boy888
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 9927
- Sejak
- 29 Des 2006
- Pesan
- 2.851
- Nilai reaksi
- 333
- Poin
- 83
Vario Cacat Permalukan Honda yang dilibas Yamaha
Ujian dan peristiwa memalukan bergantian menghajar pabrikan otomotif Honda. Setelah di akhir Maret 2007 dipermalukan oleh kabar cacat produksi pada mobil Jazz, Accord, dan Odyssey, sehingga PT. Honda Prospect Motor (HPM), selaku ATPM Honda di Indonesia menggelar program penarikan produk cacat yang terlanjur diserap pasar.
Pada awal April ini dua kabar memalukan menimpa jenis sepeda motornya. Kendaraan roda dua jenis skuter-matic, Vario terdapat mempunyai indikasi cacat produksi pada komponen anchor pin atau nut. Sehingga mempengaruhi fungsi roda belakang saat beroperasi. Bukti memalukan ini membuat PT. Astra Honda Motor (AHM), selaku distributor pusat motor Honda di Indonesia melakukan penarikan motor Vario yang terlanjur diserap pasar.
"Pelanggan Vario, kami harap dapat segera menghubungi bengkel-bengkel terdekat AHM agar kendaraan mereka mengalami pemeriksaan total. Selain itu, dapat segera mendapatkan perbaikan atas komponen yang cacat produksi," kata Presiden Direktur AHM, Miki Yamamoto.
Dalam proses pemeriksaan dan perbaikan itu, menurut ia, pemilik Vario tidak akan dikenai biaya. Namun pemeriksaan gratis ini hanya berlaku pada Vario dengan nomor rangka dan nomor mesin tertentu, yang daftarnya sudah disebar ke seluruh bengkel AHM di Indonesia. Karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan hendaknya para pemilik Vario menanyakan tentang nomor rangka dan nomor mesin yang masuk dalam kategori service gratis tersebut.
Keterpurukan kendaraan berlambang huruf H itu kian terjerembab dengan kekalahannya dalam penyerapan pasar di bulan Maret, untuk kategori sepeda motor. Bukti ini terlihat dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI). PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) pada Maret berhasil memasarkan 159.035 unit sepeda motor. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Yamaha ini mengantongi pangsa pasar 43,7% dari total penjualan sepeda motor nasional. Sebaliknya PT Astra Honda Motor (AHM) yang sudah puluhan tahun mendominasi pasar domestik dengan pangsa di atas 50%, tergeser ke peringkat kedua. Motor Honda yang diserap pasar hanya membukukan angka penjualan 151.074 unit atau hanya meraih 41,5% pangsa pasar pada bulan lalu. Artinya motor berlambang garpu tala tersebut unggul atas Honda dengan selisih angka penjualan mencolok, sebanyak 7.961 unit.
"Data tersebut benar dan itu semua hasil kerja keras kami. Tugas kami ke depan akan lebih berat untuk mempertahankan posisi teratas ini," kata Herry Setianto, Manager Promosi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia saat dihubungi.Sejak tahun lalu, menurut pria berpenampilan perlente ini, Yamaha bersaing ketat dengan Suzuki untuk berebut posisi kedua. Pada pertengahan 2006 berhasil meninggalkan rival lamanya itu dalam hal angka penjualan. Kinerja Yamaha kian melambung dan terus membayangi Honda di urutan pertama. Suzuki sendiri pada bulan Maret hanya mampu melego 47.175 unit motor dengan pangsa 13 persen.
Sukses Yamaha menggusur Honda itu baru terasa pada pertengahan Maret. Sebelumnya, pada Februari Honda masih mengungguli Yamaha dengan selisih angka penjualan 5.065 unit. Pada bulan kedua 2007 itu, pangsa pasar Honda tercatat 43,81 persen sementara Yamaha 40,12 persen. Dan, Suzuki tertinggal jauh dengan pangsa pasar hanya 14,14 persen. Penjualan terbesar Yamaha berasal dari model bebek Vega R dan skuter otomatik (skutik) Mio. Pada Maret, keduanya menyumbangkan angka penjualan masing-masing 47.054 unit dan 40.854 unit. Kontribusi terbanyak berikutnya berasal dari model bebek Jupiter Z sekitar 36.015 unit dan Jupiter MX sekitar 29.935 unit. Direktur Marketing PT AHM Johannes Loman mengakui bahwa pada Maret lalu Yamaha berhasil mengungguli Honda berdasarkan angka penjualan whole sale (jumlah sepeda motor yang dikirim ke diler).
Namun, dia akan mengecek angka penjualan ritel atau angka pengiriman ke konsumen yang diharapkan akan lebih baik dibandingkan whole sale. Berdasarkan pengalaman, perbedaan data antara penjualan whole sale dan ritel tidak terpaut banyak. "Ke depan kami harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki kinerja bisnis kami. Stok di diler harus ditekan sekecil mungkin. Dan kami optimistis masih bisa merebut kembali [posisi pertama] dalam waktu dekat," ujar Loman yang menjabat direktur marketing PT AHM sejak 1 April menggantikan Johannes Hermawan yang memasuki masa pensiun.
From http://www.halamansatu.net/index.php?option=com_content&task=view&id=543&Itemid=50