• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Wasiat Rasulullah kepada Sayyidah Fatimah

ichreza

IndoForum Newbie C
No. Urut
87077
Sejak
16 Des 2009
Pesan
148
Nilai reaksi
6
Poin
18
Aisyah ra ia berkata, “Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Nabi Muhammad saw. tidak pernah mera¬sa kenyang karena makan gandum sela¬ma tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat,” (HR Bukhari-Muslim). da¬lam ri¬wayat lain Aisyah ra berkata, “Kami, ke¬luar¬ga Muhammad Saw sering hidup sela¬ma satu bulan tidak menya¬la¬kan api (me¬masak), karena makananan¬nya hanya kurma dan air,” (HR Bu¬khari-Muslim).
Saat Rasulullah Saw meninggal dunia, be¬liau tidak meninggalkan apa-apa ke¬cua¬li sepotong roti gandum. Aisyah ra ia berkata, “Ketika Rasulullah Saw wafat di lemariku tidak ada sesuatu yang da¬pat dimakan manusia, kecuali setengah roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan seba¬gian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis,” (HR Bu¬khari-Muslim).
Dalam sebuah hadits Rasulullah ber¬sab¬da, “Dunia adalah perhiasan dan se¬baik-baik per¬hiasan dunia adalah wani¬ta salehah. Dan perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat kelak, ada¬lah menge¬nai shalat lima waktu dan ke¬taatan kepa¬da suaminya,” (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah).
*****
Ada 10 wasiat Rasulullah kepada put¬ri¬¬nya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wa¬siat yang beliau sampaikan meru¬pa¬kan mu¬tiara yang termahal nilainya se¬hin¬gga se¬layaknya dimiliki oleh setiap istri salehah. Wasiat tersebut adalah seba¬gai berikut:
¬Pertama, Ya Fathimah, kepada wani¬ta yang membuat roti bagi suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan mene¬tap¬kan ke¬baikan baginya dari setiap biji gandum, dan Allah melebur kejelekan¬nya serta meng¬ang¬kat derajatnya.
Kedua, Ya Fathimah, kepada wanita yan¬g berkeringat ketika menumbuk te¬pung untuk suami dan anak-anaknya, nis¬caya Allah menjadikan baginya tujuh tabir pe¬misah dari neraka.
¬Ketiga, Ya Fathimah, tiadalah se¬orang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu me¬nyisirnya dan mencuci pakaiannya, me¬lainkan Allah akan me¬ne¬tapkan pahala ba¬ginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kela¬par¬an dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
¬Keempat, Ya Fathimah, tiadalah wa¬ni¬ta yang menahan kebutuhan tetang¬ga¬nya, me¬lainkan Allah akan menahannya dari mi¬num air Telaga Kautsar pada hari kiamat kelak.
¬Kelima, Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan adalah keri¬dhaan suami terhadap istri. Andai¬ka¬ta suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku pun tidak akan men¬doa¬kan¬mu. Ketahuilah wahai Fa¬thi-mah, kema¬rahan suami adalah ke¬mur¬ka¬an Allah.
¬Keenam, Ya Fathimah, apabila wani¬ta meng¬andung, maka malaikat memo¬hon¬kan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan mela¬hir¬kan, Allah mene¬tapkan pahala bagi¬nya sama dengan pahala para mujahid di jalan Allah. Jika dia me¬lahirkan kan¬dung¬annya, maka bersihlah do¬sa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kan¬dungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan mem¬bawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur ia akan mendapat pertamanan indah yang meru¬pakan bagian dari taman sur¬ga. Dan Allah memberikan pahala kepa¬da-nya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan um¬rah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
Ketujuh, Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari se¬ma¬lam dengan rasa senang serta ikh¬las, me¬lain¬kan Allah mengampuni dosa-dosanya serta ¬memakaikan pakaian pada¬nya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu ke¬baikan. Dan Allah memberikan kepa¬danya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.
Kedelapan, Ya Fathimah, tiadalah wani¬ta yang tersenyum di hadapan sua¬mi, me¬lain¬kan Allah memandangnya dengan pan¬dangan penuh kasih.
Kesembilan, Ya Fathimah, tiadalah wa¬nita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memang¬gil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pa¬ha¬la amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
Kesepuluh, Ya Fathimah, tiadalah wa¬ni¬ta yang meminyaki rambut kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jeng¬¬got dan memotong kumisnya, serta memotong ku¬kunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang lezat yang dikemas indah kepa¬danya yang dida¬tang¬kan dari sungai-sungai sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari ta¬man sorga. Dan Allah menetapkan bagi¬nya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan se¬la¬mat.
¬Itulah wasiat Rasulullah kepada Fa¬thi¬mah. Tentu saja, wasiat tersebut juga di-peruntukkan bagi seluruh wanita mus¬limah tanpa kecuali. Alangkah indahnya hidup seorang wanita muslimah, khu¬sus¬nya me¬reka yang menjadi isteri salehah bagi sua¬mi-nya. Rumah tangga menjadi ladang sangat subur yang menghasilkan pahala melimpah-limpah. Bisa diba¬yang¬kan betapa keindahan hidup akan ber¬sinar dari isteri yang salehah. Bisa diba¬yangkan pula apa yang terjadi bila ke¬in¬dahan hidup seperti itu terjadi merata di mana-mana. Seluruh negeri menjadi indah, karena wanita salehah menjadi tiang negeri. Begitu indah menjadi wani¬ta, dengan ketulusan, kelembutan dan kasihnya dapat mengubah dunia. 
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.