Say No to Painted Shell
SAY NO TO PAINTED SHELL !!
Sebagai suatu karya seni ( termasuk sebagai dekorasi terarium ), cangkang
airbrush atau
painted shell memang cantik dan layak dikoleksi, asalkan menggunakan cat yang non-toxic dan waterproof.
Di Bandung belakangan ini saya lihat penjual kelomang di kakilima yang menjual
painted shell asalkan cat ( tidak jelas apa bahan catnya, juga
gampang bocèl ), lalu kelomangnya diketok cangkang alaminya di depan pembeli untuk dimasukkan paksa ke painted shell tersebut.
Belum lagi ada yang mencat cangkang kelomang selama kelomangnya ada di dalam cangkang ! Memprihatinkan … orang “latah” dengan menyiksa
binatang.
Boikot para pedagang tersebut dan tanamkan kepada orang-orang tercinta Anda yang menyukai kelomang bahwa membeli kelomang dalam painted shell yang dimasukkan secara paksa merupakan
animal abuse !
Bagi yang tidak setuju / menentang keberadaan penjualan kelomang di dalam painted shells silakan mengunjungi situs berikut ini:
http://www.petitiononline.com/147jp85r/petition.html
Saya pribadi sih setuju saja apabila painted shell yang
non-toxic & waterproof dijadikan hiasan pada terarium dan apabila kelomangnya suka boleh2 saja dipakai oleh si Kelomang. Tetapi saya sangat menentang penjualan kelomang yang sudah dipindahkan dengan paksa ke dalam
painted shell.
Bagi saya, membelikan anak/orang lain kelomang di dalam painted shells juga tidak mendidik. Sebab seni mengoleksi kelomang juga berkaitan dengan “
value” atau nilai cangkang yang dikenakannya.
Dari cangkang yang dikenakan kelomang kadang kita bisa tahu dari mana daerah asal kelomang yang bersangkutan. Cangkang alami dapat “bercerita” alias sedikit-banyak memberikan pengetahuan kepada kolektor akan keagungan Sang Pencipta, atau dengan kata lain kita bisa menambah salah satu atau lebih pengetahuan2 berikut ini:
1. Daerah asal kelomang tersebut - apakah dari dekat muara sungai ? Dari dekat perkebunan pisang ? Apakah dari daerah yang “minus” shell
sehingga terpaksa memakai sampah ? karena persebaran siput tidak merata, sehingga di suatu tempat species kelomang X mayoritas
mengenakan cangkang A, sementara di tempat lain mengenakan cangkang B.
2. Kekayaan corak warna, karakteristik, dan bentuk cangkang siput.
3. Preferensi kelomang terhadap jenis cangkang berdasarkan kebiasaan di tempat asalnya.
4. Kemampuan kelomang darat menyesuaikan bentuk tubuh dengan interior cangkang yang tersedia di habitatnya ( misalnya kasus bentuk & ukuran sepit kelomang dengan cangkang sinistral di P.Melintang Kecil ).
5. Beberapa jenis cangkang dari zaman purba yang sudah punah ( fosil ) masih mungkin dapat ditemukan oleh kelomang dan dikenakan. Beberapa kali saya menemukan kelomang yang mengenakan cangkang rusak, namun terlihat jelas ada sisa daging siput ( atau abdomen kelomang barangkali ) pada cangkang tsb. yang telah membatu.
Sementara cangkang dengan motif Spiderman, Hello Kitty, Shinchan, dll tidak akan memberikan kita pengetahuan apa-apa. Nilainya hanyalah sebagai hiasan atau pelengkap dekorasi terarium.
Félix J.Wang
( pengamat &
hobbyist kelomang, penulis buku panduan pemeliharaan kelomang pertama di Asia Tenggara ).