• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Yohanes Surya: IPA Dihapus, Pembodohan secara Nasional

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
OdL75.jpg

Perombakan kurikulum menimbulkan perubahan besar-besaran terhadap kurikulum tingkat sekolah dasar (SD). Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) bakal dihapus dan materinya akan diintegrasikan dengan mata pelajaran pokok, seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia dan Matematika.

Penghapusan mata pelajaran IPA mendapat tentangan keras dari pendiri Surya Institute, Yohanes Surya. Menurut Yohanes Surya, IPA harus sudah diajarkan sejak SD sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

“IPA itu harus diajarkan sejak SD dan dipisahkan sebagai mata pelajaran, jangan digabung dengan Bahasa Indonesia. Kala digabung, indikatornya juga jadi indikator Bahasa kan? Misalnya, belajar listrik. Karena indikatornya bahasa kan maka jadinya, membikin puisi listrik. Enggak nyambung,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (28/11/2012).

Yohanes Surya menyesal karena penghapusan mata pelajaran IPA justru dilakukan di tengah upaya mempopulerkan sains pada para siswa di seantero Indonesia. Rencana pemerintah ini dinilai hanya akan membuat pendidikan Indonesia makin terpuruk.

“Kita lihat masalah utamanya adalah IPA diintegrasikan sama Bahasa Indonesia, lalu ketika diintegrasikan ada sekitar 60-70 persen materi IPA yang dipangkas. Ini yang bahaya. Sekarang kita mau gencar-gencarnya promosi sains, pemerintah malah memangkas sains. Sistem pendidikan kita sekarang berada di paling bawah, lalu IPA dipotong 70 persen, makin kacau kan. Bayangkan, Indonesia akan jadi apa kalau 70 persen materi IPA akan dipangkas. Kita mau jadi apa?” ungkapnya.

Walau demikian, Yohanes Surya tak menampik bahwa memang memang ada masalah dalam penyampaian IPA dari guru siswa sehingga mata pelajaran ini dianggap memberatkan anak-anak usia SD. IPA dianggap sebagai momok bagi anak-anak karena tidak diajarkan dengan menarik.

Menurut Yohanes Surya, jika IPA diajarkan dengan asyik dan menyenangkan, IPA tentu tidak akan menjadi beban bagi anak-anak. Oleh karena itu, solusi yang ditemukan bukanlah penghapusan mata pelajaran ini.

“Saya menentang habis-habisan pengintegrasian ini. Saya akan terus menentang sampai pemerintah bosan juga mendengarnya,” katanya.

“Kan sayang kalau Indonesia terjadi pembodohan secara nasional,” tandasnya kemudian.
zNpnO.jpg
 
yah maklum lah prof....pejabat kita cuma pinter teori doang.analisa dan study kasusnya tidak berdasarkan data yang falit,tapi mungkin hanya berdasarkan asumsi saja.Atau jangan2 para pejabat pemerintah kita yang perlu di berikan penalaran sains supaya "melek" terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

just for comment
 
harusnya, IPA & MATEMATIKA itu yg diutamakan...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.