LoVe_ChiKa
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 8777
- Sejak
- 17 Nov 2006
- Pesan
- 3.571
- Nilai reaksi
- 379
- Poin
- 83
PARA ilmuwan berhasil menemukan fosil mamalia berukuran sebesar tupai dari zaman yang sama dengan dinosaurus. Fosil tersebut masih terawetkan dengan baik ketika ditemukan oleh para ilmuwan.
Terutama tulang telinga bagian tengah yang menjadi kunci untuk mengetahui evolusi mamalia. Hewan dengan panjang 127 mm dan bobot 30 gram tersebut ditemukan di antara formasi batu yang kaya fosil di pegunungan Yan, Provinsi Hebei, China. Para peneliti melakukan penelitian terhadap struktur telinga hewan tersebut yang dianggap memiliki pendengaran sangat sensitif. Struktur telinga hewan bernama Yanoconodon itu dianggap elemen penting dari evolusi mamalia.
”Yanoconodon memiliki bentuk tubuh menyerupai salamander,namun hewan ini berjenis mamalia,” jelas ketua peneliti dari Carnegie Museum of Natural History Pittsburgh,Pennsylvania, Zhe-Xi Luo.Para peneliti menilai,Yanoconodon merupakan hewan nokturnal (hidup pada malam hari) dan memangsa serangga. Yanoconodon hidup pada zaman dinosaurus di wilayah subur, dengan danau air tawar dan berbagai tanaman bunga di sekitarnya.Hewan mamalia tersebut merupakan santapan ringan bagi dinosaurus di zaman itu. Luo menilai, Yanoconodon sangat penting karena menggambarkan tahap pertengahan dari sebuah evolusi struktur telinga mamalia.
Mamalia memiliki pendengaran paling tajam daripada spesies hewan bertulang belakang (vertebrata) lain. Pendengaran merupakan indera paling penting bagi hidup hewan mamalia. Di zaman purba hewan mamalia mengadopsi kehidupan nokturnal (malam hari) untuk menghindari dinosaurus yang ingin memangsa mereka. Para peneliti telah lama mencari petunjuk mengenai asal mula struktur telinga mamalia. Mamalia asli pertama muncul sekitar 220 juta tahun silam,tidak lama setelah dinosaurus pertama menginjakkan kaki di bumi. Namun proses hingga mamalia memperoleh anatomi lengkap seperti mamalia modern membutuhkan lebih dari 10 juta tahun. (Rtr/maya sofia)
Terutama tulang telinga bagian tengah yang menjadi kunci untuk mengetahui evolusi mamalia. Hewan dengan panjang 127 mm dan bobot 30 gram tersebut ditemukan di antara formasi batu yang kaya fosil di pegunungan Yan, Provinsi Hebei, China. Para peneliti melakukan penelitian terhadap struktur telinga hewan tersebut yang dianggap memiliki pendengaran sangat sensitif. Struktur telinga hewan bernama Yanoconodon itu dianggap elemen penting dari evolusi mamalia.
”Yanoconodon memiliki bentuk tubuh menyerupai salamander,namun hewan ini berjenis mamalia,” jelas ketua peneliti dari Carnegie Museum of Natural History Pittsburgh,Pennsylvania, Zhe-Xi Luo.Para peneliti menilai,Yanoconodon merupakan hewan nokturnal (hidup pada malam hari) dan memangsa serangga. Yanoconodon hidup pada zaman dinosaurus di wilayah subur, dengan danau air tawar dan berbagai tanaman bunga di sekitarnya.Hewan mamalia tersebut merupakan santapan ringan bagi dinosaurus di zaman itu. Luo menilai, Yanoconodon sangat penting karena menggambarkan tahap pertengahan dari sebuah evolusi struktur telinga mamalia.
Mamalia memiliki pendengaran paling tajam daripada spesies hewan bertulang belakang (vertebrata) lain. Pendengaran merupakan indera paling penting bagi hidup hewan mamalia. Di zaman purba hewan mamalia mengadopsi kehidupan nokturnal (malam hari) untuk menghindari dinosaurus yang ingin memangsa mereka. Para peneliti telah lama mencari petunjuk mengenai asal mula struktur telinga mamalia. Mamalia asli pertama muncul sekitar 220 juta tahun silam,tidak lama setelah dinosaurus pertama menginjakkan kaki di bumi. Namun proses hingga mamalia memperoleh anatomi lengkap seperti mamalia modern membutuhkan lebih dari 10 juta tahun. (Rtr/maya sofia)