Shald
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 7252
- Sejak
- 23 Sep 2006
- Pesan
- 1.168
- Nilai reaksi
- 99
- Poin
- 48
Dibandingkan dengan masyarakat di negara seperti Jepang atau Amerika Serikat yang mencapai usia 80 tahun, harapan hidup orang Indonesia tergolong rendah, rata-rata hanya mencapai 65 tahun.
"Orang Indonesia umur 50 tahun saja sudah tidak berdaya, bahkan tulang-tulang keropos. Berbeda dengan masyarakat Jepang, meskipun usianya telah menginjak 70 tahun namun tetap produktif dan ingatannya masih baik," kata Ketua Pusat Studi Kedokteran Anti Penuaan FK Universitas Udayana, Prof.Dr.dr Wimpie Pangkahila, di Denpasar, Jumat(5/1).
Dokter yang juga dikenal sebagai ahli seks itu mengatakan tingginya usia harapan hidup masyarakat di negara maju dikarenakan mereka menerapkan konsep anti penuaan. Tak hanya dalam pola hidup yang dijalani sehari-hari namun juga lewat perawatan dan pengobatan medis. "Konsep anti penuaan yang diterapkan seseorang mampu meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran, misalnya meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh, fungsi biologis tetap optimal sehingga kualitas hidup sangat bermakna pada usia senja," ujarnya.
Ditambahkan oleh Wimpie, seseorang memiliki kualitas hidup jika meski sudah berusia 75 tahun masih bisa tetap produktif dan berkarya menghasilkan sesuatu yang bermakna. Proses penuaan sendiri sangat dipengaruhi banyak faktor, antara lain faktor dari dalam, seperti gaya hidup, olahraga, cukup istirahat dan juga faktor dari luar, seperti keracunan. "Semakin banyak makanan yang mengandung racun dikonsumsi, makin pendek usia harapan hidup, bahkan di usia senja cenderung tidak berdaya," kata Wimpie.
Hal lain yang tak kalah penting, proses anti penuaan juga sangat dipengaruhi oleh persediaan hormon serta kecukupan vitamin dalam tubuh. Sedangkan proses perawatan terhadap anti penuaan menekankan pada disiplin ilmu kedokteran, yakni deteksi dini, pencegahan, pengobatan dan mengembalikan kondisi tubuh agar tetap sehat.
(Idionline/KCM)
"Orang Indonesia umur 50 tahun saja sudah tidak berdaya, bahkan tulang-tulang keropos. Berbeda dengan masyarakat Jepang, meskipun usianya telah menginjak 70 tahun namun tetap produktif dan ingatannya masih baik," kata Ketua Pusat Studi Kedokteran Anti Penuaan FK Universitas Udayana, Prof.Dr.dr Wimpie Pangkahila, di Denpasar, Jumat(5/1).
Dokter yang juga dikenal sebagai ahli seks itu mengatakan tingginya usia harapan hidup masyarakat di negara maju dikarenakan mereka menerapkan konsep anti penuaan. Tak hanya dalam pola hidup yang dijalani sehari-hari namun juga lewat perawatan dan pengobatan medis. "Konsep anti penuaan yang diterapkan seseorang mampu meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran, misalnya meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh, fungsi biologis tetap optimal sehingga kualitas hidup sangat bermakna pada usia senja," ujarnya.
Ditambahkan oleh Wimpie, seseorang memiliki kualitas hidup jika meski sudah berusia 75 tahun masih bisa tetap produktif dan berkarya menghasilkan sesuatu yang bermakna. Proses penuaan sendiri sangat dipengaruhi banyak faktor, antara lain faktor dari dalam, seperti gaya hidup, olahraga, cukup istirahat dan juga faktor dari luar, seperti keracunan. "Semakin banyak makanan yang mengandung racun dikonsumsi, makin pendek usia harapan hidup, bahkan di usia senja cenderung tidak berdaya," kata Wimpie.
Hal lain yang tak kalah penting, proses anti penuaan juga sangat dipengaruhi oleh persediaan hormon serta kecukupan vitamin dalam tubuh. Sedangkan proses perawatan terhadap anti penuaan menekankan pada disiplin ilmu kedokteran, yakni deteksi dini, pencegahan, pengobatan dan mengembalikan kondisi tubuh agar tetap sehat.
(Idionline/KCM)