• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Gossip Vonis Bagi Sang Jelita

tribudhis

IndoForum Newbie E
No. Urut
160728
Sejak
26 Des 2011
Pesan
39
Nilai reaksi
0
Poin
6
Vonis Bagi Sang Jelita

Yang jelita, yang menderita, dan yang berdusta mungkin lebih pas,
Menilik sampai vonis jatuh sang nona jelita tetap kukuh bersikeras
Menyangkal dakwaan plus semua temuan KPK, semua bukti keras.
Dia yang jelita sudah jelas amat menderita, hidup bebas terampas,
Padahal buah hati amat lucu-lucunya dan buat orang pada gemas.
Dia jelita, dulu mungkin bahagia, dan sekarang menderita, itu jelas.
Banyak yang prihatin, banyak yang kasihan … banyak yang cemas
Tetapi juga tidak sedikit yang marah, jengkel, gemas, dan was-was
Koruptor ini lolos dari jerat hukum di negeri yang memang tak jelas,
Jika keadilan berbaur dengan politik pemilik kekuasaan tanpa batas.

Dalam komentar terhadap sejumlah berita yang ada di dunia maya,
Seorang pemberi komentar – mungkin amat jengkel – merajut kata
Seperti berikut - Yah... sudah jelas menerima uang tetapi nyatanya
Sampai saat akhir masih berdusta, menurut saya orang macam dia
sebaiknya dihukum lipat dua dari tuntutan jaksa, tentu kalau ini bisa.
Bersalah itu mah biasa, tetapi tetap ngotot serta terus saja berdusta
Benar-benar tak bisa diterima, entah apa yang ada di otak ini 'nona'.
Kalau tak cukup punya malu pada orang lain, seharusnya kan punya
Malu pada dirinya sendiri, mengaku tidak punya BB kan jelas dusta.
Dan seterusnya … dan seterusnya … singkat kata dan inti ceritanya
Sang pemberi komentar jengkel tidak terkira, lho … bagaimana bisa
Bukti yang sangat keras lengkap dengan transkrip pembicaraannya
Plus transkrip sejumlah sms-nya tetap saja ditolak seakan tidak ada.
Benar-benar terlalu ini nona, mengapa berdusta, padahal noraknya
Bahkan orang paling awam pun jelas merasa … yah dasar pendusta.
Lebih jauh sang pemberi komentar menyinggung ayah si nona jelita.
Yang juga mengherankan tidak bisakah sang papa, ini komentarnya,
Memberi nasehat keras dan kuat pada putrinya untuk tidak berdusta?
Bukankah katanya dalam keluarga mereka ada nilai... nilai berdusta
Tentunya tidak masuk di situ kan ... ya tentu saja, tak ada nilai dusta
Dalam keluarga, tapi mengapa tetap saja nekad berdusta tuh nona?
Lebih jauh si pemberi komentar memberi komentar para pengacara.
Untuk pengacaranya... mencari kebenaran dan keadilan, tugas Anda
Dan tidak malah menjerumuskan seorang klien semakin dalam saja
Dan semakin berkepanjangan dustanya... rekaman BB itu tidak bisa
berdusta, kalau orangnya bisa, ingatlah, walau anda mendapat dana
Sebagai hasil jerih payah membela perkara tapi kesalahan serta dosa
Yang harus ditanggung pasti berlipat jika klien dibiarkan terus berdusta.

Dusta tampaknya sedang mewabah pada semua lini jajaran elit negara.
Tampang tampak cerdas, air muka ramah, sikap tampak penuh takwa,
Tetapi hati bengkok dan culas ditambah lidah sangat piawai berdusta,
Terlihat jelas nyata jika perbuatan tercela terungkap dan jadi terdakwa.
Dalam kasus sang nona jelita, vonis bersalah telah jatuh ke atas kepala
Empat tahun enam bulan, ini vonis di pengadilan tipikor tingkat pertama.
Juga ada denda yang jika tak dibayar harus diganti enam bulan penjara.
Tetapi yang aneh … tuntutan mengembalikan hasil korupsi pada negara
Sama sekali tidak disebut sepertinya tidak ada, lalu apakah ini sebabnya
Sang nona jelita tampak cerah gembira walau vonis bersalah ke penjara?
Yah, aneh tapi fakta, divonis bersalah tetapi tetap berdusta dan gembira.

Dr. Tri Budhi Sastrio – [email protected] – Poznan, Poland
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.