• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Warisan

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Banyak orang yang senang dan gembira mendapatkan warisan. Harry Potter yang yatim piatu, beruntung mendapatkan warisan emas dalam jumlah banyak yang tersimpan aman di bank penyihir Gringots. Kemudian, lebih beruntung lagi, dia mendapatkan secara sah rumah lelulur keluarga Black via Serius Black.

Banyak orang juga sudah terbuai dengan warisan. Mengumpulkan harta dengan susah payah yang dilakukan oleh leluhur, terkadang sangat sulit dimengerti oleh pewaris-pewarisnya. Bahkan, kadang ada juga orang yanag justru celaka hidupnya hanya karena mendapat warisan harta dalam jumlah besar, terbuai, lupa pada keterbatasan warisan dan akhirnya jatuh miskin.

Kaisar terakhir Cina mungkin bisa menjadi contoh tragis bagaimana sebuah warisan monarki menjadikannya bulan-bulanan dalam hidupnya yang sebenarnya sudah sangat istimewa 'putra mahkota'. Kemudian lihat saja kejadian pada Pangeran Charles dan dua putranya dengan Lady Di. Bila saja mereka tidak mewarisi monarki Inggris, mungkin tidak ada yang peduli dengan apa yang terjadi dengan mereka. Begitu juga dengan Paris Hilton.

Lalu, bagaimana bisa yang anda warisi itu ternyata bukan harta?

Mempunyai orang tua dengan riwayat Diabetes (kencing manis) membuat anda harus siap-siap mewarisi penyakit degeneratif itu. Salah pola makan sedikit saja pada usia yang sudah matang, menyebabkan anda dengan gampang dicap sebagi pengidap Diabetes. Dan ini tidak bisa ditolak.

Kemudian bagaimana bila yang kita warisi adalah hutang piutang? Layaknya harta yang turun ke ahli warisnya. Demikian juga hutang-piutang. Mungkin masalah pidana juga bisa menurun ke ahli waris, bila sebuah organisasi laba diturunken ke ahli warisnya.

Dan, sayangnay sedikit orang yang bisa bijaksana memikirkan apa yang akan dilakukan dengan warisan yang di dapatnya. Foya foya jiwa diwarisi harta, mengutuk bila diwarisi penyakit.

Padahal pada hakekatnya warisan bukan pilihan. Mau tidak mau kita menerimanya, Harta atau penyakit, warisan namanya. Menyandang nama besar orang tua adalah sebuah kebanggaan. Tidak berpengaruh seberapa besar warisan yang kita terima. Tak peduli seberapa berat penyakit degeneratif yang diturunkan pada kita.

Kita hidup karena ada mereka. Jadi, setidaknya netral-lah memandang warisan. Mendapat warisan harta hanya sebahagian kecil faktor yang bisa membuat anda sukses, anda juga butuh bakat, keulatan, percaya diri, dan kerja keras untuk menggenapinya. Mendapat warisan penyakit juga bukan kiamat. Mungkin malah membuat anda menjadi orang yang lebih disiplin dalam hidup, karena ada riwayat diabetes di darah anda.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.