• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Menguak Kehidupan Nyata Orang Aneh di Luar Duniawi

m3tt4

IndoForum Beginner E
No. Urut
103936
Sejak
31 Agt 2010
Pesan
431
Nilai reaksi
10
Poin
18
Kata Pengantar: Mr. Ping adalah manusia aneh yang berkultivasi Tao bawaan yang pernah saya kenal dengan usia lebih dari 500 tahun. Semua artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan kenangan, bahkan mengintegrasikan kenangan beberapa orang, serta percakapan saya dengan Mr. Ping selama bertahun-tahun. Saya merangkumnya menjadi satu, ada tambahan beberapa tulisan di antaranya, agar artikel lebih logis dan nyambung, namun tidak menyimpang dari fakta. Karena pengalaman ini, saya menemukan di dalam dunia ini ada banyak hal yang sama sekali tidak terbayangkan oleh orang, setelah membaca, kebanyakan dari mereka akan mengubah pola berpikirnya.

Mr. Ping adalah orang aneh luar duniawi yang berkultivasi Tao bawaan di Pegunungan Kunlun, usianya sudah lebih dari lima ratus tahun. Saya merasa senang punya takdir pertemuan dengan Mr. Ping, Sejak usia muda saya sudah bertemu dengannya. Tulisan berikut ini adalah cerita dia selama bertahun-tahun, dan pengalaman saya bersama Mr. Ping. Tujuan saya adalah agar orang-orang di dunia bisa memahami kehidupan yang sesungguhnya dari orang luar duniawi yang tidak diketahui orang, dalam rangka untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman orang di dunia terhadap orang luar duniawi serta lingkungan alamnya.

Mr. Ping suka mengembara, ia telah melakukan perjalanan di seluruh Negeri Tiongkok. Mr. Ping berkultivasi Tao, tetapi bukan agama Tao, dia berkata adalah Tao bawaan. Terhadap hal ini saya juga tidak memahami, dalam kesan saya yang berkultivasi Tao adalah orang yang memakai jubah panjang, memiliki gaya rambut yang aneh, perilaku agak aneh. Tapi dia tidak pernah memakai jubah, juga tidak memelihara rambut panjang, rambutnya tidak panjang namun kusut, berpakaian sama dengan orang-orang biasa. Bila hendak dikatakan yang sedikit berbeda, yaitu jika musim panas dia suka memakai sebuah topi jerami lebar yang rusak, pinggiran topi yang rusak itu menutupi matanya. Berjalan di tengah jalan tidak berbeda dengan seorang petani desa pada umumnya, oleh sebab itu walaupun banyak orang melihat dia, juga tidak akan mengingatnya bahkan tidak mengenalinya.

Mr. Ping adalah orang aneh luar duniawi, dia mengatakan biasanya dia berkultivasi di pegunungan Kunlun, sekali tinggal bisa beberapa ratus tahun, tidak turun gunung, juga tidak berbicara. Tapi hal-hal di dunia dia semua tahu, sampai waktu tertentu, ia akan turun dari gunung untuk berkelana.

Mr. Ping mengatakan ia telah berusia lima ratus tahun, ini saya percaya. Tapi sama sekali tidak kelihatan tua, rambut juga masih hitam, jenggot panjang, seperti orang setengah baya. Saya telah kenal dengan Mr. Ping selama tiga puluh tahun, penampilannya tidak berubah, kelihatannya waktu tidak ada hubungannya dengan dia, ini membuat saya begitu terkejut. Takdir saya dengan Mr. Ping adalah segera setelah saya lahir, tentu saja semua ini orangtua sayalah yang kemudian mengatakannya pada saya

1. Fase Seratus Hari

Saya adalah anak dalam tiga generasi dari sebuah warisan tunggal, tentu saja kakek sangat memanjakan saya. Era ketika saya lahir di pedesaan, hal mengutamakan pria dan tidak memandang perempuan masih sangat kental, terutama pada generasi tua. Kakek saya adalah angkatan terakhir dari sarjana lama pada akhir Dinasti Qing. Kakek mempunyai seorang anak pria dan seorang anak perempuan, bibi saya adalah anak tertua kakek, sepuluh tahun lebih tua dari ayah saya. Kakek bertahun-tahun ikut dalam militer, dan ketika kembali setelah pensiun, usia saya sudah relatif besar. Jadi ketika saya lahir, simpul terakhir dari kakek saya dalam hidup ini akhirnya terpenuhi. Menurut cerita, wajahnya selalu serius, kakek yang tidak pernah tertawa, sejak saat itu asal bertemu orang akan terlihat mulut yang tanpa gigi, tertawa tak henti-henti.

Kakek percaya ramalan, dia sendiri bisa ‘Menjepit Pelajaran.’ Kata ‘Menjepit Pelajaran’ tersebut diterjemahkan berdasarkan dialek. Saya juga tidak tahu harus berkata apa, yaitu menggunakan ujung ibu jari menjepit bagian jari, untuk menghitung beberapa hal kecil. Seperti contoh anak si A yang tidak dapat ditemukan, ternak seseorang telah hilang, dapat diketahui dengan sangat akurat. Ibu saya mengatakan ketika saya lahir, ada seorang anak desa menabrak orang, takut untuk pulang. Sepanjang hari keluarganya menunggu dia kembali ke rumah untuk makan, tanya ke anak-anak tetangga, namun mereka mengatakan tidak melihatnya.

Keluarganya mencari di seluruh desa, dengan teriakan suara yang hampir habis, juga tidak dapat menemukan bayangannya. Ibunya sangat cemas dan menangis, kemudian meminta banMr. kakek untuk mencarinya. Kakek menjepit jari tangan, dihitung-hitung, kemudian berkata kepadanya, “tidak jauh, ada di sebelah timur, dan ada hubungan dengan ‘kayu’, seharusnya mencari di pohon-pohon.”

Akhirnya pada malam hari, keluarganya mencari di dalam hutan sebelah Timur Desa dan menemukannya. Ia duduk di ranting pohon, dan menggunakan daun menutupi dirinya, takut dipukuli, oleh sebab itu tidak berani turun. Anggota keluarga berteriak, namun dia tidak berani menjawab. Anak ini sekarang sudah besar, seperti saya, saya memanggilnya Paman.

Kakek punya hubungan baik dengan seorang Taoisme di desa. Orang Tao ini buta, kehidupannya hanya mengandalkan meramal, menulis Hu (tulisan mantra), menyembuhkan penyakit ringan, terdengar dia ada sedikit kemampuan kecil. Usahanya sangat baik, orang-orang di sekeliling semua datang mencarinya. Tapi tabiatnya agak aneh. Pada umumnya jika orang ingin dia meramal, dia tidak senang, harus mengamati wajahnya, tidak semua orang akan diramal. Sering sekali orang jauh-jauh datang hanya menemukan pintu yang tertutup. Oleh sebab itu banyak orang datang mencari Kakek, agar Kakek menemani mereka ke rumah orang Tao itu, jika Kakek pergi ia tidak akan menolak.

Setelah saya lahir, hari itu juga kakek mengambil tanggal lahir saya dan melaporkan ke dia, orang Tao buta itu berulang kali meramal. Ragu-ragu tidak berani mengatakannya, setelah kakek mendesaknya terus, dia lalu berkata bahwa ada ‘Fase Seratus Hari’ terhadap saya dan termasuk ‘Fase Bahaya.’ (Dajiyuan/lim)

(bersambung)
 
Setelah saya lahir, hari itu juga kakek mengambil tanggal lahir saya dan melaporkan ke dia, orang Tao buta itu berulang kali meramal. Ragu-ragu tidak berani mengatakannya, setelah kakek mendesaknya terus, dia lalu berkata bahwa saya akan menghadapi ‘Fase Seratus Hari’ dan ‘Fase Bahaya.’

Mungkin banyak orang yang telah mendengar ‘Fase Seratus Hari’, terutama generasi tua di daerah pedesaan, yaitu 100 hari setelah anak dilahirkan akan mati. Menurut rumor orang tua di pedesaan, ‘Fase Seratus Hari’ juga dikenal sebagai ‘Fase Selimut.’ Fase selimut adalah roh jahat yang sangat ganas, mampu melakukan 18 jenis perubahan, bisa berubah menjadi kelelawar, kucing, tikus dan lain-lain, di malam hari mereka akan membuat orang dewasa tertidur, sehingga orang dewasa tidak bisa bangun, dan kemudian mencekik anak kecil dalam selimut hingga mati.

Kakek sangat panik, dia minta cara untuk menangkalnya. Malam itu juga Pendeta Tao menyuruh kakek mengecor sebuah pedang jahat, kemudian meminjam jaring ikan. Pedang diselipkan di bawah tempat tidur saya, kemudian dengan jaring menutupi seluruh tempat tidur saya, tanpa meninggalkan jejak lubang apapun. Kemudian pendeta Tao menulis beberapa mantra agar kakek menempelkannya di tempat tidur dan semua pintu keluar.

Hari itu, pendeta Tao buta yang tidak pernah keluar rumah itu secara pribadi datang ke rumah saya, meraba-raba jalan beberapa kilometer, tidak mau dibimbing orang. Dia mengatakan kepada keluarga saya bahwa secara umum ‘Fase Seratus Hari’ bisa dipatahkan, “jangan khawatir, selama hidup, sudah banyak ‘Fase Seratus Hari’ yang saya tangkal.” ‘Fase Jahat’ yang ditangkalnya ada beberapa, tidak pernah ada masalah. Dia mengatakan bahwa gurunya mengajari cara ini, sangat efektif, menyingkirkan ‘Fase Seratus Hari’ biasanya tidak masalah, hanya ada satu Fase yang tidak mampu ditangkalnya, yaitu ‘Fase Berdarah.’ ‘Fase Berdarah’ adalah jenis yang paling ganas dari fase jahat, sangat langka, dan kebanyakan orang tidak akan menemuinya.

Dia menghibur kakek saya supaya tidak khawatir, dan menemani kakek tidur di rumah saya selama tiga malam. Kakek memanggil semua kerabat, setiap malam mengatur dua orang dewasa bergiliran menjaga, sepanjang malam mereka tidak tidur, minum teh, berputar-putar berjalan di sekitar ruangan, tidak boleh tertidur.

Tiga hari kemudian, pendeta Tao itu pulang, ia pesan kepada orang-orang yang berjaga harus hati-hati dengan cermat mendengarkan gerakan, jika tidak ada gerakan, maka tidak akan ada masalah. Pada malam hari bila berturut-turut mendengar suara kepakan sayap dalam jaring dan bayangan hitam yang melintas, itu berarti ‘Fase berdarah,’ dan sudah nasib, dia juga tidak dapat berbuat apa-apa.

Bulan pertama dilalui tanpa ada masalah. Keluarga mereka semua lega, merasa tidak akan ada masalah lagi. Tiap malam, kakek tidak pernah menutup mata, selalu ke kamar untuk memeriksa, melihat apakah orang dewasa di sana tertidur, apakah ada gerakan yang abnormal. Meski tidak ada masalah, kakek mengingatkan anggota keluarga agar tetap waspada, dia mengatakan bahwa kita harus dapat melewati seratus hari ini, hanya setelah melewati 100 hari, keselamatan baru benar-benar terjamin.

Benar saja, pada hari ke empat puluh lebih, di bulan kedua, malam itu giliran kakak saya (anak paman saya) jaga malam. Pada jam satu atau dua di tengah malam, ketika ia terserang rasa kantuk, dia berjalan berputar di sekitar ruangan. Dalam keadaan setengah sadar, terdengar suara sayap mengepak dalam jaring. Ia langsung terbangun, berpaling mata dan melihat jaring bergetar sangat kencang, pintu dan jendela tertutup rapat, ruangan tidak ada angin. Dia mendongak ke atas dan melihat bayangan hitam meluncur ke sana ke mari, namun tidak bisa melihat dengan jelas bentuknya. Dia ketakutan dan berteriak hingga orang tua yang tidur di sisinya terbangun, kakek tanpa memakai sepatu langsung berlari ke kamar saya.

Semua orang segera terjaga. Semalaman tidak ada yang berani tidur sampai matahari terbit. Kakek juga ketakutan dan tidak bisa berkata apapun. Pada siang hari, dia pergi ke rumah pendeta Tao buta, menggunakan kereta roda tunggal menjemput pendeta Tao.

Setibanya di rumah saya, wajah Pendeta Tao terus berpaling ke permukaan dinding, dia menolak untuk makan. Melihat kondisi hatinya yang sulit, keluarga saya berusaha menghiburnya. Semua orang tahu bahwa dia telah berusaha sekuat tenaga. Agar dia tidak terlalu sedih, keluarga mengatakan jika terjadi sesuatu itu adalah nasib.

Pendeta buta Tao kemudian membuat banyak sekali tulisan mantra, menutupi semua ruangan, mangatakan kepada keluarga saya agar membakar dupa menyembah leluhur ke makam leluhur. Pada malam hari semua orang berkumpul di dalam rumah, kakek mengundang penduduk desa untuk membantu.

Mereka menghabiskan waktu di kamar bermain poker, ngobrol dan minum teh. Perlahan-lahan suara mereka semakin kecil dan kecil, banyak orang berbaring di meja dan tertidur, dan sisanya juga berusaha menjaga mata tetap terbuka. Sekitar pukul 2 - 3 dini hari, seorang terbangun buang air kecil di pintu depan. Dalam keadaan setengah sadar ia mendengar suara genteng, melihat seekor burung gagak tua hitam bertengger di genteng dan menghilang. Dia segera berlari ke kamar dan melihat seekor burung gagak hitam mengepakkan sayapnya memukul jaring. Tiba-tiba dia terbangun sadar dan berteriak dengan kencang. Seluruh orang di rumah terbangun, mereka mencari di seluruh rumah, dan bahkan atap, balok kamar, tetapi tidak melihat bayangan burung gagak.

Pendeta buta Tao mendesah dan terus menggelengkan kepalanya. Air mata kakek mengalir terus dan cemas, menangis di hadapan leluhur. Ibu juga terlihat sangat sedih, hanya ayah yang terlihat tenang. ayah baru masuk sekolah setelah 1949, berpartisipasi dalam militer selama beberapa tahun, menjadi seorang petugas kecil, dan seorang ateis sejati. Ia sangat antipati terhadap keluarganya yang memuja Buddha, dan juga secara diam-diam mengutuk mereka percaya takhayul. Namun dia sangat takut pada kakek, karena kewibawaan kakek. Pada permukaan dia tidak pernah berani bersuara, selalu menuruti apa yang kakek katakan.

Sekali ini dia melihat kakek seperti itu, dia tidak dapat menahan amarahnya pada ibu, mengatakan bahwa ibu percaya takhyul, mengatakan bahwa tidak ada hal seperti itu dan tak seorang pun pernah melihat ‘Fase selimut’, membuat keadaan menjadi kacau balau, sehingga dia tidak bisa tidur nyenyak. Ia juga mengatakan mereka yang mengatakan melihatnya, mungkin tertidur penglihatannya kabur, atau mungkin berpikir untuk berbohong, sama sekali tidak ada hal demikian.

Belum juga dia selesai bicara, kakek segera mengayunkan tongkat, memukul kepala dan wajah ayah. Ayah dipukul hingga merangkak di lantai.

Pada saat itu, Mr. Ping muncul secara tiba-tiba…(Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
Mr. Ping sendiri yang menemukan rumah saya, ia berbicara dengan aksen dialek yang berat, meskipun sulit didengar, tapi bisa dimengerti. Ia mengatakan kepada kakek melihat rumah saya ada medan berdarah, maka ia datang untuk mencari tahu.

Kakek mendengarkan kata-katanya, mengetahui bahwa ia bukan orang biasa, dengan cepat kakek memintanya masuk. Setelah memahami sedikit tentang situasinya, ia kemudian berkata kepada keluarga saya, “Ini bukan masalah besar, saya bisa menyingkirkan Fase Seratus Hari ini pada malam hari nanti.”

Setelah mendengarnya, kakek sangat terharu, bahkan memaksa ayah untuk berlutut kepada Mr. Ping mengucapkan terima kasih, namun ditolaknya. Mr. Ping tidak suka berbicara, Anda bertanya kepadanya satu kata, ia perlahan-lahan setengah hari baru menjawab.

Saat makan malam, ia tidak menggunakan piring keluarga kami, hanya menggunakan mangkuk nasi yang dibawa sendiri, ia mengatakan tubuhnya kotor karena berkelana, takut mengotori piring keluarga kami. Ia juga menolak makan di meja, hanya membawa semangkuk nasi, duduk di sudut ruang sambil makan perlahan-lahan. Sehari hanya makan satu kali, juga tidak banyak minum air. Setelah makan malam, ia meminta air dingin, dan diMr.gkan ke mangkuk nasinya, agar dapat membersihkan beberapa butir nasi dan minyak yang menempel di dinding mangkuk, kemudian diteguk seluruhnya.

Sore hari, Mr. Ping pergi bersama ayah membawa sekop, berjalan ke kaki gunung yang berjarak puluhan mil. Ia merujuk pada sebidang tanah, membiarkan ayah menggali lubang sekitar dua meter persegi.

Ia mengatakan ayah harus menggali hingga keluar air. Sudah menggali sampai hampir dua meter, lubang masih kering. Ayah sangat lelah kehabisan napas, ia mengatakan digali lebih dalam pun tempat ini tidak akan ada air. Ia membuang sekop enggan menggalinya. Mr. Ping tidak berbicara, dengan mata tertutup tetap saja duduk di samping.

Ayah tidak punya pilihan selain terus menggali. Tiba-tiba sekop jeblos ke bawah, seperti memutuskan urat nadi darah. Air dalam tanah tiba-tiba menyembur keluar, dalam sekejap lubang diisi penuh, permukaan air hampir rata dengan tanah. Ayah terkejut, ia bilang seumur hidupnya, baru pertama kali menyaksikan hal yang paling menakjubkan. Air jernih, sangat dingin, dengan sedikit rasa manis.

Kemudian Mr. Ping mengambil guci keramik dari balik bajunya, ia membuka stoples yang tertutup lumpur, memasukan guci ke dalam air. Guci di isi dalam waktu yang sangat lama, juga tidak terisi penuh. Kemudian ia menyegel gucinya, agar ayah membawanya pulang.

Anehnya, jalan yang berjarak sepuluh mil, pulang - pergi hampir satu hari, namun sebelum matahari tenggelam mereka sudah kembali. Ayah mengatakan, terburu-buru mengikutinya dari belakang, kaki seperti ada angin, langkahnya juga tidak lebih cepat dari biasa, namun jarak sepuluh mil, hanya perlu waktu kurang dari setengah waktu yang biasa. Dari ini, ateisme ayah mulai goyah, sampai kakek meninggal, ia juga tidak lagi percaya takhayul.

Pada malam hari, Mr. Ping membiarkan seluruh keluarga pergi tidur, siapa pun tidak boleh berjaga. Kakek khawatir, duduk sendiri di sebuah kamar, menatap setiap gerakan dalam ruangan. Mr. Ping tidak berbicara, hanya mengeluarkan guci dari tubuhnya, ditempatkan di bawah tempat tidur saya, dan kemudian ia duduk di sudut luar ruangan, membelakangi pintu dengan mata tertutup.

Pada sekitar jam dua atau tiga malam, kakek tiba-tiba mendengar suara ledakan di dalam ruangan, ia melihat sebuah bayangan putih melompat keluar dari bawah tempat tidur dan berputar dua kali di sekitar balok, kemudian terdengar suara kepakan sayap di atas, lantas jeritan nyaring beberapa kali, seperti gagak tua, juga seperti kucing liar. Ia melihat ke dalam kamar, muncul angin kencang, jaring ikan juga tertiup naik, ayah sangat kaget cepat melompat dari tempat tidur, mengambil pedang di samping tempat tidur saya, memeriksa seluruh rumah.

Pada saat ini, terdengar suara ledakan di atap, genteng juga terpental ke atas, begitu mendongakkan kepala tampak terdapat lubang besar di atap. Ketika orang-orang belum sempat bereaksi, dalam sekejap semua tiba-tiba pulih kembali tenang, seperti tidak terjadi apapun.

Saat itu kesadaran kakek pulih, ia melihat sekejap tidak menemukan Mr. Ping, tidak tahu kapan ia pergi. Melihat-lihat di luar rumah juga tidak bisa melihat bayangannya. Sampai ayam berkokok tiga kali, Mr. Ping tiba-tiba kembali. Ia mengatakan kepada kakek, saya telah aman, Fase Seratus Hari sudah ia disingkirkan. Selesai bicara ia berbalik langsung pergi, bagaimanapun berusaha meminta agar tetap tinggal, namun ia tetap pergi.

Kakek membiarkan ayah menariknya keras dan berkata sebagai tanda terima kasih akan memberi ia barang antik keluarga kami sebagai hadiah. Namun begitu barang antik dikeluarkan orangnya telah menghilang. Ayah terkejut menatap di sana, juga tidak tahu apa yang terjadi, ia pergi ke desa untuk mencari hingga dua sampai tiga mil di luar desa, juga tidak menemukan bayangannya. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
Sejak itu, tidak lagi muncul gejala aneh, saya aman melewati ‘Fase Berdarah’...

Saya pernah bertanya kepada Mr. Ping, sebenarnya apa yang terjadi pada waktu ‘Fase Seratus Hari,’ apa yang sedang berperan saat itu. Mr. Ping mengatakan, ’Fase Seratus Hari’ sebenarnya ada seorang penyihir yang sedang berperan, mereka dapat mengubah diri menjadi burung, secara khusus memakan sari pati energi bayi.

Penyihir ini sebenarnya orang biasa, namun niat hatinya tidak lurus, berlatih metode sesat, berkultivasi ‘Teknik Luo’ dalam ‘Teknik Roh Jahat’ hingga dapat berubah menjadi seperti ini. Beliau mengatakan setelah berkultivasi ‘Teknik Luo’ ini, rohnya dapat meninggalkan tubuh, bermetamorfosis menjadi jenis burung kecil, khususnya pada malam hari mengacau dan mencelakakan orang, tetapi mereka tidak memiliki keahlian besar.

Saya bertanya lagi, mengapa mereka harus makan sari pati bayi. Mr. Ping mengatakan bahwa orang yang berkultivasi aliran sesat tersebut tidak bisa makan makanan berasap atau makanan berapi (makanan yang dimasak dengan api) manusia, mesti mengandalkan sari pati bayi untuk melanjutkan hidupnya. Mereka umumnya berumur lebih dari seratus tahun, setelah selesai kultivasi, ada yang menjadi asura (makhluk jahat), masuk ke dalam dunia asura menjadi binatang monster.

Menurut Mr. Ping, umumnya manusia monster dalam fase Seratus Hari, tingkatnya tidak tinggi, bahkan orang biasa bisa menggunakan anak panah untuk memanahnya, ini adalah ahli-ahli sihir yang masih baru. Namun manusia monster dalam Fase ‘Seratus Hari’ saya ini, telah berkultivasi seratus tahun lebih, sudah hampir menjadi asura, jadi kebanyakan orang tidak bisa mengatasinya. Saat itu Mr. Ping melepaskan seekor Naga Putih kecil untuk mengusir, dalam sekejap terusir ratusan meter, masuk ke sebuah bukit tandus, terakhir di sebuah lereng gunung ia menghilang.

Kemudian Mr. Ping menggunakan mata ketiga melihat, di sebuah lereng bukit ada sebuah lubang, tapi lubang itu ditutup batu, dia menggunakan kemampuan supernormal membuka pintu lubang, dari dalam keluar bau tengik yang sangat kuat. Dia melihat tengkorak bayi di mana-mana, ada ratusan, dalam tumpukan tengkorak seorang wanita tua sedang duduk meringkuk, tampangnya sangat jelek, kurus tinggal tulang, hidung berbentuk kait, mata warna hijau, dan gigi bertaring.

Ia gemetar ketakutan, terus menerus meminta ampun. Mr. Ping mengatakan, pertama-tama dia mengikatnya dengan naga, dan kemudian dengan pedang pengungkit kayu, menusuk tutup spirit langitnya, akhirnya menamatkan jiwanya.

Waktu saya berumur tiga tahun, kakek meninggal. Kakek adalah seorang buruh dari generasi tua Tiongkok. Dia jujur, setia, tahu balas budi, tidak pernah melakukan kejahatan. Orang tua seperti ini, sekarang di Tiongkok telah hampir tidak kelihatan. Orang sekarang sudah berubah menjadi jahat, tidak hormat dan serakah, jadi rakus, tidak baik hati. Kini sangat sulit menemukannya pada generasi tua Tiongkok, orang tua yang dapat dihormati.

Ibu berkata, sebelum meninggal, kakek memanggil ayah, bibi dan anggota keluarga lainnya ke samping tempat tidur. Kakek berusaha keras mengeluarkan dua jari dan berkata kepada mereka, bahwa dalam kehidupan ini, kakek tidak pernah melakukan kejahatan apapun, hati nuraninya jernih layak dipertanggungjawabkan kepada leluhur, langit dan bumi. Tapi ada 2 hal yang tidak mengikuti hati nuraninya dan belum diselesaikan, sehingga kakek tidak bisa menutup mata.

Salah satunya adalah pada dua puluh satu tahun Mingguo, dia melihat sekantong uang logam perak di pinggir jalan, total ada tujuh keping. Kakek duduk di pinggir jalan menunggu pemilik, menunggu hingga malam hari tidak ada seseorangpun yang datang mengambil, kakek kemudian membawa pulang uang logam perak itu.

Pada waktu itu keluarga kakek sangat miskin, saat itu seluruh keluarga orang tua dan anak kecil semua menunggunya agar bisa makan, ketika tidak ada makanan lagi, apa yang dia lakukan berlawanan dengan hati nuraninya, hingga akhirnya uang logam habis.

Masalah ini sampai sekarang masih teringat di hati, tak terlupakan, kakek meminta ayah mengeluarkan uang dengan jumlah yang sama, untuk para pengemis dan orang miskin yang membutuhkan banMr.. Ayah mengangguk terus, agar kakek yakin, ayah bilang dia pasti melakukannya menurut pesan kakek.

Kakek mengangguk, kemudian melanjutkan lagi, hal yang kedua adalah di saat Xiao Zi (nama panggilan saya) mengalami ‘Fase Seratus Hari’, pria yang membantu menangkalnya, telah menyelamatkan hidup kita. Keluarga kita bahkan tidak tahu nama orang tersebut, namun kita juga tidak punya barang berharga, yang ada hanya beberapa pusaka antik peninggalan leluhur. Jika di kemudian hari bertemu orang itu lagi, harus memberikannya beberapa barang antik ini, baik-baiklah membalas budi orang.

Ayah terus menganggukan kepala, agar kakek jangan khawatir dan mengatakan akan melakukan apa yang dipesannya. Dengan begitu kakek baru bisa tenang. Pada malam hari kakek secara diam-diam pergi untuk selamanya. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
Keluarga kami bertemu Mr. Ping kedua kali, adalah ketika saya berumur lima tahun. Saat itu sedang hujan deras, Mr. Ping memakai topi jerami yang robek, berdiri di sisi pintu rumah tua kami, namun dia tidak masuk ke rumah. Ibu dan tante sedang memperbaiki alas sepatu di ruang dalam, saya duduk bermain benda-benda kecil dalam kotak jahit di samping kaki ibu. Tante yang duluan melihat Mr. Ping, dia menyentuh ibu, ibu baru mendongak dan melihat Mr. Ping.

Kemampuan ibu mengenali orang sangat baik, dia langsung bisa mengenali Mr. Ping yang menyelamatkan saya ketika itu. Ibu dengan cepat mempersilakan Mr. Ping duduk, membungkuk menuangkan teh untuknya. Ibu kemudian menarik saya, agar saya bersujud ke Mr. Ping, berterimaksih karena telah menyelamatkan saya. Mr. Ping dengan cepat bergerak ke samping, duduk di sudut, hanya mengatakan jangan sungkan-sungkan.

Pada waktu itu ayah bekerja mengurus bisnis kecil di kota yang berjarak 8 mil dari rumah, dan pulang pada malam hari.

Mr. Ping hanya kebetulan lewat, sambil datang melihat saya. Dia menatap saya lama, lalu tersenyum berdiri dan berkata mau cepat-cepat pergi. Ibu bersikeras menahannya agar dia tidak pergi, mengatakan bahwa hujan sangat deras, harus tinggal bermalam dan makan malam bersama. Harus menunggu ayah kembali bila tidak ayah akan memarahi kami.

Kali ini Mr. Ping tidak menolak, dia kemudian duduk di sudut. Saya selalu ingin tahu tentang Mr. Ping, merasa dia sangat ramah, seperti keluarga yang bertahun-tahun tidak ketemu, dan saya ingin bermain dengan dia, tetapi saya tidak berani mendekatinya.

3. Menggali ‘Naga Tanah’

Pada malam hari ayah pulang. Setelah dia tahu Mr. Ping datang, dia menepuk paha dan mengatakan, kalau dari tadi tahu Mr. Ping datang saya akan membeli beberapa piring makanan. Mr. Ping mengatakan tidak usah repot-repot, dia sudah berkelana ke mana-mana, asalkan bisa makan sudah sangat berterimaksih. Ayah merasa tidak boleh menyia-nyiakan dia, lantas secara diam-diam pergi ke kolam samping desa mengambil keong sawah, ibu menggoreng daging keong sawah dan juga meminjam beberapa butir telor dan arak untuk menjamu Mr. Ping. Pada waktu itu bisa makan daging dan telor tidaklah mudah. Mr. Ping melihat makan malam yang begitu mewah, agak kewalahan.

Setelah ayah berulang-ulang mempersilahkan makan, Mr. Ping baru mengeluarkan mangkuk nasinya sendiri dan menolak makan di atas meja. Ayah minta Mr. Ping duduk bersama makan di meja, kalau tidak seluruh keluarga tidak akan makan. Hal ini seperti jalan buntu, melihat makanan sudah dingin, perut saya lapar keroncongan, air liur dari awal sudah menetes terus, saya lantas mengambil sebuah telur, masukkannya ke dalam mulut. Ayah melihat saya lantas memukul dengan papan hingga saya terbaring di lantai berguling-guling menangis.

Mr. Ping dengan cepat mendekati dan menggendong saya, meraba-raba kepala saya, dia bilang tidak boleh memukul anak kecil. Lalu menggendong saya duduk di samping meja makan. Ayah jadi lega melihat Mr. Ping duduk, kemudian memanggil ibu duduk makan bersama. Mr. Ping tidak makan keong, hanya makan nasi dan sayur, dengan begitu saya jadi lebih bisa menikmati makanan yang lezat.

Atas permintaan ayah berulang kali, Mr. Ping akhirnya tinggal di keluarga saya selama lebih dari seminggu. Ayah adalah salah seorang yang paling mampu dan terkenal di daerah kami. Ayah adalah jenis orang dengan hati pemarah, bangga dan sombong dengan pengetahuannya, memandang rendah orang-orang biasa. Tapi terhadap Mr. Ping dia luar biasa hormat dan tidak mengabaikannya. Ayah sangat tertarik dengan seni bela diri, Taichi, akupuntur, dll dan terus mempelajarinya.

Selama waktu itu ayah sering tidak ke pabrik, di rumah menemani Mr. Ping ngobrol, minta saran kepadanya tentang masalah ini. Pada waktu itu saya tidak memahami hal-hal ini, tetapi sudah tidak takut lagi dengan Mr Ping, dan suka merangkak di atas lantai, mengelilingi kaki Mr. Ping berputar-putar, kadang-kadang menggigitnya atau memukulinya. Melihat hal itu ayah akan membelalakkan mata, membentak saya. Mr. Ping dengan cepat menggendong saya, duduk di pangkuannya, tersenyum, dia katakan kepada ayah jangan menakuti saya.

Saya ingat waktu itu, suatu hari setelah badai berhenti, tanah basah. Mr. Ping memegang saya dan berkata akan membawa saya ikut mengangkap ‘Naga Tanah.’ Saya tidak tahu apa itu Naga Tanah, tapi waktu itu saya hanya berpikir kalau bisa pergi keluar dan bermain sudah sangat senang.

Saya menarik Mr. Ping, berlari mengikutinya dengan tertatih-tatih, merasa semakin lari semakin cepat, seperti terbang, juga tidak merasa lelah. Mr. Ping membawa saya ke banyak tempat yang tidak tahu nama tempat itu. Sebagian besar pegunungan, sangat indah, juga melihat pohon-pohon pinus tinggi dan burung putih raksasa. Tempat ini sungguh ajaib, saya belum pernah berkunjung ke tempat-tempat ini. Bertahun-tahun kemudian, berdasarkan kenangan kabur tahun itu, saya berkeliling di sekitar desa sekitar radius sepuluh km, tetapi tidak bisa menemukan tempat itu.

Setelah sampai di satu tempat Mr. Ping berhenti, kemudian mencari-cari di tanah, dia mengatakan kepada saya sedang mencari ‘Goa Naga.’ Mr. Ping juga mengajarkan saya untuk mencari ‘Goa Naga,’ setelah menemukannya Mr. Ping membuka lapisan atas tanah dengan tangan, permukaan muncul lubang sebesar ibu jari, dari lubang masih keluar air. Kemudian Mr. Ping mengeluarkan botol keramik dari kantong kain dibadannya. Mulut botol diarahkan ke lubang itu dan kemudian seperti membaca sesuatu. Segera seekor belut tanah keluar dari bawah tanah, berputar-putar masuk ke botol. Baru kemudian saya tahu, rupanya yang dimaksud ‘Naga Tanah" adalah belut.

Sawah di belakang desa kami, ketika sampai panen musim semi, di mana-mana penuh dengan belut. Saat itu kami akan membawa keranjang bersama ibu menangkap belut, tertangkap setengah keranjang, jadi makanan mewah. Saya paling suka makan belut kukus, bila terpikir air liur saya pun akan menetes. Tetapi saya tidak tahu pada saat ini juga dapat menangkap belut, dan tertangkap di tanah kering, saya selalu berpikir bahwa belut hanya ada di sawah.

Belut ini tidak sama dengan belut yang pernah saya lihat. Di samping mulutnya berjenggot panjang, dan ada ekor seperti ikan koki. Saat itu saya tidak berpikir banyak, hanya tahu hal ini menyenangkan. Saya juga membantu Mr. Ping mencari Naga Tanah. Saat itu saya benar-benar bisa menemukan lubang naga, hanya berdasarkan perasaan. Saya melihat di suatu tempat, bisa merasa ini adalah lubang naga, lantas memanggil Mr. Ping. Mr. Ping menggunakan tangan mengorek, dia memuji saya memiliki mata bijak. Tapi sekarang saya tidak bisa menemukan lagi, tidak tahu mengapa, tidak memiliki perasaan seperti itu lagi, saat itu benar-benar bisa merasa ada lubang Naga, sekilas sudah dapat mengetahuinya.

Ada lubang Naga yang sangat dalam, Naga Tanahnya tidak mau keluar, lubang Naga besarnya sepergelangan tangan. Saat itu Mr. Ping mengelilingi lubang Naga menggambar beberapa grafis aneh, membaca sejumlah mantra, kemudian mengambil pisau dari tubuhnya, dengan kuat menggali ke bawah, menggali sampai dalam, air di bawah terus mengalir ke atas, kadang-kadang seperti air mancur. Akhirnya, dapat melihat belut moa yang sangat panjang, tubuh bewarna merah, menggeliat di dalam air.

Mr. Ping mengambil jerami merah dari tubuhnya, kemudian diletakkan dalam air, belut itu sudah tidak menggeliat lagi, dengan patuh berenang ke tepi rumput, Mr. Ping kemudian menangkapnya dan dikemas dalam botol besar serta disegel.

Sepanjang siang hari kami menangkap belut, sampai malam baru pulang untuk makan malam, dari jauh saya bisa melihat ibu sedang berdiri di pinggir desa mencari kami.

Setelah kembali ke rumah, saya terus berpikir bisa makan daging belut, tapi terus tidak dapat menikmatinya. Saya segan untuk bertanya, sampai dua hari kemudian, Mr. Ping meninggalkan rumah kami. Ketika Mr. Ping akan meninggalkan rumah kami, ayah teringat perkataan kakek, kemudian mengambil pusaka antik keluarga yang sudah dikemas, minta Mr. Ping harus menerimanya. Mr. Ping dengan tegas menolak. Ayah mengatakan semua itu adalah keinginan terakhir kakek saya, jika Mr. Ping tidak menerima, dia tidak bisa bertanggung jawab kepada kakek. Akhirnya tidak ada jalan lain Mr. Ping megambil sepotong Mantra Pelingdung Tubuh dari barang antik tersebut, dan yang lain dia tidak mau menerima.

Menurut informasi sewaktu kakek saya masih kecil, Mantra Pelingdung Tubuh pernah dipakainya, ayah saya juga pernah memakai, tapi sekarang tidak. Tidak tahu dari generasi keluarga kami yang mana diturunkan benda ini. Mantra Pelindung Tubuh adalah sebuah kunci yang dibuat dari ‘besi seribu tahun.’ Yang disebut ‘besi seribu tahun,’ menurut ayah saya itu digali dari dalam makam tua, dalam kuburan tua ada banyak peti mati, peti mati dipaku dengan paku besi, dalam jangka waktu yang lama, paku dan peti kayu semua membusuk dan hilang.

Tapi ada beberapa paku tidak busuk, hanya berubah jadi hitam. Leluhur nenek moyang saya mengumpulkan besi peti mati yang hitam yang tidak busuk itu, dicor menjadi sebuah kunci dan di gantung di leher.

Kunci ini warnya hitam, tidak tahu usianya sudah berapa lama, dan tidak pernah berkarat. Mr. Ping mengatakan bahwa kunci pelindung membawa dampak yang sangat buruk. Mr. Ping hanya mengambil kunci tersebut. Namun, barang berharga lain, dia tidak mau. Ayah tidak bisa berbuat apa-apa, mengatakan jika sekarang Mr. Ping menolak untuk mengambilnya, maka dia menerima kuasa untuk menyimpannya untuk Mr. ping dan setiap saat dapat diambil.

4. Refleksi Roh (1)

Belakangan, saya bertanya kepada Mr. Ping belut yang dulu ditangkap bagaimana akhirnya. Mr. Ping tertawa dan mengatakan bahwa itu bukan belut tanah, tapi adalah Naga liar, Naga nyata! Saya tertegun, seekor Naga dalam pikiran saya adalah kepala bertanduk, sangat besar dan dapat naik ke langit dan bumi, membalik awan mendatangkan hujan, tempat yang dicapainya muncul angin topan, gemuruh tiada henti-hentinya, bagaimana bisa seperti belu kecil ini?

Mr. Ping berkata sambil tersenyum, Naga ini bukanlah kehidupan pada ruang dimensi manusia ini, pada masa kuno, ia dapat keluar dan masuk ke ruang dimensi umat manusia ini. Tapi setelah ruang dimensi manusia tidak murni dan tercemar, maka Naga ini tidak bisa masuk lagi. Bila ia masuk akan jatuh dan segera mati membusuk.

Mr. Ping mengatakan, jiwa kehidupan dalam siklus reinkarnasi, semua kehidupan dalam alam semesta, harus memiliki sebuah reinkarnasi yang mempertahankan jiwa hidupannya. Jika reinkarnasi putus, jiwa kehidupan akan berakhir. Seluruh alam semesta juga bereinkarnasi, triloka berada pada tingkat terendah dan manusia adalah pusat dari Triloka, maka manusia dalah reinkarnasi pada tingkat terendah dari alam semesta. Banyak hal, mereka harus memiliki akar di dunia manusia, kalau tidak mereka tidak dapat bereinkarnasi, ia akan mati. Seperti pohon, jika mereka tidak ada akar, maka tidak dapat menyelesaikan siklus nutrisi air, ia akan layu dan mati.

Belut ini sebenarnya adalah ‘refleksi roh’ dari Naga, yaitu perpadanan dari Naga dalam ruang dimensi ini, sehingga membentuk daging fisik di dunia manusia dan memiliki roh. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
5. Refleksi Roh (2)

Mr. Ping mengatakan bahwa refleksi roh ini, mereka dapat berkumpul menjadi suatu roh, menjelma menjadi suatu bentuk, maka manusia pada umumnya tidak dapat melihatnya, juga tidak bisa menyentuhnya. Masih banyak refleksi roh yang taraf lingkupnya yang lebih tinggi, mereka juga memiliki tubuh yang berpadanan di dunia manusia, mereka adalah jiwa kehidupan, ada beberapa bahkan adalah materi, atau tersebar di udara, hanya manusia tidak ada yang tahu, hanya mencapai taraf kondisi tersebut mereka baru dapat mengetahui keadaan mereka.

Mr. Ping mengatakan yang dia tahu masih sangat terbatas, hanya sedikit dalam alam manusia ini, alam semesta sangat kompleks dan misterius, dari Wu Ji (non-polar) melahirkan Tai Chi, Tai Chi melahirkan dua katagori, kemudian melahirkan empat fenomena, melahirkan delapan hexagonal, dan lima elemen. Setingkat demi setingkat lebih rendah, lima elemen adalah triloka kita, kita semua berada dalam alam lima elemen ini. Mr. Ping mengatakan bahwa Gurunya mengatakan kepadanya, dalam Wu Ji yang di atas Tai Chi, masih banyak taraf alam yang lebih tinggi, Dewa yang lebih tinggi, tetapi ini semua tidak boleh ditahui manusia, sehingga sejak zaman kuno tidak pernah ada orang yang menyinggungnya.

Mr. Ping mengatakan kepada saya bahwa alam triloka kita yang kecil ini, yaitu lima elemen dunia kita, juga sangat kompleks, ada langit, bumi, tanah, ruang kehidupan yang tak terhitung jumlahnya. Langit, ada banyak tingkat langit, setingkat lebih tinggi dari setingkat, di bumi taraf lingkup yang mirip dengan dimensi manusia masih banyak sekali, bawah tanah, dimensi roh yang rendah, juga tak terhitung jumlahnya.

Saya bertanya pada Mr. Ping, ruang dimensi ini maksudnya apa? Saya pernah tahu teori relativitas Einstein, dia menyebutkan adanya ruang waktu yang berbeda, tetapi dia tidak menjelaskan, hanya mengatakan kecepatan yang berbeda, terdapat ruang waktu yang berbeda. Kemudian Hawking juga berkata, gravitasi lubang hitam sangat kuat, dapat mendistorsi ruang waktu, membentuk sebuah terowongan waktu. Tapi apa sebenarnya ruang waktu yang lain itu? tidak ada yang pernah menjelaskannya, saya tidak bisa mengerti, hanya pernah melihat beberapa karya fiksi ilmiah, tetapi itu tidak sungguh-sungguh, semuanya ada karena dibayangkan.

Mr. Ping mengatakan bahwa suatu ruang waktu adalah suatu dunia kehidupan, dunia yang sangat besar. Sama seperti umat manusia kita ini, segala sesuatu dari dunia manusia, Bumi, Bulan, Matahari, dan semua kehidupan di Bumi, ini adalah salah satu ruang waktu. Dan ruang waktu lainnya umat manusia tidak dapat melihatnya, kadang-kadang bayangan mereka kebetulan muncul keluar, seperti fatamorgana, tapi tidak dapat menyentuhnya, segera akan hilang.

Dalam penjelasan Fisika adanya fatamorgana adalah dari pembiasan cahaya. Namun, visibilitas dari mata manusia seberapa banyak? Anda coba periksa, sering sebuah fatamorgana muncul di laut, laut tak berujung, mata Anda tidak akan melihat sisi ini. menurut fisika itu adalah pembiasan cahaya, cahaya menjadi bias, dan bias ke sisi lain dari laut, dan terlihat adalah pemandangan di sisi lain dari laut.

Saya tidak akan berbicara tentang benar atau salah, coba Anda berpikir tentang hal ini, jika melewati sebuah laut, untuk melihat di sisi lainnya, apakah Anda bisa melihat? Dan di tengah terpisah oleh angkasa yang begitu jauh, debu dan puing-puing di udara, beberapa mil dapat melihat rambut, apakah Anda dapat melihatnya? Sama sekali tidak bisa melihat.

Tapi fatamorgana sering terlihat sangat jelas, dan apa yang terlihat juga relatif besar, relatif jelas, beberapa detilnya juga dapat dilihat. Ini hanya pendapat saya saja, tidak perlu dianggap benar, saya hanya mengatakan sesuatu, tidak selalu harus dipercaya, dianggap sebagai dongeng juga baik, dongeng sejak zaman kuno juga beredar di dunia, beberapa orang setelah melihatnya hanya ceria, dianggap sangat menyenangkan. Ada beberapa orang telah melihat sesuatu, dia memahami. Cendekiawan melihat ilmiah , orang bijak melihat kebijakan.

Mr. Ping mengatakan bahwa orang dahulu berkata ‘taraf kondisi’ adalah kata yang kebanyakan orang tidak dapat mengerti, hanya tahu bahwa arti harfiahnya saja, tidak tahu makna dalamnya. Sebenarnya sebuah ruang waktu, adalah sebuah taraf kondisi, taraf kondisi mengacu pada tingkat ruang waktu. Dan semua ini berhubungan secara bersama dengan kondisi kultivasi seseorang, orang yang kultivasinya tinggi, tingkat ruang waktu yang dapat ditembusnya juga tinggi, maka taraf kondisi akan tinggi. Posisi mereka dalam alam semesta juga tinggi.

Saya tiba-tiba melontarkan sebuah pertanyaan, dengan santai bertanya kepada Mr. Ping, katanya ada Dewa di langit, tapi sekarangkan sudah terbang ke atas Bulan, namun tidak dapat menemukan apa pun di langit?

Mr. Ping mengatakan bahwa alam semesta itu bulat, Bumi itu bulat, triloka juga bulat, sehingga tidak ada yang dikatakan manusia atas dan bawah.

Hal ini saya dapat mengerti, seperti apa yang kita katakan orang Tiongkok kita di atas, orang Amerika di bawah, orang Amerika juga berkata bahwa mereka di atas, kita di bawah, pada kenyataannya tak seorang pun di atas.

Mr. Ping mengatakan, langit yang sesungguhnya dalam triloka juga bukan yang dikatakan umat manusia ada di atas awan, dunia dalam triloka, juga bukan tanah di bawah bumi, itu adalah pemahaman yang keliru dari manusia. alam semesta tidak ada konsep atas dan bawah seperti ini, yang dimaksud atas dalam alam semesta, maksudnya adalah tingginya taraf kondisi ruang dimensi, bukan berarti perbedaan posisi. Dengan taraf kondisi tinggi sebagai atas, taraf kondisi rendah sebagai sebagai bawah. Pada zaman kuno orang mengatakan Dewa naik ke langit, bukan naik ke awan, tapi adalah masuk ke dalam ruang waktu taraf kondisi yang lebih tinggi.

Saya tiba-tiba menyadari bahwa yang diketahui oleh umat manusia benar-benar sangat menyedihkan. Banyak yang salah. Saya tanya Mr. Ping, dahulu orang berkata tentang dunia akhirat, bukanlah itu adalah ruang-waktu lain, apakah semua yang meninggal akan ke sana. Mr. Ping mengatakan bahwa neraka adalah salah satu ruang waktu dalam Triloka, termasuk bawah tanah, adalah tempat di mana Raja Akhirat berada. Tidak semua orang yang meninggal harus pergi ke sana, hanya orang yang tidak baik setelah meninggal akan pergi ke sana. Banyak yang lebih baik, orang yang mengumpulkan pahala, setelah meninggal akan pergi ke tingkat tinggi ruang dimensi lainnya dalam Triloka, lebih tinggi dari umat manusia, dan beberapa yang pergi ke langit, tetapi tidak keluar dari Triloka. Dalam Triloka, ruang waktu yang lebih tinggi dari umat manusia banyak sekali. Dan beberapa yang tidak baik, orang yang berdosa, setelah meninggal akan di sidang oleh Raja neraka, bisa masuk ke neraka, atau akan masuk ke dalam enam jalur Samsara (reinkarnasi).

Beberapa orang bisa mendapatkan balasan langsung dalam kehidupan ini. Seperti melakukan sesuatu yang salah, segera semuanya jadi tidak lancar, bisa muncul masalah ini muncul masalah itu, ini merupakan balasan dalam kehidupan ini, dan beberapa orang karena akumulasi pahala pada kehidupan sebelumnya, maka balasan tidak menimpa, dan beberap sudah tidak pantas mendapat balasan. Dewa tidak membalas kejahatnnya lagi, ini adalah yang paling mengerikan, setelah meninggal adalah penderitaan tak berujung sedang menunggu, tidak pernah muncul lagi, disebut neraka tanpan ruang. Bahkan sampai pemusnahan jiwa dan raga.

Perkataan Mr. Ping membuat saya terkejut, saya sangat mengagumi Mr. Ping, merasakan dia tahu segala-galanya. Namun, Mr. Ping mengatakan bahwa dia benar-benar hanya tahu sedikit, bahkan juga belum sampai kulit bulunya. Dia mengatakan ada seseorang yang Mahatahu, tapi orang ini terlalu misterius, tak seorang pun tahu dari mana dia berasal, tidak ada yang tahu di mana dia, juga tidak ada yang tahu siapa dia. Mr. Ping mengatakan bahwa orang ini pada masa yang akan datang akan menjadi Guru saya. Karena nasib baik saya sangat besar, saya telah menjalin takdir dengan dia, setelah berapa tahun, saya akan bertemu dia, tapi sekarang takdir belum sampai. Mr. Ping mengatakan bahwa ini jugalah yang dikagumni semua orang, termasuk dirinya. Mr. Ping mengatakan bahwa saya akan tahu semua ini pada masa akan datang, saya akan menghargainya.

Mr. Ping mengatakan, sebenarnya pada masa kehidupan ini, dia menjalin takdir pertemuan dengan saya, dan mengenal saya, juga adalah takdir yang sangat banyak yang telah berjalan dalam masa yang sangat lama sebelumnya. Dalam kehidupan dunia masa ini, hanya datang melaksanakan takdir pertemuan saja. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
6. Tubuh Sejati

Ketiga kalinya saya melihat Mr. Ping adalah ketika saya SMP, saat itu adalah tahun 1980an, di seluruh negeri Tiongkok sedang populer Qigong. Ayah saya dari dulu selalu tertarik pada totok titik akupuntur, Tai Chi, sekarang ini sudah menjadi penggemar Qigong. Kadang-kadang dia bahkan tidak menghiraukan pabriknya, jika mendengar ada master Qigong yang membuka kelas ceramah, dia akan pergi mendengarkannya. Dia sudah bertemu dengan beberapa Guru Qigong yang sangat terkenal, juga berkoresponden dengan mereka, surat-surat sudah setumpuk tebal, saat itu ayah menyimpan semuanya.

Saya ingat ketika waktu itu, saya tidak tahu guru Qigong yang mana, mengajar ayah ilmua ajaib sentilan dua-jari, katanya adalah latihan warisan rahasia mereka. Dia memberitahu ayah jangan mengajar orang lain. Saat itu fisik saya lemah, ayah mengajarkan ilmu sentilan dua jari. Saya ingat tiap hari saya mesti bangun jam tiga pagi, kemudian bermeditasi, melakukan latihan gerakan, lalu dalam pikiran apa harus berpikir tentang Qi apa, menembus ke seluruh tubuh hingga ke Dantian, lalu kedua lengan, kemudian ke kedua jari ... saya juga tidak begitu jelas lagi. Dua malam pertama saya bisa bangun dalam kegembiraan untuk berlatih, sampai hari ketiga saya tidak bisa bangun lagi. Ayah berteriak membangunkan saya, saya takut karena kewibawaan ayah, tidak berani tidak bangun, kemudian secara diam-diam duduk tertidur. Setelah duduk bermeditasi, harus keluar berlatih sentilan dua jari, pertama berlatih lima jari, kemudian dikurangi secara bertahap hingga berlatih dua jari, dan secara bertahap meningkat, dan akhirnya harus dengan dua jari menopang seluruh tubuh dengan posisi terbalik tegak, bahkan menaruh batu di tubuh. Master Qigong itu mengatakan bila bakat dasar baik, tidak lebih dari satu tahun Anda dapat berhasil. Setelah berhasil dengan menggunaan dua jari menancap ke dinding, Anda dapat melubangi dinding.

Ketika ayah tidak mengawasi, saya tidur di luar. Kadang-kadang ayah mengatakan akan memeriksa bagaimana hasil latihan saya. Saya menahan rasa sakit hingga air mata juga mengalir keluar, ayah tahu saya bermalasan terus, tidak ada kemajuan. Tapi malah sangat puas dan mengatakan ada kemajuan. Saya merangkak bangun, 10 jari sangat sakit hingga tidak bisa dibengkokkan, waktu makan pagi juga tidak bisa memegang sumpit dan menjepit sendok untuk makan.

Untung saja, kemudian ayah mengatakan kepada master Qigong tersebut bahwa saya berlatih sentilan dua jari. Master Qigong itu mengatakan bahwa, di bawah 18 tahun jika berlatih akan merusak tubuh, pertumbuhan tubuh menjadi tidak sempurna. Ayah terkejut, akhirnya cepat-cepat mengatakan kepada saya jangan berlatih lagi. Saat itu saya sudah berlatih selama sepuluh hari lebih, akhirnya saya lega.

Saat itu perpustakaan di sekolah SMP saya tidak terbuka untuk siswa, tetapi ayah sangat kenal dengan kepala sekolah dan banyak guru, maka saya dengan identitas guru sepanjang hari diam di perpustakaan untuk mencari jenis buku-buku yang berhubungan dengan agama, metafisika, dan misteri yang belum terpecahkan. Saat itu reformasi baru dimulai dan banyak buku-buku baru masuk, saya beruntung dan kenyang dengan buku-buku itu, saya sangat memahami hal- hal baru.

Ketiga kalinya bertemu dengan Mr. Ping adalah saat musim panas, saat itu meskipun hari libur, saya masih sepanjang hari di perpustakaan sekolah mencari buku-buku untuk dibaca. Sekolah tidak terlalu jauh dari pabrik ayah, siang hari saya ke pabrik untuk makan siang, malam ikut mobil ayah kembali pulang.

Sore itu, sudah hampir waktu makan malam, saya keluar dari sekolah siap untuk pergi ke tempat ayah. Baru keluar dari sekolah sudah melihat ada seseorang berdiri di sana menatap saya, saya melihatnya sangat terkejut. Saya memiliki perasaan yang samar-samar bahwa dia adalah Mr. Ping yang pernah saya lihat ketika berumur lima tahun, tapi tidak yakin. Karena hanya perasaan, karena telah bertahun-tahun, wajahnya sudah lama saya lupakan. Kemudian Mr. Ping memanggil saya, dia masih ingat nama panggilan saya, saat itu saya yakin betul, dan sangat terharu, cepat berlari ke arahnya. Saya tidak tahu bagaimana Mr. Ping tahu saya berada di sekolah ini. Saya bertanya pada Mr. Ping apakah telah berkunjung ke rumahku, dia menggelengkan kepala. Mr. Ping mengatakan hanya kebetulan lewat saja, sehingga datang menemui saya.

Saya merasa air mata hampir mengalir keluar. Saya selalu merasa Mr. Ping tampaknya seperti family yang sudah sangat lama, tapi lama tidak bertemu, namun dia terus memikirkan saya. Saya cepat-cepat menarik Mr. Ping, untuk ketemu ayah, ayah sudah tentu sangat senang. Ayah ingat Mr. Ping tidak makan keong amis, dia kemudian mengirim orang pergi ke pasar membeli sayuran yang paling segar, kemudian bersama dengan kami kembali pulang ke rumah.

Keesokan harinya ayah menarik Mr. Ping ke kamar buku. Ayah mengambil catatannya selama bertahun-tahun tentang penelitian dan pengalaman latihannya dan mengajukan pertanyaan, saya berdiam di samping mendengarkan. Mr. Ping terus menggelengkan kepala, dia dengan wajah sangat serius memberitahu ayah bahwa sekte-sekte lainnya, dia tidak tahu. Dia hanya tahu aliran dari dia saja. Dia mengatakan aliran kultivasi banyaknya tak terhitung, tetapi tidak boleh secara bersamaan berkultivasi dua aliran, bila tidak orang ini akan rusak.

Mr. Ping melihat ayah begitu ceroboh, sangat cemas, katanya, setiap aliran dalam Triloka ini ada tempat perpadannya yang hendak dia tuju, ini adalah tempat dia kembali. Setiap orang memiliki tubuh sejati, tubuh sejati bukanlah tubuh fisik, juga tidak tampak dalam ruang dimensi kita, kebanyakan orang tidak bisa melihat. Praktek kultivasi yang sesungguhnya, adalah benar-benar tubuh sejati ini sedang berperan. Jika berkultivasi dua aliran atau lebih, maka tubuh sejatinya akan kacau, di atas sana siapa juga tidak menghendakinya, maka orang jadi rusak, kultivasinya tidak dapat berhasil.

Mengapa dalam aliran ini harus diwariskan secara tunggal? Ratusan, ribu tahun baru memilih satu orang? Karena orang yang dipilih haruslah yang terbaik, pasti akan berhasil berkultivasi. Kalau tidak pengikutnya melakukan kesalahan besar, Gurunya juga akan jatuh ke bawah, kultivasinya jadi gagal!

Lu Dongping mengatakan sebuah pepatah: Lebih baik menyelamatkan binatang daripada menyelamatkan manusia! Mengapa, karena manusia tersesat dalam hubungan perasaan, nafsu keinginan, kemarahan, kebencian, ketenaran, kepentingan, sex..., yang mana bisa dilepaskan? Mulut mengatakan melepaskan, hatinya terikat tidak mau lepas, seperti disayat pisau, ini disebut tidak dapat diselamatkan.

Mengapa dalam dunia diturunkan agama, mengapa ada orang suci? Ini adalah menyelamatkan orang, tidak mengajar kebejatan manusia. Mereka dalam kondisi terinspirasi seluruh jagat raya, turun ke dunia menyelamatkan orang. Ini adalah rahmat Tuhan terhadap manusia, manusia hanya dapat mengetahui sebegitu, hal-hal yang jauh lebih tinggi, harus berkultivasi sampai ke taraf kondisi tertentu baru boleh diketahui. Sembarangan membocorkan rahasia langit, itu adalah tidak hormat kepada Dewa, juga akan mencelakakan orang tersebut. Karena terlalu tinggi, orang-orang tingkat rendah tidak dapat menerima, akan mendorong dia ke arah berlawanan, dia tidak akan pernah percaya lagi, maka tamatlah riwayatnya. Banyak hal, manusia tidak berpikir itu adalah alami, manusia tidak mengetahui banyak hal, maka apa pun berani dia katakan, berani dia lakukan.

Setiap agama memiliki tempat untuk kembali, tempat tujuan berbeda, oleh sebab itu tidak boleh sembarangan, harus berkultivasi secara tunggal. Misalnya, Anda mengatakan agama Kristen, tujuannya adalah surga. Dalam Buddhisme ada banyak aliran, tempat tujuan setiap aliran juga berbeda, oleh sebab itu antar aliran mereka juga tidak boleh kacau. Harus berspesialisasi tunggal. Jika tidak ia tidak akan berhasil berkultivasi.

Ayah masih tidak mengerti, misalnya ambil sebuah contoh, di tempat yang tinggi di Pegunungan Kunlun, ada seorang kutlivator Shan Shang Tian Zheng, dia telah berkultivasi selama 5.000 tahun, taraf kondisinya telah lama keluar dari Triloka, jauh melebihi Triloka. Tapi ketika dia masih muda pernah berkultivasi aliran lainnya, dan tidak menyelesaikannya hingga mencapai kesempurnaan dia lantas berkultivasi aliran lain, oleh sebab itu tubuh sejatinya kacau, tidak murni lagi, dan di atas kedua belah pihak juga tidak mau mengakuinya, dalam Triloka dia tidak memiliki tempat untuk kembali. Oleh sebab itu dia bisa bertahan di sini, menunggu seseorang untuk membantunya agar dapat melepaskan simpulnya, memberinya sebuah tempat kembali.

Ketika Mr. Ping sedang berbicara, tiba-tiba lidahnya tergigit sendiri, dia lantas tidak berbicara lagi, dia angkat tangan memukul pipinya tiga kali. Ayah terkejut, karena kami belum pernah melihat kelakuan Mr. Ping yang aneh ini.

Setelah beberapa saat, ayah dengan nada kecil bertanya kepada Mr. Ping apa yang terjadi. Setelah tenang sesaat Mr. Ping mengatakan, apa yang tadi ia katakan, Shan Shang Tian Zheng terus mendengar, Tian Zheng tidak suka manusia mengetahuinya, dia anggap itu adalah sebuah penghinaan baginya, sehingga tadi dia menghukumnya. Saya dan ayah setelah mendengarkan, tidak berani bertanya lagi, benar-benar tiga kaki diatas kepala ada Dewa. (Dajuyuan/lim)

(Bersambung)
 
7. Manusia Naga Huan

Identitas Mr. Ping masih misteri, saya dan ayah berulang kali bertanya, akhirnya Mr. Ping memberitahu kami. Mr Ping mengatakan bahwa dalam dunia ini dia memiliki sebuah identitas khusus, yang disebut "Menusia Naga Huan", oleh sebab itu dia tetap mempertahankan tubuh manusia sehingga bebas keluar dan masuk ke dunia manusia.

Saya pernah membaca sejarah, saya ingat ketika dinasti Shun, seorang pria bernama Dong Fu, disebut marga Long (Naga) Huan, juga ada seorang pria bernama Liu Lei, adalah bermarga Naga. Saya bertanya pada Mr. Ping yang dimaksud apakah adalah manusia Naga Huan dalam sejarah ini?

Mr. Ping mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat bagaimana sejarah menulis, tetapi dia memang keturunan Dong Fu. Mr. Ping berkata, tehnik "Naga Huan" terus tersebar di dunia, sebenarnya banyak hal-hal ajaib, seperti Qi Men Dun Jia, dll, tidak hilang, terus terwariskan secara pribadi di dunia, hanya orang-orang tidak boleh tahu. Mereka pada umumnya dalam beberapa ratus atau seribu tahun, baru memilih satu orang di dunia untuk diwariskan, dan membawanya ke dunia luar dengan tenang berkultivasi, orang di seluruh dunia tidak mengetahuinya.

Mr. Ping mengatakan, dalam aliran besar, pada umumnya setiap aliran, memiliki kultivasi sendiri yang spesifik, aliran lain tidak bisa masuk. Seperti Tao primitif, tempat kultivasinya di Pegunungan Kunlun Tiongkok. Masing-masing kultivator, memiliki gua sendiri, beberapa di tengah-tengah gunung besar, dan beberapa di bawah gunung, beberapa di lereng gunung, namun mereka menggunakan kemampuan supernormal menutup gua, manusia biasa tidak bisa melihat di dalamnya ada gua, juga tidak mungkin masuk. Mereka berkultivasi di dalam, tidak makan atau minum, berkonsentrasi pada kultivasi, jika kultivasi tidak tercapai maka akan meninggal di dalam, biasanya kultivasinya bisa mencapai ratusan tahun, dan beberapa sampai ribuan tahun, sampai berhasil kultivasi baru keluar. Persyaratan kultivasi masing-masing aliran juga berbeda, ada beberapa aliran dalam kultivasinya, meminta untuk mengembara di dunia. Namun, ada beberapa aliran kultivasinya belum tentu di dalam gua.

Mr. Ping mengatakan bahwa orang yang berkultivasi di dunia luar ini, di mana-mana ada, jumlahnya juga tidak sedikit . Dia telah bepergian ke seluruh China, telah berkunjung ke banyak gunung yang tinggi, juga bertetemu kultivator seperti ini . Dalam lingkup kultivasi aliran mereka, tidak mengizinkan aliran kultivasi lain ikut berkultivasi.

Jika mereka hanya sedang sekedar lewat tidak masalah. Meskipun mereka bersembunyi di gunung-gunung, tetapi mereka saling mengenal. Mr. Ping mengatakan, setelah masuk ke dalam arena kultivasi mereka, biasanya hanya menyapa mereka, meminjam jalan, tidak akan ada komunikasi lebih lanjut, karena ini berkaitan dengan hal-hal dari sekte-sekte yang berbeda, dikhawatirkan akan mengacaukan tubuh sejati.

Saya setelah mendengar, secara diam-diam terkejut, saya benar-benar mengagumi para kultivator ini, dalam ratusan hingga ribuan tahun, sendirian tetap tenang di dalam gua batu yang gelap dan dingin, penderitaan seperti apa yang mereka alami! Mr. Ping tertawa dan berkata anda jangan meremehkan gua dingin ini, sebenarnya nikmatnya tiada tara. Dia mengatakan setelah kultivasi sampai tingkat tertentu, gua batu adalah dunia yang ajaib, di dalamnya luas tak bertepi, gunung yang tinggi dan air yang mengalir, burung yang berterbangan dan binatang yang ada di dunia manusia semuanya ada di dalam gua, sangat fantastis, tetapi orang-orang tidak bisa membayangkan.

Sekali lagi saya terkejut, tiba-tiba teringat cerita dongeng Xuanhu Jishi, dikatakan seorang pendeta Tao, memberi perawatan medis dalam kota yang sibuk, dia selalu membawa sekendi arak di sampingnya, di malam hari dia melompat ke dalam sebuah kendi arak kecil itu, hari berikutnya baru keluar. Ada seorang anak muda menyembah pendeta Tao ini sebagai guru, pendeta Tao mengajak dia melompat ke dalam kendi, anak muda ini ikut melompak ke dalam, dan menemukan di dalam kendi kecil itu, ternyata adalah sebuah dunia indah yang luasnya tiada tara, burung dan hewan , gunung dan sungai, semuanya ada.

Saya tanya Mr. Ping, apakah benar demikian? Mr. Ping mengangguk dan berkata kultivasi sampai taraf tertentu, anda dapat menggabungkan gua tempat kultivasi dengan ruang dimensi tingkat tinggi, membentuknya menjadi sebuah dunia tingkat tinggi. Pada saat ini, lubang ini disebut "Gua langit", telah menjadi tempat Dewa. Mr. Ping mengatakan bahwa manusia biasa melihat berkultivasi itu menderita, pada kenyataannya para kultivator melihat manusia biasa itu baru mengalami penderitaan yang sesungguhnya, masing-masing ada kesenangannya sendiri. Seperti dunia babi melihat manusia, merasa manusia sangat menderita, sangat lelah sepanjang hari, tidak dapat bergulingan dalam kubangan lumpur, tidak dapat menikmati seperti mereka, tapi manusia melihat babi merasakan, babi sangat menderita, mereka sangat kotor, semua punya kenikmatan sendiri. Saya menganggukan kepala, bisa memahaminya.

Mr. Ping mengatakan kepada saya bahwa ada banyak jenis Naga, ada Naga enam jalur samsara Triloka, ada Naga Pelindung Fa dalam aliran Buddha, juga ada Naga yang tidak termasuk dalam Triloka, berbagai macam jenis. Walaupun Naga dalam enam jalur samsara, secara garis besar juga dibagi ke dalam Naga liar dan Naga berbalik ke asal. Misinya adalah untuk mengurusi Naga dalam enam jalur samsara, terutama Naga liar kembalikan ke asal, bersamaan juga membasti roh jahat dalam dunia manusia, sehingga mereka tidak dapat mengganggu dunia manusia, mempertahankan ruang manusia secara normal.

Mr. Ping mengatakan bahwa beberapa Naga tidak termasuk ruang lingkup wewenangnya, seperti Naga aliran Buddha, ada beberapa Naga sumber asal tingkatnya tinggi, tingkatnya jauh lebih tinggi dari dia, yang ini dia sama sekali tidak memiliki kualifikasi untuk mengurusinya.

Saya bertanya kepada Mr. Ping, ketika masih anak-anak apakah Naga yang saya tangkap bersama dia adalah Naga liar. Mr. Ping mengangguk, dia katakan pada umumnya taraf Naga liar tidak tinggi, kemampuan relatif kecil, namun semuanya memiliki ciri khusus, juga ada yang membawa misi khusus.

Saya tiba-tiba teringat kisah naga menyemburkan api dalam cerita orang barat, bertanya lagi jenis apa naga tersebut. Mr. Ping menggelengkan kepala, yang ini bukan termasuk Naga, ini adalah monster dalam neraka, samasekali tidak ada hubungan dengan Naga, bukan kelas yang sama.
Saya terpikir tentangh hujan, dan bertanya pada Mr. Ping, apakah setiap kali turun hujan selalu ada Naga di balik awan mengendalikan hujan? Mr. Ping tertawa dan mengatakan bukan hanya seekor naga, tapi sekelompok naga.

Mr. Ping mengatakan kepada saya bahwa kadang-kadang, di langit dari kejauhan pun sama sekali tak berawan, tiba-tiba muncul awan memenuhi langit, tiba-tiba berkumpul, memenuhi langit, hujan badai mulai turun. Awan ini seperti sesuatu dari ketiadaan, tidak ada yang tahu itu datang dari mana. Mr. Ping mengatakan demikian, saya ingat ini benar, saya telah mengalaminya berkali-kali, tetapi selama ini tidak pernah dipikirkan.

Mr. Ping mengatakan, awan ini sebenarnya seperti muncul menghampiri. Di sana sebenarnya ada sekelompok Naga berkumpul bersama-sama, akan mengatur hujan, berpadanan ke dalam ruang dimensi kita ini, maka muncullah sekelompok awan, jika tidak ada awan benar-benar tidak bisa turun hujan. Jika Naga ini tidak menurunkan hujan, mereka akan bubar, maka tumpukan awan hitam ini, dengan sendiri akan buyar, menghilang.

Saya bertanya pada Mr. Ping lagi, ada yang mengatakan melihat Naga itu seperti apa? Mr. Ping mengatakan bahwa zaman dahulu, ruang dimensi manusia kita ini, ketika belum terkontaminasi, Naga dapat muncul di sini. Tapi orang-orang sekarang tidak dapat melihat Naga, kecuali mata ketiganya telah terbuka. Dan jika Naga benar-benar terlihat oleh manusia, dengan tubuh sejati turun ke ruang dimensi kita ini, mungkin Naga ini telah makan makanan ruang kita ini, dia sudah tercemar, dan tidak dapat kembali lagi, hanya dapat dieksekusi.

Beberapa tahun lalu, kebetulan saya melihat kejadian Naga jatuh di Yingkou propinsi Liaoning, kemudian teringat, saya bertanya kepada Mr. Ping tentang masalah ini, mungkinkah ada masalah ini? Mr. Ping mengatakan bahwa Naga itu adalah dia yang dieksekusi, itu juga adalah kehendak langit, namun hal-hal kongkret, masalah yang detil dia tidak boleh beritahu. (Dajuyuan/lim)

(Bersambung)
 
8. Meridian (Saluran Energi)

Setelah Mr. Ping tinggal di rumah saya sekitar empat hari, tiba-tiba di pagi hari itu, dia bilang ada masalah mendadak dan penting, mesti harus berangkat. Ayah dan saya tentu saja ingin menahan dia untuk tinggal beberapa hari lagi. Mr. Ping mengatakan kemarin malam dia menerima kabar dari Danau Dongting, katanya di bawah danau Dongting ada monster ikan hitam mengacau, ia telah melukai etnis Naga yang kembali ke danau Dongting. Monster tersebut mengusir etnis Naga keluar dari danau, sehingga mereka tidak punya tempat tinggal. Sekarang dia harus bergegas ke sana untuk menyingkirkan monster ikan hitam tersebut. Bila tidak dilakukan lama kelamaan, monster tersebut akan mencemari seluruh air danau, maka etnis Naga tersebut akan dalam bahaya, juga akan membahayakan umat manusia, menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.

Saya tidak mengerti, lantas minta Mr. Ping untuk memberi penjelasan.

Mr. Ping berpikir sejenak, kemudian berkata kepada saya, jiwa kehidupan adalah dalam siklus berputar, jika siklus berputar terputus, kehidupan akan mati, semua kehidupan di dalam alam semesta semua seperti ini. Setiap kehidupan kecil dari sebuah tubuh adalah sebuah siklus kecil, dan pada taraf yang sama, pada sebuah lingkaran dalam jiwa kehidupan yang sama, semua kehidupan kecil yang sederajat, satu sama lain juga dapat saling berhubungan untuk membentuk sebuah sikulus perputaran yang besar, dengan demikian dapat membentuk sebuah tubuh kehidupan yang lebih besar. Dan faktor membentuk siklus ini adalah "meridian." Meridian ada dimana-mana, hanya mata manusia tidak bisa melihat dan juga tidak bisa menyentuhnya.

Sebagai contoh, kita tubuh manusia memiliki meridian, pengobatan Shinse yang utama adalah melalui meridian menyembuhkan penyakit. Jika meridian tersumbat, sirkulasi perputaran tidak akan lancar, maka pada tubuh akan timbul gejala penyakit yang sesuai. Hanya melalui obat-obatan herbal dan akupunktur menembusi saluran meridian itu, penyakit baru bisa sembuh. Masih ada menotok titik akupunktur sebenarnya adalah menutup meridian, jika titik akupunktur ditutup, maka akan terjadi masalah yang terkait terhadap orang tersebut, membuka titik akipuktur adalah menembusi meridian kembali.

Titik akupunktur tubuh manusia, sebenarnya adalah titik perpaduan dari persilangan meridian tubuh manusia, juga dikenal sebagai Qiao. Titik akupunktur yang berbeda, mengendalikan meridian yang berbeda, yaitu mengendalikan kemampuan yang berbeda dari tubuh manusia. Dan meridian adalah tidak kelihatan, meridian bukanlah pembuluh darah, manusia membuka lima jari, sebenarnya ujung dari lima jari semua ada meridian yang secara langsung saling berhubungan, manusia tidak dapat melihat, dan tidak dapat menyentuh, sedangkan siklus meridian dapat tampak melalui sirkulasi dan pergerakan peredaran darah. Karena semuanya saling terkait, saling berdampak, oleh sebab itu pada umumnya meridian yang disebut oleh para Shinse, adalah pembuluh darah bukan meridian yang sebenarnya.

Dalam tubuh manusia ada meridian, ini akan membentuk siklus kehidupan tubuh manusia yang kecil, dan antara sesama manusia, ada meridian yang saling berhubungan, ini adalah yang disebut “takdir.” “Takdir" sangat banyak jenisnya, dengan “takdir darah”, “takdir jodoh”, “takdir kebajikan”, “takdir kejahatan”, antara sesama manusia itu semua dihubungkan oleh meridian manusia, bisa berperan. Generasi penerus yang dilahirkan oleh nenek moyang yang sama, mereka semua memiliki sebatang meridian leluhur yang besarnya seperti batang pohon, ranting pohon saling berhubungan, jika semakin jauh, meridian semakin halus. Hubungannya semakin halus. Dan hubungan di antara orang tua dan anak-anak, juga adalah meridian yang saling berhubungan, ini disebut takdir pertemuan darah. Dengan teman-teman, musuh, antara mereka yang akrab, juga saling terkait oleh meridian yang kompleks. Ada yang meridiannya besar, ada yang meridiannya halus, ada yang meridiannya mengalirkan beberapa informasi yang baik, ada yang mengalirkan beberapa informasi yang jahat, inilah yang dikatakan orang-orang, takdirnya besar, takdirnya dangkal, takdirnya baik, takdirnya jelek.

Orang yang tidak ada takdirnya tidak akan bertemu. Bahkan di antara kerumunan manusia, bergegas melewati juga perlu beberapa takdir. Mr. Ping mengatakan bahwa dia sebenarnya memiliki takdir mendalam dengan keluarga kami. Sebab pada umunya manusia luar duniawi dan manusia biasa tidak dapat hidup bersama dan saling berhubungan, ini tidak diizinkan, kecuali ada misi khusus dan takdir, dan antara dia dan saya, karena hal inilah.

Mr. Ping mengatakan, alam yang kita tempati ini juga sama, ia sebenarnya adalah sebuah jiwa kehidupan besar, adalah sebuah spirit Dewa, hanya manusia tidak tahu. Manusia memiliki lima meridian, cairan darah, pembuluh darah dan sebagainya. Alam memiliki danau, lautan, sungai, gunung, suasana, ini adalah organ siklus perputaran jiwa kehidupan dari alam. Manusia ada meridian, alam juga memiliki meridian, ia memiliki meridian air, meridian Naga dan sebagainya…, Ini juga membentuk siklus perputaran jiwa kehidupannya. Alam adalah sebuah siklus perputaran yang besar, dan bahkan kita umat manusia, berbagai organisme, semua adalah bagian dari siklus perputarannya, semua memiliki meridian yang saling terkait dengan alam, semua ini termasuk sebagian dari tubuh spirit Dewa dari alam ini.

Orang dahulu selalu berkata, manusia dan langit menyatu, ini mengacu pada membuka ratusan titik akupunktur tubuh manusia, ratusan titik akupunktur merujuk pada titik pertemuan antara jiwa kehidupan dengan alam, menghubungkan meridian antara manusia dengan alam, agar tubuh manusia menerima citra informasi dari alam dan merasakan alam dan berkomunikasi dengan alam, akhirnya kembali ke alam dan kembali ke pangkuan Dewa, hingga dengan jernih mengenali dirinya, menemukan dirinya yang sebenarnya. Hanya saja orang-orang sekarang sudah terkontaminasi, ratusan titik akupunktur mereka telah tersumbat oleh ego dan nafsu keinginan dan kenikmatan materi yang terbentuk setelah lahir, hubungan dengan alam telah terputus, sehingga semakin berlawan dengan alam, semakin berlawan dengan Tao, juga semakin tidak dapat menemukan dirinya yang sejati lagi, akhirnya benar-benar sudah tersesat.

Manusia modern sekarang sudah tersesat, umat manusia yang tersesat adalah yang paling menakutkan, jika mereka tidak dapat menemukan jalan berbalik ke asal, dalam alam ini tiada ada tempat bagi mereka untuk ditempati lagi, di mana pun tidak dapat menerima mereka, akhirnya akan hancur dimusnahkan. Pada saat itu akan ada bencana alam, bencana buatan manusia dan berbagai bencana, dan bahkan dunia kiamat. Ini adalah hukuman spirit Dewa terhadap manusia, sebenarnya Dewa sangat belaskasih, mereka tidak akan menyakiti orang-orang mereka sendiri, seperti juga tidak akan mencederai tubuh dirinya sendiri, mereka terus memberi kesempatan kepada umat manusia untuk kembali balik ke asal. Hanya saja umat manusia sudah terlalu tersesat, dan benar-benar telah meninggalkan Tuhan mereka, jalan berlawanan dengan Tuhan, sudah tidak mungkin kembali lagi. Ibarat lumpur pada tubuh, meskipun ia menempel pada tubuh, tetapi ia tidak termasuk bagian dari tubuh, sehingga ia harus disingkirkan, jika tidak ia akan mencemari seluruh tubuh.

Mr. Ping memberi hadiah sebuah pepatah, "Manusia biasa menemukan lingkungan materi diolahnya menjadi lingkungan dirinya, Sang sadar mengevolusi lingkungan diri menjadi lingkungan materi" Mr. Ping menjelaskan bahwa manusia selalu terjebak oleh lingkungan sekitarnya, terganggu olehnya, sukacita deminya, dibuat jadi sedih, dibuat pusing, tujuh perasaan enam nafsu, penderitaa yang tak terkatakan. Inilah manusia biasa. Namun Sang sadar tidak terjebak oleh masalah di depan mata, tidak tersesat, dia dapat membuka spirit Dewa menyatu dengan alam, saling berinteraksi, dia menjalankan kekuatan alam, mentransformasi dirinya menjadi Alam.

Mr. Ping mengatakan bahwa Danau Dongting ini adalah tempat pertemuan meridian air di Tiongkok, ibarat sebuah titik akupunktur tubuh manusia, sangat krusial dan sangat berperan terhadap sumber air di Tiongkok, jika Danau Dongting tercemar, hal itu mempengaruhi seluruh lingkungan Tiongkok, karena meridian air adalah bersiklus dan saling terhubung. Oleh sebab itu, selama ini terus telah dijaga oleh etnis Naga, menjamin kejernihannya, terhubung lancar dengan meridian air di berbagai aliran.

Setelah bercerita setengah hari, akhirnya saya mengerti maksud Mr. Ping, dan lebih terkejut lagi, mengetahui lebih banyak lagi hal-hal yang tidak pernah saya tahu. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
9. Shinse Ajaib Berlengan Tunggal

Seperti sebagian besar anak-anak seusia saya saat itu sangat tertarik terhadap petualangan, tak kenal takut. Saya mendengar bahwa Mr. Ping akan pergi membasmi monster ikan hitam, Mr. Ping juga pernah mengatakan dia memiliki takdir pertemuan besar dengan saya, saat itu sedang bertepatan dengan liburan musim panas, saya teringat ketika saya masih kecil, Mr. Ping membawa saya pergi menangkap Naga Tanah, maka saya membuat keputusan yang berani untuk mengikuti Mr. Ping melakukan perjalanan, mencari pengalaman, melihat bagaimana caranya memusnahkan monster ikan hitam tersebut. Saya terpikir itu pasti seperti dongeng yang ditulis dalam cerita, suatu peristiwa yang sangat mendebarkan, sambil berpikir saya menjadi lebih bersemangat, malah semakin memperkuat kepercayaan terhadap diri sendiri.

Ayah sangat terkejut setelah mendengar ucapan saya, namun Mr. Ping luar biasa tenang, dia sepertinya sudah tahu masalah ini dari awal. Dia hanya berkata kepada saya, mengembara adalah sesuatu yang sangat menderita, makan di tempat terbuka, tidur di lantai, bisa kenyang satu kali makan juga bisa kelaparan, samasekali tidak makan, dan juga berbahaya.

Saya telah membuat keputusan teguh, walaupun kehilangan nyawa juga tidak takut, saya mengira mungkin Mr. Ping tidak akan mengajak saya. Saya kemudian mati-matian memohonnya, tidak membiarkan dia pergi. Mr. Ping berhenti sejenak, lalu kembali menatap ayah, berkata kepada saya, usiamu masih kecil, mau pergi bersama saya, kamu harus terlebih dahulu minta izin dengan ayahmu baru boleh, ayahmu yang harus membuat keputusan.

Saya terus memandang ayah, akhirnya ayah memberitahu saya, sebenarnya dia juga ingin pergi, tapi dia tidak mengatakannya. Ayah sangat serius terhadap kemandirian saya, dia merasa seorang pria harus mencoba berkelana ke mana-mana, melihat dunia luar. Ditambah lagi ada Mr. Ping yang menjaga saya, maka ayah secara pelan-pelan menganggukkan kepala, rela melepas saya pergi. Ayah meminta kepada Mr. Ping agar sebelum akhir musim panas mengantar saya pulang, karena saya harus sekolah.

Mr. Ping tidak mengatakan apa-apa, hanya mengangguk sedikit menyetujuinya. Saya sangat senang, bergegas membawa beberapa potong pakaian, pasta gigi dan sikat gigi, dimasukan ke dalam tas. Ayah memberi saya sedikit uang, dia biasanya jarang memberi saya uang saku, katanya hati-hati di jalan, harus bersama Mr. Ping, jangan bertindak sembarangan, sebelum masuk sekolah harus ingat untuk kembali. Saya mengangguk, ayah menyuruh saya pergi lewat pintu belakang, katanya tidak boleh memberitahu ibu, bila tidak saya tidak dapat pergi. Dengan cara ini, saya keluar dari rumah, pertama kali dalam kehidupan saya melakukan perjalanan, saya sangat terharu.

Setelah mengikuti Mr. Ping berjalan tiga hari, kami sampai ke barat daya Propinsi Hubei.

Kami tidak berani berjalan pada saat panas di siang hari dan sore hari, hanya tidur saja, begitu matahari terbenam, kami mulai melanjutkan perjalanan. Berjalan cepat di malam hari, terus bergegas hingga matahari terbit, setelah itu kami akan mencari tempat yang sejuk untuk tidur. Mr. Ping mengatakan bahwa malam hari tidak ada orang, dapat berjalan lebih cepat dibanding siang hari, saya merasa berjalan bersama dengan Mr. Ping kaki saya seperti ditiup angin, ditambah lagi dengan semangat yang tinggi, sedikitpun tidak merasa lelah.

Kami berdua tidur di alam terbuka, ketika tidur Mr. Ping duduk bersila, kedua mata sedikit dikatupkan, dengan tenang duduk di situ, sedikitpun tak bergerak. Ketika makan, Mr. Ping akan memegang mangkuk nasi, minta sedekah ke orang-orang, setelah dapat dia membiarkan saya makan kenyang, dia sendiri tidak makan. Belakangan saya malu untuk makan duluan, lalu minta Mr. Ping untuk makan terlebih dahulu. Mr. Ping menggelengkan kepala, katanya sebenarnya dia tidak makan, ia makan hanya beberapa kali saat ke rumah saya, karena takut kami salah paham maka dia baru makan di rumah kami.

Mr. Ping mengatakan tidak boleh sembarang meminta sedekah, jika meminta terlalu banyak, ia akan mengikat dirinya sendiri, akan sulit dilepas. Saya setelah mendengarnya merasa sangat sedih, merasa tidak enak. Mr. Ping hanya karena ingin mejaga saya, dia membiarkan saya makan sampai kenyang, demi saya dia minta sedekah, ini menambah kerepotan Mr. Ping.

Namun Mr. Ping dengan rilek tersenyum, dia mengatakan bahwa dia bersama saya karena takdir yang ditentukan dari langit, ada misinya, jadi tidak masalah, sedekah yang dia minta demi saya juga sudah ditakdirkan dari langit, lengit dapat mengevolusi takdir, juga dapat melepaskannya. Mr. Ping mengatakan bahwa sebenarnya dalam kali ini bisa membawa saya keluar melihat sedikit pengalaman, juga adalah takdir yang sudah ditetapkan jauh hari, kalau tidak saya tidak mungkin bisa ikut. Saya sangat menyadarinya.

Sepanjang jalan, karena saya terus menerus bertanya, Mr. Ping memberitahu kepada saya banyak hal, dia mengatakan monster ikan hitam rakasa, asal usulnya tidak rendah, ia telah berkultivasi selama 4.000 tahun lebih. Terus menerus berkultivasi di dasar danau, karena danau Dongting adalah tempat pengumpulan meridian air, tempat keberadaan saripati, maka ikan hitam ini memperoleh spirit energi dari meridian air, telah menjadi Dewa air, kekebalannya luar bisa, pisau dan senjata tidak dapat melukainya.

Sebenarnya selama ia berkultivasi di dasar danau, tidak ingin menimbulkan masalah, sehingga tidak ada masalah dengannya. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, fenomena langit agak aneh, monster ikan hitam ini, menjadi sombong, ia merasakan kultivasi dirinya sudah sangat baik, tidak ada yang bisa mengalahkan dirinya, maka ia mulai menyerang etnis Naga, berangan-angan akan mengambil alih danau Dongting. Sekarang ia telah melukai etnis Naga, maka harus dibasmi, bila tidak sampai ia mencemari meridian air, maka habislah sudah.

Mr. Ping mengatakan bahwa monster ikan hitam memiliki pelindung badan dari Dewa air, jadi sekarang tidak dapat menyingkirkannya, harus menemukan sesuatu untuk membantu. Saya bertanya, apa itu? Mr. Ping mengatakan bahwa ini tidak ada dalam enam jalur reinkarnasi, nama makhluknya adalah Yi (moster ini bentuknya seperti kura-kura yang besar luar biasa, pasir cor yang dikeluarkan dari mulutnya diyakini bisa membunuh manusia), Yi adalah binatang yang sangat kotor, ia baru dapat melukai monster ikan hitam ini.

Saya sangat penasaran, kemudian bertanya lagi apa sebenarnya Yi itu. Mr. Ping mengatakan, Yi adalah semacam makhluk tingkat rendah yang sangat ganas. Ia tidak berada dalam enam jalur reinkarnasi, biasanya ia suka berbaring di bawah Neraka, makan makanan yang telah berkontaminasi dalam Neraka. Mr. Ping mengatakan bahwa beberapa orang di dunia secara kebetulan, pada waktu tertentu, dalam lingkungan yang sangat spesifik dan membuat hal-hal yang sangat kotor, maka Yi ini bisa menempel pada tubuhnya, mengontrol dia. Dia mengatakan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, ketika dia berkelana, dia bertemu seorang yang dirasuki oleh makhluk Yi ini. Tapi dia tidak bisa menyingkirkan Yi dari tubuh orang tersebut, jadi sekarang harus pergi mencari Shinse berlengan tunggal untuk membantu.

Saya masih penasaran terus, bertanya lagi, apakah Shinse berlengan tunggal hanya memiliki satu tangan? Mr. Ping tertawa, mengatakan bahwa lengan tunggal ini maksudnya bukan lengan tunggal manusia ini, tetapi adalah lengan sakral. Mr. Ping mengatakan, lengan sakral ada dalam tubuh sejati, lengan sakral Shinse Dewa dalam sejarah diwariskan turun temurun secara tunggal, seperti Bian Que, Hua Tuo dll, mereka adalah warisan lengan sakral Shinse Dewa. Dahulu ada dua lengan sakral, tapi entah kenapa, lengan sakral ini ketika diwariskan hingga saat akhir dinasti Tang, terjadi sedikit masalah, akhirnya hanya menyisakan satu lengan. Oleh sebab itu, yang diwariskan belakangan semua adalah Shinse Ajaib berlengan tunggal. Mr. Ping mengatakan selama ini Shinse Ajaib berlengan tunggal dengan Tao primitive ada sumber asalnya, pengobatan pada awalnya adalah salah satu cabang di bawah Tao primitif. Dia mengenal Shinse Ajaib berlengan tunggal generasi sebelumnya, yaitu Guru dari Shinse Ajaib lengan tunggal masa sekarang ini. Tapi dia sekarang sudah pergi, harus menemukan Shinse Ajaib yang sekarang ini, dia tahu Shinse itu tinggal di mana.

Pada hari keempat kami tiba di sebuah tempat dekat tempat tinggal orang Tujia, ada di dalam gunung, kami menemukan Shinse Ajaib tersebut. Shinse Ajaib ini sudah tua, berjanggut putih panjang, dia diam di tengah gunung membuat rumah dari batu yang bersandaran dengan gunung, dia membuka beberapa lahan di pegunungan dan menanam beberapa jenis sayuran untuk dia makan sendiri. Melihat Mr. Ping, Shinse Ajaib terkejut, dia menatapi saya, kemudian mengecilkan kelopak mata menatap Mr. Ping, setelah menatap agak lama, dia kemudian bertepuk tangan tertawa lebar mengatakan, sudah bertahun-tahun, tampangnya masih seperti tidak berubah tetap kelihatan muda.

Mr. Ping juga tertawa dan mengatakan hari ini datang ke sini adalah untuk meminta bantuan. Shinse Ajaib sedikit berbasa-basi mengatakan, saya tidak pantas, kalau ada sesuatu cepat memberi perintah dan apa masalahnya. Shinse Ajaib sebenarnya lebih muda dari Mr. Ping, juga menyebut Mr. Ping sebagai paman Guru, dia sangat menghormatinya.

Kami istirahat selama sehari di rumah Shinse Ajaib ini. Setelah berjalan empat hari, begitu merebahkan badan, baru terasa lelah, seluruh badan lemas. Shinse Ajaib menjamu kami dengan sayuran dalam kebun yang dia tanam sendiri, saya mengambil makanan lezat dan makan sampai kenyang. Saya tidak tahu apa yang dicampurkan ke dalam sayuran yang di masakan oleh Shinse Ajaib itu, sangat wangi, setelah makan sangat bersemangat, capek dan lelah semua lenyap, perut hangat dan sangat nyaman. Shinse Ajaib mengatakan dia telah memberi sedikit obat ramuan dalam makanan untuk menghilangkan kelelahan kami. Ketika sedang istirahat, dia dengan inisiatif mengobrol dengan kami, dia mengatakan dia sudah lama tidak mengobati orang, hanya kadang-kadang saja mengobati. Bila tidak ada uang, dia pergi menjual obat koyonya, dapat sedikit untuk biaya hidup, kemudian kembali ke gunung menanam sayuran.

Mendengar mereka ngobrol, saya baru tahu 70 tahun lalu Shinse Ajaib pernah ketemu Mr. Ping, setelah selang 70 tahun, dia masih bisa saling mengenali. Shinse Ajaib berkata setelah melewati berapa tahun, akhirnya tangan tunggal ajaib ini juga akan kehilangan pewarisnya. Setelah dia meninggal, tangan ajaib tidak boleh diwariskan lagi, sudah tidak mampu, tidak dapat digunakan lagi. Shinse Ajaib menghela napas dan berkata sekarang ini adalah bencana besar buat pengobatan tradisional Tiongkok, tampaknya pengobatan tradisional Tiongkok sulit untuk melewati bencana besar ini, dunia dikacaukan oleh dokter-dokter gelandangan, orang-orang dibuat semakin tidak percaya pada pengobatan Tradisional Tiongkok lagi.

Shinse Ajaib juga mengatakan pengobatan medis Barat sekarang ini diciptakan oleh manusia, tarafnya ada pada tingkat manusia ini, itu mudah diterima oleh manusia biasa, semua dapat menerimanya. Namun pengobatan tradisional Tiongkok, adalah diwariskan oleh Dewa pada manusia zaman dulu. Tarafnya sangat tinggi, manusia biasa pada umumnya, akar kebijakannya tidak cukup, maka tidak dapat menyadarinya, sehingga dalam sejarah banyak muncul dokter gelandangan, jadi banyak orang memiliki kesalahpahaman. Khususnya sampai masa kini, orang-orang modern sudah tersesat, semakin tidak dapat menerima pengobatan tradisional Tiongkok yang tarafnya lebih tinggi, sehingga nasib pengobatan tradisional Tiongkok juga hampir tamat.

Shinse Ajaib juga mengutip contoh untuk saya, seperti orang-orang pergi ke sekolah, mulai dari kelas satu, lalu kelas dua, kelas tiga ... ... dan kemudian universitas. Jika Anda memberikan pengetahuan universitas kepada anak yang baru kelas satu, dia tidak dapat menerima, dan juga akan membuat ia takut, selanjutnya dia akan menolaknya, benci sekolah, dan akhirnya melihat sekolah menjadi ofensif, membabi buta menentangnya. Ini juga adalah penyebab merosot jatuhnya pengobatan tradisional Tiongkok, oleh sebab itu dalam beberapa tahun ini dia juga tidak ingin mengobati penyakit lagi, hanya mengandalkan tenaga dia sendiri itu terlalu kecil, dan ini adalah bencana yang ditetapkan langit, dia tidak bisa mengubah apa pun. Shinse Ajaib semakin cerita semakin sedih, saya mendengarnya juga sangat sedih.

Saya menghibur Shinse Ajaib itu, sebenarnya saya sangat percaya pengobatan tradisional Tiongkok. Shinse Ajaib tertawa dan berkata jika murid Mr. Ping juga tidak percaya pada pengobatan tradisional Tiongkok, maka pengobatan tradisional Tiongkok dari dulu sudah punah, setelah berkata dia tertawa terbahak-bahak. Mr. Ping dengan cepat berkata bahwa dia bukan Guru saya, dia mengatakan dia jauh dari memenuhi syarat untuk menjadi Guru saya, hanya memilik takdir dengan saya, pada masa kehidupan ini membawa misi menjalin takdir pertemuan dengan saya. Shinse Ajaib menyadari dan mengangguk, tidak bertanya apa itu. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
10. Gu Huo

Pada malam hari, Kami mulai berangkat. Kami bertiga berjalan menuju ke arah selatan. Shinse Ajaib sangat ceria, suka berbicara, maka kami berjalan sambil ngobrol. Jalan gunung yang terjal namun dapat dilewati dengan mudah. Saya menduga umur Shinse Ajaib ini setidaknya sudah sembilan puluh tahun lebih, namun fisiknya sangat kuat, langkahnya lebih kuat dari anak muda.

Dalam perjalanan, Shinse Ajaib berbicara tentang pengendalian Gu. Saya bertanya, “apakah Gu itu sejenis cacing gelang?” Shinse Ajaib tertawa terbahak-bahak, mengatakan bahwa Gu ini bukan sejenis cacing gelang parasit, ia sungguh luar biasa kuatnya. Misalnya Yi yang akan singkirkan oleh Mr. Ping, itu juga termasuk cacing. Dia mengatakan bahwa cara untuk megendalikan Gu telah lama hilang, dia mungkin adalah salah seorang yang mampu mengendalikan Gu di dunia. Dia mengatakan Gu ini tidak dapat diditeksi oleh rumah sakit, walaupun orang tersebut dibunuh dan perutnya dibelah dan dibuka, juga tidak bisa menemukan Gu apapun, harus menggunakan metode pengobatan khusus, baru bisa dikeluarkan dan mengembalikan bentuk mulanya.

Shinse Ajaib mengatakan, dia pernah berkelana selama 40 tahun, saat itu sangat kacau, banyak tempat dalam keadaan perang, juga banyak bandit. Saat itu dia pernah mengobati seseorang yang kerasukan seekor Gu, pasiennya saat itu adalah seorang pengusaha. Pengusaha ini mengandalkan barang curian dalam kuburan untuk menjalankan usahanya.

Saat itu dekat Xiāngxī, ketika dia mencuri di sebuah kuburan, dari bawah tanah dapat digali sebuah toples, segel toples sangat kuat, dia berpikir telah mendapat barang pusaka. Tutup toples kemudian dibukanya secara paksa. Setelah dibuka ternyata di dalamnya kosong, tidak ada apa-apa, hanya terlihat sebuah bayangan seperti kilat melompat keluar dari toples, tampaknya seperti ada sesuatu yang mengikuti napasnya masuk ke dalam tubuhnya. Sejak saat itu, dia menderita penyakit aneh, jika penyakitnya kumat dia akan kesakitan bergulingan dilantai. Organ-organ tubuhnya seperti digaruk oleh ratusan cakar, dia merasa semua organ tubuhnya seperti mau pecah, tapi mati pun juga tidak bisa, sangat menderita. Dia pergi ke rumah sakit untuk check up, namun tidak menemukan apa-apa, katanya tidak ada penyakit. Kebetulan saat itu terlihat oleh Shinse Ajaib, Shinse dapat melihat, dia melihat dalam perut orang itu ada seekor Gu sedang menggeliat. Shinse kemudian bertanya kepada orang itu, ternyata memang ada masalah. Shinse Ajaib kemudian memberi obat ramuan agar diminum, setelah empat jam, pengusaha tersebut memuntahkan segumpal darah, saat dikorek dengan sebuah tongkat, di dalamnya ada seekor lipan yang menggulung jadi satu, panjangnya kira-kira 30 cm, seluruh tubuhnya bewarna merah. Shinse Ajaib mengatakan lipan ini sangat jarang terlihat, dia kemudian menangkapnya dan disimpan, lain kali bisa dijadikan obat.

Sambil berbicara, Shinse Ajaib juga mengeluarkan kantong obat yang dibawanya. Setelah diraba, dikeluarkanlah seekor lipan yang sudah kring, memang panjangnya sekitar 30 cm, saya terkejut hingga mulut menganga, sugguh mengejutkan. Shinse Ajaib mengatakan, ini juga kehendak langit, karena kali ini kita pergi mngendalikan Gu harus menggunakan lipan kering ini, jika tidak juga tidak dapat mengatasinya.

Kemudian Shinse Ajaib melihat Mr. Ping tidak berbicara sepatah katapun. Tak lama kemudian dia lantas buka berkata kepada Mr. Ping, dia mendengar Gurunya berkata “tiga tahun memelihara Gu, seratus tahun memelihara Huo", dia hanya pernah melihat Gu ini, tetapi belum pernah melihat Huo, dia bertanya pada Mr. Ping yang sudah banyak berpengalaman luas, semestinya tahu apakah Huo itu.

Begitu mendengar itu adalah sesuatu yang baru, saya langsung semangat, lantas minta Mr. Ping memberi penjelasan tentang Huo itu.
Karena didesak terus, akhirnya Mr. Ping berkata, sepuluh tahun yang lalu, dia pernah bertempur dengan seekor Huo. Dia mengatakan sebagian Gu Huo dipelihara oleh orang Xiāngxī, dan Huo pada dasarnya dari Guangxi. Memelihara Gu pada umumnya tiga tahun sudah cukup, lebih mudah. Namun Huo setidaknya perlu seratus tahun atau Lebih, biasanya tiga generasi, baru bisa tumbuh satu Huo, dan juga jika tidak hati-hati sangat mudah mati, oleh sebab itu sangat langka. Mr. Ping mengatakan Gu adalah sejenis cacing, namun Huo termasuk jenis ungas, termasuk roh jahat, itu termasuk wilayah pengawasannya.

Mr. Ping kemudian bercerita, masalah dia bertempur dengan Huo pada puluhan tahun lalu. Dia bilang di sebuah desa yang berada di kaki gunung propinasi Guangxi, berturut-turut tiga orang meninggal, dan juga ketika meninggal tidak kelihatan darah. Sebelum meninggal juga tidak ada gejala penyakit apapun, tiba-tiba jatuh ke lantai langsung meninggal. Setelah meninggal, pada wajahnya tampak ekspresi ketakutan dan menderita, kedua bola matanya terbuka dan melotot. Kemudian dikirim orang untuk memeriksa, puluhan orang yang dikirim, setelah sampai di desa, tidak sampai dua hari semua meninggal, dan gejala meninggalnya hampir sama. Mr. Ping berkata, setelah dia melihat, langsung tahu itu dilakukan oleh roh jahat, tapi tidak bisa memastikan jenis roh apa, dia lantas pergi menelusurinya. Mendengar orang sana berkata, di atas gunung ada seorang raja bandit, asalkan ada orang yang bermasalah dengan dia, yang pernah bersinggungan dengan dia, semua meninggal secara aneh. Orang-orang yang meninggal ini, pada dasarnya semua pernah bermasalah dengan dia.

Setelah Mr. Ping mendengar hal tersebut, pada malam itu juga dia berangkat ke gunung mencari raja bandit itu. Ketika bertemu, kelihatannya dia seperti manusia biasa. Mr. Ping tidak tega melukainya, lalu dengan baik-baik menasehatinya agar jangan berbuat jahat lagi.

Tanpa diduga, kalimat belum selesai diucapkan, orang itu sudah melepaskan Huo, ingin membunuh Mr. Ping. Mr. Ping kemudian melepaskan dua ekor Naga. Naga dan Huo bertempur, Huo takut dengan Naga, melihat tidak akan menang melawan Naga lantas Huo itu kabur. Naga kemudia menerobos hutan mengejarnya, kecepatan Huo sangat tinggi, Naga kemudian mengelilingi gunung lebih dari dua jam baru berhasil menangkapnya. Mr. Ping berkata, dia membunuh Huo itu dan mengeluarkan jantungnya.

Shinse Ajaib langsung berkata, menurut cerita Gurunya, jantung Huo ini adalah obat bius yang paling mujarab di dunia, dapat mengunci ratusan titik akupunktur, dapat membius puluhan hati materi. Mr. Ping menganggukkan kepala, kelihatannya langit sungguh sudah mengaturnya sejak jauh lampau. Sekali ini membasmi moster ikan hitam, harus menggunakan jantung Huo baru bisa. Hanya jantung Huo ini juga baru bisa mengatasi Gu tersebut, agar dia menurut mengikuti perintah.

Terhadap masalah ini, saya sungguh-sungguh tercengang setelah mendengarnya, sepanjang jalan tidak ingat capek lagi kerena ingin cepat berjalan. Shinse Ajaib punya beberapa pil ajaib, ketika kami lapar, hanya makan sebutir, perut sudah terasa kenyang. Shinse Ajaib berkata pada saya, pil obat ini bisa mengobati lapar, tapi tidak boleh makan banyak, khususnya seperti saya yang kurus ini, bila makan banyak akan semakin kurus, harus banyak makan nasi.

Tidak terasa, kami sudah berjalan dua hari dua malam, malam ke tiga kami sampai di Hunan, sepertinya lokasinya di perbatasan keluarga Zhang. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
11. Manusia babi

Ketika tengah malam, kami bergegas mencari orang yang belasan tahun lalu pernah ditemui Tuan Ping karena dirasuki makhluk Huo. Karena sudah larut malam, semua orang sudah tidur, juga tidak tahu orang itu dimana, kami lantas mencari tempat untuk bermalam, menunggu besok baru mencarinya.

Saat itu Tuan Ping berkata pada Shinse Ajaib, selanjutnya bagaimana kita berkomunikasi dengan manusia biasa, dia bilang tidak terlalu baik bila dia banyak berkomunikasi dengan manusia biasa, ada masalah yang tidak dapat dia katakan. Karenanya mesti Shinse Ajaib yang muncul, ini merepotkan Shinse Ajaib. Setelah berkata Tuan Ping memberi hormat pada Shinse Ajaib. Shinse dengan cepat mengibaskan tangannya berkata, “Jangan begitu, jangan begitu.”

Setelah matahari terbit, Shinse Ajaib mulai mencari tahu dari penduduk desa, begitu mende-ngar gambaran orang yang dicari, orang segera mengerti dan berkata, “Kalian datang mencari manusia babi ya.” Lantas dia menunjuk ke desa lain. “Di desa itu ada sebuah kandang babi, manusia babi ada di dalam kolam kotoran di kandang babi itu, kalian pergi ke sana pasti bisa menemukannya, tapi jangan membuatnya marah, dia bisa menggigit orang, kekuatannya sangat besar, beberapa orang bertenaga kuat pun tidak mampu mengatasinya.”

Kami menelusuri jalan yang dia tunjuk, berjalan hingga ke kandang babi itu, terlihat ada sebuah tembok mengelilingi, di dalamnya ada dua kandang babi yang penuh babi. Di sampingnya ada parit yang sangat bau, kotoran babi semua mengalir ke dalam parit itu, di bawahnya tertumpuk kotoran babi yang tebal, airnya hitam, baunya sangat menyengat.

Ketika kami sedang mencari, tiba-tiba di dalam parit bau itu muncul sebuah benda dari dalam kotoran babi itu, baunya segera tersebar kemana-mana. Saya segera menutup hidung, begitu melihatnya saya terkejut, yang muncul ternyata seorang manusia! Rambutnya panjang, tergulung jadi satu, tidak berpakaian, kotoran di tubuhnya sangat tebal dari atas hingga bawah, seperti penyakit kulit. Dia menatap kami, sambil berteriak, dalam lubang hidungnya juga muncul gelembung udara, menyemburkan seonggok kotoran babi.

Dada saya terasa sesak, segera menutup mulut karena mau muntah, wah di dunia ini ada juga monster aneh seperti ini! Mengapa keluarganya tidak mengurusinya!

Informasi tentang kami mencari manusia babi segera tersebar di desa. Mereka mendengar ada tiga orang dari luar yang datang dari jauh mencari manusia babi, dan penampilan kami juga sedikit aneh, maka tidak lama kemudian mereka saling berdatangan, mengelilingi kami ingin tahu apa yang akan kami lakukan.

Shinse Ajaib kemudian bertanya ke mereka, “Orang ini mengapa bisa berubah menjadi begini?” Orang desa itu lantas menceritakan asal-usulnya: manusia babi ini bukan dari desa mereka, asalnya dari desa tetangga. Ibunya ketika zaman komunis sangat aktif mengganyang feodal, dia adalah seorang aktivis yang ekstrim. Saat itu motonya tidak suka terhadap wanita cantik bersolek, namun suka dengan perempuan bersenjata. Ibunya berkarakter khusus seperti itu, bila dia bekerja akan lebih galak dari pria, dia adalah pelopor pasukan. Setiap hari, kerjanya hanya mengajak beberapa anak muda menghancurkan kuil-kuil, menghancurkan Bodhisattva, menurut informasi banyak juga uang yang mereka dapat ketika menghancurkan kuil, oleh sebab itu kerjanya semakin bersemangat.

Belakangan disaat dia hamil juga tidak berhenti, terus mengajak orang, membawa palu godam menghancurkan kuil, ketika menghancurkan kuil, dia menggunakan tenaganya sekuat mungkin, akhirnya dia melahirkan dalam sebuah kuil. Ketika lahir darahnya bercucuran dalam kelenteng, sehingga patung Bodhisattva juga jadi kotor. Kemudian dia digotong orang pulang ke rumah, dan meninggal dengan mata terbelalak, mulutnya ternganga lebar, tampangnya sangat menakutkan.

Anak yang lahir adalah seperti ini, dia tidak makan apapun, hanya berguling dalam lumpur, juga tidak belajar berjalan, tidak bisa berbicara, hanya bisa sembarang berteriak, masih bisa menggigit orang, tenaganya sangat besar. Keluarganya semua pernah digigit, ayahnya kemudian membuangnya ke gunung tidak menghiraukan dia lagi. Dia kemudian mengikuti bau kotoron, hingga sampai ke sini, dia berdiam di sini dan tidak mau pergi, bila lapar dia akan merangkak masuk ke dalam kandang babi berebut makanan, setelah selesai makan, dia merangkak masuk dan berendam ke dalam kotoran babi. Dia sudah berdiam di sini sepuluh tahun lebih, seluruh orang desa dibuatnya jadi tidak tenteram.

Belakangan orang desa mengikatnya dan dibuang ke dalam hutan belantara, namun belum dua hari dia balik lagi. Bagaimanapun berusaha mengusirnya dia tetap tidak mau pergi, dan juga dia adalah seorang manusia, bila dipukul mati harus bayar dengan nyawa, desa tetangga juga tidak tega memukulnya hingga mati, tidak ada cara lain, dibiarkanlah dia begini terus.

Setelah Shinse Ajaib meneliti orang ini, dia diam-diam berbisik dengan Tuan Ping, Gu ini agak sulit ditangani, obat yang dibawa sekarang kelihatannya kekuatannya belum cukup, kita terlalu memandang rendah dia, dikhawatirkan, jika tidak bisa mengeluarkannya, jika dilakukan ulang tidak akan mampu mengeluarkannya lagi.

Tuan Ping lantas bertanya, “Masih kurang obat apa?” Shinse menghela nafas mengatakan, masih kurang sedikit obat khusus, namun obat ini terlalu sulit. Tuan Ping bertanya, “Jenis yang mana?” Shinse bilang obat itu dibuat dari Chen Xiangxie atau Long Tingxiang, dia katakan dua macam obat ini adalah pewangi yang paling mahal dan paling terkenal, di zaman dulu hanya keluarga kerajaan baru memilikinya, rakyat biasa tidak mungkin bisa memiliki.

Tuan Ping berkata, “Apa yang kita lakukan, semua kita ikuti secara alami, jauh hari langit sudah mempersiapkannya, kita hanya melakukan saja, pasti ada cara.” Shinse Ajaib segera menganggukkan kepala. Kalau begitu kita cari penduduk desa yang agak tua, kita tanya apakah pernah melihatnya, atau tahu tempatnya dimana. Shinse Ajaib kemudian meminta penduduk desa membawanya pulang, mencari penduduk desa yang paling tua. Seorang pemuda berkata, kakeknya mungkin adalah yang paling tua di desa itu, umurnya sudah 80 tahun, dia kemudian mengikuti pemuda itu.

Umur orang tua itu sudah 80 tahun lebih, badannya bungkuk seperti busur panah, giginya juga sudah rontok semua. Logat daerahnya sangat kental, bicaranya juga kurang jelas, kami semua tidak mengerti, kemudian anak muda itu membantu menerjemahkannya. Dia mengatupkan bibir lantas mengatakan, bila Long Tingxiang dia tidak tahu, namun Tanxiang dia tahu. Dia pernah melihatnya ketika sekitar tahun 20-an, penduduk desa meminta tukang kayu membuat patung Bodhisattva, dia pergi melihat, setelah selesai, mereka kemudian memasukkan segumpal Chen Xiangxie dan kitab suci ke dalam perut patung, dan memanggil Biksu melakukan upacara. Dia bilang, patung Bodhisattva ini masih ada, di luar desa sekitar lima mil, ada sebuah kuil bernama Kuil Dewi Bunga, patung yang disembah sekarang adalah patung Bodhisattva waktu dulu.

Bersambung
 
12. Setan Rubah (1)

Begitu menyinggung tentang Dewi Bunga, penduduk desa langsung bercerita, mengatakan banyak orang yang sudah pernah ke sana sembayang, katanya sangat mujur, orang-orang dari kejauhan juga ke sana. Setelah Shinse Ajaib menanyakan jalan menuju ke sana, dia bertanya pada Mr. Ping, Dewi Bunga itu Sang Bodhisattva dari mana, dia bilang belum pernah mendengarnya.

Mr. Ping menggelengkan kepala, juga mengatakan tidak pernah mendengar, ingin ke sana melihatnya. Shinse Ajaib mengatakan, dia tidak mengerti hal-hal seperti ini, takut tidak tahu etika malah menyinggung Sang Bodhisattva, masalah ini harus Mr. Ping yang mengerjakannya. Shinse mengatakan dia akan tinggal di desa secara social mengobati penduduk desa, menjalin hubungan sesuai hati manusia, jika tidak kita juga belum kenal daerah ini, mencari kerja juga tidak mudah, nanti jika ingin menarik manusia babi keluar dari tumpukan kotoran, juga harus minta bantuan penduduk desa.

Mr. Ping menganggukkan kepala, lalu saya pergi dengan Mr. Ping. Setelah mencari lebih kurang satu jam, akhirnya kami menemukan Kuil Dewi Bunga. Tidak jauh dari kuil Mr. Ping sudah berhenti, dia mengatakan merasakan suatu energi setan yang sangat berat dari kuil itu, tampaknya yang disembah bukan Bodhisattva yang sesungguhnya.

Kuilnya berada di tengah daerah Jiazhuang, tidak begitu besar. Kami berjalan bersama mengikuti jalan setapak di tengah dan masuk ke dalam. Mr. Ping tidak mengizinkan saya masuk ke dalam kuil, dia mengatakan di dalam energinya tidak bersih, biar saya menunggu di luar kuil saja. Setelah sepuluh menit lebih, Mr. Ping keluar dari dalam kuil, dia tidak mengatakan apa-apa, langsung menarik saya pulang. Sepanjang perjalanan saya bertanya kepada Mr. Ping, lama sekali dia baru menjawab, dia mengatakan bahwa Dewi Bunga dalam kuil itu adalah setan rubah. Saya terkejut, dan bertanya bagaimana bisa begitu. Mr. Ping mengatakan bahwa roh rubah sedikit rumit, ia memiliki sekelompok anak murid dan cucu murid, dan juga sekelompok musang dan setan ular yang sealiran, namun beberapa dari mereka sudah merasuk pada tubuh manusia, sangat sulit. Mr. Ping mengatakan, jika membunuh setan rubah, ini adalah hal kecil, tapi sebegitu banyak setan berkumpul bersama-sama, ini sangat merepotkan, dan yang paling berbahaya adalah, mereka juga menempel pada tubuh manusia, mengendalikan manusia, ini semakin tidak bisa dianggap enteng.

Kekuatan rasa ingin tahu saya muncul lagi, dan bertanya kepada Mr. Ping, hewan berkultivasi menjadi roh halus dan makhluk merasuk, apa sebenarnya? Mr. Ping berkata bahwa tempo hari dia telah memberitahu saya tentang meridian, hewan juga memiliki meridian, saya menganggukkan kepala. Mr. Ping berkata lagi, meridian merupakan faktor krusial siklus kehidupan dalam alam semesta, semua dihubungkan dan berkomunikasi melalui meridian. Dia mengatakan ada beberapa meridian khusus pada awalnya tidak tembus, tidak terhubung, harus mengandalkan usaha di kemudian hari baru bisa terhubung, Xiulian (kultivasi dan berlatih) adalah melatih meridian ini agar terhubung.

Dia mengatakan bahwa begitu meridian khusus ini tembus, pada kehidupan ini akan muncul kekuatan supranatural, ini adalah apa yang kita sebut kemampuan supernormal. Misalnya seseorang yang ingin memulai kultivasi, sebelumnya harus menembus dua meridian Ren dan Du, bila tidak ia tidak akan bisa berkultivasi. Tujuan dari tembusnya dua meridian ini adalah untuk membuka ratusan Qiao (titik akupuntur) dalam tubuh, sehingga dapat bisa saling berkomunikasi dengan alam semesta, menerima informasi dari alam semesta, mencapai kesatuan dengan-nya, sehingga berkultivasi menjadi dirinya yang sejati. Ketika beberapa meridian khusus sudah terbuka, sampai batas tertentu dapat berkomunikasi dengan alam semesta, dan dengan demikian mampu menerima beberapa kekuatan dari alam semesta, yaitu memiliki kekuatan supernormal.

Mr. Ping mengatakan bahwa hewan tidak memiliki hati manusia, tercipta dalam alam semesta dan tidak dicemari oleh manusia, sehingga mereka dapat lebih dekat dan lebih mudah berkomunikasi dengan alam. Asal memperoleh energi spirit, dapat berkultivasi menjadi setan. Mr. Ping mengatakan bahwa energi spirit yang disebut, mengacu pada hewan terjadi secara kebetulan, dalam kondisi tanpa sadar, membuka meridian dirinya, dan secara perlahan-lahan memiliki kemampuan supernormal dan membentuk kesadaran, sehingga dalam jangka waktu lama, ia akan menjadi setan, merasuk pada tubuh manusia, itulah hewan yang merasuk.

Mr. Ping mengatakan bahwa ketika orang berkultivasi, melalui bermeditasi meridiannya dapat terhubung. Hewan juga sama, dalam posisi khusus, dalam keadaan lama diam tak bergerak, dalam keadaan hening bernapas, tidak sadar akan membuka meridian khusus dirinya, hingga memiliki energi spirit . Dia mengatakan bahwa Dewi Bunga ini, waktu itu kondisinya seperti itu, namun tidak mencapai efek nyata dari pembukaan spirit, sehingga Dewa tidak akan peduli. Ditambah lagi orang sekarang memuja Bodhisattva bukan untuk melakukan kultivasi, menjadi orang yang baik, tetapi untuk menyembuhkan penyakit, menghilangkan kemalangan, mencari kekayaan, mendapat anak. Hati yang muncul tidak murni, tidak baik, sehingga Sang Bodhisattva terkontaminasi, menjadi hewan yang merasuk, ia dapat menempel pada patung Bodhisattva, sehingga mencelakakan manusia.

Saya tiba-tiba menyadari rupanya seperti itu. Waktu itu saya masih muda dan tak mengenal takut, saya lantas menepuk dada dengan berani berkata kepada Mr. Ping, “saya tidak takut rubah itu, berikan saya kapak, saya sekarang pergi menghancurkan patung Bodhisattva itu.” Mr. Ping terkejut, dia dengan muka serius langsung berkata kepada saya, “anak muda berbicara dan berbuat sesuatu harus berpikir dua tiga kali, jangan asal omong kosong, tidak melaksanakan setiap kalimat yang keluar dari mulut akan mengemparkan Dewa di atas, harus bertanggung jawab akan akibatnya.” Saya menundukkan kepala, tahu sudah berbuat salah.

Mr. Ping menitipkan saya ke Shinse Ajaib itu, agar Shinse Ajaib menjaga saya baik-baik, jangan membiarkan saya sembarang pergi, dia mengatakan akan pergi ke gunung sebentar, mencari rubah tersebut untuk berunding, malam baru akan kembali. Saya tidak ingin merepotkan Mr. Ping, saya langsung setuju, tidak pergi bersama dia.

Shinse Ajaib memasang meja besar di desa Zhang, tangannya memegang sebuah jarum perak, dia gunakan jarum perak ini untuk mengobati warga desa, semua adalah jenis penyakit yang sulit disembuhkan. Dia menarik saya duduk di sebelahnya, agar saya tidak sembarangan berkeliaran.

Di luar pintu berkumpul sekelompok besar orang, mereka berbicara dan tertawa, sedang melihat keajaiban, beberapa lainnya berbaris menunggu Shinse Ajaib mengobatinya. Saat sore hari, tiba-tiba seorang wanita tua dengan tampang menakutkan datang ke pintu depan, dia menangis sambil melompat, menari, tidak tahu mulutnya sedang berbicara apa.

Dia berlari ke pintu tiba-tiba tergeletak dan berguling di atas tanah, sambil menangis sambil berseru kencang, dia katakan bahwa banyak orang yang akan mati, akan terjadi peristiwa besar dan kata-kata lainnya yang menakutkan!

Kami merasa aneh menatapnya, Shinse Ajaib bertanya ke warga desa apa masalahnya. Orang di desa itu mengatakan perempuan tua itu adalah nenek tua Dewi dari desa tetangga, ada Dewa yang mengikuti dia, biasanya mereka membakar sedikit dupa dan memberi dia sedikit uang. Apabila ada seseorang bertanya sesuatu padanya, ia dapat memberitahunya, sedikit lebih tepat dan mujur.

Shinse menatapnya dengan curiga, berkata sesuatu, ini bukan hal yang lurus.

Seluruh penduduk desa mengelilingi nenek tua Dewi itu, mereka berdiri dan bertanya apa masalahnya. Nenek tua Dewi itu melihat semua orang yang berada di sekelilingnya, ingin mendengarkannya, dia kemudian menatap ke sekeliling seraya mencari seseorang, melihat Shinse Ajaib dan saya, dia langsung menunjuk pada kami, kemudian melihat sekeliling lagi, tapi tidak menemukan siapa-siapa. Saya mengira dia pasti mencari Mr. Ping. Setelah dia tidak menemukan Mr. Ping, langsung menunjuk ke arah kami dan bertanya, “temanmu yang satu lagi dimana?”

Kami tidak menghiraukannya. Dia lantas melompat lagi, sambil melompat sambil menepuk paha dan menangis, dia katakan dia baru saja menerima informasi dari spirit Dewa, katanya kami bertiga adalah sekelompok orang yang akan disambar petir, kemanapun kami lari, langit akan mengejar menggunakan petir menyambar kami. Kalau kami melarikan diri ke desa tetangga, akan membawa bencana ke semua orang di desa itu, langit akan menggunakan petir menyambar semua orang di desa itu hingga mati.

Semua penduduk desa mendengarnya jadi tertawa, tidak ada yang percaya padanya.

Shinse Ajaib sangat dihormati, dia telah menyembuhkan banyak penyakit aneh penduduk desa, sungguh-sungguh begitu jarum ditusuk penyakit langsung sembuh, ada dua orang tua yang sudah sakit puluhan tahun langsung sembuh, penduduk desa semua menyaksikan, para pasiennya sangat terharu, ada yang langsung menangis di tempat, berlutut menyembah Shinse Ajaib.

Shinse Ajaib juga sangat senang berbicara, selain sangat lurus juga humor, hubungannya dengan penduduk desa sangat harmonis, menolak uang perawatan medis, bahkan hadiah kecil yang diberikan juga ditolaknya, semua tidak diterimanya, maka penduduk desa menghormatinya.

Nenek tua itu melihat tidak ada yang memedulikannya, lalu dia termenung kemudian melompat lagi, sambil nangis sambil berteriak, dengan erat menggenggam Shinse Ajaib hendak melemparkannya keluar, sambil menyeret juga dengan mulut menggigit Shinse Ajaib, dan kaki menendang. Akhirnya penduduk desa menjadi marah, terutama para keluarga yang telah memperoleh karunia dari Shinse Ajaib, mereka menarik nenek tua tersebut, menyeretnya jauh-jauh, tidak memperbolehkan datang ke desa ini lagi.

Nenek tua tersebut lama duduk tertegun, kemudian menunjuk ke semua penduduk desa sambil menangis sambil berteriak, mengatakan biar mereka menunggu balas dendam itu! Balas dendam itu nanti malam akan menimpa! Sambil berteriak sambil menangis, berlari keliling desa, seperti orang gila.

Emosi saya jadi kacau dibuatnya, saya sangat tertekan, lantas menundukan kepala tidak berbicara. Shinse Ajaib mengambil tangan saya dan menarik saya ke posisi duduk semula. Dia masih tersenyum ceria mengatakan, ada beberapa orang tidak akan menghiraukannya, mereka tidak layak. Lalu dia mengambil jarum dan melanjutkan pengobatan medis lagi, seperti tidak ada sesuatu yang terjadi, terus berbicara dan tertawa dengan penduduk desa.

Malam hari, Mr. Ping kembali. Dia menarik kami ke samping dan bertanya apa ada orang yang datang untuk mengacau. Shinse Ajaib kemudian menceritakan masalah nenek tua itu, Mr. Ping mengangguk. Saya langsung mendesak Mr. Ping bertanya apa yang terjadi.

Mr. Ping berkata bahwa dia telah bertemu setan rubah itu. Setan rubah ingin bertarung dengan dia, ia mencari sekelompok murid-murid dan anak muridnya untuk membantu, masih ada samur kuning, ular, semua berbaris mau bertempur dengan Mr. Ping.

Mr. Ping mengatakan tidak ingin mengurusi mereka, dia lantas mengevolusikan tubuhnya, kembali ke gunung Kunlun Tiongkok memohon pada petir langit. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
13. Setan Rubah (2)

Saya bertanya, apakah memohon petir untuk menyambar setan-setan ini? Mr. Ping mengangguk. Dia mengatakan bahwa jika masalah itu sesuai kehendak langit, petir pada malam ini akan menyambar setan-setan itu hingga mati, jika tidak sesuai dengan kehendak langit, maka harus mencari metode lain.

Pada malam hari Mr. Ping mengatakan agar kami tidur di rumah penduduk desa, sementara dia akan ke gunung mengundang petir.

Sekitar jam sepuluh malam, tiba-tiba di langit mulai muncul petir, dan semakin lama semakin kencang, semakin lama semakin dekat dan beberapa hari ini langit sangat cerah. Saya tahu pasti Mr. Ping sudah berhasil mengundang petir, tampaknya ini adalah sesuai dengan kehendak langit, pasti akan sukses!

Warga desa menjadi panik, mereka teringat ucapan nenek tua itu pada pagi hari, sekarang benar-benar petir telah datang dan suaranya begitu menggelegar, mereka jadi takut, beberapa penduduk desa datang ke rumah tempat kami menginap.

Shinse Ajaib menarik tangan saya, berdiri di depan pintu, sembari tersenyum memandang penduduk desa. Penduduk desa juga tidak berani berbicara, mereka telah memperolah banyak pertolongan dari Shinse Ajaib. Akhirnya dua nenek tua maju berbicara, mereka menunjuk ke arah kami dan mengatakan, agar kami kali ini mau berbuat baik dan segera meninggalkan desa mereka, bila tidak mereka akan kena sial disambar petir. Beberapa orang memimpin, warga desa lain juga mengikutinya. Shinse Ajaib mengangguk, tidak berkata apa-apa, dia lantas menarik tangan saya, menarik saya ke luar desa, ada beberapa warga desa secara diam-diam mengikuti, ingin melihat apakah kami benar-benar telah pergi.

Shinse Ajaib membawa saya ke gunung, sepanjang jalan kami berjalan perlahan-lahan, hari sudah gelap tak kelihatan apapun, namun guntur dan petir menerangi jalan kami. Kami berjalan selama satu jam, menemukan sebuah pohon dan istirahat di bawahnya.

Saya khawatir dan berkata pada Shinse, kita sudah pergi, bagaimana kalau Mr. Ping tidak dapat menemukan kita? Shinse Ajaib tersenyum dan berkata, “mungkin kita tidak bisa menemukannya, tapi dia bisa menemukan kita,” ujarnya sambil mengelus kepala saya.

Gemuruh guntur sampai tengah malam baru berhenti. Kami berdua bersama-sama tidur dengan bersandar di pohon. Keesokan harinya, saya terbangun, begitu membuka mata rupanya Shinse Ajaib pagi-pagi sudah bangun, karena saya bersandar pada badannya, dia tidak bergerak takut membangunkan saya.

Setelah kami bangun, saya dengan cemas bertanya pada Shinse Ajaib, “dimana Mr. Ping? Mengapa dia tidak datang mencari kita? apakah dia pergi ke desa? Saat saya sedang bertanya, saya mendengar suara langkah kaki dan menemukan tidak jauh ada seorang pria dari balik pohon menuju kearah kami. “Itu Mr. Ping!” Teriak saya sangat senang. Mr. Ping mengatakan telah melihat kami pada tengah malam, tapi kami sedang tidur, dia tidak membangunkan kami.

Saya bertanya pada Mr.Ping, “apa yang terjadi dengan setan-setan rubah itu?” Mr. Ping mengatakan setan-setan itu semua telah mati disambar petir, juga ada segerombolan ular dan samur kuning juga telah mati disambar petir, ini adalah kehendak langit dan dia telah berkunjung ke kuil di tengah malam mengambil Chen Xiangxie itu.

Kami sangat senang, namun juga khawatir. Shinse Ajaib mengatakan penduduk desa percaya kata-kata nenek Dewi pada siang hari itu, mereka menganggap kita sebagai monster dan diusir, sekarang kita pasti tidak diizinkan masuk ke desa, ini sesuatu yang sulit.

Mr. Ping mengatakan kalau begitu kita tunggu saja, kita tidak bisa mengganggu orang lagi. Nanti kalau mereka sudah mengerti baru kita pergi, ini juga adalah kehendak langit.

Satu hari satu malam kami dengan cemas menunggu di gunung, terlihat ada beberapa penduduk desa ke gunung untuk melihat kami, kami tidak tahu apakah mereka merasa tidak enak, atau takut pada kami, secara diam-diam menghindar. Pada hari ketiga, sekelompok penduduk desa datang menemui kami. Sampai di hadapan kami, mereka berlutut dan kemudian bersujud, mereka mengatakan pada malam itu mereka telah salah paham, sembarang mendengar perkataan nenek Dewi itu, budi dibalas dengan dendam, meminta maaf kepada kami. Sekarang mereka naik gunung menemui kami untuk menebus dosa, dan mau mengotong kami kembali ke desa, berharap kami bisa memaafkan mereka.

Shinse Ajaib mengusap jenggot dan tersenyum, dia menarik mereka yang bersujud agar berdiri dan menepuk-nepuk bahu mereka, mengatakan kesalahpahaman dapat diselesaikan itu sangat baik, tidak perlu sembah sujud seperti ini, kami juga bukan orang yang tidak paham. Penduduk desa semakin malu jadinya.

Kemudian mereka menarik kami untuk duduk di "kursi kereta" mereka, agar bersama-sama kembali ke desa. Kami menolak dan mengatakan berjalan bersama-sama lebih baik, sambil berjalan sambil berbincang-bincang, tidak perlu seperti itu. Lalu mereka menyetujuinya dan kami kemudian kembali ke desa.

Di dalam perjalanan, Shinse Ajaib bertanya pada penduduk desa mengenai apa yang terjadi pada beberapa hari ini. Penduduk desa mulai bercerita, mereka mengatakan, pada malam petir itu, nenek Dewi tiba-tiba mulutnya berbuih, dia mengatakan nasibnya sudah tamat, masih juga membungkukkan badan memohon ke langit agar jangan menyambar dia, kemudian bola matanya memutar ke atas langsung berbaring di lantai, keluarganya membawa dia bergegas ke rumah sakit.

Hari berikutnya, beberapa mil di luar desa ada berita lain, mereka mengatakan di luar desa ada sebatang pohon tua yang tidak tahu sudah berapa tahun usianya, malam itu tumbang disambar petir. Batang pohon itu tengahnya berlubang, di dalam pohon ada seekor ular sebesar lengan, juga mati disambar petir. Dan pagi ini, penduduk desa tetangga pergi ke gunung untuk berburu, tidak sampai siang sudah berlari kembali pulang, mereka mengatakan di gunung mencium bau gosong, mereka kemudian menelusurinya dengan mengikuti bau gosong itu. Akhirnya mereka menemukan sebuah sarang rubah yang sudah hangus terbakar. Mereka mengeluarkan setumpuk rubah, semua sudah mati, beberapa terbakar jadi hitam seperti arang. Di gunung ini mereka dulu tidak pernah melihat rubah sebelumnya, ini benar-benar aneh.

Mereka juga mengatakan bahwa nenek Dewi itu setelah dibawa ke rumah sakit menjadi ediot dan lumpuh, tergeletak di atas tempat tidur, sebentar tertawa sebentar menangis, air liur keluar dari mulutnya, sembarangan berkata, siapa pun tidak tahu apa yang dibicarakannya.

Malam itu mereka bersama-sama berdiskusi, merasa sudah bersalah berprasangka buruk dan mengusir kami. Mereka melihat kami baik-baik saja, tidak disambar petir, dan mereka ini telah disambar petir dan mengatakan pasti kami ini adalah manusia Dewa. Kemudian bertanya panjang lebar tentang kami, Shinse Ajaib hanya tertawa tidak menjawab. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
14. Yi

Setelah kembali ke desa, sudah banyak orang berkumpul, Shinse Ajaib memberitahu penduduk desa bahwa kami membutuhkan bantuan.

Penduduk desa begitu mendengar Shinse Ajaib minta bantuan, mereka semua menepuk dada mengatakan apa yang perlu dibantu, katakan saja, pasti kami akan usahakan sekuat tenaga. Shinse Ajaib meminta penduduk desa mengikat manusia babi itu, dia mengatakan ingin mengobati penyakitnya.

Beberapa penduduk desa ada yang takut terhadap manusia babi, mereka mengeluh bahwa manusia babi sangat kotor, sebenarnya mereka memang tidak mau melakukan, mereka jadi saling menolak. Tapi Shinse Ajaib sudah membantu mereka begitu banyak, mereka juga malu terhadap kami, dan juga manusia babi ini telah bertahun-tahun mengganggu penduduk desa, mereka sudah lama ingin menyingkirkannya, akhirnya setelah berdiskusi mereka akhirnya setuju. Mereka mengumpulkan lebih dari dua puluh laki-laki muda, memegang tali dan tongkat, ramai-ramai berjalan menuju ke desa. Kami ikut pergi bersama mereka.

Mr. Ping memberitahu Shinse Ajaib, bahwa makhluk Yi itu tidak bisa dikeluarkan di lapangan, begitu keluar, ia segera berubah wujud dan melarikan diri. Juga tidak bisa menggunakan tangan menangkapnya, jika dilakukan maka akan melukai tubuh sejati orang tersebut, ia bisa jadi lumpuh. Shinse Ajaib bertanya harus dimana mengobatinya? Mr. Ping mengatakan dia telah menemukan sebuah lembah di gunung yang ada meridian airnya, dan pada malam hari dia sudah menyusun taktik Sembilan Naga. Manusia babi harus diikat dan dibawa ke dalam taktik Sembilan Naga baru diobati dan Yi dikeluarkan, sehingga ia tidak bisa melarikan diri, Shinse Ajaib mengangguk.

Penduduk desa membentuk lingkaran, mengepung manusia babi, siap menunggu dengan sebuah tongkat besar di tangan, dan kemudian membuat sebuah simpul jerat tali, dengan tongkat menahannya dan diikatkan ke tubuh manusia babi.

Manusia babi melompat naik keluar dari tumpukan kotoran babi, berteriak menuju ke dua sisi penduduk desa, terdengar teriakkannya seperti monster. Setelah berkali-kali diikat, akhirnya berhasil menangkapnya. Penduduk desa kemudian menarik tali dengan sekuatnya, ujung tali yang satu diikatkan ke sebuah pohon besar, penduduk desa bersama-sama menarik manusia babi ke atas. Manusia babi itu menjerit-jerit, dia menggunakan mulut menggigit tali, tetapi orang begitu banyak dan tenaga juga menjadi kuat, tidak lama kemudian mereka berhasil menyeret manusia babi itu.

Bau busuknya menusuk hidung tak tertahankan, setelah diseret, penduduk desa masih menjaga jarak dengannya, tidak berani mendekat. Kemudian ada orang tua setengah baya yang memberi perintah, agar manusia babi diikat di pohon saja. Manusia babi lalu diseret ke dekat pohon dan mengikatnya dengan kencang.

Melihat manusia babi dengan sekuat tenaga meronta-ronta di pohon, semua penduduk desa jadi lega. Kemudian Shinse Ajaib memberi arahan ke mereka, agar berjalan mengikuti Mr. Ping. Manusia babi itu kemudian ramai-ramai dibawa ke gunung. Mereka mengikat tangan dan kaki manusia babi dengan kencang, setelah itu mereka melepaskannya dari ikatan di pohon dan digotong dengan bambu, mengikuti Mr. Ping berjalan menuju ke gunung. Setelah berjalan dalam waktu yang cukup lama, akhirnya sampailah di sebuah tanah datar di tengah gunung. Mr. Ping memberitahu mereka agar manusia babi itu di taruh di tengah-tangah.

Shinse Ajaib menggunakan tangan kirinya mengeluarkan obat dari saku, satu demi satu diambil sambil menghitung jumlahnya. Melihat Shinse Ajaib gerakannya lamban, saya kemudian menghampiri dan membantunya. Mr. Ping menahan saya dan tertawa, katanya obat yang diambil dengan tangan saya tidak mujarab lagi. Dia kemudian melirik tangan kirinya, katanya hanya dengan menggunakan tangan kiri menggenggam obat baru mujarab, jika memakai tangan kanan tidak begitu mujarab. Saya tertawa dan akhirnya memahami apa maksud dari legenda "Shinse Ajaib lengan tunggal."

Setelah Shinse Ajaib selesai meramu obat, kemudian dicampur dengan Chen Xiangxie yang dibawa pulang oleh Mr. Ping, diremas-remas dan dibuat menjadi beberapa pil, Shinse memberi tahu penduduk desa agar memasukkan pil ke mulut manusia babi, namun beberapa kali dimasukkan, semua obat dimuntahkannya keluar. Akhirnya mereka memikirkan sebuah metode, membungkus pil ke dalam bola kotoran babi, agar manusia babi membuka mulutnya kemudian dimasukkan, manusia babi melolong dan obat itu dimakan bersama kotoran babi.

Tidak sampai sepuluh menit setelah obat dimakan, manusia babi berubah menjadi gila, ke dua bola matanya membelalak dan berputar terus, mata kemerahan penuh dengan serat darah merah. mulutnya tidak berhenti melolong, suaranya melengking sungguh aneh, diperkirakan orang dalam radius beberapa mil juga dapat mendengarnya. Setelah sekitar satu jam kemudian, manusia babi itu tidak melolong lagi, Shinse Ajaib memberitahu penduduk desa untuk menjungkir balikkan badan manusia babi itu, dengan kepala dibawah dan kaki diangkat ke atas. Tidak lama, dari mulut manusia babi mulai memuntahkan gumpalan-gumpalan berwarna hitam, sangat lengket, baunya menusuk hidung, muntah berserakan di tanah, mereka semua menutup hidung, perut mual tak tertahankan. Akhirnya, setelah gumpalan-gumpalan hitam habis dimuntahkan, manusia babi itu muntah lagi, memuntahkan segumpal darah, terlihat ada sesuatu yang menggeliat di dalam gumpalan darah itu.

Shinse Ajaib dengan cepat memberitahu Mr. Ping, bahwa benda itu sudah dikeluarkan. Mr. Ping lari mendekat dengan membawa guci keramik, benda yang bergerak dalam darah itu dimasukkan ke dalam guci, lalu dengan cepat menutupnya. Benda itu ada didalam gumpalan darah dan tidak terlihat jelas, tapi panjangnya kira-kira 30 cm, tidak ada kaki, tubuhnya seperti belut sangat besar.

Pada saat itu manusia babi juga sudah tenang, Shinse Ajaib memberitahu penduduk desa untuk melepaskan talinya, dia katakan ia sudah sembuh. Pada awalnya semua orang masih sedikit takut, tapi kemudian setelah melihatnya benar-benar tenang, seperti orang bodoh, sudah tidak melolong dan tidak bergerak, akhirnya mereka melepaskannya. Setelah manusia babi dilepaskan, dia tertawa ke orang-orang, tidak lari juga tidak berteriak, ia menjadi penurut. Shinse Ajaib mengatakan bahwa dia sekarang sudah seperti orang bodoh biasa, dia hanya dapat mengobatinya sampai demikian, tidak ada cara untuk mengobatinya menjadi seperti orang normal.

Semua orang mengangguk dan berkata sungguh ajaib, bisa disembuhkan sedemikian rupa sudah beruntung, benar-benar adalah Dewa, yang penting dia sudah tidak lagi menakuti orang dan tidak membahayakan orang. Setelah semua berdiskusi lalu mereka sepakat untuk memandikannya dulu di kolam, dan kemudian bersama-sama mengirimnya ke keluarganya, agar keluarganya yang merawatnya.

Penduduk desa bertanya, benda yang dimuntahkan itu apa? Shinse Ajaib dengan tersenyum berkata bahwa itu adalah cacing gelang, makanan yang kotor sudah terlalu banyak dimakan, maka cacing gelang tumbuh menjadi begitu besar, berubah jadi monster, orang-orang seperti paham dan mengangguk. Melihat tidak ada hal lain lagi, telah cukup menonton, semua penduduk desa masing-masing kembali pulang, mereka memegang tangan Shinse Ajaib dan saya, agar turun dari gunung makan siang bersama dengan mereka. Mr. Ping memberi isyarat agar Shinse Ajaib pergi duluan, dia masih ada sedikit urusan, nanti akan menyusul. Shinse Ajaib mengangguk. Saya bertahan tidak mau turun, akan tinggal bersama dengan Mr. Ping, karena saya tahu akan ada hal-hal baru yang aneh untuk dilihat. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
15. Meridian Kura-kura

Setelah semua orang pergi, Mr. Ping mengeluarkan guci yang di dalamnya berisi monster Yi lalu diletakkan di atas tanah. Saya bertanya untuk apa, Mr. Ping mengatakan bahwa Yi ini adalah binatang yang sangat kotor, harus menggunakan air paling murni di dunia yaitu air meridian kura-kura untuk membersihkannya, jika langsung dimasukkan ke danau Dongting, danau akan tercemar. Dan juga harus diberi minum jantung Huo, jika tidak ia tidak mau mendengarkan perintah. Mesti menggunakan air meridian kura-kura untuk merendamnya, agar ia memuntahkan seluruh barang kotor dalam perutnya, setelah itu menggunakan jantung Huo dicampur air merendamnya tiga hari tiga malam, itu baru selesai.

Saya jadi mengerti, dan bertanya lagi apa sebenarnya meridian kura-kura itu, saya belum pernah mendengarnya. Mr. Ping mengatakan, meridian kura-kura adalah meridian air yang terkubur sepuluh meter lebih di bawah tanah, ia membentuk satu sistem, bisa bersirkulasi sendiri, murni, tidak terpolusi oleh dunia luar, maka airnya sangat murni, ini adalah air yang paling murni di bumi. Karena pintu masuk meridian ini, dijaga oleh kura-kura tua, kadang-kadang hanya satu ekor, kadang-kadang banyak, pada umumnya usianya sudah mencapai beberapa ratus tahun, bahkan ribuan tahun, maka meridian air ini disebut meridian kura-kura.

Saya sangat terkejut, dan bertanya kepada Mr. Ping, kura-kura ini semua hidup di bawah tanah sepuluh meter lebih? Mr.Ping mengangguk, juga mengatakan ia dapat hidup walaupun di dalam sebuah lahan kering, tanah di sekitarnya tidak ada air, tidak ada lubang masuk, benar-benar terkubur di dalam tanah. Dunia ini luar biasa aneh, hal-hal yang tidak diketahui sungguh banyak sekali. Saya bilang saya pernah melihatnya di dalam buku “Melihat yang Aneh,” di beberapa tempat berhasil digali kura-kura hidup dari bawah tanah, walaupun di lahan kering, ada juga yang menemukan kura-kura ketika menggali fondasi dinding, tidak tahu apakah benar atau palsu, tapi sekarang yang dikatakan Mr. Ping semakin mengagumkan.

Mr. Ping mengatakan bahwa kura-kura masih belum seberapa, di bawah tanah masih ada monster, hanya saja orang-orang tidak tahu, tidak bisa melihat mereka, hal-hal yang aneh terlalu banyak. Mr. Ping mengambil guci lain, guci tersebut disegel dengan tanah liat, di atasnya ditulis sejumlah karakter aneh. Mr. Ping membuka tutup guci, sambil membuka sambil bercerita, ini benar-benar pengaturan langit, segala sesuatu bila waktunya telah tiba pasti akan terjadi.

Dia mengatakan bahwa meridian kura-kura adalah benda langka yang sangat sulit ditemukan, sepuluh tahun yang lalu dia hanya kebetulan melewati suatu tempat, tempat itu kering, air minum juga sangat susah, penduduk desa kemudian menggali sumur. Tapi meridian air permukaan sudah putus, tidak mungkin ada air yang tergali, setelah digali lebih dari sepuluh meter baru ada air. Setelah penduduk desa menggali lebih dari sepuluh meter malah seekor kura-kura besar yang ditemukan, besarnya seperti baskom air, masalah ini kemudian menyebar. Saya hanya kebetulan lewat, mumpung air belum terkontaminasi saya cepat-cepat mengambil seguci penuh dan disimpan.

Sambil berkata Mr. Ping membuka tutup guci, air tersebut dituangkan ke dalam guci yang berisi monster, kemudian disegel, monster itu direndam di dalam. Setelah direndam selama sekitar setengah jam, Mr. Ping kemudian membuka tutup guci, air kotor dalam guci itu dituangkan ke dalam guci lain. Saya melihat air yang dituangkan ke dalam tadinya sangat jernih, dan sekarang semua menjadi hitam, dan mengeluarkan bau busuk. Mr. Ping mengatakan air ini tidak boleh jatuh ke tanah, bila jatuh akan mencemari air tanah, harus dibawa kembali ke Pegunungan Kumlun dan dihancurkan.

Dengan begitulah kami menghabiskan setengah hari, anehnya, guci Mr. Ping yang berisi monster itu sama besarnya dengan monster, tapi air dalam guci itu tidak habis-habis dituangkan, setelah dituang satu botol, kemudian dituang lagi satu botol lain, sudah ada sepuluh botol lebih, air tersebut masih belum habis, dan guci yang berisi air kotor juga sama, sudah diisi sepuluh guci lebih juga belum penuh.

Setelah direndam lebih dari sepuluh guci, air sudah jernih. Mr. Ping mengatakan sudah cukup. Lalu dia mengeluarkan sebuah tas kain merah dari tubuhnya, tas kain dibuka, dari dalam dikeluarkan benda berwarna hitam, setelah digenggaman tangan, berubah menjadi air. Saya perkirakan ini adalah jantung Huo. Air tersebut kemudian dimasukan ke dalam guci yang berisi Yi, Yi direndam, kemudian guci disegel, Mr. Ping duduk di samping guci dan mata dipejamkan. Pada saat ini hari mulai gelap, Shinse Ajaib dan dua penduduk desa datang ke gunung, mereka melihat kami tidak kembali, lantas datang melihat.

Mr. Ping menyimpan gucinya dan ikut mereka menuruni gunung. Setelah sampai ke desa, penduduk desa telah menyiapkan beberapa meja makan perjamuan di desa, mereka mengundang kami untuk makan. Mr. Ping sangat malu, dia terus menolak, namun penduduk desa menariknya ke meja makan.

Setelah makan malam, sudah larut malam, namun warga desa masih belum mau bubar, mereka mengelilingi kami saling berbicara. Saya dan Mr. Ping tidak menjawab, hanya Shinse Ajaib yang meladeni mereka. Tiba-tiba Mr. Ping berkata kepada saya, agar saya memberitahu Shinse Ajaib harus segera pergi ke Danau Dongting. Dalam tiga hari harus sudah sampai di danau Dongting karena ini semua sudah diatur.

Saya mengangguk, saya secara diam-diam menarik Shinse Ajaib dan berbisik di telinganya, memberitahu maksud Mr. Ping. Shinse Ajaib mendengar dan mengangguk, kemudian berpamitan dengan penduduk desa, orang-orang semua datang memohon agar kami tetap tinggal.

Shinse Ajaib masih saja tawar menawar dengan orang di sekelilingnya, kata-kata Shinse benar-benar sangat belaskasih, tidak lama akhirnya mencapai kata sepakat dengan mereka, penduduk desa mengizinkan kami pergi, mereka mengantar kami keluar dari desa hingga beberapa mil, masih juga memakai lampu menerangi jalan kami. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
16. Kembalinya Naga

Pada malam hari kami berjalan ke arah timur, menuju ke arah danau Dongting.

Sepanjang jalan, saya mendesak Mr. Ping bercerita tentang Naga. Mr. Ping memberitahu saya sebagian, katanya pengunungan "Kumlun adalah kembalinya Naga; Danau Dongting adalah sumber berkumpulnya meridian air." Dongting adalah tempat berkumpulnya meridian air Tiongkok, dan Kumlun adalah tempat asal meridian Naga. Dia mengatakan bahwa di Kumlun ada sebuah desa Naga yang sangat besar, disebut Longgui (tempat kembalinya naga), juga adalah kuburan Naga. Jika umur naga sudah mencapai usia tertentu, semua akan kembali ke Longgui di gunung Kumlun, mereka akan menghabiskan sisa kehidupan terakhir mereka di tempat ini, secara perlahan-lahan mati, di Longgui adalah makam bagi para Naga. Dan banyak Naga kecil yang juga dilahirkan di tempat ini. Mereka lahir di Longgui, setelah dewasa mereka pergi, dan akhirnya kembali ke Longgui lagi.

Mr. Ping mengatakan bahwa tempat dia bermeditasi adalah di Longgui, dia terus menjaga ketenangan di sana. Dia mengatakan di sana adalah tempat para Naga beristirahat, siapapun tidak diizinkan mengganggu mereka.

Apa yang terjadi setelah itu, saya pikir kalian pasti bisa menebaknya, Mr. Ping menyingkirkan monster ikan hitam. Prosesnya saya tidak bercerita lagi, karena tidak ada manfaatnya, hanya sekilas saja.

Setelah sampai di danau Dongting, pertama Mr. Ping mempersiapkan taktik Naga untuk menutup semua jalan keluar monster ikan hitam itu, dia kemudian melepaskan Yi, Yi berperang melawan monster ikan hitam. Akhirnya monster ikan hitam itu terbunuh, dan mati tenggelam di dasar danau.

17. Prinsip Hukum

Mr. Ping mengatakan bahwa setelah Tai Ji melahirkan dua materi, kemudian mulai melahirkan Yin dan Yang, dan dilahirkan lapisan ruang dimensi dan lingkup yang berlapis-lapis, tiada habisnya, dan waktu dari ruang dimensi serta taraf lingkup ini juga tidak sama. Misalnya ambil sebuah jam sebagai perbandingan, bila jarum menit hendak bergerak satu skala, jarum detik mesti bergerak 60 skala penuh, tidak kurang dan tidak lebih. Pergerakan alam semesta, pergerakan benda-benda langit, dan pergerakan semua ruang waktu dan taraf lingkup, semua adalah sama, semua memiliki hukum yang tertentu, tidak boleh kacau, sedikit saja kacau akan mengakibatkan tercerai-berai dan dekonstruksi ulang. Hukum ini ditentukan oleh aturan hukum. Menurut aturan-aturan hukum ini, beberapa hal yang besar secara garis besar dapat diprediksi, seperti perubahan fenomena langit, di atas bergerak sedikit, di bawah akan terjadi perubahan besar, dan bergerak sedikit lebih banyak juga tidak boleh, bergerak kurang sedikit juga tidak boleh, oleh sebab itu banyak peramal pada zaman kuno dapat memprediksi sejarah ribuan tahun. Tentu saja, saya mengutarakannya dengan sederhana, pergerakan dan aturan hukum alam semesta, sangat rumit dan misterius, tidak mungkin begitu sederhana, hanya untuk mudah dipahami, dan menurut pemahaman saya sendiri tentang sebuah contoh kecil, dan juga tidak begitu akurat. Jangan terpaku pada kata-kata saya, hanya Dewa yang dapat mengetahui.

Mr. Ping mengatakan demikian, "manusia sudah tersesat bahkan mereka juga sudah tidak mengenal dirinya sendiri lagi. Dari mana ada kebijakan untuk memahami alam?"

Mr. Ping juga mengatakan jika melampaui fisik untuk melihat dunia, semuanya adalah aturan hukum, semua adalah Tao, Tao dan Tao saling berhubungan. Oleh sebab itu, asal Tao ortodok semua saling berhubungan. Mungkin banyak orang mengatakan bahwa yang saya katakan dalam artikel ini mirip dengan aliran mereka, sejalan dengan keyakinan mereka. Ini pendapat keliru bahwa sama dengan aliran saya, saya tidak satu aliran dengan siapapun, yang saya tahu juga sedikit, jangan salah paham. Juga dikatakan semua adalah Tao, semua juga harus sesuai dengan Tao, dengan demikian baru bisa saling berhubungan. Dan ilmu pengetahuan manusia modern sekarang, juga harus sesuai dengan Tao tingkat manusia yang paling-paling rendah ini. Tapi karena itu adalah Tao pada tingkat paling rendah, maka jika anda jatuh di dalamnya, tersesat dan tidak bisa keluar dan menganggap ini sebagai yang paling benar, maka selamanya anda tidak akan bisa melampaui taraf umat manusia yang paling rendah ini, selamanya akan menjadi kehidupan yang paling menyedihkan.

Sekarang saya coba berusaha sebisa mungkin menjelaskan struktur alam dalam batas tertentu berdasarkan beberapa penjelasan Mr. Ping dan pemahaman saya sendiri, serta dikombinasikan dengan pengetahuan manusia modern sekarang.

Sifat yang sama dari manusia adalah pandangan mata fisik dianggap sebagai kebenaran, dikatakan "yang terlihat oleh mata adalah yang nyata" selain itu apapun juga tidak dipercayai.

Mr. Ping mengatakan bahwa dengan mata fisik melihat dunia, benar dan palsu adalah seperti Yin dan Yang, perubahannya tak terduga. Mata fisik manusia sebenarnya sangat mengibakan, adalah suatu alat kecil yang hanya dapat melihat tujuh macam cahaya yang begitu kecil dan sempit antara inframerah dan ultraviolet. Orang-orang tidak dapat melihat berbagai macam sinar, semua gelombang di luar frekuensi inframerah dan ultraviolet juga tidak dapat dilihatnya. Apakah anda dapat menyangkal keberadaan hal-hal ini? Anda tidak dapat menyangkalnya. Dan mata manusia tidak bisa melihat yang terlalu kecil, yang terlalu besar tidak juga tidak tampak, yang terlalu jauh juga tidak terlihat, yang terlalu dekat bahkan bagaimana keadaan diri sendiri juga tidak dapat terlihat. Kita mengkritik orang-orang yang berpenyakit glaucoma dan katarak adalah orang buta, dalam pandangan mata Dewa, manusialah yang buta, dunia dianggap selalu gelap, bukankah itu tidak menyedihkan?

Saya teringat sebuah ungkapan yang mengatakan "orang buta meraba matahari," yaitu bila anda berbicara dengan orang buta tentang matahari, anda tidak bisa mengemukakannya secara jelas, dan dia juga tidak bisa menyentuhnya. Oleh sebab itu kita harus bisa belajar menggunakan hati untuk melihat dunia.

Umat manusia sekarang memahami bahwa, segala sesuatu di dunia terbentuk oleh molekul, molekul terbentuk oleh atom, atom terbentuk oleh inti atom dan elektron, dan jika diuraikan terus ke bawah inti atom masih banyak. Bila begitu apa yang membentuk partikel yang terkecil, manusia sekarang masih belum mengetahuinya.

Ketika orang pertama di dunia mengatakan segala sesuatu dibentuk oleh molekul, semua orang tidak percaya padanya dan menentangnya. Banyak orang yang berpikir dia adalah orang gila, sangat misterius. Karena tidak ada orang yang pernah melihat molekul. Belakangan instrumen ilmiah dapat membuktikannya, setelah melihat molekul, manusia menerimanya, semua mempercayainya. Kemudian ada yang mengatakan bahwa molekul terdiri dari atom, juga sama tidak ada yang mempercayainya, sampai hal tersebut dibuktikan.

Ketika Einstein pertama kali mengemukakan teori relativitas, tidak ada satu orangpun yang percaya padanya, orang bahkan tidak bisa memahaminya, banyak otoritas akademik saat itu yang memarahinya dan mengatakan bahwa ia adalah orang berpenyakit syaraf. Oleh sebab itu manusia tidak dapat hanya mengandalkan melihat baru percaya, tidak boleh berbohong, bicara angkuh dan sembarang percaya, harus mengandalkan menyadari Tao sebagai yang sejati.

Saya ambil sebuah analogi untuk itu, sehingga mudah untuk memahaminya: kita bandingkan struktur pada komputer untuk struktur dunia, tentu saja, analogi ini tentu tidak terlalu tepat, karena perbedaannya ribuan mil. Manusia menciptakan komputer, dan dunia yang sangat misterius dan kompleks, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan satu komputer yang begitu sederhana. Oleh sebab itu saya hanya gunakannya sebagai analogi, sangat sederhana hanya para Dewa yang mampu. Karena Tao saling terkait, dan komputer ini juga sejalan dengan Tao pada satu tingkat manusia yang terendah, sehingga ada beberapa yang dapat dibandingkan.

Saya tidak belajar komputer, jika pemahaman berikut terhadap struktur komputer ada sedikit kesalahan kecil, jangan terjebak pada kata-kata saya.

Karena dunia dalam komputer juga sangat kaya, dapat merancang, dapat bekerja, dapat berinternet, bermain game dll, dan anak muda sekarang semua suka game, kita ambil game komputer sebagai contoh. Orang yang pernah belajar pengetahuan tentang arsitektur komputer mengetahui bahwa jika manusia ingin berkomunikasi dengan komputer harus belajar bahasa komputer, baru bisa mendapatkan pesanan, baru bisa berperan, dapat berkomunikasi dengan anda, jika tidak, walaupun anda berjungkir balik dan menghancurkan komputer itu, ia juga tidak dapat menanggapinya.

Jadi kehidupan pada lingkup mana pun, harus sesuai dengan aturan hukum pada taraf lingkup tersebut, jika tidak sesuai, anda tidak bisa memasuki taraf lingkup ini, juga tidak dapat menyentuh segala sesuatu dalam taraf lingkup ini, meskipun ia ada di depan anda.

Bahasa komputer yang paling dasar adalah bahasa biner, yaitu on dan off dari komputer, dengan angka 0 dan 1 untuk mewakilinya, 0 untuk off dan 1 berarti on. Kemudian dilakukan berbagai kombinasi dan banyak yang terbentuk, perintah yang kompleks, berbagai bahasa yang berbeda, yang mewakili makna yang berbeda, ini merupakan informasi bahasa komputer yang paling dasar.

Seperti yang kita semua tahu, komputer masih ada pemrograman dan bahasa lainnya, ada bahasa tingkat rendah, bahasa tingkat tinggi dan sebagainya. C + + adalah bahasa tingkat rendah, ia seperti kata-kata bahasa Inggris, yaitu melalui kombinasi dari semua jenis huruf untuk membentuk berbagai kata-kata bahasa Inggris yang menarik. Lalu ada bahasa tingkat tinggi, seperti C, bahasa B dan sebagainya, mereka seperti tata bahasa Inggris, memiliki kombinasi kata-kata bahasa Inggris yang baik, melalui aturan tertentu, yaitu melalui sintaks untuk membentuk ke dalam berbagai makna yang lengkap.

Game adalah melalui bahasa ini, selapis demi selapis mengkomplikasikannya. Akhirnya membentuk dunia permainan maya yang kompleks dan besar, dan telah menarik banyak orang. Dan dalam permainan juga memiliki banyak peraturan, aturan permainan, orang yang bermain game tahu pasti.

Aturan dari permainan ini adalah setara dengan undang-undang di dunia manusia. Catatan bahwa ini bukanlah hukum dalam hukum dunia manusia, hukum adalah buatan manusia, bisa berlaku juga dapat dihapuskan, dapat diperbaiki juga dapat diubah, tetapi hukum alam semesta adalah sejak ada kehidupan sudah ada, secara alami terbentuk, itulah apa yang dikatakan orang fakta objektif, tidak dapat diubah . Nah, programmer game ini adalah orang menetapkan aturan permainan ini, ini adalah setara dengan spirit Dewa dalam alam semesta, ini adalah contoh hanya demi mudah dimengerti, ini sudah terlalu menyanjung manusia.

Dan bahasa C, bahasa B dan bahasa tingkat tinggi lainnya, setara dengan apa? Ini adalah setara dengan berbagai partikel dan struktur komposit yang membentuk dunia kita, seperti komposisi molekul, atom, dll.

Bahwa C + + dan bahasa dasar lainnya setara dengan apa? Setara dengan struktur partikel tingkat tinggi yang membentuk ruang lingkup tingkat tinggi lainnya, orang-orang tidak bisa menyentuhnya, juga tidak akan percaya, karena ia berbeda dengan struktur bahasa anda, tingkat bahasa juga tidak sama, bukan bahasa yang sama. Ini hanya analogi, pada kenyataannya, partikel-partikel tersebut dibandingkan dengan partikel kita, energinya jauh lebih tinggi, ambil sebuah contoh, sama seperti molekul dan atom, energi molekul sangat kecil, reaksi kimia sebenarnya adalah kombinasi kembali elemen. Paling banyak adalah mengeluarkan sedikit cahaya atau sedikit panas, tidak ada energi. Tapi energi atom sangat besar, jika ingin mencerai-beraikan atom, membutuhkan partikel dengan energi yang lebih tinggi untuk menubruknya baru bisa. Misalnya menggunakan neutron menubruk atom, bisa membuatnya terpecah, dan jika rantai atom tercerai, terhadap manusia energi tersebut adalah terlalu besar, seperti bom atom meledak. Ini hanyalah sebuah contoh, tidak sembarang berpikir, jangan juga dibandingkan, tidak dapat dibandingkan, karena ia beberapa kali lebih komplek terhadap apa yang dibayangkan.

Ini adalah bahasa yang paling dasar, 0 dan 1 itu sesuai dengan apa? Ini adalah setara dengan unsur dasar di bawah lingkup Tai Ji, itulah Yin dan Yang. Taoisme mengatakan Yin dan Yang saling berhubungan melahirkan dunia, tetapi itu hanya di bawah Tai Ji, di atas Tai Ji masih ada Wu Ji, di atas Wu Ji masih banyak lagi. Ini kita tidak tahu, dengan kebijakan saya yang sedikit ini juga tidak dapat memahaminya, jadi lebih baik kita tidak usah sembarang berpikir.

Saya hanya bisa merangkumkan pengalaman saya pada kehidupan sekarang ini dengan Mr. Ping, ini juga adalah kehendak langit, mungkin juga saya terlalu banyak berkata.

Selain itu dalam beberapa tahun ini, Mr. Ping terus berbicara dengan saya tentang suatu cerita yang terjadi pada ruang waktu tingkat yang lebih tinggi lainnya dan sungguh misterius, tidak ada hubungannya sama sekali dengan realitas, sehingga tidak perlu ditelusuri kebenarannya, anggap saja semua ini adalah sebuah mitos.

Juga terjadi dalam waktu yang sangat lama, dan tidak dapat dihubungkan dengan waktu sekarang. Tidak perlu ditelusuri kebenarannya. Kisah tentang cerita ini juga terputus-putus, kadang-kadang muncul dalam mimpi saya ketika sedang tidur, kadang-kadang Mr. Ping secara pribadi menceritakannya kepada saya, tapi bicara dan bicara, saya menutup mata, dalam otak saya keluar pemandangan, dan adalah tiga-dimensi, seperti menonton film tiga dimensi. Setelah menerima informasi yang terus menerus selama bertahun-tahun ini, akhirnya bisa dirangkumkan menjadi cerita yang lengkap, mengetahui sebab dan akibat yang terjadi, semua dapat dipahami.

Saya hanya punya pemikiran demikian, belum tentu dapat diselesaikan, sehingga tidak perlu menunggu. Harus melihat kehendak langit. Saya tidak memanggil siapapun untuk melihatnya.

(Bersambung)
 
nice post......................................
 
18. Membasmi monster

Setelah sampai di danau Dongting, pertama Mr. Ping menyusun strategi Naga untuk menutup semua jalan keluar monster ikan hitam itu, dia kemudian melepaskan Yi, Yi berperang melawan monster ikan hitam. Akhirnya monster ikan hitam itu terbunuh, dan mati tenggelam di dasar danau.

Pada malam itu, turun badai angin dan hujan. Kami menemukan sebuah rumah yang sudah rusak di pinggir danau, mungkin dibangun oleh nelayan kemudian ditinggalkan karena sudah rusak. Daun pintu dipaku dengan selembar papan jatuh ke lantai di bawah sudut tembok. Saya mengambil daun pintu tersebut. Di lantai ada tumpukan jerami, saya membalik jerami, di bawahnya sangat basah dan ada serangga. Kami membersihkannya, membuang bagian yang basah, kemudian menutupnya dengan rumput kering, lalu kami duduk di atasnya.

Bagian rumah yang menghadap ke arah danau ada sebuah jendela kecil, dapat melihat pemandangan danau. Mr. Ping menyerahkan saya ke Shinse Ajaib, dia berulang kali meminta saya agar jangan sembarangan berkeliaran, tinggal di dalam rumah jangan keluar, jangan mendekat ke danau. Saya mengangguk, Mr. Ping kemudian membawa stoples keluar menuju danau.

Hari itu langit kelabu, tidak dapat melihat pemandangan danau di sisi lain, batasan pertemuan antara langit dan air juga samar-samar, kabut di atas danau terbentang luas, pemandangan tersebut membuat hati saya sangat terbuka, santai dan bahagia. Tapi yang paling saya harapkan adalah melihat saat-saat pertempuran monster Yi melawan ikan hitam pada malam hari. Karena telah menunggu begitu lama dan telah mempersiapkannya di sepanjang jalan, semua itu adalah demi momen ini.

Setelah Mr. Ping pergi, saya dan Shinse Ajaib tinggal di dalam rumah yang rusak itu. Shinse Ajaib duduk bersila di atas jerami yang kering, dia bertanya pada saya, “apakah pernah bermeditasi masuk ke dalam kondisi hening?” Saya bingung menggelengkan kepala. Shinse Ajaib tertawa, mulutnya berkata, “sayang…sayang.” Saya tidak mengerti maksud Shinse Ajaib itu, namun Shinse ajaib hanya tertawa tidak menjelaskan lebih lanjut. Setelah hari gelap, tiba-tiba angin bertiup kencang, semakin lama semakin kencang, sepertinya akan turun hujan lebat. Saya memandang ke arah danau, awan hitam dimana-mana, tidak bisa melihat apapun.

Saat ini Shinse Ajaib baru membuka mulut dan berkata pada saya, sekarang perang akan segera dimulai, ia juga akan melihat pertempuran tersebut. Saya bertanya, bagaimana caranya melihat? Shinse Ajaib mengatakan bahwa pertempuran ini ada di dasar danau, dan terjadi di alam lain, mata fisik saya ini tidak dapat melihatnya. Paling-paling hanya melihat di permukaan danau ada riak yang muncul, tapi karena sangat gelap mungkin apa juga tidak terlihat. Setelah itu Shinse Ajaib mengelus kepala saya, sambil tertawa terbahak-bahak.

Sekarang saya menyadari apa maksud Shinse Ajaib mengatakan “sayang...sayang.” Saya dengan cepat mengeluarkan kepala keluar dari jendela, memandang ke arah danau, hanya melihat seluruh pemandangan hitam gelap, air danau juga hitam gelap, tidak bisa melihat apa-apa. Saya jadi sangat cemas, merasa kehilangan, tidak ingin melewatkan pertempuran sengit ini, saya dengan cepat berbalik badan, mohon kepada Shinse Ajaib coba cari jalan keluar membawa saya untuk malihatnya.

Namun begitu saya memalingkan kepala, Shinse Ajaib telah duduk bersila masuk ke dalam kondisi hening. Saya merasa kehilangan lalu duduk di sudut ruangan. Terpaksa menunggu peperangan selesai baru bertanya kepada Mr. Ping apa yang terjadi. Hujan semakin lama semakin lebat, curahan hujan membuat genting di atas atap berdering, tiupan angin membuat air hujanpun masuk melalui pintu. Saya segera menutup pintu dan menahannya dengan kayu. Tidak lama kemudian lantai mulai basah, dan atap juga bocor, air mengalir ke bawah melalui atap yang bocor jatuh ke tubuh Shinse Ajaib, namun Shinse Ajaib tidak menyadarinya, sama sekali tidak bergerak. Saya segera mencari sesuatu untuk menutupinya, memayungi Shinse Ajaib.

Saya sambil memayungi Shinse Ajaib, sambil berpaling melihat sisi danau, tidak bisa melihat apa-apa. Saya tidak tahu sudah berapa lama, tiba-tiba melihat lingkaran cahaya putih, sangat terang, berbentuk lingkaran berputar, seperti dipancarkan dari dasar danau, langsung memancar ke langit, dalam kegelapan saya melihat ini dengan jelas sekali. Setelah berlangsung beberapa detik, cahaya menghilang, kemudian gelap lagi, dan tidak melihat apa-apa lagi.

Perlahan-lahan hujan berhenti, angin juga berhenti. Tengah larut malam, Shinse Ajaib terbangun dari kondisi hening, ia memegang jenggotnya berkata sangat seru, benar-benar pikirannya baru terbuka. Saya semakin penasaran, dengan cepat bergegas bertanya kepada Shinse Ajaib apa yang terlihat, apakah monster ikan hitam telah disingkirkan oleh Mr. Ping. Shinse Ajaib menatap saya melihat saya cemas, dia hanya tertawa tidak menjawab, tampaknya sengaja menggoda saya dan seperti membuat masalah jadi misterius, dia menggelengkan kepalanya mengatakan, “rahasia langit tidak boleh diungkap.” Saya merasa kehilangan.

Tidak lama kemudian, Mr. Ping kembali, hujan begitu lebat, saya melihat badannya tidak basah, rambutnya juga kering. Saya cepat memegang Mr. Ping bertanya apa yang terjadi, bagaimana akhirnya monster ikan hitam itu. Mr Ping, kemudian dengan beberapa kata singkat menjawab pertanyaan saya, seperti yang disebutkan di atas: Mr. Ping menyusun strategi Naga untuk menutup semua jalan keluar monster ikan hitam itu, dia kemudian melepaskan Yi, Yi berperang melawan monster ikan hitam. Akhirnya monster ikan hitam itu terbunuh, dan mati tenggelam di dasar danau.

Saya benar-benar kecewa, mereka tahu apa yang terjadi, dan tahu itu sangat seru, namun tidak mau bercerita kepada saya. Perlahan-lahan hati saya bergejolak muncul kemarahan dan kebencian pada mereka, saya seorang diri duduk di pojok, tidak menghiraukan mereka.

Mr. Ping sepertinya tahu apa yang saya pikirkan, ia duduk di samping saya, saya tidak mau melihat dia. Mr. Ping mengatakan, “rasa ingin tahu belum tentu sesuatu yang baik, manusia fana selalu suka petualangan, selalu ingin melihat hal-hal yang baru, tetapi selalu mengabaikan esensi misterius dibaliknya. Ini adalah manusia yang tersesat, jadi selalu tersesat sepanjang masa, tetapi orang yang berkultivasi malah menggunakan misterius melihat keindahannya, sehingga muncul kebijakan, dan menjadi jiwa Dewa.”

Kata-kata Mr. Ping yang tenang dan datar, melepaskan simpul hati saya, saya mengangguk dengan lembut, tahu diri saya telah salah.

Saya tiba-tiba teringat cahaya putih tengah malam di danau, saya bertanya pada Mr. Ping apa itu. Mr. Ping berpikir sejenak, mengatakan itu adalah Asura yang bersembunyi di dalam danau, mungkin peperangan telah menguncangkan mereka sehingga mereka melarikan diri dari sarangnya karena ketakutan. Saya sangat terkejut bertanya, bagaimana Asura bisa di Bumi, bagaimana bisa bersembunyi di dasar danau.

Mr. Ping mengatakan, Asura juga dibagi ke dalam banyak jenis, dibagai dalam berbagai tingkatan dan alam. Sejak zaman kuno di planet bumi ini sudah ada Asura, tapi taraf tingkatan mereka sangat rendah, adalah Asura yang terendah. Asura yang tingkatannya tinggi tidak akan datang ke Bumi. Hanya pada zaman dulu hal seperti ini sangat sedikit, kadang-kadang akan ketemu. Sekarang fenomena langit berubah, Yin dan Yang berbalikan, maka makhluk ini juga mengambil kesempatan, secara besar-besaran bergegas turun ke Bumi. Mereka terus berhubungan dengan manusia, juga mengajarkan sesuatu dan cara-cara sesat kepada umat manusia, ini sangat rahasia, tidak boleh di ungkapkan.

Mereka juga memiliki meridian yang berhubungan dengan dunia mereka, mampu menyampaikan informasi dan energi. Meridian mereka terus berhubungan dengan dunia tempat mereka hidup, dapat bertukar informasi dan transfer energi dengan mereka. Bertahun-tahun yang lalu, mereka berhasil menembus beberapa lapisan ruang waktu yang dekat dengan manusia. Dalam ruang dan waktu ini, mereka membentuk basis, titik akupuntur, dan kemudian ditata penuh dengan meridian mereka, sampai terus berhubungan ke Bumi. Setelah proyek ini selesai, mereka mulai berbondong-bondong dalam jumlah besar datang ke dunia manusia. (Dajiyuan/lim)

(Bersambung)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.