Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
Pemkot Solo menyatakan pembangunan underpass menjadi pilihan paling logis di perlintasan kereta api (KA) Purwosari, Solo, dibandingkan flyover. Namun untuk realisasinya, Pemkot masih menanti kepastian dari pemerintah pusat tahun depan.
Sejauh ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melempar sinyal positif ihwal rencana pembangunan infrastruktur berbiaya hingga Rp70 miliar tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, memprediksi akhir bulan ini Pemkot sudah mendapat kepastian soal anggaran tersebut.
Menurut Yosca, underpass menjadi pilihan paling logis di Purwosari dibanding flyover. Selain telah memiliki detail engineering design (DED), pembangunan underpass berbiaya lebih murah. Yosca menjelaskan pembangunan flyover butuh dana hingga tiga kali lipat dibandingkan underpass, merujuk pada kebutuhan ruangan.
“Kalau underpass butuh 200 m2, flyover bisa 600 m2. Selain itu, underpass lebih mendukung tata ruang kota. Di negara maju seperti Singapura dan Korea Selatan, flyover telah dihancurkan. Diganti underpass.”