@chinesculture
namanya saja juga aliran berbeda, pasti didalam nya ada pengajaran yang tidak bisa di toleran satu sama lain, sehingga terciptanya aliran yang bermacam-macam.
Andaikata perbedaan tadi bisa disatukan atau dicari titik temunya, pastilah tidak terjadi terbentuknya aliran2 ini.
Oleh sebab itu, didalam forum seperti ini adalah hubungan sesama member secara maya, alangkah baiknya apabila kita mengakui perbedaan2 yang ada, tetapi tetap menghormati faham mereka.
Tentang kebenaran yang tahu adalah Tuhan / Buddha sendiri, karena peradilan di bumi ini belum pasti, maka sesuai dengan kemantapan kita, ya kita pilih aliran2 yang sesuai dengan pilihan kita.
Perbedaan yang ada, sah-sah saja di tulis, tetapi kebenaranya pastilah setiap insan merasa apa yang dianutnya adalah yang paling benar.
Kepercayaan adalah sesuatu yang mau tidak mau membawa dampak fanatik dalam kehidupannya, jika tidak demikian, kita tidak akan mempunyai pendirian, bisa terombang-ambing.
Tetapi kefanatikan yang ada didalam diri kita, janganlah di terapkan untuk orang lain, karena dengan begitu akan membuat orang di sekitar kita tidak welcome terhadap kita. Jadi kefanatikan memang ada, itu tidak dapat kita pungkiri, tetapi pada kenyataannya kita hidup bermasyarakat yang mempunyai ajaran, kepercayaan yang beragam.
Alangkah baiknya di dalam perbedaan pendapat, kita tetap menghargai satu sama lain.
Saling menguatkan, bila kita sedang mendapat cobaan, teman2 dapat saling menghibur dan memberikan dorongan spiritual yang positif bagi kaum Buddhiesm.
@all
Sekarang saya baru mengerti, bahwa hanya aliran Buddha Matreiya yang tidak diperbolehkan makan daging, tetapi masih bisa mengkonsumsi susu, madu, keju, telur dsb.
Sedang yang Theravada Mahayana, masih boleh makan daging, asal kan daging itu sudah tersedia dipasar, tidak di bunuh atas keinginan kita
Seneng nih dapat pengetahuan baru