• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

IF Bali

Presiden akan Buka Pesta Kesenian Bali

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-32 di panggung terbuka Ardha Chandra Taman Budaya Denpasar, Sabtu malam.

"Sementara pawai budaya, salah satu dari lima agenda aktivitas seni tahunan akan digelar lebih awal dibuka oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika di depan bangsal Jaya Sabha Gubernuran Denpasar Sabtu sore," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Putu Suardhika di Denpasar Sabtu pagi.

Ia mengatakan Kepala Negara didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu seusai membuka pesta para seniman Bali akan menyaksikan suguhan pementasan sendratari kolosal garapan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Pesta Kesenian Bali yang mengusung tema "Sudamala", yakni mendalami kemurnian nurani berlangsung selama sebulan penuh hingga 10 Juli mendatang.

Putu Suardhika menjelaskan lima agenda pokok PKB meliputi pawai budaya, perlombaan (parade), pagelaran, saresehan, serta pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Selama sebulan PKB ditampilkan 180 kali pementasan melibatkan 15.000 seniman pilihan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

Pesta Kesenian Bali kali ini, menurut Kepala Dinas Kebudayaan setempat Ida Bagus Sedhawa, 12 daerah di Indonesia ikut ambil bagian dalam PKB mulai dari pawai budaya, pementasan, pameran industri kecil, hingga kerajinan rumah tangga.

Ke-12 daerah tersebut, antara lain Jawa Timur, Riau, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Tangerang, Jakarta Barat, Magelang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Lombok Tengah, Kabupaten Lingga, dan Jakarta Utara.

Selain itu juga tercatat sembilan grup kesenian mancanegara, antara lain dari Amerika Serikat, India, Swedia, Jepang, Kanada, dan Prancis.

Sendratari kolosal yang disuguhkan kepada Kepala Negara dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu melibatkan sekitar 150 penari profesional dari kalangan akademik pimpinan Rektor ISI Denpasar Prof.Dr. I Wayan Rai S.

Pementasan perdana PKB Ke-32 itu mengangkat tema "Anggada Duta", sebuah kisah penyadaran diri, yakni tugas berat menjadi duta, tanpa didukung oleh kesiapan mental dan keteguhan iman bisa berakhir dengan kegagalan.

Diceriterakan, ketika mendapat perintah dari Sri Rama untuk menghadapi Prabu Dasamuka, untuk menegaskan sikapnya terhadap Dewi Sita, Anggada dengan penuh semangat menyatakan kesiapannya, lalu mohon diri untuk pergi ke Alengka.

Mengetahui kedatangan putra Subali itu, Rahwana dengan cerdiknya menghasut Anggada, dengan mengaku bahwa dirinya sejak lama ingin melakukan pembalasan terhadap kemarahan Subali yang dibunuh oleh Rama.

Semua itu disampaikan sambil menyuguhkan jamuan makan serta minuman keras kepada Anggada. Dalam keadaan setengah mabuk, Anggada dengan mudah termakan oleh hasutan Rahwana. Anggada yang telah lupa diri tiba-tiba bangkit dan meninggalkan Alengka sambil menantang Rama.

Hal itu segera diketahui oleh Hanoman bahwa semuanya itu berkat hasutan Rahwana. Setelah sadar, Anggada berlutut di hadapan Sang Rama sembari meminta maaf dan menyampaikan rasa penyesalannya terhadap kealpaan dirinya.

Suguhan cerita tersebut dikemas dalam bentuk tabuh, diiringi gerak tari yang melibatkan ratusan seniman akademik, dan berdurasi selama satu jam.(*)
 
7 Penyelam Bersihkan Terumbu Karang Nusa Dua

Sebanyak tujuh penyelam melakukan pembersihan terumbu karang laut terutama sampah plastik di kawasan Pantai Nusa Dua, Bali, Selasa.

"Kami berupaya melakukan pembersihan sampah-sampah plastik yang mengotori karang laut di kawasan Nusa Dua yang dilakukan setiap tiga bulan," kata Direktur Utama Pengembang Pariwisata Bali (Bali Tourism Corporation/BTDC) Ir Made Mandra di Nusa Dua, Bali.

Di sela acara "Beach and Reef Clean Up" itu, ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga habitat dan pelestarian karang laut di kawasan tersebut.

"Kami bersama masyarakat dan hotel-hotel yang ada di kawasan ini melakukan gerakan peduli laut, sehingga kondisi kerusakan struktur terumbu karang bisa secara perlahan-lahan dipulihkan," katanya.

Dikatakan, untuk pembersihan terumbu karang laut pihaknya melibatkan para penyelam yang peduli dengan lingkungan bawah laut. Disamping membersihan terumbu karang, BTDC juga mempunyai program penempatkan karang buatan.

"Dengan penempatan karang buatan itu diharapkan biota laut dapat hidup sehat dihabitatnya," kata Mandra.

Koordinator Yayasan Terumbu Karang Nusa Dua Pariama Hutasoit mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata pemangku jabatan pariwisata di kawasan Nusa Dua dan Tanjung Benoa terhadap persoalan lingkungan.

"Dalam gerakan bersih-bersih pantai tersebut adalah sampah plastik menjadi perhatian utama, karena sampah anorganik ini sangat menganggu lingkungan dan sulit diurai bakteri," katanya.

Selain untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai, kata dia, bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan pantai atau laut sehingga terwujud pantai yang bersih, indah serta lestari.

"Sampah merupakan masalah cukup serius di berbagai belahan dunia, termasuk Bali. Salah satu kawasan yang terganggu dengan adanya sampah adalah laut. Sampah plastik di lautan sangat membahayakan, selain merusak pemandangan dan mencemari lingkungan, juga mengancam biota laut yang hidup di dalamnya," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan laporan program Lingkungan PBB (UNEP) tahun 2006, setiap tahun lebih dari satu juta burung laut dan 100 ribu mamalia laut di antaranya paus, lumba-lumba dan penyu mati karena terjerat sampah atau salah memakan plastik yang mereka kira sebagai makanan.

Ia mengatakan, hasil penelitian seorang peneliti Kanada Dr James, menemukan plastik di dalam perut sepertiga penyu Leatherbacks. Penyu menyangka plastik yang mengapung adalah ubur-ubur sehingga salah makan.

"Sampah plastik juga berpotensi untuk melukai hewan laut seperti penyu, lumba-lumba, burung laut, singa laut dan lainnya," katanya.(*ANT)
 
Keris Bagi Masyarakat Bali Sakral

501922411_0437f4cd9b.jpg

Keris bagi masyarakat Bali hingga kini masih dianggap sebagai benda sakral, karena sebagian besar kegiatan ritual keagamaan melibatkan keris pusaka sebagai salah satu kelengkapannya, kata seorang pemilik museum.

"Masyarakat Bali meyakini bahwa keris adalah sebuah simbol kekuatan leluhur dan alam sementa," kata pendiri dan pengelola Museum Neka Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Pande Wayan Suteja Neka di Denpasar, Minggu.

Lelaki yang memiliki koleksi 272 keris dan baru saja menerima penghargaan dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia sebagai pelestari keris dan dari Dewan Pakar Keris.

Meskipun keris dianggap sebagai benda sakral, menurut Pande Neka, ada segelintir orang yang mulai memperdagangkan keris, seperti yang selama ini lumrah terjadi di Jawa dan daerah lainnya di Indonesia.

"Meskipun demikian rata-rata masyarakat Bali masih menjunjung tinggi makna dan nilai sakral sebilah keris," ujar Pande Wayan Suteja Neka yang mengoleksi keris lebih dari setengah abad itu.

Ia menilai, masyarakat Bali yang mewarisi keris dari leluhurnya sangat mengkeramatkannya, bahkan rumah tangga yang belum memiliki keris pusaka, kebanyakan memesan keris baru dari perajin yang membuat keris.

Keris baru tersebut selanjutnya menjalani proses ritual sebelum dijadikan kelengkapan dalam kegiatan ritual keagamaan.

Demikian pula Hari Tumpek Landep yang dirayakan setiap 210 hari sekali, khusus melakukan persembahan suci untuk segala jenis benda yang tajam seperti keris dan senjata pusaka.

Tumpek Landep bagi umat Hindu merupakan hari peringatan untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata atau peralatan dari bahan besi, logam, perak dan emas.

"Keakraban masyarakat Bali dengan keris pusaka dalam hidup keseharian juga tercermin dalam tarian keris yang terkesan menggiriskan hati, karena penari menusuk-nusukkan keris ke tubuhnya," tutur Pande Wayan Suteja Neka.(*AN)
 
Ubud Terbaik Asia Dirayakan Bulan Depan

Penyelenggaraan Gempita Gianyar, festival seni, budaya dan peragaan busana tahunan yang ketiga pada 2-3 Juli 2010, sekaligus untuk merayakan terpilihnya Ubud, salah satu kecamatan di Bali, sebagai kota wisata terbaik Asia.

"Festival ini sebagai ajang apresiasi dan pelestarian seni budaya kita, sehingga selaras untuk sekaligus merayakan terpilihnya Ubud sebagai ’The Best City in Asia’," kata Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Rabu (23/6/2010).

Dalam penjelasanya disebutkan, penghargaan sebagai kota terbaik di Asia itu diberikan oleh majalah wisata Conde Nast Traveller yang berbasis di Amerika Serikat.

Bupati Cok Ace, panggilan akrab Tjokorda Oka Ardhana, mengaku sangat bangga bahwa Ubud, satu dari tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar, menarik perhatian dunia dan dianggap sebagai tempat tercantik di Asia.

"Ini merupakan predikat yang luar biasa dan perlu dirayakan oleh masyarakat bertepatan penyelenggaraan Gempita Gianyar tahun ini. Program kebanggaan ini dikemas melalui berbagai kreativitas, bertujuan mempromosikan daerah ini sebagai ’Bumi Kesenian Bali’," ucapnya.

Kabupaten Gianyar, khususnya Ubud, merupakan destinasi wisata seni dan budaya yang terjaga keindahan dan keasliannya. "Kami mengundang masyarakat luas, wisatawan dan peminat seni budaya, untuk datang dan menyaksikan Gempita Gianyar 2010," katanya.

Perayaan yang diharapkan mampu menarik minat lebih dari 5.000 wisatawan dalam negeri maupun mancanegara itu, dikemas dalam empat acara utama, yakni atraksi budaya Tri Hita Karana, karnaval, makan malam ala kerajaan/puri dan pengenalan budaya bagi generasi muda.
 
Tari Bali Dinominasikan UNESCO

Tari-tarian tradisi yang kini tetap dilestarikan oleh masyarakat Bali dimasukkan menjadi nominasi dalam inskripsi Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

"Untuk kepentingan itu, ISI Denpasar bersama instansi lain tengah mengadakan penelitian dan perencanaan proyek pelestarian tari tradisi Bali," kata Rektor ISI Denpasar I Wayan Rai S dalam siaran pers yang diterima Antara di Denpasar, Kamis (24/6/2010).

Ia menyebutkan bahwa untuk penelitian itu pihaknya digandeng oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerintah Provinsi Bali, serta Dinas Kebudayaan Bali yang didukung masyarakat yang menggeluti tari tradisi.

Menurut dia, tim nominasi telah merekam sejumlah tari tradisi di Bali, seperti tari Legong Keraton Lasem, sejak pertengahan Juni. Tim nominasi juga telah memetakan penyebaran jenis tari tradisi Bali.

"Jenis tari di Bali terbagi menjadi tiga, yaitu tari wali, bebali, dan balih-balihan yang telah diwakili oleh beberapa tarian. Tarian tersebut akan mewakili semua jenis tari tradisi yang dimiliki Bali," katanya.

Ia mengemukakan bahwa pemetaan itu akan berdampak baik, yakni untuk melindungi tari-tarian klasik Bali agar tidak diakui oleh negara lain.

"Selain pemetaan lewat dokumentasi di ISI Denpasar, kami juga melakukan perekaman di sanggar-sanggar yang turut melestarikan jenis tarian klasik ini," katanya.

Mengutip pernyataan Harry Waluyo, pemimpin tim nominasi, Rektor ISI mengemukakan bahwa dengan diajukannya tari-tari tradisi Bali sebagai inskripsi UNESCO, maka akan menorehkan beberapa manfaat, yaitu akan semakin menarik perhatian dunia budaya Bali.

"Selain itu, hal ini juga akan memperkuat kesadaran tentang budaya lokal dan identitas budaya suku bangsa, meningkatkan kesadaran bangsa dan negara tentang warisan budaya, termasuk kesadaran untuk melestarikannya melalui transmisi kepada generasi muda," katanya. *AN
 
Seni Tabuh Iringi Film "Bali Kuno"

Alunan seni tabuh akan mengiringi pemutaran film "Bali Kuno" yang pernah menghebohkan masyarakat penonton di sejumlah negara, di wantilan Pura Desa Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, 1-3 Juli 2010.

Pemutaran film dalam tiga judul yang berdeda itu, diiringi seni tabuh tradisional Pulau Dewata oleh puluhan seniman yang terhimpun dalam Sanggar Yayasan Pulau Seni Ubud, kata Putu Sudiari, salah seorang panitia pemutaran film "Bali Kuno", di Kedewatan, Ubud, Selasa.

Ia menyebutkan, dua dari tiga judul film yang akan diputar, adalah sinema yang tidak dilengkapi dengan suara alias bisu.

Karenanya, kehadiran film bisu tersebut akan diisi oleh suara dari "luar", yakni dari bunyi tetabuhan, ucapnya.

Tiga judul film yang akan diputar selama tiga hari itu, seluruhnya memanfaatkan lokasi pengambilan gambar di Pulau Dewata pada 1930-an.

Putu Sudiari mengatakan, sanggar pimpinan Myers itu akan tampil mengiringi pemuataran film yang telah diatur sedemikian rupa, dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan secara matang.

"Puluhan seniman tabuh akan menunjukkan kebolehannya mengiringi adegan demi adegan pada layar tancap di wantilan Pura Desa Kedewatan," ujar Putu Sudiari.

Ia menjelaskan, kolaborasi seniman tabuh dengan pemutaran film tempo dulu atau Bali Kuno tersebut, diharapkan mampu menyuguhkan hiburan yang sehat kepada masyarakat setempat, mengenai kehidupan para leluhurnya dalam mengembangkan dan mewarisi seni budaya Bali.

Sementara satu judul film lainnya sudah dilengkapi dengan suara, termasuk alunan musik tradisional Bali, sehingga pemutarannya tidak perlu diiringi penampilan dari Sanggar Yayasan Pulau Seni, tutur Sudiari.

General Manager Hotel Amandari Kedewatan Ubud, Liv Gussing, selaku panitia pemutaran film tersebut menjelaskan, tiga film yang dipersembahkan kepada masyarakat Bali masing-masing berjudul

"Goona-Goona", "Rolf de Mare" dan "The Island of Bali" yang seluruhnya memanfaatkan lokasi pengambilan gambar di Pulau Dewata pada 1930-an.

Ia menjelaskan, dalam pemutaran tiga judul film dekumenter tentang Bali dan seni tarinya, juga ditampilkan tiga judul film dari Amerika sebagai pembanding pertunjukan.

Pemutaran film wajah Bali 80 tahun silam, saat pariwisata belum membawa perubahan dahsyat di Pulau Dewata, dilakukan serangkaian memperingati hari ulang tahun ke-21 Amandari, sebuah resort wisata ekslusif di Ubud.

Pemutaran film dalam tiga malam itu seluruh enam judul, terselenggara berkat kerja sama dengan dua lembaga arsip film terkemuka di dunia, "Cinematheque de la Danse" di Paris (Prancis) dan "Dansemuseet di Stockholm" (Swedia).

"Kami di Amandari selalu berupaya untuk dapat berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Bali. Pemutaran film ini kami harapkan dapat memberikan semangat kepada generasi muda Bali untuk terus melestarikan dan menghidupkan warisan kebudayaan mereka yang begitu agung," ujar Liv Gussing. *AN
 
Bali Miliki Pusat Pelatihan Bedah

Pusat pelatihan khusus untuk bedah bagi para dokter bedah dan para perawat yang disebut Asian Pacific Surgical Training Center (APSTC) telah dibuka di Bali. Pusat pelatihan ini didirikan oleh B.Braun Medical Indonesia, produsen alat-alat teknologi kesehatan asal Jerman.

Pusat pelatihan ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan mutakhir, termasuk peralatan laparascopy pada ruang pelatihan. Teknologi kedokteran, khususnya untuk penanggulangan penyakit jantung koroner, berkembang amat pesat dalam dua dasawarsa terakhir.

Selain bedah bypass jantung dengan mencangkokkan pembuluh darah dari paha untuk menggantikan arteri jantung yang tersumbat, dunia kedokteran terus mengembangkan teknik intervensi koroner yang noninvasif.

Teknik paling populer saat ini adalah intervensi koroner perkutan, yaitu tindakan tanpa operasi yang dilakukan untuk melebarkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner (angioplasti koroner atau percutaneous transluminal coronary angioplasty/PTCA) yang diawali dengan penggunaan balon beserta tindakan terkait, seperti pengerokan pembuluh darah, pengeboran pembuluh darah (aterektomi), atau pemasangan stent (bidai) dalam pembuluh darah.

Prof. Aryono D. Pusponegoro, Ketua Kolegium Ilmu Bedah Indonesia, mengatakan, “Training center ini sangat membantu kami para dokter bedah di Indonesia dalam memperluas pengetahuan dan meningkatkan kemampuan khususnya prosedur pembedahan minimal invasif," katanya dalam siaran pers.

“Adanya pusat pelatihan ini diharapkan dapat mensejajarkan kompetensi para dokter bedah Indonesia dengan para dokter bedah lainnya di negara-negara Asia Pasifik, seperti Malaysia, Vietnam, India, dan sebagainya, dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pasien-pasien di Indonesia," kata Manogaran Ayalsamy, Presiden direktur PT.B.Braun Medical Indonesia. *AN
 
Seniwati Sanggar Wyarhita Biasa Tampil di Jepang

Belasan seniwati dari Sanggar Wyarhita Tokyo, Jepang, yang penampilannya mampu memukau penonton Pesta Kesenian Bali ke-32, biasa mengisi acara-acara pesta seni dan budaya di negeri matahari terbit tersebut.

"Kami senantiasa ikut dalam berbagai kegiatan pesta seni dan budaya yang ditangani oleh organisasi relawan Jepang," kata ketua sanggar tersebut, Deni Inaba di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, 18 wanita Jepang dari berbagai latarbelakang profesi itu, biasa menunjukkan kepiawaian dalam tari klasik dan kreasi yang bernuansa kebalian.

Dalam pementasan di wantilan atau balai Taman Budaya Bali di Denpasar, Jumat (9/7) malam, sehari menjelang berakhirnya PKB, mendapat perhatian meriah dari masyarakat penonton.

Dalam pementasan itu salah satu dari sembilan grup kesenian asing di arena PKB itu berkolaborasi dengan 40 seniman tabuh dari Sanggar Suara Kanti Desa Singapadu Tengah, Kabupaten Gianyar, pimpinan I Made Wiri Adnyana.

Deni Inaba, wanita Bali yang nama aslinya Ni Wayan Deni, bersuamikan pria Jepang Takahisa Inaba, secara rutin setiap tahun menyeleksi anak asuhnya untuk diberikan kesempatan pentas ke tanah leluhurnya di Pulau Dewata.

Ia mengaku memiliki ratusan anak asuh yang tekun mempelajari tabuh dan tari Bali. Latihan dilakukan dua kali seminggu, yakni Senin dan Sabtu. Kegiatan tersebut mampu menarik perhatian masyarakat setempat untuk mendalaminya.

Pernik tradisi, seni dan budaya Bali yang dijiwai ajaran Hindu, menurut Deni Inaba, memberi inspirasi serta kebebasan berekspresi kepada para seniman dari berbagai negara di belahan dunia untuk melahirkan beraneka ragam karya seni monumental.

Deni Inaba, seniwati kelahiran Buleleng, wilayah utara Bali itu, merintis Sanggar Tari Bali Wyarhita di Jepang tahun 1993 dan hingga kini mampu menarik minat cukup banyak wanita negara tersebut untuk mempelajari tari Bali.

Sambutan yang cukup baik dari masyarakat sekitarnya mendorong tari Bali berkembang pesat, bahkan setiap orang, terutama wanita berangan-angan bisa menari Bali.

Deni Inaba sejak tinggal bersama suaminya di Jepang, darah seninya tiada henti berdegup kencang, mencipta kreasi tari.

Visi dan misi sanggarnya sangat luhur, yakni mengembangkan dan membina kesenian Bali di Jepang dan negara lain.

Deni mengaku, pihaknya berhasil membina ratusan orang Jepang untuk bisa menguasai tari Bali. Yang menggembirakan, tidak hanya anak-anak, remaja, atau generasi muda yang tertarik belajar kesenian Bali, namun juga orang-orang tua, terutama kaum ibu.

Mereka tidak mengalami kesulitan mengikuti irama dan gerak tarian Bali, baik yang klasik maupun kreasi, ujar Deni Inaba.(*AN)
 
Sanur Village Festival Digelar 4-8 Agustus 2010

Festival seni budaya masyarakat, "Sanur Village Festival 2010" dijadwalkan digelar 4-8 Agustus mendatang dengan mengangkat tema "Saha Nuhur", yang bermakna permohonan bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Tema itu sebagai saripati dari perjalanan festival masyarakat Sanur yang diselenggarakan sejak 2006 dengan menampilkan beragam atraksi dan pertunjukan seni budaya," kata Ketua Panitia Sanur Village Festival (SVF) 2010 Ida Bagus Sidharta Putra, MBA, Selasa.

Disebutkan bahwa makna permohonan bersama (saha-red) kepada Tuhan Yang Maha Esa itu dimaksudkan untuk mendapatkan sinar suci (nuhur atau nur) yang menjadi spirit bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat Sanur.

Di Pantai Sanur yang sejak lama dikenal dunia, seiring popularitas Pulau Dewata sebagai destinasi internasional, dapat disaksikan matahari terbit bagai bunga raksasa yang merekah di ufuk timur.

"Sanur adalah kehangatan mentari pagi, tempat para pendamba kedamaian berharap sinar suci Tuhan. Aura spitirual melengkapi sederet predikat Sanur yang kini menjadi destinasi wisata utama dengan sejarah perjalanan panjang dan lengkap," tutur Gusde, panggilan akrab IB Sidharta Putra.

Pada zaman dulu, katanya, bunyi genta dan doa selalu bergema dari wilayah Sanur merambat sampai ke relung-relung jiwa. "Kehadiran orang-orang suci ke Sanur memberikan aura spiritual yang menjadikan tempat itu masyhur dengan tatanan seni budaya yang tetap terjaga hingga kini," ucapnya.

Melalui Sanur Village Festival 2010, ingin menegaskan komitmen untuk tetap mempertahankan warisan seni dan budaya serta mengembangkan potensi kawasan pantai wisata itu menyongsong masa depan yang lebih gemilang.

Selain itu, masyarakat Sanur tetap konsisten mengembangkan ekonomi kreatif guna menunjang kegiatan pariwisata sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di sekitar kawasan pantai wisata internasional tersebut.

Kegiatan spiritual, ritual, dan komersial di Sanur, menurut Gusde, yang juga General Manager Griya Santrian, selalu diiringi dengan berbagai upaya menjaga kelestarian lingkungan seperti yang dilakukan para pendahulu.

Pohon intaran atau mimba/neem (Azadirachta indica) dijadikan ikon Sanur yang ikut memberikan spirit dan harmoni antara alam, manusia, dan Sang Pencipta seperti filosofi Tri Hitakarana, ujar Ketua Yayasan Pembangunan Sanur itu.

"Sanur Village Festival dimaksudkan sebagai perayaan kehidupan masyarakat kawasan pantai wisata itu dengan segala keramahtamahan dan keterbukaannya yang didedikasikan kepada masyarakat luas, terutama wisatawan dunia," tambah Gusde.(*AN)
 
Turis Jepang ke Bali Kembali Semarak

Wisatawan mancanegara (Wisman) asal Jepang akan kembali semarak melakukan perjalanan wisata ke Bali, setelah PT Garuda Indonesia merealisasikan penerbangan langsung Jakarta - Tokyo mulai 31 Agustus 2010.

"Saya yakin setelah Garuda Indonesia membuka rute baru dengan menerbangi Jakarta - Tokyo pulang pergi setiap hari, turis Jepang semakin banyak ke pulau Dewata," kata pengamat Pariwisata Drs Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Kamis.

Ia mengakui, sebelumnya Garuda Indonesia telah melayani penerbangan ke berbagai kota di Jepang lainnya, dari Denpasar, seperti Nagoya sebanyak tiga kali seminggu dan Osaka sebanyak lima kali seminggu.

Sementara Garuda Indonesia sudah melayani penerbangan ke Tokyo melalui Denpasar setiap harinya, jadi semakin ramai lalu lintas penerbangan ke Indonesia-Jepang akan menambah pilihan calon wisatawan Jepang untuk datang ke Bali.

Adanya penerbangan yang banyak memang tidak otomatis akan memperbanyak turis datang ke Bali tanpa diimbangi dengan promosi kepariwisataan yang gencar ke kantong-kantong wisatawan yang tersebar di negeri Matahari Terbit itu.

Dewa Nyoman mengatakan, kualitas pelayanan selama pelancong berada di Bali perlu ada peningkatan sejak kali pertama menginjakkan kakinya di bandara, masuk untuk menginap di hotel, maupun ke obyek pariwisata.

Masalah keamanan dan kenyamanan turis selama di Bali juga penting artinya bagi seorang wisman termasuk asal Jepang yang dinilai sangat peka terhadap masalah ini, kata Dewa yang juga praktisi dunia pariwisata Bali.

Ia menyebutkan, sesuai informasi dari Dinas Pariwisata Bali, wisman asal Jepang yang berliburan ke Bali turun sekitar 22,29 persen dari 154.071 orang selama semester pertama 2009 menjadi hanya 119.731 orang pada periode yang sama 2010.

Penurunan kunjungan itu diperkirakan erat kaitan dengan krisis ekonomi global yang melanda negeri itu, sehingga masyarakat negeri Sakura terutama di kalangan remajanya mengurangi minat untuk bepergian ke Bali

Masyarakat Jepang yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Pulau Dewata, hampir seluruhnya menggunakan sarana tarsportasi udara yang terbang bangsung dari negaranya ke Indonesia termasuk ke Bali.(*AN)
 
Kalo bisa jangan cuma bali kan biar anggota IF ngerti semua dan siapa tau kita bertukar ilmu ea gak temen :)))
 
Wah! Anak SMA Luncurkan 13 Buku

Siswa SMA 3 Denpasar meluncurkan 13 buku dalam sehari. Buku tersebut ditulis oleh 52 siswa yang tergabung dalam Madyapadma Journalistik Park, semacam kelompok jurnalistik di sekolahnya.

Sebanyak 13 buku tersebut diterbitkan dengan biaya sendiri. Semestinya, penerbitan buku-buku itu akan menghabiskan dana Rp 87 juta jika dicetak di percetakan atau penerbit. "Karena tidak punya modal, kami nekat patungan dan cari sponsor. Lumayan dapat Rp 7 juta-an. Kami pun mengerjakannya siang malam, lo," kata Devi Aprianti (17), Ketua Madyapadma Journalistik Park SMA 3 Denpasar, Jumat (13/8/2010).

Peluncuran buku tersebut disaksikan oleh Wali Kota Denpasar Rai Mantra, yang baru dilantik dua hari lalu. "Saya bangga dengan anak-anak yang kreatif. Saya berjanji akan memberikan ruang kreatif yang bebas untuk mereka. Ini bisa menjadi contoh untuk anak lainnya yang sebaya," kata Rai Mantra.

Ketiga belas buku tersebut adalah Untuk Apa ke Sekolah?, Sang Juara, Biopestisida, Cintaku Berat di Ongkos, Jejak Juara di Lingkungan, Peradaban Air Sepanjang Tukad Pakerisan, Mr Dollar, PR bagi Legislator, Ekonomi Kreatif, Ketika Remaja Bicara Pertanian, Jejak Bali di Tangan Pelajar, Riset Unik Tentang Bali, dan Yang unik, Yang Juara. Rata-rata harga buku berkisar mulai Rp 27.000 hingga Rp 59.000. *
 
saya punya koleksi film dokumenter asli, bali 1937

Alunan seni tabuh akan mengiringi pemutaran film "Bali Kuno" yang pernah menghebohkan masyarakat penonton di sejumlah negara, di wantilan Pura Desa Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, 1-3 Juli 2010.

Pemutaran film dalam tiga judul yang berdeda itu, diiringi seni tabuh tradisional Pulau Dewata oleh puluhan seniman yang terhimpun dalam Sanggar Yayasan Pulau Seni Ubud, kata Putu Sudiari, salah seorang panitia pemutaran film "Bali Kuno", di Kedewatan, Ubud, Selasa.

Ia menyebutkan, dua dari tiga judul film yang akan diputar, adalah sinema yang tidak dilengkapi dengan suara alias bisu.

Karenanya, kehadiran film bisu tersebut akan diisi oleh suara dari "luar", yakni dari bunyi tetabuhan, ucapnya.

Tiga judul film yang akan diputar selama tiga hari itu, seluruhnya memanfaatkan lokasi pengambilan gambar di Pulau Dewata pada 1930-an.

Putu Sudiari mengatakan, sanggar pimpinan Myers itu akan tampil mengiringi pemuataran film yang telah diatur sedemikian rupa, dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan secara matang.

"Puluhan seniman tabuh akan menunjukkan kebolehannya mengiringi adegan demi adegan pada layar tancap di wantilan Pura Desa Kedewatan," ujar Putu Sudiari.

Ia menjelaskan, kolaborasi seniman tabuh dengan pemutaran film tempo dulu atau Bali Kuno tersebut, diharapkan mampu menyuguhkan hiburan yang sehat kepada masyarakat setempat, mengenai kehidupan para leluhurnya dalam mengembangkan dan mewarisi seni budaya Bali.

Sementara satu judul film lainnya sudah dilengkapi dengan suara, termasuk alunan musik tradisional Bali, sehingga pemutarannya tidak perlu diiringi penampilan dari Sanggar Yayasan Pulau Seni, tutur Sudiari.

General Manager Hotel Amandari Kedewatan Ubud, Liv Gussing, selaku panitia pemutaran film tersebut menjelaskan, tiga film yang dipersembahkan kepada masyarakat Bali masing-masing berjudul

"Goona-Goona", "Rolf de Mare" dan "The Island of Bali" yang seluruhnya memanfaatkan lokasi pengambilan gambar di Pulau Dewata pada 1930-an.

Ia menjelaskan, dalam pemutaran tiga judul film dekumenter tentang Bali dan seni tarinya, juga ditampilkan tiga judul film dari Amerika sebagai pembanding pertunjukan.

Pemutaran film wajah Bali 80 tahun silam, saat pariwisata belum membawa perubahan dahsyat di Pulau Dewata, dilakukan serangkaian memperingati hari ulang tahun ke-21 Amandari, sebuah resort wisata ekslusif di Ubud.

Pemutaran film dalam tiga malam itu seluruh enam judul, terselenggara berkat kerja sama dengan dua lembaga arsip film terkemuka di dunia, "Cinematheque de la Danse" di Paris (Prancis) dan "Dansemuseet di Stockholm" (Swedia).

"Kami di Amandari selalu berupaya untuk dapat berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Bali. Pemutaran film ini kami harapkan dapat memberikan semangat kepada generasi muda Bali untuk terus melestarikan dan menghidupkan warisan kebudayaan mereka yang begitu agung," ujar Liv Gussing. *AN


selamat pagi semuanya... saya punya koleksi khusus yaitu film dokumenter kondisi beberapa tempat di indonesia, diantaranya kondisi bali tahun 1937, yang mana dahulu anggota kongres intituut dari Jogjakarta mengadakan perjalanan ke bali, dan perjalanan itu menunjukan beberapa peristiwa dan tempat, dari stasiun kereta di banyuwangi, kondisi pasar tradisionalnya, lalu naik kapal menggunakan KPM2 ( koningklig paketvaart mascapaj 2) kurang lebih tulisannya spt itu, lalu sampai bali dan disana ada pertunjukan tari-tarian tapi saya belum tahu, tarian apakah itu, lalu setelah itu rombongan ini meninjau goa Gadjah tempo dulu, yang mana mobil mreka bisa parkir tepat di depan kolamnya dan airnya pun lebih deras dari pada yang sekarang. lalu rombongan ini juga melihat pura besakih. dan didalam film tersebut juga ada beberapa orang penting.

nah yang saya mau coba tawarkan, saya mau jual koleksi saya, durasi filmnya sekitar 12 menit, siapa tahu ada seseorang yang terbeban untuk membelinya, mungkin bisa hubungi saya di 08175454277 jangan sungkan untuk minta info ttg film ini,terima kasih. Budi
 
bli goesdun kok tidak dilanjutkan...., bagus gati info nya neh !!
 
Akhirnya Subak diakui UNESCO sebagai warisan dunia

akhirnya-subak-diakui-unesco-sebagai-warisan-dunia.jpg


Kabar baik kembali datang untuk Indonesia. Organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali ini resmi ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco.

"Satu lagi kabar gembira bagi bangsa Indonesia, akhirnya Bali Culture Landscape (Budaya Subak Bali) sebagai cermin Tri Hita Karana baru saja disetujui untuk ditetapkan sebagai Warisan Dunia Unesco," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti dalam pesan singkat yang diterima merdeka.com, Minggu (20/5).

Menurut Windu, terpilihnya Subak sebagai warisan dunia ini bukan perjuangan mudah. Membutuhkan setidaknya 12 tahun untuk meraih predikat warisan dunia tersebut.

Sidang pertama berlangsung di St Pittrsbug, Rusia, Juni 2000 silam. Ini merupakan salah satu sejarah terpanjang proses pengakuan budaya di Indonesia.

"Setelah 12 tahun perjuangan. Dunia ikut bangga pada Indonesia. Terima kasih atas semua dukungannya," tutup Windu.

Penghargaan Subak sebagai warisan dunia diserahkan di markas UNESCO di Paris, Prancis pada Jumat (18/5) lalu.

Terpilihnya Subak, semakin menambah deretan hasil budaya Indonesia yang diakui oleh dunia, setelah sebelumnya Borobudur, Prambanan, batik, angklung, Tari Saman, dan sebagainya.

Subak sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali. *Merdeka


Subak Jadi Tantangan Masyarakat Bali

Kalangan DPRD Bali menilai dengan penetapan "Subak" sebagai warisan budaya dunia (WBD) merupakan kebanggaan dan sekaligus tantangan bagi warga masyarakat.

"Memang disatu sisi sebagai kebanggaan masyarakat Bali, tetapi disisi lain sebagai tantangan dalam mempertahankan sistem pengairan tradisional di Pulau Dewata ditengah gencarnya pengaruh globalisasi," kata anggota Komisi II DPRD Bali Anak Agung Gde Gerana Putra di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, tantangan untuk pelestarian "subak" di Bali sangat berat, karena keberadaannya semakin terjepit oleh gencarnya pembangunan, sehingga alih fungsi lahan pun tidak bisa terelakkan.

"Untuk mempertahankan keberadaan subak tersebut, pemerintah dan pemangku kepentingan harus membantu secara khusus kepada pemilik sawah, khususnya para petani," kata politikus Partai Demokrat itu.

Contohnya untuk mempertahankan kawasan jalur hijau, kata dia, pemerintah harus berani membebaskan dari biaya pajak. Sehingga kawasan tersebut bisa terproteksi dari alih fungsi lahan.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus memberikan bantuan bibit tanaman, seperti padi dan jagung serta pupuk. Disamping juga distribusi air juga harus dipertahankan.(LHS)

Subak Harus Dilestarikan

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suastika mengatakan penetapan sistem budaya subak oleh Unesco menjadi Warisan Budaya Dunia memerlukan dukungan pelestarian lahan pertanian dari semua pihak agar tetap berkelanjutan.

"Dengan pengakuan ini, memang sebagai daerah pariwisata akan menambah daya tarik daerah kita, hanya saja sekaligus menjadi tantangan untuk pelestarian lahan subak itu sendiri melalui regulasi dan dukungan masyarakat," katanya, di Denpasar, Senin.

Suastika menyampaikan informasi penetapan "Bali Cultural Landscape Subak System" menjadi warisan budaya dunia (WBD) oleh lembaga pendidikan dan kebudayaan dunia (Unesco) sudah diterimanya pada Minggu (20/5) melalui pesan singkat dari Pelaksana Tugas Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemendikbud Prof Dr I Gede Pitana.

"Peresmian penetapannya sekitar tanggal 20-24 Juni 2012 dalam sidang Unesco yang akan diadakan di St Petersburg, Rusia," ujarnya.

Ia menegaskan penetapan sistem subak menjadi WBD bukan hanya untuk kawasan Jatiluwih (Catur Angga Batukaru) Tabanan, melainkan satu kesatuan dengan tiga kawasan lainnya di Bali yang dinominasikan ke Unesco yakni Pura Ulundanu Batur beserta Danau Batur (Kabupaten Bangli), DAS Pakerisan dengan beberapa pura di sekitarnnya (Kabupaten Gianyar), dan Pura Taman Ayun (Kabupaten Badung). (LHS)
 
PKB Sajikan Keragamanan Seni Nusantara

Atraksi atau pawai budaya yang akan memeriahkan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIV tahun 2012 di Denpasar, Minggu (10/6) pukul 14.00 Wita disajikan dalam berbagai bentuk dan keragaman kesenian Pulau Dewata serta Nusantara.

"Penampilan duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali ditata sedemikian rupa untuk memberikan nuansa baru yang berbeda dengan kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya," kata I Gede Arya Sugiartha, anggota tim pawai PKB, di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, penataan pawai yang akan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu diharapkan mampu memberikan nuansa baru menyangkut peserta, bentuk dan tata penyajiannya.

Pawai pembukaan PKB selain melibatkan duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini juga melibatkan instansi pemerintah dan perguruan tinggi.

"Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan dan pelestarian seni budaya kita, sekaligus menampilkan kreativitas dalam menyemarakkan aktivitas seni tahunan ini," ujar Arya Sugiartha yang juga Pembantu Rektor II Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Didampingi Putu Sedana, Kepala Seksi Pelestarian dan Pengembangan Seni pada Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, ia mengatakan, lima perguruan tinggi negeri dan swasta ikut memeriahkan PKB kali ini.

Keempat perguruan tinggi itu meliputi Universitas Hindu (UNHI), Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Universitas Warmadewa, Universitas Udayana (Unud) dan ISI Denpasar.


"Sambutan Presiden pada Pembukaan PKB nanti sekaligus mendeklarasikan pertemuan tokoh-tokoh Hindu dunia (World Hindu Summit) di Pulau Dewata," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suatika saat menyampaikan laporannya pada rapat pleno persiapan PKB di Denpasar, Rabu.

Sedikitnya 250 tokoh spiritual di seluruh dunia akan menghadiri "World Hindu Summit" pada 9-12 Juni 2012 di Ubud, Bali.

"Selain Besakih, kami memilih Ubud sebagai tempat acara karena nama Ubud sudah mendunia," kata Ketua Panitia World Hindu Summit 2012, KG Dharma Putra, di Gianyar, Senin.

Ia menjelaskan bahwa Ubud sudah melekat dengan wisata spiritual dan adat-istiadat masyarakat Bali.

Dharma Putra menambahkan bahwa World Hindu Summit tertuang dalam amanat Mahasabha X Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) 2011.

"Pertemuan tokoh-tokoh spiritual dunia pada World Hindu Summit bertujuan untuk membentuk organisasi yang mengayomi umat Hindu di seluruh dunia," katanya.

Sementara itu, Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengapresiasi ajang internasional yang digelar di Ubud itu.

"Kegiatan ini penuh dengan taksu (aura) tersendiri bagi masyarakat kami. Taksu ini tak ternilai," katanya.

Oleh karena itu, dia berharap masyarakat Kabupaten Gianyar turut mendukung suksesnya acara tersebut.

 
Hebat, Bali 15 Besar Kota Mode Dunia
KABAR baik kembali menjumpai London. Hasil survei Global Language Monitor (GLM), lembaga survei independen untuk kota-kota mode paling berpengaruh di dunia, kembali menetapkan London sebagai kota mode nomor satu. Ibu kota Inggris itu mengalahkan New York yang kini berada di posisi dua. Selanjutnya, posisi lima besar berturut-turut ditempati oleh Barcelona, Paris, dan Madrid.
 
Bhineka Tunggal Ika

Kebhinekaan merupakan salah satu kekuatan yang kerap ditonjolkan dan dibanggakan bangsa ini. Dengan kekuatan keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya, Indonesia menjadi salah satu contoh keberhasilan demokrasi.*

Namun, akibat salah urus, keragaman telah berubah menjadi pusat pertengkaran dan perkelahian yang melemahkan, bahkan mengancam sendi-sendi berbangsa dan bernegara.*

Konflik antarwarga yang terjadi di Lampung Selatan belakangan ini merupakan fakta tidak terbantahkan betapa memelihara kebhinekaan ternyata lebih mudah diucapkan daripada diwujudkan.*

Pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 pukul 09.30 WIB di desa Sidorejo kecamatan Sidomulyo kabupaten Lampung Selatan, telah terjadi bentrokan antara warga suku Lampung dan warga suku Bali.

Kronologis kejadian : Pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012 pukul 17.30 WIB telah terjadi kecelakaan lalu-lintas di jalan Lintas Way Arong Desa Sidorejo (Patok) Lampung Selatan antara sepeda ontel yang dikendarai oleh suku Bali di tabrak oleh sepeda motor yang dikendarai An. Nurdiana Dewi, 17 tahun, (warga Desa Agom Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan berboncengan dengan Eni, 16 Th, (warga desa Negri Pandan Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan).

Dalam peristiwa tersebut warga suku Bali memberikan pertolongan terhadap Nurdiana Dewi dan Eni, namun warga suku Lampung lainnya memprovokasi bahwa warga suku Bali telah memegang dada Nurdiana Dewi dan Eni sehingga pada pukul 22.00 WIB warga suku Lampung berkumpul sebanyak + 500 orang di pasar patok melakukan penyerangan ke pemukiman warga suku Bali di desa Bali Nuraga Kec. Way Pani. Akibat penyerangan tersebut 1 (satu) kios obat-obatan pertanian dan kelontongan terbakar milik Sdr Made Sunarya, 40 tahun, Swasta.

Pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB, masa dari warga suku Lampung berjumlah + 200 orang melakukan pengrusakan dan pembakaran rumah milik Sdr Wayan Diase. Pada pukul 09.30 WIB terjadi bentrok masa suku Lampung dan masa suku Bali di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Akibat kejadian tersebut 3 (tiga) orang meninggal dunia masing-masing bernama: Yahya Bin Abdul Lalung, 40 tahun, Tani, (warga Lampung) dengan luka robek pada bagian kepala terkena senjata tajam, Marhadan Bin Syamsi Nur, 30 tahun, Tani, (warga Lampung) dengan luka sobek pada leher dan paha kiri kanan dan Alwi Bin Solihin, 35 tahun, Tani, (warga Lampung), sedangkan 5 (lima) orang warga yang mengalami luka-luka terkena senjata tajam dan senapan angin masing-masing : An. Ramli Bin Yahya, 51 tahun, Tani, (warga Lampung) luka bacok pada punggung, tusuk perut bagian bawah pusar, Syamsudin, 22 tahun, Tani, (warga Lampung) Luka Tembak Senapan Angin pada bagian Kaki. Ipul, 33 tahun, Swasta, (warga Lampung) Luka Tembak Senapan Angin pada bagian paha sebelah kanan dan Mukmin Sidik, 25 tahun, Swasta, (warga Lampung) luka Tembak Senapan Angin di bagian betis sebelah kiri.

Kasus ditangani Polres Lampung Selatan Polda Lampung.

sumber: http://www.polri.go.id/berita/15831

Dalam waktu singkat, 14 orang dilaporkan tewas, ratusan rumah dibakar, dan sekitar 2.000 orang mengungsi ke tempat aman setelah ribuan warga putra daerah menyerang desa-desa yang mayoritas dihuni warga transmigrasi asal Bali itu.*

Upaya perdamaian antarwarga yang berkonflik memang masih terus dilakukan. Namun, dalam prosesnya kita melihat bahwa kebinekaan sekarang menjadi persoalan serius, bahkan sangat serius.*

Indikasinya ialah adanya desakan masyarakat etnik lokal yang menghendaki masyarakat etnik Bali di wilayah tersebut ditransmigrasikan.*

Jusuf Kalla: tak boleh ada yang terusir dari Lampun
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mengatakan tak boleh ada yang terusir dari Lampung, termasuk masyarakat etnis Bali yang tinggal di daerah itu.
"Semua bangsa kita berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi tidak boleh ada usir-usiran karena ada pertentangan atau konflik," katanya di Bandarlampung, Jumat.

Wakil Presiden periode 2004-2009 itu mengatakan, pengusiran etnis tertentu di Lampung bisa memicu pengusiran warga etnis lain di provinsi lain.

Gubernur Lampung Sjachroedin ZP tegas menolak keinginan sebagian warga yang meminta pemindahan kawasan Bali Nuraga dari Lampung Selatan.

Menurutnya, keinginan sebagian warga tersebut tidak masuk akal
"Saya sudah bilang ke mereka, itu tidak masuk akal, saya bilang tidak bisa," tegas purnawirawan polisi bintang tiga ini kepada detikcom, Rabu (31/10/2012), usai meninjau Bali Nuraga yang porak poranda akibat benttrokan yang terjadi Minggu (28/10) dan Senin (29/10) kemarin.

Menurutnya, setiap warga negara Indonesia memiliki kewenangan yang dilindungi undang-undang untuk tingal dan menetap di Provinsi Lampung.
"Karena mereka warga negara Indonesia, dia datang bukan nyolong, dia beli dan sudah sekian tahun hidup di sini," ujarnya.

Sesungguhnya, konflik antarwarga, antarkelompok, antaretnik, dan antaragama di beberapa daerah sudah beberapa kali terjadi. Namun, konflik terakhir di Lampung Selatan menunjukkan kepada kita bahwa belum seluruh elemen pembentuk bangsa yang sangat beragam mau dan mampu memelihara hidup berdampingan secara damai. Hal itu sangat menyedihkan dan memprihatinkan.*

Dalam beberapa kasus konflik antarwarga yang terjadi di Ambon, di Sampit, di Sampang, dan di tempat-tempat lain kita menyaksikan fenomena yang sama.*

Sekelompok warga beretnik, berbahasa, dan beragama tertentu menolak kehadiran warga dengan latar belakang etnik, bahasa, dan agama yang berbeda dengan mereka.*

Dalam perspektif hidup berbangsa dan bernegara konflik horizontal itu menjadi indikasi bahwa NKRI mengalami kemunduran yang dahsyat.*

Bila terus dibiarkan, fenomena pecahnya integrasi anak bangsa di tingkat warga itu akan menjadi salah satu rapor yang sangat merah yang dicatat sejarah.*

Semoga dengan solidaritas damai dari semua pihak, TAKSU orang Bali bangkit kembali.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.