ketika saya makan pagi di sebuah kedai kopi di pasar china town, ada seorang pengamen yg santun dan berpakaian rapi, masuk dan mulai bernyanyi lagu2 gereja, nyanyiannya bagus dengan diiringi guitar di tangannya.
Sebelum satu lagu berakhir, saya memberinya uang recehan, kemudian beberapa saat ketika dia mulai menyanyikan lagu ke tiga, seorang laki2 masuk juga ingin sarapan pagi, memberinya uang recehan yg lebih banyak. Pengamen itu terus bernyanyi sampai lagu ke 5. Semuanya enak didengar, saya sungguh menikmatinya. Setelah selesai bernyanyi, pengamen itu menghampiri saya sambil berkata : terima kasih , telah membantu anak Tuhan dalam melayani.
Setelah mengatakan itu , pengamen itu berbalik badan dan menuju sudut , yg ada beberapa perempuan cantik yg sedang sarapan, pengamen itu meminta sumbangan, tetapi perempuan2 itu tidak memberinya apa2. Mungkin mereka tidak ada uang receh , atau di dalam benak mereka berkata : kami bukan penganut kristus, jadi mohon maaf.
Pengamen itu pun berbalik badan ke pintu keluar , tanpa keluh kesah.
Saya mengamatinya , pikiran saya berkata : andai setiap kesadaran individu memiliki kesadaran akan harmonis , maka betapa hidup ini sangat indah. Orang2 melakukan sesuatu, dan ada orang2 memberi imbalan, sedangkan orang2 yg melakukan sesuatu tidakk menuntut hal2 yg berlebihan. Semua dalam koridor keharmonisan. Maka penderitaan akan sangat berkurang banyak.