• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

istri-istri muhammad

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.

akiong

IndoForum Junior A
No. Urut
41745
Sejak
25 Apr 2008
Pesan
2.971
Nilai reaksi
47
Poin
48
Mohon maaf. kalo data dibawah ini bener ga ?

[*]1.Khadija/Khadijah
anda tau dia istri pertama muhammad. dan ia tak mengambil istrinya yang lain selama Khadija/Khadijah hidup, karena ia takut di ceraikan. kemudian ia seorang kristen juga
‘Aisha mengatakan bahwa Khadija membawa Muhamad untuk menjadi orang Kristen yang biasa membaca Injil dalam bahasa Arab. Bukhari vol.4 buku 55 bag.17 no.605 hal.395.
bisa disimpulkan Muhammad kawin dahulunya secara Kristen.


[*]2. Sauda/Sawda binti Zam'a/Zam’ah
mungkin ini bisa anda katakan ia kasihan, namun sebenarnya tidak, muhammad menikahinya dan tak mau (****) dengannya. ia merupakan yang wanita jelek dalam hidup muhammad
Secara fisik Aisha menyebut Saudah “nyonya berlemak banyak”. Bukhari vol.6 buku 60 bag.241 no.318 hal.300
Ketika Saudah merasa dirinya sudah tua, ia takut jikalau Muhamad menceraikannya, maka ia memberi penggantinya yaitu Aisha. Abu Dawud vol.2 no.2130 hal.572
jadi saudah ga menceraikannya karena saudah ngasih giliran muhammad untuk bertemu istri2-nya yang cantik.


[*]3. Aisha
kalo yang ini benar pedofilnya.
Aisha adalah anak perempuan dari Abubakar. Ibunya bernama Umi Ruman sesuai dengan al-Tabari vol.9 hal.129. Ia menikah dengan Muhamad ketika ia berumur enam tahun, namun ia dibawa ke rumah Muhamad ketika ia berusia sembilan tahun. Bukhari vol.7 buku 62 bag.60 no.88 hal.65; Sahih Muslim vol.2 buku 8 no.3309,3310,3311 hal.715,716
Aisha masih berumur enam tahun (atau tujuh tahun) ketika ia menikah, lalu diumur sembilan tahun ia sudah melakukan hubungan pernikahan. al-Tabari vol.9 hal.130,131
Aisha baru berusia enam tahun ketika menikah, dan ketika usianya sembilan tahun barulah ia dibawa ke rumah Muhamad. Ibn-i-Majah vol.3 no.1876 hal.133
Aisha menikah diusia tujuh tahun, dan ia tinggal dengan Muhamad ketika berumur sembilan tahun, lalu ia meninggal diusia delapan belas tahun. (belum sah) Ibn-i-Majah vol.3 no.1877 hal.134[*]4. Umi Salama
Umi Salama binti Abi Umayyah (membicarakan hal yang intim dengan rasulAllah) Sahih Muslim vol.2 no.2455 p.540
Umi Salama mempunyai nama asli Hind binti Abi Umayyah bin al-Mughirah bin ‘Abdallah bin ‘Umar bin Makhzum. al-Tabari vol.9; hal.133; vol.39 hal.175.
Umi Salama (tidak dikatakan menjadi seorang istri ) Sahih Muslim vol.2 no.2992 hal.656; vol.2 no.3445 hal.746; istri Bukhari vol.4 buku 53 bag.4 no.333 hal.216; Bukhari vol.7 buku 62 bag.34 no.56 hal.40. Ibn-i-Majah vol.2 no.1634 hal.473; Abu Dawud vol.1 no.383 hal.99. Muhammad menikahi Umi Salama, seorang janda Abu Salama (meninggal tahun 4 A.H. di Abyssinia). Al-Tabari vol.39 hal.175. Umi Salama meninggal pada tahun 59 H. ketika ia berumur 84 tahun. Sahih Muslim vol.2 catatan kaki 1218 hal.435. Umi Salama sedang hamil ketika Muhamad menikahinya dan anak perempuannya itu diberi nama Zainab binti Abu Salama (Sahih Muslim vol.2 no. 3539-3544 hal.776-777. (Ini adalah gadis yang sama sebagai Zainab binti Umi Salama) Istri Muhamad yang ini juga disebutkan dalam Abu Dawud vol.1 no.274 hal.68; vol.3 no.4742 hal.1332; vol.2 no.2382 hal.654; Sunan Nasa’i vol.1 no.240 hal.228; Ibn-i-Majah vol.3 no.1779 hal.72; al-Tabari vol.17 hal.207; al-Tabari vol.39 hal.80
Umi Salama sudah mempunyai seorang anak laki-laki sebelum ia menikah dengan Muhamad. Namun anaknya itu telah pergi dengan Aisha, al-Zubayr, dan Talhah. Dalam al-Tabari vol.17 hal.42
Teman Umi Salama adalah Naban (= Abu Yahya) dan Ma’in bin Ujay (=Abu Qudamah al-Tabari vol.39 hal.320


[*]5. Hafsa/Hafsah
Anak perempuan dari Umar bin Khatab disebutkan dalam Sahih Muslim vol.2 no.2642 hal.576; vol.2 no.2833 hal.625; vol.2 no.3497 hal.761; Abu Dawud vol.2 no.2448 hal.675; vol.3 no.5027 hal.1402. Ia adalah anak perempuan Umar bin al-Khatab. Ia masih berusia 18 tahun ketika menjadi janda Kunais dan menikah dengan Muhamad pada tahun 625 A.D. Ia lahir pada tahun 607 A.D dan meninggal sekitar tahun 647/648, 661/662, atau tahun 665 A.D. Ia juga disebutkan sebagai istri Muhamad dalam Ibn-i-Majah vol.3 no.2086 hal.258
Setelah suami Hafsa meninggal karena tertembak di Uhud, ayah Hafsa berpikir untuk menikahi Hafsa dengan Utman, namun Utman menolaknya karena ia tahu Muhamad menginginkan Hafsa untuk menjadi istrinya. Mereka menikah tahun 3 A.H. Hafsa lebih tua empat tahun dibanding dengan Aisha. Sunan Nasa’i vol.1 #32 hal.117. Oleh karena itu Muhamad tidak menikahinya hanya untuk memenuhi kebutuhan Hafsa. Muhamad lebih suka menikahi seseorang yang sebelumnya telah menjadi istri orang lain.
Konflik : ‘Umar mengatakan pada Hafsa untuk tidak menggangu Aisha yang sangat bangga akan kecantikannya dan Muhamad pun mencintainya. Bukhari vol.7 buku 62 bag.106 no.145 hal.108. Hafsa mengatakan pada Aisha “Saya tidak pernah mendapat perlakuan yang baik darimu!” Bukhari vol.9 buku 92 bag.5 no.406 hal.299-300
Umar mengatakan Muhamad menceraikan Hafsa (membatalkan perceraian) lalu membawanya kembali. Abu Dawud vol.2 no.2276 hal.619. Menurut Ibn Ishaq, Mohammad menceraikan Hafsa tapi membawanya kembali. al-Tabari vol.9 catatan kaki 884 hal.131.
“Yahya … dari Malik dari Muhamad ibn Abdul ar-Rahman…yang mana ia dengar bahwa Hafsa…membunuh salah satu budak perempuannya yang hendak membunuhnya menggunakan ilmu sihir. Ia adalah seorang mudabara. Hafsa menyuruh seseorang untuk membunuhnya, dan iapun dibunuh” Muwatta Malik 42.19.14. Hafsa, istri Muhamad, meninggal ketika ia berusia 60 tahun. al-Tabari vol.39 hal.174


[*]6. Zainab binti Jahsh
Sahih Muslim vol.2 no.2347 hal.519; vol.2 no.3330 hal.723,724; vol.2 no.3332 hal.725; vol.2 no.3494 hal.760. Bukhari vol.3 buku 33 bag.6 no.249 hal.138; vol.3 no.829 hal.512; vol.4 no.6883 hal.1493; Nama asli Zaynab adalah “Barrah”, tapi Muhamad menggantinya menjadi Zaynab. Bukhari vol.8 buku 72 bag.108 no.212 hal.137; Abu Dawud vol.3 no.4935 hal.1377-1378. Abu Dawud vol.1 no.1498 mengatakan nama Juwairyiha biasanya Barrah.
Sura 33:36-38 dalam Qur’an mengatakan” ini tidak untuk orang percaya lainnya, laki-laki atau perempuan, ketika Tuhan dan utusanNya memutuskan sesuatu, untuk membuat pilihan dalam suatu hubungan. Siapapun yang tidakj patuh pada Allah dan utusanNya dibuat hilang dan menjadi kesalahan yang besar. Ketika anda mengatakan padanya yang mana Allah telah memberkatinya dan anda menyukainya ‘Jagailah istrimu untuk dirimu sendiri, dan takutlah pada Allah’ dan anda sedang bersembunyi dalam diri anda akan apa yang Allah harus tunjukkan, takut pada sesama, dan Allah mempunyai hak yang lebih baik untuk anda untuk takut padanya. Maka ketika Zaid menyelesaikan apa yang ia inginkan darinya, lalu kita akan memberinya untuk dinikahi, maka tidak akan ada kesalahan pada orang percaya, menyentuh istri dari anak laki-laki yang diadopsi, ketika mereka menyempurnakan apa yang akan mereka lakukan terhadapnya, dan perintah Allah harus ditunjukkan. Tidak ada pada nabi, menyentuh apa yang Allah telah tahbiskan untuknya.”
Zainab binti Jahsh menikah dengan anak adopsi laki-laki Muhamad, sampai Muhamad berbicara mengenai Sura yang mengatakan bahwa ia harus bercerai dengan suaminya atau anak laki-lakinya itu dan menikah dengannya. Zainab “telah mengatakan lebih dulu sebelum para istri nabi, dan menyatakan bahwa Allah menikahi saya (melalui Nabinya) di Surga” Bukhari vol.9 buku 93 bag.22 no.517 hal.382. Juga vol.9 buku 92 bag.22 no.516,518 hal.381-383; al-Tabari vol.9 hal.133. Dilain hal, dalam Qur’an yang ada di Surga yang tak diciptkan itu, pernikahan Zainab telah disebutkan. Zainab anak Jahsh mempunyai saudara laki-laki yang telah meninggal sebelum ia ada. Abu Dawud vol.2 no.2292 hal.624
Suatu peryataan dugaan bahwa Zaid menceraikan istrinya Zainab hanya karena Muhamad akan menikahinya.. al-Tabari vol.39 hal.180-182
Zainab binti Jahsh meninggal pada usia 53 tahun. al-Tabari vol.39 hal.182
Zainab (tak diberinama) Sahih Muslim vol.2 no.2641,2642 hal.575,576.
Zainab binti Jahsh seharusnya tidak perlu bingung dengan Zainab yang merupakan istri Abu Sa’id al-Khudri. Ibn-i-Majah vol.3 no.2031 hal.223
Zainab [secara verbal] menyakiti A’ishah, maka Muhamad mengatakan pada Aisha untuk mencerca balik. “…RasulAllah (semoga damai menyertainya) datang padaku [Aisha] ketika Zainab anak Jahsh sedang bersama dengan kita. Ia mulai menggunakan tangannya untuk melakukan sesuatu, Aku mengerti memberinya suatu tanda padanya sampai saya membuatnya mengerti padanya. Maka ia berhenti. Zainab datang dan mengina Aisha. Ia mencegahnya tetapi ia tidak menghentikannya. Lalu ia (Nabi) datang dan berkata pada Aisha : caci maki dia. Lalu ia mencacimaki Zainab dan menguasainya. Zainab lalu pergi ke Ali dan berkata: Aisha telah menghina saya dan melakukan (ini dan itu) Fatimah pun datang (pada Nabi) dan berkata padanya: ia adalah anak kesayangan bapamu, Tuhan dari Ka’abah! Ia kemudian kembali lagi dan mengatakan pada mereka : saya mengatakan padanya beberapa hal, dan ia mengatakan padanya beberapa hal pula. Lalu Ali datang pada Nabi (semoga damai menyertainya) dan berbicara dengannya tentang itu” Abu Dawud vol.3 no.4880 hal.1364-1365


[*]7. Juwairiya
Juwairiya binti Harith/al-Harith adalah seorang budak tahanan. Bukhari vol.3 buku 46 bag.13 no.717 hal.431-432. Sahih Muslim vol.2 no.2349 hal.520 mengatakan bahwa Muhamad menyerang bangsa Bani Mustaliq tanpa peringatan ketika mereka sedang melakukan pekerjaan dipeternakannya. Juwairiya adalah anak perempuan dari seorang tukang masak. Sahih Muslim vol.3 no.4292 hal.942 dan Abu Dawud vol.2 no.227 hal.728 dan al-Tabari vol.39 hal.182-183 juga mengatakan Juwairiya ditangkap dalam penyerangan terhadap bangsa Banu Mustaliq. Ia telah menikah dengan Musafi bin Safwan, yang telah dibunuh dalam perang.
Istri Muhamad Juwairiya dulunya bernama Barrah. Abu Dawud vol.1 no.1498 hal.392. namun, Bukhari vol.8 buku 72 bag.107 no.212 hal.137; Abu Dawud vol.3 no.4935 hal.1377-1378 mengatakan dulunya nama Zainab juga Barrah. Juwayriya binti al-Harith bin Abi Birar bin Habib, cucu laki-laki yang hebat Jadhimah al-Mustaliq dari kelompok Khuza, dirampas ketika orang Islam menyerang bangsa al-Mustaliq. Suaminya, Musafi bin Safwan Dhu al-Shuir bin Abi Asrb bin Malik bin Jadhimah dibunuh saat itu. Ia menjadi tawanan perang yang setuju untuk menikah dengan Muhamad. al-Tabari vol.39 hal.182-183; al-Tabari vol.9 hal.133.
Juwayriyya ditangkap dalam perang al-Muraysi [melawan bangsa Banu Mustaliq]. al-Tabari vol.39 hal.183
Juwayriyya menikah dengan Muhamad ketika berusia 20 tahun. al-Tabari vol.39 hal.184


[*]8. Ummi Habiba
Ummi Habiba adalah anak perempuan Abu Sufyan al-Tabari vol.9 hal.133; Sahih Muslim vol.2 no.3413 hal.739; vol.2 no.2963 hal.652; Sahih Muslim vol.2 no.1581 hal.352; vol.2 no.3539 hal.776 Ibn-i-Majah vol.5 no.3974 hal.302; al-Tabari vol.17 hal.88
Ummi Habiba berusia 23 tahun lebih muda dari Muhamad. Sunan Nasa’i vol.1 #60 hal.127
Ummi Habiba dan suami pertamanya Ubaydallah adalah orang Islam yang pergi ke Abyssinia. ’Ubaydallah pindah ke agama Kristen. al-Tabari vol.39 hal.177. Menyebutkan Zainab binti Jahsh. al-Tabari vol.39 hal.180-182
Ummi Habiba, istri Muhamad tidak perlu dipusingkan dengan wanita lain yang juga bernama Ummi Habiba. Ia adalah anak perempuan Jashs, istri Abd al-Rahman dan saudara ipar Mohammad, karena Zainab anak Jahsh adalah istrinya. Abu Dawud vol.1 no.288 hal.73


[*]9. Safiya/ Saffiya
Safiya binti Huyai/Huyayy adalah seorang budak tahanan yang Muhamad nikahi setelah memnghabisi nyawa ayah, saudara laki-laki, suami dan orang-orang Khaibar, menurut Bukhari vol.2 buku 14 bag.5 no.68 hal.35; vol.4 buku 52 bag.74 no.143 hal.92; vol.4 buku 52 bag.168 no.280 hal.175 dan al-Tabari vol.39 hal.185.
Suami Safiyah bernama Sallam bin Mishkam bin al-Hakam bin Harithah bin al-Khazraj bin Ka’b bin Khazraj. al-Tabari vol.9 hal.134-135.
Safiyyah dipanggil Safi, pada pembagian rampasan pertama, yang mana menjadi milik Muhamad. Abu Dawud vol.2 no.2988 hal.848; Abu Dawud vol.2 no.2985-2989 dan catatan kaki 2406 hal.846-849
Safiyya dibelikan oleh Muhamad tujuh orang budak. Ibn-i-Majah vol.3 no.2272 hal.357. Ia baru berusia 17 tahun ketika Muhamad menikahinya. al-Tabari vol.39 hal.184
Mohammad merasa senang terhadap Safiyya. “Jika Safiyyah tidak berduka, saya akan meninggalkannya saja sampai burung-burung dan binatang busa memakannya dan ia akan dibangkitkan lagi dalam kepercayaannya.” Abu Dawud vol.2 no.3130-3131 hal.893
Secara fisik, Saffiya itu pendek. Abu Dawud vol.3 no.4857 hal.1359
Ada konflik diantara para istri tersebut. Zainab tidak mau menyewakan untanya pada Saffiya ketika Muhamad menyuruhnya. Zainab menyebut Saffiya ”orang Yahudi” Abu Dawud vol.3 no.4588 hal.1293
Mohammad mempunyai sembilan istri dalam satu waktu, termasuk Saffiya binti Huyayy, dan kemudian ia tidak memberikannya “giliran”. Sahih Muslim vol.2 no.3455-3456 hal.749
Istri Muhamad ini juga disebutkan dalam Sahih Muslim vol.2 no.3325; vol.2 no.2783 hal.605; vol.2 no.3118 hal.678; vol.2 no.3497 hal.761; Bukhari vol.3 buku 33 bag.8-13 no.251-255 hal.139-143; vol.2 buku 21 bag.22 no.255 hal.143; Ibn-i-Majah vol.3 no.1779 hal.72; Abu Dawud vol.2 no.2464 hal.681; al-Tabari vol.39 hal.169
Safiya binti Abi 'Ubaid istri Muhamad dalam Bukhari vol.4 buku 52 bag.136 no.244 hal.151 mungkin orang yang sama juga.


[*]10. Maimuna binti Harith
Sahih Muslim vol.1 no.1671,1674,1675 hal.368-369; vol.2 no.1672 hal.369. Mohammad menikahi Maymuna binti Al-Harith pada tahun 7 A.H. ketika Muhamad sedang dalam suatu ritual suci menuju kota suci Mekah. al-Tabari vol.8 hal.136; al-Tabari vol.9 hal.135
Maymuna telah bercerai sebelumnya, dan telah menjadi janda sebelum menikah dengan Muhamad. al-Tabari vol.39 hal.185. Maymuna berusia 80/81 tahun ketika meninggal. al-Tabari vol.39 hal.186
Maimuna berusia 30 tahun ketika Muhamad berusia 53 tahun menikahinya. Muhamad meninggal empat tahun kemudian. Sunan Nasa’i vol.1 #43 hal.120
Maimuna, istri Muhamad, mengintip Muhamad Bukhari vol.1 buku 5 bag.22 no.279 hal.170-171. Orang yang diintip ketika mereka mandi atau pergi ke kamar mandi. Tak ada yang salah, lagipula ia adalah istrinya.
Ata bin Yasar adalah seorang teman Maemunah. al-Tabari vol.39 p.317
Budak-budak: Budak-budak wanita yang dibebaskan oleh Maymunah diberikan seekor domba, yang nantinya akan mati. Ibn-i-Majah vol.5 no.3610 hal.93
Istri Muhamad yang ini juga disebutkan dalam: Ibn-i-Majah vol.3 no.2408 hal.435; Sunan Nasa’i vol.1 no.809 hal.492; vol.2 no.1124 hal.108; Abu Dawud vol.1 no.1351 hal.356; vol.1 no.1359,1360,1362 hal.357; Sunan Nasa’i vol.1 no.243 hal.229.


[*]11. Fatima/ Fatimah
Fatima telah disebutkan oleh Ali Dashti. al-Tabari vol.9 hal.39 menyatakan bahwa Muhamad menikahi Fatimah binti al-Dahhak bin Sufyan (juga disebut al-Kilabiyyah).dalam waktu yang singkat
Mohammad menikahi Fatimah binti Shurayh. al-Tabari vol.9 hal.139. Ini adalah hal yang agak aneh, jika Shuray dan al-Dahhak adalah dua orang yang berbeda, membuat dua orang Fatima, atau mungkin mereka menmberikan nama alternatif karena ayah yang sama.
Menyebutkan Fatimah bin al-Dahhabi, Alya binti Zahyah, Sana binti Sufyan al-Tabari vol.39 hal.186
Mohammad melakukan hubungan pernikahannya dengan “the Kilabiyyah”. Ini bisa mengarah pada Fatimah binti al-Dahhak bin Sufyan atau ‘Aliyah binti Zabyan bin ‘Amr bin ‘Awf atau Sana binti Sufyan bin ‘Awf. al-Tabari vol.39 hal.187
Fatima, orang yang berbeda, anak perempuan Muhamad
Berikut ini mungkin adalah istri Muhamad, tapi bisa juga anak perempuan Muhamad. Dalam masa penyerangan Mekah, Fatima telah mengintip dengan Muhamad. Ibn-i-Majah vol.1 no.465 hal.255 dan Sunan Nasa’i vol.1 no.228 hal.224; vol.1 no.417 hal.307
Seorang Fatima mengintip Muhamad ketika ia sedang mandi dalam Bukhari vol.1 buku 5 bag.22 no.278 hal.170-171. Namun, Muhamad sedang mandi ketika ia diintipi oleh anak perempuannya Fatima dalam Bukhari vol.4 buku 53 bag.29 no.396 hal.263. Fatima adalah anak perempuan Muhamad dan juga istri dari Ali dalam Bukhari vol.3 buku 34 bag.29 no.302 hal.171; Bukhari vol.4 buku 53 bag.1 no.325 hal.208.
Mohammad tidak menginginkan Ali untuk menikahi orang lain kecuali anak perempuannya Fatima. Ibn-i-Majah vol.3 no.1998-1999 hal.202-204. Namun, Ali mempunyai seorang budak tawanan, anak perempuan dari Rab’iah, yang membosankan, anaknya itu bernama Umi Ruqayyah. al-Tabari vol.11 hal.66.
Menginginkan seorang budak: Ketika Muhamad memberikan banyak budak untuk Aisha, Fatima berpikir ia telah membuat keputusan yang buruk. Anak perempuan Muhamad, Fatima mengajukan pertanyaan pada Muhamad tentang pekerjaannya yang berat mengasah batu dan meminta untuk dibelikan budak. Muhamad tidak memberikannya yang ia minta, namun ia memberikan sesuatu yang lebih baik. Ia mengatakan pada Fatima untuk memuja Allah sebanyak 33 kali, bersukacita pada Allah sebanyak 34 kali, dan Allah menjadi 34 kali paling hebat. Abu Dawud vol.3 no.5044-5045 hal.1405

itu untuk yang umum dikenal muslim, namun ada lagi
[*]12. Hend/Hind
Hend/Hind yang sebelumnya menikah dengan Abu Sufyan, yang mana adalah orang yang sangat pelit. Menurut Sahih Muslim vol.3 no.4251-4254 hal.928-929


[*]13. Sana binti Asma’ / al-Nashat
Mohammad menikahi al-Nashat binti Rifa’ah dari bangsa Banu Kilab bin Rabi’ah, yang merupakan bagian dari persekutuan Qurayzah. Beberapa orang menyebutnya Sana binti Asma’ bin al-Salt al-Sulamiyyah; ketika yang lain menyapa Sana binti Asma’ bin al-Salt dari bangsa Banu Harm. However, ia meninggal sebelum melkaukan hubungan pernikahan dengan Muhamad. Ia juga dipanggil Sana. al-Tabari vol.9 hal.135-136. al-Tabari vol.39 hal.166 mengatakan hal yang sama tentang Sana binti al-Salt. mungkin satu ini aja jadi rujukan para muslim


[*]14. Zainab/Zaynab binti Khozayma/Khuzaima
Zainab yang ini adalah keturunan bangsa Banu Hilal. Ia bercerai dari seorang lelaki Islam bernama Tufayl, dan menikahi saudara laki-lakinya ‘Ubaydah, yang dibunuh di Badar. Lalu ia menikah dengan Muhamad. Ia lahir tahun 595 A.D dan meninggal 626 A.D diusia 31 tahun. Lihat al-Tabari vol.7 hal.150 catatan kaki 215,216 dan al-Tabari vol.39 hal.163-164 untuk info yang lebih lengkap.


[*]15. Janda Asma’ binti Noman
Asma binti Noman, atau Asma binti al-Nu’man bin Abi Al-Jawn, dari bangsa Kindah, telah menikah dengan Muhamad, namun ia tidak pernah melakukan hubungan pernikahan dengannya. al-Tabari vol.10 hal.185 dan catatan kaki 1131 hal.185.

Anak perempuan dari Al Jahal ini dinikahi oleh Muhamad hanya dalam waktu yang sangat singkat. Bukhari vol.7 buku 63 no.181 hal.131,132

Dilain hal, al-Tabari vol.10 hal.190 mengatakan bahwa Al-Nu’man al-Jahal menawarkan anak perempuannya pada Muhamad, tetapi Muhamad menolaknya. Mungkin “menolak” berarti Muhamad menceraikannya sebelum ia tidur dengannya.

Mohammad menikahi Asma binti al-Nu’man bin al-Aswad bin Sharhil. Namun, ia menderita penyakit kusta, lalu Muhamad memberikan ia uang dan menceraikannya. al-Tabari vol.9 hal.137. Mengapa ia lakukan itu pada orang yang ia cintai?

Asma binti al-Nu’man adalah janda ketika Muhamad menikah lagi. Baik Hafsa atau Aisha menipunya dengan mengatakan padanya bahwa Muhamad akan bahagia jika ia mendapatkan kebahagiaan dalam Allah dari Muhamad. al-Tabari vol.39 hal.188-190

Cerita singkat tentang ‘Asma binti Nu’man dalam al-Tabari vol.39 hal.190.

Mohammad menceraikan seorang wanita, karena ia menganggap wanita tersebut telah mengambil keslamatan dalam Tuhan dari Muhamad. Ia menceraikan Asma juga karena ia menderita penyakit kusta. Ada beberapa gabungan nama yang mana ada dalam peristiwa ini yaitu dalam al-Tabari vol.39 hal.187.


[*]16. Maria seorang Kristen
Maria adalah istri (selir) sesuai dengan al-Tabari vol.9 hal.141; Sahih Muslim vol.4 catatan kaki 2835. hal.1351; Maria yang seorang Kristen melahirkan anak laki-laki, Ibrahin dari Muhamad dalam al-Tabari vol.9 hal.39. Ia meninggal ketika berusia dua tahun. Perwakilan Islam Hatib bin Abi Balta’ah kembali dari al-Muqawqis [Mesir] dengan Maria (seorang Kristen), adiknya Sirin, seorang bagal wanita, berpakaian rapih, dan seorang sida-sida. Hatib mengajak mereka untuk menjadi pemeluk agama Islam, dan mereka pun pindah agama (sesuai Tabari). Maria sangat cantik dan Muhamad mengirim Sirin pada Hasan bin Thabit. Sirin dan Hasan adalah orangtua dari Abdul al-Rahman bin Hassan. al-Tabari vol.8 hal.66,131.

dan muhammad tetap melakukan seks tapi masih dianggap budak
Hal ini dinyatakan bahwa Maria menjadi seorang Islam, tetapi Muhamad tetap menjadikannya sebagai budak tidak seperti istri selayaknya. al-Tabari vol.39 hal.194

Mohamad “melakukan hubungan seksual dengannya oleh karena kekuasaannya” al-Tabari vol.39 hal.194. Catatan kaki 845 menjelaskan, “Ini adalah, Maria disuruh memakai kerudung seperti yang dilakukan oleh istri-istri nabi, namun ia tidak menikahinya”. jadi hanya pemuas nafsu.


[*]17. Rayhana binti Zaid
Rayhana adalah seorang Yahudi budak dari bangsa Quraiz. Muhamad menawarkannya untuk menjadi istrinya sebagai ganti setelah ia menjadi budak, namun ia menolak dan tetap menjadi seorang Yahudi hal ini sesuai dengan al-Tabari vol.8 hal.39. Lihat juga al-Tabari vol.9 hal.137,141. Namun, sumber dalam al-Tabari vol.39 hal.164-165 mengatakan Muhamad membebaskannya lalu menikahinya.

Mohammad mempunyai dua orang selir; Maria binti Sham’un (seorang Kristen) dan Rayhana binti Zaid al-Quraiz dari Banu al-Nadir. al-Tabari vol.9 hal.141. Maria adalah seorang walid dari Muhamad sesuai dengan al-Tabari vol.13 hal.58.


[*]18. Janda Umi Sharik / Ghaziyyah binti Jabir
Umi Sharik adalah orang yang sama dengan Ghaziyyah binti Jabir dalam al-Tabari vol.9 hal.139. Ia disebut” Umi Sharik” karena adalah seorang ibu dari seorang anak laki-laki bernama Sharik dari pernikahan sebelumnya.

“Ketika Nabi bertemu dengannya, saat itu ia sudah terlihat tua, dan ia pun menceraikannya” al-Tabari vol.9 hal.139.
lihat apa benar seorang nabi karena janda??. lebih untuk nafsu pada yang cantik-cantik.

[*]19. Khawlah binti al-Hudayl
Hal ini mengatakan bahwa Muhamad menikahi Khawlah bint al-Hudayl. al-Tabari vol.9 hal.139. Ia adalah istri Muhamad menurut al-Tabari vol.39 hal.166


[*]20. Janda Mulaykah binti Dawud
Muhamad menikahi (secara tertulis) Mulaykah binti Dawud al-Laythiyyah, tetapi ketika ia mengatakan bahwa Muhamad adalah orang yang membunuh ayahnya, maka meminta perlindungan Allah dari Muhamad, dan Muhamad menjauh darinya. al-Tabari vol.8 hal.189. Hal yang sama juga dikatakan oleh Mulaykah binti Ka’b (yang sepertinya adalah orang yang sama) dalam al-Tabari vol.39 hal.165

Mulaykah binti Ka’b menikah dengan Muhamad dalam waktu yang singkat saja. Karena Aisha mengatakannya kalau ia telah menikah dengan seseorang yang telah membunuh suaminya. Ia pun mencari perlindungan pada Tuhan dari Muhamad, dan Muhamad pun menceraikannya. al-Tabari vol.39 hal.165

memang biadab ia membunuh bapaknya dan mengambil anaknya, namun cerai mungkin ga tahan malu


[*]21. Janda al-Shanba’ binti ‘Amr
Mohamad menikahi al-Shanba’ binti ‘Amr al-Ghifariyyah; orang-orangnya adalah dari perkumpulan Banu Quraiz. Ketika Ibrahim meninggal. Wanita itu mengatakan jika ia adalah seorang nabi yang sesungguhnya, maka seharusnya anak laki-lakinya itu tidak akan mati. Muhamad menceraikannya sebelum melakukan hubungan pernikahan dengannya. al-Tabari vol.9 hal.136


[*]22. Janda al-‘Aliyyah
Mohamad tinggal sebentar dengan Aliyyah binti Zabyan bin ‘Amr bin ‘Awf bin Ka’b, lalu menceraikannya. al-Tabari vol.39 hal.188

Muhamad menikahi al-‘Aliyyah, namun menceraikannya, ia meninggal ketika Muhamad masih hidup. al-Tabari vol.9 hal.138.


[*]23. Janda ‘Amrah binti Yazid
Muhamad menceraikan ‘Amrah binti Yazid karena ia menderita penyakit kusta. al-Tabari vol.39 hal.188

Mohamad menikahi ‘Amrah binti Yazid (tak disebutkan tentang perceraian) al-Tabari vol.9 hal.139.

Mohamad bercerai dengan ‘Amra. Ibn-i-Majah vol.3 no.2054 hal.233 vol.3 no.2030 hal.226 (daif [lemah], bukan Sahih.

Muhamad menceraikan seorang wanita karena wanita itu menderita kusta. al-Tabari vol.39 hal.187

[*]24. Qutaylah binti Qays (telah meninggal)
Muhamad menikahi Qutaylah binti Qays tetapi ia meningal sebelum melakukan hubungan pernikahan. Jika ingin tahu juga, dalam buku ini dikatakan bahwa ia dan saudara laki-lakinya telah murtad dari Islam. Maka, ia murtad setelah menikah dan sebelum kematiannya mungkin? al-Tabari vol.9 hal.138-139.


[*]25. Sana binti Sufyan
Menyebutkan pernikahan singkat Muhamad dengan Sana bint Sufyan. al-Tabari vol.39 hal.188



[*]26. Sana binti Sufyan
Muhamad menikahi Sharaf bint Khalifah, adik perempuan dari Dihyah bin Lhalifah al-Kalbi, tetapi ia meninggal lebih dulu dibanding Muhamad. al-Tabari vol.9 hal.138


[*]27. Para wanita dari anak buah Muhamad

“…Selain seksualitas, kecuali dengan orang-orang yang ingin mengikut pada mereka dalam ikatan pernikahan, atau (para budak) yang dipelihara oleh anak buahnya – sehingga mereka bebas dari hukuman,” Sura 23:5-6. Lihat juga Sura 4:24

“Ia (Muhamad) menjawab,’sembunyikan masalah privasimu kecuali dari istri dan dari budak-budak wanita itu.”’ Abu Dawud vol.3 no.4006 hal.1123

Abu Dawud vol.3 no.4443-4445 hal.1244 menunjukkan bahwa melakukan hubungan seksual dengan seorang budak wanita adalah hal yang sah, namun sang tuan akan dipukul jika melakukan hubungan seksual dengan budak wanita istrinya.

Seperti layaknya orang-orang kaya dari Arab, Muhamad sepertinya juga melakukan hal yang sama yang mana juga membutuhkan banyak budak wanita. Lihat Bukhari vol.7 buku 64 bag.6 no.274 hal.210.

Salma adalah salah seorang budak wanita yang dimiliki. Abu Dawud vol.3 no.3849 hal.1084

Maimuna adalah salah seorang budak wanita Muhamad yang dibebaskan. Ibn-i-Majah vol.3 no.2531 hal.514; Abu Dawud vol.1 no.457 hal.118

Muhamad pernah pada waktu yang singkat mempunyai selir “yang sangat cantik” sebelum ia memberikannya pada Mahmiyah bin Jaz’ al-Zubaydi. al-Tabari vol.8 hal.151

Salah satu budak wanita Muhamad yang tinggal dirumahnya melakukan hubungan seksual diluar nikah dengan orang lain. Hal ini “orang lain” tersebut yang merupakan masalahnya. Abu Dawud vol.3 no.4458 hal.1249

Mohamad memanggil seorang budak wanita kulit hitam untuk datang padanya dan bersembunyi dari Abu Dharr dibelakang korden ketika ia sedang mandi. Abu Dawud vol.1 no.332 hal.87

Menyebutkan Umi Ayman (=Barokah), seorang langganan (budak) Nabi. al-Tabari vol.39 hal.287

Mohamad sebenarnya mempunyai rasa humor juga. Umi Aiman, pelanggan Muhamad (seperti: budak yang dapat menemaninya selama semalam). Menurut al-Husayn … Umi Aiman: [Satu] malam Nabi bangun dan pipis disudut tempat bejana. Selama semalam saya bangun itu, dan saya haus, saya meminum sesuatu yang ada di dalam bejana itu, tanpa memerhatikannya. Ketika Nabi bangun di pagi hari ia berkata’ Oh Umi Aima, tolong ambilkan bejana yang ada dipojok itu dan buang isinya.’ Saya berkata ‘Ya Tuhan, saya telah meminumnya.’ Nabi tertawa sampai giginya terlihat, kemudian ia berkata ’setelah ini kamu tidak akan menderita sakit perut itu’” al-Tabari vol.39 hal.199

Secara garis besar, Abu Dawud vol.3 no.4443-4445 hal.1244 mengajarkan bahwa melakukan hubungan seks dengan seorang budak wanita milik tuannya sendiri itu sah-sah saja, tetapi tuannya tersebut akan dipukuli jika melakukan hubungan seks dengan budak wanita milik istrinya.

Tetapi, melakukan hubungan seks dengan seorang budak wanita dari istrinya itu biasa saja, jika budak wanita itu sah untuknya. Perlu dicatat, bahwa ia tidak pernah menikah dengan budak wanita. Ibn-i-Majah vol.4 no.2551 hal.12

 
referensinya dari mana ya, kalau boleh tau?
 
kenapa harus di FA ?

ini bukan debat kusir. di sini kita bisa mendapat penjelasan yg lebih resmi. kalo di FA kesannya hanya memojokin aja.

kita kaga memojokin. tetapi meminta pendapat para muslimin. apa pendapat mereka setelah membaca ini. saya lihat ada catatan ref nya.

tidak ada perdebatan , hanya meminta tanggapan yg lebih resmi. tidak seperti di FA.


 
;;) ... Hebat ya Rasulullah ... bininya sampe digosipin segitu banyaknya ... pantes aja Muhammad SAW jadi nomor 1 orang paling berpengaruh di dunia ... banyak yang ngefans sih ... ;;) ... mulai dari pengikutnya sampe musuh yang ingin menghancurkannyapun menaruh perhatian lebih kepada sosok fenomenal ini ... ;;)
 
kenapa harus di FA ?

ini bukan debat kusir. di sini kita bisa mendapat penjelasan yg lebih resmi. kalo di FA kesannya hanya memojokin aja.

kita kaga memojokin. tetapi meminta pendapat para muslimin. apa pendapat mereka setelah membaca ini. saya lihat ada catatan ref nya.

tidak ada perdebatan , hanya meminta tanggapan yg lebih resmi. tidak seperti di FA.



Dari postingan lo udah bisa di tebak kok niat lo mau nge FLAME.
dan gw tau lo ga bakal nerima penjelasan orang islam.

dan perlu di ketahui POSTINGAN LO REPOST coba deh cari pasti ada.
mengenai istri nabi muhammad. di flame arena.

PATUHILAH ATURAN DI IF
 
@akiong (aki2 ompong)

lo ga perna diajarin orang tuamu apa untuk menaati peraturan :D
pantes menghalalkan Selingkuh ;))

ngepost ga tau aturan, debat gak pada tempatnya, mau debat bersih ama ente soal bgnian ga akan bisa :D

kalo bisa gw berani bertaruh berani menyembelih leher mayat dah!!

ama agama lain kok gpp yah cuma bermasalah ama Islam

biasalah sirik ama Islam supaya bisa seenaknya sendiri kek bisa Selingkuh dan Judi sebebas2nya ;)), padahal keduanya sama2 bikin rugi material dan non-material :-"
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.