roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Senin, 9 Juni 2008
ATHENS, SENIN - Sebuah gempa berkekuatan 6,5 skala Richter yang mengguncang barat daya Yunani telah mewaskan dua orang dan melukai 100 lainnya. Puluhan rumah rusak atau rata dengan tanah.
Ini merupakan gempa fatal pertama di Yunani sejak 1999, yaitu gempa berskala 5,9 dekat Athena yang menewaskan 143 orang dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan rumah.
Gempa itu terjadi Minggu (8/6) malam atau Senin dekat kota pelabuhan Patra, 200 km arah barat Athena, dan getarannya bisa dirasakan hingga Italia. Dalam gempa itu, enam korban luka masih dirawat di rumah sakit.
Dengan puluhan rumah rusak, beberapa di antaranya rusak berat, pemerintah akan memberikan 3.000 euro kepada setiap keluarga untuk memperbaiki rumahnya. "Saya ikut berduka pada warga yang menjadi korban. Dengan kesedihan atas semua yang terjadi dan jatuhnya korban, saya ingin menegaskan bahwa pemerintah ada bersama mereka," kata Perdana Menteri Costas Karamanlis yang pada saat kejadian sedang melakukan kunjungan tiga hari di Wina, Austria.
ATHENS, SENIN - Sebuah gempa berkekuatan 6,5 skala Richter yang mengguncang barat daya Yunani telah mewaskan dua orang dan melukai 100 lainnya. Puluhan rumah rusak atau rata dengan tanah.
Ini merupakan gempa fatal pertama di Yunani sejak 1999, yaitu gempa berskala 5,9 dekat Athena yang menewaskan 143 orang dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan rumah.
Gempa itu terjadi Minggu (8/6) malam atau Senin dekat kota pelabuhan Patra, 200 km arah barat Athena, dan getarannya bisa dirasakan hingga Italia. Dalam gempa itu, enam korban luka masih dirawat di rumah sakit.
Dengan puluhan rumah rusak, beberapa di antaranya rusak berat, pemerintah akan memberikan 3.000 euro kepada setiap keluarga untuk memperbaiki rumahnya. "Saya ikut berduka pada warga yang menjadi korban. Dengan kesedihan atas semua yang terjadi dan jatuhnya korban, saya ingin menegaskan bahwa pemerintah ada bersama mereka," kata Perdana Menteri Costas Karamanlis yang pada saat kejadian sedang melakukan kunjungan tiga hari di Wina, Austria.