• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Maitreya...buddha akan datang, membawa kebahagiaan,menjadikan dunia seperti surga.

:D
ia seorang Budhayana..mnrt sy slm ini pgetahuannya ckup dlm..ia blg, ia tdk bs mcapai nibanna/kebudhaan dikehidupan dia skrg. tp kebaikan yg slalu dia lakukan akan mjadi pondasi utk terlahir dialam yg tepat utk latihan mencapai nibanna dikhidupan brikutnya..
dia yakin kebajikan yg dia lakukan serta latihan utk tdk melekat akan membawanya kpd kehidupan seorang biksu dikehidupan selanjutnya. Terlahir mjd biksu tetap masih suatu keinginan. Tp walau bgt keinginan spt itu mungkin akan mjd keinginan yg trakhir bagi seorang manusia. sy sadar, tdk smua org bs punya keinginan yg kuat utk mjadi biksu. Dlm agama Budha menyebut utk menjadi seorang biksu perlu adanya kebajikan yg sangat besar dari kehidupan ke kehidupan..

Dlm mahayana tujuannya adlh membaca mantra untuk melepas. ajaran yg diajarkan oleh Maitreyavira adlh berbuat baik utk melepas. tp bagi sebagian org menganggap berbuat baik utk pahala. Bila umat Maitreya berbuat baik utk pahala, atau berbuat baik utk mdpt kebahagiaan maka ia sudah gagal.

sbnrnya tidak semua org bs memahami prinsip melepas.ada yg hrs memulainya dari amal kebajikan, selanjutnya tergantung karmanya yg membawanya kpd Kebudhaan. makanya didlm Mahayana disebutkan ada 84000 jalan menuju Kebudhaan..semuanya berlainan dan bs dijalankan, smuanya tetap menuju kesatu tujuan.

trims atas sharingnya..^:)^ :D

Bukan acting, kalau saya mau ikutan. Tapi benar hanya untuk sekedar sharing.

Menurut saya, apa yang terdapat dalam konsep Mahayana adalah lebih kepada cakupannya. Bahwa tujuan yang sebenarnya dari Mahayana sama saja dengan konsep Theravada. Yaitu Nibbana. Ini tidak berubah.

Dalam, Mahayana, berbuat kebajikan justru dilakukan dalam konteks yang lebih luas. Sehingga muncul konsep tentang Bhodisatva yang merupakan calon Buddha/Arahat. Dengan sumpah untuk menyelamatkan mahkluk hidup yang lain, makanya proses pencapaian Nibbana Bhodisatva belum terjadi. Karena masih adanya semacam 'keterikatan' untuk menolong menyelamatkan/membantu mahluk lain untuk mencapai nibbana.

Namun sekali lagi, kebajikan yang diikrarkan Bodhisatva tentu saja tidak bisa disamakan dengan perbuatan kebajikan untuk mengharapkan pahala (karma baik). Tapi, kebajikan yang dilakukan karena ingin membuat/membantu mahluk lain juga mencapai kebahagiaan.

Kebahagiaan dalam hal melakukan kebajikan dalam konsep ini, tentu saja tidak sama dengan kebahagiaan nibbana. Saya sendiri setuju dengan konsep kebahagian Nibbana yang dituliskan 'avuso' (hehehehe) Mercedes. Kebahagian yang tidak berkondisi.

Melakukan kebajikan untuk mengharapkan kebahagiaan sekaligus melenyapkan kegelapan bathin, adalah langkah 'awal' untuk mencapai nibbana itu sendiri.
 
Melakukan kebajikan untuk mengharapkan kebahagiaan sekaligus melenyapkan kegelapan bathin, adalah langkah 'awal' untuk mencapai nibbana itu sendiri.
ada yg hrs memulainya dari amal kebajikan, selanjutnya tergantung karmanya yg membawanya kpd Kebudhaan. makanya didlm Mahayana disebutkan ada 84000 jalan menuju Kebudhaan
yah memang betul ^^...
segala kebajikan yang kita buat....hanya sebagai pendukung alias bekal....dan kita harus memanfaatkan "pendukung itu"

contoh nya saja siddharta gotama.
beliau memiliki bekal kebajikan se-gunung.....hidup di lingkungan yang bagus,hidup memiliki harta yang banyak,memiliki banyak bawahan,dsb-nya.

tapi....ketika beliau memutuskan untuk mencapai nibbana(kedamaian sejati)
apa yang di lakukan beliau?



beliau meninggalkan semua itu...
kebajikan yang kita buat sampai segunung-pun harus dilepas.
di lepas di sini artinya tidak terikat.

tapi bukan berarti kita malas berbuat baik^^
ketika kita berbuat baik...kita lebih merasa bahagia.
dari bahagia...mudah mencapai ketenangan/konsentrasi..
ketika pikiran mampu mencapai konsentrasi...kita mampu melihat objek muncul dan lenyap.

muncul lah pengetahuan dan kebijaksanaan jika semua itu tidak kekal..
selanjut nya muncullah pengetahuan tentang diri sendiri...

hal ini bisa di lihat di sattipatthana sutta.


===================

seandainya siddharta masih diliputi ketagihan berbuat baik,,,dan menikmati hasil berbuat baik nya lagi..beliau tidak akan menjadi seorang buddha.

ven.ajahn chah menyebutnya....budak dari kebajikan.

kita belajar dhamma mempelajari baik dan buruk agar mengetahui manfaat kebajikan dan menjauhi perbuatan buruk.
ketika melakukan kebajikan kita harus tahu...bahwa di situ adalah bekal memiliki RESEP-RESEP obat....

tetapi obat akan bermanfaat jadi jika di ramu..dan dimakan
dan proses meramu dan memakan adalah diri kita sendiri yang menentukan bukan lagi kamma di masa lampau

salam metta. ^.^
thx fo sharing
 
nah utk yg satu ini baik bro roughtorer maupun marcedes sy setuju..:D
untuk mencapai kebudhaan memang perlu satu metode. setelahnya metode itu sendiripun harus dilepas. Barangkali aliran Maitreya memang tdk menjelaskan hal yg satu ini..melainkan membiarkan umatnya utk mengerti/mengalaminya sendiri.

Master zen dari amerika Chang Sheng Yen mengajarkan metode zen dgn metode fokus pd satu titik sbg langkah awal.. utk tingkat lanjut, adalah membuang semua metode. Kita memerlukan sebuah perahu yg kokoh setelah itu kita jglah yg harus meninggalkan perahu itu. dgn demikian kita tdk menyisakan apapun.

@roughtorer
yg anda katakan benar sekali.. \:D/ bahwa aliran Mahayana berjalan pd jalan Bodhisattva yaitu welas asih. identiknya dengan kebajikan. Semuanya berpusat pd satu tujuan yaitu alam Sukhavati. tp ada satu hal yg ketinggalan barangkali anda sudah tahu. semua yg terlahir dialam Sukhavati blmlah mencapai Kebudhaan.. :) mereka masih berlatih disana utk mencapai kebudhaan

thanx 4all utk sharingnya ^:)^
 
nah utk yg satu ini baik bro roughtorer maupun marcedes sy setuju..:D
untuk mencapai kebudhaan memang perlu satu metode. setelahnya metode itu sendiripun harus dilepas. Barangkali aliran Maitreya memang tdk menjelaskan hal yg satu ini..melainkan membiarkan umatnya utk mengerti/mengalaminya sendiri.

Master zen dari amerika Chang Sheng Yen mengajarkan metode zen dgn metode fokus pd satu titik sbg langkah awal.. utk tingkat lanjut, adalah membuang semua metode. Kita memerlukan sebuah perahu yg kokoh setelah itu kita jglah yg harus meninggalkan perahu itu. dgn demikian kita tdk menyisakan apapun.

@roughtorer
yg anda katakan benar sekali.. \:D/ bahwa aliran Mahayana berjalan pd jalan Bodhisattva yaitu welas asih. identiknya dengan kebajikan. Semuanya berpusat pd satu tujuan yaitu alam Sukhavati. tp ada satu hal yg ketinggalan barangkali anda sudah tahu. semua yg terlahir dialam Sukhavati blmlah mencapai Kebudhaan.. :) mereka masih berlatih disana utk mencapai kebudhaan

thanx 4all utk sharingnya ^:)^

@Mercedes dan Inhereyahum
Sip.... ternyata pengertian gw gak salah....:P
 
apakah nibbana dicapai dengan meditasi ? dengan meditasi seumur hidup, apa yg dapat dilakukan lagi ? seumur hidup, apakah bisa mencapai nibbana ?
wOw...
Ini pertanyaan jebakan atau...?

anyway...
Saya coba *lurusin* sedikit...
Nibbana adalah kondisi,
Kondisi dimana batin terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha...

Bagaimana mencapainya?
Melakukan latihan Sila, Samadhi dan Panna (Jalan Mulia berunsur Delapan)

Apakah dengan meditasi...?
Tidak, meditasi tidak akan membawa anda pada Nibbana...
Bagaimana anda memahami (nyana - pengetahuan) tentang Dukkha itulah yang membawa pada kondisi batin nibbana...

berapa banyak kesempatan untuk memperbaiki kehidupan secara global dalam kontek individu, bukan kontek global massa yg banyak,......
menjadi tertinggal hanya untuk mengejar konseptual Nibbana.
Inilah dukkha, Inilah kemelekatan...
Ketika anda berbicara Individu... anda terikat pada keberadaan atta...
Ketika anda berbicara perbaikan kehidupan... anda menolak anicca...
Ketika anda ber-konseptual mengenai nibbana... anda jauh terpuruk dalam moha...
 
@roughtorer
yg anda katakan benar sekali.. \:D/ bahwa aliran Mahayana berjalan pd jalan Bodhisattva yaitu welas asih. identiknya dengan kebajikan. Semuanya berpusat pd satu tujuan yaitu alam Sukhavati. tp ada satu hal yg ketinggalan barangkali anda sudah tahu. semua yg terlahir dialam Sukhavati blmlah mencapai Kebudhaan.. :) mereka masih berlatih disana utk mencapai kebudhaan

thanx 4all utk sharingnya ^:)^

Semuanya berpusat pada satu tujuan, yaitu alam Sukhavati... ???

Apakah pernyataan ini sesuai dengan quote di atas bahwa MAHAYANA itu berpusat pada satu tujuan yaitu sukhavati ??

Karena setahu saya, bahwa sekte Sukhavati (sekte tanah suci) hanyalah salah satu dari sekian banyak sekte sekte Mahayana seperti Zen, Sukhavati, Tien Tai, Vinaya dsbnya. Sekte lain di luar Sukhavati, misalnya Zen tidak menyatakan bertujuan pencapaian Sukhavati.

CMIIW
 
Semuanya berpusat pada satu tujuan, yaitu alam Sukhavati... ???

Apakah pernyataan ini sesuai dengan quote di atas bahwa MAHAYANA itu berpusat pada satu tujuan yaitu sukhavati ??

Karena setahu saya, bahwa sekte Sukhavati (sekte tanah suci) hanyalah salah satu dari sekian banyak sekte sekte Mahayana seperti Zen, Sukhavati, Tien Tai, Vinaya dsbnya. Sekte lain di luar Sukhavati, misalnya Zen tidak menyatakan bertujuan pencapaian Sukhavati.

CMIIW

Mungkin yang dimaksud adalah umumnya.... bukan semuanya.... karena yah seperti anda bilang, banyak sekte dalam Mahayana sendiri. Yang pasti, baik Theravada maupun Mahayana dan Tantrayana, sebagai bagian dari aliran dalam agama Buddha, tujuan akhir tetap Nibbana.... melalui Sukhavati atau langsung ke Nibbana.....

Mana yang dirasa lebih muda dicapai, masing-masing punya argumen tersendiri. Dalam hal cara ke Nibbana ini yang membimbulkan banyak persepsi dari masing-masing aliran. Ada anggapan lebih gampang ke Nibbana dari alam manusia, ada yang merasa dari Sukhavati ke Nibbana lebih sip karena tidak usah menderita lagi, atau paling tidak penderitaan tidak sebanyak di alam manusia. Tapi ini tentu saja kontroversi lagi.

Siapa bilang di alam Dewa tidak ada Dukkha? mereka juga tidak kekal kan? hanya kebetulan karena karma baiknya yang berlimpah, bisa terlahir di alam suka cita itu. Tapi tetap saja ada dukka.... semuanya tetap tidak kekal. Dewa dewi juga bisa berakhir.... bila tidak melakukan sila samadhi dan panna di alam itu, bagaimana bisa karma baik sudah habis bisa terlahir ke alam yang lebih baik lagi?
 
wwwwwwwwwwwwwwwwwkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk:)
 
so bagaimana seharusnya memahami dukkha ?
mnrt kami, dukkha itu menjadi hal yg menakutkan karena kwalitas mental kita belom berkembang.

Mnolak anicca ? .... bagaimana bisa menolak anicca. Km justru menerimanya sebagai bagian dari hukum semesta alam. Km tidak menantang, tidak menghindar , km justru menerima apa adanya,,,sambil meningkatkan kwalitas batin...mengembangkan kebajikan dan membangkitkan Hati Nurani dgn Menerima semua masukan / Dharma2 dari semua orang2 suci yg pernah ada di bumi ini.

Karenanya km tidak berbicara nibbana. Karena Nibbana mnrt km adalah sebuah kewajaran dan merupakan puncak dari evolusi mental. Berevolusi mental dan mengembangkan semua kwalitas2 manusia. Km tidak melihat urgensi tentang nibbana.

Lihat aja negara2 yg memiliki meditator hebat...kondisi kehidupan gimana ? Karna mrk tdk memperhatikan pengembangan kwalitas batin bersama. Hny kwalitas meditasi ??????


@Akiong, bisa tau ga pengertian Dukkha di aliran anda?

Kualitas mental? bisa tolong di jelaskan maksud anda dengan pengertian ini? dan anda pernah bilang kami yang dari theravada tidak akan mengerti tentang Kedewasaan mental, nah buatlah kami minimal tahu tentang arti Kedewasaan mental, tidak perlu mengerti. dan apa sebabnya anda mengatakan hal seperti ini

Kami bermain di mental, mencapai kedewasaan mental. Mainan Karma hanya sampingan. anda tidak akan mengerti metode yg ini. Theravada tak akan mengerti Jalan ini.

Bisa dijelaskan tentang evolusi mental, apakah ada umat aliran anda yang telah mencapai puncak dari evolusi mental (Nibanna) yang anda sebutkan? dan apa sih contoh kualitas2 manusia, gimana cara mengembangkannya?

Negara yang memiliki banyak meditator hebat? bisa di sebutkan negara mana yang anda maksud? dan kondisi kehidupan apa yang anda maksudkan pula? kalo anda bilang negaranya miskin, apakah miskin menjamin seseorang tidak bahagia? Apakah negara kaya lebih menjamin orang2 yang hidup disana lebih bahagia dari negara yang miskin atau berkembang, bisa berikan bukti? Pernah baca / dengar cerita tentang nelayan dan seorang analis bisnis yang sukses?

Negara2 barat saat ini setahu saya juga memiliki banyak meditator hebat, dan meditator itu bukan buddhis loh... kondisi kehidupannya gimana anda bisa nilai sendiri lah? kalo emang meditasi membuat kondisi kehidupan menjadi buruk (bila itu yang anda maksud, karena ga jelas kondisi kehidupan yang anda maksud seperti apa) mengapa sekarang banyak orang2 barat atau orang2 dari negara maju yang belajar meditasi? bisa jelaskan hal ini? dan tolong berikan bukti yang menyebutkan bahwa bila rakyatnya rajin bermeditasi / banyak meditator yang hebat akan membuat negara menjadi miskin atau kualitas kehidupannya menjadi lebih buruk dibandingkan bila tidak ada yang melakukan meditasi.

- Kayanya anda agak "sensitif" dengan kata meditasi. punya pengalaman buruk? Apa yang menyebabkan anda berpikir meditasi hanya membuang2 waktu (karena ada jalan instant yang sangat cepat ) dan menyebabkan seseorang tidak bisa berbuat hal lain yang berguna? (sebab dari beberapa posting anda saya menyimpulkan anda memiliki pendapat meditasi hanya membuang2 waktu saja)

....
Masalah nya apakah ada kemelekatan pada kepedulian. Melekat pada rasa peduli.....contohnya : kita mo meditasi...tapi ada orang di luar yg butuh pertolongan kita. Kalo kita membantu mereka , kita tidak bisa meditasi.
......

.......
Tak ada jalan lain selain menaiki setapak demi setapak jalan pembebasan ini secara bersamaan, pertama2 haruslah manusia dididik behaviour, cara2 manusia menjadi manusia yang benar dengan segala relationship nya. Karena manusia tidak hidup sendiri di hutan bermeditasi. Walaupun hidup di dalam vihara pun pastilah ada interaksi sesama manusia.
.....

.....
Ada orang mengajari, belajarlah memperhatikan napas anda, perhatikan perasaan anda, perhatikan ini dan perhatikan itu....apa hasilnya ? apakah anda sudah mencobanya ? Akan membutuhkan waktu bertahun2 untuk duduk bermeditasi. Dan sepanjang waktu bertahun2 duduk, kita telah terus menerus lengah sebelum kita berhasil. Kalo kita punya banyak waktu untuk itu. kalo kehidupan bisa menunggu kita selama itu.
.......
Emosi negatip lain juga seperti rasa benci, dendam, kesombongan, berbicara tidak jujur/ berbohong, dan lain2 yang bersifat negatip harus dicari penyebab sampai ke akar2 nya dan diselesaikan. Setiap ada penyelesaian satu emosi negatip kita akan mendapatkan banyak energi batin, semakin banyak yang diselesaikan semakin banyak energi yang kita himpun, dengan demikian kita akan bisa penuh perhatian terus menerus tanpa harus duduk bermeditasi bertahun tahun lamanya.



oh iya, ada beberapa hal yang masih dipertanyakan diawal tapi belum sempat dijawab, terlebih anda adalah creator thread ini, berikut saya qoute lagi pertanyaan2 dari rekan2 yang lain - terlebih hal ini berkaitan dengan topic dan judul dari thread yang anda buat

@terifs
bro akiong,
definisi surga itu apa sih?
kalau nanti bumi sudah seperti surga, berarti surganya ada 2 ?

@indonesiaku
surga ?
surga yg mana ??
bukannya surga yg diajarkan oleh buddha ada byk ??

mohon tanggapannya...
 
Saya kesulitan memahami tulisan anda...
anda terlalu banyak mengunakan istilah "km"...

Entah itu merujuk pada Kamu,
Entah juga itu merujuk pada Kami...

Tidak bisakah anda mengetik dengan tulisan yang bisa dipahami dengan mudah?
 
bro Caro... yg anda tanya itu sangat rumit penjelasannya. mungkin anda harus merenung dan belajar lebih tekun untuk dapat melihat hakekat itu.

Tanpa penjelasan pun anda akan mengerti, karna anda bisa menemukan itu dalam kehidupan batin anda. Jangan mencari penjelasan kosa kata kitab2 suci kalo anda serius dalam melatih diri. Karna semua ada dalam batin anda, ada dalam hati anda yg paling tulus iklas, ada dalam kasih sayang anda, trmasuk juga ada dalam gerak keinginan2 anda, ada dalam nafsu2 anda, ada dalam kecenderungan anda, ada dalam amarah anda, ada dalam rasa Dukha anda, ada dalam hubungan antar manusia, antar paham2 , antar konsep2 yg beraneka ragam, ada dalam kepalsuan2 yg kelabu dan menyesatkan.

@akiong sori makin ga ngerti. kalimat pertama anda menjawab pertanyaan yang mana? Dukkha atau kualitas batin atau yang lain? Kalo menjawab kualitas batin kayanya bukan cuma saya, semua orang pun tidak akan mengerti karena anda selalu mengatakan sulit untuk dijelaskan.

Kalimat kedua yang merupakan kebalikan kalimat pertama, menjawab pertanyaan yang mana? saya tidak pernah mencari kosa kata kitab2 suci (ampun deh kalo harus cari kosa kata kitab2 suci apalagi tripitaka yang sampe 3 lemari itu) tapi yang saya minta adalah berikan pengertian yang bisa dimengerti oleh orang lain lah. dan apa itu rasa Dukha? wah makin pusing nih.

Dukkha = penderitaan (yang saya ketahui). penderitaan di sini lebih kearah karena kita selalu berputar2 di 31 alam kehidupan ini. dan Dukkha disini bukanlah sedih, seperti saat seseorang yang ditinggalkan oleh orang yang disayangi. selama kita masih belum mencapai nibanna, walaupun saat ini terlahir di alam surga/dewa kita masih mengalami Dukkha tapi kita tidak menyadarinya.

tolong di perjelas lagi penjelasan anda.

kayanya saya pernah bilang deh hal ini, oke saya ulangi lagi
1. Saya tidak berada di Indonesia, gimana mo belajar ke vihara Maitreya (apalagi vihara anda?), itulah sebabnya saya bertanya di sini, karena IF ini salah satu tempat saya belajar Buddhis lebih jauh, seperti tulisan2 yang di posting @Sinthung, @Marcedes, dan rekan2 yang lain, bahkan dari anda.
2. Di dekat rumah saya (di Tangerang), ada vihara Maitreya dan saya sudah beberapa kali ingin mengetahui ajaran disana, tapi sayangnya, vihara itu selalu tertutup (hampir 24 jam) dan bila terbuka pun tidak untuk umum, terbuka hanya sebentar untuk masuk mobil2 dari umat vihara tersebut. tidak seperti vihara lain yang selalu terbuka untuk di kunjungi umatnya (baik Theravada, Mahayana maupun Tantrayana) trus gimana bisa belajar? so kenal so dekat gitu kah? maen masuk n tanya2 walaupun tidak kenal siapapun? dan ini ga cuma dekat rumah saya, di beberapa daerah lain (di dekat rumah teman saya) juga seperti itu (ada sekitar 3 vihara / lebih yang saya ketahui seperti itu juga)? padahal ada orang yang tinggal di vihara tsb, karena sering lihat kalo lewat tapi pintu pagarnya di gembok.

dan dari kata2 anda berikut ini

Lihat aja negara2 yg memiliki meditator hebat...kondisi kehidupan gimana ? Karna mrk tdk memperhatikan pengembangan kwalitas batin bersama. Hny kwalitas meditasi ??????

saya telah memberika tanggapan dan pertanyaan sbb:
Negara yang memiliki banyak meditator hebat? bisa di sebutkan negara mana yang anda maksud? dan kondisi kehidupan apa yang anda maksudkan pula? kalo anda bilang negaranya miskin, apakah miskin menjamin seseorang tidak bahagia? Apakah negara kaya lebih menjamin orang2 yang hidup disana lebih bahagia dari negara yang miskin atau berkembang, bisa berikan bukti? Pernah baca / dengar cerita tentang nelayan dan seorang analis bisnis yang sukses?

Negara2 barat saat ini setahu saya juga memiliki banyak meditator hebat, dan meditator itu bukan buddhis loh... kondisi kehidupannya gimana anda bisa nilai sendiri lah? kalo emang meditasi membuat kondisi kehidupan menjadi buruk (bila itu yang anda maksud, karena ga jelas kondisi kehidupan yang anda maksud seperti apa) mengapa sekarang banyak orang2 barat atau orang2 dari negara maju yang belajar meditasi? bisa jelaskan hal ini? dan tolong berikan bukti yang menyebutkan bahwa bila rakyatnya rajin bermeditasi / banyak meditator yang hebat akan membuat negara menjadi miskin atau kualitas kehidupannya menjadi lebih buruk dibandingkan bila tidak ada yang melakukan meditasi.

tolong anda berikan tanggapan dan penjelasan dari kata2 diatas. dan berikan bukti yang sejelas2nya bahwa memang benar apa yang anda katakan. Kekayaan bukanlah jaminan buat seseorang bahagia.

Mungkin dari kata2 ini akan saya tanya kembali kepada anda, negara manakah yang menjalankan ajaran aliran anda (sebagian besar penduduknya) dan bagaimana kualitas hidup mereka?


o, iya kelupaan, siapa yang pernah mencapai puncak dari evolusi mental di aliran anda? bila ini tujuan akhir anda, harusnya ada yang telah berhasil mencapainya, bila belum ada yang berhasil bagaimana anda tau ini adalah tujuan akhir anda, dan seperti apa bila seseorang itu telah mencapai puncaknya?

sori agak keras, tapi saya tidak suka dengan kata2 anda yang hanya memposting sesuatu tanpa dasar. bila anda memposting sesuatu tolong dipertanggung jawabkan.


NB: dan untuk pertanyaan tentang definisi surga, dan akan seperti surga yang manakah bumi ini, tolong dijawab, karena ini sangat berhubungan dengan thread yang anda buat.
 
seharusnya menggambarkan kondisi mental manusia sudah berkembang pesat dan dukha sudah bisa diminimalisasi hgg ke tingkat terendah.

Karena nya semua orang dapat menerima dukha sebagai sebuah kewajaran dan tidak terperosok ke dalam dukha berkepanjangan.

dukha itu bisa timbul karena sebab dan kondisi tapi dukha itu harus bisa tenggelam sesegera mungkin karena adanya kwalitas batin manusia telah berkembang. dukha kelahiran juga dapat diminimalkan dengan berkembangnya mental manusia.

Jadi di alam manapun kita lahir, maka kwalitas batin akan mengikuti kemana kita dilahirkan.. Jika begitu apa yg dapat ditakutkan ? Jika orang yg takut akan dukha , Bukankah itu sebuah ketakutan yg berlebihan dan sebuah kebodohan serta mencerminkan memiliki pandangan yg salah ?
Ketika anda menuliskan dukha (dengan disertai huruf-"h")
Saya berasumsi anda sedang berbicara mengenai Dukkha (dalam pengertian buddhism)

Namun anehnya...
Dari apa yang saya cerna...
seolah-olah anda mengatakan kalau Dukkha adalah suatu kesialan.

Jikalau tidak merepotkan,
Bolehkah saya tahu pengertian Dukkha menurut anda?
 
seperti surga....hny arti kiasan. seharusnya menggambarkan kondisi mental manusia sudah berkembang pesat dan dukha sudah bisa diminimalisasi hgg ke tingkat terendah. Karena nya semua orang dapat menerima dukha sebagai sebuah kewajaran dan tidak terperosok ke dalam Dukha berkepanjangan. Dukha itu bisa timbul karena sebab dan kondisi tapi dukha itu harus bisa tenggelam sesegera mungkin karena adanya kwalitas batin manusia telah berkembang. Dukha kelahiran juga dapat diminimalkan dengan berkembangnya mental manusia. Jadi di alam manapun kita lahir, maka kwalitas batin akan mengikuti kemana kita dilahirkan.. Jika begitu apa yg dapat ditakutkan ? Jika orang yg takut akan Dukha , Bukankah itu sebuah ketakutan yg berlebihan dan sebuah kebodohan serta mencerminkan memiliki pandangan yg salah ? Dengan begitu Nibbanan sudah tidak menjadi yg utama dalam proses perjalanan batin spiritual dan Anicca sudah bukan hal yg menakutkan. Karena Nibbana adalah puncak dari evolusi mental tertinggi. Evolusi itulah yg menjadi utama. Kami hanya ingin orang2 dapat melihat hal ini dengan jelas.


wah,walau samar-samar,tapi saya bisa mengerti maksud anda....

memang kalau takut akan dukkha itu seperti takut akan tumbuh dewasa...padahal semua itu alami....
tapi jika mental ini "tahan" akan dukkha...tapi belum menjamin bebas dari dukkha.

salam yah
 
@Kemenyan, saya juga sempat menanyakan penjelasan Dukkha tapi jawaban yang diterima seperti ini

bro Caro... yg anda tanya itu sangat rumit penjelasannya. mungkin anda harus merenung dan belajar lebih tekun untuk dapat melihat hakekat itu.

Tanpa penjelasan pun anda akan mengerti, karna anda bisa menemukan itu dalam kehidupan batin anda. Jangan mencari penjelasan kosa kata kitab2 suci kalo anda serius dalam melatih diri. Karna semua ada dalam batin anda, ada dalam hati anda yg paling tulus iklas, ada dalam kasih sayang anda, trmasuk juga ada dalam gerak keinginan2 anda, ada dalam nafsu2 anda, ada dalam kecenderungan anda, ada dalam amarah anda, ada dalam rasa Dukha anda, ada dalam hubungan antar manusia, antar paham2 , antar konsep2 yg beraneka ragam, ada dalam kepalsuan2 yg kelabu dan menyesatkan.

tapi di posting saya itu ada 2 pertanyaan pertama, 1 Dukkha dan 2 Kualitas Mental. jadi anda bisa tebak2 sendiri lah mana yang Dukkha dan mana yang kualitas mental.

Jadi kira2 jawaban yang anda dapat tidak jauh dari jawaban diatas yang saya terima. BTW kalo salah (ternyata @Akiong menjelaskan apa itu Dukkha dengan penjelasannya) saya sangat2 meminta maaf.
 
Kan sie Thien Se Te

Bagi saya terlalu sulit mencerna post-post di atas .....rumit,pelik macam deh

Namun saya mencoba memperpraktek U - LUN dan PA-TE
Ul-Luen lima kaidah dasar relasi antar manusia...
Pa-Te---8 dasar budi manusia...

Itu saja.....
Walaupun dasar-dasar ini terasa tidak lah rumit......namun saya kira seumur hidup harus saya laksanakan...walaupun sulit.....namun saya berusaha sampai akhir hayat.....
Sie-Sie....
 
Kan sie Thien Se Te

Bagi saya terlalu sulit mencerna post-post di atas .....rumit,pelik macam deh

Namun saya mencoba memperpraktek U - LUN dan PA-TE
Ul-Luen lima kaidah dasar relasi antar manusia...
Pa-Te---8 dasar budi manusia...

Itu saja.....
Walaupun dasar-dasar ini terasa tidak lah rumit......namun saya kira seumur hidup harus saya laksanakan...walaupun sulit.....namun saya berusaha sampai akhir hayat.....
Sie-Sie....

gan xie tian shi de? = rasa syukur pada malaikat /dewa....(itukah artinya?)

wu lun...5 kaidah dasar relasi antar manusia....
apa-apa saja itu..kalau boleh tau ^^

ba de....8 budi manusia...
apa-apa saja?
mau sekedar belajar-belajar saja...boleh kan.
 
wwwwwwwwwwwwwkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk:)
 
Jadi bisa beri pengertian tentang Dukkha, karena masih bingung.

ini contohnya kenapa saya masih bingung
apakah duka masuk kedalam Dukkha? --> saya merasakan duka (sedih)
apakah suka masuk kedalam Dukkha? --> saya merasakan suka (senang)
apakah amarah masuk kedalam Dukkha? --> saya merasakan amarah
apakah semua perasaan itu masuk ke dalam Dukkha? --> saya merasakan perasaan2 itu
atau gimana?

Kalo memang Dukkha itu karena kita bisa merasakan, hanya sampai di sini pengertiannya, mengapa tidak muncul konsep "SUKA", mengapa hanya dukkha?

bedanya Dukha dengan duka menurut saya,
* duka = sad = sedih (bahasa indonesia), contoh paling gampang yang pernah saya alami adalah saat ayah saya meninggal dunia.
* Dukkha = penderitaan karena masih terlahir di 31 alam kehidupan, belum mencapai nibanna. dimana semua kondisi baik senang ataupun sedih ataupun kondisi2 yang lain masuk dalam Dukkha.

Jadi apa bedanya Dukha dengan duka menurut anda? tolong dijelaskan, bila sama cukup satu aja (diskon 50%) kalo beda, harap jelaskan tentang Dukkha aja (diskon juga 50%) tapi kasih tau Dukkha = duka atau tidak.

anda bilang "hal2 penyebab hanya masalah teknis saja", jadi yang non teknis tuh apa?
dan apa sih "hal2 penyebab" itu?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.