Bung vajra mudra, sepertinya pembakaran vhara itu sudah lama terjadi, dan dskripsi video tdak salah pada thun 1997, pada masa orde baru.
Mumgkin itu hanya manipulasi. Dan smga tidak mempertebal perbedaan sara. Skrang sudah zaman reformasi.
Kjadian Masa lalu tdak perlu dibahas lg.
Sorrz.
Cmiiw.
Saya pernah menuliskan ini. Di daerah Titi Kuning, Medan - Deli Tua, sekitar tahun 1997 - 1998 juga terjadi pembakaran Kelenteng/Vihara. Mengapa hal ini terjadi dan siapa yang melakukannya? Tak lain adalah umat I**** yang marah, karena ada kelakukan tidak pantas dari warga china (Buddha/Kong Hu Cu) yang meletakkan Al Quran di Datuk Kong, dan diketahui umat agama lain tersebut.
Lalu, kalau sampai akhirnya terjadi pembakaran Vihara/kelenteng? Siapa yang mau disalahkan. Kita tahu posisi pemeluk Buddha/Khong Hu Cu/Taoisme adalah minoritas di sini. Kemudian meletakkan Al Quran yang kitab suci agama lain ke dalam Datuk Kong (entah hitam atau putih) bukankah ini melukai pemeluk agama lain itu?
Suatu kondisi yang salah kan.... Meletakkan/menaruh Al Quran atau lebih luas lagi ajaran agama lain ke dalam agama kita, dilakukan sendiri-sendiri saja akibatnya bisa begitu mengerikan. Bagaimana kalau dilakukan secara bersama-sama, seperti pesan Bersatu Kita Teguh. Sama-sama seluruh etnis China di Titi Kuning meletakkan Al Quran di Datuk Khong. Apa jadinya? Konyol.
Padahal, jalankan agamamu, kujalankan agamaku. Atau, menjelek-jelekkan agama orang lain sama dengan menggali kuburan bagi agama sendiri.
Ini mungkin kekhawatiran yang saya rasakan (terus terang saja) saat melihat threat Christian Buddhis.... Bagaimana kalau itu menjadi Moeslim Buddhis? Persis peristiwa Titi Kuning itu mungkin. Dan ini terkadang tidak kita sadari. Resiko dari jutaan umat pemeluk agama yang sebenarnya tidak turut andil dari usaha sinkritisme tsb. Untung dan bersykurlah belum ada umat dari agama lain itu yang protest. Kalau mulai protest. Bisa gawat sekali. Dengan sesama mereka saja mereka bisa bunuh-bunuhan.
Pemikiran pribadi gw ini, dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Agama menjadikan kita bijaksana. Bukan justru membuat kita terbuai dengan hal-hal duniawi yang merupakan sebatas ide atau wacana.
Semoga semua mahluk berbahagia.... itu harapan paling mulia untuk saat ini