cimohai
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 51307
- Sejak
- 27 Agt 2008
- Pesan
- 3.428
- Nilai reaksi
- 144
- Poin
- 63
Baik kang... saya juga kutip sebagian ... (bukan hadits, tapi Firman Allah)
Al-Qur'an juga menyatakan bahwa, "Apabila mereka condong kepada salam (perdamaian), maka condong pulalah kepadanya, dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS Al-Anfal [8]: 61).
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan. (QS An Nisa Ayat 86).
Semua yang TS tulis dan kang asoy kutip, merupakan konteks perang pada jaman dahulu...
namun sekarang lebih ke konteks kepada kasih sayang dan perdamaian.
Atau menurut kang asoy umat Islam sekarang masih dalam jaman peperangan?
"Dari Abdullah bin Amer, bahwasannya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw: "Islam yang bagaimana yang paling baik?" Rasulullah saw menjawab: "Kamu memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal" (HR. Bukhari Muslim).
Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa ‘kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.’
Kesimpulannya, bahwa Salam berarti, (i) Mengingat (dzikr) Allah SWT, (ii) Pengingat diri, (iii) Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim, (iv) Doa yang istimewa, dan (v) Pernyataan atau pemberitahuan bahwa ‘anda aman dari bahaya tangan dan lidahku’
Sebuah Hadits merangkumnya dengan indah:
Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya
Jadi masih kah perbuatan salam pada non muslim disebut haram?
Al-Qur'an juga menyatakan bahwa, "Apabila mereka condong kepada salam (perdamaian), maka condong pulalah kepadanya, dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS Al-Anfal [8]: 61).
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan. (QS An Nisa Ayat 86).
Semua yang TS tulis dan kang asoy kutip, merupakan konteks perang pada jaman dahulu...
namun sekarang lebih ke konteks kepada kasih sayang dan perdamaian.
Atau menurut kang asoy umat Islam sekarang masih dalam jaman peperangan?
"Dari Abdullah bin Amer, bahwasannya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw: "Islam yang bagaimana yang paling baik?" Rasulullah saw menjawab: "Kamu memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal" (HR. Bukhari Muslim).
Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa ‘kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.’
Kesimpulannya, bahwa Salam berarti, (i) Mengingat (dzikr) Allah SWT, (ii) Pengingat diri, (iii) Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim, (iv) Doa yang istimewa, dan (v) Pernyataan atau pemberitahuan bahwa ‘anda aman dari bahaya tangan dan lidahku’
Sebuah Hadits merangkumnya dengan indah:
Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya
Jadi masih kah perbuatan salam pada non muslim disebut haram?