• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan ?

quintie

IndoForum Junior E
No. Urut
1001
Sejak
8 Mei 2006
Pesan
1.608
Nilai reaksi
558
Poin
113
APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN? (Kisah Nyata)​


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?"

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya." "Tuhan menciptakan semuanya?" tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya," kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas, dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Terkesan banget aq liat artikel ini /no1/no1
 
maaf,
saya ga gitu ngerti maksudnya.
apakah kesimpulannya Tuhan itu ada?
 
aloooowwww

maksudnya itu kalau tidak ada kebaikan pasti tidak ada kejahatan.. gitu.. :D

prinsip alam kk, kalau ada kebaikan pasti ada yang jahat :)
 
Sunyata sunyata sunyata.............

bentuk (rupa) tidak-lah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk.

"Buddhism has the characteristics of what would be expected in a cosmic religion for the future: it transcends a personal God, avoids dogmas and theology; it covers both the natural & spiritual, and it is based on a religious sense aspiring from the experience of all things as a meaningful unity" - Albert Einstein
 
Sunyata sunyata sunyata.............

bentuk (rupa) tidak-lah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk.

"Buddhism has the characteristics of what would be expected in a cosmic religion for the future: it transcends a personal God, avoids dogmas and theology; it covers both the natural & spiritual, and it is based on a religious sense aspiring from the experience of all things as a meaningful unity" - Albert Einstein


Sangat bagus sekali.^_^


Attana hi katam pipam
attana samkilissati
attana akatam papam
attanava visujjhati
suddhi asuddhi paccattam
nanno annanam visodhaye.

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi ternoda,
oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain.




 
kalo ga salah albert enstein juga buddhism...
 
^
benar skali /no1

si org jenius itu mmang kagum dgn agama buddha /heh/heh

mudah2an aq isa kyk dia /pif/pif
 
Dan demikianlah.......

Menyaksikan makhluk yang dalam kegalauan dan kesulitan..

Si Arahat, berdiam diri, berseru:
Sunyata sunyata sunyata.............

bentuk (rupa) tidak-lah dapat dibedakan dari kekosongan (sunyata), dan kekosongan tidak dapat dibedakan dari bentuk. Bentuk adalah kosong dan kosong adalah bentuk.

Attana hi katam pipam
attana samkilissati
attana akatam papam
attanava visujjhati
suddhi asuddhi paccattam
nanno annanam visodhaye.

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi ternoda,
oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan,
oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain.

Dan si bodhisattva terpanggil untuk berbagi kegalauan dan penderitaan, mengatakan
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan
Lebih lanjut ia berkata kepada diri sendiri:
"Semua makhluk hidup dalam penderitaan adalah karena tidak mempunyai cukup jasa pahala dan kebajikan.
Biarlah saya bisa membina diriku hingga cukup baik dan terus melimpahkan semua kebajikan ini untuk kebahagiaan semua makhluk.
Biarlah saya melatih semua Jalan Pembebasan yang ada, sehingga saya bisa membebaskan semua makhluk dari penderitaannya."

xxcp
 
Dan demikianlah.......

Menyaksikan makhluk yang dalam kegalauan dan kesulitan..

Si Arahat, berdiam diri, berseru:



Dan si bodhisattva terpanggil untuk berbagi kegalauan dan penderitaan, mengatakan

Lebih lanjut ia berkata kepada diri sendiri:
"Semua makhluk hidup dalam penderitaan adalah karena tidak mempunyai cukup jasa pahala dan kebajikan.
Biarlah saya bisa membina diriku hingga cukup baik dan terus melimpahkan semua kebajikan ini untuk kebahagiaan semua makhluk.
Biarlah saya melatih semua Jalan Pembebasan yang ada, sehingga saya bisa membebaskan semua makhluk dari penderitaannya."

xxcp


Kalau kita sedikit-dikit punya masalah lalu minta bantu Bodhisatva,dewa dsbnya, mau jadi apa kita? ,maunya ditolong melulu dan tidak mau berusaha. Buat apa ada Dhamma dan Vinaya yang diajarkan oleh Sang Buddha kalau kita tidak mempraktekkanNya.Dhamma ada obat yang paling mujarab.

Dhamma dan Vinaya adalah Guru kita.^_^
 
Si Arahat berkata: "dhamma adalah obat. Kalau mau ikut aturan saya, dan kamu dapatkan obatnya."

Bodhisattva merenungkan: "Dalam keadaannya saat ini, mereka tidak akan bisa menolong dirinya sendiri. Biarlah saya melatih diri saya dalam semua teknik pencerahan, hingga mereka bisa menyeberangkan dirinya sendiri."

Demikianlah kenderaan besar berbeda dari kenderaan kecil.
 
Bodhisattva merenungkan: "Dalam keadaannya saat ini, mereka tidak akan bisa menolong dirinya sendiri. Biarlah saya melatih diri saya dalam semua teknik pencerahan, hingga mereka bisa menyeberangkan dirinya sendiri."

Demikianlah kenderaan besar berbeda dari kenderaan kecil.

salah, kita bisa menjalankan Dhamma dan Delapan Jalan Ariya yang diajarkan oleh Sang Buddha maka kita dapat mencapai kesucian tanpa bantuan Bodhisatva. Arahat adalah makhluk suci alias sudah mencapai kesucian sedangkan Bodhisatva adalah mahkluk yang belum mencapai kesucian.
 
albert einstein bukannya buddhism
dia atheist cuman dia mengakui kebenaran dan semua ajaran di agama buddha diantara agama lain.
 
kalo masalah tuhan ya..
terserah sih mau bilang ada atau kagak
cman di buddhist di kasih tau kalo yg namanya tuhan tidak ada hubungannya sama kehidupan manusia sama ga ngontrol
 
Janganlah lagi memperdebatkan sebutan buddha,arahat,bodhisatva dll. Selama msh ada konsep2 yg berbeda tentang sebutan tsb, maka tak pernah akan ketemu titik akhirnya.

Saudara Yang terakhir, saya ingin mengajak anda untuk merenung lebih dalam.
Sesungguhnya dalam kebenaran tertinggi itu tiada sebuah Dharma tertentu, tiada sebutan atau bahasa apapun, karena pada dasar yg paling awal adalah suatu dasar yang TIADA SESUATU APAPUN! Lalu bagaimana mungkin adanya segala Dharma? Sebelum adanya alam semesta ini adakah bahasa manusia? Adakah istilah Buddha, Nirwana, Anuttara Samyak Samboddhi? Adakah segala sutra? Adakah segala Dharma? Sebelum ada wujud manusia adakah segala perdebatan dan pembicaraan?
Jadi Dharma yang tiada Dharma itulah Sang Dharma Hati yang sesungguhnya! Para Patriat selalu berkata: "Semua Dharma itu pada dasarnya yang paling semula bukanlah Dharma, dan bukan Dharma itulah Dharma yang sesungguhnya(sejati). Jika org telah menyadari Realitas yang gaib ini(Dharma yang bukan Dharma itu), maka masih adakah nilai atau istilah Dharma /Konsep yang tertentu baginya?

He..he..he lebih baik membahas yg lain drpd mempermasalahkan sebutan Buddha,Arahat, Bodhisatva dll.
 
@Nurani86

Terimakasih yang sebesar-0besarnya atas concern yang Anda berikan.
Saya sepenuhnya bisa memahami dan menghargai masukan Anda.

Ada beberapa hal yang saya ingin share dengan Anda:
1. Yang menjadi concern saya adalah beberapa rekan yang baru memohon Ketuhanan. Apa yang akan terjadi terhadap pemahaman mereka bila mereka tiba-tiba nyelonong di forum ini dan membaca berbagai tulisan/thread yang sungguh sangat sepihak, yang selalu ditulis seolah-olah sebagai otoritas penentu benar salah, yang bernada sebagai barometer pengukur pantas tidaknya suatu Latihan, kebiasaan ataupun tradisi.
Saya sungguh tidak ingin berpolemik, apalagi kalo 'teman diskusi-nya' membabi buta, saya juga bisa letih. Namun setelah saya renungkan dengan mendalam, adalah penting agar selalu ada counter opinion. Jelas tidak akan ada titik temunya, tapi biarlah forum dapat kemudian memilih apa yang baik untuk mereka...

2. Saya kira kita dapat sependapat bahwa: "menyepelekan Theravada, menganggap remeh Arahat adalah suatu Karma buruk." Tetapi lebih mengkhawatirkan bila ada yang tergelincir dari jalan Bodhisattva, dan bagaimana kita dapat bertanggung jawab kepada nurani kita, bila tidak melakukan sesuatu untuk menghentikannya.

3. "Dharma Hati adalah awal, proses dan akhir dari latihan." Dengannya semua yang lain menjadi hambar. Namun Sanata Dharma ini apakah akan bisa efektif dijelaskan di forum ini? saya ragu. Namun jika Bro Nurani86 memulainya, saya akan berupaya untuk 'mengawalnya' he..he.

Saya pamit dulu ya untuk waktu yang lebih panjang, sekalian nitip berbagai thread yang menjadi concern besar sy.

Kan En Che Pei.
 
/gg ada hitam ada putih ada gula ada semut dst......
ada baik ada jahat... klo di dunia ini semua jahat ato sebaliknya maka yg terjadi manusia sendiri tidak akan berkembang dengan pikiran yg di miliki dan bumi tidak akan berputar
haruslah memiliki balance. klo baik semua yg ada maka surga full neraka kosong melompong trus yg kerja di neraka ngangur semua.. dan sebaliknya /gg
 
Di dunia fana ini semuanya diciptakan oleh pikiran manusia sendiri.
Yang paling benar adalah hukum sebab akibat yang diajarkan Budha Sakyamuni.
Tak ada asap jika tidak ada api.
 
walaupun cuma HOAX..
yg penting bukan bner ato ga ad cerita gitu..
yg penting kan pesan yg terkandung di dalamnya..

sama dengan belajar dhamma..
ga penting siapa itu Buddha,shebat apa itu Buddha,bahkan Buddha itu exist ato ga..
toh ga ada yg bisa bner2 buktiin itu..
yg penting Dhamma yg dibawanya..kebenaran yg diungkapkannya.. apa itu sesuai dgn kenyataan ato ga?:)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.