kodoks
IndoForum Senior C
- No. Urut
- 3966
- Sejak
- 30 Jul 2006
- Pesan
- 5.212
- Nilai reaksi
- 409
- Poin
- 83
{Source : DetikInet}
Laptop Toshiba Meledak di Bandung
Bandung, Bukan hanya terjadi di luar negeri, kasus laptop meledak juga terjadi di Bandung, Jawa Barat. Seorang mahasiswa ITB sampai trauma dibuatnya.
Kejadian itu menimpa Adrianto (19 tahun), seorang mahasiswa semester 2 di Jurusan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Laptop meledak di Bandung terjadi Minggu (13/08/2006) pukul 16.30 WIB.
"Saya pakai ngetik dari jam sepuluh sampai jam satu siang. Lalu istirahat makan siang, jam dua dipakai lagi. Kira-kira jam setengah lima sore, (laptop itu) meledak," ujar Adrianto saat ditemui detikINET di tempat kos-nya di Jalan Sangkuriang G1, Komplek Dosen ITB, Bandung.
Saat kejadian, ujar Adrianto, api menyembur dari keyboard di bagian depan laptop. Adrianto, yang saat itu sedang memegang mouse, segera melangkah mundur untuk menghindari api itu. Menurutnya, jilatan api nyaris mengenai badannya.
Api menyala selama kurang lebih 10 detik. Kemudian ia dan temannya menutup laptop dengan lap basah guna memadamkan api.
Barang Bekas, Pernah Diservis
Laptop jenis Toshiba Tecra 8100 itu dibeli oleh pamannya dengan harga Rp 4 juta di Glodok, Jakarta, dua tahun lalu. Adri telah memakai perangkat itu selama enam bulan, sebelumnya satu tahun setengah laptop itu dipakai oleh kakaknya di Universitas Indonesia.
Saat dibeli, laptop itu memang barang bekas. Kemudian, saat digunakan oleh kakaknya, laptop itu juga pernah diganti perangkat motherboardnya.
Laptop dengan layar 14 inchi itu memiliki warna casing abu-abu metalik. Melihat 'sejarah'-nya, kemungkinan besar garansi laptop itu telah lama tak berlaku.
"Pemakaiannya seperti biasa kok, saya biasa pakai 3-4 jam per hari. Kemungkinan ini berasal dari baterai, tapi selama ini baterai tidak masalah," ujar Adri.
Sebelumnya Adri berharap bisa terus menggunakan laptop itu hingga lulus kuliah. "Pengennya ini bisa sampai lulus. Ternyata ada kejadian ini, jadi agak trauma, kapok beli barang seken!" ujarnya sambil tertawa kecil.
Adri bertekad untuk membawa 'bangkai' laptop itu ke orangtuanya di Jakarta sebagai bukti kejadian. Isi laptop itu, ujarnya, tidak terlalu membuatnya merasa kehilangan.
"Hanya file-file materi kuliah. Untungnya saya masih semester dua, jadi belum terlalu banyak," ia menambahkan. (wsh)(wsh)
Laptop Toshiba Meledak di Bandung
Bandung, Bukan hanya terjadi di luar negeri, kasus laptop meledak juga terjadi di Bandung, Jawa Barat. Seorang mahasiswa ITB sampai trauma dibuatnya.
Kejadian itu menimpa Adrianto (19 tahun), seorang mahasiswa semester 2 di Jurusan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Laptop meledak di Bandung terjadi Minggu (13/08/2006) pukul 16.30 WIB.
"Saya pakai ngetik dari jam sepuluh sampai jam satu siang. Lalu istirahat makan siang, jam dua dipakai lagi. Kira-kira jam setengah lima sore, (laptop itu) meledak," ujar Adrianto saat ditemui detikINET di tempat kos-nya di Jalan Sangkuriang G1, Komplek Dosen ITB, Bandung.
Saat kejadian, ujar Adrianto, api menyembur dari keyboard di bagian depan laptop. Adrianto, yang saat itu sedang memegang mouse, segera melangkah mundur untuk menghindari api itu. Menurutnya, jilatan api nyaris mengenai badannya.
Api menyala selama kurang lebih 10 detik. Kemudian ia dan temannya menutup laptop dengan lap basah guna memadamkan api.
Barang Bekas, Pernah Diservis
Laptop jenis Toshiba Tecra 8100 itu dibeli oleh pamannya dengan harga Rp 4 juta di Glodok, Jakarta, dua tahun lalu. Adri telah memakai perangkat itu selama enam bulan, sebelumnya satu tahun setengah laptop itu dipakai oleh kakaknya di Universitas Indonesia.
Saat dibeli, laptop itu memang barang bekas. Kemudian, saat digunakan oleh kakaknya, laptop itu juga pernah diganti perangkat motherboardnya.
Laptop dengan layar 14 inchi itu memiliki warna casing abu-abu metalik. Melihat 'sejarah'-nya, kemungkinan besar garansi laptop itu telah lama tak berlaku.
"Pemakaiannya seperti biasa kok, saya biasa pakai 3-4 jam per hari. Kemungkinan ini berasal dari baterai, tapi selama ini baterai tidak masalah," ujar Adri.
Sebelumnya Adri berharap bisa terus menggunakan laptop itu hingga lulus kuliah. "Pengennya ini bisa sampai lulus. Ternyata ada kejadian ini, jadi agak trauma, kapok beli barang seken!" ujarnya sambil tertawa kecil.
Adri bertekad untuk membawa 'bangkai' laptop itu ke orangtuanya di Jakarta sebagai bukti kejadian. Isi laptop itu, ujarnya, tidak terlalu membuatnya merasa kehilangan.
"Hanya file-file materi kuliah. Untungnya saya masih semester dua, jadi belum terlalu banyak," ia menambahkan. (wsh)(wsh)