yang terakhir
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 26326
- Sejak
- 21 Nov 2007
- Pesan
- 412
- Nilai reaksi
- 3
- Poin
- 18
"Bagaimana seorang Buddhis Memaknai Kurban"
* Pada Idul Adha, mereka yang merayakannya memperingati peristiwa keiklasan/ketulusan/kepatuhan Abraham(Ibrahim) dalam menjalankan kehendak YMK dengan mengorbankan Ismail.
Sebagai Buddhis, kita dapat memaknainya sebagai:
Keiklasan dalam berdana
Ketulusan dalam nien-fo
Kepatuhan terhadap Guru.
* Kurban hewan biasanya dibagi 1/3 untuk diri sendiri, 1/3 untuk sahabat dan kerabat dan 1/3 bagi mereka yang lebih membutuhkan.
Sebagai Budhis, kita memaknainya sebagai: Bahwa hidup kita, pencapaian di dalam Jalan, pemahaman akan Dharma perlu untuk "dibagikan" tanpa kemelekatan, sebaik-baiknya bagi semua makhluk.
* "Kurban" dapat menjadi momen untuk merenungkan keempat "Mental states" yang tak terbatas: Metta, Karuna, Mudita dan Uphekka.
* "Kurban" dapat menjadi semangat untuk terus mengulang keempat ikrar universal semua Bodhisattva:
Walau makhluk tak terbatas jumlahnya, saya berikrar untuk menyelamatkan semuanya
Walau "kotoran jiwa " muncul tiada henti, saya berikrar membersihkannya hingga tuntas
Walau Jalan menuju Kebudhaan sedemikian banyak, saya berikrar untuk menguasainya
Walau Kebidhaan adalah pencapaian yang demikian sempurna, saya berikrar untuk mencapainya.
* "Kurban" dapat dilakukan dengan menjalankan Ikrar dan Pelaksanaan Samantabhadra yang ke sepuluh:
MENDEDIKASIKAN SEGALANYA UNTUK PENCERAHAN
.. dan mungkin banyak rekan dharma yang ingin sharing bagaimana kiranya sebagai Buddhis memaknai "Kurban"
Che Pei
* Pada Idul Adha, mereka yang merayakannya memperingati peristiwa keiklasan/ketulusan/kepatuhan Abraham(Ibrahim) dalam menjalankan kehendak YMK dengan mengorbankan Ismail.
Sebagai Buddhis, kita dapat memaknainya sebagai:
Keiklasan dalam berdana
Ketulusan dalam nien-fo
Kepatuhan terhadap Guru.
* Kurban hewan biasanya dibagi 1/3 untuk diri sendiri, 1/3 untuk sahabat dan kerabat dan 1/3 bagi mereka yang lebih membutuhkan.
Sebagai Budhis, kita memaknainya sebagai: Bahwa hidup kita, pencapaian di dalam Jalan, pemahaman akan Dharma perlu untuk "dibagikan" tanpa kemelekatan, sebaik-baiknya bagi semua makhluk.
* "Kurban" dapat menjadi momen untuk merenungkan keempat "Mental states" yang tak terbatas: Metta, Karuna, Mudita dan Uphekka.
* "Kurban" dapat menjadi semangat untuk terus mengulang keempat ikrar universal semua Bodhisattva:
Walau makhluk tak terbatas jumlahnya, saya berikrar untuk menyelamatkan semuanya
Walau "kotoran jiwa " muncul tiada henti, saya berikrar membersihkannya hingga tuntas
Walau Jalan menuju Kebudhaan sedemikian banyak, saya berikrar untuk menguasainya
Walau Kebidhaan adalah pencapaian yang demikian sempurna, saya berikrar untuk mencapainya.
* "Kurban" dapat dilakukan dengan menjalankan Ikrar dan Pelaksanaan Samantabhadra yang ke sepuluh:
MENDEDIKASIKAN SEGALANYA UNTUK PENCERAHAN
.. dan mungkin banyak rekan dharma yang ingin sharing bagaimana kiranya sebagai Buddhis memaknai "Kurban"
Che Pei