• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

All Basketball NBA News

Kobe udah kaya sam,tenang aja,g yakin ga akan tertarik dia =))

amin.... cuma bisa mengamini doang gw.. sambil nyanyiin lagu Berserah-Hady Mirza.. semoga Kobe sadar, membela negara sendiri itu lebih berharga.. ketimbang mikirin duit.. Kobe.. i love yu.....

tau gak, betapa gw cinta mati sama Kobe Bryant dan Lakers.. seandainya Kobe ditransfer ke team lain.. gak tau, de.. apa jadinya gw ini... soalnya, Kobe dan Lakers itu... udah kayak darah dan daging.. mendarah daging geto....
 
[ Kamis, 14 Agustus 2008 ]
Sepakat Kontrak Rp 744 Miliar
Iguodala Mantapkan Masa Depan 76ers

PHILADELPHIA - Wilayah timur National Basketball Association (NBA) tak boleh lagi dianggap sebagai wilayah lemah. Philadelphia 76ers terus memantapkan tim, masuk barisan elite untuk menantang supremasi Boston Celtics. Bukan hanya setahun ke depan, tapi bertahun-tahun ke depan.

Tim tersebut tidak hanya merekrut salah satu big man terbaik NBA, Elton Brand, dengan kontrak lima tahun senilai USD 82 juta (sekitar Rp 762 miliar). Menurut laporan ESPN, mereka juga memperpanjang -plus memperbesar- kontrak bintang mudanya, Andre Iguodala. Kontrak baru itu disebut untuk enam tahun, bernilai total USD 80 juta atau sekitar Rp 744 miliar.

Dengan kombinasi permainan dalam Brand dan tusukan Iguodala, plus bantuan point guard Andre Miller serta center Samuel Dalembert, 76ers pun memiliki salah satu barisan starter terbaik di Timur. Bahkan mungkin salah satu yang terbaik di NBA.

Iguodala, 24, masuk NBA pada 2004 lalu. Kontrak rookie-nya berakhir pada pengujung musim 2007-2008 lalu. Sebelum sepakat kontrak baru, statusnya adalah restricted free agent. Tim lain boleh memberinya tawaran, tapi 76ers punya hak untuk menyamai tawaran tersebut.

Tahun lalu, 76ers sempat menawarinya perpanjangan kontrak di kisaran USD 50 juta hingga USD 70 juta. Tapi, Iguodala merasa berhak mendapat uang lebih banyak. Setelah saling menahan diri, 76ers akhirnya mengalah, memutuskan memberinya kontrak lebih besar.

Berkat Iguodala, 76ers mampu mengurangi rasa ''sakit'' ditinggal Allen Iverson. Bahkan, musim lalu tim itu tampil menyakinkan. Masuk playoff dan nyaris menundukkan Detroit Pistons di ronde pertama. Dengan hadirnya Brand, tim tersebut bakal lebih menyeramkan lagi. (aza)
 
Elton Brand.... bagus, kah?? gak tau.. gak pernah ngikutin perkembangan karir dia, si..
 
18340large.jpg


[ Jum'at, 15 Agustus 2008 ]
LeBron Dapat Pembantu Baru
Tiga Tim Tukar Enam Pemain

MILWAUKEE - LeBron James memang sedang sibuk di Olimpiade Beijing. Tapi, dia dapat kabar gembira dari timnya, Cleveland Cavaliers. Musim depan, dia mendapat pemeran pembantu baru yang bisa mengurangi bebannya dalam mencetak poin.

Cavaliers dan dua tim lain, Milwaukee Bucks serta Oklahoma City, kemarin WIB melakukan pertukaran ramai-ramai. Total enam pemain pun pindah alamat.

Cavaliers mendapatkan high-scoring guard dari Bucks, Mo Williams. Sebagai pengganti, Cavaliers mengirimkan shooter Damon Jones ke Bucks dan forward gaek Joe Smith ke Oklahoma City.

Bucks juga mendapatkan Luke Ridnour dan Adrian Griffin dari Oklahoma City. Sebaliknya, Oklahoma City mendapat tambahan pemain akrobatik, Desmond Mason, dari Bucks.

Dari semua perpindahan itu, yang paling signifikan adalah bergabungnya Williams ke Cavaliers. Dengan hadirnya Williams, lawan tak bisa lagi memfokuskan pertahanan untuk membendung LeBron James, yang musim lalu mencetak rata-rata 30 poin. Mereka harus lebih hati-hati, dan ini membuat Cavaliers semakin berbahaya. Bukan tidak mungkin, ini bisa mengembalikan Cavaliers ke puncak wilayah timur.

Musim lalu, Williams, 25, mencetak poin rata-rata 17,2 poin. Dia bisa mencetak poin dari dekat atau jauh. ''Mo punya kemampuan membuka lapangan permainan. Dia telah menunjukkan diri sebagai shooter yang baik,'' kata Danny Ferry, general manager Cavaliers, sebagaimana dilansir Associated Press. ''Saya suka padanya. Dia pemain yang sangat kompetitif, yang bisa meraih poin di saat-saat kritis,'' tambahnya.

Saat ini, Cavaliers memang sangat butuh melakukan upgrade. Mereka harus meng-improve barisan pemain di sekeliling James secepat mungkin, supaya sang superstar tidak tergoda pindah ke klub lain.

Bukan rahasia lagi, James punya opsi keluar dari Cavaliers pada 2010, dan sudah dilirik banyak tim yang siap mengeluarkan uang berapa pun. Bukan rahasia pula, James suka Kota New York (selalu memakai topi New York), dan digadang-gadang bakal pindah ke tim yang berada di kawasan itu, New Jersey Nets atau New York Knicks.

Satu-satunya harapan Cavaliers adalah dengan membangun tim sebaik mungkin, sehingga James mau bertahan demi meraih gelar juara. (aza)

emang gw pikirin tuh si LeBron mo main sama siapa. mo main sama kucing tetangga jg gw gak peduli. asal.. musim depan.. jangan sampe Cavaliers juara!! tapi, kalo LeBron mo tobat, gabung sama Kobe di Lakers.. gw mgkn bs sedikit suka.. :p .. gw benci banget sama LeBron.. sampe ke ubun-ubun!! gk tau napa.. setiap liat mukanya ajah uda uekk...
 
[ Jum'at, 15 Agustus 2008 ]
Ramai-Ramai Booking Tiket Danny Granger
LAYANAN reservasi yang disediakan panitia Honda DBL 2008 benar-benar dimanfaatkan oleh penonton. Mereka berlomba-lomba melakukan reservasi. Hanya dalam dua hari, ratusan tiket sudah laku terjual. Dari pemesanan tersebut, yang paling diminati adalah Final Honda DBL 2008 Jawa Timur pada 23 Agustus dan NBA Basketball Clinic pada 24 Agustus nanti.

Para penonton tampaknya tak mau mengambil risiko dengan membeli tiket langsung pada hari H penyelenggaraan. "Daripada nanti kehabisan, lebih enak beli sekarang," ungkap Andaru Dimas, salah seorang pemesan tiket NBA Basketball Clinic.

Andaru sebenarnya juga peserta Honda DBL 2008. Dia adalah forward SMPN 1 Sidoarjo. "Di clinic itu kan Danny Granger ngasih pelatihan basket. Nah, aku pengin bisa nonton. Pengin dapat ilmu langsung dari pemain NBA," katanya.

Para pemesan tidak hanya datang dari kalangan anak muda. Lie Imelda Patricia Lomanto, 50, termasuk yang sudah melakukan reservasi tiket. Dia membeli enam tiket. Tiga untuk Final Honda DBL 2008 Jawa Timur, tiga lagi untuk menyaksikan NBA Basketball Clinic.

Imelda melakukan reservasi tiket karena belajar dari pengalaman menonton final DBL 2007. "Tahun lalu, penontonnya full. Antre panjang. Makanya, begitu saya tahu tiket bisa dipesan, langsung saja beli. Lebih aman. Toh, harganya nggak lebih mahal," ujar ibu tiga anak itu.

Selain untuk final dan NBA Basketball Clinic, panitia membuka reservasi untuk tiket menonton playoff. "Kalau sudah reservasi, tidak perlu antre membeli tiket," ujar Yahya Suprastyo, ketua I Honda DBL 2008.

Reservasi tiket playoff, final, hingga NBA Clinic terus dibuka hingga H-1 penyelenggaraan. Penonton bisa mendapatkan tiket di DBL Arena Surabaya. "Tapi, kami harus memperhitungkan suporter tim yang bakal masuk final. Karena itu, kuota harus dibatasi. Kalau kuota habis, terpaksa reservasi ditutup," lanjutnya. (hil/azz)

seandainya Kobe yang dateng gt... gw rela jual komputer gw mgkn..............
 
@Samantha

Kk, post kk bagus2 :D

Tapi koq sampe sampe double post jejer gitu?

Kalau kasih berita terus mau kasih comment, pake quote yah, kan jadinya juga lebih rapi, kaya yang udah aku merge :D..

Post kk bagus2 koq /no1

Supaya gak menimbulkan kesan kalo kk double post, makanya di begituin aja yah ^^

Mohon dimengerti , thx..

Keep posting /no1
 
wew.... uptudate ya....... keren kren Boss ..... /no1
 
wew.....gw lebih suka lebron gabung ama celtic....wkwkkwkwkwk...bisa bejibun pemain bintangnya celtic....hidup celtic wkekekeke....
 
wew.....gw lebih suka lebron gabung ama celtic....wkwkkwkwkwk...bisa bejibun pemain bintangnya celtic....hidup celtic wkekekeke....

wew.. LeBron'dong sama Celtics??? kumpulan manusia-manusia yang paling gw benci, dah!! Paul Pierce sm LeBron'dong.. klop, deh!!

@Samantha

Kk, post kk bagus2 :D

Tapi koq sampe sampe double post jejer gitu?

Kalau kasih berita terus mau kasih comment, pake quote yah, kan jadinya juga lebih rapi, kaya yang udah aku merge :D..

Post kk bagus2 koq /no1

Supaya gak menimbulkan kesan kalo kk double post, makanya di begituin aja yah ^^

Mohon dimengerti , thx..

Keep posting /no1

makasih...

wew.... uptudate ya....... keren kren Boss ..... /no1

GRP na, dunkz...
 
18446large.jpg


[ Sabtu, 16 Agustus 2008 ]
Pakai Jersey Nomor 96


HOUSTON - Ron Artest akhirnya secara resmi mengenakan kostum Houston Rockets. Forward yang dalam dua tahun terakhir menjadi kekuatan utama Sacramento Kings itu diprediksi bakal menambah daya gedor Rockets. Rockets sebenarnya sudah cukup bertaji dengan adanya duet Yao Ming dan Tracy McGrady.

"Ini adalah poin penting dalam karir saya. Pindah ke klub sebesar Rockets adalah kesempatan terbesar selama saya bermain basket," kata pemain berusia 28 tahun itu seperti dilansir ESPN.

Artest menjadi bagian dari pertukaran lima pemain yang dilakukan Rockets dengan Kings. Selain Artest, Rockets memboyong Patrick Ewing Jr dan guard Sean Singletary. Sebagai gantinya, Rockets mengirimkan guard Bobby Jackson (dulu mantan Kings), forward pendatang baru Donte Greene, plus hak pilih ronde pertama NBA Draft 2009.

Pertukaran tersebut sebenarnya telah dipublikasikan banyak media pada 29 Juli lalu. Tapi, secara resmi pertukaran itu baru disahkan kemarin (15/8). Penyebabnya adalah Greene. Forward pendatang baru itu harus menghabiskan masa 30 hari bersama Rockets setelah meneken kontrak pada 15 Juli lalu. Dia sebenarnya dipilih Memphis Grizzlies pada NBA Draft 2008 di New York Juni lalu, namun ditukarkan kepada Rockets.

Terlepas dari penundaan tersebut, Artest menyatakan sangat siap membela Rockets. Di sana, dia bakal bereuni dengan eks pelatihnya ketika masih di Kings, Rick Adelman.

Adelman menangani klub tersebut pada musim 2005-2006. Bersama Adelman, Artest bermain dalam 40 pertandingan dan membukukan poin rata-rata 16,9 plus 5,2 rebounds dan 4,2 assists. Itu merupakan pencapaian tertinggi selama karirnya.

"Dengan dia (Adelman, Red), saya bersedia ditempatkan di posisi mana pun," tegas pemain yang menanggalkan nomor jersey 93 dan menggantinya menjadi 96 tersebut. "Apa pun yang diinginkan Adelman dari saya, saya siap. Apabila dia menginginkan saya tinggal di bangku cadangan, jadi orang keenam, atau ketujuh sekalipun, saya tidak peduli. Saya percaya seratus persen bahwa setiap keputusannya akan membawa kebaikan buat tim," sambungnya. (na/roq)

ya udahlah.. gabung ajah sana....... Lakers tetap tak terkalahkan untuk musim depan!! amin.............
 
18742large.jpg


[ Minggu, 17 Agustus 2008 ]
Bulls Terancam Kehilangan Gordon
CHICAGO - Kekuatan tim NBA Chicago Bulls terancam makin lemah musim depan. Top scorer mereka dalam tiga musim terakhir, Ben Gordon, mengancam segera hengkang. Berlarut-larutnya negosiasi perpanjangan kontrak antara Bulls dengan pihaknya menjadi penyebab utama.

"Saya kira aman untuk mengatakan bahwa saya telah bermain dalam pertandingan terakhir dengan mengenakan seragam Bulls," ungkap Gordon seperti dikutip ESPN.

Dia mengakui, agennya, Raymond Brothers, telah mendekati beberapa tim lain. Perbincangan tersebut seputar kemungkinan penandatanganan dan pertukaran yang melibatkan Gordon.

"Saya sangat optimistis itu akan terjadi. Itu sudah sangat mendekati," terang guard yang musim lalu meraih rata-rata 18,6 poin tersebut.

Brothers tak menampik kabar tersebut. Meski demikian, dia tak mau mengungkapkan dengan klub mana saja dirinya mengadakan perbincangan dan negosiasi.

Namun, hal itu sekaligus membuka kemungkinan Gordon bersedia bermain di Liga Eropa. Sebenarnya, berbagai pembicaraan mengenai kontrak juga telah dilakukannya bersama Bulls.

Sejauh ini, hanya ada satu kepastian dari pembicaraan tersebut. Gordon tak akan menandatangani penawaran Bulls yang berupa kontrak selama setahun dengan nilai USD 6,4 juta (sekitar Rp 58,24 miliar).

Sejauh ini pula, belum ada komentar apa pun dari kubu Bulls. Namun, Gordon menegaskan sempat frustrasi dan merasa terlupakan karena lambatnya negosiasi dengan Bulls.

Dengan demikian, dia merasa jalan terbaik baginya adalah bermain di tempat lain dan meninggalkan kenangan bersama Bulls.

Tekad Gordon makin bulat mengingat para pemain dalam daftar roster Bulls musim depan. Bagi dia, tim sudah dipenuhi oleh pemain berposisi guard.

"Di trade deadline musim lalu, mereka menambah guard. Selain itu, saya melihat menit bermain saya makin sedikit. Tahun ini, problemnya sama. Tak akan lebih baik. Situasi akan lebih baik bagi saya untuk mencari klub lain," beber Gordon.

Musim lalu, Bulls mengajukan tawaran USD 50 juta untuk perpanjangan kontrak selama lima musim. Namun, Gordon mengacuhkan dan lebih memilih menentukan nasib sendiri saat kontraknya berakhir.

Dia menolak tawaran itu dengan alasan nilai tersebut masih di bawah keinginannya. Gordon pernah mengatakan, seharusnya dirinya menjadi pemain Bulls dengan bayaran tertinggi.

Salah satu penyebabnya adalah sumbangan poin konsistennya. Sebagai perbandingan, saat ini bayaran tertinggi di Bulls dipegang oleh Luol Deng yang baru saja menandatangani kontrak enam tahun senilai USD 71 juta. (ady/diq)

Sumber: Jawa Pos
 
19481large.jpg


[ Kamis, 21 Agustus 2008 ]
Cincin Kedua Ray Allen
BOSTON - Tahun ini adalah masa yang paling berbahagia bagi Ray Allen. Untuk pertama kalinya dia mampu meraih cincin juara NBA. Gelar tersebut diraihnya bersama Boston Celtics yang baru setahun diperkuatnya.

Tak puas dengan koleksi cincin juara NBA pertamanya, Ray Allen ternyata mendapatkan cincin keduanya di tahun 2008 ini juga. Tapi, cincin yang satu ini adalah cincin perkawinan.

Masa jedah kompetisi menjadi yang paling berkesan baginya. Akhir pekan lalu, dia resmi meninggalkan masa lajangnya. Dia resmi menikahi Shannon Walker Williams dalam sebuah pesta mewah yang digelar di Martha's Vineyard yang terletak di Chappaquiddick, sebuah pulau kecil di laut timur Amerika Serikat (AS).

Allen dan Shannon sudah menjalin kasih selama 12 tahun. Lima tahun terakhir mereka terjalin dalam hubungan tunangan. Dalam hubungannya itu, mereka sudah dikaruniai tiga anak, Tierra, Ray III dan Walker.

Banyak pihak menduga, Allen memberikan janji pada Shannon bahwa dia baru akan menikahi wanita yang dicintainya itu usai mendapatkan cincin juara. Jika benar demikian, Allen mendapatkan dua cincin musim ini, dari NBA dan pernikahannya.

Satu yang paling istimewa dalam pesta pernikahan tersebut adalah tamu yang hadir dalam acara tersebut. Boston Celtics memberikan izin pada Allen untuk ''mengundang'' kebanggaan mereka, Larry O'Brien Trophy yang mereka raih sebagai jawara NBA. Allen menjadikan trofi tersebut sebagai pajangan utama pestanya. (ady/roq)
 
[ Jum'at, 22 Agustus 2008 ]
Menyongsong Kepala Tiga
Kobe Bryant bakal genap berusia 30 tahun pada Sabtu besok (23/8). Artinya, Bryant akan menjadi pemain Team USA kedua yang berusia di atas 30 tahun setelah Jason Kidd (35 tahun). Bryant yakin, bertambahnya usia tidak akan mempengaruhi performanya. Pemain Los Angeles Lakers itu menegaskan bahwa usia boleh bertambah, tapi pergerakannya tidak malah lambat.

"Mereka tahu akan melihat aksi saya pada Oktober nanti (saat NBA kembali bergulir). Jadi, mereka tak akan bisa banyak bicara," tutur Bryant seperti dikutip Associated Press.

Perayaan besar bagi Bryant bisa jadi datang sehari setelah ulang tahunnya. Jika mampu mengatasi Argentina pada semifinal hari ini dan memenangkan laga final pada Minggu nanti (24/8), pencapaian besar pun diraih Bryant. Yakni, merebut medali emas Olimpiade untuk kali pertama dalam karirnya.

"Saya merasa dalam kondisi yang sempurna untuk itu. Terasa menyenangkan. Sejujurnya, saya merasa lebih muda saat ini dibandingkan tahun lalu atau bahkan beberapa tahun lalu," beber Bryant.

Tepat pada hari ulang tahunnya besok, Bryant tidak melakukan kegiatan spesial. Dia berencana menonton sejumlah pertandingan di cabang lain. Salah satunya, menyaksikan final sepak bola antara Argentina melawan Nigeria. Selain menjadi superstar, Bryant menjadi superfan saat menyaksikan beberapa pertandingan di cabang lain.

Olimpiade Beijing 2008 adalah even besar kedua yang diikuti Kobe Bryant bersama Team USA. Sebelumnya, dia mengantarkan USA meraih gelar FIBA America pada 2007 sekaligus meloloskan mereka ke Olimpiade. Di Beijing, Bryant adalah salah seorang pemain kunci. Dia sejauh ini mengemas rata-rata 14,7 poin dalam lima laga yang telah dilakoni. (ady/ca)

Happy Birthday, Kobe..
Happy Birthday, Kobe..
Happy Birthday, My Mamba..
Happy Birthday, Kobe..
Wo ai ni, Kobe
Wo ai ni, Bryant
Wo ai ni, wo te hei ren
Wo ai ni, Mamba..
 
19515large.jpg


[ Jum'at, 22 Agustus 2008 ]
Layak Dapat Rp 700 M
INDIANAPOLIS - Danny Granger, bintang Indiana Pacers yang hari ini tiba di Surabaya, sedang menunggu kontrak barunya bersama klub tersebut. Semula, dia diperkirakan bakal mendapat perpanjangan di kisaran USD 50 juta (Rp 465 miliar) untuk lima tahun.

Tapi, menurut artikel terbaru di Indianapolis Star, Granger mungkin layak dapat lebih dari itu. Bahkan, dia disebut layak mendapat bayaran sama dengan Andre Iguodala, bintang Philadelphia 76ers. Iggy, julukan Iguodala, baru-baru ini meneken perpanjangan kontrak senilai USD 80 juta (Rp 744 miliar) untuk enam tahun!

Alasannya, Granger punya gaya bermain setipe dengan Iguodala, dan dia punya statistik hampir sama dengan Iguodala pada musim NBA 2007-2008 lalu. Iguodala mencetak 19,9 poin per pertandingan, Granger 19,6 poin. Iguodala meraup 5,4 rebound, Granger lebih banyak lagi, 6,1 rebound.

Bagaimanapun, tulis artikel itu, ada banyak pemain ''di bawah'' Granger yang baru-baru ini meneken kontrak besar. Contohnya, Andrew Bogut, center Milwaukee Bucks. Pemain asal Australia itu meneken kontrak USD 60 juta untuk lima tahun. Juga, Emeka Okafor, center Charlotte Bobcats yang meneken kontrak USD 72 juta untuk enam tahun.

Pacers dan Granger punya waktu hingga Oktober nanti untuk meneken kontrak baru itu. Berapa pun nilainya nanti, hampir pasti rata-rata di atas USD 10 juta per musim. Situs RealGM menyebutkan, berdasar performanya musim lalu, Granger sudah layak mendapat USD 11 juta per musim.

Saat ini, Granger masih tampil dengan kontrak yang dia teken saat dipilih di urutan 17 di NBA Draft 2005. Kontrak itu berakhir pada pertengahan 2009, dan Granger bakal dibayar USD 2,5 juta untuk musim 2008-2009 nanti.

Namun, menurut aturan NBA, Pacers sudah punya hak untuk memperpanjangnya mulai tahun ini. Dan mereka tentu ingin melakukan itu kalau tidak ingin Granger hengkang tahun depan.

Bagaimanapun, Granger adalah ''wajah'' Pacers saat ini. Tim yang dipimpin Larry Bird itu sedang berusaha kembali ke barisan elite. Slogan mereka untuk musim 2008-2009 nanti adalah, ''Ignite the Passion. Restore the Pride''. Maksudnya, ''Percikkan semangat, kembalikan kebanggaan''.

Slogan itu agak unik juga. Di Surabaya, Granger tampil di Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2008 yang diprakarsai Jawa Pos Group. Slogan DBL adalah ''Pride''. (azz)

Jangan lupa mampir ke Jember ya, Danny.. aku bawain suwar-suwir untuk temen-temen di Indiana.. sekalian nitip 'itu' buat Kobe tercinta..
 
19796large.jpg
\

[ Sabtu, 23 Agustus 2008 ]
Datang Pakai Kaus Superman


Turun Pesawat, Granger Beli Koran

SURABAYA - Tamu istimewa yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba di Surabaya kemarin (22/8). Bintang National Basketball Association (NBA) Indiana Pacers Danny Granger, 25, mendarat di Bandara Juanda sekitar pukul 09.10 WIB.

Meski kelelahan setelah menempuh perjalanan lintas benua yang memakan total 19 jam (termasuk transit tiga jam di Singapura), top scorer Pacers mu�sim 2007/2008 itu tetap menunjukkan si�kap ramah dan santai. Klop dengan dandanannya yang superkasual (memakai t-shirt dengan logo Superman di dada yang dipadu celana surfing motif kotak-kotak).

Dengan hangat pula dia membalas sambutan beberapa pengunjung bandara yang langsung mengerubutinya ketika muncul di pintu keluar kedatangan internasional. Granger tiba di Surabaya ditemani tunangannya, Dionna, yang dipacari sejak kuliah Teknik Sipil di University of New Mexico.

Sebelum masuk mobil penjemput, Granger sempat menghentikan langkahnya. Perhatian pria kelahiran 20 April 1983 itu tertuju kepada penjual koran asongan yang setiap hari memang berjualan di lingkungan bandara. Granger rupanya terkesan dengan tampilan halaman depan Jawa Pos edisi Jumat (22/8) yang memampang gambar wajahnya. Dia langsung membeli satu ekslempar koran dari penjual asongan tersebut.

Kekaguman Granger atas antusiasme publik Surabaya tak cukup sampai di situ. Ketika melintasi Jalan Ahmad Yani, Granger semakin dibuat terkesan melihat billboard berisi ucapan selamat datang dengan poster dirinya berukuran raksasa. Termasuk ketika dia melirik gedung DetEksi Basketball League (DBL) Arena. Dengan spontan dia menyambar kamera sakunya.

�Saya tak menyangka bakal mendapat sambutan luar biasa seperti ini. Saya juga tak mengira atas respons publik Surabaya yang begitu hangat,� ujar pemilik jersey bernomor punggung 33 di timnya tersebut.

Sebagai penyelenggara even resmi NBA pertama di Indonesia, DBL tak mau setengah-setengah. Didukung Honda selaku sponsor utama edisi tahun ini, puluhan billboard untuk menyemarakkan kedatangan Granger dipasang di berbagai kota di tanah air. Sepuluh di antaranya dipasang di Surabaya dan berhasil membuat Granger terkesan.

Begitu tiba di hotel, Granger memang langsung menuju kamarnya. Namun, dia hanya melepas penat hampir satu jam. Setelah itu, dia mengajak jalan-jalan tunangannya untuk sekadar window shopping di Tunjungan Plaza. Banyak gerai yang sempat dia kunjungi, terutama gerai yang menjual beraneka gadget. Tak ketinggalan beberapa butik mewah, termasuk butik Louis Vuitton, di Hotel Sheraton, Surabaya. �Mal di sini (Surabaya) lumayan besar dan lengkap juga, ya?� timpal Granger.

Bagi pemilik tinggi badan 206 cm itu (dia mengaku setinggi itu, meski dalam versi resmi NBA disebut 203 cm), kunjungan ke Surabaya diakui sangat berkesan. Apalagi, Surabaya adalah kota pertama di Asia yang dia kunjungi. �Terus terang, saya tak pernah mendengar soal Surabaya sebelumnya. Saya hanya mendengar tentang Bali,� paparnya ketika hadir pada sesi media interview di DBL Arena kemarin petang.

Pada acara itu Granger memberikan cendera mata berupa jersey Indiana Pacers bernomor punggung 33 kepada Azrul Ananda, commissioner DBL yang juga wakil direktur Jawa Pos itu. Nomor punggung itu biasa dipakai Granger dalam laga NBA. Lantas, Azrul menghadiahi Granger jersey DBL Indonesia dengan nomor punggung yang sama.

Dengan penuh antusias Granger menjawab beragam pertanyaan dari insan media pada acara yang dimoderatori langsung oleh Azrul itu. Granger juga masih tampak fresh ketika melakoni sesi interview eksklusif bersama Jawa Pos di DBL Arena.

Granger mengaku sudah tak sabar untuk segera bertatap muka langsung dengan para penggemar basket di Surabaya. Rencananya, hari ini (23/8) dia hadir sebagai bintang tamu di final kompetisi basket pelajar terheboh di Indonesia. Pemain 25 tahun itu menghadiri final Jawa Timur Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2008 di DBL Arena Surabaya. Selain menyapa penggemar basket, dia melakukan tip-off pada pertandingan final tingkat SMA tersebut. Dia lantas memberikan trofi dan mengalungkan medali juara untuk pemenang.

Sehari kemudian (24/8), pemain yang dicomot oleh Pacers pada NBA Draft 2005 itu akan membuat sejarah lebih besar. Dia tampil di NBA Basketball Clinic, yang merupakan even resmi pertama NBA di Indonesia. Di klinik itu dia akan bertemu para champion Honda DBL 2008 yang berasal dari sepuluh provinsi di Indonesia. Selain berbagi cerita tentang perjalanan karir, Granger memberi materi latihan langsung kepada mereka. Granger tidak akan sendirian. Dia dibantu Martin Conlon. Bertinggi badan hampir 210 cm, Conlon adalah mantan pemain NBA dari klub Milwaukee Bucks.

�Saya akan memberikan pelajaran kepada para pemain muda tentang fundamental basket. Seperti, bagaimana cara melakukan shooting (tembakan), dribble, serta passing yang benar. Biasanya, para pemain di usia itu (SMA, Red) tidak bermain dengan dasar yang tepat. Kalau saya bisa mengajari mereka fundamental yang baik, bagi saya itu sudah sangat baik,� sambungnya. (roq)
 
berita Danny yang terkait..

[ Sabtu, 23 Agustus 2008 ]
Setting Terheboh untuk Pertandingan Bersejarah
Sore ini, Danny Granger bakal hadir di Final Party Jawa Timur, Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2008. Dia bakal hadir di DBL Arena Surabaya, menyapa penggemar, melakukan tip-off, dan memberikan trofi sekaligus mengalungkan medali untuk tim yang menjadi juara.

Ini adalah kali pertama seorang bintang NBA melakukan hal tersebut di sebuah pertandingan final di Indonesia. Karena itu, empat tim yang akan bertanding hari ini tentu akan sangat menantikannya.

Hari ini (open gate pukul 14.00 WIB), tim putri SMA Ciputra Surabaya bakal berhadapan dengan SMAN 8 Malang. Kemudian, di laga penutup, tim putra SMA Petra 4 Sidoarjo akan mencoba mempertahankan gelar melawan SMAN 2 Jember.

Sebelum ini, kompetisi terheboh dan terbesar di Indonesia itu sudah dikenal sebagai trendsetter penyelenggaraan pertandingan basket. Hari ini, dalam pertandingan penutup kompetisi yang sudah bergulir sejak Januari lalu di sebelas kota, sepuluh provinsi, panitia dari DetEksi Jawa Pos telah menyiapkan suguhan superspesial.

"Selama ini, orang bermimpi menonton pertandingan NBA karena suasananya yang luar biasa. Selama lima tahun penyelenggaraan, DBL selalu mencoba meningkatkan standar. Khusus untuk besok (hari ini, Red), kami akan mencoba meninggalkan kesan mendalam untuk semua penonton. Bagaimana pun, kehadiran Danny Granger merupakan sejarah baru basket Indonesia," papar Azrul Ananda, commissioner DBL.

Dibantu Lasika Production, di DBL Arena sekarang sudah terpasang empat set layar LED. Bukan hanya untuk membantu penonton, tetapi juga untuk memperkenalkan para pemain yang akan bertanding. Belum lagi belasan lampu show dan permainan api. "Beberapa setting belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia," tambah Masany Audri, supervisor DBL.

Ambassador Honda Beat Ghea Idol juga bakal tampil untuk menghibur para penonton.

Sebenarnya, kemarin bukan hanya panitia yang heboh mempersiapkan diri. Para penggemar basket pun sudah berbondong-bondong mem-booking tempat untuk menonton di gedung berkapasitas 4.400 penonton itu. Saking banyaknya, panitia menyetop reservasi tiket kemarin sore pukul 17.00. Supaya bisa menyisakan tempat untuk penggemar yang datang hari ini.

"Ratusan pendukung bakal datang dari Jember, datang dengan begitu banyak bus. Ratusan lagi dari Malang, dengan begitu banyak bus. Belum lagi barisan pendukung SMA Ciputra Surabaya dan SMA Petra 4 Sidoarjo. Meski sifatnya final SMA regional, mungkin inilah pertandingan yang paling diminati penggemar dalam sejarah basket Indonesia," kata Azrul.

Hari ini, saksi kehadiran Granger bukan hanya penonton. Ratusan pemain champion Honda DBL 2008 dari berbagai kota dan pulau juga akan menyaksikan. Minggu besok, mereka semua akan merasakan DBL Arena, lalu mengikuti NBA Basketball Clinic bersama Danny Granger.

Tadi malam, sekitar pukul 20.30 WIB, tim putri SMAN 11 Pekanbaru dan tim putra SMA Santa Maria Pekanbaru menjadi yang pertama hadir di Surabaya. Mereka adalah champion dari Provinsi Riau.

Saat bertemu panitia dari DetEksi Jawa Pos di Bandara Juanda, rombongan tersebut tampak begitu bersemangat. Kebanyakan mengaku sudah gatal ingin menyaksikan final Jawa Timur hari ini.

"Aku sudah lihat video final DBL tahun lalu waktu technical meeting di Pekanbaru. Keren banget. Apalagi waktu lihat firework pas starting lineup. Wah, aku sampai merinding. Sudah nggak sabar nih pengin cepat besok (hari ini, Red) dan lihat final," ujar Yoanna Gustia Rahayu, kapten SMAN 11 Pekanbaru.

Setelah rombongan juara dari Pekanbaru, kemarin yang sudah datang di Surabaya adalah tim champion dari Pontianak, Jogjakarta, dan Semarang. Kontingen pemenang dari lima kota lain, yaitu Manado, Makassar, Banjarmasin, Palembang, dan Mataram, menyusul pagi ini. (aul/hil)
 
[ Senin, 25 Agustus 2008 ]
Puas Latihan dan Foto Bareng Granger
NBA Basketball Clinic berakhir kemarin. Bagi ke-50 peserta klinik tersebut, berada satu lapangan sekitar tiga jam bersama bintang Indiana Pacers Danny Granger bakal menjadi pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan.

"Luar biasa! Benar-benar pengalaman yang nggak bakal aku lupakan seumur hidupku," ujar Edwina Renaganis, forward SMAN 8 Malang.

Tak hanya Edwina yang senang. Yulius Fernando, guard SMA Xaverius 3 Palembang, juga sangat puas dengan keikutsertaannya pada NBA Basketball Clinic. "Kayak mimpi yang jadi kenyataan. Tiap pemain basket pasti bermimpi bisa bertemu langsung sama pemain NBA. Saya malah dapat kesempatan belajar langsung," kata Yulius yang punya rencana berbagi pengalaman dengan teman-temannya di Palembang.

Sayang, tak semua champion dari 11 kota sepuluh provinsi (238 pemain) bisa ikut menjadi peserta klinik. Sebab, hanya 50 peserta pilihan (25 putri dan 25 putra) yang bisa berada satu lapangan dengan Granger. Ke-50 peserta klinik itu dipilih oleh panitia selama sesi klinik bersama CLS Knights pada Minggu pagi kemarin (24/8).

Para champion yang tak terpilih mengaku iri. Namun, mereka tetap bangga bisa melihat langsung pelatihan dari sang bintang NBA tersebut. Mereka yang tak terpilih tetap bisa pulang ke kampung halaman dengan bangga. Sebab, mereka juga mendapat kesempatan berfoto bareng Granger.

Sementara itu, Martin Conlon, mantan pemain Milwaukee Bucks, yang kemarin juga mengisi materi dalam NBA Basketball Clinic di DBL Arena, memuji keseriusan para champion selama mengikuti klinik.

"Bagus... sangat bagus," ujarnya. "Ada banyak bakat di sini. Beberapa pemain sudah menunjukkan dasar-dasar bermain basket yang benar. Saya yakin dari mereka ada yang bisa menjadi pemain profesional," ujar mantan pemain yang juga pernah bermain di beberapa klub Eropa itu.

Sebagai pemateri, Conlon merasa durasi waktu untuk NBA Basketball Clinic terlalu sedikit. "Saya pernah melakukan ini (melatih Clinic, Red) di Tiongkok, Afrika Selatan, Irlandia, dan beberapa negara lain. Untuk klinik yang sebenarnya, butuh waktu berbulan-bulan. Tapi, untuk hari ini, sudah sangat bagus. Kalau kapan-kapan diundang lagi, saya tertarik," kata Conlon antusias.

Perjalanan para champion Honda DBL 2008 di Surabaya semalam ditutup dengan Farewell Dinner di Palimanan Resto, Ciputra Club House. Seluruh champion dan ofisial dari 11 kota dan 10 provinsi hadir. Mereka dihibur oleh Ho Ha Band, pemenang Honda Band Competition pada DetEksi Convention 2k8.

Mereka tampak sangat menikmati suasana. Memang, ada yang hanya duduk sambil menikmati musik. Namun, sebagian besar berkumpul di depan panggung. Sekadar berdiri sambil manggut-manggut atau berjoget. Bahkan, ada yang nekat naik panggung dan ikut bernyanyi bersama Anjani Murti, vokalis Ho Ha Band.

Malam itu diakhiri dengan melambaikan tangan kepada Granger, mengantar bintang Indiana Pacers itu kembali ke Amerika Serikat hari ini.

Para champion mengaku sangat puas dengan rangkaian kegiatan mereka selama di Surabaya. (hil/rum/aul)
 
20127large.jpg


[ Senin, 25 Agustus 2008 ]
NBA Basketball Clinic Surabaya, Even Resmi Pertama NBA di Indonesia
Danny Nge-Dunk Empat Kali

SURABAYA - Mereka yang belum mengenal secara dekat Danny Granger pasti mengira bahwa pria berusia 25 tahun itu adalah figur yang pendiam dan superserius. Di NBA, forward Indiana Pacers itu juga tergolong pemain yang layak masuk kategori good boy alias lurus-lurus saja. Dia nyaris belum pernah mengundang sentimen negatif publik atau media karena berulah tak terpuji. Baik di arena NBA maupun dalam kesehariannya.

Tapi, siapa sangka pria asal New Orleans itu adalah sosok yang humoris dan jago menghidupkan suasana. Itulah yang terekam saat Granger tampil dalam NBA Basketball Clinic, memberikan materi latihan kepada 50 pemain putra dan putri, mewakili tim-tim SMA juara Honda DetEksi Basketball League (DBL) 2008 yang datang dari sebelas kota, sepuluh provinsi di Indonesia, di DBL Arena kemarin (24/8).

Lima puluh pemain itu (25 putra dan 25 putri) dipilih pada pagi harinya, dalam klinik pembuka yang dipandu pemain dan pelatih profesional Surabaya, CLS Knights.

Granger mampu membuat mereka yang hadir pada NBA Basketball Clinic terhibur. Misalnya, ketika memasuki sesi shooting game (permainan memasukkan bola), Granger mencoba menjahili peserta putri dengan tiba-tiba mengeblok bola-bola yang mereka tembakkan. Dengan tinggi badan 206 cm, tentu tidak sulit baginya melakukan itu.

Pada sesi itu, Granger yang bergabung dengan salah satu grup peserta putri harus empat kali kena hukuman push up. Penyebabnya, dia dan timnya kalah dalam adu cepat memasukkan bola.

Setelah membuat segar suasana, seperti yang sudah ditunggu-tunggu, para peserta dan penonton yang hadir di acara klinik itu mendapat suguhan atraksi slam dunk dari Granger. Empat kali dia melakukan dunk menawan yang disambut aplaus meriah. Baik oleh peserta klinik maupun sekitar 1.000 penonton (jumlah memang dibatasi) yang menonton di tribun DBL Arena.

Granger tak sendirian dalam acara klinik tersebut. Dia dibantu Martin Conlon. Mantan pemain NBA yang meraih puncak karir bersama Milwaukee Bucks pada pertengahan 1990-an itulah yang mengoordinasi acara kemarin. Ikut membantu pula tiga pemain CLS Knights, Elia Prana Bukit, Dimaz Muharri, dan Freddy, serta dibantu dua orang staf dari NBA Asia, Mark Gorski dan Jinwoo Yoo.

Materi yang diberikan pada acara klinik lebih menekankan pada fundamental basket. Granger dan Conlon secara kompak menunjukkan serta memberikan contoh bagaimana melakukan passing, dribble, hingga melepaskan tembakan yang tepat.

''Pada usia pemain seperti para peserta klinik ini, kadang mereka belum bermain dengan cara yang benar. Fundamental basket tetap harus diajarkan. Terus terang, saya terkesan dengan antusiasme peserta selama mengikuti klinik ini,'' ujar Granger.

Setelah klinik berakhir, para peserta mendapat kesempatan istimewa untuk bertanya langsung kepada Granger. Kebanyakan pertanyaan yang ditujukan memang berkaitan dengan materi klinik yang diberikan. Tapi, tak sedikit pula yang menanyakan hal lain. Misalnya, kiat-kiat Granger hingga menjadi bintang NBA.

Misalnya, saat ditanya oleh Michaela Tanri Atmadja dari SMA BOPKRI 1 Jogjakarta, bagaimana meningkatkan semangat saat hati sudah down sebelum permainan. Granger bilang, dia mengatasinya dengan musik. "Saya mendengarkan musik. Saya suka musik hip-hop. Saya mendengarkan musik yang bisa menenangkan hati atau meningkatkan semangat," paparnya.

Lantas, saat ditanya apakah pernah desperate saat main oleh Chelya Mandak dari SMA Eben Haezar Manado, Granger bilang tidak. "Saya tidak pernah menyerah. Kalau jenuh sering, apalagi ketika sudah ketinggalan jauh. Tapi saya tidak mau menyerah sampai akhir," jawab Granger.

Untuk makanan sehat sehari-hari, pertanyaan dari Thyac Korah, juga dari Eben Haezar Manado, Granger menjawab banyak ayam grilled, jauhi goreng-gorengan, dan banyak minum air putih.

Bukan hanya nasihat-nasihat bermanfaat bagi para pemain, Granger juga memberikan masukan berharga bagi para pelatih lewat pengalamannya. Masukan itu penting dijadikan bahan pelajaran bagi para pelatih SMP atau SMU yang berkiprah di ajang DBL.

Itu untuk menjawab pertanyaan yang juga datang dari Thyac Korah, tentang bagaimana dulu menyeimbangkan pelajaran dan basket. Apalagi dia dulu mengambil jurusan Teknik Sipil di Bradley University, dan mengambil jurusan yang sama saat transfer ke University of New Mexico.

"Tidak mudah membagi waktu. Tapi pelatih punya peran besar. Dia akan menghukum saya dengan berlari atau naik turun tangga kalau tidak mampu melakukannya," kenang Granger.

Dimulai pukul 15.00 WIB, NBA Basketball Clinic ini berlangsung selama hampir tiga jam. Setelah latihan dan tanya jawab, Granger berfoto bersama dengan semua champion Honda DBL 2008, plus melayani permintaan tanda tangan para pemenang kuis kompetisi yang diprakarsai Jawa Pos Group tersebut. (rum/roq)
 
20590large.jpg


[ Rabu, 27 Agustus 2008 ]
Starbury; Sepatu Supermurah yang Sekarang Terancam Punah
Masih Ada (Sedikit) Harapan untuk Bertahan

Dua tahun lalu pemain New York Knicks Stephon Marbury melakukan sesuatu yang spektakuler. Dia merilis merek sepatu Starbury yang supermurah. Kualitas NBA, harga tak sampai Rp 150 ribu. Sayang, kini merek itu terancam punah.

---

Stephon Marbury bukanlah pemain dengan image manis. Point guard itu punya skill luar biasa, bahkan sempat mengklaim diri (dan tidak banyak dibantah) sebagai point guard terbaik di dunia. Di sisi lain, dia bukan pemain dengan kepribadian yang mulus. Berkali-kali bertengkar dengan tim, berkali-kali ditukar ke tim lain. Sedih buat dia, setiap dikirim ke luar, tim yang dia tinggalkan justru membaik.

Tak banyak perusahaan mau mensponsorinya, tak ada merek sepatu mau menyokong.

Pada September 2006, Marbury melakukan sesuatu yang membuat kagum banyak orang. Bersama jaringan retailer Steve & Barry's, dia merilis Starbury. Sepatu kualitas NBA, yang dia pakai di lapangan NBA, namun dengan harga yang sangat terjangkau. Hanya USD 15 atau tak sampai Rp 150 ribu per pasang.

Baju-baju Starbury juga supermurah. Kaus-kaus dan lain-lain dijual dengan harga di bawah USD 10 atau tak sampai Rp 100 ribu.

Sepatu itu langsung meroket. Jutaan pasang terjual dalam hitungan bulan. Berbagai model baru bermunculan. Kualitas meningkat, harga masih USD 15 sepasang. Meski supermurah, sepatu itu juga jauh dari cemoohan. Desainnya justru meraih banyak pujian.

Dengan sepatu itu, kampanye Marbury, orang tak perlu lagi merogoh kocek dalam-dalam untuk memakai sepatu berkualitas. Simpati orang pun ikut meroket.

Sayang, dua tahun kemudian Starbury terancam punah. Gara-gara situasi ekonomi dunia yang memang merosot, Steve & Barry's menghadapi krisis. Keuntungan mereka sudah sangat tipis dan sekarang menjadi hilang gara-gara melonjaknya harga bahan baku.

Puncaknya, baru-baru ini Steve & Barry's telah menyatakan bangkrut, meminta perlindungan pemerintah dari segala utang.

Bagi Marbury, itu menimbulkan dua masalah. Selain merek Starbury terancam punah, dia terancam tidak bisa menagih pembayaran licensing dan royalti. Pihaknya mengklaim Steve & Barry's masih punya utang USD 2 juta (sekitar Rp 18 miliar). Nilai itu akan terus bertambah karena hingga sekarang Steve & Barry's memang masih beroperasi dan menjual barang-barang Starbury.

Memang, bagi yang menggemari Starbury, merek itu masih melihat cahaya di ujung terowongan. Marbury punya opsi menjualnya secara online (kabarnya amazon.com). Atau, pemilik baru Steve & Barry's masih bisa menemukan kesepakatan baru dengan tim Marbury.

Satu hal yang pasti: Bagi yang sekarang sudah memiliki Starbury. Pastikan barang itu terawat dan tidak hilang. Sepatu itu telah membuat sejarah dan kelak mungkin bakal selangka fosil dinosaurus. (azrul ananda)

Sumber: Jawa Pos

Sombong, si.. banyak deh, uji cobanya... Point Guard terbaik?? Kobe Bryant!!
 
Wah uda habis coaching clinic

Jumat ntar teman teman g balik dari SBY /heh
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.