah kita tahu, atas bimbingan Gereja dan Roh Kudus, maksud/arti dan tujuan dari tulisan2 yg ada dalam KS.

Orang yg menempatkan Kitab Suci tidak pada tempatnya (dalam hal ini terlalu tiinggi, lebih tinggi dari Gereja) sama halnya dengan orang yg lebih suka menyembah ciptaan dari pada menyembah Sang Pencipta.


Salam
Jebling
 
duh gw sih gak komen dah, yah gw cuma mau bilangin aja, "engkau tidak akan pernah habis-habisnya mempelajari Firman Tuhan."
 
Aku mau komen begini aja : Kitab Suci tidak akan habis kalo dipelajari; benar sekali itu.

Hanya Kitab Suci tidak mungkin ada kalo tidak ada Tradisi Suci(baca : Otoritas Gereja).

Jadi aku sebagai orang Katolik yg bukan seorang Invincible Ignorant, semestinya harus taat akan itu.

Tapi setiap orang punya hak akan itu semua, tentu juga harus dihargai. Dan karena Iman Katolik semakin bertumbuh bila semua umat saling mengerti, maka saling mengingatkan adalah tidak salah.


Karena aku komen maka aku menulis disini, kalo tidak tentu aku tidak reply.

Tuhan memberkati.....
 
Menambahkan apa yg Bro Jebling tuliskan diatas adalah Iman Kristen yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah seperti yg disampaikan dalam KGK

108 Tetapi iman Kristen bukanlah satu "agama buku". Agama Kristen adalah agama "Sabda" Allah, "bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup" (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan penerangan Roh Kudus, "untuk mengerti maksud Alkitab" (Luk 24:45), supaya ia tidak tinggal huruf mati.

Ambil sederhananya saja, sejak kapankah ke Kristen an itu ada ?, sejak adanya Gereja /Jemaat Yesus atau sejak adanya Alkitab ?

Adakah ayat yg mengatakan bahwa ke Kristenan di mulai dengan adanya Alkitab ?

Apakah sola scriptura itu Alkitabiah ?

Jadi tepat sekali dari apa yg disampaikan oleh Bro Jebling bahwa Gereja mempunyai otoritas yg lebih tinggi dibandingkan dengan Alkitab.

Karena Gereja adalah sesuatu yg hidup dan tumbuh, misalnya ketika kita akan menikah tentu saja tidaklah cukup hanya di hadapan Alkitab saja tapi juga harus bersama sama dengan pengesahan oleh Gereja, demikian juga ketika kita di Babtis kita tidak meminta Alkitab untuk mem Babtis kita.

Dalam KGK juga dicantumkan posisi yg jelas bagaimana kita memandang Gereja dan Alkitab

82. "Dengan demikian maka Gereja", yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, "menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik tradisi maupun KS] harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama" (DV 9).

Dalam Gereja Katolik kita mengenal yg namanya Tradisi dan tradisi,  :) sama sama tradisi Cuma satu menggunakan T huruf besar dan t huruf kecil.

83 Tradisi yang kita bicarakan di sini, berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus. Generasi Kristen yang pertama ini belum mempunyai Perjanjian Baru yang tertulis, dan Perjanjian Baru itu sendiri memberi kesaksian tentang proses tradisi yang hidup itu.

Tradisi-tradisi teologis, disipliner, liturgis atau religius, yang dalam gelindingan waktu terjadi di Gereja-gereja setempat, bersifat lain. Mereka merupakan ungkapan-ungkapan Tradisi besar yang disesuaikan dengan tempat dan zaman yang berbeda-beda. Dalam terang Tradisi utama dan di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, tradisi-tradisi konkret itu dapat dipertahankan, diubah, atau juga dihapus.

Kemudian apa hubungan Tradisi dan Alkitab ?

Alkitab itu adalah Tradisi yang tertulis, Tradisi yg tidak tertulis terus terjaga dalam Gereja.

Jangan di putar balikan dengan mengatakan bahwa Alkitab dibuat oleh (produk dari) Tradisi, tetapi harus ditekankkan pada pengertian bahwa Alkitab adalah Tradisi yg tertulis.

Peranan Gereja sebagai Magisterium memberikan pengajaran dan intepretasi terhadap Tradisi yg tertulis ini yaitu Alkitab agar sejalan dengan Sabda Allah.

Jangan pula menolak nya karena dalam membaca dan mengartikan Alkitab harus dalam terang Roh Kudus dan bukan oleh Gereja.

Ini merupakan pandangan yg keliru mengingat bahwa Gereja sudah lebih dari 2000 tahun diterangi Roh Kudus.

Mari kita renungkan bersama sama.

Kemuliaan kepada Bapak, Putra dan Roh Kudus sepanjang segala masa. Amien.
 
Baik sekali informasi dari IF-ers semua,alangkah baiknya apabila hal ini bisa kita terapkan dalam praktik nyata kehidupan sehari-hari
 
Baik sekali informasi dari IF-ers semua,alangkah baiknya apabila hal ini bisa kita terapkan dalam praktik nyata kehidupan sehari-hari
Setuju Voltage....
Praktik yg mudah adalah ikut PE setiap hari, kalau bisa.
Paling tidak setiap minggu dna hari2 besar deh...
dan... Ikut Perayaan Ekaristi berarti tahu arti PE itu sendiri, dan berusaha sesuai dengan liturgi yg berlaku...
Dulu sih saya bosan kalau ikut PE... lama-lama jadi kebutuhan.

:D:D:D

Sambil kita terus mencoba belajar Ajaran Iman dan Moral dari Gereja Katolik!
Tolak aborsi, Tolak perkawinan sejenis!
Tolak perusakan lingkungan, Tolak praktik2 ketidak adilan!


Salam
Jebling
 
waduh panjang tulisannya :D

bisa diringkas, kedudukan alkitab itu seperti apa menurut Katholik?
 
waduh panjang tulisannya :D

bisa diringkas, kedudukan alkitab itu seperti apa menurut Katholik?

Dibaca aja pelan pelan, kenapa ada kesulitan dalam mengerti suatu tulisan yg lengkap ?

Jangan mau yg instant instant saja dong, bisa membuat seseorang cuma tau kulit luarnya saja, udah gitu dipakai mencela pula :D, sudah tahu sedikit tapi merasa komplit - jadi seperti kebiasaan kita kan :))
 
waduh panjang tulisannya :D
Kalau diringkas banyak yg tidak ngerti dan tidak mau mengerti! :D:D

bisa diringkas, kedudukan alkitab itu seperti apa menurut Katholik?
Sebenarnya sih tidak bisa ringkas juga, tetapi akan saya coba.
Kitab Suci menjadi dasar iman Gereja, tetapi bukan satu-satunya.
Gereja mendasarkan imannya pada: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.
Biar tidak menjadi pertanyaan berlarut-larut, bacalah penjelasannya di bawah ini... (agak panjang sih):


1. Pengalihan Injil secara tertulis (Tradisi tertulis)
Sudah dijelaskan oleh Bro Manukdadali, berikut tambahan dari katekismus:

76 Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:

-- secara lisan "oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari";

-- secara tertulis "oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan amanat keselamatan" (DV 7).




2. Suksesi Apostolik sebagai pemelihara Injil secara utuh dan hidup dalam Gereja
Berikut penjelasan dari katekismus:

77 "Adapun, supaya Injil senantiasa terpelihara secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para Rasul meninggalkan Uskup-Uskup sebagai pengganti-pengganti mereka, yang `mereka serahi kedudukan mereka untuk mengajar" (DV 7). Maka, "pewartaan para Rasul, yang secara istimewa diungkapkan dalam kitab-kitab yang diilhami, harus dilestarikan sampai kepenuhan zaman melalui penggantian-penggantian yang tiada putusnya" (DV 8).

Secara lebih jelas hubungan antara Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja dijelaskan sebagai berikut:

81 "Kitab Suci adalah pembicaraan Allah sejauh itu termaktub dengan ilham Roh ilahi".

"Oleh Tradisi Suci Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul, disalurkan seutuhnya kepada para pengganti mereka, supaya mereka ini dalam terang Roh kebenaran dengan pewartaan mereka memelihara, menjelaskan, dan menyebarkannya dengan setia" (DV 9).

82 "Dengan demikian maka Gereja", yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, "menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik tradisi maupun Kitab Suci] harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama" (DV 9).



3. Tugas menafsirkan dan mengajarkan Kitab Suci ada dalam Magisterium Gereja
Katekismus:

85 "Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan alas nama Yesus Kristus" (DV 10).


4. Kristus satu-satunya Sabda Kitab Suci
Katekismus:

102 Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuhnya:

"Sabda Allah yang satu dan sama berada dalam semua Kitab; Sabda Allah yang satu dan sama bergaung dalam mulut semua penulis Kitab yang suci. Dan karena sejak awal Ia adalah Allah pada Allah, Ia tidak membutuhkan suku-suku kata, karena Ia tidak bergantung pada waktu" (Agustinus, Psal. 103,4,1).



5. Kitab Suci: Makanan dan Kekuatan Gereja
Katekismus:

104 Di dalam Kitab Suci, Gereja selalu mendapatkan makanannya dan kekuatannya karena di dalamnya ia tidak hanya menerima kata-kata manusiawi, tetapi apa yang sebenarnya Kitab Suci itu: Sabda Allah. "Karena di dalam kitab-kitab suci Bapa yang ada di surga penuh cinta kasih menjumpai para putera-Nya, dan berwawancara dengan mereka" (DV 21).


6. Allah adalah penyebab [auctor] Kitab Suci.
Katekismus:

105 Allah adalah penyebab [auctor] Kitab Suci. "Yang diwahyukan oleh Allah dan yang termuat serta tersedia dalam Kitab Suci telah ditulis dengan ilham Roh Kudus".

"Bunda Gereja yang kudus, berdasarkan iman para Rasul, memandang kitab-kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru secara keseluruhan, beserta semua bagian-bagiannya, sebagai buku-buku yang suci dan kanonik, karena ditulis dengan ilham Roh Kudus (lih. Yoh 20:31; 2Tim 3:16; 2Ptr 1:19-21; 3:15-16), dan dengan Allah sebagai pengarangnya, serta dalam keadaannya demikian itu diserahkan kepada Gereja" (DV 11).



7. Kitab Suci: Diinspirasikan oleh Allah dan ditulis oleh manusia penulis (auclor)
Katekismus:

106 Allah memberi inspirasi kepada manusia penulis [auclor] Kitab Suci. "Tetapi dalam mengarang kitab-kitab suci itu Allah memilih orang-orang, yang digunakan-Nya sementara mereka memakai kecakapan dan kemampuan mereka sendiri, supaya - sementara Dia berkarya dalam dan melalui mereka - semua itu dan hanya itu yang dikehendaki-Nya sendiri dituliskan oleh mereka sebagai pengarang yang sungguh-sungguh" (DV 11).

Tetapi yg harus diingat, Katolik bukanlah agama buku. Apa yg di maksud dengan itu?

108 Tetapi iman Kristen bukanlah satu "agama buku". Agama Kristen adalah agama "Sabda" Allah, "bukan sabda yang ditulis dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup" (Bernard, hom. miss. 4,11). Kristus, Sabda abadi dari Allah yang hidup, harus membuka pikiran kita dengan penerangan Roh Kudus, "untuk mengerti maksud Alkitab" (Luk 24:45), supaya ia tidak tinggal huruf mati.

Apabila semua KS dimusnahkan, Gereja akan tetap hidup, seperti juga Tradisi Suci yg hidup dalam Gereja (lihat penjelasan2 sebelumnya dan tulisan di awal topik ini)


8. Kitab Suci: ditafsirkan dalam terang Roh Kudus

111 Oleh karena Kitab Suci diilhami, maka masih ada satu prinsip lain yang tidak kurang pentingnya guna penafsiran yang tepat karena tanpa itu Kitab Suci akan tinggal huruf mati saja: "Akan tetapi Kitab Suci ditulis dalam Roh Kudus dan harus dibaca dan ditafsirkan dalam Roh itu juga" (DV 12,3).

Untuk itu Gereja memberi beberapa pedoman (kriteria) dalam menafsirkan KS:
1. Memperhatikan dengan saksama "isi dan kesatuan seluruh Kitab Suci"
2. Membaca Kitab Suci "dalam terang tradisi hidup seluruh Gereja"
3. Memperhatikan "analogi iman"


9. KItab Suci: Arti Harafiah dan Arti Rohani

115 Sesuai dengan tradisi tua, arti Kitab Suci itu bersifat ganda: arti harfiah dan arti rohani. Yang terakhir ini dapat saja bersifat alegoris, moralis, atau anagogis. Kesamaan yang mendalam dari keempat arti ini menjamin kekayaan besar bagi pembacaan Kitab Suci yang hidup di dalam Gereja.


10. Kitab Suci dikanonkan oleh Gereja
Untuk lebih lengkapnya, baca keterangan di TS.


Kitab Suci dalam Kehidupan Gereja

133 Gereja "menasihati seluruh umat Kristen dengan sangat, agar melalui pembacaan buku-buku ilahi sampai kepada `pengenalan Yesus Kristus secara menonjol (Flp 3:8). `Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus (Hieronimus, Is. prol.)" (DV 25).


Nah, Bro Disastrous, kita tidak bisa memahami sepotong-sepotong tentang Kitab Suci. Yg saya sampaikan adalah ajaran Gereja (bukan penafsiran dari saya) selama 21 abad, yg dalam perkembangannya Gereja berusaha terus menyempurnakan metode pewartaan agar lebih mudah diterima oleh orang banyak.

Semoga membantu


Salam
Jebling
 
Gereja, yaitu orang-orangnya, adalah penulis-penulis dari kitab suci, yang semuanya adalah perkataan firman Allah yaitu Yesus Kristus yand diilhamkan oleh Roh Kudus. Kelihatannya tiap kitab seperti ada ketidaksempurnaannya, tetapi semua kitab-kitab itu bersatu menjadi satu buku yaitu Alkitab dan masing-masing saling menutupi kekurangan masing-masing dan menjadi sempurna.
 
1. gw masih ga ngerti

dipost satu tertulis

Gereja adalah Pembuat dan Penulis Kitab Suci

lalu diatas gw ada postingan

4. Kristus satu-satunya Sabda Kitab Suci

Memang,
Kristus adalah satu-satunya Sabda Kitab Suci, yg dibuat, ditulis dan dikanonkan oleh Gereja.

2. siapakah yg menjadi pihak penjamin benarnya dan mengawasi gereja
Ajaran Para Rasul.
Semua Ajaran Gereja harus diuji lagi oleh Ajaran Para Rasul.
Dari mana ajaran Gereja zaman sekarang mengetahui ttg ajaran Para Rasul?
Adalah dari tradisi Gereja awal, baik yg lesan maupun tertulis.
(IMHO: Kelihatannya semua, atau hampir semua, tradisi lisan sudah dituliskan oleh Bapa2 Gereja)


Kelihatannya tiap kitab seperti ada ketidaksempurnaannya, tetapi semua kitab-kitab itu bersatu menjadi satu buku yaitu Alkitab dan masing-masing saling menutupi kekurangan masing-masing dan menjadi sempurna.
Gereja sudah menetapkan bahwa KS yg sudah dikanonkan (Vulgata) terbebas dari kesalahan secara iman dan moral.
Jadi apa yg dianggap r3ck0rd ketidak sempurnaan haruslah lebih berhati-hati dalam mengartikannya.
Contohnya: KS memang tidak bisa memuat seluruh ajaran dari Kristus, dan itu diakui sendiri oleh KS. Namun KS tetapkah sempurna dalam mengajarkan ajaran iman dan moral. (bacalah Menolak "Sola Scriptura")


Salam
Jebling
 
Menambahkan apa yg Bro Jebling telah post diatas,

1. gw masih ga ngerti

dipost satu tertulis

Gereja adalah Pembuat dan Penulis Kitab Suci

lalu diatas gw ada postingan

4. Kristus satu-satunya Sabda Kitab Suci

Jebling berkata:
Memang,
Kristus adalah satu-satunya Sabda Kitab Suci, yg dibuat, ditulis dan dikanonkan oleh Gereja.

Makanya Yesus dan Gereja itu tidak boleh di pisahkan, karena kalau di pisahkan akan terlihat ganjil seperti yg di perkirakan oleh Bro Disastrous.

Ingat bahwa Yesus sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh

2. siapakah yg menjadi pihak penjamin benarnya dan mengawasi gereja
Ajaran Para Rasul.
Semua Ajaran Gereja harus diuji lagi oleh Ajaran Para Rasul.
Dari mana ajaran Gereja zaman sekarang mengetahui ttg ajaran Para Rasul?
Adalah dari tradisi Gereja awal, baik yg lesan maupun tertulis.
(IMHO: Kelihatannya semua, atau hampir semua, tradisi lisan sudah dituliskan oleh Bapa2 Gereja)

Saya agak takut kalau tulisan Bro Jebling di plesetkan, tuh kan bukan ajaran Yesus tapi itu ajaran para Rasul Nya.

yg dimaksud ajaran para Rasul itu tentunya ajaran yg diperintahkan Yesus untuk diteruskan seperti ini

Matius 28

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.


Itulah perintah dan janji Yesus sampai akhir zaman kepada para Rasul, sayangnya di abad 16 janji Yesus itu dianggap ingkar oleh sebagian orang sehingga perlu membuat suatu reformasi :-O

Padahal didalam yg katanya "reformasi" itu, orang tidak membuat format baru (sama sekali tidak ada yg baru dari apa yg telah di ajarkan oleh Gereja Katolik) tetapi cuma mengambil ajaran yg disukai dan membuang yg tidak di sukai.

r3ckord berkata:
Kelihatannya tiap kitab seperti ada ketidaksempurnaannya, tetapi semua kitab-kitab itu bersatu menjadi satu buku yaitu Alkitab dan masing-masing saling menutupi kekurangan masing-masing dan menjadi sempurna.

Pernyataan yg mengerikan........

bisa menunjukan Firman mana yang kurang sempurna dan ditutupi oleh Firman yg lain sehingga sempurna ?
 
ah bukan tidak sempurna, tetapi tidak lengkap.
maaf kalau jadi salah pengertian... katanya yang lewat di otak itu si
intinya, semua kitab-kitab dalam kitab suci yang tidak lengkap itu saling melengkapi dan bersatu menjadi satu kelengkapan yang utuh, yaitu Alkitab
 
Makanya Yesus dan Gereja itu tidak boleh di pisahkan, karena kalau di pisahkan akan terlihat ganjil seperti yg di perkirakan oleh Bro Disastrous.

Ingat bahwa Yesus sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh
Ah ya.... setuju Bro Manuk..
Orang tidak akan dapat mengenal Yesus kristus, Allah yg lahir ke dunia, menderita sengsara, wafat, dimakamkan dan pada hari ke 3 bangkit dan naik ke Surga kalau tidak melalui Gereja.
Seperti orang yg tidak bisa selamat kalau tidak melalui Yesus, demikian juga tidak ada orang yg bisa mengenal Yesus kalau tidak melewati GerejaNya.
Itu bisa juga ditanyakan di Keselamatan hanya di dalam Gereja Katolik :):)


Saya agak takut kalau tulisan Bro Jebling di plesetkan, tuh kan bukan ajaran Yesus tapi itu ajaran para Rasul Nya.
Iya juga sih... berpotensi di plesetkan.
Tetapi Bro...
Bukankah Iman Gereja Katolik berdasarkan iman Para Rasul?
Yang kemudian oleh Gereja Katolik iman tersebut diajarkan/diwartakan baik melalui tradisi lisan dan tertulis dan diteruskan melalui suksesi Apostolik?

Maka sangat aneh apabila mengaku mendasarkan imannya kepada iman Para Rasul tetapi tidak mau mengakui Gereja Katolik!

Seharusnya orang2 itu mengambil sumber lain, misalnya dari apa yg dinamakan Injil Maria (Magdalena) atau sekalian saja dari Injil Barnabas... :D:D

intinya, semua kitab-kitab dalam kitab suci yang tidak lengkap itu saling melengkapi dan bersatu menjadi satu kelengkapan yang utuh, yaitu Alkitab
Masih juga tidak lengkap Bro.... :D:D
Masak sih, kehidupan Yesus yang 33 tahun hanya terdapat dalam 4 Injil saja.
:D:D
Walaupun iman Gereja akan Kristus tertuang secara sempurna di dalamnya.

Karena itulah diperlukan Tradisi untuk menguatkan dan menggali ajaran2 yg belum tertulis itu, salah satunya dengan membaca ajaran2 Bapa Gereja awal yg juga tidak dicantumkan dalam kanon KS, misalnya dari St. Ignatius Antiokia dan St. Polikarpus (keduanya murid St. Yohanes Rasul dan menjadi uskup di antiokia dan smyrna), dll.
Contoh Tradisi yg lain adalah Bunda Maria yg dikandung tidak bernoda, yg akhirnya di dogmakan oleh Gereja Katolik.

Semoga membantu


Salam
Jebling
 
ah bukan tidak sempurna, tetapi tidak lengkap.
maaf kalau jadi salah pengertian... katanya yang lewat di otak itu si
intinya, semua kitab-kitab dalam kitab suci yang tidak lengkap itu saling melengkapi dan bersatu menjadi satu kelengkapan yang utuh, yaitu Alkitab

:D:D:D

Kalau gitu boleh dong tunjukin yg mana yg ngga lengkap dan di lengkapkan di mana ?
 
Agar tulisan si jebling tidak dipelintir, aku sarankan utk cari jawabannya di thread tentang infalibilitas.Silakan baca juga link Catholic Encyclopedia di thread tersebut.

Kalau mau jawaban singkat tentang pertanyaan disastrous (siapakah yg menjadi pihak penjamin benarnya dan mengawasi gereja ), maka jawabannya adalah janji Allah sendiri bahwa Gereja-Nya, yaitu Gereja Katolik tidak akan pernah dikuasai oleh alam maut( Mat 16 : 18-20) dan Allah akan selalu menyertai Gereja-Nya sampai akhir zaman (Mat 28 :20), ditambah lagi bahwa Roh Kudus juga menyertai Gereja (lupa ayatnya).

Dan hal yg harus diingat adalah bahwa seluruh ajaran Gereja berasal dari Kitab Suci dan Tradisi Suci, dan Gereja Katolik tidak pernah membuat ajaran2 baru.
 
:D:D:D

Kalau gitu boleh dong tunjukin yg mana yg ngga lengkap dan di lengkapkan di mana ?
keempat Injil sudah menjadi contoh yang baik, bukan? :)


sekedar berbagi ajah... jangan dimarahi ya kalo gak sesuai ~_~
Alkitab adalah salah satu contoh teladan dari Allah, yaitu setiap kitab menceritakan hal yang berbeda-beda, ada yang mirip dan saling melengkapi, sehingga menjadi satu kesatuan yaitu buku yang sekarang kita kenal dengan Alkitab, buku terlaris di dunia, supaya kita melakukan apa yang ada di 1Kor 12:12-37.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.