Maaf kalau double post..
karena tulisan Goldway saya anggap perlu saya tanggapi secara berbeda..
Kepada saudara2 ku semua dan TS pada khususnya......
Di dalam Al Quran , Allah swt. telah secara tegas memberikan peringatan kepada kaum muslim untuk bersikap hati-hati kepada bangsa Yahudi. Allah swt mengingatkan bahwa orang-orang Yahudi tidak akan rela kepada kaum muslim sampai kaum muslim tunduk serta mengikuti kemauan dan keinginan mereka.
Lantas pertanyaannya bagaimana upaya orang-orang Yahudi untuk mencapai cita-cita mereka?
Tentu saja ide dan metode serta caranya bisa berbeda-beda dari masa ke masa. Inilah justru yang penting diketahui kaum muslim. Sebab, acap kali kaum muslim paham bahwa orang-orang Yahudi merupakan musuh besar mereka, namun sering kali pula mereka terperangkap oleh ide-ide, metode dan tipu daya orang-orang Yahudi, baik sadar maupun tidak. Karenanya, mencermati ide, metode dan tata cara mereka memperdaya kaum muslim menjadi bagian yang sangat penting untuk diketahui.
Saya tidak menyangkal, bahwa dalam Al-Qur'an telah memberikan berita tentang YAHUDI, ISRAEL, dan BANI ISRAEL..
Berdasarkan perhitungan di dalam al-Mu’jam al-Mufahras li al-fazh Al Quran karangan Muhammad Fuad Abdul Baqi,
Yahudi 9 kali disebut dalam Al Quran dan
Israel sebanyak 43 kali. Bila Israel dihubungkan dengan kata Bani (Bani Israel) maka didapati
Bani Israel sebanyak 13 kali di dalam Al Quran.
contoh :
"Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahui."(Al-Baqarah:146)
"Wahai Bani Isra'il, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (Ash-Shaf: 6)
"Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik yang (dulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil."
(An-Nisa: 160)
Menurut anda, apakah dalam Qur'an, ALLAH cuma memberikan contoh keburukan YAHUDI saja atau tidak??
Dari Ideologi Hingga Opini
Dunia adalah di mana masyarakat itu ada. Dengan demikian untuk menguasai dunia haruslah terlebih dahulu mengetahui fakta masyarakat. Menguasai dunia itu sama dengan menguasai masyarakat. Sebuah masyarakat terdiri dari sekumpulan individu, pemikiran, perasaan dan aturan-aturan.
Tidak mengherankan kalau orang-orang Yahudi -untuk menguasai dunia- adalah dengan menentukan ide/pemikiran apa yang akan dipakai oleh masyarakat dunia. Dengan kata lain pemikiran tersebut haruslah berwujud ideologi. Dan apa yang dilakukan Yahudi adalah menciptakan ideologi dunia.
Dengan ideologi inilah dibuat aturan-aturan untuk memecahkan persoalan kehidupan. Kemudian kaum Yahudi membuat aturan-aturan dalam berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial yang mereka kampanyekan untuk masyarakat dunia. Sehingga ketika masyarakat dunia melaksanakan ideologi tersebut, otomatis telah tunduk kepada orang-orang Yahudi.
Dari perkembangan sejarah dunia, sejak masa renaissance di Eropa, dunia telah dibentuk ide-ide yang diciptakan kaum Yahudi. Baik ide yang mendasar (ideologi) ataupun pemikiran turunannya. Melihat sepak terjang kaum Yahudi untuk menguasai dunia paling tidak ada 3 langkah penting yang mereka buat;
- "Menguasai dunia dengan ideologi."
- "Menguasai sentral-sentral politik, hukum dan ekonomi internasional."
- "Menguasai media masa internasional"
nah itulah sekelumit tentang "YAHUDI"
Tahun 70 M Bait Allah dihancurkan oleh Tentara Romawi. Yerusalem diserbu dan dimusnahkan, bangsa Yahudi diusir dari Israel dan mengungsi ke seluruh penjuru Romawi. Peristiwa ini jelas menguncang iman Yudaisme. Bagaimana mungkin Bait Allah yang maha suci itu dapat dihancurkan oleh tentara kafir Romawi.
Akibat guncangan itu wajar bagi umat-umat Yahudi yang pecah dalam berbagai kelompok, golongan dan pemahaman berbeda mencari-cari satu titik pegangan baru. Mereka membutuhkan episentrum baru yang dapat menjadi titik pijakan iman mereka. Namun karena mereka berangkat dari pemahaman yang berbeda-beda, akhirnya mereka pecah menjadi dua aliran besar utama.
1. Yahudi Rabinik
Terdiri atas aliran Farisi dan Saduki yang menemukan episentrum baru dalam Taurat dan pelaksanaan tata syariat keagamaan. Pada dasarnya aliran ini bersifat eksklusif (hanya khusus bagi keturunan Yahudi) dan sangat formalistik. Mereka percaya akan keberadaan Oral Torah atau Hukum Taurat Tak Tertulis yang kemudian diterjemahkan dalam 613 Mitzvot. Bagi mereka pelaksanaan hukum Taurat dengan 613 Mitzvot adalah satu keutamaan, pemahaman ini sebenarnya mereka warisi dari keyakinan Kaum Farisi yang sejak jaman Yesus memang dikenal sangat ketat dan legalistik.
Dalam membangun keyakinan baru ini mereka membutuhkan satu "kitab kedua" yang memiliki fungsi untuk melakukan interpretasi dan reinterpretasi terhadap Tanakh. Kitab kedua ini disebut sebagai Talmud yang terdiri atas Mishnah yang ditulis pada 220 M dan Gemara yang ditulis pada tahun 500 M.
Merekalah yang sekarang kita sebut sebagai umat Yahudi Modern.
2. Yahudi Mesianik
Terdiri atas kelompok Yahudi Alternatif seperti Kelompok Esseni dan Kelompok Yahudi Helenistik menemukan episentrum baru dalam keyakinan akan Mesias dalam diri seorang Rabbi Revolusioner bernama Yesus. Pada dasarnya aliran ini merupakan lawan atau kebalikan dari kelompok Yahudi Rabinik. Mereka bersifat inklusif dengan mengijinkan orang bukan keturunan Israel untuk menjadi penganutnya dan anti terhadap pemahaman legalistik dan formalistik. Hingga sekarang warisan dari tradisi tampak jelas dalam filsafat logos yang berasal dari rabbi Yahudi Helenistik, Philo of Alexandria serta penolakan terhadap Oral Torah beserta 613 Mitzvotnya, suatu keyakinan yang diwariskan dari aliran Esseni.
Dalam membangun keyakinan baru ini mereka membutuhkan satu "kitab kedua" yang memiliki fungsi untuk melakukan interpretasi dan reinterpretasi terhadap Tanakh. Kitab kedua ini disebut sebagai Keempat Injil dan Surat Para Rasul serta Kitab Wahyu, ditulis antara rentang 40 M-120 M dan kemudian disebut sebagai Perjanjian Baru.
Merekalah yang sekarang kita sebut sebagai umat Kristiani.
seperti nya Yahudi yang anda sebutkan di atas adalah YAHUDI dari golongan Rabinnik..
sebenarnya ada satu golongan YAHUDI lagi yang tidak boleh di lupakan, Yaitu YAHUDI ARABIC, yang telah membaur dengan masyarakat arab.
Sedangkan
zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan
Negara Yahudi (Israel di Palestina). Mereka mendirikan Negara Israel ini sebagai institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora). Dengan ketiga ide besar inilah kaum Yahudi menguasai dunia.
Bila ditelusuri dari kemunculannya, paham zionisme merupakan sebuah pemikiran baru, bukan bagian dari sejarah zionisme internasional dan belum terlintas di benak Yahudi, melainkan derivat dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Paham ini menjadi gerakan politik yang dimotori oleh Theodore Hertzl pada tahun 1882 yang mencetuskan ide mewujudkan
negara Zionis Israel.
mohon TS simak kembali.... jangan kita malah terjebak oleh tipu daya mereka, dengan seakan-akan mengecilkan maslah ini....
"HATI-HATI Langkah Yahudi untuk Menguasai Dunia"
untuk referensi bisa dibaca
http://mujahidsamurai.multiply.com/journal/item/122
http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg06400.html
memang benar bila di katakan Zionis adalah sebuah pemikiran baru yang di ciptakan oleh Theodor Herzl, seorang wartawan Yahudi asal Austria, pada tahun 1882.
tapi, tahukah anda..bahwa Zionisme itu adalah gerakan sekular, dan bukan gerakan keagamaan..
intinya begini, Mereka melihat "Keyahudian" sebagai sebuah nama ras, bukan sebuah masyarakat beriman. Mereka mengusulkan agar orang-orang Yahudi menjadi sebuah ras terpisah dari bangsa Eropa, yang mustahil bagi mereka untuk hidup bersama, dan bahwa penting artinya bagi mereka untuk membangun tanah air mereka sendiri. Mereka
tidak mengandalkan pemikiran keagamaan ketika memutuskan tanah air manakah itu seharusnya. Theodor Herzl, suatu kali memikirkan Uganda, dan ini lalu dikenal sebagai "
Uganda Plan". Sang Zionis kemudian memutuskan Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai "tanah air bersejarah bagi orang-orang Yahudi".
Herzl melakukan upaya-upaya besar untuk mengajak orang-orang Yahudi lainnya menerima gagasan yang tak sesuai agama ini. Organisasi Zionis Dunia yang baru melakukan upaya propaganda besar di hampir semua negara yang berpenduduk Yahudi, dan mulai berpendapat bahwa Yahudi tidak dapat hidup dengan damai dengan bangsa-bangsa lainnya dan bahwa mereka adalah "ras" yang terpisah. Oleh karena itu, mereka harus bergerak dan menduduki Palestina.
Sebagian besar orang Yahudi mengabaikan himbauan ini.
Menurut negarawan Israel
Amnon Rubinstein: "
Zionisme (dulu) adalah sebuah pengkhianatan atas tanah air mereka (Yahudi) dan sinagog para Rabbi". Oleh karena itu banyak orang-orang Yahudi yang mengkritik ideologi Zionisme.
Rabbi Hirsch, salah satu pemimpin keagamaan terkemuka saat itu berkata, "
Zionisme ingin menamai orang-orang Yahudi sebagai sebuah lembaga nasional…. yang merupakan sebuah penyimpangan".
Pendeknya,
Zionisme sebenarnya adalah sebuah
bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, bukan dari agama. Akan tetapi, seperti dalam bentuk nasionalisme lainnya, Zionisme juga
berusaha menggunakan agama untuk tujuannya sendiri.
Klaim kepemilikan atas tanah Palestina oleh bangsa Yahudi berdasarkan berita kitab suci Taurat dan Talmud adalah merupakan klaim sepihak dengan tidak melihat garis keturunan mereka.
Bangsa Yahudi yang berdatangan dari negara-negara di Eropa Timur, Jerman, Belanda, Spanyol, Portugal, Timur Tengah dan Asia Tengah ke tanah Palestina setelah Perang Dunia II secara genealogi bukanlah keturunan Abraham atau Nabi Ibrahim As. yang mempunyai anak bernama Ishak As. dan kemudian mempunyai anak Yaqub As (Israil) yang menurunkan bangsa bani Israil (anak-anak Israil/Yaqub).
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah tim arkeologi Rusia yang pada tanggal 30 Juli 2005 melakukan penggalian arkeologi dari abad ke-11 dan 12 berupa bangunan pondok yang dibuat dari batu bata dibakar di Itil, kota Silk Road, yang dulunya merupakan ibu kota Khazar, dekat Astrakha sekitar 800 mil (1280 km) sebelah selatan Moscow, Khazar didirikan sebagai negara feodal pertama di Eropa timur.
Menurut e-mail Kevin Brook, seorang pengarang Amerika dengan buku berjudul "Yahudi dan Khazaria" yang melaporkan bahwa ia sudah mengikuti penggalian di kota Itil menggali selama bertahun-tahun, namun demikian penggalian itu tidak ada menemukan sedikitpun artefak-artefak Yahudi, "Sekarang aku yakin seperti juga seluruh tim arkeologis lainnya bahwa mereka sudah benar-benar menemukan kota yang sudah sangat lama hilang."
Dmitry Vasilyev, seorang pakar arkeologi Rusia yang juga professor dari Astrakhan State University, mengatakan bahwa dia sudah menemukan ibukota kerajaan Khazar yang hilang, sebuah negara kuat di abad pertengahan yang kekuasaannya meliputi pantai-pantai utara dari Laut Hitam hingga Asia Tengah dan para pemimpinnya mengadopsi Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama negara. Bangsa Khazar adalah bangsa yang tangguh yang mengadopsi agama Judaisme (agama Yahudi) sebagai agama resmi negara lebih dari 1.000 tahun yang lalu, hanya untuk menghilangkan jejak kecil yang ditinggalkan oleh kebudayaannya.
Khazar adalah anak suku dari bangsa Turkic yang menjelajahi padang rumput dari China Utara ke Laut Hitam. Di antara abad ke-7 dan 10 mereka menaklukkan wilayah luas yang meliputi selatan Rusia dan Ukraine sekarang, termasuk pegunungan Caucasus hingga Asia Tengah sampai Laut Aral.
Dinasti dan kebangsawanan para Khazar itu yang kemudian dikonversi menjadi Judaisme di abad ke-8 atau 9. Vasilyev berkata jumlah yang terbatas dari artifak keagamaan Yahudi seperti mezuzas dan Bintang Daud yang ditemukan pada lokasi-lokasi Khazar yang lain membuktikan bahwa orang-orang Khazars pada umumnya atau rakyat jelatanya lebih menyukai kepercayaan-kepercayaan tradisional seperti shamanism, atau agama-agama yang baru diperkenalkan termasuk Islam.
Yevgeny Satanovsky, direktur Middle Eastern Institute (Institut Timur Tengah) di Moscow percaya bahwa kalangan elite dari kerajaan Khazar memilih Judaisme di luar kerangka politis - untuk tetap tidak terikat dengan negara Muslim dan Kristen yang menjadi tetangganya. Mereka memeluk Judaisme karena mereka ingin tetap netral, seperti Switzerland sekarang ini.
Secara khusus orang-orang Khazar menentang perpindahan bangsa Arab ke pegunungan Caucasus dan berperan sebagai penolong bagi bangsa Eropa atas desakan Muslim dari timur. Ia membandingkan peran bangsa Khazar di Eropa timur seperti para bangsawan Prancis yang mengalahkan tentara Arab di peperangan Tours di Prancis tahun 732.
Khazars berhasil membendung serbuan Arab, tapi kemudian dalam perluasan negara, Rusia berhasil menaklukkan kerajaan Khazar di akhir abad ke-10. Syair-syair kepahlawanan (epik) bangsa Rusia di abad pertengahan menyebutkan perihal perkelahian para pejuang Rusia dengan para "Raksasa Yahudi."
Dilihat dari segi etnik,
Yahudi Ashkenazi adalah satu jalur keluarga yang dapat ditelusuri sampai kepada Bangsa Yahudi dari Eropa Tengah dan Timur. Untuk perkiraan kasar selama seribu tahun, Ashkenazim itu adalah sebuah populasi reproduktif yang diasingkan di Eropa, meskipun tinggal di banyak negara, dengan sedikit arus migrasi masuk dan keluar, konversi, atau perkawinan campuran dengan golongan lain, termasuk Yahudi yang lain. Pakar genetik manusia sudah mengenali variasi genetik di mana terdapat frekwensi yang tinggi di antara Yahudi Ashkenazi, tetapi bukan di dalam populasi orang Eropa pada umumnya.
Suatu studi oleh Mikhael Seldin, seorang pakar genetika dari Sekolah Kedokteran Davis, Universitas California, menemukan dengan jelas bahwa Yahudi Ashkenazi merupakan subgrup genetik homogen yang relatif. Yang menarik, dengan mengabaikan tempat dari asal-muasalnya,
Yahudi Ashkenazi dapat dikelompokkan di dalam kelompok genetik yang sama - dengan mengabaikan apakah seorang nenek moyang Yahudi Ashkenazi datang dari Polandia, Rusia, Hungaria, Lituania, atau tempat lain di manapun dengan suatu populasi historis Yahudi, mereka termasuk ke dalam kelompok etnik yang sama.
Dari perkiraan 88 juta orang Yahudi yang tinggal di Eropa pada awal Perang Dunia II, mayoritas terdiri dari Yahudi Ashkenazi, sekitar 6 juta – atau lebih dari dua pertiga – yang secara sistematis dibunuh di dalam Holocaust. Ini termasuk 3 juta dari 3,3 juta Yahudi di Polandia (91%), 900.000 dari 11 juta Yahudi di Ukraine (82%) dan 50-90% dari Bangsa Yahudi di negara-negara Slavic lainnya, Jerman, Prancis, Hungaria, dan negara-negara Baltic. Komunitas Yahudi Sephardi (berasal dari Spanyol dan Portugal) menderita karena mengalami pemusnahan yang serupa di beberapa negara, termasuk Yunani, Belanda dan Yugoslavia. Banyak dari Yahudi Ashkenazi yang menyelamatkan diri dengan berpindah ke luar negeri seperti Israel (tanah Palestina), Australia, dan Amerika Serikat setelah peperangan.
Dewasa ini,
Yahudi Ashkenazi melembagakan diri sebagai kelompok yang paling besar di antara Yahudi, tetapi merupakan minoritas kecil dari Yahudi Israel (
lihat Demographics dari Israel). Bagaimanapun, mereka sudah memainkan suatu peran yang terkemuka di dalam ekonomi, media, dan politik di Israel karena perannya dalam pendirian negara Israel.
Ketegangan-ketegangan kadang-kadang muncul di antara Yahudi yang tradisional dari Timur Tengah (Sephardim dan Mizrahim) dan kelompok Yahudi Ashkenazim dari Eropa yang mendirikan negara Israel. Kemudian imigran dari kelompok non ashkenazi yang datang belakangan kadang-kadang mengakui bahwa mereka mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, kesempatan kerja atau penghasilan, perumahan dan di bidang-bidang lainnya.
Jadi
para pendiri negara Israel sebagai negara Zionis yang modern bukanlah Semitic keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub akan tetapi adalah kelompok etnik dari Eropa bagian Timur yang mengkonversi diri mereka menjadi Judaisme di Abad Pertengahan. Mereka ini - yang terlibat dalam pembentukan negara Zionis Israel – ternyata tidak pernah tinggal di Palestina sebelum mereka datang di tahun 1947, jadi tidak berhak mengakui tanah Palestina sebagai warisan leluhurnya. Orang Arab Palestina, Yahudi dan orang-orang Kristen yang merupakan penduduk asli di Palestina telah hidup tenang bersama-sama untuk selama berabad-abad sebelum akhirnya bangsa Yahudi Ashkenazim dari Eropa mengambil alih Palestina atas mandat PBB di tahun 1947.
sumber :
http://www.usatoday.com
http://en.wikipedia.org/Jews
The Hidden History of Zionis
Jewish History, Jewish Religion and the Weight of Three Thousand Years
=============================================
kembali ke pertanyaannya saya di awal :
APAKAH SEMUA YAHUDI ADALAH ZIONIS???