• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Mendengkur, Pengganggu Diri dan Orang Lain

Bulubabi

IndoForum Junior B
No. Urut
6034
Sejak
4 Sep 2006
Pesan
2.583
Nilai reaksi
238
Poin
63
Mendengkur, Pengganggu Diri dan Orang Lain

mendengkur.jpg

Kebiasaan yang sering kali dialami banyak orang ketika tidur adalah keluar suara dengkuran. Meski masih dianggap lumrah, ada sebagian lain yang merasa amat terganggu. Tidak hanya buat dirinya, tapi juga orang lain.

Dengkuran adalah suara yang keluar selama tidur akibat getaran pada jaringan lunak pada bagian belakang hidung dan tenggorokan. ”Mendengkur disebabkan penyempitan saluran udara bagian atas. Udara didorong dari bawah melewati saluran udara yang sempit di sekeliling jaringan yang bergetar yang menghasilkan suara,” kata General Health Specialist Mayo Clinic, Ralph Poore.

Secara umum, penyebab utama mendengkur adalah penyumbatan pada sirkulasi udara di kerongkongan akibat ketidakstabilan jaringan lunak pada langit-langit di rongga mulut.

Pada banyak kasus, mendengkur sering diabaikan dan jarang mendapatkan perawatan medis. Terutama selama hal itu dianggap tidak mengganggu orang lain selama tidur.

Suara yang dikeluarkan timbul karena ketidakstabilan aliran udara ketika seseorang bernapas. ”Pergolakan ini disebabkan ada bagian yang dihambat di antara hidung dan pita suara,” kata Staff Physician Departement of Emergency Medicine Sate, University of New York, Kathryn L Shanks MD.

Penghambatan dapat terjadi sepanjang waktu, tapi akan semakin buruk saat malam hari. Hal itu karena selama tidur fungsi otot di lidah, tenggorokan dan langit-langit mulut dan jalan udara berkurang.

Mendengkur dapat dialami semua orang tanpa memperhatikan jenis kelamin. Kebanyakan, mereka yang mendengkur saat tidur setelah menderita penyakit akibat virus, minum alkohol dan minum obat-obatan.

”Penelitian menunjukkan bahwa 45% pria dan 30% wanita mendengkur. Orang yang mendengkur dapat dilihat bentuk tubuhnya. Sebelumnya, kami berpikir bahwa laki-laki gemuk dengan leher yang tebal adalah pendengkur. Namun, wanita kurus dengan leher yang pendek bisa juga mendengkur bahkan lebih keras,” ujar general otolaryngology dari UCLA's School of Medicine, Andrew Verneuil MD.

Dia menambahkan, secara umum, orang yang mulai beranjak tua dan mengalami kegemukan akan mendengkur. Mendengkur cenderung terjadi pada orang lanjut usia karena kemungkinan otot-otot yang semakin melemah.

Adapun kegemukan bisa jadi berpengaruh, seperti variasi anatomi dari tenggorokan dan hidung seperti rendahnya jaringan rongga-rongga mulut dan membesarnya amandel. Tidur tengkurap juga akan semakin memperburuk keadaan.

Mendengkur tidak bisa dianggap enteng. Ini karena bila dibiarkan akan menjadi serius dan mengganggu kemampuan bernapas. Kondisi ini disebut obstructive sleep apnea (OSA). Episode OSA akan terjadi lebih dari 10 detik dan terjadi lebih dari tujuh kali tiap jam. Episode ini akan mengurangi jumlah oksigen dalam darah yang dapat menyebabkan jantung bekerja lebih berat.

Akibat kerja jantung makin berat, kualitas istirahat pun berkurang. Dengan begitu, sepanjang hari pendengkur kemungkinan akan merasakan mengantuk. Hal ini akan memengaruhi performa kinerja mereka. ”Dalam jangka panjang, mereka akan mengalami tekanan darah tinggi dan pembengkakan jantung,” kata Andrew Verneuil.

Mendengkur akan dapat dilihat dari segi sosial dan medis. Dari sisi sosial, orang yang mengalami mendengkur secara tidak langsung akan mengganggu orang-orang di sekitarnya. Dari segi medis, mendengkur akan mengganggu pola tidur dan mengurangi istirahat yang cukup.

Ketika mendengkur berlangsung lama akan menjadi masalah yang serius atau mengganggu masalah kesehatan. ”Dalam jangka panjang, mereka akan mengalami tekanan darah tinggi dan pembengkakan jantung,” kata Andrew Verneuil.
 
wew, nice info kk ;)
tapi udah ada blom ya obat anti-dengkur yg dijual umum (seperti ambeyen -> ambeven)

soalnya kasus mendengkur ternyata cukup berbahaya & serius juga :-S
 
wah nice info nih.... tapi sayang ga di sebutkan yah cara pencegahan agar tidak mendengkur ... /hmm
 
Tidur mendengkur memang sangat mengganggu, terutama bagi orang yang tidur disebelah Anda. Banyak suami atau isteri yang mengeluh karena pasangannya tidur mendengkur. Bahkan di negara-negara yang nilai-nilai perkawinan tidak begitu kokoh lagi, seperti di Amerika dan negara-negara Eropa, mendengkur bisa menjadi penyebab terjadinya perceraian. Ini bukan menakut-nakuti, tetapi kami mendukung keinginan Anda untuk menghilangkan kebiasaan mendengkur, walaupun biasanya tidak begitu mudah dilakukan. Tidak begitu mudah artinya bukan tidak bisa, bukan ? Motivasi yang kuat disertai dengan usaha keras dan cara yang tepat, mudah-mudahan akan berhasil membantu Anda menghilangkan kebiasaan tidur mendengkur ini.

Mendengkur merupakan salah satu tanda dari pernapasan yang terhalang atau udara tidak mengalir lancar melalui saluran pernafasan. Ini terjadi ketika jaringan-jaringan di sekitar tenggorokan, seperti lidah, anak tekak dan langit-langit, saling bersinggungan, bergetar dan memproduksi bunyi, yang kita dengar sebagai bunyi dengkuran. Ketika kita tidur nyenyak, otot-otot tenggorokan, lidah dan langit-langit biasanya berada dalam keadaan relaksasi (rileks). Aliran udara yang terjadi ketika kita bernafas akan menggetarkan jaringan-jaringan tersebut. Sempitnya aliran udara dan bergetarnya jaringan yang saling bersinggungan akan menimbulkan bunyi. Semakin sempit aliran udara semakin besar dan keras getaran yang terjadi, akibatnya semakin keras bunyi dengkuran yang ditimbulkan.

Tidur mendengkur dapat disebabkan organ dan jaringan disekitar tenggorokan memang memiliki bentuk yang cenderung menyebabkan orang tersebut tidur mendengkur. Misalnya otot-otot di sekitar lidah dan tenggorokannya lemah, sehingga ketika ia tidur, otot-otot tersebut menjadi terlalu rileks dan menutupi atau mempersempit jalan nafas. Jalan udara di tenggorokan dapat juga terhambat karena bentuk lidah atau uvula (anak tekak) yang terlalu panjang atau besar, atau karena terjadi pembengkakan tonsil (amandel). Mendengkur dapat juga timbul karena terganggunya jalan udara di rongga hidung, misalnya karena peradangan (nasal rhinitis) yang bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi, atau karena kelainan bentuk saluran atau sekat hidung (nasal septum).

Selain itu, kelebihan berat badan dan faktor usia juga cenderung membentuk kebiasaan tidur mendengkur. Pada orang yang gemuk, jaringan-jaringan di sekitar leher dan tenggorokan menjadi berlebihan, membuat rongga tenggorokan cenderung menyempit dan jaringan-jaringan di sekitarnya menjadi lebih mudah bergesekan. Begitu pula, semakin tua otot-otot termasuk otot tenggorokan akan menjadi semakin lemah. Mendekati umur 60 tahun, 40% wanita dan 60% pria terbiasa tidur mendengkur.
Konsumsi alkohol dan obat penenang juga dapat membuat orang tidur mendengkur. Alkohol dan obat penenang menimbulkan efek sedative, yang membuat otot-otot, termasuk otot tenggorokan, lidah, anak tekak dan langit-langit menjadi rileks dan mudah bersinggungan ketika tidur pulas. Mendengkur juga dapat dihubungkan dengan gangguan hormonal seperti hipotiroidism (aktivitas kelenjar tiroid rendah) dan acromegaly (produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan).

Mendengkur harus diwaspadai jika sudah menyebabkan suatu masalah kesehatan yang cukup serius yang dikenal dengan istilah sleep apnea. Sleep apnea adalah terhentinya nafas secara mendadak ketika tidur. Hal ini ditandai dengan orang yang ketika tidur mendengkur, tiba-tiba
suara mendengkurnya berhenti, lalu orang tersebut tersentak bangun dan menarik nafas dengan keras. Penghambatan saluran udara pada orang yang mendengkur dapat terjadi sedemikian rupa, sehingga menutupi jalan nafas secara total dalam beberapa detik. Ini yang menyebabkan nafas terhenti secara tiba-tiba selama 10 sampai 30 detik.

Kekurangan oksigen akan mendorong tubuh untuk terjaga, walaupun kemudian tertidur kembali. Walaupun terhentinya nafas ini berlangsung dalam waktu yang singkat, namun karena terjadi berkali-kali, dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sleep apnea dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi (tekanaan darah tinggi), penyakit jantung dan stroke.

Mendengkur dapat terjadi hanya sesekali, misalnya karena terlalu lelah atau sedang menderita sakit, namun dapat pula merupakan kebiasaan (habit). Mendengkur yang hanya terjadi sesekali tidak perlu terlalu dirisaukan, namun jika sudah menjadi kebiasaan, memang sebaiknya diupayakan supaya kebiasaan tersebut hilang, atau paling tidak berkurang. Kebiasaan mendengkur yang belum begitu parah dapat diupayakan agar hilang atau menurun frekuensinya, antara lain dengan menghindari faktor-faktor penyebabnya. Menyikat gigi sebelum tidur merupakan kebiasaan yang baik, walaupun belum diketahui hubungan langsungnya dengan mendengkur. Mengatur posisi tidur sangat disarankan.

Tidur dengan posisi miring biasanya dapat mengurangi dengkur. Posisi bantal boleh ditinggikan, tetapi jangan terlalu tinggi, karena justru dapat menyempitkan saluran nafas Anda ketika tidur. Jika Anda gemuk, turunkanlah berat badan Anda sampai mencapai berat ideal. Hindari konsumsi alkohol, obat penenang, antihistamin dan obat-obat lain yang memiliki efek sedative, terutama beberapa jam sebelum tidur. Jangan makan berat paling tidak 3 jam sebelum tidur. Gaya hidup yang sehat, termasuk berhenti merokok dan berolahraga secara teratur akan meningkatkan kesehatan Anda secara umum dan dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan mendengkur.

Jika anda masih mendengkur setelah melakukan perubahan diatas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk memeriksakan keadaan telinga, hidung dan tenggorokan Anda. Mendengkur yang kronis (berlangsung bertahun-tahun) dan cukup parah mungkin memerlukan penanganan medis yang lebih serius, baik melalui operasi ataupun pengobatan non-operasi.

Sampai saat ini saya belum pernah mendengar ada obat-obatan yang langsung dapat menghilangkan kebiasaan mendengkur, tetapi memang ada alat-alat yang bisa membantu Anda mengurangi dengkur (anti snoring devices), seperti misalnya nasal mask yang membantu aliran udara pernafasan dapat berjalan lancar, yang dikenal dengan istilah CPAP (continuous positive airway pressure), BiPAP (Biphasic Positive Airways Pressure) dan lain sebagainya. Namun penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter. Demikian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Salam. Dr Ernawati Sinaga MS Apt

Oleh Indonesian Pharmaceutical Watch (IPhW)
Dr Ernawati Sinaga MS Apt
 
gue rasa tidur gue ga mendengkur deh so ga ada masalah /gg /gg

chiki klo loe cari pencegahannya klo ada orang yg mendengkur tutup aja deh tuh mulut pake bantal /gg /gg
 
^
^
dijamin g bakal mendengkur lg seumur idup.. /gg /gg
 
ternyata bulbab mendengkur kalo tidur ya /sob/sob/sob
kasihan yg jd bini nya entar /sob/sob/sob
 
/heh ada2 aja nih atas ku/heh

Kayanya resep cc titi yg di bekep pake bantal mantap tu.... isa jadi resep manjur berhenti mendengkur /heh
 
resep paling ampuh dan muantaff tuh.. ;))
 
wah itu hanya utk sesaat ttp aja kedengaran dengkurannya hahhaha
 
tutp aja klo perlu loe tidur d atasnya bantal yg d pake buat nutup =)) /heh
 
he?/omg wah cc titi bisa metiauw dunk yg mendengkur itu hahahaha....
 
walah ternyata cc titi kejam juga yah... dalam mengatasi org yg mendengkur /gg
 
Pantesan org gendut brisik bgd klo tidur /wah
btw info bagus /no1
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.