• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Yang Kelak Akan Menjadi Tua

pinnacullata

IndoForum Activist C
No. Urut
24506
Sejak
24 Okt 2007
Pesan
13.034
Nilai reaksi
224
Poin
63
mungkin pernah denger,

dari email neh


Suatu hari seorang sahabat saya
pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha
bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak
mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang
yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan
beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua
yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Lalu
sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan
tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa
menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya
sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya
untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk
anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya
dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang
sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil
sekolah sampai keluar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi.
Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam
berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya
pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu
setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena
sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya
dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau
menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya
rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya
memerlukannya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun
memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan
mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh
saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya
karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada
orang-orang yang saya kasihi didalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya
yang sulung.

Tapi apa yang saya dapatkan ? Setiap hari mereka sibuk
sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau
menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu
hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.

Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya
akan mendapatkan sukacita idalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan
semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua
peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka
sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu.
Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau
plastik yang sama
dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari
saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati
nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil,
anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah
seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang
saya dapatkan?

Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak
saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim
saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk
berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang
datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya.
Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala
kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengana kehidupan hari
tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan,
semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka
tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri
mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini
saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi
saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu sahabat saya
selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa.

Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan
keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya
untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian
dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.

Bukankah
suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ?
Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan
menjadi seperti ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua,
bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang
tua.

Jika kamu menerima e-mail ini berarti masih ada orang yang peduli
kepadamu untuk mengingatkan jasa kedua orang tuamu.

When was the last
time you chat to your parent ? THEY NEED YOU!

Love your parents in
WHAT EVER they are...
 
sedih banget dah...

tapi mang bnr sih kita g boleh lopa m orang tua kita, y walau pun kadang2 ortu mang suka nyebelin wat aku hehehehehhe.....
 
nice post../no1
ortu uda ngrawat n beasrin kta ampe segini gede..
saat mereka branjak senja..kita harus ngrawat mereka..
sperti mreka merawat kita waktu msi kecil..
wlopun ortu g pernah punya pikiran buat ngrepotin anak2 mreka....
730097ja9gzh82zfpv9.gif
 
Aduh ga bisa ngomong apa"
Jd inget Ortu ..
 
/sob /sob speechless dah.. /sob /sob
 
Cerita yg mengharukan..
Makasi udah mau posting cerita ini.. Jadi mengingatkan saya akan besarnya jasa kedua orang tua saya pada saya, yang sampai saat ini belum bisa saya balas..
 
mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa paapaaaaaaaa hiks hiks..............
micro puyang nih........ ma,pa
 
Gw sekarang belum ngerasa jauh dari orang tua gw, tapi suatu hari gw pasti akan jauh dari mereka, semoga gw bisa membalas kebaikan dan didikan mereka...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.