• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Undang-undang Pornografi dan Pariwisata

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Undang-Undang Anti Pornografi dan Porno Aksi bukan penghambat perkembangan industri pariwisata. Keberadaan UU baru itu justru diyakini mampu memicu kreativitas masyarakat lokal untuk mendongkrak pariwisata, misalnya memunculkan ciri khusus daerah sebagai atraksi utama.

Kepala Suku Dinas Pariwisata Jakarta Pusat Sahat Sitorus, Rabu (5/11), mengatakan, UU Anti Pornografi dan Porno Aksi harus didukung. Jika ada yang melanggar, akan dikenai sanksi berupa peringatan, penyegelan, dan pencabutan izin usaha.

Namun, masyarakat tidak perlu takut karena industri pariwisata murni tidak pernah menjual pornografi atau porno aksi. Hiburan malam dan perhotelan yang menjadi basis industri ini pun bukan berarti harus dibumbui hal-hal berbau seks.

”Justru industri pariwisata amat mungkin berkembang dengan menggali kreativitas masyarakat lokal. Jika mereka dilibatkan, muncul rasa memiliki. Pemerintah, pemodal, dan masyarakat sama-sama untung. Pariwisata pun berkembang tanpa takut berbenturan dengan sosial budaya masyarakat sekitar,” kata Sahat Sitorus, Rabu.

Sebagai contoh, Jakarta Pusat kini berupaya agar masyarakat di sekitar Jalan Jaksa, Gambir, berpartisipasi dan berkreasi mengembangkan obyek wisata yang telah menjadi kampung wisatawan asing sejak puluhan tahun silam itu. Salah satunya dengan menggelar Festival Jalan Jaksa 2009.

”Sebelumnya, festival ini kurang atraktif. Kini, kami memberi peluang bagi warga dan para wisatawan mendesain format festival agar lebih akrab dan membumi. Saat ini memang baru proses persiapan, tetapi jika semua bekerja sama akan menjadi atraksi wisata yang amat menarik,” kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Abas Sudiana.

Kepala Suku Dinas Tata Kota Jakarta Pusat Mangara Pasaribu menambahkan, festival yang berlangsung di pusat kota itu merupakan strategi untuk mempermudah menarik wisatawan mengenal serta menikmati Jakarta yang sarat dengan obyek wisata, seperti Monumen Nasional dan Museum Prasasti yang juga salah satu warisan budaya dunia itu.

Selain itu, Kota Jakarta Pusat, kata Mangara Pasaribu, merupakan kawasan unik karena urusan bisnis maupun rekreasi bisa dilakukan di sini. Kota ini memiliki kawasan modern dengan gedung pencakar langit berdampingan dengan Menteng yang asri. Rumah-rumah tua, jalanan lebar bebas macet, serta Taman Suropati Menteng yang juga taman terbaik nasional 2008, bisa menyerap kunjungan wisatawan jika dikemas dengan tepat.

Wisatawan meningkat

Meski dibayangi krisis ekonomi dan ancaman terorisme, industri wisata di Jakarta memang masih menjanjikan. Jumlah wisatawan asing di Jakarta selama Januari-Oktober 2008 bertambah ketimbang kurun yang sama tahun 2007. Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman menjelaskan, jumlah wisatawan naik 24,7 persen dari 904.588 orang menjadi 1.129217 orang pada 10 bulan terakhir.

Wisatawan asing rata-rata tinggal delapan hari di Jakarta dan mengeluarkan uang sekitar 250 dollar AS. Sebagian besar wisatawan berasal dari negara ASEAN, tempat kedua diduduki Asia Timur, yakni Jepang, Taiwan, Korea, dan Republik Rakyat China, lalu diikuti negara-negara Timur Tengah. Wisatawan Eropa berkurang jumlahnya, ujar Arie, karena ketiadaan penerbangan langsung dari Eropa ke Indonesia.
 
iya kapan seh direct flight itu dibuka lagi , sedi bener dch negara kita
 
gimana dengan bali? biasanya para tourist mengunjungi bali karena ingin merasakan panasnya bali... dulu di kute, para tourist sering terlihat bertelanjang ria... namun sekarang di kute sudah dilarang, hanya boleh sampai memakai bikini(not open). Tapi bila ingin melihat kute jaman dulu ( yg msh ada turis telanjang ) kunjungi dreamland. nah tapi klo RUU pornografi diluncurkan apakah dreamland akan mengalami hal yang sama? para turis engan memiliki tubuh yang belang2...
 
Polemik gak bener dari keegoisan segelintir penguasa....
 
gimana dengan bali? biasanya para tourist mengunjungi bali karena ingin merasakan panasnya bali... dulu di kute, para tourist sering terlihat bertelanjang ria... namun sekarang di kute sudah dilarang, hanya boleh sampai memakai bikini(not open). Tapi bila ingin melihat kute jaman dulu ( yg msh ada turis telanjang ) kunjungi dreamland. nah tapi klo RUU pornografi diluncurkan apakah dreamland akan mengalami hal yang sama? para turis engan memiliki tubuh yang belang2...

setuju!!!
:)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.