• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Beda Pendapat Tentang Ucapkan “Selamat Natal”

saya juga cuman mau ngademin aja kok..bukan berniat mendurhakai ALLAH SWT dan Rosulnya.....saya bisa beranalogi begini....segala sesuatu yang sudah ada Nashnya di Al-qur'an wajib dipatuhi....namun bukanya ada kondisi2 dimana kita harus melakukan suatu ijtihat dari pikiran kita?contohnya dalam hal memakan babi...dikatakan bahaw memakan babi itu haran...namun ketika kita dalam keadaan dihutan rimba dimana tidak dijumpai makanan selalin babi...apakah tetap dilarang?ternyata islam sendiri memberikan toleransi yang luar biasa terhadap itu....lalu mengenai khilafah....apakah kita yang tidak menggnakan sistem khilafah dianggap khafir??enggak kan...sesuatu itu bukankah dipikirkan kemaslahatan dan kemudhorotannya..sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan tertentu dalam sebuah permasalahan....<-- no offense akhi2 sekalian...

ga paham apa itu ijtihad yah?

MOA wrote:

ushul fiqih, Al-Ijtihaadi -> mashlahah mursalah dan Istishan :D

jgn yang berat dulu dong MOA... dia aja bicara konteks tentang ijtihad nya aja salah.. mau dibantah juga percuma...

begini ilmu itu sebelum berbuat dan berucap... itu aja intinya. jgn berdasarkan hawa nafsu/ mengedapnkan akal klo ngomong

gw aja ga berani kok ngomong sok tahu atau sembarangan. klo ga tau gw tanya..
 
^
berarti.. apakah lebih baik mati kelaparan dari pada makan babi? :) mempertahankan hidup juga kewajiban kita sebagai manusia yang dititipin nyawa dan raga loh :D

nah kan jadi OOT -_-a

Islam itu Indah dan Mudah ojo digawe seolah tampak Susah
 
@samantha

ga paham apa itu ijtihad yah?

jgn yang berat dulu dong MOA... dia aja bicara konteks tentang ijtihad nya aja salah.. mau dibantah juga percuma...


Islam itu Indah dan Mudah ojo digawe seolah tampak Susah
jadi jgn terlalu mendramatisir..

ISLAM LOE ISLAM KTP?
SO PERBAIKI KEISLAMAN LOE!!!
btw mana tuh signature yg mantab itu?
 
maaf deh buat akhi2 sekalian kalau merasa tersinggung..ane minta maaf....ane cuman mau menjelaskan apa yang ane pikir itu baik....oohh..jadi apa yang ane bilang ijthihad itu salahh..tolong dong benerin kalau gituu...dalam islam pun dikenal istilah "musyawarah"...jadi mudah2an apa yng kita diskusikan ini bisa dinilai baik oleh ALLAH SWT....maaf kalau OOT yah
 
ini beberapa alasanku mengapa aku tidak mengucapkan "selamat natal", selain dalil2 yang sudah disebutkan sebelumnya.

ucapan selamat natal, berbeda maknanya dengan ucapan salam biasa, bukan di kata "selamat"nya, tetapi kata "natalnya", itu yang mengandung kesyirikan, karena natal adalah salah satu syiar dan ritual ibadah bagi umat kristen, bandingkan maknanya dengan kalimat "selamat tahun baru" , "selamat ulang tahun", "selamat pagi".

jika muslim yang ikut merayakan natal adalah suatu dosa dan maksiat, bagaimana mungkin boleh mengucapkan selamat atas dosa dan kemaksiatan itu? misalnya ada orang (dari agama lain) melakukan pencurian, lalu kita mengucapkan "selamat mencuri", walaupun kita tidak ikut mencuri tapi kan aneh rasanya kalau kita beri ucapan selamat kepada mereka?

ada yang beranggapan bahwa ucapan selamat tersebut adalah toleransi umat beragama, agar saling menghormati. kalau menurutku, bahkan umat kristen tidak terlalu mengharapkan umat muslim mengucapkan selamat tersebut, dan sekarang bukanlah kondisi yang darurat, yang bisa merubah haram menjadi boleh, karena kita tidak akan mati kalau tidak mengucapkan kata selamat tersebut. mengutip pernyataan teman yg membahas masalah ini, "tidak mengucapkan selamat natal bukan berarti kita tidak menghormati antar umat beragama yang lain, kita menghormati agama lain dengan cara tidak menganggu/ikut campur ibadah mereka"

mungkin ada sebagian teman kita yang non muslim membenci kita di dunia gara2 tidak mau mengucapkan selamat natal, tapi itu lebih baik daripada dibenci Allah dan Rasulullah SAW didunia dan akhirat.

ada juga yang berpendapat bahwa natal itu sama saja dengan memperingati maulid nabi isa, yang mana nabi isa termasuk nabi umat islam juga, tapi mungkin sudah banyak yang tahu kalau 25 desember bukanlah kelahiran nabi isa, tetapi salah satu ritual pemujaan berhala.

ada yg berpendapat bahwa mengucapkan selamat tersebut tergantung niatnya, asal niatnya bagus maka tidak apa2, dengan dalil "innamal a'malu binniyat". padahal kita tahu, bahwa niat yang baik harus disertai amalan yang baik, dan juga niat yang baik tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan perbuatan yang salah.

wallahu a'lam.berbagai dalil aqli dan naqli sudah disebutkan dalam thread ini, kewajiban kita hanya saling mengingatkan dan menasehati, sekarang kembali ke pemahaman masing2, pilihan kembali ke pribadi masing2 dan masing2 bertanggung jawab atas pilihannya.CMIIW :D
 
^
terimakasih antum atas penjelasannya..disini kita semua mempunyai dasar masing2 dalam menyikapi hal tersebut......jadi ane harap suatu penjelasan bisa jadi masukan bagi penjelasan2 lainnya....aminn...
 
^
terimakasih antum atas penjelasannya..disini kita semua mempunyai dasar masing2 dalam menyikapi hal tersebut......jadi ane harap suatu penjelasan bisa jadi masukan bagi penjelasan2 lainnya....aminn...

klo masalah aqidah itu tidak boleh dasar masing masing. klo masalah aqidah itu dasarnya harus berdasarkan dalil...

misalnya zina itu haram... kita tidak boleh mengatakan kita kembalikan dasarnya kepada masing2, hanya orang tolol mengatakan seperti itu.

pernyataan yg benar adalah kita kembalikan dasarnya kepada Quran dan hadist. apakah zina itu diperbolehkan atau tidak..?inilah pernyataan yg benar dan sebagai muslim yg benar..

sama seperti mengucapkan selamat hari raya tersebut...


gw kasih contoh salah satu contoh masalah ijtihad atau masalah furu' atau masalah cabang, misalnya. sholat shubuh ada yg menggunakan qunut ada yg tidak.
nah itu baru bisa diserahkan kepada keyakinan masing masing. mau memegang yg mana.
tapi waktu loe kasih contoh makan babi dalam keadaan terpaksa.. itu bukan masalah ijtihad. melainkan memang di bolehkanya di memakan babi dalam keadaan darurat dan sangat terpaksa sekali..

dan masalah ucapan selamat hari raya kepada umat beragama lain atau budaya lain yg bukan berasal dari islam itu adalah masalah aqidah bukan ijtihad.. jadi jelas haram hukumnya..

hati hatilah kepada pemikiran IBLIS LIBERAL atau SIPILIS/ SEKULARIS, PRURALIS, soalnya member IF islam disini ada beberapa yg terpengaruh dengan pemikiran tersebut.. Naudzubillah
 
maap, kalo seumpama ada seorang Presiden sebuah negara.. di mana negaranya terdiri dari beragam suku budaya agama.. dan kebetulan Presidennya adalah seorang muslim. apakah saat rakyatnya yang kristiani merayakan Natal, Pak Presiden diem aja gak perlu ucapin selamat? begitu juga saat Imlek.. tuh acaranya segera ditayangin di Metro Tv. Pak SBY dan Ibu Ani ke acara Imlek. :D

repot bener, yaaa :)
mau berbuat baik juga.. terhalang ama hukum halal dan haram -_-a
 
ada yg berpendapat bahwa mengucapkan selamat tersebut tergantung niatnya, asal niatnya bagus maka tidak apa2, dengan dalil "innamal a'malu binniyat". padahal kita tahu, bahwa niat yang baik harus disertai amalan yang baik, dan juga niat yang baik tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan perbuatan yang salah.

wallahu a'lam.berbagai dalil aqli dan naqli sudah disebutkan dalam thread ini, kewajiban kita hanya saling mengingatkan dan menasehati, bukan saling memaksa atau saling menyalahkan, sekarang kembali ke pemahaman masing2, pilihan kembali ke pribadi masing2 dan masing2 bertanggung jawab atas pilihannya.CMIIW :D

setuju...

Allah mengajarkan umat-Nya untuk selalu berbuat kebaikan dan berlaku adil pada semua ciptananNya meski pada binatang pun...

Wallahualam.
 
setuju...

Allah mengajarkan umat-Nya untuk selalu berbuat kebaikan dan berlaku adil pada semua ciptananNya meski pada binatang pun...

Wallahualam.

ya itulah pemikiran liberal laknat dan orang orang tolol.
meskipun pendapat masykur tentang haramnya mengucapkan selamat hari raya non muslim tapi klo dari segi "saling menyalahkan" gw mah ga setuju pendapat masykur..

misalnya. gw berzina.. ada orang muslim yg taat menasehati gw berzina adalah hal yg dilarang ALLAH dan dimurkai ALLAH. dan itu adalah perbuatan yg salah.. (inilah seorang muslim yg bener)

tiba2 datang seorang yg tolol mengatakan "sudahlah jangan menyalahkan, zina itu boleh atau tidaknya kembali kepada masing masing" (itulah orang tolol, masa yg salah ga boleh disalahkan?)

seorang muslim itu ketika ada yg benar mengatakan benar, ketika ada yg salah mengatakan salah
memang susah menasehati orang orang yg buta hatinya. orang2 yg mengedpankan hawa nafsu dan akal pikiran.. yah beginilah contohnya..

biasanya orang itu memahamai hadist atau dalil dengan tekstual.
dikasih tau pake dalil atau hujjah ga mempan.

biasanya orang orang bodoh seperti ini make nya pemahaman orang orang liberal atau ulama ulama su'. dan hujjahnya ga jelas. begitu juga memahami konteks ayat al quran juga ga jelas

ini pendapat masykur yg bagus "mungkin ada sebagian teman kita yang non muslim membenci kita di dunia gara2 tidak mau mengucapkan selamat natal, tapi itu lebih baik daripada dibenci Allah dan Rasulullah SAW didunia dan akhirat."

naudzubillah.
 
ya itulah pemikiran liberal laknat dan orang orang tolol.
meskipun pendapat masykur tentang haramnya mengucapkan selamat hari raya non muslim tapi klo dari segi "saling menyalahkan" gw mah ga setuju pendapat masykur..

misalnya. gw berzina.. ada orang muslim yg taat menasehati gw berzina adalah hal yg dilarang ALLAH dan dimurkai ALLAH. dan itu adalah perbuatan yg salah.. (inilah seorang muslim yg bener)

tiba2 datang seorang yg tolol mengatakan "sudahlah jangan menyalahkan, zina itu boleh atau tidaknya kembali kepada masing masing" (itulah orang tolol, masa yg salah ga boleh disalahkan?)

seorang muslim itu ketika ada yg benar mengatakan benar, ketika ada yg salah mengatakan salah
memang susah menasehati orang orang yg buta hatinya. orang2 yg mengedpankan hawa nafsu dan akal pikiran.. yah beginilah contohnya..

biasanya orang itu memahamai hadist atau dalil dengan tekstual.
dikasih tau pake dalil atau hujjah ga mempan.

biasanya orang orang bodoh seperti ini make nya pemahaman orang orang liberal atau ulama ulama su'. dan hujjahnya ga jelas. begitu juga memahami konteks ayat al quran juga ga jelas

ini pendapat masykur yg bagus "mungkin ada sebagian teman kita yang non muslim membenci kita di dunia gara2 tidak mau mengucapkan selamat natal, tapi itu lebih baik daripada dibenci Allah dan Rasulullah SAW didunia dan akhirat."

naudzubillah.

beruntung, karena hanya orang orang yang berpikiran seperti itu yang termasuk golongan orang orang tolol made in kang asoy ya :-bd
 
beruntung, karena hanya orang orang yang berpikiran seperti itu yang termasuk golongan orang orang tolol made in kang asoy ya :-bd

Orang yang kelihatan bodoh dalam pandangan kita tetapi ia bisa menahan keinginan nafsunya yang bisa menjerumuskannya, hakikatnya dalam pandangan Alloh ia adalah pintar. Sebaliknya orang dalam pandangan kita pintar tetapi dia selalu menuruti hawa nafsunya hakikat dalam pandangan Alloh adalah orang yang bodoh.

Semoga kita semua dikategorikan orang yang pintar dan tidak menuruti hawa nafsu kita.

Semoga Allah ta’ala memberi taufik kepada kita semua untuk senantiasa berilmu sebelum berkata dan beramal. Semoga Allah menolong kita untuk meraih kemuliaan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat dengan mempelajari ilmu agama islam yang benar yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah bimbingan Ulama Pewaris Nabi. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
 
klo masalah aqidah itu tidak boleh dasar masing masing. klo masalah aqidah itu dasarnya harus berdasarkan dalil...

misalnya zina itu haram... kita tidak boleh mengatakan kita kembalikan dasarnya kepada masing2, hanya orang tolol mengatakan seperti itu.

ya itulah pemikiran liberal laknat dan orang orang tolol.
meskipun pendapat masykur tentang haramnya mengucapkan selamat hari raya non muslim tapi klo dari segi "saling menyalahkan" gw mah ga setuju pendapat masykur..

wallahu a'lam.berbagai dalil aqli dan naqli sudah disebutkan dalam thread ini, kewajiban kita hanya saling mengingatkan dan menasehati, bukan saling memaksa atau saling menyalahkan, sekarang kembali ke pemahaman masing2, pilihan kembali ke pribadi masing2 dan masing2 bertanggung jawab atas pilihannya.CMIIW :D

maksud aku begini, ketika semua dalil sudah disebutkan, bukan akal yang menentukan hukum tersebut, tetapi aku mengembalikan pilihan untuk mengikuti dalil tersebut kepada masing2 orang.

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(28:56)

memang dalam urusan aqidah seharusnya tidak boleh ada perbedaan pendapat, yang boleh berbeda pendapat hanya masalah muamalah/fiqh saja (selama masih ada dalil yang sama2 kuat).

@all:jika ada orang yang tidak menerima kebenaran yang kita sampaikan, belum tentu orang tersebut bo**h, to**l dsb, mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah, sehingga semua orang malah lari dari kebenaran tersebut.
 
@all:jika ada orang yang tidak menerima kebenaran yang kita sampaikan, belum tentu orang tersebut bo**h, to**l dsb, mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah, sehingga semua orang malah lari dari kebenaran tersebut.

yap memang belum tentu bodoh dan tolol... tapi bisa terlihat dari apa yg disampaikan atau penerimaan yg disampaikan tentang kebenaran...

ya itulah pemikiran liberal laknat dan orang orang tolol.
meskipun pendapat masykur tentang haramnya mengucapkan selamat hari raya non muslim tapi klo dari segi "saling menyalahkan" gw mah ga setuju pendapat masykur.

itu bukan buat nt. kalimat pertama dan kedua adalah beda konteks...yg kedua buat nt..

mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah,

itu mah pembenaran aja.. tergantung dari orangnya yg menerima kebenaran.. sebenarnya mau menyampai kan dengan cara baik atau salah atau bagaimanapun itu penyampaianya.. tergantung dari orang tersebut mau menerima atau tidak..

salah satu contoh : Rasulullah menyampaikan kebenaran kepada paman pamanya dengan cara yg baik dan benar.. tapi tetap aja paman paman nya KAFIR..
mau pakai tekhnik apapun, klo sipenerima kebenaran tidak mau menerima tetap saja tidak menerima..
jadi kalimat "mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah" itu tidak tepat dalam hal seperti ini

jadi intinya klo salah yah salah, klo benar yg benar ga usah ada kata "jangan saling menyalahkan"salah yah salah, benar yah benar.


memang dalam urusan aqidah seharusnya tidak boleh ada perbedaan pendapat, yang boleh berbeda pendapat hanya masalah muamalah/fiqh saja (selama masih ada dalil yang sama2 kuat).
klo lagi ngomongin ini barulah nt boleh mengatakan "jangan saling menyalahkan" itu baru tepat

dan yg perlu diingat.. telur ayam itu keluar dari pantat ayam.. tapi ia tetaplah telur ayam..


PAHAM ANTUM????

kata imam al ghazali
perkara penyampaian itu mudah, yg sulit adalah perkara menerimanya.

Orang yang kelihatan bodoh dalam pandangan kita tetapi ia bisa menahan keinginan nafsunya yang bisa menjerumuskannya, hakikatnya dalam pandangan Alloh ia adalah pintar. Sebaliknya orang dalam pandangan kita pintar tetapi dia selalu menuruti hawa nafsunya hakikat dalam pandangan Alloh adalah orang yang bodoh.

NB : JAHIL = BODOH (semoga antum paham, karena gw yakin antum itu adalah orang yg mau berpkir dan mau menerima kebenaran. tidak seperti orang jahil/bodoh/tolol)


dan antum tau itu kan bagaimana orang jahil itu??
 
^ ok, aku ralat kata "saling menyalahkan"
wallahu a'lam.berbagai dalil aqli dan naqli sudah disebutkan dalam thread ini, kewajiban kita hanya saling mengingatkan dan menasehati, sekarang kembali ke pemahaman masing2, pilihan kembali ke pribadi masing2 dan masing2 bertanggung jawab atas pilihannya.CMIIW :D

itu mah pembenaran aja.. tergantung dari orangnya yg menerima kebenaran.. sebenarnya mau menyampai kan dengan cara baik atau salah atau bagaimanapun itu penyampaianya.. tergantung dari orang tersebut mau menerima atau tidak..

salah satu contoh : Rasulullah menyampaikan kebenaran kepada paman pamanya dengan cara yg baik dan benar.. tapi tetap aja paman paman nya KAFIR..
mau pakai tekhnik apapun, klo sipenerima kebenaran tidak mau menerima tetap saja tidak menerima..

tapi dari contoh diatas, kita bisa mencontoh rasulullah berdakwah, walaupun pamannya tetap kafir tapi beliau tetap berdakwah dengan cara yang baik dan benar, tak perduli pamannya menerima atau menolak, rasulullah masih bisa berbicara dengan cara yang sopan.
 
jadi menurut saya haram hukumnya mengucapkan selamat natal pada umat kristen, karena ini menyangkut urusan aqidah yang jelas salah dan celaka orang yang mengimani. Bagaimana mungkin kita mengucapkan selamat pada orang yang kita yakini celaka.

trus..
Ijtihad hanya berlaku untuk masalah yang tidak ada dalil nas (quran Hadist). Sedangkan masalah yang sudah ada dalilnya, tida ada alasan untuk bverijtihad.
 
^ ok, aku ralat kata "saling menyalahkan"




tapi dari contoh diatas, kita bisa mencontoh rasulullah berdakwah, walaupun pamannya tetap kafir tapi beliau tetap berdakwah dengan cara yang baik dan benar, tak perduli pamannya menerima atau menolak, rasulullah masih bisa berbicara dengan cara yang sopan.

emang sebutan abu jahal apa? abu jahal itu artinya bapaknya orang orang bodoh.atau bapak kebodohan

apakah dengan mengatakan seseorang bodoh tidak berdakwah dengan cara yang baik dan benar?

ada berapa kata di al quran tentang orang orang bodoh?
ada berapa di Al Quran yg melaknat orang yg melanggar perintah ALLAH?

intinya nt itu tidak tepat mengatakan "mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah"

itu mah pembenaran nt.. klo bisa di ralat lagi tuh...

mau tau islam itu bisa menyebar di dunia dengan apa? DENGAN DAKWAH DAN JIHAD.. AL QURAN DI TANGAN KIRI PEDANG DI TANGAN KANAN.
bagi segelintir orang muslim dan orang kafir bahwa dengan pedang atau jihad adalah tidak benar.
tapi bagi seorang muslimpaham jihad dan pedang itu adalah haq dan kebenaran

sudahlah nt ga usah mempermasalahkan yg benar.. katakanlah walaupun itu pahit.. obat juga pahit... (tapi ga harus seperti itu juga, klo bisa dengan baik baik, mau penyampaian baik atau tidak baik tergantung penerima kebenaran)

klo mau bantah pake hujjah yg tepat.. ga usah mencari pembenaran
 
^ abu jahal itu kafir, disini semuanya muslim.

48:29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...

3:159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...
 
^ abu jahal itu kafir, disini semuanya muslim.

48:29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...

3:159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu...

nt mau omongin konteks yg mananya? masalah pamanya atau masalah dakwahnya Rasul?


intinya nt itu tidak tepat mengatakan "mungkin teknik kita menyampaikan kebenaran tersebut yang salah"

itu mah pembenaran nt.. klo bisa di ralat lagi tuh...

sudah tidak usah muter muter lagi..

Berkata al imam as shuufi az zaahid as syaikh syaikh Arifin Abu Muhammad Sahal Bin Abdullah Bin Yunus At tustariy “tidaklah seorang hamba bermaksiat kepada Allah dengan sesuatu yang lebih besar/dahsyat dari kebodohannya. Dikatakan kepadanya, “wahai Abu Muhammad adakah sesuatu yang lebih besar bahanya dari kebodohan itu? Ia menjawab “iya ada, yaitu bodoh terhadap kebodohannya (tidak tahunya seseorang terhadap kebodohannya sendiri)” (manhaj sawiy ala toriqoti sadati ali ba alawi)

berkata Imam Ghazali rahimahullah “tidak tahu akan kebodohannya sendiri membuat orang tertutup dari seluruh pintu ilmu, karena barang siapa yang mengira dirinya tahu/pintar bagaimana ia mau untuk belajar? Begitu juga sebaik baiknya keta’atan pada Allah yaitu dengan ilmu, dan puncak ilmu adalah al ‘ilmu bil ‘ilmi (mengetahui akan pengetahuannya) sebagaimana puncaknya kebodohan adalah al jahlu bil jahli (tidak mengetahui kebodohannya)”.

Berkata As syaikh Al imam Abdullah Bin Alawi Al haddad rahimahullah “sesungguhnya orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan bahayanya lebih besar atas dirinya daripada manfa’at yang dihasilkannya. Dan berapa banyak orang yang telah lelah beribadah siang dan malam tapi masih melakukan kemaksiatan dan dia berfikiran jika dia telah melakukan keta’atan. (kitab risalah al mu’awanah)

Orang yang kelihatan bodoh dalam pandangan kita tetapi ia bisa menahan keinginan nafsunya yang bisa menjerumuskannya, hakikatnya dalam pandangan Alloh ia adalah pintar. Sebaliknya orang dalam pandangan kita pintar tetapi dia selalu menuruti hawa nafsunya hakikat dalam pandangan Alloh adalah orang yang bodoh.

NB : JAHIL = BODOH (semoga antum paham, karena gw yakin antum itu adalah orang yg mau berpkir dan mau menerima kebenaran. tidak seperti orang jahil/bodoh/tolol)

dan antum tau itu kan bagaimana orang jahil itu??

katakanlah yang haq adalah haq dan bathil adalah bathil

begitu juga bodoh yah bodoh, pintar yah pintar
 
hhhhmmmm semakin menarik dan semakin lebar... namun semoga semua ini bermanfaat, sehingga tidak menjadi seperti ini :

https://www.forum.or.id/showthread.php?t=11714

"Mereka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Sedangkan kau, terlalu banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang bisa dipelajari dengan mendengar dari pada berbicara,"
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.