666
IndoForum Junior B
- No. Urut
- 19114
- Sejak
- 19 Jul 2007
- Pesan
- 2.522
- Nilai reaksi
- 67
- Poin
- 48
Daging Sapi itu Beracun
Penyakit Sapi Gila pada sapi telah ditemukan pada bangkai sapi yang mengandung protein yang bermutasi yang digiling, ditambahkan ke dalam makan sapi, kemudian diberikan kepada sapi yang masih hidup. Bangkai daging hewan ( anjing, kucing, sapi domba, babi, kuda, tikus ) beserta daging ayam dan ikan yang tidak laku di swalayan semuanya didaur ulang menjadi pakan sapi, babi, domba, unggas sebagai sumber protein.
Dilaporkan bahwa setiap thn sekitar 20jt ton hasil pembuangan rumah jagal berupa darah, tulang dan isi perut bersama jutaan bangkai anjing dan kucing liar yang dibunuh digunakan sbg pakan ternak. Akibatnya, pestisida dan antibiotik yang mengendap dalam tubuh ternak dan bahkan pembungkus plastik daging yang dijual ke swalayan dimasukkan ke pakan, hasil pembuangan beracun inilah yang akan masuk ke dlm tubuh manusia pemakan daging. ( Secara tradisional, hanya sisa pembuangan pertanian, mis kulit jagung/padi/buah dan sayur digunakan untuk menggemukkan sapi ).
Daging sapi yang kita makan setiap hari tidak digemukkan dengan daging sapi lainnya, tetapi juga diberi makan kotoran hewan lain.
Kotoran ayam dapat dibeli seharga Rp 130.000-380.000/ton, sedangkan makanan sapi pabrikan Rp 1jt lebih/ton, tentu saja peternak memilih kotoran ayam krn jauh sekali lebih murah dan efeknya menggemukkannya sama dengan makanan sapi.
Kotoran ayam mengandung bakteri Salmonella dan Kampilobakter yang dapat menyebabkan penyakit mengerikan, sama bahayanya dengan penyakit yang disebabkan parasit usus, residu obat dokter hewan dan logam berat beracun seperti arsenik, timah dan air raksa.
Bakteri dan racun ini diwariskan ke sapi dan akhirnya masuk ke tubuh manusia yang memakan daging sapi yg tercemar. Menurut Ilmuwan Amerika, peternak dan produsen pakan mulai mencoba menggunakan sisa makanan yang dikeringkan seperti sisa lemak dari restoran, abu tungku pembakaran semen, karton, bahkan kotoran sapi, babi dan manusia.
Penyakit Sapi Gila pada sapi telah ditemukan pada bangkai sapi yang mengandung protein yang bermutasi yang digiling, ditambahkan ke dalam makan sapi, kemudian diberikan kepada sapi yang masih hidup. Bangkai daging hewan ( anjing, kucing, sapi domba, babi, kuda, tikus ) beserta daging ayam dan ikan yang tidak laku di swalayan semuanya didaur ulang menjadi pakan sapi, babi, domba, unggas sebagai sumber protein.
Dilaporkan bahwa setiap thn sekitar 20jt ton hasil pembuangan rumah jagal berupa darah, tulang dan isi perut bersama jutaan bangkai anjing dan kucing liar yang dibunuh digunakan sbg pakan ternak. Akibatnya, pestisida dan antibiotik yang mengendap dalam tubuh ternak dan bahkan pembungkus plastik daging yang dijual ke swalayan dimasukkan ke pakan, hasil pembuangan beracun inilah yang akan masuk ke dlm tubuh manusia pemakan daging. ( Secara tradisional, hanya sisa pembuangan pertanian, mis kulit jagung/padi/buah dan sayur digunakan untuk menggemukkan sapi ).
Daging sapi yang kita makan setiap hari tidak digemukkan dengan daging sapi lainnya, tetapi juga diberi makan kotoran hewan lain.
Kotoran ayam dapat dibeli seharga Rp 130.000-380.000/ton, sedangkan makanan sapi pabrikan Rp 1jt lebih/ton, tentu saja peternak memilih kotoran ayam krn jauh sekali lebih murah dan efeknya menggemukkannya sama dengan makanan sapi.
Kotoran ayam mengandung bakteri Salmonella dan Kampilobakter yang dapat menyebabkan penyakit mengerikan, sama bahayanya dengan penyakit yang disebabkan parasit usus, residu obat dokter hewan dan logam berat beracun seperti arsenik, timah dan air raksa.
Bakteri dan racun ini diwariskan ke sapi dan akhirnya masuk ke tubuh manusia yang memakan daging sapi yg tercemar. Menurut Ilmuwan Amerika, peternak dan produsen pakan mulai mencoba menggunakan sisa makanan yang dikeringkan seperti sisa lemak dari restoran, abu tungku pembakaran semen, karton, bahkan kotoran sapi, babi dan manusia.