• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

MEDITASI DALAM SEGALA OBJEK KEHIDUPAN By Ajahn Chah

m3tt4

IndoForum Beginner E
No. Urut
103936
Sejak
31 Agt 2010
Pesan
431
Nilai reaksi
10
Poin
18
Segelas air
bottled_water_glass.jpg

Kebanyakan dari orang-orang yang mendatangi saya adalah golongan masyarakat yang agak terpelajar. Diantaranya adalah para pedagang, lulusan universitas, guru dan pejabat pemerintah. Pikiran mereka penuh dengan gagasan tentang sesuatu. Mereka terlalu pintar untuk mendengarkan orang lain. Hal ini diumpamakan segelas air. Jika sebuah gelas penuh berisi dengan air kencing, air kotor, tidak akan ada gunanya. Hanya setelah air kotor itu dibuanglah, gelas tersebut menjadi bermanfaat. Anda harus mengosongkan pikiran atas gagasan-gagasan itu, barulah anda akan memahaminya. Latihan kita melampaui kepintaran dan kebodohan. Jika anda pikir bahwa anda adalah orang yang pintar, kaya, terkenal, dan seorang ahli dalam hal agama Budha, anda menutupi kebenaran tentang ketiadaan diri. Yang anda pahami adalah diri saya - Saya dan milik saya. Akan tetapi, agama Budha adalah membiarkan segala sesuatu. Mereka yang terlalu pintar tidak akan mempelajarinya. Mereka ini pertama tama harus membebaskan diri dari kepintaran, mengosongkan pikiran terlebih dahulu.
 
mengajari kerbau, lembu, anjing dan ayam

Seseorang pernah menanyai Ajahn Chah," Bagaimana Anda mengajari murid-murid barat Anda?"
'"Apakah Anda mengunakan bahasa Inggris atau Perancis?
."Apakah anda berbicara dalam bahasa Jepang atau Jerman?"
"Tidak," jawab Ajahn Chah.
"Lalu Bagaimana mereka menerimanya?" ia bertanya.
"Apakah anda memelihara kerbau di kediaman Anda?",tanya Ajahn Chah.
"Iya."
"Apakah anda memelihara lembu, anjing, atau ayam?"
"ya, saya juga memeliharanya," jawabnya.
"Coba katakan," Ajahn Chah meminta," Apakah anda berbicara pada kerbau atau lembu itu?"
"Tentu saja tidak."
"Yah, lalu bagaimana anda melakukannya?"

Ajahn Chah memiliki kemampuan yang terdengar aneh untuk menangkap Dharma tanpa kata dan mengalihkannya kepada ummatnya dalam perumpamaan yang segar, mudah diikuti, terkadang lucu, kadang puitis, tapi selalu mendapat tempat di hati, tempatnya bergema atau memberikan inspirasi yang paling mendalam.
"Kita ini bagaikan ulat, hidup bagaikan daun yang gugur, pikiran kita bagaikan air hujan....................................
water-032-drop-032-leaves-320x480.jpg
 
Sebatang pohon di tengah hutan
autumn_maple_tree-11899.gif

Orang-orang sering bertanya-tanya tentang latihan saya. Bagaimana saya mempersiapkan pikiran saya untuk bermeditasi?
Tidak ada sesuatu yang khusus. Saya hanya mempertahankannya pada tempat yang selayaknya.

Mereka bertanya,"Kalau demikian, apakah Anda seorang Arahat?"
Apakah saya mengetahui?
Saya bagaikan sebatang pohon ditengah hutan,
yang penuh dengan daun, bunga, dan buah.
Burung-burung berterbangan datang dan bersarang, dan hewan-hewan berlindung diantara kerimbunannya.
Walaupun demikian, pohon itu sendiri tidak mengetahuinya. pohon tersebut hanya mengikuti jalur alaminya. Pohon itu bertindak sebagai pohon,
apa adanya.............
 
Ajahn Chah mengingatkan kita bahwa
,"Budha sendiri hanya bisa menunjukkan cara dan tidak dapat melakukan usaha untuk kita karena Kesunyataan adalah sesuatu yang tidak dapat diuraikan dengan kata-kata atau dihadiahkan."

"Semua ajaran-ajaran tersebut," Ajahn Chah seringkali mengatakan," hanyalah perumpamaan dan ibarat belaka, sarana yang dimaksudkan untuk membantu pikiran agar bisa melihat Kesunyataan. Jika kita menempatkan Budha di dalam pikiran, kita akan melihat segala sesuatu, kita merenungkan sesuatu, sebagai sesuatu yang tidak berbeda dari diri kita sendiri."
Kebanyakan perumpamaan yang Ajahn Chah ajarkan muncul dari pengalamannya yang luas selama berdiam di hutan. Seluruh latihannya hanyalah untuk memperhatikan , sepanjang waktu bersikap terbuka dan waspada sepenuhnya terhadap segala sesuatu yang terjadi baik di dalam maupun di luar dirinya. Ia bisa mengatakan bahwa latihannya tidaklah luar biasa. Ia seperti yang dikatakannya, "bagaikan sebatang pohon di tengah hutan," pohon tersebut seperti apa adanya. Akan tetapi dari " kondisi yang tidak luar biasa" ini muncullah pemahaman mendalam atas dirinya dan dunia.

Ajahn Chah sering mengatakan,"Dharma senantiasa mengungkapkan diri setiap saat, tetapi hanya pada saat pikiran tenang, kita bisa memahami apa yang diungkapkan itu karena Dharma mengajar tanpa kata-kata.

corona-beach-calm-sea.jpg
 
Pengelana yang tidak bertujuan
traveller-man-photographer-thinking-sea.jpeg

Apabila tidak mempunyai rumah sendiri, kita bagaikan seorang pengelana yang tidak mempunyai tujuan berjalan di alam terbuka, berjalan ke arah ini dan kemudian ke arah itu,berhenti sebentar dan kemudian meneruskan perjalanan kembali.

Sesaat tiba di rumah, apapun yang kita lakukan, kita rasa tidak melelahkan, sama seperti seseorang yang telah meninggalkan kampung halamannya untuk berkelana. Hanya setelah ia tiba kembali di rumahnya sendirilah, ia bisa merasa lega dan santai.

Tidak ada satupun tempat didunia ini yang bisa menawarkan kedamaian yang sesungguhnya, inilah sifat dunia. Selamilah diri anda dan temukanlah disana.

Apabila kita memikirkan Budha dan betapa nyatanya ajaran yang beliau Ajarkan, kita merasakan betapa agungnya dan terhormatnya beliau . Apabila kita melihat kebenaran akan sesuatu, kita melihat ajaranNya, bahkan walaupun kita tidak pernah mempraktekkan Dharma. Akan tetapi walaupun kita tahu tentang Dharma, telah mempelajari dan melatihnya, namun masih juga belum melihat kebenaran akan sesuatu yang kita alami, kita masih seorang pengelana yang tidak mempunyai arah tujuan.................
 
Where to Find Happiness
happiness-hands.jpg


Orang-orang menginginkan kebahagiaan, tidak mau menderita. Akan tetapi kebahagiaan sebenarnya adalah bentuk murni dari penderitaan. Penderitaan sendiri adalah bentuk yang kasar. Kita bisa membandingkannya dengan seekor ular. Kepala ular adalah ketidak bahagiaan, Ekor ular adalah kebahagiaan. Kepala ular sungguh berbahaya. Disini terdapat gigi berbisa. Jika kita menyentuhnya, kita akan digigitnya segera. Akan tetapi , tidak saja kepalanya yang berbahaya! Jika kita menyentuh ekornya, ia akan berbalik dan segera mengigit kita pula karena baik ekor maupun kepala, dimiliki oleh ular yang sama.

Demikian pula kebahagiaan dan ketidak bahagiaan, kegembiraan dan kesedihan, muncul dari ular yang sama; nafsu keinginan. Jadi, pada saat kita berbahagia, pikiran tidak sepenuhnya tenang.

Sebagai contoh,
ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, seperti kekayaan, harga diri, pujian atau kegembiraan, kita senang, tetapi pikiran tetap gelisah karena takut kehilangan ini semua. Kondisi takut itu bukanlah keadaan penuh dengan ketenangan. Selanjutnya, kita mungkin kehilangan itu semua, sehingga kita benar-benar menderita. Jadi apabila kita tidak waspada, bahkan pada saat bergembira, penderitaan siap mengancam. Ibarat kita memegang ekor ular, jika kita tidak membiarkannya pergi, kita akan digigitnya. Baik ekor maupun kepala ular, yaitu kondisi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat, semuanya adalah ciri-ciri Roda Kehidupan, sesuatu yang terus menerus berputar......................
 
Ular cobra
istockphoto_6409029-snake-in-a-sombrero-cartoon.jpg

Kegiatan bathin kita ibarat seekor ular cobra beracun. Jika kita tidak mengganggunya, ular itu akan berlalu tanpa mengusik kita. walaupun bisa sangat beracun, kita tidak terpengaruh olehnya. Kita tidak mendekati dan menangkapnya, ular itu tidak akan mengigit kita. Ular kobra itu melakukan apa yang alami baginya. Itulah hidupnya. Jika anda cukup pintar, anda akan membiarkannya.

Demikian juga, anda membiarkan sesuatu yang tidak baik, anda membiarkan sesuatu sesuai dengan sifatnya. Anda juga membiarkan sesuatu yang baik. Jangan terikat pada sikap suka dan tidak suka, sama seperti anda tidak mengganggu ular kobra itu.

Seseorang yang pintar akan bersikap demikian terhadap berbagai perasaan hati yang muncul dalam pikirannya. Pada saat kebaikan muncul, kita membiarkannya. Kita memahami sifatnya. Kemikian pula, kita membiarkan yang tidak baik. Kita membiarkannya sesuai dengan sifatnya. Kita tidak terikat pada apapun karena kita tidak menginginkan kejahatan. Kita tidak menginginkan kebajikan. Kita tidak menginginkan kesukaran atau kemudahan, kebahagiaan atau penderitaan. Apabila keinginan kita sudah berakhir, kedamaian akan tertanam dengan kokoh............
 
anak yang sedang bermain
alg_kid_playing.jpg

Apabila kita sering merenungkan sifat hati yang hakiki, kita akan memahami bahwa hati ini adalah seperti apa adanya dan tidak mempunyai sifat yang lain dari itu. Kita akan tahu bahwa hati adalah hati. Itulah sifatnya.

Jika kita memahami ini secara jelas, kita akan bisa terlepas dari berbagai pikiran dan perasaan. Dan kita tidak perlu lagi menambahkan sesuatu jika kita terus menerus meyakinkan diri kita bahwa "begitulah adanya".

Apabila sifat hati yang hakiki dipahami secara mendalam, segala sesuatu akan dibiarkan berlalu. Pikiran dan perasaan masih akan tetap ada, tetapi pikiran dan perasaan tersebut akan bisa dikuasai.

Sama halnya ketika untuk pertama kali kita diganggu oleh seorang anak kecil yang suka bermain-main dengan cara-cara menjengkelkan kita, sehingga kita memarahi atau memukulnya. Akan tetapi, kemudian kita sadar bahwa bermain dan bertingkah laku seperti itu adalah lumrah bagi seorang anak yang masih kecil. Kita membiarkannya dan masalah kita pun selesai.

Mengapa bisa demikian?
Karena kita sekarang bisa menerima kewajaran hidup sorang anak. Pola pandang kita telah berubah dan sekarang kita menerima sifat alami segala sesuatu. Kita membiarkannya dan hati kita pun menjadi lebih damai.......
Kita sekarang memiliki pemahaman yang benar ..................
 
sebotol obat
medicine.jpg

Kita bisa mengumpamakan latihan dengan sebotol obat yang diberikan kepada pasiennya. Di botol tersebut tertera cara mengunakan obat itu, tetapi walau berapa ratus kali pun si pasien membaca petunjuk pemakaian itu, ia akan meninggal jika hanya itu yang ia lakukan. Dia tidak akan mendapatkan manfaat dari obat itu. Dan sebelum meninggal, ia akan mengeluh dengan sedih bahwa dokter yang mengobatinya bukanlah dokter yang pintar, bahwa obat yang diberikan kepadanya bukanlah obat yang tepat. Dia akan berpikir bahwa dokter itu palsu atau obat itu tidak bermanfaat, dan walaupun demikian, ia masih saja menghabiskan waktu untuk memeriksa dan membaca petunjuk pemakaiannya. Dia belum mengikuti anjuran dokter untuk meminum obat tersebut. Jika si pasien telah mengikuti anjuran dari dokter untuk meminum obat secara teratur sebagaimana diintruksikan, dia akan sembuh.

Para dokter memberikan obat tuntuk mengurangi rasa sakit dari tubuh. Ajaran dari Budha diberikan untuk mengobati penyakit pikiran dan mengembalikannya ke kondisi sehat semula. Dengan demikian, Budha dapat dianggap sebagai seorang dokter yang menawarkan penyembuhan bagi penyakit pada pikiran yang dijumpai pada setiap manusia tanpa kecuali. Apabila anda melihat adanya penyakit pikiran itu, adalah bijaksana untuk mengambil Dharma sebagai penopang, sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit itu.........
 
Batok kelapa

kelapa-muda.jpg


Nafsu keinginan adalah kekotoran, tetapi kita pertama sekali harus memiliki nafsu keinginan untuk bisa mulai melaksanakan jalan.

Andaikan anda membeli sebuah kelapa di pasar dan pada saat membawanya pulang, seseorang bertanya,"mengapa anda membeli kelapa?"
"Saya ingin memakannya."
"Apakah anda ingin memakan batoknya juga?"
"Tentu saja tidak!"
"Saya tidak mengerti. Jika anda tidak ingin memakan batok mengapa anda membelinya?"

Baiklah, apa yang anda katakan? Bagaimana anda menjawab pertanyaan itu?
Kita berlatih dengan memulainya dari nafsu keinginan. Jika kita tidak memiliki nafsu keinginan, kita tidak akan bisa berlatih. Merenung dengan cara ini dapat membangkitkan kebijaksanaan, tahukah anda?

Sebagai contoh, kelapa-kelapa itu: Apakah anda juga akan memakan batoknya? Batok dan sabutnya diperlukan untuk membungkus buah kelapa itu. Setelah anda memakan buah kelapa, batok dan sabutnya anda buang saja bukan?

Latihan kita juga seperti itu. Kita tidak akan memakan batoknya, tetapi belum waktunya untuk membuang batok itu. Kita mempertahankannya dahulu, sebagaimana kita lakukan terhadap nafsu keinginan. Beginilah cara kita berlatih. Jika ada seseorang yang ingin menuduh kita memakan batok kelapa, itu urusan mereka. Kita hanya perlu sadar atas apa yang kita lakukan........
 
Memasak

Fry+Pan-A.jpg

Pertama kali kita melatih perbuatan dan ucapan agar bebas dari hal-hal yang tidak bermanfaat, yang merupakan kebajikan.

Sebagian orang mengira bahwa untuk memiliki kebajikan, anda harus menghafal istilah-istilah Pali dan membacakan parita siang dan malam, tetapi yang sebenarnya harus anda lakukan ialah mengusahakan agar perbuatan dan ucapan anda tidak tercela, dan itulah kebajikan.

Ini tidak terlalu sukar untuk dipahami. Ibarat memasak makanan, memasukkan sedikit bahan ini dan sedikit bumbu itu sehingga rasanya sesuai dan masakan anda menjadi lezat, anda tidak perlu lagi menambahkan apa-apa. Bahan dan bumbu yang tepat telah dimasukkan. Dengan cara yang sama, memperhatikan perbuatan dan ucapan kita agar benar akan menghasilkan kebajikan yang “lezat”, kebajikan yang tepat…………….........................
 
Orang Gila

marah.jpg

Andaikan suatu pagi, anda sedang dalam perjalanan menuju kantor dan seseorang berteriak menghina anda, segera setelah anda mendengar hinaan darinya, pikiran anda berubah dari kondisi biasanya. Anda tidak merasa senang, Anda merasa marah dan tersinggung. Anda ingin menghajarnya.

Beberapa hari kemudian, seseorang datang ke rumah anda memberitahu,
"Hei, orang yang mengumpat anda hari itu adalah orang gila! sudah bertahun-tahun! Dia mengumpat setiap orang juga. Tidak ada yang memperhatikan orang itu."
Begitu anda mendengar hal ini, anda seketika itu juga merasa lega. Kemarahan dan rasa jengkel anda yang selama ini anda pendam di dalam diri anda hanyut setelah tahu, anda bisa membiarkannya. Jika anda tidak tahu kenyataannya, anda akan melekat pada peristiwa itu. Apabila anda menyangka orang yang menghina anda adalah orang normal, anda mungkin akan membunuhnya. Akan tetapi, setelah anda menemukan kenyataannya, bahwa ia gila, anda merasa lebih lega. Inilah pengetahuan akan kenyataan.

Seseorang yang melihat Dharma akan mempunyai pengalaman yang sama. Kemelekatan, kebencian, dan khayalan akan lenyap dengan cara yang sama pula. Selama kita tidak menyadari hal ini,kita berpikir,"Apa yang harus saya lakukan? Hidup saya penuh dengan ketamakan dan kebencian."
Ini bukan pengetahuan yang benar. Sama halnya dengan waktu kita menyangka bahwa orang gila itu adalah normal. Ketika akhirnya kita tahu bahwa ia gila, kita bebas dari rasa khawatir itu. Tidak ada seorangpun yang bisa menunjukkan anda hal ini.
Hanya pada saat pikiran sadar, kemelekatan bisa dicabut dan dilenyapkan...
 
Ruang Kosong

Water_horizon.jpg

Orang-orang ingin menuju nibbana, tetapi pada saat anda memberitahukan mereka bahwa tidak ada apa-apa disana, mereka mulai mempunyai pikiran lain.

Akan tetapi tidak ada apapun di sana, tidak ada sama sekali. Lihatlah pada atap dan lantai di sini. Pikirkanlah atap sebagai "sesuatu", dan lantai juga sebagai "sesuatu,". Anda bisa berdiri di atas atap dan di atas lantai , tetapi pada ruang kosong, diantara keduanya tidak ada tempat untuk berpijak. Dimana tidak ada sesuatu, disitulah kekosongan berada, dan secara terus terang, kita katakan bahwa nibbana adalah kekosongan.
Orang-orang mendengarkan hal ini dan mereka sedikit marah. Mereka tidak ingin pergi ke sana. Mereka takut bahwa mereka tidak akan bisa melihat anak-anak atau saudara mereka lagi.

Itulah sebabnya pada saat kita memberkahi ummat awam dengan mengatakan,"semoga anda berumur panjang, canti, bahagia, dan kuat," mereka merasa sangat senang. Akan tetapi, pada saat anda membicarakan sikap melepaskan segala sesuatu dan kekosongan, mereka tidak ingin mendengarkannya.

Pernahkah anda melihat seorangtua yang mempunyai raut wajah yang cantik, atau berbadan kuat, atau penuh dengan kegembiraan? Tidak! Tetapi pada saat kita katakan,"Semoga berumur panjang, tetap cantik, berbahagia, dan kuat," mereka sangat bergembira.
Mereka melekat pada sesuatu, pada lingkungan kelahiran dan kematian. Mereka lebih suka berdiri di atas atap atau di atas lantai. Sedikit sekali di antara mereka yang berani berdiri di ruang antara yang kosong.
kadang, orang-orang sering berpersepsi nibbana adalah suatu tempat penuh dengan kesenangan, tempat dengan pemandangan yang indah, gunung dan sungai yang indah, burung berkicauan dengan merdu, musik-musik indah selalu mengalun, segala jenis makanan tersedia dimana-mana, seperti gambaran orang mengenai sorga....
padahal nibbana bukan seperti itu ya, nibbana adalah kekosongan, tidak ada kesenangan duniawi atau kesenagan sorgawi disana.
 
images


Menurut Grand Master Ajah Chan, samantha baik dan Vipassana harus berjalan seiring. Ajaran-Nya adalah bahwa Anda tidak dapat melakukan satu tanpa yang lain. Anda berlatih samantha untuk menenangkan pikiran Anda dan melanjutkan ke meditasi Vipassana setelah Anda mencapai tingkat tertentu.

Tetapi ada master lain yang mengklaim bahwa Anda dapat melanjutkan untuk meditasi Vipassana tanpa pergi ke samantha.

Jadi siapa sebenarnya yang benar. Nah, Buddha telah mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan ada banyak jalan yang dapat Anda gunakan. Itu semua bermuara pada Anda dan mana jalan cocok untuk anda.

Jadi jangan atas melekat pada satu jenis latihan.

Peringatan: Anda dapat menjelajahi berbagai metode, tetapi Anda harus menaruh hati Anda ke dalam apapun yang anda berlatih sekarang dan tidak dicampur dengan metode-metode lain yang telah Anda pelajari.

Sorak-sorai dan berharap aku tidak membingungkan Anda


Hari ini saya ingin berbagi dengan Anda beberapa petunjuk dasar tentang cara
mengembangkan konsentrasi dengan Anapanasati (kesadaran-of-pernafasan).
Ada dua macam meditasi: Samatha dan Vipassana.
Samatha adalah pengembangan konsentrasi, dan Vipassana adalah
pengembangan kebijaksanaan. Samatha adalah yayasan yang sangat penting bagi
Vipassana.

Inilah sebabnya mengapa pemula sangat dianjurkan untuk latihan pertama
Samatha, sehingga dapat mengembangkan konsentrasi yang dalam dan kuat. Kemudian dapat
mereka berlatih Vipassana, untuk melihat sifat sejati dari segala sesuatu.
Ada empat puluh subjek meditasi Samatha, tapi Anapanasati (kesadaran pernapasan) adalah salah satu yang lebih populer untuk pemula.

Dalam Sa § yutta Nikaya, Sang Buddha memuji Anapanasati:

Bhikkhu, konsentrasi ini melalui kesadaran pernapasan,
ketika dikembangkan dan dipraktekkan banyak, baik damai dan agung.
Ini adalah murni abadi bahagia, dan itu mengusir dan menghentikan pikiran2 jahat segera setelah mereka muncul.

Langkah Pertama.

Duduk tegak. Anda dapat memilih posisi duduk yang Anda suka. Jika Anda
sulit, Anda tidak perlu duduk bersila. Anda juga dapat duduk
dengan kedua sisi kaki berdampingan di lantai (tidak menekan lainnya).
Duduk di atas bantal dengan ketebalan yang cocok membantu Anda merasa nyaman,
dan memungkinkan Anda dengan mudah untuk meluruskan tubuh bagian atas Anda.
Kemudian rileks bagian tubuh Anda dengan bagian, dari kepala sampai kaki. Pastikan
tidak ada ketegangan di bagian tubuh Anda. Jika ada ketegangan, cobalah untuk
melepaskannya, dan tetap santai dan alami. Jika tidak, ketegangan akan
akhirnya menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Jadi pastikan untuk bersantai keseluruhan Anda
tubuh setiap kali Anda mulai meditasi Anda duduk.


Langkah Dua

Mengesampingkan semua pikiran, termasuk semua kekhawatiran dan rencana. Anda harus
mencerminkan pada kenyataan bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal. Mereka
tidak akan mengikuti keinginan anda, tetapi akan mengikuti kursus hanya mereka sendiri. Ini
tidak berguna untuk mencoba untuk memahami mereka. Hal ini berguna untuk menempatkan mereka ke samping sementara Anda
bermeditasi.
Setiap kali Anda mendapatkan terjerat dalam pikiran, Anda harus mengingatkan diri sendiri
bahwa sekarang bukan saatnya bagi Anda untuk khawatir, sekarang adalah waktu untuk Anda
untuk menjaga pikiran Anda hanya pada objek meditasi: nafas. Jika Anda
terjadi mengingat sesuatu yang sangat penting, dan berpikir Anda harus
mengingatnya atau memikirkannya, jangan melakukannya saat Anda bermeditasi. Jika
diperlukan, Anda dapat menulis hal yang penting di sebuah notebook yang
Anda tetap di samping Anda, dan kemudian tidak berpikir tentang hal ini selama Anda
bermeditasi.
Jika Anda benar-benar ingin sukses dalam Anapanasati, Anda harus menyisihkan
semua benda lainnya. Beberapa yogi ingin mengembangkan konsentrasi, namun
tidak dapat melepaskan keterikatan mereka untuk hal-hal duniawi banyak. Akibatnya,
pikiran mereka menjadi gelisah, selalu mengembara antara nafas
dan benda-benda duniawi. Meskipun mereka berusaha keras untuk menenangkan pikiran mereka,
mereka gagal: hanya karena mereka tidak dapat melepaskan keterikatan mereka untuk
benda lainnya. Lampiran seperti ini merupakan kendala yang besar untuk kemajuan seseorang dalam
meditasi. Jadi, sangat penting bahwa Anda membuat resolusi yang kuat
untuk menghentikan semua pikiran lain saat Anda bermeditasi.


Langkah Tiga

Menjadi akrab dengan napas melalui praktek. Setelah Anda
rileks tubuh Anda, dan telah memutuskan untuk menghentikan semua pikiran lain, Anda
harus menempatkan pikiran anda pada daerah di mana nafas masuk & keluar menyentuh
kulit anda : titik yang tersentuh oleh nafas. Itu adalah area di sekitar hidung Anda dan
bagian atas bibir atas. Cobalah untuk merasakan napas di salah satu dari kedua
tempat itu. Kemudian menjaga pikiran Anda tetap di nafas, dan menyadari itu selama mungkin. Anda harus mencoba untuk mengetahui nafas sebagai objektif, seolah-olah
Anda adalah seorang penonton. Jangan mengontrol atau mengganggu proses alami dari
nafas anda : pikiran hanya tahu sebagai itu adalah nafas. Jika Anda mengontrol pernapasan Anda, Anda mungkin
merasa tidak nyaman di dada Anda.
Satu hal penting adalah bahwa Anda hanya menyadari nafas di
titik Anda telah pilih, bahwa anda tidak mengikuti nafas
masuk atau keluar dari tubuh Anda. Jika Anda mengikuti napas masuk dan keluar, Anda akan
tidak bisa berkonsentrasi dengan sempurna.
Untuk menjelaskan ini, Visuddhimagga memberikan contoh: ibarat penjaga pintu gerbang. Sebuah gerbang-penjaga tidak memperhatikan orang-orang yang sudah pergi di dalam atau di luar kota: ia hanya memperhatikan
orang yang datang di pintu gerbang. Dengan cara yang sama, napas yang
pergi di dalam dan luar tidak diperhatikan oleh seorang yogi. Kepeduliannya
hanya napas yang tiba di titik menyentuh (pintu gerbang).
Hal lain yang penting adalah bahwa Anda tidak harus berkonsentrasi pada
karakteristik dari empat elemen dalam napas Anda. Anda seharusnya tidak
berkonsentrasi pada karakteristik dari elemen-bumi dalam napas Anda
(Kekerasan, kekasaran, berat, kelembutan, kehalusan atau ringan),
maupun pada karakteristik unsur air (yang mengalir dan kohesi),
maupun pada karakteristik dari elemen api (panas dan dingin),
maupun pada karakteristik dari elemen-angin di napas Anda
(Mendorong dan mendukung).
Jika Anda berkonsentrasi pada salah satu karakteristik tersebut, yang lain akan
juga menjadi lebih dan lebih jelas dalam tubuh Anda, dan itu akan mengganggu
konsentrasi anda. Apa yang seharusnya Anda lakukan adalah hanya untuk mengetahui
napas. Anda harus tahu napas sebagai konsep umum.
Yogi Kadang-kadang mungkin merasa sulit untuk merasakan nafas. Ini
bukan karena dia tidak lagi bernapas: itu karena nafas sudah sangat halus, dan ia belum akrab dengannya.
Oleh karena itu, dia hanya harus terus pikirannya pada titik menyentuh dengan pikiran dingin dan waspada. Ketika
menjadi sulit baginya untuk melihat nafas, dia perlu melakukan tidak lebih
dari pada mengetahui bahwa ia masih bernapas. Kemudian, dengan kesabaran dan kesadaran,
ia secara bertahap akan dapat mengetahui nafas halus. Jika dia mencoba lagi dan lagi, ia akan terbiasa untuk berkonsentrasi di atasnya. Itu akan sangat membantu dia untuk mengembangkan konsentrasi dalam.
Ketika mencoba untuk menjadi akrab dengan nafas, Anda harus mengikuti jalan tengah: anda harus melakukan dengan daya-upaya yg tepat. Jangan melakukan terlalu banyak usaha, karena Anda mungkin akan mengalami kesulitan seperti ketegangan, sakit kepala dan ketegangan mata. Kemudian lagi, jangan
melakukan upaya terlalu sedikit, karena Anda mungkin akan tersesat dalam lamunan
atau jatuh tertidur. Jadi itu baik untuk memastikan bahwa usaha Anda
hanya cukup untuk Anda selalu tahu nafas.
Setiap kali pikiran muncul di benak Anda, hanya mengabaikan mereka dan membawa
Anda pikiran kembali ke nafas. Hal ini berguna untuk marah pada pikiran-pikiran
atau pada diri Anda sendiri. Anda harus menerima bahwa terjadinya pemikiran
pikiran adalah hal yang wajar, dan tidak harus mendapatkan terjerat di dalamnya. Dengan
mengabaikan pikiran, Anda menghapus diri sendiri dari mereka. Dan dengan selalu
mengetahui nafas, Anda membuat diri Anda terbiasa dengan napas.
Itulah cara yang tepat untuk menangani pikiran mengembara.
Jika pikiran Anda mengembara sering, Anda dapat membantu Anda itu tetap dengan
napas dengan mencatat: ketika mengetahui nafas masuk -&- nafas keluar, catatan sebagai:
'In - out, in - out, in - out ...'.
Anda juga dapat menghitung napas, artinya, ketika bernapas dalam,
Anda perhatikan: 'dalam', ketika bernafas keluar, Anda perhatikan 'keluar', dan pada akhir
keluar-napas yang Anda menghitung 'satu'. Anda dapat menghitung dengan cara ini sampai di
sedikitnya lima, tetapi tidak lebih dari sepuluh. Misalnya, jika Anda memilih untuk
menghitung sampai delapan, Anda harus menghitung dari satu sampai delapan lagi dan
lagi. Tapi, ketika Anda menghitung napas, objek Anda tetap harus menjadi
napas, bukan angka yang Anda menghitung. Angka-angka hanya sebuah alat untuk
membantu Anda tetap dengan napas. Anda harus terus menghitung sampai
pikiran Anda menjadi tenang dan stabil. Kemudian Anda dapat berhenti menghitung, dan
hanya tahu nafas masuk-&-keluar.
 
CM_1019.TIF.jpg


Renungkan bahwa membaca''''Buddho,''Buddho'' sampai menembus jauh ke dalam jantung kesadaran Anda (citta). Kata''''Buddho merupakan kesadaran dan kebijaksanaan Sang Buddha. Dalam prakteknya, Anda harus bergantung pada kata ini lebih dari apa pun. Kesadaran itu membawa akan membawa Anda untuk memahami kebenaran tentang pikiran Anda sendiri. Ini adalah perlindungan sejati, yang berarti bahwa ada baik kesadaran dan wawasan hadir.


Anda harus menggunakan cara-cara terampil yang berbeda untuk mengajar pikiran Anda karena selalu tertangkap ke dalam suasana hati depresi dan kegembiraan. Ini adalah sifat dari pikiran kurang beradab - hanya seperti anak kecil. Orang tua dari seorang anak yang tidak belajar bahasa berada dalam posisi untuk mengajar karena mereka tahu bagaimana berbicara dan pengetahuan mereka tentang bahasa lebih besar. Orang tua selalu dalam posisi untuk melihat di mana anak mereka yang kurang dalam pemahamannya, karena mereka tahu lebih banyak. Melatih pikiran adalah seperti ini. Bila Anda memiliki kesadaran''''Buddho, pikiran bijaksana dan memiliki tingkat yang lebih halus tahu dari normal. Kesadaran ini memungkinkan Anda untuk melihat kondisi dari pikiran dan untuk melihat pikiran itu sendiri, Anda dapat melihat keadaan pikiran di tengah-tengah dari semua fenomena. Ini begitu, anda secara alami dapat menggunakan teknik terampil untuk pelatihan pikiran. Apakah Anda terjebak ke dalam keraguan atau lain dari kekotoran batin, Anda melihatnya sebagai fenomena mental yang muncul dalam pikiran dan harus diselidiki dan dibahas dalam pikiran.

kesadaran itu yang kita sebut Buddho''''adalah seperti orang tua anak. Orang tua adalah guru anak yang bertanggung jawab atas pelatihan, jadi cukup alami bahwa setiap kali mereka memungkinkan untuk berkelana bebas, secara bersamaan mereka harus tetap satu mata di atasnya, menyadari apa itu lakukan dan di mana itu berjalan atau merangkak ke.

Terkadang anda bisa terlalu pandai dan memiliki ide bagus terlalu banyak. Dalam hal mengajar anak, Anda mungkin berpikir begitu banyak tentang apa yang terbaik bagi anak, bahwa Anda bisa mencapai titik di mana metode yang lebih Anda memikirkan untuk mengajar itu, bergerak jauh anak dari tujuan-tujuan yang Anda inginkan untuk mencapai. Semakin Anda mencoba dan mengajarkannya, semakin jauh menjadi, sampai benar-benar mulai tersesat dan gagal untuk berkembang dalam cara yang tepat.

Dalam pelatihan pikiran, sangat penting untuk mengatasi keraguan skeptis. Keraguan dan ketidakpastian adalah kendala kuat yang harus ditangani. Investigasi dari tiga belenggu pandang kepribadian (sakkāya-ditthi), lampiran buta terhadap aturan dan praktek (sīlabbata-parāmāsa) dan keraguan skeptis (vicikicchā) adalah jalan keluar dari lampiran dipraktekkan oleh Ones Mulia (Ariya-puggala). Tetapi pada awalnya Anda hanya memahami kekotoran batin ini dari buku-buku - Anda masih kurang wawasan tentang bagaimana hal-hal sesungguhnya. Investigasi melihat kepribadian adalah cara untuk melampaui khayalan yang mengidentifikasi tubuh sebagai diri. Ini termasuk lampiran tubuh Anda sendiri sebagai diri atau melekat pada tubuh orang lain sebagai diri padat. -Ditthi Sakkāya atau melihat kepribadian mengacu pada hal Anda menyebut diri Anda. Ini berarti lampiran untuk melihat bahwa tubuh adalah diri. Anda harus menyelidiki pandangan sampai Anda mendapatkan pemahaman yang baru dan dapat melihat kebenaran bahwa keterikatan pada tubuh adalah kekotoran dan menghalangi pikiran semua manusia dari mendapatkan wawasan tentang Dhamma.

Untuk alasan ini, sebelum hal lain pembimbing akan menginstruksikan setiap calon baru untuk pentahbisan bhikkhu untuk menyelidiki lima objek meditasi: rambut kepala (kesa), bulu tubuh (Loma), kuku (nakhā), gigi (Danta) dan kulit (taco). Melalui perenungan dan penyelidikan yang Anda mengembangkan wawasan tentang pandangan kepribadian. Objek-objek ini merupakan dasar yang paling cepat untuk lampiran yang menciptakan delusi pandang kepribadian. Merenungkan mereka mengarah pada pemeriksaan langsung pandang kepribadian dan menyediakan sarana yang memungkinkan setiap generasi laki-laki dan perempuan yang mengambil petunjuk dari pembimbing yang saat memasuki masyarakat sebenarnya dapat melampaui melihat kepribadian. Namun di awal Anda tetap tertipu, tanpa wawasan dan karenanya tidak mampu menembus melihat kepribadian dan melihat kebenaran dari cara hal. Anda gagal untuk melihat kebenaran karena Anda masih memiliki lampiran tegas dan pantang menyerah. Ini lampiran ini yang menopang delusi.

Sang Buddha mengajarkan untuk mengatasi khayalan. Cara untuk mengatasi adalah melalui jelas melihat tubuh untuk apa itu. Dengan menembus wawasan Anda harus melihat bahwa sifat sebenarnya dari kedua tubuh Anda sendiri dan orang lain pada dasarnya sama. Tidak ada perbedaan mendasar antara tubuh manusia. Tubuh hanya tubuh, "itu bukan milikmu menjadi, seorang diri, atau mereka. Ini pemahaman yang jelas ke dalam sifat sebenarnya dari tubuh disebut kāyānupassanā. Tubuh ada: Anda label dan memberinya nama. Kemudian Anda memasang dan melekat dengan pandangan bahwa tubuh Anda atau tubuhnya. Anda memasang untuk melihat bahwa tubuh adalah permanen dan bahwa itu adalah sesuatu yang bersih dan menyenangkan. Lampiran ini pergi jauh ke dalam pikiran. Ini adalah cara yang menempel pikiran untuk tubuh.

pandangan Kepribadian berarti bahwa Anda masih terjebak ke dalam keraguan dan ketidakpastian tentang tubuh. wawasan Anda belum sepenuhnya menembus khayalan yang melihat tubuh sebagai diri. Selama khayalan tetap, Anda memanggil tubuh pengalaman Anda sendiri atau Atta dan menafsirkan seluruh dari sudut pandang bahwa ada suatu entitas, solid abadi yang Anda sebut diri. Anda begitu benar-benar melekat dengan cara konvensional melihat tubuh sebagai diri, bahwa tidak ada cara yang jelas melihat luarnya. Tapi pemahaman yang jelas sesuai dengan kebenaran cara hal-hal yang berarti Anda melihat tubuh sebagai hanya itu banyak: tubuh hanyalah tubuh. Dengan wawasan, Anda melihat tubuh sebagai hanya itu banyak dan kebijaksanaan ini melawan khayalan dari kesadaran diri. Ini wawasan yang melihat tubuh sebagai hanya itu banyak, mengarah ke penghancuran lampiran (upadana) melalui mencabut bertahap dan melepaskan khayalan.

Berlatih merenungkan tubuh sebagai hanya itu banyak, sampai sangat wajar untuk berpikir untuk diri sendiri:''Oh, tubuh hanyalah tubuh. Hanya saja banyak''Begitu cara refleksi didirikan., Segera setelah Anda katakan kepada diri sendiri bahwa itu hanya yang banyak, pikiran melepaskan. Ada melepaskan keterikatan pada tubuh. Ada pandangan yang melihat tubuh hanya sebagai tubuh. Dengan mempertahankan rasa detasemen melalui terus menerus melihat tubuh hanya sebagai tubuh, semua keraguan dan ketidakpastian secara bertahap tumbang. Ketika Anda menyelidiki tubuh, semakin jelas Anda melihat hal itu sebagai tubuh daripada orang, makhluk, yang aku atau mereka, semakin kuat pengaruh pada pikiran, sehingga penghapusan simultan keraguan dan ketidakpastian. lampiran Buta aturan dan praktek (sīlabbata-parāmāsa), yang mewujud dalam pikiran sebagai membabi buta meraba-raba dan perasaan sekitar melalui ketidakjelasan untuk tujuan sebenarnya praktek, ditinggalkan secara bersamaan karena muncul dalam hubungannya dengan pandangan kepribadian. Anda bisa mengatakan bahwa tiga belenggu keraguan, keterikatan buta terhadap ritual dan praktek dan melihat kepribadian similes tak terpisahkan dan bahkan untuk satu sama lain. Setelah Anda telah melihat hubungan ini dengan jelas, ketika salah satu dari tiga belenggu, seperti ragu misalnya, muncul dan Anda dapat membiarkannya pergi melalui penanaman wawasan, dua lainnya belenggu secara otomatis ditinggalkan pada waktu yang sama. Mereka dipadamkan bersama-sama. Secara bersamaan, Anda melepaskan pandang kepribadian dan lampiran buta yang meraba-raba penyebab dan ketidakjelasan niat atas praktek-praktek yang berbeda. Anda melihat mereka masing-masing sebagai salah satu bagian dari keseluruhan lampiran Anda ke rasa sendiri, yang akan ditinggalkan. Anda berulang kali harus menyelidiki tubuh dan memecahnya menjadi beberapa bagian. Seperti yang Anda lihat setiap bagian seperti benar-benar adalah, persepsi tubuh yang merupakan badan padat atau diri secara bertahap terkikis. Anda harus tetap menempatkan upaya berkelanjutan ke dalam investigasi kebenaran dan tidak dapat berhenti.

Sebuah aspek lebih lanjut dari perkembangan mental yang mengarah pada pandangan yang lebih jelas dan lebih dalam bermeditasi pada objek untuk menenangkan pikiran bawah. Pikiran tenang adalah pikiran yang kokoh dan stabil dalam samadhi (konsentrasi). Hal ini dapat khanika samadhi (konsentrasi sesaat), Upacara samadhi (konsentrasi lingkungan) atau appanā samadhi (penyerapan). Tingkat konsentrasi ditentukan oleh penyempurnaan kesadaran dari saat ke saat ketika Anda melatih pikiran untuk mempertahankan kesadaran pada objek meditasi.

Dalam khanika samadhi (konsentrasi sesaat) menyatukan pikiran hanya untuk waktu singkat. Ia tenang dalam samadhi, tetapi memiliki berkumpul bersama sesaat, segera menarik diri dari keadaan damai. Sebagai konsentrasi menjadi lebih halus dalam perjalanan meditasi, karakteristik serupa dari pikiran tenang berpengalaman pada setiap tingkat, sehingga masing-masing digambarkan sebagai tingkat samadhi, apakah itu khanika, Upacara atau appanā. Pada setiap tingkat pikiran tenang, tetapi kedalaman samadhi bervariasi dan sifat dari keadaan mental damai berpengalaman berbeda. Pada satu tingkat pikiran masih mengalami perpindahan dan dapat mengembara, tetapi bergerak di dalam batas-batas negara terkonsentrasi. Tidak terjebak dalam aktivitas yang mengarah pada agitasi dan gangguan. kesadaran Anda mungkin mengikuti objek mental sehat untuk sementara, sebelum kembali menetap di titik keheningan mana tetap untuk suatu periode.

Anda bisa membandingkan pengalaman khanika samadhi dengan aktivitas fisik seperti berjalan kaki di suatu tempat: Anda mungkin berjalan untuk periode sebelum berhenti untuk istirahat, dan memiliki beristirahat mulai berjalan lagi sampai waktunya untuk berhenti untuk istirahat lain. Meskipun Anda mengganggu perjalanan secara periodik untuk berhenti berjalan dan mengambil bertumpu, setiap waktu yang tersisa benar-benar masih, hanya pernah suatu keheningan sementara tubuh. Setelah waktu singkat Anda harus mulai bergerak lagi untuk melanjutkan perjalanan. Inilah yang terjadi dalam pikiran karena pengalaman-pengalaman seperti tingkat konsentrasi.

Jika Anda berlatih meditasi berfokus pada objek untuk menenangkan pikiran dan mencapai tingkat tenang dimana pikiran adalah teguh dalam samadhi, namun masih ada beberapa gerakan mental terjadi, yang dikenal sebagai Upacara samadhi. Dalam samadhi Upacara pikiran masih bisa bergerak. Gerakan ini terjadi dalam batas-batas tertentu, pikiran tidak bergerak di luar mereka. Batas-batas di mana pikiran dapat bergerak ditentukan oleh keteguhan dan stabilitas konsentrasi. Pengalaman adalah sebagai jika Anda bergantian antara keadaan tenang dan sejumlah aktivitas mental. Pikiran adalah tenang beberapa waktu dan aktif untuk sisanya. Dalam kegiatan yang masih tingkat tertentu tenang dan konsentrasi yang terus-menerus, tapi pikiran tidak sepenuhnya diam atau bergerak. Hal ini masih berpikir sedikit dan mengembara. Ini seperti Anda berkeliling di dalam rumah Anda sendiri. Anda berkeliaran di dalam batas-batas konsentrasi Anda, tanpa kehilangan kesadaran dan bergerak di luar ruangan, jauh dari obyek meditasi. Gerakan pikiran tetap dalam batas-batas sehat (kusala) menyatakan mental. Tidak terjebak ke setiap proliferasi mental berdasarkan tidak bermanfaat (akusala) menyatakan mental. Setiap berpikir tetap sehat. Setelah pikiran tenang, tentu pengalaman itu kondisi mental bajik dari waktu ke waktu. Selama waktu itu terkonsentrasi pikiran hanya pengalaman kondisi mental sehat dan berkala merebahkan diri untuk menjadi benar-benar diam dan satu-menunjuk pada objeknya.

Jadi pikiran masih mengalami beberapa gerakan, berputar-putar di sekitar objek tersebut. Hal ini masih bisa mengembara. Mungkin berkeliaran di dalam batas-batas yang ditetapkan oleh tingkat konsentrasi, tapi tidak ada salahnya nyata muncul dari gerakan ini karena pikiran yang tenang dalam samadhi. Ini adalah bagaimana perkembangan hasil pikiran dalam perjalanan praktek.

Dalam appanā samadhi pikiran tenang dan terhenti sampai pada tingkat di mana ia paling halus dan terampil. Bahkan jika Anda mengalami pelampiasan rasa dari luar, seperti suara dan sensasi fisik, itu tetap eksternal dan tidak dapat mengganggu pikiran. Anda mungkin mendengar suara, tapi itu tidak akan mengganggu konsentrasi Anda. Ada mendengar suara, tapi pengalaman adalah sebagai jika Anda tidak mendengar apa-apa. Ada kesadaran menumbuk tapi itu seolah-olah Anda tidak sadar. Hal ini karena Anda membiarkannya pergi. Pikiran melepaskan secara otomatis. Konsentrasi begitu dalam dan tegas bahwa Anda melepaskan keterikatan pada pelampiasan rasa cukup alami. Pikiran dapat menyerap ke dalam negara untuk jangka waktu yang lama. Setelah tinggal di dalam untuk jumlah waktu yang tepat, kemudian menarik diri. Kadang-kadang, ketika Anda menarik diri dari seperti tingkat yang dalam konsentrasi, citra mental dari beberapa aspek dari tubuh Anda sendiri bisa muncul. Mungkin menampilkan citra mental suatu aspek dari sifat tidak menarik dari tubuh Anda yang muncul ke dalam kesadaran. Sebagai pikiran menarik diri dari negara halus, gambar tubuh muncul untuk muncul dan berkembang dari dalam pikiran. Setiap aspek dari tubuh bisa datang sebagai citra mental dan mengisi mata pikiran pada saat itu.

Gambar yang muncul dengan cara ini sangat jelas dan jelas. Anda harus benar-benar mengalami ketenangan yang sangat mendalam bagi mereka untuk muncul. Anda melihat mereka benar-benar jelas, meskipun mata tertutup. Jika Anda membuka mata Anda Anda tidak dapat melihat mereka, tapi dengan mata tertutup dan pikiran diserap dalam samadhi, Anda dapat melihat gambar seperti jelas, seakan melihat objek dengan mata terbuka lebar. Anda bahkan dapat mengalami kereta seluruh kesadaran dimana dari saat ke saat kesadaran pikiran adalah tetap pada gambar mengekspresikan sifat tidak menarik dari tubuh. Tampilan gambar tersebut dalam pikiran yang tenang bisa menjadi dasar bagi pemahaman sifat tidak kekal tubuh, serta menjadi sifat tidak menarik, kotor dan tidak menyenangkan, atau ke ketiadaan lengkap dari setiap nyata diri atau esensi di dalamnya.

Saat ini jenis pengetahuan khusus muncul mereka menyediakan dasar untuk investigasi terampil dan pengembangan wawasan. Anda membawa semacam ini hak wawasan dalam hati Anda. Ketika Anda melakukan ini semakin banyak, itu menjadi penyebab wawasan pengetahuan timbul dengan sendirinya. Kadang-kadang, saat Anda menghidupkan perhatian Anda untuk merenungkan subjek asubha3, gambar aspek menarik yang berbeda dari tubuh dapat terwujud dalam pikiran secara otomatis. Gambar-gambar ini lebih jelas daripada yang Anda bisa mencoba untuk memanggil dengan imajinasi Anda dan menyebabkan wawasan yang sifatnya jauh lebih tajam dari itu diperoleh melalui biasa jenis pemikiran diskursif. Jenis pemahaman yang jelas dampaknya begitu mencolok bahwa aktivitas pikiran dibawa berhenti diikuti oleh pengalaman rasa mendalam dispassion. Alasan itu sangat jelas dan piercing adalah bahwa hal itu berasal dari pikiran yang benar-benar damai. Investigasi dari dalam keadaan tenang, membawa Anda ke pandangan yang lebih jelas dan lebih jelas, pikiran menjadi lebih damai seperti yang semakin terserap dalam perenungan. Wawasan lebih jelas dan lebih meyakinkan itu, lebih dalam pikiran menembus dengan penyelidikan, terus-menerus didukung oleh ketenangan samadhi. Inilah yang praktek kammatthāna4 melibatkan. investigasi terus menerus dengan cara ini membantu Anda untuk berulang kali melepaskan dan akhirnya menghancurkan lampiran untuk melihat kepribadian. Ini membawa mengakhiri semua keraguan yang tersisa dan ketidakpastian tentang tumpukan daging yang kita sebut tubuh dan melepaskan keterikatan buta terhadap aturan-aturan dan praktek.

Bahkan dalam hal penyakit serius, demam tropis atau masalah kesehatan yang berbeda yang biasanya memiliki dampak fisik yang kuat dan mengguncang tubuh Facebook, samadhi dan wawasan tetap teguh dan tenang sekali. pemahaman dan wawasan Anda memungkinkan Anda untuk membuat perbedaan yang jelas antara pikiran dan tubuh - pikiran adalah salah satu fenomena, tubuh yang lain. Setelah Anda melihat tubuh dan pikiran sebagai lengkap dan disangkal terpisah dari satu sama lain, itu berarti bahwa praktek wawasan telah membawa Anda ke titik di mana pikiran Anda melihat dengan pasti sifat sejati tubuh.

Melihat cara tubuh benar-benar adalah, jelas dan tidak diragukan lagi dari dalam tenang samadhi, mengarah ke pikiran mengalami rasa kuat lelah dan berpaling (nibbidā). balik ini jauh berasal dari rasa kekecewaan dan dispassion yang timbul sebagai hasil yang alami dari melihat cara hal. Ini bukan berpaling yang berasal dari suasana hati duniawi biasa seperti rasa takut, jijik atau kualitas tidak bermanfaat lain seperti iri hati atau keengganan. Ini bukan berasal dari akar yang sama dari lampiran sebagai negara-negara bagian mental najis. Ini adalah berpaling yang memiliki kualitas spiritual untuk itu dan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pikiran dari suasana hati normal kebosanan dan kelelahan yang dialami oleh manusia biasa yang kurang beradab (puthujjana). Biasanya ketika manusia biasa yang kurang beradab yang letih dan muak, mereka tertangkap dalam suasana hati kebencian, penolakan dan berusaha untuk menghindari. Pengalaman wawasan tidak sama.

Rasa lelah dunia yang tumbuh dengan wawasan, bagaimanapun, mengarah ke detasemen, berbalik dan sikap acuh tak acuh yang muncul secara alami dari menyelidiki dan melihat kebenaran dari cara hal. Hal ini bebas dari lampiran rasa diri yang mencoba untuk mengontrol dan memaksa hal pergi sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya, Anda membiarkan pergi dengan penerimaan dari cara hal. Kejelasan wawasan begitu kuat sehingga Anda tidak lagi mengalami rasa diri yang telah berjuang melawan arus keinginan atau bertahan melalui lampiran. Tiga belenggu pandang kepribadian, keraguan dan keterikatan buta terhadap aturan dan praktek-praktek yang biasanya hadir mendasari cara anda memandang dunia tidak dapat menipu Anda atau menyebabkan Anda untuk membuat kesalahan yang serius dalam praktek. Ini adalah awal dari jalan, wawasan yang jelas pertama ke kebenaran hakiki, dan membuka jalan bagi pemahaman lebih lanjut. Anda bisa menggambarkannya sebagai menembus Empat Kebenaran Mulia. Empat Kebenaran Mulia adalah hal yang harus direalisasikan melalui wawasan. Setiap biarawan dan biarawati, yang pernah menyadari mereka, telah mengalami wawasan tersebut ke dalam kebenaran dari cara hal. Kau tahu penderitaan, mengetahui penyebab penderitaan, mengetahui penghentian penderitaan dan mengetahui jalan menuju penghentian penderitaan. Pemahaman masing-masing Kebenaran Mulia muncul di tempat yang sama dalam pikiran. Mereka datang bersama-sama dan menyelaraskan sebagai faktor-faktor dari Delapan Jalan Mulia, yang diajarkan Buddha harus direalisasikan dalam pikiran. Sebagai jalan bertemu faktor di pusat pikiran, mereka memotong melalui keraguan dan ketidakpastian, tetapi Anda masih harus menetapkan cara prakteknya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.