roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
ia seorang Budhayana..mnrt sy slm ini pgetahuannya ckup dlm..ia blg, ia tdk bs mcapai nibanna/kebudhaan dikehidupan dia skrg. tp kebaikan yg slalu dia lakukan akan mjadi pondasi utk terlahir dialam yg tepat utk latihan mencapai nibanna dikhidupan brikutnya..
dia yakin kebajikan yg dia lakukan serta latihan utk tdk melekat akan membawanya kpd kehidupan seorang biksu dikehidupan selanjutnya. Terlahir mjd biksu tetap masih suatu keinginan. Tp walau bgt keinginan spt itu mungkin akan mjd keinginan yg trakhir bagi seorang manusia. sy sadar, tdk smua org bs punya keinginan yg kuat utk mjadi biksu. Dlm agama Budha menyebut utk menjadi seorang biksu perlu adanya kebajikan yg sangat besar dari kehidupan ke kehidupan..
Dlm mahayana tujuannya adlh membaca mantra untuk melepas. ajaran yg diajarkan oleh Maitreyavira adlh berbuat baik utk melepas. tp bagi sebagian org menganggap berbuat baik utk pahala. Bila umat Maitreya berbuat baik utk pahala, atau berbuat baik utk mdpt kebahagiaan maka ia sudah gagal.
sbnrnya tidak semua org bs memahami prinsip melepas.ada yg hrs memulainya dari amal kebajikan, selanjutnya tergantung karmanya yg membawanya kpd Kebudhaan. makanya didlm Mahayana disebutkan ada 84000 jalan menuju Kebudhaan..semuanya berlainan dan bs dijalankan, smuanya tetap menuju kesatu tujuan.
trims atas sharingnya..
Bukan acting, kalau saya mau ikutan. Tapi benar hanya untuk sekedar sharing.
Menurut saya, apa yang terdapat dalam konsep Mahayana adalah lebih kepada cakupannya. Bahwa tujuan yang sebenarnya dari Mahayana sama saja dengan konsep Theravada. Yaitu Nibbana. Ini tidak berubah.
Dalam, Mahayana, berbuat kebajikan justru dilakukan dalam konteks yang lebih luas. Sehingga muncul konsep tentang Bhodisatva yang merupakan calon Buddha/Arahat. Dengan sumpah untuk menyelamatkan mahkluk hidup yang lain, makanya proses pencapaian Nibbana Bhodisatva belum terjadi. Karena masih adanya semacam 'keterikatan' untuk menolong menyelamatkan/membantu mahluk lain untuk mencapai nibbana.
Namun sekali lagi, kebajikan yang diikrarkan Bodhisatva tentu saja tidak bisa disamakan dengan perbuatan kebajikan untuk mengharapkan pahala (karma baik). Tapi, kebajikan yang dilakukan karena ingin membuat/membantu mahluk lain juga mencapai kebahagiaan.
Kebahagiaan dalam hal melakukan kebajikan dalam konsep ini, tentu saja tidak sama dengan kebahagiaan nibbana. Saya sendiri setuju dengan konsep kebahagian Nibbana yang dituliskan 'avuso' (hehehehe) Mercedes. Kebahagian yang tidak berkondisi.
Melakukan kebajikan untuk mengharapkan kebahagiaan sekaligus melenyapkan kegelapan bathin, adalah langkah 'awal' untuk mencapai nibbana itu sendiri.