• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

All Basketball NBA News

[ Kamis, 28 Agustus 2008 ]
Mantan Center Blazers Berpulang
OREGON - Portland Trail Blazers berduka. Sebab, salah seorang mantan center andalannya, Kevin Duckworth, meninggal dunia pada Senin malam waktu setempat (25/8). Pemain yang mendapat julukan Gentle Giant (Raksasa Lembut) itu meninggal pada usia 44 tahun.

Pemain yang memperkuat Blazers sejak 1986 hingga 1993 tersebut ditemukan sudah tak bernapas di Salishan Lodge, Pantai Gleneden, sebelah utara Newport, Senin pukul sepuluh malam waktu setempat.

Belum diketahui dengan pasti penyebab kematian Duckworth. Begitu pula laporan dari pihak medis. Namun, berdasar laporan Sheriff Lincoln County, tak ditemukan adanya tanda-tanda tindak kekerasan di tubuh Duckworth.

"Kevin akan selalu diingat fans sebagai pemain Blazers yang populer. Selain itu, dia dikenal sangat besar dan baik hati,'' ujar Presiden Blazers Larry Miller kepada Associated Press.

Blazers pantas kehilangan sosok Duckworth. Pasalnya, dia merupakan salah seorang pemain yang sangat rendah hati. Selain itu, Duckworth terkenal sangat humoris di timnya.

"Dia orangnya sangat senang bercanda. Bukan hanya itu, dia seseorang yang sangat mencintai Teddy Bear. Dia orang yang sangat hebat. Dia mencintai suasana tim dan dicintai seluruh anggota tim dalam periode sukses Blazers,'' tutur mantan rekan setim Duckworth, Terry Porter, yang kini melatih Phoenix Suns.

Duckworth menjalani karir di NBA selama sebelas musim. Dia pernah membawa Blazers menembus NBA Finals edisi 1990 dan 1992. Selain bersama Blazers, dia pernah bermain di San Antonio Spurs, Washington Bullets (kini Wizards), Milwaukee Bucks, dan Los Angeles Clippers. (ady/roq)

Rest in Peace..
 
21172large.jpg


[ Sabtu, 30 Agustus 2008 ]
Hamed Haddadi; Bersama Memphis Grizzlies Jadi Pebasket Pertama Iran di
Jago Rebound yang Sempat Terganggu Masalah Politis

NBA membuktikan bahwa olahraga adalah bahasa universal yang bisa menghapus sekat-sekat politis. Kemarin, Memphis Grizzlies sukses mengontrak Hamed Haddadi. Kedatangan center berusia 23 tahun itu sangat istimewa. Sebab, dia berasal dari Iran, negeri yang selama ini dianggap poros setan oleh Amerika Serikat (AS).

---

Beijing 2008 merupakan kesempatan kedua bagi Iran untuk berlaga di ajang Olimpiade. Mereka gagal berbicara banyak dalam even yang diselenggarakan di Beijing Olympic Basketball Gymnasium itu. Dari lima pertandingan grup A, mereka tidak sekalipun merebut kemenangan. Mereka pun harus pulang awal.

Namun, perjalanan singkat itu tetap saja meninggalkan kesan mendalam. Salah seorang pemain mereka menunjukkan skill hebat. Dia adalah Hamed Haddadi, center yang menjadi tukang rebound terbagus di even yang diikuti pebasket terbaik dari segenap penjuru dunia tersebut.

Haddadi membukukan rata-rata 11,2 rebound per pertandingan. Dia unggul jauh dari bintang tuan rumah Tiongkok Yao Ming yang hanya membukukan rata-rata 8,2 rebound per pertandingan.

Tidak hanya tangguh dalam bertahan, center asal klub Saba Battery itu juga tajam dalam mendulang poin. Dia memiliki rata-rata 16,6 poin per pertandingan. Itu mengantarkan dirinya paling menonjol dibanding 11 rekan setimnya yang lain. Sebab, dia menjadi satu-satunya pemain yang mampu membukukan double-double dari tim Iran.

Tak pelak, beberapa pemandu bakat klub NBA yang diterjunkan ke Beijing 2008 terpesona melihat aksi Haddadi tersebut. Pemain dengan tinggi menjulang 2,18 meter itu direkomendasikan oleh beberapa pemandu bakat ke tim NBA. Salah satu yang benar-benar tertarik adalah Memphis Grizzlies.

Namun, tembok tebal merintangi potensi transaksi itu. Niat Haddadi dan tim NBA yang berniat merekrutnya terhalang peraturan Federal AS. Di situ diatur bahwa NBA dan klub-klub di bawah naungannya dilarang mengadakan hubungan dengan Iran.

''Kami telah mendapatkan imbauan berdasar peraturan federal yang menerangkan bahwa adanya larangan bagi individu atau organisasi di AS untuk terlibat persetujuan bisnis dengan warga negara Iran,'' tulis NBA dalam suratnya yang dibagikan kepada klub pada Jumat (15/8) dua pekan lalu.

Kekecewaan tentu menyelimuti kubu Haddadi. Termasuk Memphis Grizzlies yang mengincarnya.

Namun, kekecewaan pihak-pihak tersebut terhapus kurang dari sepekan kemudian. Selasa (20/8), larangan itu dimentahkan pemerintah AS melalui Office of Foreign Assets Control (Kantor Kendali Aset Asing/OFAC). Gayung pun bersambut bagi Haddadi dan klub-klub NBA yang menginginkannya. Sampai akhirnya, kemarin Memphis mengumumkan telah mendapatkan Haddadi.

''Kami senang bisa merekrut Hamed. Dia adalah center muda yang produktif sebagai tukang rebound, blok, serta mesin poin,'' puji Chris Wallace, general manager Memphis, kemarin.

Kontrak Haddadi bersama Memphis bersifat multiyears. Namun, tidak dijelaskan secara gamblang berapa nilainya. Kabarnya, nilainya sama dengan pemain yang masuk melalui draft pick di jajaran menengah. Dengan tinggi 218 cm, dia akan menjadi pemain tertinggi dalam sejarah Memphis, menyamai Jake Tsakalidis dan Cezary Trybanski.

Mehran Hatami, asisten pelatih tim Iran yang sekaligus berperan sebagai penerjemah, menyatakan bahwa kubu Iran merasa gembira ada pemainnya yang mampu menembus NBA.

Hamed E. Haddadi

Kelahiran: Ahvaz, Iran, 19 Mei 1985
Tinggi/Berat Badan: 218 cm/115 kg
Karir Profesional:
Paykan Teheran (2002-2003)
Al Wasl (2003)
Paykan Teheran (2003-2007)
Saba Battery (2007-sekarang)
Karir timnas:
Medali perunggu Asian Games 2006 (Doha, Qatar)
Medali emas, Kejuaraan Asia 2007 (Tokushima, Jepang)
 
[ Jum'at, 29 Agustus 2008 ]
Jason Kidd Pakai Sepatu Tiongkok
BEIJING - Merek sepatu Tiongkok makin berkoar di National Basketball Association (NBA). Sejak 2005, sejumlah pemain memang sudah memakai merek-merek seperti Li-Ning, Peak, dan Anta. Namun, hanya ada satu superstar yang menjalin kerja sama, yaitu Shaquille O'Neal dengan Li-Ning.

Sekarang, ada satu lagi superstar pakai sepatu Tiongkok. Usai Olimpiade Beijing, point guard Team USA yang mewakili klub Dallas Mavericks, Jason Kidd, membuat pengumuman besar. Dia meneken kerja sama dengan Peak, dan akan memakai sepatu merek itu di musim NBA 2008-2009 nanti.

Berarti, Kidd akan meninggalkan Nike, yang sudah men-support-nya sejak kali pertama masuk NBA pada 2004. Apalagi, dalam beberapa pekan terakhir, Nike juga rajin merilis ulang sepatu-sepatu signature Kidd yang dipakai pada era 1990-an.

Bagi Peak, Kidd adalah klien kedua di NBA. Sebelum ini, mereka telah mendapatkan Shane Battier, forward pekerja keras di klub Houston Rockets.

Di antara merek-merek Tiongkok, Peak sebenarnya tergolong kurang populer. Desain sepatu Peak juga biasanya kalah jauh dari Li-Ning dan Anta. Bahkan, banyak model sepatu Peak merupakan ''tembakan'' dari model-model populer milik And1 dan Adidas.

Namun, saat pengumuman kerja sama dengan Kidd, Peak menunjukkan gambar signature shoe terbaru pemain 35 tahun itu. Dan modelnya termasuk orisinal, jauh dari kesan meniru. (aza)
 
Wah,Cina mulai merambah NBA juga

Ga puas dengan menanam pemain Cina kesana,sekarang smp merk spatu pun disebarin

Jgn jgn sbntr lagi Cina mensupport salah satu tim
 
wah.. kalo Cina mensupport salah satu tim.. trus.. bikin tim yang kebanyakan orang Cinanya.. bisa-bisa, Yao sama Yi jadi satu tim, deh.. boleh.. boleh....
 
Yao dan Yi se tim blm bisa mengalahkan Trio Celtics /heh
 
Yao dan Yi se tim blm bisa mengalahkan Trio Celtics /heh

amin.. ditambah Kobe.. tapi Kobe kan bukan chinese.. so, Kobe kudu mandi susu setiap jam, biar putih.. matanya ditiupin debu biar sipit.. ahahaha... :)) oh my babe, Kobe.. apa-apaan isi kepalaku ini..

kalo gitu mah.. Paul Pierce akan sadar, di atas Langit masih ada Langit... sebel gw!! sepanjang Playoff kemaren.. sok jago banget!! Padahal, gw berharap, mereka tersingkir pas tanding sama Atlanta Hawks.. Sayang.. Celtics lebih ebad dari Hawks, gw akuin itu...
 
[ Minggu, 31 Agustus 2008 ]
Para Maniak Air Jordan Berkumpul untuk Film Dokumenter
Badan Berdarah Bukan Masalah, Sepatu Lecet Bikin Marah

Michael Jordan benar-benar seperti dewa. Sepatunya punya pengikut yang tergolong "religius." Baru-baru ini para "Jordan Heads" itu berkumpul di Chicago, syuting film dokumenter tentang sepatu Air Jordan. Dasar edan!

Michael Jordan bukan sekadar pemain basket terbaik dalam sejarah. Dia juga pemicu munculnya maniak sepatu. Orang-orang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan sepatu-sepatu basket terbaru dan terlangka.

Sudah tak terhitung berapa artikel yang menulis tentang para "orang gila" itu. Tak sedikit pula kisah video yang dibuat tentang mereka. Tapi, dokumenter paling dahsyat mungkin baru dirilis tahun depan. Judulnya Jordan Heads, bercerita tentang sepatu-sepatu Air Jordan dan orang-orang yang cinta (alias gila) pada sepatu-sepatu itu.

Proses syuting film itu mungkin masih belum selesai. Namun, puncak pembuatannya terjadi pada Sabtu, 23 Agustus lalu. Saat itu ratusan maniak Air Jordan datang dari berbagai penjuru Amerika Serikat (juga bagian lain dunia). Mereka berkumpul di Chicago. Tepatnya di depan United Center, tempat Chicago Bulls bertanding, tepat di depan patung Michael Jordan.

Mereka berkumpul untuk berbagi cerita dan memamerkan koleksi masing-masing. "Mereka menanggapi hobi ini lebih serius daripada kolektor sepatu kebanyakan," kata Calvan Fowler, sutradara Daydream Filmworks, produsen Jordan Heads, seperti dilansir Chicago Sun-Times.

Fowler menegaskan, film ini dibuat berdasarkan cinta pribadinya kepada Air Jordan. Tanpa sokongan dana sedikit pun dari Brand Jordan atau induknya, Nike. "Ini bukti cinta saya," ucapnya.

Sebagai bagian dari dokumenter itu, Fowler mengangkat kisah para kolektor Air Jordan paling sinting. Misalnya, seorang anak Chicago berusia 17 tahun, yang harus bekerja di tiga tempat untuk memenuhi kebutuhan membeli Air Jordan-nya. Lalu seorang ibu yang membangun ruang khusus di rumah untuk anaknya yang gila Jordan. Tidak ketinggalan seorang pria yang memiliki 402 pasang Air Jordan dari berbagai seri.

Di cuplikan dokumenter itu juga ada kisah seorang pria yang pernah berantem di sebuah McDonald's. Dia berantem sampai memecah kaca jendela. Ketika selesai, dia sama sekali tidak pusing ketika badannya berlumur darah dan luka di mana-mana. Dia justru marah gara-gara sepatu Jordan kesayangannya juga kena darah dan sedikit lecet!

"Sepatu-sepatu ini memang pantas dicintai. Kita bisa memakainya untuk main basket, untuk ke mal, untuk jalan-jalan. Michael Jordan terbang di atas semuanya. Sepatunya juga begitu," kata Damien DeAnda, 16, warga Chicago.

Yang tertarik dengan perkembangan dokumenter Jordan Heads ini bisa mengecek ke www.jordanheadsmovie.com. Ketika dirilis tahun depan, Fowler yakin bukan hanya maniak Air Jordan yang menyukainya. (aza)
 
21341large.jpg


[ Minggu, 31 Agustus 2008 ]
Kemunculan Dini Sepatu Baru Para Superstar
Belum Ada Yang Bikin Kagum

Musim NBA 2008-2009 baru dimulai November nanti. Tapi, gara-gara Olimpiade, para superstar sudah menunjukkan sepatu-sepatu terbarunya. LeBron James, Carmelo Anthony, dan Dwyane Wade sudah pamer kicks terbaru masing-masing saat laga final di Beijing.

Entah ini pertanda baik atau pertanda buruk. Gara-gara internet, makin lama preview sepatu baru nongol makin cepat. Dulu, sepatu baru para bintang baru terlihat ketika musim baru NBA dimulai. Belakangan, beberapa minggu sebelumnya sepatu mereka mulai terlihat.

Tahun ini? Di minggu ketiga Agustus, hampir tiga bulan sebelum musim baru dimulai, para superstar praktis sudah menunjukkan sepatu masing-masing. Ketika benar-benar dijual mulai Oktober nanti, paling yang berbeda hanya variasi warnanya.

Sepatu baru pertama yang nongol gambarnya adalah Nike Zoom Kobe IV milik Kobe Bryant. Padahal, menurut jadwal dari Nike, sepatu tersebut justru yang paling terakhir rilisnya. Para penggemar Bryant baru bisa mendapatkannya di awal 2009.

Lagi-lagi, sepatu Bryant masuk kategori love or hate. Suka banget, atau benci banget. Berbeda dengan tiga sepatu sebelumnya, Zoom Kobe IV tergolong low cut (engkel terbuka). Kalau diperhatikan, sepatu ini seperti hasil evolusi dari Nike Hyperdunk, yang dipakai Bryant (dan kebanyakan pemain Olimpiade) saat di Beijing.

"Dinding" sepatunya memakai teknologi flywire, sehingga sepatu ini meneruskan tradisi ringan sepatu Bryant. Lain-lainnya tidaklah terlalu istimewa.

Sepatu baru LeBron James, Zoom LeBron VI, juga tidak terlihat istimewa. Malah, di antara semua sepatu King James, mungkin inilah yang paling sederhana modelnya. Keistimewaan sepatu rancangan Ken Link ini hanya pada detail, simbol-simbol yang menggambarkan seorang LeBron James: Semangat, keluarga, keberanian, visi, dan mental juara.

Kalau sepatu Bryant dibuat ringan, sepatu James lagi-lagi dibuat cenderung berat. Ini memang disesuaikan dengan karakter permainan andalan Cleveland Cavaliers itu. Dengan tinggi badan hampir 206 cm dan berpostur tebal, James bisa bermain pada lima posisi. Harus lincah, juga kuat.

Sepatu tersebut kali pertama dipakai James saat final Olimpiade Beijing melawan Spanyol, Minggu, 24 Agustus lalu. Pada hari yang sama, dari Brand Jordan (anak perusahaan Nike), Carmelo Anthony juga mengenakan sepatu barunya.

Air Jordan Melo M5, nama sepatu itu, lagi-lagi dirancang D'Wayne Edwards dari Brand Jordan. Tampilan sepatu ini tergolong sederhana. Yang rumit paling badan luarnya, yang memakai motif jahitan ala Air Jordan XX3.

Dwyane Wade, superstar Miami Heat, juga menampilkan signature shoe terbarunya di final Beijing itu (saat pemanasan sebelum pertandingan). Converse Wade 4 tampak jauh lebih simpel daripada sepatu terakhir Wade, Converse Wade 3, yang penuh dengan simbol segitiga.

Superstar kelima yang sudah menongolkan sepatu baru adalah Chris Paul. Point guard New Orleans Hornets itu memang tidak mengenakannya saat Olimpiade. Tapi, gambar Air Jordan CP3 2009 sudah nongol di internet. Sama seperti Jordan milik Carmelo Anthony, bagian sampingnya memakai motif jahitan ala Air Jordan XX3.

Secara keseluruhan, lima sepatu baru itu memang tidak ada yang membuat penggemar sepatu bilang "Wow!". Mereka masih akan memburu, tapi belum ada yang benar-benar bikin pengin. Mungkin, ini memang bukan tahun eksperimen. Tapi, kolektor jangan lesu dulu. Siapa tahu nanti ada beberapa sepatu kejutan yang mampu membuat orang berdecak kagum.

Siapa tahu, sepatu itu adalah Air Jordan XX4. Sejauh ini XX3 masih disebut sebagai signature shoe terakhir Michael Jordan. Tapi, pihak Brand Jordan belum mau mengonfirmasi hal tersebut. Bagi kolektor, banyak yang berharap XX3 benar-benar jadi yang terakhir. Namun, ada juga beberapa yang ingin seri itu terus berlanjut sampai lama. (aza)
 
[ Jum'at, 05 September 2008 ]
Bawa Ganja dan Perempuan, NBA Depak Dua Rookie
National Basketball Association (NBA) bertindak tegas atas dua pemain rookie-nya. Mario Chalmers (Miami Heat) dan Darrell Arthur (Memphis Grizzlies) tertangkap basah membawa ganja dan perempuan di kamar hotel, saat mengikuti pekan orientasi pemain baru. Akibatnya, mereka pun didepak dari program rutin tersebut.

Bukan hanya itu, denda besar dan sanksi larangan bertanding menunggu mereka di awal musim 2008-2009 nanti. Plus, tahun depan mereka harus mengulangi lagi program orientasi tersebut.

Setiap tahun, NBA memang menyelenggarakan program khusus untuk para pemain baru. Para rookie harus mengikuti seminar selama empat hari, belajar bagaimana menata hidup selama di NBA. Mulai cara bersikap, menghadapi media, sampai menata keuangan.

Pekan ini, program itu diselenggarakan di Doral Arrowwood Resort di Rye Brook, tidak jauh dari pusat kota New York.

Menurut aturan, para pemain tidak boleh membawa satu orang pun tamu. Dasar bandel, Chalmers dan Arthur (yang sama-sama kuliah di Kansas University dan mengantarkan sekolahnya menjadi jawara NCAA 2008) coba-coba melanggar aturan. Begitu ketahuan, yang didapat pun lebih dari sekadar malu.

"Kami masih (memikirkan sanksi lanjutan). Begitu mendapatkan semua detailnya, sanksi yang tepat akan dijatuhkan," kata Brian McIntyre, juru bicara NBA, seperti dilansir ESPN. (aza)
 
22300large.jpg


[ Jum'at, 05 September 2008 ]
Selamat Berjuang, Thunder
Nama Baru Pengganti Seattle SuperSonics

OKLAHOMA CITY - Julukan tim terbaru NBA di Oklahoma City sebenarnya sudah lama beredar. Sudah enam minggu ini nama "Oklahoma City Thunder" disebut di mana-mana sebagai pengganti Seattle SuperSonics. Tapi, nama resmi itu baru diumumkan Rabu lalu (kemarin WIB).

Tak heran, saat peluncuran itu, Clay Bennett sebagai chairman tim mengakui bahwa nama itu sudah bukan rahasia lagi. "Memang sangat sulit untuk menjaga rahasia," ucapnya di Oklahoma City, seperti dilansir Associated Press.

Sejak pindah dari Seattle usai musim NBA 2007-2008 lalu, Bennett memang sudah memastikan bahwa nama timnya akan berubah. Sehingga kelak kalau ada tim baru di Seattle, tim itu bisa meneruskan nama SuperSonics.

Sebelum memutuskan nama "Thunder," pihaknya sudah mendaftarkan lima nama lain. Yaitu Wind, Barons, Marshalls, Energy, dan Bison. Keputusan lantas jatuh pada "Thunder."

Sebuah stasiun televisi lokal merupakan yang pertama membocorkan nama baru tersebut, pertengahan Juli lalu. Kemudian, nama itu bocor ketika situs resmi NBA, NBA.com, telah mendaftarkan nama Thunder. Jadwal pertandingan Orlando Magic juga sudah menuliskan nama Oklahoma City Thunder sebagai lawan.

Dan kemarin WIB, sebelum pengumuman resmi, merchandise baru Thunder sudah mulai dijual di toko online NBA. Bennett mengaku kecewa atas kebocoran yang terjadi, tapi dia juga mengaku semua prosesnya berlangsung menyenangkan.

Bennett lantas menjelaskan filosofi Thunder. Nama itu dipilih karena identik dengan Oklahoma. Pertama, negara bagian Oklahoma memang dikenal punya banyak badai dahsyat. Selain itu, barisan tentara di sana memiliki julukan "Thunderbirds." Tidak ketinggalan, penyanyi country top asal Oklahoma, Garth Brooks, memiliki lagu terlaris berjudul The Thunder Rolls.

"Ada begitu banyak gambaran dan bayangan Thunder yang baik. Nama itu bisa menimbulkan emosi. Sangat powerful," tandasnya.

Soal warna, biru muda dipilih sebagai warna utama karena mirip dengan warna negara bagian Oklahoma. Kemudian, warna kuning melambangkan matahari, dan oranye kemerahan melambangkan matahari yang terbenam. Warna oranyenya dipilih tanggung bukan tanpa alasan. University of Oklahoma punya warna merah, sedangkan Oklahoma State University (dua-duanya kampus gila basket) punya warna oranye. Jadi, Bennett memilih yang tengah-tengah. "Tidak terlalu merah, tidak terlalu oranye," paparnya.

Saat ini, OKC (singkatan Oklahoma City) Thunder baru mengumumkan logo. Soal jersey dan maskot masih menunggu beberapa pekan lagi. Bahkan, 7 September nanti, Thunder masih harus melakukan audisi terbuka untuk merekrut tim penari/pemandu soraknya.

Dengan identitas baru ini, orang masih belum punya ekspektasi tinggi terhadap OKC Thunder. Apalagi, tahun lalu Seattle SuperSonics juga tidak tampil istimewa di tangan pelatih P.J. Carlesimo. Untuk meraih hasil baik, tim ini masih harus berjuang keras. Namun, tim ini punya beberapa pemain populer yang mampu menarik perhatian banyak penggemar NBA. Seperti rookie of the year musim lalu, Kevin Durant. (aza)
 
22448large.jpg


[ Sabtu, 06 September 2008 ]
Kejar Gelar Rookie di Tahun Kedua
NEW YORK - Greg Oden, 20, sudah diterima masuk NBA, di tim Portland Trail Blazers, sebelum musim 2007-2008. Tidak tanggung-tanggung, dialah pick (pilihan) nomor satu dalam NBA Draft 2007 lalu. Dasar nasib, dia mengalami cedera lutut dan harus menjalani operasi yang mengakibatkan dia tak sanggup menjalani musim perdana tersebut.

Sekarang lutut itu sudah sembuh. Karir center bertinggi badan 213 cm tersebut sudah bisa dimulai. Dan, dalam beberapa hari terakhir, Oden ikut orientasi bersama puluhan rookie baru NBA di New York. Menjalani rangkaian seminar tentang bagaimana menghadapi hidup sebagai bintang NBA. Ya, status Oden sekarang masih rookie dan dia boleh bersaing berebut gelar rookie of the year pada musim 2008-2009 nanti.

''Semoga saya mampu meraihnya. Saya akan berusaha meraihnya,'' kata Oden seperti dilansir Associated Press.

Tahun lalu Oden tak bisa mengikuti pekan orientasi tersebut. Sebab, acara itu diselenggarakan hanya beberapa hari setelah dia menjalani operasi lutut. Dan, Oden baru benar-benar pulih dalam beberapa pekan terakhir. Saking beratnya operasi yang dia jalani (microfracture), setahun waktu berlalu baru dia boleh melakukan latihan penuh (5-on-5 drills).

Kalau kondisi Oden bisa seratus persen, Trail Blazers pun menjadi tim yang makin menyeramkan. Tim termuda di NBA itu musim lalu hampir mencapai playoff di wilayah barat yang sengit. Dengan Oden, jagoan block shot, tim itu sangat mungkin masuk barisan enam besar wilayah barat.

Tapi, Oden mengatakan bahwa Trail Blazers tidak akan menuntut dirinya berbuat terlalu banyak. Minimal pada awal musim nanti. ''Mereka ingin memastikan tidak ada masalah (dengan kondisi Oden, Red). Mereka sangat hati-hati dalam membimbing saya sekarang,'' tandasnya. (aza)
 
22557large.jpg


[ Minggu, 07 September 2008 ]
Lagi, Sepatu-Sepatu Bintang NBA 2008-2009
Adidas Masih Kembaran, Tiongkok Mimpi Juara

Sebulan lagi, para pemain NBA mulai berkumpul untuk training camp. Tak sampai dua bulan lagi, musim 2008-2009 sudah dimulai. Sepatu-sepatu baru para superstar pun terus bermunculan.

Para bintang National Basketball Association (NBA) yang mengenakan merek Nike sudah lebih dulu meluncurkan sepatu-sepatu terbarunya. Maklum, kebanyakan mereka tergabung di tim bola basket Amerika Serikat (Team USA) yang bulan lalu meraih medali emas di Olimpiade Beijing.

LeBron James sudah memperkenalkan Nike Zoom LeBron VI, Kobe Bryant juga sudah membocorkan Nike Zoom Kobe IV.

Para pemain dengan merek lain di bawah Nike juga sudah memperkenalkan kicks baru masing-masing. Dari Jordan Brand ada Carmelo Anthony (Jordan Melo M5) dan Chris Paul (Jordan CP3 2009). Lalu dari Converse ada Dwyane Wade (Converse Wade 4).

Sekarang, giliran para superstar di luar kelompok Nike yang memamerkan pembungkus kaki masing-masing.

Kelompok terbesar datang dari pemakai Adidas, sponsor pakaian dan sepatu resmi NBA. Sama seperti musim lalu, Adidas masih jualan konsep persaudaraan. Para bintangnya memakai sepatu yang sama, hanya dengan warna berbeda-beda. Nama sepatu-sepatu terbaru merek asal Jerman ini juga masih mengusung inisial "TS" alias Team Signature.

Untuk awal musim 2008-2009, ada TS Creator untuk para pemain di posisi guard. Antara lain untuk Tracy McGrady (Houston Rockets), Chauncey Billups (Detroit Pistons), dan TS Creator versi low (tanpa pembungkus engkel) untuk Gilbert Arenas (Washington Wizards).

Untuk TS Creator milik T-Mac (julukan McGrady), sudah sempat dipakai saat laga playoff musim 2007-2008 lalu (lihat foto). Sayang, sepatu itu tetap tidak membantu T-Mac menembus ronde pertama playoff.

Untuk mereka yang bermain di posisi forward/center, khususnya Kevin Garnett dan Dwight Howard, Adidas punya TS Commander. Garnett sudah memakai versi limited edition-nya saat NBA Finals 2008 lalu. Tidak tanggung-tanggung, harganya waktu itu hampir Rp 10 juta sepasang.

Jangan heran kalau versi hijau ini nanti yang paling laris, karena Garnett memang membantu Boston Celtics meraih gelar juara saat mengenakannya.

Di luar Adidas, kelompok besar lain muncul dari grup PSMT (pemakai sepatu merek Tiongkok). Mereknya macam-macam, tapi jumlah dan kadar kebintangannya terus meningkat.

Baru-baru ini sudah diumumkan, point guard Dallas Mavericks, Jason Kidd, bakal mengenakan sepatu merek Peak di musim baru nanti. Dia tidak sendirian. Forward Houston Rockets, Shane Battier, sudah mengenakan Peak dalam dua musim terakhir.

Dari barisan pemakai merek Anta, yang sekarang ditonjolkan adalah forward asal Argentina, Luis Scola. Pemain lain Houston Rockets itu telah dibuatkan signature shoe oleh Anta, lengkap dengan lambang khusus berhiaskan angka "4," sesuai dengan nomor jersey Scola.

Sepatu itu telah disiapkan untuk dia pakai saat Olimpiade Beijing Agustus lalu, diberi sebutan "Scola Olympic." Tapi, sepatu itu juga akan dia pakai pada musim 2008-2009 nanti.

Akhir Agustus lalu, usai Olimpiade, Scola diajak keliling Tiongkok untuk mempromosikan Anta. Pemain yang membantu negaranya meraih medali perunggu itu mengaku takjub dengan antusiasme warga Tiongkok terhadap basket. "Dukungan mereka membuat saya merasa bermain di kandang sendiri," ucapnya.

Pemakai Anta lain, Steve Francis (juga Rockets), juga dibuatkan sepatu baru. Akhir Agustus lalu, Francis juga ikut Scola keliling Tiongkok. Tapi sepatu barunya belum terlalu ditonjolkan. Mungkin masih menunggu bagaimana dia akan tampil pada musim baru nanti. Musim lalu, Francis memang tidak banyak bermain dengan alasan cedera.

Francis berjanji akan memberikan performa terbaiknya di musim baru nanti. "Kami berharap bisa menjadi yang pertama mengantarkan merek Tiongkok meraih gelar juara," ujarnya.

Pada musim baru nanti, Rockets di atas kertas memang meyakinkan. Selain punya Yao Ming dan Tracy McGrady, tim yang dilatih Rick Adelman itu baru saja mendapatkan Ron Artest. Trio itu, didukung pemain solid seperti Battier dan Scola, digadang-gadang mampu mencuri gelar NBA 2008-2009.

Lewat Rockets, Tiongkok (penggemar maupun merek-merek sepatunya) memang sudah bisa memimpikan gelar juara NBA.

Di luar kelompok Adidas dan Tiongkok, masih eksis salah satu superstar paling diidolakan di NBA. Yaitu guard Denver Nuggets, Allen Iverson. Biasanya, sepatu Reebok seri Answer (julukannya) dikenal paling berani dalam berinovasi. Tapi untuk musim 2008-2009 nanti, Reebok Answer XII (seri ke-12) justru tampil minimalis.

Minimalisnya sendiri bisa dibilang manis. Ada dua versi yang gambarnya beredar di internet. Versi hitam yang sangat basic, yang menonjolkan rangkaian tulisan di bagian tumit. Versi putihnya tampak anggun dengan perpaduan warna Nuggets, kuning dan powder blue. (azrul ananda)

Sepatuuuu muluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...!!!
 
Ada foto fotonya bro?

Biar tahu yg mana sepatunya

Wade 4 beda jauh ga ya sama Wade 3
 
sori2 ganggu
yang demen NBA mampir donk
ke thread di link gw
kali2 tertarik beli....
ada bukunya Yao Ming, Phil Jackson en Michael Jordan
 
23496large.jpg


[ Kamis, 11 September 2008 ]
Kobe Batal Operasi Kelingking
Tak Mau Kehilangan Waktu Hadapi Musim NBA 2008-2009

LOS ANGELES - Superstar Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, telah membuat keputusan besar yang bisa berisiko jangka panjang. Pemain yang baru saja membantu Amerika Serikat meraih medali emas di Olimpiade Beijing itu memutuskan untuk tidak mengoperasi jarinya yang cedera. Padahal, ligamen kelingking kanan itu sudah sobek sejak awal tahun lalu.

Menurut Bryant, dia membatalkan operasi itu karena tidak ingin kehilangan waktu bermain pada musim NBA 2008-2009 nanti. Apalagi, Lakers punya peluang besar kembali ke final, bahkan menjadi juara. Kalau operasi, Bryant bakal membutuhkan waktu beberapa bulan untuk pulih. Padahal, training camp sudah dimulai akhir September ini, dan musim baru dimulai akhir Oktober nanti.

"Ketika dokter bilang saya butuh waktu 12 minggu untuk memulihkan diri, saya langsung memutuskan bahwa ini bukan waktunya untuk operasi. Saya tak ingin kehilangan waktu bekerja untuk Lakers, mengingat kami punya target tinggi pada musim NBA nanti," paparnya lewat situs pribadi, kb24.com.

Bryant mengalami cedera ligamen itu pada 5 Februari lalu, saat bertanding melawan New Jersey Nets. Sejak saat itu pula, dokter bilang dia bakal butuh operasi. Namun, Bryant terus menundanya karena Lakers sedang berjuang menuju final (mereka akhirnya sampai final). Operasi itu lantas tertunda lagi karena Bryant tak mau absen di Olimpiade Beijing, Agustus lalu.

Sekarang, Bryant tampaknya bakal menundanya sampai tahun depan. Apalagi, pada pertengahan 2009 nanti pemain 30 tahun itu memang bisa istirahat penuh. Tak ada komitmen dengan tim basket Amerika Serikat.

Untuk mencegah cedera lebih parah, Bryant selalu "mengikat" jari kelingking itu dengan jari manis. Dan Bryant merasa, tanpa operasi pun performanya tidak terpengaruh. "Saya selalu merasa mampu fokus dan bermain pada level yang tinggi meski mengalami berbagai cedera," kata Bryant.

Statistik membuktikan omongan Bryant itu. Pada musim 2007-2008 lalu, dalam 46 pertandingan sebelum cedera, Bryant mampu memasukkan 45,9 persen tembakan, 83,6 persen free throw, dan 35,6 persen tembakan tiga angka.

Dalam 57 pertandingan setelah cedera (termasuk playoff), angkanya tak banyak berubah. Dia memasukkan 46,5 persen tembakan, 83,1 persen free throw, dan 34,4 persen tembakan tiga angka. (aza)

Kobe bandel, ah....
 
23725large.jpg


[ Jum'at, 12 September 2008 ]
Lebih Suka Kera Sakti
Sun Yue tentang Julukannya di NBA

BEIJING - Bintang basket asal Tiongkok Sun Yue segera mengakhiri masa liburannya setelah Olimpiade Beijing 2008. Dia harus segera bergabung dengan tim barunya, Los Angeles Lakers, untuk menjalani training camp. Dia akan meninggalkan Tiongkok begitu menerima visa dari Kedutaan Amerika Serikat (AS).

Belum bergabung dengan salah satu kontestan NBA Final 2008 itu, Sun telah melontarkan sebuah permintaan. Permintaan itu terkait dengan julukan yang dialamatkan kepadanya. Sun merasa kurang sreg dengan julukan "Magic Johnson dari Tiongkok".

Menurut pemain berusia 22 tahun itu, julukan tersebut berlebihan. "Saya tak ingin disebut sebagai Magic Johnson selanjutnya," ujar Sun kepada China Daily. "Dia (Magic Johnson, Red) pemain yang hebat dan memiliki segalanya. Saya tidak yakin segera menemukan pola permainan seperti dia pada tahun pertama saya," lanjut pemain yang berposisi sebagai point guard itu.

Lalu, julukan apa yang diinginkan Sun? Dia lebih mengedepankan karakter legendaris dalam cerita mitos Tiongkok dan ajaran Buddha, yaitu Raja Kera atau Kera Sakti. Itu tak lepas dari julukan yang diberikan para penggemarnya di Los Angeles yang menyebutnya sebagai Sun Wukong, nama si Raja Kera dalam cerita tersebut.

"Jika mereka ingin menjuluki saya dengan nama pahlawan Buddha, itu akan membuat saya melegenda. Bagi mereka yang sudah memberi julukan tersebut, itu menjadi sebuah dukungan hebat bagi saya," jelas Sun.

Cerita yang melibatkan Kera Sakti juga cukup relevan dengan perjalanan karir Sun. Kera Sakti terlibat mengawal utusan Buddha dalam cerita "Perjalanan ke Barat" untuk menemukan kitab suci dan kejayaan. Nah, Sun juga terlibat perjalanan ke barat, dalam hal ini AS, untuk menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pebasket yang hebat. (ady/ang)

Ta Su Su???? enak ajah!! Sun Wu Kong itu satu-satunya, tau!!! gk boleh ngambil nama, Sun!!
 
23880large.jpg


[ Sabtu, 13 September 2008 ]
Tinggalkan Reebok, Davis Pakai Li Ning
LOS ANGELES - Satu lagi bintang NBA teken kontrak untuk mengenakan sepatu merek Tiongkok. Baron Davis, point guard andal Los Angeles Clippers, telah meninggalkan Reebok untuk memakai merek nomor satu Tiongkok, Li Ning.

Davis merupakan point guard bintang kedua yang pindah sepatu tahun ini. Akhir Agustus lalu, Jason Kidd dari Dallas Mavericks meneken kontrak dengan merek lain Tiongkok, Peak.

Bergabungnya Davis itu menunjukkan niat besar Li Ning untuk menjaga gengsi. Pada 2005, Li Ning-lah merek Tiongkok pertama yang ''menembus'' NBA. Waktu itu, mereka memasangkan sepatu ke kaki Damon Jones, shooter Cleveland Cavaliers (sekarang Milwaukee Bucks).

Pada 2006, Li Ning meneken salah satu center paling top dalam sejarah, Shaquille O'Neal (sekarang di Phoenix Suns). Nilainya lebih dari USD 1 juta (hampir Rp 10 miliar) untuk lima tahun. Pemain lain yang sudah memakai Li Ning adalah Chuck Hayes (Houston Rockets).

Li Ning juga mensponsori tim basket nasional Spanyol dan Argentina, pemenang Kejuaraan Dunia 2006 dan Olimpiade 2004 di Athena.

Namun, dalam setahun terakhir, merek-merek lain berlomba mencuri perhatian dari Li Ning. Peak telah meneken Shane Battier (Rockets) sebelum Kidd. Anta, merek nomor dua di Tiongkok, telah mendapatkan kaki Luis Scola dan Steve Francis (dua-duanya Rockets).

Di antara semua nama itu, Davis mungkin yang paling terang kadar ''bintang''-nya. Setelah ini, entah siapa lagi bakal menyusul. (aza)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.