• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[wirausaha] Bebek Pak Joss, dulu keliling kampung, kini keliling nusantara

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
DiTCy.jpg
Pandai memanfaatkan peluang dan berani membuat terobosan. Mungkin itu sebutan yang pantas diberikan untuk menggambarkan sosok Sigit Hendrawan. Bagaimana tidak. Dari cuma keliling kompleks perumahan, ia kini sudah menerbangkan bebek-bebeknya lewat merek dagang 'Bebek Pak Joss' dengan pesawat terbang ke puluhan kota di nusantara.

Bisnis ini dirintisnya pada awal tahun 2011. Waktu itu seorang temannya sempat mengajaknya bergabung membeli sebuah franchise gerai bebek goreng dari Jakarta senilai Rp130 juta. Namun tawaran ini membuat Sigit berpikir ulang.

Menurutnya, Surabaya yang lebih dekat dengan tradisi bebek goreng seharusnya bisa mengembangkan kuliner bebek. Oleh karena itu ia mencoba membuat produk baru yang lain daripada bebek yang pernah dijual.

Sigit membuat terobosan dengan menawarkan bebek kuah telur asin. Siapa sangka usahanya disukai konsumen. Dari awalnya hanya menggunakan satu gerobak, usaha Sigit berkembang menjadi empat gerobak. Ia juga mulai memperluas daerah penjualan ke beberapa perumahan. "Dulu modal awalnya untuk membuat gerobak sekitar Rp5 juta," katanya.

Sigit menuturkan, untuk membuat produk jualannya ini semakin populer di kalangan konsumen, ia melengkapi setiap gerobaknya dengan jingle khusus. Hal ini ternyata sangat membantu pelanggan untuk mengenali gerobak dagangannya ketika melintasi rumah-rumah kompleks.

Target Dikenal se-Nusantara
Sigit belum puas. Ketika sudah punya lima gerobak yang menjual bebek, ia malah punya keinginan lebih. Ia memikirkan cara baru, bagaimana agar bebeknya ini bisa terkenal seantero nusantara.

Menurutnya, terlalu lama jika harus menunggu pembukaan cabang usaha. Akhirnya, Sigit memutuskan menggunakan media sosial Twitter untuk memasarkan bebek kuah telor asin ini. Lewat kicauannya di Twitter, Sigit merangkul dan melayani para pembeli yang berasal dari seluruh nusantara.

Menurut Sigit saat ini bebek kuah telor asinnya sudah diterbangkan untuk melayani pesanan di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia. "Jadi bebek ini sudah sampai dikirim ke 35 kota, di luar surabaya. Ke timur, paling jauh sampai Mataram dan Makassar. Sedangkan untuk ke barat, mencapai Palembang," kata Sigit.

Bagaimana caranya bebek buatan Sigit ini mencapai daerah tujuanya?
Sigit menjelaskan, bebek yang dijulanya ini diterbangkan ke daerah tujuannya menggunakan pesawat.

Supaya produknya bisa sampai ke rumah para pemesan, Sigit bekerja sama dengan dengan jasa ekspedisi. Walaupun demikian, Sigit mengungkapkan sistem seperti ini mempunyai kelemahan, yakni bebek tidak bisa dinikmati konsumen pada saat masih segar.

Walaupun demikian Sigit menjamin produknya masih baik dimakan tiga hari semenjak bebek itu diterima pemesan.

Tidak tanggung-tanggung, bebek yang naik pesawat ini mengangkat omzet usaha Bebek Pak Joss mencapai Rp1,5 juta di tiap harinya. Angka ini menurutnya diluar ongkos kirim yang dibebankan kepada konsumen.

Walaupun dikirim menggunakan pesawat, namun Sigit menjamin harga bebek kuah telor asin miliknya tidak kalah bersaing dengan bebek yang ada di Jakarta. Sebab harga bebeknya beserta ongkos kirim hanya sekitar Rp75 ribu untuk wilayah Jabotabek. Harga yang sama untuk bebek yang dijual pedagang lain di Jakarta. "Tapi Bebek Pak Joss harga segitu sudah sampai rumah, yang lain tidak diantar ke rumah," ujarnya.

Omzet Rp100 Juta
Sigit tidak ingin hanya berjualan di media online saja. Konsumen kerap bertanya ke mana mereka harus pergi untuk mendapatkan bebek ini jika berada di Surabaya. Maka sigit pun memberanikan diri untuk membuka outlet. "Ini pengalaman buka toko pertama saya," katanya.

Selain itu, Sigit juga membuka franchise untuk produknya ini. Kini ia mengaku sudah mempunyai enam cabang di empat kota di Indonesia, di antaranya adalah Surabaya, Bandung, Mataram dan Depok.

Untuk mendapatkan franchise, Sigit menjelaskan, para peminat harus menyiapkan lokasi yang baik. Sisanya, seperti pengelolaan gerai akan dibicarakan bersama.

Untuk pembeli franchisenya, Sigit memperkirakan akan bisa balik modal (break even point) dalam 1,5 hingga 2 tahun. "Ini merujuk pada omzet yang kami peroleh. Saat ini omzet di gerai kami per outletnya mencapai Rp90-100 juta setiap bulan," kata Sigit.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.