• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[info] Satwa Terkini *updated*

Om cks
burung hantu termasuk burung yg dilindungi apa ngga??
Bisa dipiara secara bebas?? Apa harus pake surat??
Waktu itu ngeliat orang di mall,di pundaknya ada burung hantu kecil warna putih,kliatan keren banget /heh
 
@momogi2102:
udah dijawab di PM.

Komodo Mampu Berkembang Biak tanpa Memerlukan Pejantan

Bagi penggemar film science fiction, tentunya masih ingat salah satu adegan film Jurassic Park yang menceritakan bertelurnya dinosaurus karnivora betina, T-Rex, dan kemudian telur tersebut menetas menjadi T-Rex muda tanpa terbuahi oleh T-Rex jantan.

Proses perkembangbiakan pada reptil semacam ini terbukti terjadi pula pada komodo (Varanus komodoensis), yang hidup di sebuah Kebun Binatang di London - Inggris. Komodo betina yang bernama Flora, bertelur tanpa adanya perkawinan dan pembuahan dari komodo jantan dan diperkirakan telur ini siap menetas (Reuters, 20/03/2007). Bahkan pada majalah ilmiah bergengsi 'Nature' terbitan minggu ini, berita tersebut dipubllikasikan dalam sebuah artikel 'Brief News' (1).

Komodo dikenal sebagai salah satu kadal purba raksasa langka yang masih tersisa pada saat ini. Sebagian besar (sekitar 2400 ekor) hidup di kepulauan kecil yang tergabung dalam kawasan Taman Nasional Komodo di sebelah timur Pulau Flores - Indonesia.

Proses berkembang biak komodo dalam habitat aslinya di Taman Nasional Komodo biasanya berlangsung melalui aktivitas perkawinan antara komodo jantan dan betina. Aktivitas perkawinan biasanya terjadi pada bulan Juni dan Juli setiap tahunnya, ditandai oleh aktivitas menyisik yang dilakukan oleh komodo jantan untuk menarik komodo betina. Beberapa hari setelah perkawinan, komodo betina mulai menghasilkan telur yang terbuahi dan kemudian membuat sarang yang akan langsung dijaganya olehnya sendiri dari ancaman predator.

Proses berkembang biak tanpa adanya pembuahan telur tergolong langka pada komodo meskipun pada reptil lainnya telah banyak ditemukan, seperti pada ular piton (2) dan kadal lain yang berukuran jauh lebih kecil. Perkembangbiakan semacam ini disebut dengan istilah partenogenesis yaitu produksi keturunan tanpa adanya pembuahan dari pejantan.

Pada kasus yang diteliti di Kebun Binatang London tersebut, dua komodo betina berhasil menghasilkan telur tanpa adanya interaksi sama sekali dengan komodo jantan. Komodo betina bernama 'Flora' sama sekali belum pernah dipertemukan dengan komodo jantan, akan tetapi mampu menghasilkan 25 telur dengan 11 di antaranya terbuahi sendiri. Dari 11 telur ini, tersisa 8 telur yang berhasil diinkubasi dan diperkirakan akan menetas pada bulan Januari 2007. Pada komodo betina lainnya bernama 'Sungai', sempat terjadi interaksi dengan komodo jantan sebelum dipisahkan, namun baru bertelur 7,5 bulan kemudian setelah terpisah. Telur yang dihasilkan komodo betina yang kedua ini berjumlah 4 buah dan semuanya terbuahi.

Para peneliti menggunakan teknik genetic fingerprinting untuk mengidentifikasi keturunan partenogenesis ini. Penelitian partenogenesis ini merupakan salah satu program persilangan dalam upaya konservasi hewan-hewan langka. Akankah penelitian ini memberikan hasil memuaskan ? Mari kita nantikan kelahiran komodo hasil partenogenesis ini.

Referensi
1. Watts, P.C., K.R. Buley, S. Sanderson, W. Boardman, C. Ciofi, R. Gibson. 2006. Parthenogenesis in Komodo dragons. Nature, 444:1021-1022.
2. Groot, J.V.M., E. Bruins, J.A.J. Breeuwer. 2003. Molecular genetic evidence for parthenogenesis in the Burmese python, Python molurus bivittatus. Heredity, 90:130-135.
 
@cks
ada info ttg chupacabra enggak?? Hewan (atau monster?) yg ada dibrazil itu,, Klo ada request donk ^^ Ane pengen tahu.
 
Indian Star yach..
ini kan di indonesia bnyk di rawat dan di ternakin deh kl ga salah.
coba deh main2 ke duniasatwa.

Kura-kura Bintang Diselundupkan untuk Obat Perangsang

6747kura-2_bintang.jpg


LUCKNOW, RABU--Penyelundupan kura-kura bintang India (Geochelone elegans) makin mengkhawatirkan Ini dipicu permintaan pasar yang besar terhadap dagingnya sebagai obat perangsang.

"Daging kura-kura banyak diminta karena diyakini memliki khasiat sebagai perangsang seksual yang kuat," ujar Surendra Srivastava, jurubicara kepolisian negara bagian Uttar Pradesh. Kulitnya juga banyak diminta sebagai bahan baku tas atau barang konsumsi lainnya.

Hewan yang memiliki tempurung bercorak bintang ini juga terkenal di pasar gelap hewan-hewan piaraan. Spesies ini banyak ditemukan di daerah kering dan berhutan di India dan Sri Lanka.

Harga jual yang mahal merupakan faktor utama yang mendorong maraknya penyelundupan kura-kura bintang. Pakar lingkungan India, Jayan Chaudhry, menyatakan harag daging kura-kura jenis ini mencapai 22 dollar AS perkilogram di pasar India. Bahkan harganya bisa melonjak 10 kali lipat di pasar internasional.

Beberapa hari yang lalu, polisi India menangkap para penyelundup yang mencoba membawa sekitar 2.000 ekor kura-kura bintang hidup ke luar India. Sembilan orang ditangkap di distrik Etawah, 200 kilometer barat daya Lucknow, ibukota Uttar Pradesh, saat akan menyelundupkan kura-kura tersebut ke Asia Tenggara.

Kura-kura bintang termasuk spesies yang dilindungi Undang-undang Perlindungan Hayati India. Karena itu, ribuan kura-kura yang disita akhirnya dilepaskan kembali ke habitatanya.


Sumber: Kompas Cyber Media
 
^
^
^
yakin kk??
dmn tuh di ternak kan na??
 
@zulumat:
sabar yah, ntar gw cari2 dulu sourcenya yg jelas.

Akankah Orangutan Sumatera Punah?

4915hutan1tm.jpg


Berastagi, Populasi orangutan dalam beberapa dekade terakhir ini terus menyusut.Rusaknya habitat hingga perburuan dituding sebagai penyebab penurunan populasi Sumatera (Pongo abelii). Bukan mustahil salah satu jenis kera besar ini akan punah dari belantara Sumatera pada masa mendatang. IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources-Persatuan Pelestarian Alam dan Sumber Daya Alam Dunia) pun memasukkan orangutan Sumatera ke dalam status “sangat terancam punah”, kondisinya lebih buruk ketimbang orangutan Kalimantan. Itu sebabnya, bila kita tak berbuat sesuatu untuk mencegah penurunan populasi tersebut dalam beberapa tahun kedepan, status orangutan Sumatera akan “naik kelas” menjadi punah.

“Sekarang waktunya untuk melakukan aksi penyelamatan orangutan” ujar Kathy Holzer, IUCN Conservation Breeding Specialist Group. “Kita tak bisa hanya menunggu atau orangutan akan punah. Kita harus bekerja secara bersama-sama untuk mengurangi kerusakan hutan dan segala isinya, sehingga kita bisa menyelamatkan keanekaragaman hayati untuk generasi berikut,” tambahnya.

”Merujuk hasil survei di 13 lokasi habitat orangutan Sumatera berhasil diidentifikasi hanya tiga lokasi yang dihuni oleh lebih dari 500 individu, sedangkan di tujuh lokasi tercatat hanya 250 lebih individu orangutan” ujar Ian Singleton, Scientific Director Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP). Inilah kesempatan terakhir untuk menyelamatkan kera besar tersebut. “Pada pertemuan antar pemerintah di Republik Demokratik Congo, pemerintah Indonesia berjanji untuk mengurangi laju kerusakan habitat orangutan tahun 2010 dan memastikan stabilitas jumlah spesies ini hingga tahun 2015,” jelasnya.

Dari 13 lokasi tersebut, enam diantaranya mengalami laju kerusakan hutan ±10% per tahunnya. Hasil penelitian bersama para ahli orangutan (Orangutan PHVA, Population and Habitat Vialibity Assesment) memprediksikan populasi akan hilang sebanyak kurang lebih 50 persen dalam kurun waktu 10 tahun dan kurang lebih 97 persen dalam 50 tahun kedepan.

Merujuk fakta di atas, usaha dan kerjasama para pelaku konservasi orangutan serta institusi terkait sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasi rencana aksi penyelamatan orangutan. Itu sebabnya, workshop Orangutan Action Plan yang berlangsung selama tiga hari ini (19-23 September 2005) dimaksudkan untuk membuat suatu strategi dan rekomendasi bersama mencegah kepunahan orangutan (hasil rekomendasi terlampir). Berdasarkan hasil pertemuan ini seluruh peserta sepakat illegal logging dan konversi lahan menjadi penyebab utama kehilangan habitat bagi orangutan Sumatera. Hal ini juga sangat bergantung pada situasi politik di daerah dan nasional. Apalagi ditambah dengan adanya rekonstruksi Aceh yang memerlukan banyak sekali bahan kayu untuk pembangunan rumah.

“Strategi penyelamatan orangutan ini sangat penting, melihat kondisi populasi orangutan Sumatera yang kian kritis, perlu adanya Forum Konservasi Orangutan Sumatera yang bekerja bersama-sama untuk menyelamatkan orangutan Sumatera,” Jatna Supriatna, Ph.D, Regional Vice President Conservation International Indonesia menambahkan.

“Penyelamatan orangutan Sumatera -sebagai satwa yang terancam punah- merupakan suatu kewajiban bagi seluruh komponen bangsa Indonesia” tegas Ir. Adi Susmianto M.Sc, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Departemen Kehutanan. Lanjutnya, rencana aksi ini harus dipahami sebagai bentuk komitmen para pihak yang mengikat untuk dijadikan dasar dalam pelaksanaannya di lapangan. Namun demikian keberhasilan suatu strategi ini tergantung kepada pendekatan yang komprehensif terhadap aspek-aspek sebagai berikut:

1. Konservasi jenis dan genetik orangutan itu sendiri

2. Dukungan politik pemerintah (khususnya pemerintah daerah)

3. Keterpaduan dengan pembangunan wilayah

4. Keterkaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan

Diharapkan strategi bersama-sama ini bisa diimplementasikan di daerah dan dapat mencegah laju percepatan kepunahan orangutan Sumatera.


SUMBER: KCM
 
Perilaku Aneh Binatang Tanda Awal Bencana Tsunami
Oleh Suntoyo, Kompas

Gempa bumi dasar laut yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 berkekuatan 9.0 skala Ricther merupakan gempa dengan kekuatan terbesar setelah gempa Alaska pada tahun 1964 dengan kekuatan 9.2. Gempa ini berasal dari Samudera India, yaitu sebelah utara pulau Simeulue dan merupakan ujung pantai barat Sumatra Utara. Gempa ini menghasilkan gelombang raksasa tsunami yang menghancurkan pantai Indonesia, Srilangka, India Selatan, Thailand dan negara lainnya dengan tinggi gelombang lebih dari 30 meter.

Sampai saat ini korban jiwa manusia yang tercatat meninggal telah lebih dari 310.000 jiwa. Sedangkan jumlah binatang yang meninggal adalah relatif lebih sedikit atau bisa dikatakan bahwa dampak tsunami pada margasatwa adalah sangat terbatas, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa binatang lebih mempunyai kepekaan terhadap bahaya yang akan terjadi. Spekulasi ini dikuatkan oleh beberapa fakta yang terjadi beberapa jam sebelum terjadinya bencana Tsunami. Perilaku aneh beberapa binatang sebelum bencana tsunami telah diamati di Srilangka, sekitar 1 jam sebelum bencana tsunami terjadi, orang-orang di Taman Nasional Yala mengamati 3 ekor gajah berlarian menjauh dari pantai Patanangala menuju perbukitan. Kelelawar secara fantastis banyak berterbangan disebelah selatan kota Dickwella di Srilangka. Dan juga diamati 2 ekor anjing tidak mau diajak mendekati pantai di dekat Galle, padahal setiap harinya anjing-anjing itu berada disekitar tempat itu. Kejadian aneh juga terjadi di Thailand seperti yang di laporkan di media massa bahwa beberapa ekor gajah yang sedang membawa wisatawan berlari menuju bukit, untuk menyelamatkan penunggangnya sebelum bencana tsunami menghancurkan dinding air di Phuket, Thailand. Di sebuah cagar alam pantai selatan India juga diamati sejumlah Flamingo beterbangan menuju hutan yang lebih aman dari cagar alam tersebut sebelum bencana tsunami. Pada saat tsunami melanda Srilangka, sekitar ratusan gajah, macan tutul, harimau, babi hutan, rusa, kerbau air, kera dan mamalia yang lebih kecil serta sejenis reptilia telah melarikan diri dengan selamat menuju ke dataran yang lebih tinggi. Sedangkan sejumlah besar kura-kura ditemukan mati didaerah puing-puing disepanjang pantai di propinsi Aceh. Kepekaaan dan naluri binatang terhadap respon akan timbulnya bahaya yang tidak dimiliki oleh manusia ini bisa digunakan sebagai alat untuk peringatan pertama bencana alam yang bisa digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan manusia sehingga bisa mengurangi jumlah korban jiwa manusia sebagaimana bencana tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu.

Fisiologi yang berhubungan dengan panca indera binatang

Binatang memiliki panca indera yang super sensitif terhadap suara, temperature, sentuhan, getaran, aktifitas elektrostatis dan kimia serta medan magnet dan medan listrik. Sensitifitas ini memberikan mereka bisa mengetahui lebih awal beberapa jam sebelum bahaya bencana alam sebagaimana tsunami terjadi. Namun sensitifitas ini tidak dimiliki oleh manusia.

Gempa menimbulkan getaran yang berubah-ubah pada tanah dan air sedangkan angin badai menyebabkan perubahan elektromagnetik di atmosfer. Beberapa binatang mempunyai indera pendegaran dan penciuman yang peka sehingga membuat mereka bisa menentukan sesuatu yang akan datang dihadapannya lebih dahulu daripada manusia. Riset-riset dibidang komunikasi akustik dan seismik telah menunjukkan bahwa beberapa jenis ikan adalah sensitif terhadap getaran frekuensi rendah dan mendeteksi gempa jauh sebelum manusia merasakannya, disamping itu gajah juga bisa merasakan getaran-getaran yang dibangkitkan dari gempabumi yang menyebabkan tsunami.

Beberapa jenis binatang telah bisa mendengar tsunami yang akan datang dari saat gempa yang meletus dibawah dasar laut. Spesies burung, anjing, gajah, harimau dan binatang lainnya bisa mendeteksi frekuensi infrasonic antara 1-3 hertz dibandingkan manusia hanya pada frekuensi 100-200 hertz, sehingga binatang lebih memiliki sensitifitas pada gelombang suara berfrekuensi rendah dimana manusia tidak bisa mendengarnya.

Beberapa teori yang terkait dengan kepekaan binatang pada bencana alam


Teori alternatif yang telah mendapatkan persetujuan dari banyak pakar baru-baru ini berkaitan dengan kepekaan binatang pada bencana alam adalah (i) bahwa binatang bisa merasakan perubahan pada medan magnet yang terjadi didekat pusat gempa, sebagai misal adalah burung dara, kura-kura, lebah dan masih banyak lagi; (ii)spesies ikan dikenal sangat sensitif pada variasi perubahan muatan listrik di dalam air yang kadang-kadang adalah merupakan isyarat permulaan terjadinya gempa bumi; (iii) organisme di tanah bisa merespon perubahan polaritas dan konsentrasi ion atmosfir atau muatan partikel, sehingga hal ini bisa menyebabkan binatang tersebut bisa mendeteksi efek ionisasi udara dari gas radon yang kadang-kadang dikeluarkan dari bumi sebelum gempa bumi terjadi; (iv) efek piezoelektrik juga telah menunjukkan bahwa perubahan tekanan yang dikerjakan pada kristal sejenis kwarsa menghasilkan muatan listrik pada permukaan kristal, hal ini dipercaya bisa membangkitkan energi listrik yang cukup untuk membuat terbang ion-ion sebelum, selama dan setelah gempa bumi, sehingga binatang bisa mengantisipasi gempa bumi lebih banyak melalui kepekaannya terhadap gemuruh angin.

Peringatan awal bencana Tsunami

Sistem peringatan tsunami secara umum adalah merupakan suatu sistem untuk mendeteksi tsunami dan mengeluarkan peringatan untuk mencegah terjadinya banyak korban jiwa. Terdiri dari dua buah komponen pokok yaitu jaringan sensor utk mendeteksi gelombang tsunami dan infrastruktur komunikasi untuk mengeluarkan alarm atau sirine yang memperbolehkan evakuasi daerah pantai.

Banyak daerah pantai disekitar Laut Pasifik, terutama Jepang, Hawaii, Polynesia, Alaska dan pantai-pantai Pasifik Amerika Selatan, mempunyai sistem peringatan tsunami dan prosedur pengungsian jika terjadi tsunami yang serius. Walaupun begitu banyak lautan lain yang tidak mempunyainya, hal inilah yang menyebabkan banyaknya korban jiwa saat terjadi tsunami 26 Desember 2004 yang terjadi di Lautan India. Dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh PBB pada Januari 2005 di Kobe, Jepang telah diputuskan bahwa Sistem Peringatan Tsunami akan ditempatkan di Lautan India sebagai respon akibat terjadinya Tsunami Laut India 2004.

Tentu saja penyediaan Sistem Peringatan Awal Tsunami berteknologi tinggi adalah sangat membutuhkan dana yang luar biasa besarnya baik untuk biaya infrastruktur maupun biaya pemeliharaannya. Sebagai contoh seperti yang dikeluarkan oleh Website milik Nasa yang menyebutkan bahwa tiga dari empat peralatan peringatan Tsunami yang dipasang sejak tahun 1948 telah mengalami kerusakan dan biaya kerusakan alarm ini menjadi lebih mahal. Evakuasi perbaikan sistem peringatan di Hawaii ini telah menghabiskan biaya sebanyak 68 juta USD. Dari sini kita bisa membayangkan betapa besarnya biaya untuk penyediaan Sistem Peringatan Awal Tsunami dengan teknologi tinggi ini.

Peringatan awal sebelum terjadinya bencana alam ini sebenarnya bisa diperoleh secara alami dari perilaku aneh binatang sebelum terjadinya bencana. Binatang telah bisa digunakan secara potensial sebagai sistem peringatan teknologi rendah dan tentu saja biaya yang dibutuhkannya juga jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem peringatan berteknologi tinggi.

Peneliti-peneliti telah lama mempelajari jenis-jenis binatang yang bisa diharapkan bisa mendengar dan merasakan sebelum bumi berguncang dan sebelum ombak besar tsunami menjalar menuju daerah pantai dengan menggunakan kepekaan inderanya sebagai alat prediksi. Kiyoshi Shimamura, seorang dokter kesehatan di Jepang pada bulan September 2003 telah menyampaikan hasil studinya di media massa berkaitan dengan studinya berkaitan dengan perilaku aneh dari anjing seperti menggigit, menyalak yang melampaui batas bisa digunakan sebagai alat untuk meramalkan terjadinya gempa riset ini dikaitkan dengan gempa Kobe pada tahun 1995 yang menewaskan sekitar 6.000 orang. Peneliti dari Turki, Sheldrake juga melakukan studi pada reaksi binatang sebelum terjadinya gempa yang meliputi gempa California tahun 1994 dan gempa Turki tahun 1999. Seperti yang dilaporkan bahwa anjing berperilaku secara misterius dan tidak bisa tidur di tengah malam, burung ·burung yang dikandang terlihat gelisah dan kucing-kucing terlihat takut dan selalu ingin bersembunyi sebelum saat terjadinya gempa bumi.

Dengan menelaah berbagai macam fakta, teori dan riset yang berkaitan dengan perilaku aneh binatang sebelum terjadinya bencana alam seperti yang telah diuraikan diatas, maka kepekaan binatang yang diekspesikan sebagai perilaku aneh ini bisa dimanfaatkan sebagai sistem peringatan awal bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami. Perilaku aneh dari binatang ini bisa digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan pada manusia terhadap bencana yang akan terjadi. Tentu saja sistem komunikasi yang baik perlu dibangun untuk menyebarkan adanya peringatan awal tsunami ataupun bencana alam yang lainnya baik melalui televisi, radio, internet ataupun penyampaian informasi dari mulut ke mulut. Yang sangat tergantung pada lamanya waktu antara terjadinya gempa dan waktu yang dibutuhkan oleh perambatan tsunami menuju ke populasi disekitar pantai, ini adalah merupakan waktu yang sangat krusial untuk melakukan pengungsian masyarakat sekitar pantai untuk menuju ke daratan yang lebih tinggi, sehingga mereka terselamatkan sebelum datangnya gelombang tsunami. Disamping itu pendidikan tentang bahaya tsunami, tanda-tanda datangnya tsunami, persiapan dan bagaimana cara menyelamatkan diri jika tsunami terjadi pada seluruh masyarakat adalah merupakan faktor yang sangat penting.

Sehingga dengan memahami mulai dari peringatan awal tsunami baik dengan teknologi tinggi maupun dengan teknologi rendah melalui perilaku aneh binatang sebelum terjadinya bencana tsunami sampai dengan bagaimana cara menyelamatkan diri jika tsunami datang, Insya Allah bisa mengurangi jumlah korban jiwa dan tidak seperti kejadian bencana tsunami 26 Desember 2004 yang menewaskan lebih dari 300 ribu orang.

KCM
 
Kawin Silang Kenari

Kawin Silang, istilah yang sering kita dengar apabila ada dua jenis hewan yang berbeda dikawinkan untuk manghasilkan jenis yang baru dan lebih baik.

Perkawinan silang pada kenari harus sesuai dengan panduan yang kita inginkan baik dari segi warna dan jenis suaranya.

Selama ini banyak sekali kalangan pengemar kenari berexperimen dengan berbagai jenis, hasilnya tentu akan bermacam - macam bentuknya tergantung dari kedua burung yang dikawinkan.

Dari pengamatan yang ada hanya ada beberapa saja yang mampu untuk menghasilkan jenis baru yang lebih ungul baik dari segi bentuk dan suaranya, inipun jarang sekali untuk dapat mempertahankan sampai keturunan berikutnya banyak sekali faktor yang sangat mempengaruhi keduanya.

Sedang di Indonesia sendiri untuk menghasilkan jenis yang baru ini hanya sebatas ujicoba tidak seperti yang dilakukan oleh orang - orang eropa yang dapat mengasilkan jenis baru dan mempertahankan jenis tersebut sampai keturunan berikutnya.

Sebagian besar pengemar kenari di Indonesia mencoba melakukan kawin silang antara beberapa jenis kenari, namun hanya sebatas mencari keturunan bersuara bagus atau mudah dididik untuk diisi dengan suara burung lain, mengingat sebagian besar pemain kenari Indinesia adalah pemain lapangan yang mengutamakan kualitas suaranya.

Agar suatu perkawinan berhasil dengan baik, burung kenari betina haruslah menemukan burung kenari jantan jodohnya, untuk kemudian membuat sarang, bertelur dan memelihara anak anaknya.

Ini semua terjadi dengan suatu pola yang dapat kita perhatikan sangat berurutan, bagi para peternak yang sudah lama akan sangat memperhatikan kejadian ini.

Perkawinan silang ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya terutama sinar matahari dari luar, ini juga dapat dikatakan sebagai pemicu birahinya pejantan kenari, mengapa demikian karena sinar matahari dapat meningkatkan produksi hormon reproduksi bagi pejantan kenari ini sangat terbukti sekali apabila pejantan kenari kurang mendapatkan sinar matahari maka produksi telur yang dihasilkan tidak semuanya akan dibuahi.

Gerakan dan nyayian pejantan ini akan merangsang burung betina sehingga akan meyebabkan burung betika segera membangun sarangya, disaat itu juga indung telur dalam burung betina akan berkembang dengan cepat dan bulu pada dada betina juga akan mengalami kerontokan sebagai akibat dari hormon sekunder yang ada dalam metabolisme tubuhnya.

Kalau sarang selesai burung betinapun akan kawin dengan pasanganya, kegiatan perkawinan ini akan berlangsung berkali kali tergantung dari kedua burung itu, jika pasangan burung kenari ini cocok akan sangat cepat proses perkawinanya.

Pembuatan sarang akan mencapai tahap akhir jika burung betika melapisi sarangya dengan bulu - bulu halus, biasanya diambil dari anakan kenari yang masih muda. Semua proses perkawinan silang ini terjadi dengan pola yang sama terus menerus, jika anda peternak kenari pasti anda akan tau.


Sumber dari : Kenariku
 
Infestasi Cacing Pita pada Kucing

Pembaca yang saya hormati, pekan ini saya masih melanjutkan artikel sebelumnya yaitu pembahasan mengenai cacing-cacing yang bertempat tinggal di saluran cerna kucing. Kali ini, saya mengajak pembaca sekalian untuk bersama-sama belajar mengenai cacing pita pada kucing. Ada beberapa jenis cacing pita yang menjadikan kucing sebagai inangnya. Dari beberapa jenis tersebut, hanya beberapa jenis yang menyebabkan gejala penyakit. Ada pula yang dapat menyebabkan radang kronis pada jaringan manusia. Cacing ini mempunyai tubuh yang pipih dan bersegmen berwarna putih.
Jenis-jenis cacing pita yang menginfestasi kucing antara lain :
1. Dipylidium caninum; cacing ini juga tinggal di usus halus anjing, serigala dan manusia. Daur hidupnya yaitu segmen yang mengandung telur keluar bersama feces. Segmen ini di sekitar anus maupun di lingkungan membebaskan telur cacing. Telur cacing ini kemudian dimakan oleh larva pinjal sehingga ketika larva pinjal bermetamorfose menjadi dewasa, telur tadi berkembang hingga menjadi stadium infektif. Kucing atau anjing yang tanpa sengaja menelan pinjal (misal menjilat-jilat bulu) tersebut akan terinfestasi cacing dipylidium. Oleh karena itu, untuk mencegah agar kucing tidak terinfstasi cacing ini perlu menjaga kebersihan lingkungan, maupun pengobatan terhadap pinjal dan kutu yang dapat menjadi inang perantara.
Gejala yang tampak dari adanya infestasi cacing pada kucing ataupun anjing disebabkan adanya rasa gatal di daerah anus karena keluarnya segmen. Rasa gatal ini menyebabkan penderita menggosok-gosokkan bagian anusnya ke tanah dan terkadang tampak berjalan dengan menyeret bagian belakang tubuhnya sehingga terjadi luka pada anus. Penderita juga mengalami penurunan nafsu makan, bulu kusam dan berat badannya turun.
Diagnosa dapat diperoleh dari gejala berupa penderita menggosok-gosokkan bagian anusnya ke tanah dan terkadang tampak berjalan dengan menyeret bagian belakang tubuhnya. Adanya segmen pada feces maupun tempat tidur kucing.

2.Echinococcus granulosus, cacing ini juga terdapat pada usus halus kucing maupun anjing. cacing ini tidak menyebabkan perubahan yang berarti, hanya saja keberadaan cacing dewasa dalam waktu lama menyebabkan kekurusan karena mengurangi jumlah makanan yang diserap usus. Pada manusia, stadium sista hidatida dari cacing dapat ditemukan di berbagai jaringan tubuh antara lain hati dan paru-paru.infeksi pada manusia terjadi karena tidak sengaja memakan telur berembrio yang keluar bersama feces kucing dan anjing.

sebenarnya masih ada lagi cacing pita yang menginfestasi cacing, tapi saya mohon maaf karena kali ini saya belum bisa menuntaskan artikel ini. semoga minggu depan, saya bisa kembali menghadiri ruang ini untuk kembali berbagi dan belajar bersama. see u

sumber: infosatwa
 
kalo kenari saya sudah pernah, mohon info untuk beternak burung murai batu dan cucak rawa. matur suwun...
 
nice banyak hal baru yg gw ketahui dari posting ini....
 
Kucing emas

Kucing emas
4kucing.jpg


Kucing Emas merupakan jenis yang misterius dan sangat sulit di jumpai saat ini, sedikit sekali pengetahuan mengenai perilaku dan ekologi jenis ini, termasuk populasi mereka di dalam kawasan. Pola hidup satwa ini belum diketahui secara jelas tidak seperti jenis kucing hutan lainnya. Bulu berwarna mulai dari pirang coklat muda sampai hitam. Pada bagian kepala dan bagian bawah ekornya terdapat garis putih yang dapat dilihat dengan mudah. Satwa ini dapat ditemukan mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dari permukaan laut. Umumnya satwa ini bergerak di daratan meskipun mereka pandai memanjat dan aktif disiang hari, meskipun mereka pemburu yang ulung di waktu malam. Lokasi yang diperkirakan merupakan habitatnya adalah Tandai dan Gunung Seblat. Kucing emas ini hidup tersebar dari daerah Tibet, Nepal, Cina, Burma, Thailand sampai Indocina, Malaysia, dan Sumatera. Ciri-ciri lain dari kucing emas ini memiliki berat rata-rata untuk ukuran kucing dewasa jenis tersebut sekitar 8-12 kg dengan panjang dari kepala sampai ekor mencapai 1,2 meter. Sebagaimana saudaranya kucing biasa, binatang ini kadang-kadang terlihat belang-belang tanpa menghilangkan warna spesifiknya. Binatang ini agak panjang dibanding dengan kucing biasa dan tidak pernah ditemui dengan warna hitam seluruhnya. Bagian belakang bundaran telinganya ada garis hitam pendek. Garis putih yang dibatasi warna putih terdapat di pipinya, yang muncul dari sudut bagian dalam matanya. Bagian perutnya selalu berwarna lebih terang dibanding bagian pinggulnya. Lebih besar dari sepupunya dari Afrika, kucing emas Temminck Asia berukuran sebesar anjing. Ada lagi yang disebut Fishing Cat yang ditemukan di beberapa bagian dunia lainnya, yang ukurannya juga agak serupa.
Source: Megindo
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.