Paraf
IndoForum Newbie E
- No. Urut
- 45364
- Sejak
- 5 Jun 2008
- Pesan
- 63
- Nilai reaksi
- 1
- Poin
- 8
Dincam Dibunuh Gus Dur tak Takut
Jumat, 06-06-2008 | 05:25:27
MENANGGAPI isu yang beredar di milis-milis mengenai ancaman simpatisan Front Pembela Islam (FPI) atau Laskar Komando Islam (LKI) yang akan membunuhnya terkait pernyataan-pernyataannya soal kedua organisasi tersebut, mantan Presiden RI dan Ketua PBNU Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan tidak takut.
"Diancam saja kok takut, Soeharto juga dulu berulang kali berusaha membunuh saya," ujar Gus Dur di Jakarta, Kamis (5/6). Gus Dur mengaku dirinya belum puas jika FPI dan LKI belum dibubarkan. "Sebenarnya tidak ada yang lebih perlu daripada pembubaran organisasi tersebut," kata Gus Dur.
Bunyi e-mail itu antara lain, "Katakan pada seluruh rakyat indonesia, KAMI akan membunuh Gus Dur dalam waktu dekat, ingat, KAMI AKAN MEMBUNUH GUSDUR DALAM WAKTU DEKAT!!!" Siapa pengirim email itu, tidak jelas. Email ancaman itu menggunakan email Yahoo. Alamat emailnya berbeda-beda.
Sebagai tokoh pluralis, Gus Dur kerap diancam dibunuh. Ancaman serupa terakhir tersebar di internet. PKB minta kepolisian turun tangan mengusutnya. "Saya minta kepolisian untuk bertindak cepat dan tegas terhadap para pengancam yang ada di milis-milis. Polisi kan bisa melacak dari mana," kata Ketua Umum DPP PKB kubu Gus Dur, Ali Masykur Musa, Kamis (5/6).
Menurut dia, Gus Dur sebagai tokoh pluralis yang membela kaum minoritas di negeri ini sudah lama mendapat ancaman itu, terutama dari kalangan garis keras. Namun demikian, lanjut dia, Gus Dur tidak gentar dan tetap mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
"Pengamanan dari PKB biasa saja. Lagi pula Gus Dur sebagai mantan presiden sudah mendapat pengamanan Paspampres. Saya minta pengancam itu dikejar oleh aparat kepolisian," ujar Ali.
Salah seorang Ketua DKN Garda Bangsa, Bambang, saat dikonfirmasi Persda Network, Kamis (5/6) menyatakan, sejak jaman rezim Orde Baru masih ada, Gus Dur sudah 'kenyang' dengan ancaman pembunuhanu.
"Yang paling mudah dicontohkan adalah, saat ada rencana pembunuhan terhadap beliau. Belum lama ini, rumah Gus Dur di Ciganjur ditembak. Ada bukti bekas peluru yang dipakai serta lubang bekas tembakan yang mengenai rumah Gus Dur. Alhamdulillah Gus Dur bisa selamat. Banyak teror-teror terhadap Gus Dur, tapi tak pernah dianggapi. Pertanyaanya, apa yang sudah dilakukan aparat penegak hukum?" tanya Bambang.
Salah satu Ketua DPP PKB, Imam Ansori Saleh juga membenarkan, Gus Dur memang kerap mendapat teror ancaman dibunuh.
"Gus Dur sampai saat ini tak pernah gentar. Ancaman itu, dianggap hal yang biasa, tak ada artinya sama sekali dan tak perlu mendapat pengamanan khusus," tegas Imam Ansori.
Akan tetapi, lanjut Imam yang juga anggota Komisi III --membidangi hukum dan HAM-- ini, sudah menjadi tugas negara untuk bisa melindungi setiap warga negara. "Apalagi terhadap seorang mantan Presiden, seperti Gus Dur," tandasnya.
Moratorium Damai
Center for Information and Development Studies (CIDES) menyerukan dilakukannya moratorium damai di antara dua pihak bertikai yaitu FPI dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili Banser serta kelompok Garda Bangsa. Hal itu penting untuk menyudahi meluasnya konflik yang dapat merugikan umat Islam di Indonesia pada umumnya. Demikian pernyataan tertulis Direktur Eksekutif CIDES, Syahganda Nainggolan.
Moratorim damai, kata Syahganda, akan membawa dampak penyelamatan ukhuwah bagi sesama umat Islam, sehingga persatuan umat dapat terjaga. "Sebab, persatuan umat kini terancam serius dan umat Islam berada di ambang perpecahan, sementara nilai-nilai ukhuwah tercabik-cabik tidak menentu," kata Syahganda.
Menanggapi seruan itu, Ali Masykur mengatakan, perdamainan tergantung pada FPI. "Kalau FPI mau dibubarkan dan tidak melakukan kekerasan serta pimpinan FPI yang telah menyinggung Gus Dur diproses hukum, selesai masalahnya," kata Ali. (persda network/yat/dtc/kompas)
Jumat, 06-06-2008 | 05:25:27
MENANGGAPI isu yang beredar di milis-milis mengenai ancaman simpatisan Front Pembela Islam (FPI) atau Laskar Komando Islam (LKI) yang akan membunuhnya terkait pernyataan-pernyataannya soal kedua organisasi tersebut, mantan Presiden RI dan Ketua PBNU Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan tidak takut.
"Diancam saja kok takut, Soeharto juga dulu berulang kali berusaha membunuh saya," ujar Gus Dur di Jakarta, Kamis (5/6). Gus Dur mengaku dirinya belum puas jika FPI dan LKI belum dibubarkan. "Sebenarnya tidak ada yang lebih perlu daripada pembubaran organisasi tersebut," kata Gus Dur.
Bunyi e-mail itu antara lain, "Katakan pada seluruh rakyat indonesia, KAMI akan membunuh Gus Dur dalam waktu dekat, ingat, KAMI AKAN MEMBUNUH GUSDUR DALAM WAKTU DEKAT!!!" Siapa pengirim email itu, tidak jelas. Email ancaman itu menggunakan email Yahoo. Alamat emailnya berbeda-beda.
Sebagai tokoh pluralis, Gus Dur kerap diancam dibunuh. Ancaman serupa terakhir tersebar di internet. PKB minta kepolisian turun tangan mengusutnya. "Saya minta kepolisian untuk bertindak cepat dan tegas terhadap para pengancam yang ada di milis-milis. Polisi kan bisa melacak dari mana," kata Ketua Umum DPP PKB kubu Gus Dur, Ali Masykur Musa, Kamis (5/6).
Menurut dia, Gus Dur sebagai tokoh pluralis yang membela kaum minoritas di negeri ini sudah lama mendapat ancaman itu, terutama dari kalangan garis keras. Namun demikian, lanjut dia, Gus Dur tidak gentar dan tetap mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
"Pengamanan dari PKB biasa saja. Lagi pula Gus Dur sebagai mantan presiden sudah mendapat pengamanan Paspampres. Saya minta pengancam itu dikejar oleh aparat kepolisian," ujar Ali.
Salah seorang Ketua DKN Garda Bangsa, Bambang, saat dikonfirmasi Persda Network, Kamis (5/6) menyatakan, sejak jaman rezim Orde Baru masih ada, Gus Dur sudah 'kenyang' dengan ancaman pembunuhanu.
"Yang paling mudah dicontohkan adalah, saat ada rencana pembunuhan terhadap beliau. Belum lama ini, rumah Gus Dur di Ciganjur ditembak. Ada bukti bekas peluru yang dipakai serta lubang bekas tembakan yang mengenai rumah Gus Dur. Alhamdulillah Gus Dur bisa selamat. Banyak teror-teror terhadap Gus Dur, tapi tak pernah dianggapi. Pertanyaanya, apa yang sudah dilakukan aparat penegak hukum?" tanya Bambang.
Salah satu Ketua DPP PKB, Imam Ansori Saleh juga membenarkan, Gus Dur memang kerap mendapat teror ancaman dibunuh.
"Gus Dur sampai saat ini tak pernah gentar. Ancaman itu, dianggap hal yang biasa, tak ada artinya sama sekali dan tak perlu mendapat pengamanan khusus," tegas Imam Ansori.
Akan tetapi, lanjut Imam yang juga anggota Komisi III --membidangi hukum dan HAM-- ini, sudah menjadi tugas negara untuk bisa melindungi setiap warga negara. "Apalagi terhadap seorang mantan Presiden, seperti Gus Dur," tandasnya.
Moratorium Damai
Center for Information and Development Studies (CIDES) menyerukan dilakukannya moratorium damai di antara dua pihak bertikai yaitu FPI dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang diwakili Banser serta kelompok Garda Bangsa. Hal itu penting untuk menyudahi meluasnya konflik yang dapat merugikan umat Islam di Indonesia pada umumnya. Demikian pernyataan tertulis Direktur Eksekutif CIDES, Syahganda Nainggolan.
Moratorim damai, kata Syahganda, akan membawa dampak penyelamatan ukhuwah bagi sesama umat Islam, sehingga persatuan umat dapat terjaga. "Sebab, persatuan umat kini terancam serius dan umat Islam berada di ambang perpecahan, sementara nilai-nilai ukhuwah tercabik-cabik tidak menentu," kata Syahganda.
Menanggapi seruan itu, Ali Masykur mengatakan, perdamainan tergantung pada FPI. "Kalau FPI mau dibubarkan dan tidak melakukan kekerasan serta pimpinan FPI yang telah menyinggung Gus Dur diproses hukum, selesai masalahnya," kata Ali. (persda network/yat/dtc/kompas)